You are on page 1of 9

Manusia Dan Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu,
sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang
tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang
memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi
yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat
perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi
pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan
cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.

Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai
akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian,
pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau
pihak lain.

MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia
menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia
juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian
tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini,
lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu

1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya
sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan
masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk
bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai
pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan,
baik yang sengaja maupun yang tidak.

2. Tanggung jawab terhadap keluarga


Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang
lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga.
Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan,
keselamatan dan kehidupan.

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai
mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain.
Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya

Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 3 dari 6

mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam
masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat.

4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir,
berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah,
maka ia harus bertanggung jawab kepada negara

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa
kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia
tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam
agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan
peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan.
Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang
seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung
jawab, manusia perlu pengorbanan.

Sumber : http://adhika-rmd.blogspot.com/2010/03/manusia-dan-tanggung-jawab.html

Diposkan oleh My Blog di 02:58 0 komentar


Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Manusia Dan Kedilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau
orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf
Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan
adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”.
Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”.
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan
politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan
memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena
definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada
tempatnya

* Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang
membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan
yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut
keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.

Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang

selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud

dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.

* Keadilan Distributif

Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama
dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai
contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara
Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka
Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama justru hal tersebut tidak adil.

* Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles
pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang
bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian
dalam masyarakat.

Sumber : http://abra139210.wordpress.com/2011/03/20/manusia-dan-keadilan/

Diposkan oleh My Blog di 02:56 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

MANUSIA DAN KEINDAHAN

Manusia diciptakan untuk menikmati dan menjaga keindahan yang telah ada, entah itu keindahan ragawi
ataupun rohani yang tercipta dari sang KHALIQ. Definisi dari keindahan itu adalah cantik, elok, permai. Selain
itu bisa dikatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang
melihat.

Lalu apa hubungannya manusia dengan keindahan?saya akan memberikan pendapat saya disini. Manusia
mempunyai lima dasar komponen yang dimiliki ketika ia dilahirkan ke dunia, yaitu ; akal, nafsu, hati, ruh, dan
sirri (rahasia ilahi). Lalu anda pasti akan bertanya dalam hati, apa kaitannya lima komponen dasar tadi dengan
keindahan. Okay, saya ambil satu contoh, dengan akalnya manusia pasti mempunyai keinginan terhadap
sesuatu yang indah, karena hampir tidak ada manusia yang menginginka sesuatu yang tidak indah, entah itu
dalam bentuk barang atau hanya khayalannya saja.

Dengan akalnya pun, manusia bisa membuat maha karya lagu yang tercipta dalam suatu resonansi nada yang
padu, kemudian membentuk suatu keindahan dalam bentuk karya seni yang bisa dinikmati orang lain.

Bahkan dengan nafsunya pun manusia sanggup membentuk suatu keindahan yang luar biasa, kita ambil
contoh manusia pasti memiliki nafsu atau angan yang berlebih untuk menjadi orang sukses yang kaya raya,
mungkin menurut anda itu bukan suatu keindahan, tapi menurut saya jika kita menjadi orang sukses yang kaya
raya dan kita mampu menyisihkan sebagian kekayaan kita kepada orang yang membutuhkan, itu lah yang
dinamakan keindahan sesungguhnya.

Selai itu manusia menggunakan nafsunya untuk mendorong hasrat atau keinginan yang dipikirkan atau
direnungkan oleh sang akal tadi agar bisa ter realisasikan. Ditambah lagi dengan anugrah yang diberikan-NYA
kepada kita (manusia) yakni berupa hati, dimana dengan hati ini manusia dapat merasakan adanya keindahan,
oleh karena itu manusia memiliki sensibilitas esthetis.

Selain itu manusia memang secara hakikat membutuhkan keindahan guna kesempurnaan pribadinya. Tanpa
estetika manusia tidak akan sempurna, Karena salah satu unsur dari kehidupan adalah estetika. Sedang
manusia adalah mahluk hidup, jadi dia sangat memerlukan estetika ini.

Sumber :http://arnasmusers.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-keindahan.html

Diposkan oleh My Blog di 02:52 0 komentar


Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Manusia dan Pandangan Hidup

Pandangan hidup manusia pasti berbeda – beda, ada yang positif maupun mengarah kea rah negatif . Sebelum
saya membahas manusia dan pandangan hidup, seyogyanya saya menjabarkan definisi pandangan hidup
menurut saya, adalah pertimbangan yang bisa diandalkan sebagai prinsip atau pegangan hidup seseorang,
baik untuk keperluan dunia maupun akhirat. Menurut referensi yang saya dapatkan dari pencarian materi ini,
pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang terdiri dari 3 macam ;

(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya

(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat
pada Negara tersebut.

(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Setelah mengetahui definisi dari pandangan hidup, mari kita bahas tentang langkah apa yang harus dilakukan
untuk mendapatkan pandangan hidup yang baik untuk kita sebagai manusia.

(1) Mengenal

(2) Mengerti

(3) Menghayati

(4) Meyakini

(5) Mengabdi

Maksud dari ‘mengenal’, yaitu kita harus mengenal secara mendalam sifat – sifat yang kita miliki agar ada
panduan yang baik untuk memperoleh pandangan hidup yang baik dan benar. Kemudian apa yang dimaksud
dengan ‘mengerti’??menurut saya kata tersebut berarti kita harus mengerti dan memahami apa itu
pandangan hidup dan berguna untuk apa hal tersebut. Setelah kita mengenal dan mengerti, maka kita wajib
menghayati pandangan hidup yang telah kita ambil dan pilih, dan meyakini bahwa pandangan hidup yang kita
pilih sudah benar. Jika kita masih ragu, maka jangan bimbang untuk memikirkan ulang pandangan hidup kita
agar tidak menyesal kemudian, dan yang terakhir adalah mengabdi pada pandangan hidup yang telah kita
yakini dan jalani, agar kita memiliki pegangan yang kuat terhadap prinsip hidup yang ada.

Sumber :http://arnasmusers.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-pandangan-hidup.html

Diposkan oleh My Blog di 02:30 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Nilai Budaya Dasar yang Berhubungan Dengan Kemajuan Teknologi


Jika ingin dikait – kaitkan nilai – nilai budaya dasar yang berhubungan dengan kemajuan teknologi, tentu akan
banyak sekali yang bisa dijabarkan. Sebagai contoh ; pergeseran zaman yang mengarah ke arah yang lebih
canggih membuat manusia cenderung meninggalkan nilai – nilai budaya yang secara turun – temurun
dilakukan, misalnya dulu sebelum handphone diproduksi, orang cenderung mengucapkan selamat hari raya
lewat surat, tetapi seiring bergesernya waktu dan zaman, orang cenderung menyukai yang lebih instan, seperti
mengucapkannya lewat SMS. Contoh yang lainnya adalah, dahulu ketika kalkulator belum tercipta, mungkin
orang cenderung menghitung lewat alat yang sering kita sebut sempoa, tapi seiring berjalannya waktu,
kalkulator pun tercipta dan mampu lebih baik ketimbang alat tadi, dan lagi – lagi orang memilih yang instan
dan berfungsi lebih baik.Bahkan yang lagi trend sekarang ini adalah situs jejaring sosial, situs ini
memungkinkan pengguna / user nya untuk berkomunikasi jarak jauh via internet (TIK). Ini jelas sangat
menguntungkan bagi sebagian orang, karena sangat memudahkan masyarakat yang menggunakan situs
jejaring sosial ini.

Dampak positif yang bisa ditimbulkan lewat kemajuan teknologi terhadap nilai – nilai budaya dasar adalah,
dapat memudahkan setiap manusia untuk berhubungan komunikasi jarak jauh, yang tentunya lebih praktis
dan hemat. Selain itu ada dampak positif lainnya seperti ;

1. Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat. Sumber
informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber
informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai
kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.

2. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat. Peraturan pemerintah
serta kebijakannya dapat keluar pada waktu yang tidak dapat diprediksi. Masa berlakunya pun kadang bersifat
tentatif. Masyarakat pun sering dibingungkan oleh masalah ini. Karena keterlambatan info, masyarakat
dirugikan oleh hal ini. Oleh karena itu, publikasi kebijakan serta peraturan pemerintah memerlukan media TIK,
misalnya televisi, radio dan internet. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat mengetahui
peraturan dan kebijakan pemerintah yang sudah maupun baru keluar.

3. Adanya “share” budaya antar daerah. Kebudayaan dimiliki oleh setiap kelompok dari setiap daerah dalam
setiap bangsa. Tidak hanya dengan penampilan atau pertunjukkan saja budaya itu dipublikasikan. Dengan TIK
pun, antar kelompok masyarakat dapat menyampaikan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing untuk
kemudian dipelajari dan dilestarikan. Tidak hanya dalam satu Negara, tetapi dapat juga antar Negara.

Tapi disamping itu, dampak negatif yang bisa ditimbulkan juga tidak sedikit, yaitu bisa memperburuk sosialisasi
antar manusia, karena mereka berfikir tanpa tatap muka, mereka bisa mengenal lebih jauh kepada lawan
bicaranya, nyatanya tidak sedikit orang yang menggunakan dunia maya ini untuk sekedar menipu orang lain.
Selain itu dampak positif yang lainnya adalah

1. Timbulnya jenis kejahatan baru. Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor kartu kredit,
pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai
aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena
dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.

2. Maraknya perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat pada umumnya dan remaja pada
khususnya. Perilaku menyimpang disebabkan oleh merosotnya moral yang ada di masyarakat. Kurangnya
filterisasi akan informasi serta budaya yang diterima dari TIK menjadi faktor pokok timbulnya permasalahn ini.
Hal yang seharusnya salah justru dibenarkan dan yang benar justru disalahkan. Perilaku yang melawan norma
yang ada di masyarakat pun kian merebak, tak hanya pada kalangan remaja atau pelajar saja yang memang
masih labil, tetapi juga pada masyarakat “dewasa”.

3. Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar. Kemudahan akses informasi semakin
melemahkan rasa percaya pada orang-orang sekitar. Banyak orang justru lebih men-”dewa”-kan internet
(khususnya) untuk mencari informasi dibandingkan bertanya langsung pada orang sekitar yang secara umum
mengetahui. Atau bahkan mereka pun kadang sudah sulit sekali percaya pada polisi lalu lintas untuk
menanyakan jalan sekalipun. Rasanya kalau tidak “googling” tidak afdol.

4. Kurangnya ruang privasi. Hadirnya situs-situs jejaring sosial tidak hanya membantu untuk menghubungkan
individu yang satu dengan yang lain atau dengan kelompoknya. Layanan ini memberikan penggunanya
kebebasan untuk membuka diri dan melihat-lihat info serta privasi orang lain. Privasi bukan lagi menjadi
barang mahal.

5. Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter. Banyak budaya asing, baik penampilan maupun
gaya hidup, yang masuk ke kelompok-kelompok masyarakat. Tidak hanya budaya baik yang ada, tetapi budaya
yang kurang baik pun dapat masuk dan lambat laun apabila tidak difilter secara dini, budaya tersebut
bukannya membangun tapi malah justru mengerogoti budaya asli yang ada di kelompok tersebut.

Sumber : http://bocahbogor.blogspot.com/2011/03/nilai-budaya-dasar-yang-berhubungan.html

Diposkan oleh My Blog di 02:24 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Manusia Dan Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.

Al Qur’an maupun kitab suci agama lain banyak menguraikan penderitaan manusia sebagai peringatan bagi
manusia.

Dalam riwayat Nabi Muhammad Saw. pun, diceritakan bahwa beliau dilahirkan sebagai anak yatim dan
kemudian yatim piatu, yang dibesarkan kakeknya kamudian pamannya. Beliau menggembala kambing, bekerja
pada orang dan sebagainya. Bahkan sebagian besar hidupnya mengalami penderitaan yang luar biasa.

Hamka, mengalami penderitaan yang hebat pada masa kecilnya, hingga ia sempat mengecap sekolah kelas II
saja. Namun ia mampu menjadi orang terkenal, orang besar pada zamannya, berkat perjuangan hidupnya
melawan penderitaan.
Contoh lainnya adalah Bung Hatta, yang beberapa kali menjalani pembuangan di tengah hutan Irian Jaya yang
penuh belukar dan penyakit, namun Allah tetap melindunginya sehingga ia dapat menjadi pemimpin
bangsanya.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada
yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah
besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu,
penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang
lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Sumber : http://fikriaulia03.blogspot.com/2010/04/manusia-dan-penderitaan.html

Diposkan oleh My Blog di 02:18 0 komentar

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz

Manusia Dan Kegelisahan

selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang,
apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di
dalamnya. kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa
khawatir,tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya,
tidak sabar ataupun dalam kecemasan. sedangkan kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang
mengalami ketegang adalah dari tingkah lakunya. tingkah laku yang bagaimana? umumnya seorang yang
sedang tegang melakukan hal- hal yang tidak biasa dia lakukan seperti berjalan mondar-mandir, duduk
termenung sambil memegang kepalanya dan berbagai hal lain yang mungkin dapat membingungkan orang
yang melihatnya.

"Sigmon Freud"seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa
manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan kecemasan moril

A) kecemasan tentang kenyataan ( objektif )

kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang
membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya. sebagai contohnya, ketika seorang wanita mengalami
kejadian penjambretan ketika ia sedang berjalan di suatu wilayah tertentu. ketika wanita tersebut diajak
kembali ke tempat tersebut ia akan menjadi gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya.
B) Kecemasan Neoritis

kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau
takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah
akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan. sebagai contohnya
ayah dinar akan dipindahkan ke kota lain dan mereka sekeluarga harus pindah ke kota tersebut. kecemasan
neoritis dinarpun memuncak ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya. dinar membayangkan
bahwa hidupnya di daerah tersebut akan tidak sebahagia di tempat yang ia tinggali sekarang karena kota baru
tempat dimana ayahnya akan dipindahkan tersebut terletak di suatu daerah yang terpencil yang jauh dari
tempat hiburan, dimana dinar sudah terbiasa untuk tinggal di kota besar yang banyak tempat hiburannya. hal
tersebut merupakan sebuah contoh dari kecemasan Noritis.

C) kecemasan moril

kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam
emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta.

rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep
yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.

sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir,
takut,cemas,gelisah dan putus asa.

http://adewanafsii4.blogspot.com/

You might also like