Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul " Pembuatan Simulasi Rangkaian Resistor, Induktor, dan
Kapasitor ( RLC ) Berbasis Visual Basic Sebagai Media Belajar “, telah
dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Semarang yang diselenggarakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 13 Agustus 2007
Ketua Sekretaris
Pembimbing I Penguji I
Pembimbing II Penguji II
Penguji III
MOTTO
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri “. ( QS. Ar Ra’d : 11 )
PERSEMBAHAN
Skripsi ini adalah wujud dari rasa syukurku kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan kenikmatan yang dianugerahkan kepadaku dan juga sebagai salah
satu bentuk baktiku kepada kedua orang tuaku. Kupersembahkan skripsi ini
kepada :
dengan judul " Pembuatan Simulasi Rangkaian Resistor, Induktor, dan Kapasitor
( RLC ) Berbasis Visual Basic Sebagai Media Belajar “ guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan.
Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini dapat terlaksana dengan baik
atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
3. Drs. Djoko Adi Widodo, M.T. , selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
masih belum sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
membangun demi kebaikan bersama. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
E. Tujuan .................................................................................. 6
F. Manfaat ................................................................................ 6
A. Pendahuluan ......................................................................... 10
A. Hasil ..................................................................................... 49
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 73
B. Saran ..................................................................................... 73
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Ekivalennya .......................................................................... 24
Resistor ................................................................................. 50
Resistor ................................................................................. 51
R – C .................................................................................... 58
L – C ..................................................................................... 58
R – C .................................................................................... 59
L – C ..................................................................................... 59
Halaman
Kapasitor .................................................................................... 55
Kapasitor ..................................................................................... 56
Kapasitif .................................................................................. 59
Tabel 15. Hasil Pengujian Program Simulasi Perhitungan Reaktansi
Induktif .................................................................................... 59
5. Perhitungan Matematis
6. Kode Program
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
belajar mengajar, baik untuk guru maupun siswa. Komputer juga bisa
berfungsi sebagai media tutorial, alat peraga dan juga alat uji.
lain karena visual basic sudah menyajikan beberapa “ tools “ yang dibutuhkan
resistor, induktor, dan kapasitor perlu adanya media belajar yang menarik dan
osilator. Maka secara otomatis komputer akan memproses nilai tersebut dan
media belajar yang menarik. Software tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk
merancang suatu rangkaian listrik dasar sebelum dibuat rangkaian yang
suatu inovasi pembelajaran tentang media belajar elektronika. Untuk itu maka
basic, dimana didalam software tersebut berisi simulasi dan tutorial tentang
B. Rumusan Masalah
C. Pembatasan Masalah
menyimpang dari tema yang ditentukan, maka perlu adanya suatu pembatasan
kapasitor ( RLC ).
D. Penegasan Istilah
1. Simulasi
bentuk tiruan dari rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor yang didesain
hanya memberi input nilai komponen dan secara otomatis nilai yang
dipilih.
rangkaian listrik yang terdiri dari kombinasi antara resistor, induktor, dan
3. Visual Basic
4. Media belajar
berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Jadi, media
untuk mendapatkan suatu media belajar yang menarik dan inovatif dengan
F. Manfaat
1. Secara Umum
G. Metodologi Penelitian
3. Pembuatan flowchart.
5. Pembuatan program.
6. Pengujian program.
H. Sistematika Skripsi
a. Halaman judul.
b. Halaman pengesahan.
c. Abstrak.
e. Kata pengantar.
f. Daftar isi.
g. Daftar gambar.
h. Daftar lampiran.
− Latar belakang.
− Perumusan masalah.
− Pembatasan masalah.
− Penegasan istilah.
− Tujuan penelitian.
− Manfaat penelitian.
a. Kesimpulan.
b. Saran.
c. Daftar pustaka.
d. Lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pendahuluan
Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih
sumber yang dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima
fisis yang memiliki sifat resistif adalah resistor. Didalam sistem satuan
gambar 2.
paralel, dan campuran antara seri dan paralel. Analisis terhadap suatu
rangkaian sering akan menjadi lebih mudah dilaksanakan jika sebagian dari
rangkaian dapat diganti dengan rangkaian lain yang ekivalen dan yang lebih
yang lebih mudah untuk digunakan bila kita menangani masalah – masalah
1. Rangkaian seri
mempunyai satu simpul bersama dan tidak ada elemen lain yang
a. Resistor seri
Rs = R1 + R2 + ... + Rn = ∑ R (1)
Ls = L1 + L2 + ... + Ln = ∑ L (2)
c. Kapasitor seri
adalah :
1 1 1 1 1
= + + ... + =Σ (3)
Cs C1 C2 Cn C
d. RLC seri
1 ⎡ 1 ⎤
Z RLC = R + jϖL + = R+ j ⎢ϖL − (4)
jϖ C ⎣ ϖC ⎥⎦
1
( XC = ) yang keduanya merupakan fungsi dari frekuensi.
jϖ C
1
ϖ0 = rad / det ik (5)
LC
atau
1
f0 = Hz (6)
2π LC
X = X L + XC = 0 (7)
atau
X L = −XC (8)
Z RLC = R (9)
VS
I= ( 10 )
R
( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 197 )
ϖ 0L 1 L/C
Q= = = ( 11 )
R ϖ 0 RC R
adalah ω2 , maka :
⎡ ⎛ ⎞
2 ⎤
1 1
ω1 = ω0 ⎢− + ⎜⎜ ⎟⎟ + 1⎥ ( 12 )
⎢ 2Q ⎝ 2Q ⎠ ⎥
⎣ ⎦
dan
⎡ ⎛ ⎞
2 ⎤
⎢ 1 1
ω 2 = ω0 + ⎜⎜ ⎟⎟ + 1⎥ ( 13 )
⎢ 2Q ⎝ 2Q ⎠ ⎥
⎣ ⎦
( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 197 )
BWres = ϖ 2 − ϖ 1 ( 14 )
+
Elemen 1
Elemen 2
V1
V2
I1
I2
-
a. Resistor paralel
1 1 1 1 1
= + + ... + =Σ ( 15 )
RP R1 R2 Rn R
b. Induktor paralel
1 1 1 1 1
= + + ... + =Σ ( 16 )
LP L1 L2 Ln L
ditulis :
Cp = C1 + C2 + ... + Cn = ∑ C ( 17 )
d. RLC paralel
persamaan :
1 ⎡ 1 ⎤
Y = G + jϖ C + = G + j ⎢ϖC − ( 18 )
jϖ L ⎣ ϖL ⎥⎦
1
dimana G merupakan konduktansi yang nilainya =
R
Gambar 13. RLC paralel ( Ralph J Smith, 1990 : 182 )
⎡ 1 ⎤
⎢ϖC − ϖL ⎥ = 0 ( 19 )
⎣ ⎦
1
Y =G dimana G= maka
R
1
Y= ( 20 )
R
Admitansi suatu rangkaian didefinisikan sebagai perbandingan dari
I
Y= ( 21 )
V
1
I = Y .V dimana Y = maka
R
V
I= ( 22 )
R
rumus :
ϖ 0C 1 R
Q= = = ( 23 )
G ϖ 0GL L/C
atas, batas bawah, dan band width berturut – turut diberikan pada
a. Teorema Thevenin
disebut seksi sumber dan bagian yang lain disebut seksi beban.
( b ) Rangkaian ekivalennya
gambar 15.
Gambar 15. Rangkaian sederhana teorema thevenin
gambar 16.
⎛ R1R 2 ⎞
RTh = ⎜ ⎟ + R3 ( 24 )
⎝ R1 + R 2 ⎠
⎛ R2 ⎞
VTh = ⎜ ⎟VS ( 25 )
⎝ R1 + R 2 ⎠
VTh
IL =
RTh + RL ( 26 )
berikut :
RA RB
R1 = ( 27 )
RA + RB + RC
R A RC
R2 = ( 28 )
R A + RB + RC
RB RC
R3 = ( 29 )
R A + RB + RC
( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 56 )
berikut :
R1 R2 + R2 R3 + R1 R3
RA = ( 30 )
R3
R1 R2 + R2 R3 + R1 R3
RB = ( 31 )
R2
R1 R2 + R2 R3 + R1 R3
RC = ( 32 )
R1
( Sumber : Sudaryatno Sudirham, 2002 : 56 )
sama lain ( Malvino, 2004 : 240 ). Filter – filter elektris dapat dibuat
dengan menggunakan resistor dan kapasitor, resistor dan induktor, atau
terdapat satu komponen jenis reaktif ( Dennis Roddy dan John Coolen,
1990 : 55 ).
1
Fc = ( 33 )
2πRC
( Sumber : Malvino, 2004 : 263 )
untuk filter dengan komponen induktor dan kapasitor ( filter L – C )
1
Fc = ( 34 )
2π LC
( Sumber : Malvino, 2004 : 258 )
Pada low pass filter, frekuensi antara nol dan frekuensi cutt off disebut
pass band dan frekuensi diatas frekuensi cut off disebut stop band
( Malvino, 2004 : 240 ). Sehingga frekuensi output dari low pass filter
Pada high pass filter, frekuensi antara nol dan frekuensi cut off
high pass filter adalah dari frekuensi cut off sampai frekuensi input
tertinggi.
d. Rangkaian Oscilator
oscilator L – C.
1. Oscilator R – C
1
Fo = ( 35 )
2πRC
( Sumber : Malvino, 2004 : 371 )
2. Oscilator Clapp
1
Fo = ( 36 )
2π LCTotal
1
CTotal = ( 37 )
1 1 1
+ +
C1 C2 C3
3. Oscilator Colpits
( CTotal ) adalah :
C1 C 2
C Total = ( 38 )
C1 + C 2
4. Oscilator Hartley
1
Fo = ( 39 )
2π LTotal C
LTotal = L1 + L 2 ( 40 )
5. Oscilator Armstrong
Vcc
F out
C
L
Rangkaian Resonansi
1
Fo = ( 41 )
2π LC
( Sumber : Malvino, 2004 : 380 )
C. Visual Basic
Visual Basic berasal dari kata visual dan basic. Kata “ visual “
Interface ( GUI ). Dengan cara ini kita tidak banyak menuliskan instruksi
pemrograman dalam kode – kode baris, tetapi dengan cara melakukan drag
2003 : 1 ).
yang lain adalah visual basic mampu menambahkan sendiri sebagian kode
program secara otomatis kedalam program. Jadi tidak seperti pada bahasa
untuk segala sesuatunya. Selain itu, visual basic juga mempunyai banyak
DHTML.
komputer yang lain dan dapat berjalan tanpa adanya program visual basic.
windows ).
3. Istilah – Istilah Dalam Visual Basic
a. Form
b. Project
c. Syntax
d. Kontrol intrinsik
e. Statement
akan ditutup.
f. Deklarasi
g. Variabel
h. Eksekusi
i. Kompile
dibaca oleh “ mesin “. Dalam hal ini kata “ mesin “ mengacu pada
visual basic.
Properti kontrol intrinsik dapat diartikan sebagai ciri atau identitas dari
D. Kerangka Berfikir
RLC. Ide dasar dari software simulasi ini adalah pembuatan aplikasi operasi
tampilan yang menarik dan dapat diopersikan pada sistem operasi windows.
BAB III
A. Perancangan Program
tampilan program.
1. Pengumpulan Bahan
Bahan - bahan yang dicari melalui buku – buku referensi antara lain
Selain dari buku, materi yang diperlukan juga penulis cari melalui
muncul. setelah itu muncul form menu utama. Pada form menu utama user
program, maka form program yang dipilih akan mucul. Pada form
yang ada. Setelah semua nilai input dimasukkan dan user menekan tombol
OK, maka nilai – nilai tersebut akan diproses. Bila terdapat kesalahan yang
berupa ketidak sesuaian input yang ditetapkan maka akan muncul pesan
memperbaiki atau mengganti input yang sesuai. Bila input sudah sesuai
menekan tombol reset ataupun dapat kembali ke form menu utama yaitu
dengan menekan pilihan home. User juga dapat langsung keluar dari
program yaitu dengan menekan pilihan keluar dari program. Bila user
menutup.
adanya rancangan atau sket dasar yang akan menjadi acuan pembuatan
Keterangan :
aplikasi.
Keterangan :
aplikasi.
Keterangan :
dipilih user.
diproses.
Keterangan :
Keterangan :
b. Text tutorial, berisi tentang teks tutorial dan rumus – rumus sesuai
a. Spesifikasi Hardware
¾ RAM : 192 MB
b. Spesifikasi Software :
DirectX.9
¾ Microsoft Paint
¾ Adobe Photoshop 7
2. Pembuatan program
syntax secara benar tetapi tidak tepat dalam menempatkan syntax, maka
dalam proses eksekuasi program tidak akan berjalan sesuai dengan yang
menghapus text tetapi text yang akan kita hapus masih dalam keadaan
terkunci, maka urutannya adalah perintah untuk membuka kunci text baru
dimaksudkan agar dalam proses eksekusi nanti bila ditemukan error akan
yang sudah dibuat akan dibuat menjadi sebuah paket yang siap untuk
3. Pengujian program
perhitungan oleh program simulasi RLC sudah sesuai dengan teorinya atau
A. Hasil
sebagai berikut :
Hasil
No. Kode Kapasitor Teori Simulasi Selisih
2 103 10 nF 10 nF 0F
3 333 33 nF 33 nF 0F
Hasil
No. Nilai Resistor Teori Simulasi Keterangan
Cokelat Cokelat
1 100 K Ω Hitam Hitam
toleransi 5 % Kuning Kuning Sesuai
Emas Emas
Merah Merah
2 22 K Ω Merah Merah
toleransi 10 % Oranye Oranye Sesuai
Perak Perak
Kuning Kuning
3 47 K Ω Ungu Ungu
toleransi 1 % Oranye Oranye Sesuai
Cokelat Cokelat
Tabel 4. Hasil pengujian program simulasi menentukan kode kapasitor
Hasil
No. Nilai kapasitor Teori Simulasi Keterangan
Hasil
Rn Nilai Resistor Teori Simulasi Selisih
N=2 R1 = 10 Ω 130 Ω 130 Ω 0Ω
R2 = 120 Ω
N=5 R1 = 10 Ω 471810 Ω 471810 Ω 0Ω
R2 = 120 Ω
R3 = 1 KΩ
R4 = 680 Ω
R5 = 470 KΩ
Hasil
Rn Nilai Resistor Teori Simulasi Selisih
N=2 R1 = 10 Ω 9,23 Ω 9,23 Ω 0Ω
R2 = 120 Ω
N=5 R1 = 10 Ω 9,024 Ω 9,024 Ω 0Ω
R2 = 120 Ω
R3 = 1 KΩ
R4 = 680 Ω
R5 = 470 KΩ
Tabel 7. Hasil pengujian program simulasi induktansi total seri
Hasil
Ln Nilai Induktor Teori Simulasi Selisih
N=2 L1 = 10 mH 110 mH 110 mH 0H
L2 = 100 mH
N=5 L1 = 10 mH 1,11007 H 1,11007 H 0H
L2 = 100 mH
L3 = 50μH
L4 = 20 μH
L5 = 1 H
Hasil
Ln Nilai Induktor Teori Simulasi Selisih
N=2 L1 = 10 mH 9,09 mH 9,09 mH 0H
L2 = 100 mH
N=5 L1 = 10 mH 14,25 μH 14,25 μH 0H
L2 = 100 mH
L3 = 50μH
L4 = 20 μH
L5 = 1 H
Hasil
Cn Nilai Kapasitor Teori Simulasi Selisih
N=2 C1 = 100 μF 0,99 nF 0,99 nF 0F
C2 = 100 nF
N=5 C1 = 100 μF 42,7 pF 42,7 pF 0F
C2 = 100 nF
C3 = 10 nF
C4 = 500 pF
C5 = 47 pF
Hasil
Cn Nilai Kapasitor Teori Simulasi Selisih
N=2 C1 = 100 μF 100,1 μF 100,1 μF 0F
C2 = 100 nF
N=5 C1 = 100 μF 100,11 μF 100,11 μF 0F
C2 = 100 nF
C3 = 10 nF
C4 = 500 pF
C5 = 47 pF
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
R= 10 K Ω V = 50 KV V = 50 KV 0V
I=5A
V = 12 V I = 0,12 mA I = 0,12 mA 0A
R = 100 K Ω
V=6V R = 1,2 M Ω R = 1,2 M Ω 0Ω
I = 5 uA
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
R1 = 100 K Ω Rth = 65,03 KΩ Rth = 65,03 KΩ Rth = 0 Ω
R2 = 22 K Ω Vth = 2,16 V Vth = 2,16 V Vth = 0 V
R3 = 47 K Ω IL = 33,22 uA IL = 33,22 uA IL = 0 A
RL = 100 Ω
Vs = 12 V
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
R1 = 100 K Ω Ra = 168,81 KΩ Ra = 168,81 KΩ Ra = 0 Ω
R2 = 22 K Ω Rb = 360,64 KΩ Rb = 360,64 KΩ Rb = 0 Ω
R3 = 47 K Ω Rc = 79,34 KΩ Rc = 79,34 KΩ Rc = 0 Ω
Ra = 168,81 KΩ R1 = 100 K Ω R1 = 100 K Ω R1 = 0 Ω
Rb = 360,64 KΩ R2 = 22 K Ω R2 = 22 K Ω R2 = 0 Ω
Rc = 79,34 KΩ R3 = 47 K Ω R3 = 47 K Ω R3 = 0 Ω
Tabel 14. Hasil pengujian program simulasi perhitungan reaktansi kapasitif
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
C = 50 nF Xc = 31,85 Ω Xc = 31,85 Ω Xc = 0 Ω
F = 100 KHz
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
L = 10 mH XL = 6,28 Ω XL = 6,28 Ω XL = 0 Ω
F = 100 Hz
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
R = 10 KΩ Fc = 1,59 KHz Fc = 1,59 KHz Fc = 0 Hz
C = 10 nF
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
L = 1 mH Fc = 50,35 KHz Fc = 50,35 KHz Fc = 0 Hz
C = 10 nF
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
R = 10 KΩ Fo = 1,59 KHz Fo = 1,59 KHz Fo = 0 Hz
C = 10 nF
Tabel 19. Hasil pengujian program simulasi oscilator clapp
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
C1 = 10 nF Fo = 225,87 KHz Fo = 225,87 KHz Fo = 0 Hz
C2 = 50 pF
C3 = 47 nF
L = 10 mH
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
C1 = 10 nF Fo = 22,52 KHz Fo = 22,52 KHz Fo = 0 Hz
C2 = 10 nF
L = 10 mH
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
C = 10 nF Fo = 15,92 KHz Fo = 15,92 KHz Fo = 0 Hz
L = 10 mH
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
C1 = 10 nF Fo = 11,26 KHz Fo = 11,26 KHz Fo = 0 Hz
L1 = 10 mH
L2 = 10 mH
Tabel 23. Hasil pengujian program simulasi RLC seri
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
R = 10 Ω Fo = 31,85 KHz Fo = 31,85 KHz Fo = 0 Hz
L = 50 mH F1 = 31,83 KHz F1 = 31,83 KHz F1 = 0 Hz
C = 500 pF F2 = 31,86 KHz F2 = 31,86 KHz F2 = 0 Hz
E = 12 V Q = 1000 Q = 1000 Q=0
BW = 31,85 Hz BW = 31,85 Hz BW = 0 Hz
Z = 10 Ω Z = 10 Ω Z=0Ω
I = 1,2 A I = 1,2 A I=0A
Hasil
Nilai Komponen Teori Simulasi Selisih
R = 10 Ω Fo = 31,85 KHz Fo = 31,85 KHz Fo = 0 Hz
L = 50 mH F1 = 31,85 Hz F1 = 31,85 Hz F1 = 0 Hz
C = 500 pF F2 = 31,85 MHz F2 = 31,85 MHz F2 = 0 Hz
E = 12 V Q = 0,001 Q = 0,001 Q=0
BW = 200 MHz BW = 200 MHz BW = 0 Hz
Y = 0,1 Mho Y = 0,1 Mho Y = 0 Mho
I = 1,2 A I = 1,2 A I=0A
program simulasi RLC. Format penulisan hasil pada perhitungan teori adalah
dua angka dibelakang koma dan pada program simulasi merupakan format
Pada tabel 1 dan 2 dapat dilihat bahwa antara hasil pembacaan kode
program simulasi tidak ditemukan perbedaan hasil. Begitu juga pada tabel 3
dan 4, hasil penentuan kode warna resistor dan kode kapasitor secara manual
Pada tabel 5 sampai tabel 24, selisih antara perhitungan manual dengan
program simulasi.
nilai – nilai yang diinputkan adalah sama. Oleh karena itu, program simulasi
ini dapat digunakan sebagai media belajar elektronika dasar khususnya pada
PENUTUP
A. Kesimpulan
resistor, induktor, dan kapasitor. Dari pengujian program terlihat bahwa tidak
dasar. Kesimpulan akhir dari penelitian ini adalah program aplikasi Visual
elektronika dasar.
B. Saran
operasi linux.
b. Program simulasi RLC yang dibuat juga belum dapat menampilkan grafik
Adi, Saiful. 2007. Komputer Adalah Media Belajar Anak. http : // saifuladi.
wordpress. com
Ena, Ouda Teda. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak
Presentasi. http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc.
www.depdiknas.go.id.
Roddy, Dennis dan John Coolen. 1990. Komunikasi Elektronika ( alih bahasa :
Smith, Ralph J. 1990. Rangkaian, Piranti, dan Sistem ( alih bahasa : Adhi
Tim Penyusun Kamus. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.
Tse, Chi Kong. 2002. Analisis Rangkaian Linear ( alih bahasa : Eddy Djuhdi