You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Mekanika tubuh merupakan usaha koordinasi dari musculoskeletal dan


sistem saraf untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat. Mekanika tubuh
dan pengaturaan posisi tersebut merupakan cara menggunakan tubuh secara
efisien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinir, serta aman dalam
menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama aktifitas. Penggunaan
mekanika tubuh secara benar, dapat menggunakan fungsi tubuh terhadap susunan
musculoskeletal, mengurangi energy yang dikeluarkan dan mengurangi kesalahan.
Kebutuhan bergerak sangat dibutuhkan karena pergerakan dapat memenuhi
kebutuhan dasar manusia dan melindungi diri dari kecelakaan seperti jatuh.

Mekanika tubuh merupakan hal yang penting bagi perawat dan klien.
Karena hal ini akan mempengaruhi tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh
yang benar diperlukan untuk mendukung kesehatan dan mencegah kecacatan.

I.2 Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mekanika tubuh dan prinsip-


prinsipnya?
2. Jelaskan apa yang dimaksud body alignment?
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi body alignment?
4. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan ketika membantu klien untuk
berjalan? (keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan tubuh)

I.3 Tujuan

Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan :

- Informasi mengenai mekanika tubuh dan prinsip-prinsipnya


- Memahami tentang body alignment
- Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi body alignment
- Memahami dan mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan ketika
membantu klien untuk berjalan

I.4 Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari empat bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan ;
Bab II Tinjauan Teori; Bab III Pembahasan; dan Bab IV Penutup.
BAB II

TINJAUAN TEORI

II.1 Mekanika Tubuh (Body Mechanics)

Mekanika tubuh adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem


muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur
dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan
melakukan aktivitas sehari-hari. Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat
mengurangi risiko cedera sistem muskuloskeletal. Mekanika tepat juga
memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan mobilisasi fisik tanpa terjadi
ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan. (http://www.
Mekanika Tubuh (Body Mechanics) « Prastiwi S Pongrekun's Blog.htm)

Mekanika tubuh (Body Mechanics) adalah penggunaan organ secara


efisien dan efektif sesuai dengan fungsinya. Melakukan aktivitas dan istirahat
pada posisi yang benar akan meningkatkan kesehatan. Setiap aktvitas yang
dilakukan perawat harus memerhatikan body mechanics yang benar seperti
kegiatan mengangkat atau memindahkan pasien. (Kebutuhan Dasar Manusia dan
Proses Keperawatan edisi 3)

II.2 Elemen Dasar Mekanika Tubuh

Mekanika Tubuh meliputi 3 elemen dasar yaitu :

a. Kesejajaran tubuh atau postur tubuh (Body Alignment)

Kesejajaran tubuh dan postur yang baik merupakan istilah yang sama dan
mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama berdiri, posisi
duduk, mengangkat benda dan berbaring secara benar. Kesejajaran tubuh yang
benar mengurangi ketegangan pada struktur muskuloskeletal, mempertahankan
tonus (ketegangan) otot secara kuat dan menunjang keseimbangan.

Susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan


bagian-bagian tubuh yang lain. Body alignment baik akan meningkatkan
keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam posisi
berdiri, duduk, maupun tidur. Body aligment yang baik yaitu adanya
keseimbangan pada persendian otot, tendon, ligamen.
Postur tubuh seseorang harus dikaji untuk melihat status kesehatan, fisikal
fitness, dan daya tarik seseorang. Postur tubuh dapat menunjukkan perasaan hati,
harga diri, dan kepribadian seseorang. Untuk mendapatkan postur tubuh yang
benar, terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya :

1. Keseimbangan dapat dipertahankan jika garis gravitasi (line of gravity-


garis imaginer vertical) melewati pusat gravitasi (center of gravity-titik
yang berada di pertengahan garis tubuh).

2. Jika dasar tumpuan lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah, kestabilan
dan keseimbangan akan lebih besar.

3. Jika gravitasi berada di luar pusat dasar tumpuan, energy akan lebih
banyak digunakan untuk mempertahankan keseimbangan.

4. Dasar tumpuan yang luas dan bagian-bagian dari postur tubuh yang baik
akan menghemat energy dan mencegah kelelahan otot.

5. Perubahan dalam posisi tubuh membantu mencegah ketidaknyamanan


otot.

6. Memperkuat otot yang lemah dapat membantu mencegah kekakuan otot


dan ligamen.

7. Posisi dan aktivitas yang bervariasi dapat membantu mempertahankan otot


dan mencegah kelelahan.

8. Pergantian antara masa aktivitas dan istirahat dapat mencegah kelelahan.

9. Membagi keseimbangan antara aktivitas pada lengan dan kaki untuk


mencegah beban belakang

10. Postur tubuh yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan rasa
nyeri, kelelahan otot, dan kontraktur.

Postur tubuh yang baik dapat meningkatkan fungsi tangan dengan baik
mengurangi jumlah energy yang digunakan, mempertahankan keseimbangan,
mengurangi kecelakaan dan kelelahan, memperluas ekspansi paru, dan
meningkatkan sirkulasi renal dan gastrointestinal. Sedangkan body alignment
yang buruk dapat mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi kesehatan
yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang
penting dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik atau biasa disebut dengan
postur tubuh yang baik.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi postur tubuh (body alignment)

Pembentukan postur tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :

1. Status kesehatan

Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang tidak


optimal terdapat organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau
kelemahan sehingga dapat memengaruhi pembentukan postur tubuh. Hal
ini dapat dijumpai pada orang sakit yang banyak mengalami
ketidakseimbangan dalam pergerakan.

2. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan energy yang digunakan
dalam membantu proses pengaturan keseimbangan organ, otot, tendon,
ligament, dan persendian. Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan energy
pada organ tersebut akan kurang sehingga dapat memengaruhi proses
keseimbangan.

3. Emosi
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga
keseimbangan tubuh. Hal tersebut dapat memengaruhi proses koordinasi
pada otot, ligament, sendi, dan tulang.

4. Gaya hidup
Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang menjadi lebih baik atau
bahkan sebaliknya menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya hidup
yang tidak sehat misalnya selalu menggunakan alat bantu dalam
melakukan kegiatan sehari-hari, dapat mengalami ketergantungan
sehingga postut tubuh tidak berkembang dengan baik.

5. Perilaku dan nilai


Adanya perubahan perilaku dan nilai seseorang dapat memengaruhi
pembentukan postur tubuh. Sebagai contoh, perilaku dalam membuang
sampah di sembarang tempat dapat memengaruhi proses pembentukan
postur tubuh orang lain yang berupaya ntuk selalu bersih dari sampah.
6. Gravity
Gravity adalah atraksi timbal balik antara tubuh dan bumi.

b. Keseimbangan tubuh (Balance)

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan


postur tubuh tetap tegak melawan gravitasi (duduk atau berdiri) untuk mengatur
seluruh keterampilan aktivitas motorik (Glick, 1992).

Kesejajaran tubuh menunjang keseimbangan tubuh. Tanpa keseimbangan


ini, gravitasi akan berubah, meningkatkan gaya gravitasi, sehingga menyebabkan
risiko jatuh dan cedera. Keseimbangan tubuh diperoleh jika dasar penopang luas,
pusat gravitasi berada pada dasar penopang, dan garis vertikal dapat ditarik dari
pusat gravitasi ke dasar penopang. Keseimbangan tubuh dapat juga ditingkatkan
dengan postur dan merendahkan pusat gravitasi, yang dicapai dengan posisi
jongkok. Semakin sejajar postur tubuh, semakin besar keseimbangannya (Perry
dan Potter, 1994).

Keseimbangan dibutuhkan untuk mempertahankan posisi, memperoleh


kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, melakukan aktivitas
sehari-hari, dan bergerak bebas di komunitas. Kemampuan untuk mencapai
keseimbangan dipengaruhi oleh penyakit, gaya berjalan yang tidak stabil pada
toddler, kehamilan, medikasi dan proses menua. Gangguan pada kemampuan ini
merupakan ancaman untuk keselamatan fisik dan dapat menyebabkan ketakutan
terhadap keselamatan seseorang dengan membatasi diri dalam beraktivitas
(Bergetal, 1992).

c. Koordinasi Gerakan Tubuh (Koordinated Body Movement)

Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti


kemampuan mengangkat benda, maksimal 57 % dari berat badan. Berat adalah
gaya tubuh yang digunakan terhadap gravitasi. Ketika suatu obyek diangkat,
pengangkat harus menguasai berat obyek dan sempurna, maka pusat gravitasinya
biasanya berada pada 55% sampai 57% tinggi badannya mengetahui pusat
gravitasinya. Pada objek yang simetri pusat gravitasi berada tepat pada pusat
objek. Karena manusia tidak mempunyai bentuk geometris yang ketika berdiri
dan berada ditengah. Gaya berat selalu mengarah ke bawah, hal ini menjadi alasan
mengapa objek yang tidak seimbang itu jatuh. Klien yang tidak stabil itu jatuh
karena pusat gravitasinya tidak seimbang, gaya gravitasi berat mereka yang
akhirnya menyebabkan mereka jatuh. Oleh karena itu perawat perlu mengatur
intervensi keperawatan yang melindungi klien dari jatuh dan menjamin
keselamatannya.

Friksi adalah gaya yang muncul dengan arah gerakan yang berlawanan
dengan arah gerakan benda. Misalnya menggerakkan, memindahkan atau
menggerakkan klien diatas tempat tidur maka akan terjadi friksi. Perawat dapat
mengurangi friksi dengan mengikuti beberapa prinsip dasar. Semakin besar area
permukaan suatu obyek yang bergerak, semakin besar friksi. Jika klien tidak
mampu pindah sendiri di tempat tidur maka lengan klien diletakkan menyilang di
dada. Hal ini meminimalkan permukaan tubuh dan mengurangi friksi.

Klien pasif atau immobilisasi akan menghasilkan friksi yang lebih besar
untuk bergerak. Kemudian, bila memungkinkan, perawat menggunakan kekuatan
dan gerakan klien saat mengangkat, memindahkan, atau menggerakkan klien di
atas tidur. Hal ini dilakukan dengan penjelasan tentang prosedur dan memberitahu
klien ketika klien akan bergerak. Hasilnya harus menjadi gerakan sinkron yang
mana klien dapat berpartisipasi dan friksi dapat dikurangi. Friksi dapat juga
dikurangi dengan mengangkat, bukan mendorong klien. Mengangkat merupakan
komponen gerakan keatas dan mengurangi tekanan antara klien dan tempat tidur
atau kursi. Pemakaian kain seprai yang dapat ditarik mampu mengurangi friksi
karena klien lebih mudah bergerak di atas permukaan tempat tidur.

II.3 Prinsip-Prinsip Mekanika Tubuh

Mekanika tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi
tingkat kesehatan mereka. Mekanika tubuh yang benar diperlukan untuk
mendukung tingkat kesehatan dan mencegah kecacatan serta untuk menjaga
keselamatan klien. Disamping itu, mekanika tubuh juga bertujuan untuk,
menghibur pasien yaitu dengan meningkatkan kenyamanan dan kerjasama. Dalam
hal ini, perawat menggunakan berbagai kelompok otot untuk setiap aktivitas
keperawatan, seperti berjalan selama ronde keperawatan, memberikan obat,
mengangkat dan memindahkan klien dan menggerakkan objek. Gaya fisik dari
berat dan friksi dapat mempengaruhi pergerakan tubuh. Jika digunakan dengan
benar, kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi perawat. Penggunaan yang tidak
benar dapat mengganggu kemampuan perawat untuk mengangkat, memindahkan,
dan mengubah posisi klien (Owen dan Garg, 1991) Perawat juga menggabungkan
pengetahuan tentang pengaruh fisiologis dan patologis pada mobilisasi dan
kesejajaran tubuh.

Prinsip mekanika tubuh ada tiga, yaitu :


1. Gravitasi

Gravitasi merupakan perinsip yang pertama yang harus di perhatikan


dalam melakukan mekanika tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi
sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.terdapat tiga faktor yang perlu
diperhatikan dalam gravitasi :

a. Pusat gravitasi (center of gravity) titik yang berada di pertengahan


tubuh.
b. Garis gravitasi (line gravity) merupakan garis imaginer vertikal
melalui pusat gravitasi.
c. Dasar dan tumpun (base of suport) merupakan dasar tempat seseorang
dalam posisi istirahat untuk menopang atau menahan tubuh.

2. Keseimbangan (balance)

Dalam penggunaan mekanika tubuh, keseimbangan dicapai dengan cara


mempertahankan posisi garis gravitasi di antara pusat garis gravitasi dan dasar
atau pusat tumpuan.

3. Berat (Weight)

Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat diperhatikan adalah


berat atau bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan
mempengaruhi mekanika tubuh.

II.4 Pergerakan Dasar dalam Mekanik Tubuh

 Gerakan ( ambulating )
Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan
tubuh dan kestabilan berjalan, sangat berhubungan dengan ukuran base of
support.
Contoh : keseimbangan orang saat berdiri dan saat jalan akan berbeda.
Orang yang berdiri akan lebih mudah stabil dibandingkan dalam posisi
jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi
satu ke sisi yang lain, dan posisi gravitasi akan selalu berubah pada posisi
kaki.

 Menahan ( squatting )
Squating mempertinggi atau meningkatkan keseimbangan tubuh, ketika
seseorang mengangkat obyek yg terletak dibawah pusat gravity tubuh.
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah.
Contoh : posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok, dan
tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang
perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam menahan.
Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat.

 Menarik ( pulling )
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda.
Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki dan
tubuh dalam menarik, sodorkan telapak tangan dana lengan atas dipusat
gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat
tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk, lalu dilakukan
penarikan.

 Mengangkat ( lifting )
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot besar
besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut, dan pinggul
untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang.

 Memutar ( Pivoting )
Pivoting adalah suatu tehnik dimana tubuh dibungkukkan dalam rangka
menghindari terjadinya resiko keseleo tulang. Selain itu pivoting
merupakan suatu gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu
pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga
unsur gravitasi agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh.

II.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh

1. Status Kesehatan
Kondisi kesehatan seseorang seperti penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi
akan berpengaruh terhadap pergerakan dan keseimbangan tubuh, sehingga
aktivitasnya menjadi terganggu. Misalnya, terjadi penurunan koordinasi
yang disebabkan oleh penyakit berupa berkurangnya melakukan aktifitas
sehari-hari.

2. Nutrisi
Pemenuhan kebutuhan tubuh akan nutrisi sangat penting karena
mempengaruhi produksi energi yang digunakan untuk mobilisasi.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, obesitas dan
memudahkan terjadi penyakit sehingga menyebabkan pergerakan menjadi
kurang bebas. contoh: tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah
mengalami fraktur.

3. Emosi
Kondisi psikologi seseorang dapat mudah memudahkan perubahan
perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan
ambulasi yang baik. Misalnya, rasa aman dan gembira dapat memengaruhi
aktivitas tubuh seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan
semangat yang kemudian sering dimanisfestasikan dengan kurangnya
aktivitas.

4. Situasi dan Kebiasaan


Situasi dan kebiasaan yang dilakukan sesorang misalnya sering
mengangkat benda-benda yang berat.

5. Gaya Hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan
kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.

6. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik dalam penggunaan mekanika tubuh akan
mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga
mengurangi tenaga yang dikeluarkan.

7. Tingkat perkembangan tubuh


Usia akan memengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler dan tubuh
secara proporsional, postur, pergerakan dan refleks akan berfungsi secara
optimal.

8. Kelemahan neuromuskuler dan skeletal


Adanya abnormal postur seperti scoliosis, lordosis, dan kifosis dapat
berpengaruh terhadap pergerakan.

9. Pekerjaan
Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas bila
dibandingkan dengan petani atau buruh.

II.6 Dampak Mekanika Tubuh


Pengetahuan mekanika tubuh secara benar dapat mengurangi pengeluaran
energy secara berlebihan. Dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan
mekanika tubuh yang salah adalah sebgai berikut :

1. Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan


gangguan dalam system muskuloskletal
2. Resiko terjadi kecelakaan pada system musculoskeletal. Seseorang salah
dalam berjongkok atau berdiri, maka akan memudahkan terjadinya
gangguan dalam struktur musculoskeletal. Misalnya kelainan pada tulang
veterbra

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 ANALISA KASUS

Skenario Diskusi Kelompok

Nn. Anna adalah seorang perawat di ruang rawat bedah ortopedi dan
bertanggung jawab untuk merawat enam klien. Klien Nn. Anna yaitu Tn.B (20
tahun) telah dirawat di ruang tersebut selama 7 hari dengan diagnose medis
fraktur femur. Klien takut untuk menggerakkan anggota tubuhnya karena nyeri
punggung, bokong, dan tumitnya tampak merah karena lama tertekan. Dokter
bedahnya telah menginstruksikannya untuk latihan berjalan. Perawat Anna
mencoba untuk membantu klien tersebut berjalan, namun karena beban klien
tersebut berat, perawat Anna mengalami kesulitan untuk melakukannya. Sebagai
perawat, apa yang harus perawat Anna perhatikan dan lakukan untuk mengatasi
masalah tersebut?

Pertanyaan !

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mekanika tubuh dan prinsip-


prinsipnya?
2. Jelaskan apa yang dimaksud body alignment?
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi body alignment?
4. Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan ketika membantu klien untuk
berjalan? (keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan tubuh)

Jawaban
1. Mekanika tubuh adalah suatu usaha mengkoordinasikan sistem
musculoskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan,
postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak,
dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Prinsip-prinsip mekanika tubuh terdiri dari :

 Gravitasi merupakan prinsip yang pertama yang harus di perhatikan dalam


melakukan mekanika tubuh dengan benar, yaitu memandang gravitasi
sebagai sumbu dalam pergerakan tubuh.terdapat tiga faktor yang perlu
diperhatikan dalam gravitasi :
1. Pusat gravitasi (center of gravity)titik yang berada di
pertengahan tubuh.
2. Garis gravitasi (line gravity)merupakan garis imaginer pertikal
melalui pusat gravitasi.
3. Dasar dan tumpun (base of suport)merupakan dasar tempat
seseorang dalam posisi istirahat untuk menopang atau menahan
tubuh.
 Keseimbangan, dalam penggunaan mekanika tubuh dicapai dengan cara
mempertahankan posisi garis gravitasi di antara pusat gravitasi dan dasar
tumpuan.
 Berat, dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat diperhatikan
adalah berat atau bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan
mempengaruhi mekanika tubuh.

2. Body alligment adalah :


 Kesejajaran tubuh dan postur yang baik merupakan istilah yang sama
dan mengacu pada posisi sendi, tendon, ligament, dan otot selama
berdiri, posisi duduk, mengangkat benda dan berbaring secara benar.
Kesejajaran tubuh yang benar mengurangi ketegangan pada struktur
muskuloskeletal, mempertahankan tonus (ketegangan) otot secara kuat
dan menunjang keseimbangan.
 Susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam hubungannya dengan
bagian-bagian tubuh yang lain dengan organ-organnya.
 Postur tubuh yang baik karena menggunakan otot dan rangka tersebut
secara benar (posisi duduk, berdiri, mengangkat).

3. Faktor-faktor yang memengaruhi body alignment, yaitu :


 Status kesehatan
Perubahan status kesehatan dapat memengaruhi sistem
musculoskeletal dan sistem saraf berup penurunan koordinasi.
Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh penyakit, berkurangnya
kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari, dan lain-lain.

 Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses
pertumbuhan tulang, dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh
dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadinya
penyakit. Contohnya; tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih
mudah mengalami fraktur.

 Emosi (psikologis)
Psikologis seseorsng memudahkan perubahan perilaku sehingga dapat
menurunkan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik. Seseorang yang
mengalami perasaan yang tidak aman, tidak bersemanagat, dan harga
diri yang rendah, akan medah mengalami perubahan dalam mekanika
tubuh dan ambulasi.

 Gaya hidup
Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stres dan
kemungkinan besar akan menimbulkan kecerobohan dalam
beraktivitas, sehingga dapat menggangu koordinasi antara sistem
musculoskeletal dan neurologi, yang akahirnya akan mengakibatkan
perubahan mekanika tubuh.

 Perilaku dan nilai


Adanya perubahan perilaku dan nilai seseorang dapat mempengaruhi
pembentukan postur tubuh. Sebagai contoh, perilaku dalam membuang
sampah di sembarang tempat dapat mempengaruhi proses
pembentukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk selalu
bersih dari sampah.
(keterampilan dasar praktek klinik , musrifatul uliyah dan A. aziz
alimul hidayat, 2008, salemba medika jakarta)

Faktor-faktor body alligment dibagi menjadi dua :


( http://www.scribd.com/doc/38509695/Body-Alignment )
a. Faktor langsung
 Gravity
Gravity adalah atraksi timbal balik antara tubuh dengan bumi.
Postur tubuh seseorang dikatakan seimbang bila line of gravity
melewati center of gravity dan base of support yang lebih luas.

 Postural reflexes dan opposing muscler group


Merupakan aksi dari otot postural (extensor) yang terus
menahan seseorang pada posisi tegak melawan gaya tarik
bumi.

 Perubahan postur
Beberapa posisi benar maupun tidak benar jika berlansung
lama akan menyebabkan masalah, antara lain : kerusakan
syaraf-syaraf superfascialis, kerusakan pembuluh darah, serta
kontraktur

 Struktur anatomi individu yang berbeda


Setiap orang mempunyai anatomi berbeda, perbedaan ini akan
membawa pengaruh pada postur tubuh seseorang, meskipun
hanya sedikit.

b. Faktor tidak lansung


 Status kesehatan
Status kesehatan yang kurang baik, seperti : sakit,
ketidakmampuan mobilisasi, terbatasnya aktifitas, kelelahan
yang terlalu lama dapat mempengaruhi fungsi tubuh, terutama
sistem musculoskeletal dan body alignment (postur tubuh).

 Nutrisi
Salah satu fungsi nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses
pertumbuhan tulang, dan perbaikan sel. Kekurangan nutrisi
bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelelahan,
intake kalsium yang tidak adekuat terutama pada wanita lansia
dapat mengakibatkan terjadinya resiko postural akibat dari
osteophorosis.

 Emosi
Kondisi emosional yang tidak stabil dapat memengaruhi postur
tubuh seseorang, namun penyebab dari perilaku ini harus dikaji
dahulu sebelum memperbaiki postur tubuh yang kurang baik.
 Situasional
Postur tubuh seseorang dapat berkembang menjadi buruk,
karena :
1) Tempat tidur yang lembut dan yang dapat mengganggu
distribusi yang sesuai
2) Letak meja, bangku, dan alat kerja lain yang tidak sesuai
sehingga seseorang harus bekerja secara kaku
3) Pakaian ketat dapat membatasi pergerakan dan
mengganggu fungsi tubuh yang normal
4) Sepatu yang sempit dan hak tinggi dapat memengaruhi
garis gravitasi keluar dari postur tubuh

 Gaya hidup
Gaya hidup seseorang dapat mempengaruhi postur tubuh,
biasanya perubahan tersebut berlansung selama bekerja dan
dapat mengakibatkan penyimpangan postural.

 Sikap penampilan
Penilaian seseorang tentang postur tubuh mempunyai pengaruh
yang penting, pada remaja yang tubuhnya tinggi dapat menjadi
bungkuk sebab tubuhnya lebih tinggi dari temannya.

 Tingkat pengetahuan seseorang


Perlu disayangkan banyak individu yang tidak mempunyai
banyak kesempatan untuk pelajari postur tubuh yang baik.

 Kerusakan neuronmuskuler
Proses penyelenggaraan yang mempengaruhi sistem ini dapat
mengakibatkan gangguan postur tubuh dan dapat mengganggu
fungsinya.

c. Disfungsi fisik
 Ketidakmampuan primer  paralisis (kehilangan atu gangguan
fungsi motoris pada suatu bagian akibat lesi pada mekanisme
saraf atau otot secara analogi, gangguan fungsi sensorik).
 Ketidakmampuan sekunder  lemah otot

4. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membantu klien untuk


berjalan :
a. Rasa nyeri yang hebat
Klien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnu atau
nyeri dada selama latihan tidak akan tahan melakukan aktivitas seperti
pada klien yang tidak mengalaminya.

b. Berat badan klien


Setiap perawat harus mengetahui berat klien untuk diangkat-aman. Hal
ini perlu diketahui oleh perawat karena apabila sewaktu-waktu pasien
terjatuh atau kesulitan ketika menurunkan dan memindahkan klien,
perawat dapat meminta bantuan kepada perawat lain. Ada dua metode,
yaitu metode dua perawat membantu untuk mendistribusikan berat
klien secara rata, dan metode kesamaan tinggi antara perawat dan
klien.

c. Pusat gravitasi
Perawat harus memberikan sokongan pada pinggang atau bisa
menggunakan ikat pinggang berjalan (walking belt) sehingga pusat
gravitasi klien tetap berada di garis tengah. Selama berjalan, klien
seharusnya tidak bersandar di satu sisi karena hal ini mengganggu
pusat gravitasi, dan mengubah keseimbangan dan meningkatkan risiko
jatuh.

d. Psikologis
Orang yang depresi, khawatir atau cemas sering tidak tahan melakukan
aktivitas. Klien depresi biasa tidak termotivasi untuk berpartisipasi.
Klien khawatir atau cemas lebih mudah lelah karena mereka
mengeluarkan energy cukup besar dalam ketakutan dan kecemasannya.
Jadi mereka mengalami keletihan secara fisik dan emosi.

e. Lingkungan yang kondusif


Ketika perawat akan membantu pasien berjalan, maka perawat harus
memeriksa lingkungan untuk memastikan tidak ada rintangan di jalan
klien.

f. Lamanya waktu tidak beraktivitas


Lamanya waktu tidak beraktivitas sangat berpengaruh terhadap klien
yang ingin belajar berjalan. Bila klien sering beraktivitas, maka besar
kemungkinan klien tersebut tidak dapat belajar berjalan dengan
maksimal. Dikarenakan banyaknya aktivitas yang menguras tenaga
dan mengeluarkan cukup energy.
g. Postur tubuh
Postur tubuh sebisa mungkin harus tegak lurus untuk mencegah
ketegangan pada otot dan sendi serta mempertahankan keseimbangan.

h. Alat bantu (kruk, tongkat, dan walker)


 Kruk
Kruk terbuat dari kayu. Penggunaannya dapat temporer, seperti
pada setelah kerusakan ligament di lutut. Hal terpenting ketika
perawat akan membantu pasien berjalan adalah memperoleh
panjang kruk yang tepat serta penempatan penyangga tangan
yang tepat.

 Tongkat
Tongkat adalah alat yang ringan, mudah dipindahkan, setinggi
pinggang, terbuat dari kayu atau logam.

 Walker
Walker adalah suatu alat yang sangat ringan, mudah
dipindahkan, setinggi pinggang, dan terbuat dari pipa logam.

i. Kesejajaran tubuh atau postur tubuh


Untuk mendapatkan postur tubuh yang benar, maka yang harus
diperhatikan yaitu keseimbangan garis gravitasi melewati pusat
gravitasi. Sehingga keseimbangan dapat dipertahankan. Kesejajaran
tubuh yang baik yaitu adanya keseimbangan pada persendian otot,
tendon, ligamen.

j. Keseimbangan tubuh
Keseimbangan dibutuhkan untuk mempertahankan posisi, memperoleh
kestabilan selama bergerak dari satu posisi ke posisi lain, melakukan
aktivitas sehari-hari, dan bergerak bebas di komunitas.

k. Koordinasi gerak
Manusia tidak mempunyai bentuk geometris yang ketika berdiri dan
berada ditengah. Sehingga gaya berat selalu mengarah ke bawah, hal
ini menjadi alasan mengapa objek yang tidak seimbang itu jatuh. Klien
yang tidak stabil akan jatuh karena pusat gravitasinya tidak seimbang.
III. 2 Hasil Analisa

Tn.B (20 tahun) telah dirawat di ruang tersebut selama 7 hari dengan
diagnose medis fraktur femur. Dapat kita analisa bahwa kaki klien tersebut
mengalami kerusakan. Klien takut untuk menggerakkan anggota tubuhnya karena
nyeri, punggung, bokong, dan tumitnya tampak merah karena lama tertekan.

Dalam kasus ini dapat kita analisa bahwa dalam membantu klien berjalan
perawat Anna harus memperhatikan beberapa hal seperti bagaimana mekanisme
tubuh klien beserta prinsip-prinsipnya. Misalnya : gravitasi, keseimbangan, dan
berat. Ketiga prinsip ini sangat berpengaruh terhadap kelansungan mekanika
tubuh. Selain itu yang harus diperhatikan adalah postur tubuh atau kesejajaran
tubuh (body alignment). Bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah
persendian, tendon, ligament, dan otot. Bila keempat bagian tersebut digunakan
dengan benar, maka akan terjadi keseimbangan dan dapat menjadikan fungsi
tubuh maksimal, seperti : dalam posisi duduk, berdiri, dan berbaring yang benar.
Selain itu ada pula yang harus diperhatikan adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi body aligment tersebut. Seperti: status kesehatan, nutrisi, emosi,
gaya hidup, perilaku dan nilai pasien. Bila faktor-faktor ini tidak terpenuhi, maka
body alignment pun tidak akan berlansung.

Perawat pun harus memperhatikan beberapa hal dalam membantu Tn.B


berjalan seperti: rasa nyeri yang dirasakan klien, berat badan klien, nutrisi, pusat
gravitasi, usia, psikologis, lingkungan yang memungkinkan klien untuk berjalan,
sistem skeletal, saraf, dan kekuatan otot dari tubuh manusia, lamanya waktu
pasien tidak beraktivitas, postur tubuh, dan juga alat bantu seperti kruk, tongkat,
dan walker untuk menopang berat badan klien.
BAB IV

PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Mekanika tubuh pada dasarnya adalah bagaimana menggunakan tubuh


secara efisien, terkoordinasi dan aman, sehingga menghasilkan gerakan yang baik
dan memelihara keseimbangan selama beraktifitas. Penggunaan tubuh secara tepat
dan benar dapat mengurangi kelelahan, mengurangi tenaga yang dikeluarkan,
memberikan penampilan serta fungsi tubuh yang baik, dan mencegah terjadinya
penyakit dan kecelakaan. Maka dari itu bergerak sangat dibutuhkan karena
pergerakan dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia dan melindungi diri dari
kecelakaan seperti jatuh. Jatuh diakibatkan karena hilangnya keseimbangan, untuk
mempertahankan keseimbangan, maka diperlukan suatu body alignment atau
biasa disebut dengan kesejajaran tubuh atau postur tubuh. Kesejajaran tubuh ini
menunjang keseimbangan tubuh. Maksudnya, bila ingin mempertahankan
keseimbangan, maka diperlukan suatu postur tubuh yang tegak melawan gravitasi
misalnya duduk atau berdiri.

Dalam kasus, klien mengalami kesulitan untuk latihan berjalan. Karena


klien takut untuk menggerakan anggota tubuhnya. Kemudian seorang perawat
mencoba untuk membantu klien tersebut berjalan. Namun karena beban klien
berat, maka perawat tersebut mengalami kesulitan untuk membantunya. Sebagai
perawat, sebelum mencoba membantu klien berjalan tentunya kita harus
memahami terlebih dahulu apa saja hal-hal yang harus diperhatikan ketika
membantu seorang klien untuk berjalan. Apabila masalahnya terletak pada berat
badan klien, maka sebelumnya seorang perawat harus mengetahui berat klien
tersebut sehingga ketika perawat yang satu mengalami kesulitan dapat meminta
bantuan kepada perawat lain.

DAFTAR PUSTAKA

Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Alimul, A.Aziz Hidayat. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika

_____. 2011. http://www.scribd.com/doc/38509695/Body-Alignment. Diperoleh


tanggal 7 April 2011.

Pramawaty, Nisha. 2010. “BODY MECHANIC DAN BODY ALIGNMENT”.


http://www.BODY MECHANIC DAN BODY ALIGNMENT « nisha's
blog.htm.

Pongrekun, Prastiwi S. 2011. “Mekanika Tubuh (Body Mechanics)”.


http://www.Mekanika Tubuh (Body Mechanics« Prastiwi S Pongrekun's
Blog.htm.

You might also like