Professional Documents
Culture Documents
ISSN 1410-9379
Yustina
Program studi Biologi PMIPA, FKIP, Universitas Riau
ABSTRACT
Tabel 1. Jenis ikan putih white fish di perairan sungai Rangau, Riau yang ditemukan pada
bulan Juli 1997 sampai Februari 1998.
Tabel 2. Jenis ikan cat fish di perairan sungai Rangau, Riau yang ditemukan pada bulan
Juli 1997 sampai Februari 1998.
Tabel 3. Jenis ikan hitam black fish dan jenis lainnya di perairan sungai Rangau, Riau
yang ditemukan pada bulan Juli 1997 sampai Februari 1998.
sungai. Pada stasiun II dan VII yang daerah rawa-rawa, suak atau gena-
dimuarai anak-anak sungai ditemu- ngan air di hutan. Sejumlah rona
kan lebih banyak jenis ikan diban- lingkungan ini memungkinkan ter-
dingkan dengan di aliran sungai ciptanya peningkatan variasi ha-
utama atau stasiun lainnya. Anak bitat. Variasi habitat semakin ba-
Rangau (stasiun II) mempunyai rona nyak, kehadiran jenis-jenis ikan
lingkungan yang khas, berupa hutan penghuninya semakin bertambah
alami (vegetasi pohon, herba dan sehingga keanekaragaman semakin
belukar) dan dijumpai sejumlah meningkat (Kottelat et al, 1996 dan
mikrohabitat. Di sepanjang anak- McCarthy 1985).
anak sungai Petani (stasiun VII) Di stasiun III, yang dialiri
ditemukan semak belukar dan seba- sungai Pematang Cempedak meng-
gian besar berupa rawa. Di sungai indikasikan terjadinya kerusakan ha-
Petani ditemukan jenis-jenis ikan bitat, seperti pendangkalan sungai,
black fish dari genus Clarias sp., berkurangnya vegetasi dan pe-
Anabas sp., Trichogaster sp., numpukan pasir di tepi aliran su-
Bellontia sp., dan jenis lainnya. ngai, sehingga di anak sungai ini
Menurut Siregar et al, (1993) dijumpai jenis ikan yang lebih se-
ikan black fish merupakan jenis ikan dikit. Pada Gambar 2 disajikan pen-
yang tahan terhadap kondisi deoksi- cuplikan ikan di delapan stasiun
genasi dan umumnya tahan hidup di sungai Rangau pada bulan Juli 1997
1.5
0.5
0
I II III IV V VI VII VIII
Stasiun Pencuplikan
Gambar 2. Indeks Keanekaragaman jenis dan sebaran spasial populasi ikan pada bulan
Juli 1997 dan Februari 1998 pada delapan stasiun di sungai Rangau, Riau.
. Juli 1997, Februari 1998.
Keanekaragaman Jenis Ikan Sungai Rangau 3
Tabel 4. Faktor fisika-kimia masing-masing stasiun pada musim kemarau (Juli 1997) dan
musim hujan (Februari 1998).
Parameter S T A S I U N
I II III IV V VI VII VIII
Kecepatan arus (meter) * 2 2,5 0,7 0,4 3,7 4,8 10.2 9,4
** 14,0 12,0 12,0 10,0 9,0 9,5 10,5 10,0
Temperatur (Celcius) * 30 29,8 29,9 31 29,4 29,7 29,7 29,8
** 29 29,7 29,8 29,7 29,4 29,6 29,6 29,7
Kecerahan air (cm) * 51 48 45 37 47 45 44 40
** 36 38 40 41 41 40 39 38
Kedalaman (meter) * 7 8 6 9 10 8 11 15
** 10 12 8 12 13 12 14 18
Oksigen terlarut (ppm) * 5,2 5,5 5,4 3,8 4,4 4,1 5,2 4,4
** 5,0 5,5 4,9 4,9 4,5 4,9 5,0 4,5
pH (unit) * 6,9 5,9 6,3 6,3 6,2 6,3 6,3 6,2
** 6,8 5,5 6,2 5,9 5,8 5,8 5,9 6,0
Total materi organik (%) * 3 4 3 3 4,2 5 4 1,1
** 2,8 3,5 2,8 3,2 4,5 5,5 4,3 2,5
*: Musim Kemarau, ** : Musim Hujan
Keanekaragaman Jenis Ikan Sungai Rangau 3
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
I II III IV V VI VII VIII
Stasiun Pencuplikan
Gambar 3. Indeks Kerataan jenis dan sebaran spasial populasi ikan pada bulan Juli 1997
dan Februari 1998 pada delapan stasiun di sungai Rangau, Riau. Juli 1997,
Februari 1998.
Keanekaragaman Jenis Ikan Sungai Rangau 3
stasiun VI dan VII dengan nilai in- terminal, berukuran sedang dan hi-
deks kerataan sebesar 1,11 dan 1,19. dup di perairan tengah dan bersifat
Pencuplikan pada bulan Februari seperti pemakan bangkai tumbuhan
1998 memperlihatkan bahwa nilai air atau bangkai binatang (detritus).
indeks kerataan mendekati ≥1 di Rasbora argyrotaenia Blkr mem-
stasiun VI dan VII dengan nilai in- punyai mulut kecil berbentuk sub-
deks kerataan 0,97 dan 0,99. Nilai terminal cenderung hidup di per-
indeks kerataan (E) mendekati ≥1 mukaan air, diduga pemakan orga-
memperlihatkan pembagian indivi- nisme yang menempel pada tum-
du yang cenderung merata diantara buhan air (perifiton). Mystus nemu-
jenis. Nilai indeks kerataan >1 rus V adalah jenis ikan berkumis
menunjukkan karakteristik jenis, penghuni dasar perairan yang ber-
dimana adanya kecenderungan sifat omnivora. Belandotichthys di-
untuk dihuni oleh jenis yang sama nema Blkr adalah jenis ikan yang
atau setiap jenis ikan mempunyai lebih menyukai hidup di lapisan
jumlah individu sama. bawah sungai dan bersifat fisivora
Hasil penelitian menunjukkan (Kottelat et al, 1996). Perbedaan
bahwa di stasiun VI telah ditemukan morfologi dalam mekanisme pola
jenis-jenis ikan seperti Thynni- makan berhubungan dengan strategi
chthyus thynnoides Blkr, Rasbora makan pada jenis simpatrik yang
argyrotaenia Blkr, Mystus nemurus berkoeksistensi untuk mengurangi
V, Belandotichthys dinema Blkr, persaingan interspesifik. Perbedaan
yang menetap pada pengamatan mu- struktur morfologi bertujuan memi-
sim kemarau maupun musim hujan. sahkan relung ekologi makan dan
Berarti di stasiun yang mempunyai pemisahan tingkat tropik pada jenis
nilai indeks kerataan jenis ≥1, ikan air tawar (McCarthy 1985).
dihuni oleh jenis ikan yang tidak Uraian di atas menunjukkan
sama. Diduga hal ini disebabkan bahwa keempat jenis ikan tersebut
oleh adanya kesamaan kondisi fisio- cenderung memiliki pola makan
logis terhadap kisaran toleransi fak- berbeda dan menempati habitat ti-
tor lingkungannya atau kesamaan dak serupa. Hal tersebut akan me-
habitat dari tiap jenis ikan tersebut. mungkinkan adanya pembagian re-
Berdasarkan ekomorfologi pa- lung dari masing-masing jenis ikan
da ikan, Thynnichthys thynnoides penghuninya. Selain itu naungan
Blkr mempunyai mulut berbentuk tumbuhan air (25%) memungkinkan
Keanekaragaman Jenis Ikan Sungai Rangau 3
Blkr), ikan Tapah (Wallago leeri ngan variasi dan ciri habitat yang
Blkr), dan ikan Belida (Notopterrus ditemui.
notopterus Pall) semakin sering di- Indeks keanekaragaman (H1)
buru. jenis ikan pada musim kemarau
Dengan meningkatnya per- berkorelasi secara nyata dengan
mintaan pasar pada jenis ikan suhu air dan kandungan materi or-
tersebut, eksploitasi semakin me- ganik. Ikan Betutu (Oxyeleotris
ningkat yang pada akhirnya dapat marmorata Blkr) dan ikan Tapah
berpengaruh terhadap berkurangnya (Wallago leeri Blkr) merupakan
kehadiran ikan di lingkungan. Dari ikan bernilai komersial tinggi yang
70 jenis ikan yang terdapat di sungai telah langka di sungai Rangau.
Rangau, 5 jenis telah diindikasikan
berpotensi sebagai ikan hias, yaitu UCAPAN TERIMA KASIH
ikan Popeh merah (Dangila fasciata Penulis menyampaikan terima kasih
Blkr), ikan Bada kalubi (Rasbora kepada Bapak Dr. Achmad Sjarmidi
einthovenii Blkr), ikan Singkarik dan Bapak Dr. Ama Rustama di Ju-
(Rasbora kalochroma Blkr), ikan rusan Biologi ITB yang telah mem-
Selais kuning (Kriptopterus schil- bimbing selama penelitian hingga
beides Blkr), dan ikan Cupang selesainya penulisan tesis; Bapak
(Betta fusca Regan). Ikan bersifat Deswandi Mizwar, Direktur Go-
predator sebanyak 7 jenis, dua jenis vernment Relation PT Caltex Paci-
diantaranya tidak dikonsumsi yaitu fic Indonesia Duri beserta staf yang
ikan Buntal (Tetraodon palem- telah menyediakan akomodasi di
bangensis Blkr) dan Puting beliung Duri; dan Bapak Dr. Soetikno Wir-
(Chaca bankaensis Blkr). joatmodjo serta Ibu Dra. Ike Rach-
matika MSc, Balai Penelitian Zoo-
KESIMPULAN logi LIPI Cibinong yang telah
Sungai Rangau di Provinsi memberikan bantuan dalam verifi-
Riau Sumatra memiliki kekayaan kasi penamaan ikan.
jenis ikan yang terdiri dari 21 fa-
mili, 44 genera, 70 jenis. Penghu-ni DAFTAR PUSTAKA
komunitas sungai Rangau terba- Achmad, M. & Dahril, T. 1992.
Conservation of Wetlands Adja-
nyak terdiri atas famili Cyprinidae cent to Large Rivers in Riau
(17 jenis), Siluridae (10 jenis) dan province, Indonesia. Ed. ke-9.
Pekanbaru: PUSLIT UNRI.
Bagridae (8 jenis). Tingkat keane- Henderson P.A. & Crampton, W.G.R.
karagaman jenis berhubungan de- 1997. A comparison of fish
Keanekaragaman Jenis Ikan Sungai Rangau 3