Professional Documents
Culture Documents
Cyclosporin merupakan agen imunosupresif dengan efikasi sangat baik pada transplatasi
organ manusia, yaitu untuk mengobati penyakit transplatasi-versus-inang setelah transplatasi
sumsum tulang, dan untuk mengobati gangguan autoimun. Obat ini merupakan antibiotika peptida
larut lemak yang bekerja dalam deferensiasi sel-sel T dan menyakatkan aktivasinya. (Katzung,
Mekanisme kerja cyclosporin adalah terikat oleh cyclophilin (CYP) yang merupakan protein
cytoplasma sehingga terbentuk kompleks cyclosporin-CYP yang selanjutnya terikat pada calcineurin
sehingga menghasilkan penghambatan aktivitas fosfatase. Calcineurin terdefosfolirasi merupakan
faktor nukleus pada aktivasi sel T (NAFT) yang tertranslokasi ke dalam nukleus dimana akan terjadi
inisiasi bersama faktor transkripsi lainnya ( contohnya : NF-kB dan AP-1) sehingga mengaktivasi gen
sel T yaitu IL-2 (Nijkamp, Pamham, 2005)
Distribusi cyclosporin di dalam tubuh sangat luas di dalam jaringan dan tubuh termasuk di
liver, pankreas, paru-paru, dan dapat menembus plasenta. Cyclosporin memiliki ikatan terhadap
lipoprotein dalam tubuh sebesar 90 % sampai 98 %. Metabolisme cyclosporin secara intensiv terjadi
di hepar oleh bantuan CYP dan membentuk sekitar 25 metabolit ( Lacy et al, 2006)
Principle of Immunopharmacology
Frans P. Nijkamp, Michael J. Parnham
Birkhauser Verlag, 2005, hal 468