Professional Documents
Culture Documents
Kita mungkin bosan dan muak dengan tetek bengek peringatan hari kebangkitan
nasional dan esensi memperingati hari tersebut, menyebut jasa pahlawan para
mahasiswa kedokteran angkatan 1908 blablabla. Atau saya saja yang muak?
Haha. Sebenernya muak disini berarti saya ga menghargai jasa mereka yang
luar biasa itu, bahkan sampai detik ini saya masih heran sama ide brilian
mereka, kok bisa ya mereka mikir something out of the box kayak gitu? Padahal
istilahnya mereka bukan orang tertindas, posisi mereka di pemerintahan aman
dan nyaman, hidup mereka terjamin, mereka ga rugi dengan kondisi indonesia
yang kayak gitu, tapi fakta membuktikan bahwa kalangan terpelajarlah yang
menggebrak awal abad 20 dengan organisasi nasional, moment kebangkitan dan
persatuan yang ‘Rawr!’. Salut!
Ayo kita sandingkan moment pormafka kita dengan hari kebangkitan nasional,
sudah terlihat persamaannya? Iya, hari kebangkitan nasional tuh hari
didirikannya Boedi Oetomo, sebuah organisasi ‘nasional’ pertama, walalupun
memang masih ada kekurangan krusial di organisasi ini karena hanya menerima
orang jawa sebagai anggotanya. Sama dengan pormafka, kan? Sama-sama
bercita satu, bertujuan satu.
Semangat untuk FK UNSRI jaya! Pormafka dan hari kebangkitan nasional telah
lewat, tapi masih ada proyek besar menanti di hadapan kita. Menjaga semangat
dan mempererat tali kekeluargaan yang telah terjalin.
Salam hangat untuk seluruh elemen FK Unsri,
04091001092