You are on page 1of 34

1

MODEL ATOM

Kompetensi dasar :
1. Siswa mampu menerangkan struktur atom.
2. Siswa mengetahui tokoh-tokoh yang berkaitan dengan materi
3. Siswa mampu menerangkan model-model atom dari masing-masing tokoh.
Indikator :
1. Sifat atom.
2. Model atom Thompson.
a. Menggambarkan model atom Thompson.
b. Kelemahan model atom Thompson.
3. a. Hamburan Rutherford.
b. Rumusan hamburan Rutherford.
4. Spektrum garis.
5. Deret Balmer dan deret Lyman.
6. Asas Gabung Ritg.
7. Model atom Bohr.
- Jari-jari orbit dan energi atom yang terkuantisasi.
- Keunggulan model atom Bohr.
- Kelemahan model atom Bohr.
8. Percobaan Frank Hertz yang mendukung model atom Bhor.
2

ATOM
Atom adalah satuan yang amat kecil dalam setiap bahan yang ada di sekitar
kita. Atom terdiri atas tiga jenis partikel subatom:
• elektron, yang memiliki muatan negatif;
• proton, yang memiliki muatan positif;
• netron, yang tidak bermuatan.
Setiap unsur adalah unik yang dibedakan oleh jumlah proton yang terdapat
dalam atom dari unsur tersebut. Setiap atom memiliki jumlah elektron yang sama
dengan jumlah proton; bila ada perbedaan atom tersebut disebut ion. Atom dari
unsur yang sama bisa memiliki jumlah netron yang berbeda, selama jumlah proton
dan elektron tidak berubah. Atom dengan jumlah netron yang berbeda disebut
isotop dari unsur kimia.
Banyak unsur lain yang diciptakan manusia, namun mereka biasanya tidak
stabil dan dengan spontan berubah menjadi unsur kimia natural yang stabil
melalui proses radioaktifitas. Meskipun hanya terdapat 91 unsur di alam, tetapi
atom-atom tersebut dapat terjadi ikatan satu sama lain menjadi molekul dan jenis
senyawa kimia lainnya. Molekul terbentuk dari banyak atom. Molekul air
merupakan kombinasi dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
Karena atom terdapat di mana-mana, atom menjadi bahan pelajaran penting
selama beberapa abad. Penelitian sekarang memusatkan perhatian pada efek
kuantum, seperti kondensat Bose-Einstein.
Dalam bidang kimia dan fizik, atom (Bahasa Yunani άτομος atau átomos
bermaksud "tak terbagi") adalah zarah terkecil yang boleh didapati dalam unsur
kimia tanpa mengubah sifat-sifat kimianya. Perkataan atom pada asalnya
bermaksud zarah tak terbahagi terkecil yang boleh didapati, akan tetapi setelah
istilah tersebut mendapat maksud yang khusus dalam sains, atom-atom dijumpai
boleh dibahagikan lagi dan adalah terdiri daripada zarah subatom.
3

Kebanyakan atom mengandungi tiga jenis zarah subatom yang


menentukan sifat-sifat luarannya:

Gambaran secara tepat berkenaan struktur atom helium. Kegelapan awan


elektron adalah berpadanan dengan kamiran garis penglihatan pada fungsi
kebarangkalian orbital elektron pertama. Nukleus atom yang telah diperbesarkan
ini bercirikan skematik, dengan proton berwarna merah jambu dan neutron
berwarna ungu. Secara nyata, nukleus (dan fungsi gelombang setiap nukleon) juga
berbentuk sfera secara bersimetri. (Terdapat perbezaan bagi kes-kes nukleus
kompleks.) Pembahagian terkecil yang diiktiraf dalam unsur kimia.
Proton dan neutron bergabung membentuk nukleus atom yang padat dan
besar, dan bersama-sama adalah dipanggil nukleon. Elektron-elektron
membentuk awan elektron yang lebih besar di sekeliling nukleus.
Setiap atom mempunyai bilangan zarah-zarah subatom yang berlainan.
Bilangan proton dalam atom (dipanggil nombor atom) menentukan unsur atom
tersebut. Di antara unsur-unsur yang sama, bilangan neutron juga boleh berubah-
ubah, dan ini menentukan isotop unsur tersebut. Bilangan proton dan neutron di
dalam nukleus atom juga boleh berubah, melalui pembelahan nukleus,
pelakuran nukleus dan reputan radioaktif. Bilangan elektron yang berkaitan
4

dengan suatu atom paling mudah berubah, kerana tenaga yang rendah yang
digunakan untuk mengikat elektron-elektron.
Atom adalah neutral secara elektik jika ia mempunyai bilangan proton dan
elektron yang sama. Atom yang mengalami pengurangan atau penambahan
elektron adalah dipanggil ion. Elektron yang terletak paling jauh daripada nukleus
boleh dipindahkan ke atom yang berhampiran atau dikongsi bersama-sama atom
lain. Melalui mekanisme ini atom dapat terikat menjadi molekul dan lain-lain
jenis sebatian kimia seperti hablur berangkaian ionik atau kovalen. Bagi gas dan
sesetengah cecair dan pepejal molekul (seperi air dan gula), molekul adalah
pembahagian jirim terkecil yang masih mengekalkan sifat-sifat kimia; akan tetapi,
terdapat juga banyak lagi pepejal dan cecair yang terdiri daripada atom-atom, dan
tidak mengandungi molekul berasingan (contohnya garam, batuan, dan logam
cecair dan pepejal). Kebanyakan molekul terdiri daripada berbilang atom;
contohnya, molekul air merupakan gabungan dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen. Beberapa jenis molekul (contohnya unsur molekul gas yang tidak
membentuk sebatian, seperti helium), terdiri daripada hanya satu jenis atom.
Atom adalah blok binaan asas dalam kimia, dan adalah terabadi dalam
tindak balas kimia.
Bagaimana konsep dasar tentang Atom
itu?
Konsep dasar tentang atom sebenarnya
sudah lama dikenal orang. Konsep tersebut antara
lain berasal dari pemikiran orang Yunani kuno
yang dipelopori oleh Democritus yang hidup pada
akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5 Sebelum
Masehi. Menurut teori yang dikemukakannya,
suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil yang akhirnya
tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Kata atom berasal dari bahasa Yunani
yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”.
Disebutkan bahwa alasan ini berasal dari observasi di mana butiran pasir
dapat bersama-sama membentuk sebuah pantai. Dalam analoginya, pasir adalah
5

atom, dan pantai adalah senyawa. Analogi ini kemudian dapat dihubungkan
dengan pengertian Democritus terhadap atom yang tidak bisa dibagi lagi:
walaupun sebuah pantai dapat dibagi ke dalam butiran-butiran pasirnya, butiran
pasir ini tidak dapat dibagi. Democritus juga beralasan bahwa atom sepenuhnya
padat, dan tidak memiliki struktur internal. Dia juga berpikir harus ada ruang
kosong antar atom untuk memberikan ruang untuk pergerakannya (seperti
pergerakan dalam air dan udara, atau fleksibilitas benda padat). Sebagai
tambahan, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan
sifat dari material yang berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan
ukurannya.
Dengan model atomnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua
yang kita lihat terdiri dari bagian/blok bangunan yang lebih kecil disebut atom.
Namun model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental, namun baru
tahun 1800an bukti eksperimental muncul.

Sifat Dasar Atom


a. Atom sangatlah kecil
Jari- jarinya sekitar 0,1 nm (0,1 ×10-9 m). Satu mol unsur mengandung
jumlah atom sebanyak bilangan Avogadro sekitar 6 × 1023 buah yang menempati
volume 6 cm3, sehingga 1 atom menempati volume ruang sekitar 10-23cm3.

Diameter sebuah atom sekitar 3


10 −23 cm 3 ≅ 2 ×10 −8 cm = 0,2 nm .
b. Semua atom stabil
Atom tidak membelah diri secara spontan menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil semua gaya yang mengikat atom harus berimbang semua gaya tarik
atom saling berlawanan, bila tidak semua atom dalam alam semesta ini
berantakan.
c. Semua atom mengandung elektron bermuatan negatif namun
netral.
Jika sebuah atau sekumpulan atom di ganggu dengan gaya yang cukup
kuat elektronnya akan terpancarkan, seperti yang telah di pelajari pada efek
6

Comptor dan efek fotolistrik. Sebuah atom dengan Z buah elektron yang
bermuatan negatif harus mempunyai jumlah muatan positif sebesar Ze.
d. Atom memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik
Spektrum radiasinya bermacam-macam cahaya tampak (λ~300 nm) sinar x
(λ~1 nm), sinar ultraviolet (λ~10 nm), sinar inframerah (λ~0,1 nm). Berbagai
panjang gelombang yang dipancarkan sebuah atom dapat diukur dengan
menggunakan kisi difraksi dalam hal cahaya tampak. Panjang gelombang radiasi
yang diserap dapat diukur dengan melewatkan seberkas cahaya putih melalui
suatu cuplikan gas dan kita mengamati warna-warna apakah dari cahaya putih
yang hilang karena diserap gas. Yang menarik dari radiasi atom ini adalah semua
atom selalu memancarkan dan menyerap radiasi dengan panjang gelombang yang
sama panjang gelombang yang hadir dalam percobaan pemancaran radiasi tak lagi
muncul dalam penyerapan radiasi.

Sejarah Perkembangan Model Atom


Perkataan atom berasal dari bahasa Yunani yang bermaksud sesuatu yang
tidak boleh dipecahkan lagi. Democritus(460 – 357 S.M) merupakan orang
pertama yang memperkenalkan konsep atom.Ini sejajar dengan teori Dalton yang
menyatakan atom merupakan zarah yang paling kecil dan tidak boleh dibahagikan
lagi.
Antara ahli-ahli kimia yang telah menyumbang kepada perkembangan model
atom ialah:
7

Neils Bohr Ernst Rutherford

1) Model Atom J. J. Thompson

Gambar atom Thomson

Gagasan tentang bagian terkecil zat bermula dari spekulasi palsafah


ilmuan Yunani Leocppus dan muridnya Democritus ( 460 – 370 SM ). Mereka
menamakan bagian terkecil zat adalah atom (berasal dari atomos; a : tidak dapat
dan tomos : dibagi).
Model struktur atom pertama dikemukakan oleh J.J. Thomson tahun 1897
yang telah terkenal karena keberhasilannya menemukan elektron dan mengukur
nisbah muatan terhadap massa ( e/m) elektron. Seorang ahli fizik British bernama
Joseph J. Thompson dalam eksperimennya berjaya mengesahkan bahawa atom
terdiri daripada zarah yang lebih kecil lagi. Beliau berjaya menemui suatu zarah
yang lebih kecil dan bercas negatif yang dipanggil elektron.J. J. Thompson
mengemukakan model atomnya yang mencadangkan bahawa elektron-elektron
bertabur di seluruh atom yang merupakan satu sfera bercas positif.
Model atom Thomson ini berhasil menerangkan
banyak sifat atom seperti ukuran, massa, jumlah elektron
dan kenetralan muatan elektrik. Dalam model ini, sebuah
8

atom dipandang mengandung Z elektron yang dibenamkan dalam suatu bola


bermuatan positif seragam. Model ini sering dikenal dengan nama model kue
“puding prem” (plum pudding / roti kismis) karena elektron-elektron tersebar di
seluruh atom seperti halnya kismis yang tersebar dalam roti kismis.
Gaya sebuah elektron yang berjarak r di pusat sebuah bola bermuatan
positif berjari-jari R dapat di hitung dengan menggunakan rumus-rumus dasar
elektrostatik. Fraksi volume sebuah bola berjari-jari r dari volume keseluruhan
bola berjari-jar R sama dengan fraksi muatan dalam bola itu dari muaan total Ze.

4 π r3
3 r3
I da la m = Z e = Ze 3 … (1)
4 π R3 R
3
Menurut hukum Gauss medan elektrik pada jarak r dapat dicari di muatan
total yang terkandung di dalam bola berjari-jari r.
1
∫E ds =
εo
εdalam … (2)

Karena sifat simetri bola memiliki medan elektrik t tetap nilainya di


seluruh permukaan bola maka;
1 ε dalam
E=
4π εo r 2
1 Ze
E= r … (3)
4π εo R 3

sebuah elektron dengan muatan e menderita gaya sebesar F = e E maka


Ze 2 Ze 2
F= r = kr … (4) dengan k =
4π εo R 2 4π εo R 3

Gaya ini cenderung menarik elektron menuju pusat atom sehingga


hasilnya dapat memberantakkan atom. Oleh karena itu harus ada gaya yang
melawan tarikan elektrik ini agar semua elektron dipertahankan tetap setimbang
pada jari-jari r. Gaya ini dipasok oleh gaya tolak menolak antar elektron sehingga
elektron tetap dalam keadaan setimbang mantap. Oleh karna itu elektron dalam
9

atom Thomson diperkirakan bergetar sekitar kedudukan setimbangnya dengan

 1  k
frekuensi v =   .
 2π  m

a. Kelemahan Model Atom Thomson


Model atom Thomson belum membicarakan inti atom tetapi tentang bola
atom karena muatan elektrik yang bergetar memancarkan gelombang
elektromagnet dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi getar, dapat
diperkirakan berdasarkan model atom Thomson, semua frekuensi radiasi yang
dipancarkan atom akan memperlihatkan frekuensi ciri khas ini ternyata tidak
cocok frekuensi radiasi yang dipancarkan atom.
Sebuah elektron dalam model atom Thomson diperkirakan memancarkan
radiasi pada frekuensi getarnya dengan akibat amplitudo getarnya menurun atau
menyerap suatu radiasi pada frekuensi yang sama pula dengan akibat amplitudo
getarnya meningkat. Ternyata sering kali atom-atom tak memancarkan atau
menyerap radiasi pada frekuensi sama.
Kegagalan mencolok model atom Thomson muncul dari hambatan
partikel (proyektil) bermuatan atom. Seperti percobaan yang dilakukan oleh Hans
Geiger dan Ernst Mayder di laboratorium Prof. Ernest Rutherford. Pada kasus
proyektil menembus selembar emas setebal 1 μm ia akan menumbuk sekitar 104
buah atom (karena masing-masing atom berdiameter ro sekitar 0,1 nm). Karena itu
sudut hambur laboratoris rata-rata besarnya θav sekitar 10 4 θav = sekitar 1 o.
Angka ini tak menyimpang jauh dri yang diamati dalam berbagai percobaan.
Tetapi jika menguji probabilitas hamburan ini untuk sudut yang lebih besar (θ >

90 o ) ramalannya meleset jauh dari percobaan. Untuk θ av ≅ 1 probabilitas yang


o

o
kita perkirakan bagi sudut yang lebih besar dari 90 adalah e-902 = e8100 =10-3500.
Penyimpangan yang cukup mencolok antara hasil yang diperkirakan (yakni 10-
3520
) dan nilai yang diamati ( 10-4 ).
10

2) Model Atom Rutherford

Gambar atom Rutherford


a. Eksperimen hamburan Rutherford
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford telah berjaya menemui zarah bercas
positif yang dipanggil proton. Beliau telah mengemukakan model atomnya yang
menyatakan bahawa
a.Hampir semua jisim atom tertumpu dalam satu kawasan yang sangat kecil,
berat, dan bercas positif.Kawasan ini dipanggil nucleus.
b. Nukleus mengandungi proton sahaja.
c.Bilangan proton sama dengan bilangan elektron.
d. Kebanyakan bahagian dalam atom merupakan ruang kosong.
e.Elektron-elektron bergerak dengan cepat mengelilingi nukleus pada jarak yang
berlainan
11

Berdasarkan usul Rutherford (1911) dua orang asisten Rutherford; Geiger


dan Marsden melakukan percobaan untuk menyelidiki bagian dalam suatu atom.
Percobaan ini menggunakan partikel alfa (α) sebagai peluru (proyektil) dan suatu
lempeng emas tipis (thin gold foil) sebagai sasaran (target). Partikel α adalah atom
helium +2e yang secara spontan dipancarkan unsur radioaktif.
Geiger dan Marsden menempatkan sebuah sampel pemancar radioaktif
partikel – α di belakang layar timbal yang diberi lubang kecil, sehingga
menghasilkan berkas partikel – α yang tajam. Berkas ini diarahkan pada lempeng
emas tipis. Partikel – α terhambur di deteksi dengan layar pendar (fluorisensi)
Zink Sulfida (Zn) yang dapat digerakkan dan diamati dengan mikroskop.
Dapat diduga bahwa partikel α dapat menembus langsung lempeng itu
dengan hanya mengalami sedikit defleksi. Perilaku seperti ini didapat bila kita
memakai model atom Thomson. Dalam model ini muatan dalam atom dianggap
terdistribusi secara serba sama ke seluruh volum. Jika model Thomson benar
hanya gaya listrik saja yang beraksi pada partikel – α yang menembus lempeng
emas dan momentum awalnya sudah cukup untuk menembusnya dengan sedikit
penyimpangan dari lintasan semula, 1o atau kurang.
Ternyata, pengamatan Geiger dan Marsden, banyak partikel – α yang
muncul dari lempeng itu dengan deviasi kurang dari 1o , tetapi beberapa
12

terhambur dengan sudut yang sangat besar. Bahkan sebagian kecil terhambur
dalam arah berlawanan dengan arah semula. Rutherford menyatakan :
Ini adalah peristiwa sangat tidak masuk akal yang pernah terjadi dalam
hidup saya.Ini sama tidak masuk akalnya dengan ibarat anda menembakkan
sebuah peluru 15 inch pada selembar kertas tissue dan peluru itu kemudian balik
menembaki anda.
Rutherford tidak menginterpretasikan hasil ini berdasarkan model roti
kismis oleh Thomson. Hasil eksperimen partikel α ini membawa pikiran
Rutherford pada suatu model atom yang berbeda.
Partikel α yang jauh lebih berat dari elektron dengan energi yang sangat
tinggi (7,68 MeV); Berarti terdapat gaya yang kuat yang beraksi pada partikel itu
supaya terjadi defleksi besar. Salah satu model atom yang ditemukan Rutherford
yang dapat menerangkan hasil itu adalah model yang terdiri dari inti kecil yang
bermuatan positif merupakan tempat terkonsentrasinya hampir seluruh massa
atom dengan elektronnya terdapat pada jarak agak jauh dari inti.
 Sudut Hamburan Partikel Alfa
Dalam eksperimen hamburan partikel α di atas terjadi interaksi antara
muatan partikel α (+2e) dan muatan atom sasaran (+2e) Z : nomor atom. Dan
massa atom jauh lebih besar dari partikel α karenanya massa atom dianggap tidak
bergerak ketika terjadi interaksi. Dengan demikian, hanya gaya Coulomb yaitu
gaya tolak menolak antara partikel – α dan atom emas (keduanya bermuatan
positif) yang beraksi. Gaya tolak oleh muatan positif inti sebesar :
( 2e) ( Ze )
F = … … (1)
4π εo r 2
Karena tidak ada gerak pental yang diberikan pada inti, energi kinetik awal
dan akhir K dari partikel α sama besar.
13

Sebagaimana diperlihatkan gambar di atas; bagi setiap parameter impak b ,


terdapat suatu hambur tertentu θ. Proyektil (partikel α) yang digunakan
menempuh suatu lintasan berbentuk hyperbola. Dalam koordinat r dan Φ,
persamaan hyperbola adalah
1 1 2 Ze 2 p2
= sin φ + ( cos φ −1) … …(2) K =E =
r b 8π εo b 2 K 2m

Pada gambar, kedudukan awal partikel adalah pada Φ = 0, r → ∞ dan


kedudukan akhir maka pers (2) disederhanakan menjadi

2 Z e2 c o s12 θ 2 Z e2
b= = c o s12 θ
8π o Kε 2K 4π o ε
Kajian terhadap hamburan partikel bermuatan oleh inti atom yang
lazimnya disebut hamburan Rutherford dibagi dalam tiga bagian;
Perhitungan fraksi partikel yang dihamburkan pada sudut yang lebih besar dari θ.
Rumus hamburan Rutherford.
Jarak terdekat ke inti atom yang dapat dicapai oleh partikel bermuatan.

1. Fraksi partikel dihamburkan pada sudut yang lebih besar daripada θ.


Setiap partikel dengan parameter impak yang lebih kecil daripada suatu
nilai tertentu daripada b akan dihamburkan pada sudut yang lebih besar daripada θ
(di b) yang bersangkutan.
Masing-masing atom tampak sebagai
sebuah piringan bundar dengan luas NπR2.
Untuk hamburan dengan suatu yang lebih besar
daripada θ, parameter impaknya berada antara
nol dan b. Semua proyektil dianggap tersebar
14

merata pada lembar luas, fraksi proyektil yang berada dalam luas tersebut adalah
πb 2 πr 2 .

Andaikanlah t adalah ketebalan lembar hamburan, dan A adalah luasnya, ρ


adalah kerapatan dan M adalah massa molekul bahan pembuat lembar tadi. Jadi
volume lembar tersebut adalah At , massanya ρAt , sehingga jumlah molnya ρAt /
M. Jadi jumlah atom atau inti persatuan volume adalah
ρAt 1 NAρ
η = NA = … … (a)
M At M
NA adalah bilangan Avogadro untuk sudut hambur yang lebih besar
dariada θ, proyektil harus berada dalam daerah lingkaran seluas πb2 yang berpusat
pada sebuah atom. Fraksi partikel yang dihamburkan pada sudut yang lebih besar
daripada θ.
f <b = f >θ = ηtπb 2 … … (b)
Dengan anggapan bahwa semua partikel datang tersebar merata pada luas
lembar hambur.
2. Rumus Hamburan Rutherford
Probabilitas hamburan sebuah partikel ke dalam suatu selang sudut kecil
pada θ ( antara θ dan θ + dθ ), parameter impaknya terletak dalam suatu selang
kecil db di b (lihat gambar). Dengan demikian fraksi df adalah
df = ηt ( 2πb db )

dengan mendiferensiasikan persamaan (b) diperoleh pernyataan db dalam


dθ sebagai berikut :

db =
2 Ze 2
2 Kπ εo
(
− csc 2 12 θ )( 1
2 dθ ) … … (c)

2 2
 2Z   e2 
Jadi df = π ηt     csc 2 12 θ cot 12 θ dθ
 2K   4π εo 
Tanda [ - minus ] hanya menunjukkan bahwa θ bertambah bila b
berkurang. Semua proyektil itu akan terdistribusi secara merata sekitar sebuah
cincin berjari-jari r sin θ dengan ketebalan r dθ. Luas cincinnya adalah dA =
(2πr sin θ) r dθ. Untuk menghitung laju arah hambur proyektil ke dalam detektor,
15

kita harus mengetahui probabilitas per satuan luas bagi hamburan ke dalam daerah
cincin. Ini diberikan oleh |df| / dA , yang akan kita sebut N(θ).
2 2
n t  2Z   e2  1
N (θ ) = 2    
 4π o ε sin 2 θ
4 1
4r  2 K 
3. Jarak hampiri terdekat partikel hambur ke inti penghambur
Ketika sebuah partikel bermuatan positif menghampiri sebuah inti atom
gerak-nya mengalami perlambatan, karena sebagian energi kinetik awalnya
diubah menjadi energi potensial yang berasal yang berasal dari gaya tolak
Coulomb inti atom. Semakin dekat partikelnya menghampiri inti atom, maka
semakin besar pula energi potensial yang ia peroleh, karena
1 Ze 2
V = 2 … … (3. a)
4π εo r

Dengan menganggap V = 0 ketika partikel berada jauh sekali dari inti


atom maka energi total yang dimilikinya adalah E = K = ½ mV2. Sewaktu
partikel menghampiri inti atom, k menurun dan V bertambah, tetapi V + k tetap
tidak berubah. Pada jarak rmin , lajunya adalah vmin dan berlaku
1 1 2 Ze 2 1
E= 2
mV min + = mV 2
… … (3.b)
2 4π εo rmin 2

Momentum sudut juga kekal. Ketika jauh dan dari inti atom, momentum
sudut partikel adalah mV k, dan pada rmin, momentum sudutnya adalah mVmin rmin;
karena itu
M Vb = mVmin rmin
b
Vmin = V … … (3.c)
rmin

Dengan menggabungkan pers (3.b) dan (3.c) kita peroleh


1 1  b 2V 2  1 2 Ze 2
mV 2 = m 2  + … … (3.d)
2 2  rmin  4π εo rmin

Persamaan ini dapat dipecahkan untuk memperoleh nilai rmin. Energi


kinetik partikel tidaklah nol pada rmin kecuali jika b = 0. Jarak terdekatnya ke inti
16

atom adalah d, jarak hampiri terdekat. Jarak ini kita dapati dengan memecahkan
pers (3.d) bagi rmin untuk b = 0 yang memberikan
1 2 Ze 2
d =
4π εo K

4. Spektrum Garis
Radiasi elektromagnet dari berbagai atom dapat dikelompokkan ke dalam
spektrum kontinu dan spektrum diskret atau garis.
Pada spektrum kontiniu panjang gelombang radiasi yang dipancarkan dari
suatu nilai minimum, mungkin nol, hingga suatu nilai maximum. Mungkin
menghampiri ∞ contohnya radiasi dari objek panas berpijar. Sebuah objek panas
berpijar memancarkan semua frekuensi spektrum cahaya tampak. Sebaliknya kita
timbulkan loncatan bunga api, listrik dalam sebuah tabung yang berisi sejumlah
kecil gas atau uap suatu unsur seperti air vaksa, natrium, atau gas neon, maka
hanya sehimpunan panjang gelombang berkaitan dengan sebagian besar (tetapi
tidak semuanya) panjang gelombang yang tampak dalam spektrum pancar atau
emisi.
Pengamatan menunjukan bahwa gas yang bersuhu tinggian memancar
dengan cahaya bersepektrum garis, yang memiliki keteraturan tersendiri. Hasil
penyelidikan dengan spektrameter menunjukan bahwa spektrum atom hidrogen
terdiri dari deretan-deretan garis. Tiap garis menampilkan panjang gelombang
tertentu. Deretan-deretan ini akhirnya di kenal deret : Lyman, Balmen, Paschen,
Brackett dan pfund.
5. Deret balmer dan deret Lyman
Tahun 1885 Balmer berhasil menemukan suatu rumus empirik sederhana
dapat menyatakan panjang gelombang garis spektrum hidroger yang terletak di
daerah spektrum tampak (Visible spektrum) rumus empirik yang ditemukan
Balmer tersebut :
3645 ,6 n 2 
λ= ( Α) … … (5.1)
n2 − 4
Dengan n = 3,4,5 ……
17

Dari persamaan (5-1) di atas frekuensi spektrum yang dipancarkan atom


hidrogen menjadi

(
V = 3,2 8 9× 1 01 5 14 − 1
n2
) … … (5.2)

Kemudian tahun 1908 paschen menemukan suatu seri lain garis spektrum
hidrogen. Seri ini berada di daerah inframerah, seri tersebut memiliki keteraturan
yang mengikuti hubungan seperti persamaan (5-2) juga merupakan hasil empiris.

(
V = 3,2 8 9× 1 01 5 19 − 1
n2
) … … (5.3)

Dari kedua rumus empiris di atas (persamaan (5-2) dan (5-3) mengikuti bentuk

( )
V = 3,2 8 9× 1 01 5 n12 −
2
1
n12
… … (5.4)

Dalam ungkapan tersebut deret Balmer di peroleh dengan mengambil n2=2 dan
n1>2, sedangkan deret Paschen apabila n2=3 dan n1>3. Ternyata selain kedua deret
di atas ditemukan deret-deret lain untuk spektrum atom hidrogen. Menurut nama
penemunya maka deret ini dinamakan deret Lyman, Brackett dan Fund. Deret
Lyman berada di daerah ultra ungu, sedangkan deret Brackett dan Fund di daerah
infla merah. Kesemua deret ini memenuhi persamaan (5-4) yang secara rinci
diberikan dalam tabel di bawah.
Series Spectral Region Series Equation Series Limit n
=∞
1 1 1 
Lyman ultraviolet = R 2 − 2  911,27 Å
λ 1 n 
n = 2, 3, 4, …
1  1 1 
Balmer visible = R 2 − 2  3645,1 Å
λ 2 n 
n = 3, 4, 5, …
1  1 1 
Paschen infrared = R 2 − 2  8201,4 Å
λ 3 n 
n = 4, 5, 6, …
1  1 1 
Brackett infrared = R 2 − 2  14,580 Å
λ 4 n 
18

n = 5, 6, 7, …
6. Asas Gabung Ritz (Ritz Combination Principle)
Jika kita ubah panjang gelombang spektrum pancar hidrogen ke dalam
frekuensi kita jumpai sifat menarik berikut : Jimlah pasangan frekuensi tertentu
memberikan frekuensi lain yang juga terdapat dalam spektrum hidrogen. Dengan
demikian, setiap model atom hidrogen yang berhasil haruslah dapat menerangkan
keteraturan aritmetrik yang menarik ini dalam berbagai spektrum pancarnya.
Tahun 1890 Rydberg menemukan cara yang lebih mudah untuk
menangani rumus Balmer tersebut. Dengan mendefinisikan suatu besaran baru
yang dinamakan resiprok panjang gelombang (resiprocal wavelength).
1
K≡ … … (6.1)
λ
Dengan definisi baru ini maka dari rumus alam persamaan (5-1)di peroleh

( )
K = 1,0 9 7× 1 07 n12 −
2
1
n12
… … (6.2)

R = 1,097 × 107 m-1


Tetapan 1,097 ×107 dinamakan tetapan Rydberg
Harga tetapan Rydberg merupakan salah satu besaran fisika yang telah
ditentukan dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Berbagai model telah di coba untuk menerangkan rumus empirik tentang
garis-garis spektrum, tetapi belum berhasil ketika itu panjang gelombang yang
berhubungan dalam spektrum atom hidrogen sangat berbeda dengan hubungan
panjang gelombang noda dasar dengan noda harmonikanya pada suatu dawai yang
dijepit pada kedua ujungnya. Hal ini yang membingungkan para ilmuwan ketika
itu. Akhirnya Niels Bohr didasarkan pada model atom-atom Rutherford dengan
mengemukakan seperangkat postulat dapat menjelaskan spektrum garis atom
hidrogen.
19

3) Model Atom Neils Bohr

Pada tahun 1913, seorang ahli fizik Denmark yang bernama Neils Bohr
memperbaiki model atom Rutherford. Model atom yang diperbaiki oleh Neils
Bohr mencadangkan bahwa
a. Elektron-elektron bergerak mengelilingi nucleusyang terdiri daripad
proton dan neutron dalam orbit-orbit tertentu seperti ditunjukkan
dalam rajah dibawah
b. Setiap orbit berjarak tetap dari nukleus dan berbentuk bulatan supaya
jarak suatu elektron tertentu dari nukleus adalah sentiasa tetap
20
21

Model Atom Bohr


Niels Bohr seorang ahli fisika lulusan univesitas kopenhagen muncul
tahun 1911 di Cavendish Laboratory cambridge university. Tidak lama Bohr
berada di Cavendish Laboratory terutama karena gagasan-gagasanya tidak sejalan
dengan J.J. Thomson, direktur laboratorium itu. Bohr berpendapat bahwa karena
cahaya tidak perlu dipandang sebagai gelombang pada sistem atom dan sub atom
maka juga sistem atom dimana cahaya itu berasal harus pula terkuantisasi.
Oleh karena itu mekanika modern yang dicari berbeda dengan mekanika
klasik khususnya tentang atom. Bahwa mekanika modern ini memungkinkan
adanya beberapa kedaan stabil dalam atom yaitu bahwa dalam keadaan-keadaan
tertentu elektron dalam atom tidak memancarkan radiasi elektromagnet, meskipun
22

elektron itu melakukan gerak lingkar atau eliftik mengelilingi inti atom. Hal ini
tidak sejalan dengan teori elektromagnet klasik.

Jari-jari orbit lingkarnya r, elektron bermassa m bergerak dengan laju


singgung tetap V. Gaya tarik Coulomb berperan memberikan percepatan
sentripetal v2 / r. Jadi
1 q1 q 2 1 e 2 mv 2
F= = = … … (7.1)
4π εo r 2 4π εo r 2 r

Dengan anggapan inti atom diam, maka energi kinetik elektron adalah
1 e2
K = 12 mv 2 = … … (7.2)
8π εo r

Energi potensialnya adalah energi potensial Coulomb


1 e2
v =− … … (7.3)
4π εo r

Maka energi total sistem


1 e2 1 e2
E = K +v = −
8π εo r 4π εo r
−1 e 2
=
8π εo r

Fisika klasik meramalkan bahwa sebuah muatan elektrik yang mengalami


percepatan seperti elektron yang mengorbit dalam model ini harus meradiasikan
energi elektron magnet secara kontiniu. Ketika energi ini dipancarkan, energi
totalnya menurun dan elektron berspiral menuju inti atom, sehingga atom
akhirnya runtuh.
Dari sini Bohr menyimpulkan bahwa dalam keadaan ini momentum sudut
orbital elektron bernilai kelipatan bulat dari ħ.
a. Jari-jari orbit dan energi atom yang terkuantisasi.
Vektor momentum sudut dalam fisika klasik adalah
l = r. p … … (7.5)
Dimana r tegak lurus p . l = r . p = mv r
Jadi postulat Bohr adalah m v r = nħ
dimana n adalah sebuah bilangan bulat n=1,2,3,…
23

energi kinetiknya
2
 n  1 e2
1
mv 2 = 12 m  =
2
 mr  8π εo r

kita peroleh deretan nilai jari-jari r yang diperkenankan yaitu


4π oε 2 2
rn = n = ao n 2
me2
4π oε 2 2
dimana jari-jari Bohr a o = n = 0,0529 nm
me 2
dengan menggabungkan pernyataan r yang kita peroleh dengan persamaan
(7.4)
me 4 1
En = −
32π eo  n 2
2 2 2

maka
13,6eV
En = −
n2
Jadi energi elektron terkuantisasi artinya hanyalah nilai-nilai energi
tertentu yang diperkenankan. Pada tingkat terendahnya n = 1 , elektron memiliki
energi E1 = -13,6 eV dan beredar dengan jari-jari edar 0,0529 nm ini
adalah keadaan dasar.
Energi eksitasi suatu keadaan eksitasi n adalah energi diatas keadaan
dasar.
b. Keunggulan model atom Bohr
Model Bohr memberikan kita suatu gambaran jelas mengenai bagaimana
elektron-elektron bergerak mengelilingi inti atom dan sebagian besar usaha kita
untuk menjelaskan prilaku berbagai atom. Sungguh mengesankan (mungkin
secara kebetulan) bahwa keberhasilan model ini dengan gagasan barunya tentang
tingkat energi diskret dan keadaan mantap, dikemukakan satu dasawarsa lebih
dahulu sebelum pencetusan karya de Broglie dan kelahiran mekanika gelombang.
c. Kelemahan Model atom Bohr
Kendati keberhasilan model atom bohr ini mengesankan, model inimasih
belum lengkap. Ia hanyalah bermanfaat bagi atom-atom yang mengandung satu
24

elektron (hidrogen, ion helium satu , ion lithium tiga dan seterusnya), tetapi tidak
bagi atom-atom dengan dua elektron atau lebih, karena gaya yang ditinjau
hanyalah antara elektron dengan inti atom, sedangkan gaya antar elektron
diabaikan. Dan ternyata model Bohr tidak dapat menjelaskan dublet spektrum
garis. Model ini juga terbatas kegunaannya sebagai dasar untuk menghitung sifat-
sifat atom lainnya, meskipun kita dapat menghitung secara teliti energi berbagai
garis spektrum kita tidak dapat menghitung intensitasnya.
Kelemahan yang lebih parah dari model ini adalah bahwa ia sama sekali
melanggar asas ketidakpastian.
d. Percobaan Franck – Hertz
Elektron-elektron meninggalkan katoda yang dipanasi dengan sebuah
pilamen pemanas, semua elektron-elektron itu kemudian dipercepat mnuju sebuah
kisi oleh beda potensial v yang dapat diatur. Elektron dengan v elektron volt dapat
menembusi kisi dan jatuh pada pelat anoda, jika v lebih besar dari pada vo , suatu
tegangan perlambat kecil antara kisi dan pelat katoda. Arus elektron yang
mencapai pelat anoda diukur dengan menggunakan Ammeter A.

Sekarang, andaikan tabungnya diisi dengan gas atom hidrogen, jika


tegangan dinaikkan dari nol, makin banyak elektron yang mencapai pelat anoda,
dan bersamaan dengan itu naik pula arus elektriknya. Elektron-elektron di dalam
tabung tertentu saja dapat menumbukkan atom-atom hidrogen. Namun tidak ada
energi yang dilepaskan dalam tumbukan ini jadi tumbukannya elastik sempurna.
Satu-satunya cara elektron dapat melepaskan energinya dalam suatu tumbukan
dengan atom hidrogen adalah jika elektron memiliki energi yang cukup untuk
25

menyebabkan atom hidrogen bertransisi ke suatu keadaan eksitasi. Dengan


demikian, percobaan ini memberikan kita suatu bukti langsung mengenai
kehadiran keadaan eksitasi atom. Sayangnya tidaklah mudah untuk melakukan
percobaan ini dengan atom hidrogen, karena secara alamiah hidrogen tidak hadir
dalam bentuk atom, melainkan dalam bentuk molekul H2. Karena molekul
menyerap energi dalam berbagai cara penafsiran percobaannya akan menjadi
kabur. Pada tahun 1914, percobaan serupa dilakukan oleh Franck dan Hertz
dengan menggunakan tabung berisi uap air raksa.
Model Bohr dari atom hidrogen menggambarkan elektron-elektron
bermuatan negatif mengorbit pada kulit atom dalam lintasan tertentu mengelilingi
inti atom yang bermuatan positif. Ketika elektron meloncat dari satu orbit ke orbit
lainnya selalu disertai dengan pemancaran atau penyerapan sejumlah energi
elektromagnetik hf.
Di dalam fisika atom, model Bohr adalah model atom yang diperkenalkan
oleh Niels Bohr pada 1913. Model ini menggambarkan atom sebagai sebuah inti
kecil bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron yang bergerak dalam orbit
sirkular mengelilingi inti — mirip sistem tata surya, tetapi peran gaya gravitasi
digantikan oleh gaya elektrostatik. Model ini adalah pengembangan dari model
puding prem (1904), model Saturnian (1904), dan model Rutherford (1911).
Karena model Bohr adalah pengembangan dari model Rutherford, banyak sumber
mengkombinasikan kedua nama dalam penyebutannya menjadi model
Rutherford-Bohr.
Kunci sukses model ini adalah dalam menjelaskan formula Rydberg
mengenai garis-garis emisi spektral atom hidrogen; walaupun formula Rydberg
sudah dikenal secara eksperimental, tetapi tidak pernah mendapatkan landasan
teoretis sebelum model Bohr diperkenalkan. Tidak hanya karena model Bohr
menjelaskan alasan untuk struktur formula Rydberg, ia juga memberikan
justifikasi hasil empirisnya dalam hal suku-suku konstanta fisika fundamental.
Model Bohr adalah sebuah model primitif mengenai atom hidrogen. Sebagai
sebuah teori, model Bohr dapat dianggap sebagai sebuah pendekatan orde pertama
dari atom hidrogen menggunakan mekanika kuantum yang lebih umum dan
26

akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang.
Namun demikian, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah
sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika
kuantum.
Di awal abad 20, percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat
menunjukkan bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difus elektron bermuatan
negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan positif. Berdasarkan
data percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan kemudian membayangkan sebuah
model sistem keplanetan yang diterapkan pada atom, model Rutherford tahun
1911, dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit
matahari. Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui
beberapa kesulitan. Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian)
memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi elektromagnetik ketika sedang
mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan energi, maka
lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini terjadi,
frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah. Namun
percobaan pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik
yang dilalukan dalam suatu gas bertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa
akan membuat atom-atom gas memancarkan cahaya (yang berarti radiasi
elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap yang diskret.
Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam menjelaskan
gerak elektron di dalam atom, Niels Bohr mengusulkan, pada 1913, apa yang
sekarang disebut model atom Bohr. Dua gagasan kunci adalah:
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta
yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini
berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang
dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan
sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil
di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
27

Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika klasik
tidak berlaku pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr mengusulkan bahwa satu
bentuk mekanika baru, atau mekanika kuantum, menggambarkan gerak elektron
di sekitar inti. Namun demikian, model elektron yang bergerak dalam orbit yang
terkuantisasi mengelilingi inti ini kemudian digantikan oleh model gerak elektron
yang lebih akurat sekitar sepuluh tahun kemudian oleh fisikawan Austria Erwin
Schrödinger dan fisikawan Jerman Werner Heisenberg.
Point-point penting lainnya adalah:
1. Ketika sebuah elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya,
perbedaan energi dibawa (atau dipasok) oleh sebuah kuantum tunggal
cahaya (disebut sebagai foton) yang memiliki energi sama dengan
perbedaan energi antara kedua orbit.
2. Orbit-orbit yang diperkenankan bergantung pada harga-harga terkuantisasi
(diskret) dari momentum sudut orbital, L menurut persamaan

dimana n = 1,2,3,… dan disebut sebagai bilangan kuantum utama, dan h


adalah konstanta Planck.
Point (2) menyatakan bahwa harga terendah dari n adalah 1. Ini berhubungan
dengan radius terkecil yang mungkin yaitu 0.0529 nm. Radius ini dikenal sebagai
radius Bohr. Sekali elektron berada pada orbit ini, dia tidak akan mungkin
bertambah lebih dekat lagi ke p A.

4) MODEL ATOM JOHN DALTON

Pada tahun 1803, John Dalton


mengembangkan konsep atom modern pertama.
Model Dalton menaruh perhatian utamanya pada
sifat kimia atom, yaitu bagaimana atom
membentuk senyawa, daripada mencoba untuk
28

menjelaskan sifat fisika atom. Konsep utama dari model Dalton adalah sebagai
berikut:

1. Sebuah elemen terdiri dari partikel yang sangat kecil dan tidak dapat
dibagi lagi disebut atom.
2. Semua atom dari elemen tertentu memiliki karakteristik yang identik, yang
membedakan mereka dengan atom elemen lain.
3. Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari
elemen lain.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom elemen yang berbeda bergabung satu
sama lain dalam sebuah rasio tertentu.
5. Jumlah dan jenis atom tersebut adalah konstan dalam senyawa tertentu.
Poin pertama dari teori Dalton berhubungan dengan pengertian orang Yunani
tentang atom, yaitu sebuah unit kecil yang bekerja bersama atom lain untuk
membentuk senyawa yang lebih besar. Dalton juga mampu untuk memahami
tentang adanya sifat elemen yang berbeda-beda dapat dijelaskan dengan bukti
adanya berbagai macam atom, yang masing-masing memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Poin ke-3 dari model Dalton menunjukkan bahwa atom
tidak dapat diubah dengan cara kimia. Ini ditunjukkan dengan bagaimana
garam dapat diambil walaupun telah larut dalam air. Poin ke-4 dan ke-5
mendeskripsikan bagaimana atom-atom dapat membentuk senyawa kimia.
Konsep-konsep ini secara tepat menjelaskan cara pembentukan senyawa, dan
masih digunakan hingga sekarang. Model Dalton, sebagai contoh, dapat
menjelaskan bahwa air merupakan senyawa yang berbeda (dengan sifat dan
ciri yang berbeda) dari hidrogen hidroksida karena memiliki 1 atom hidrogen
lebih sedikit dalam tiap senyawanya daripada yang dimiliki hidrogen
hidroksida. Walaupun teori Dalton cukup untuk menjelaskan keberadaan
atom, namun struktur atom masih belum dijelaskan dan alasan mengapa
elemen yang berbeda memiliki sifat dan ciri yang berbeda masih belum
terjawab.
29

-atom adalah bagian terkecil suatu unsur


-atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi, atau diubah menjadi zat
lain
-atom-atom suatu unsur adalah same dalam segala hal, tetapi berbeda dengan
atom-atom dari unsur lain
-reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-
unsur yang terlihat
Kelemahan teori atom Dalton: tidak dapat membedakan pengertian atom den
molekul. Dan atom ternyata bukan partikel yang terkecil.

5) Model Atom James Chadwick

Pada tahun 1932, model atom Rutherford


dimodifikasi sedikit oleh adanya penemuan neutron
oleh James Chadwick. Chadwick menemukan
bahwa penembakan partikel-α terhadap berilium
dapat menghasilkan neutron, partikel tak
bermuatan, namun dengan massa sedikit lebih
besar dibandingkan massa proton. Sehingga, model
atom kontemporer adalah model dengan inti atom
besar yang mengandung proton dan neutron dikelilingi oleh awan tipis elektron.
Adanya neutron juga menjelaskan mengapa massa atom lebih berat dari massa
total proton dan elektronnya.
Dengan pengertian dasar tentang bagian fundamental atom seperti elektron,
proton, dan neutron, maka dapat dimungkinkan adanya model yang lebih rumit
dan lengkap lagi dari atom yang cukup dapat menjelaskan sifat dan karakteristik
atom dan senyawa atom.

6) Model Atom Modern


30

Model atom modern adalah hasil karya para peneliti dari tahun 1920an
hingga saat ini. Model atom tersebut menyatakan bahwa elektron tidak bergerak
pada lintasan tertentu dan lintasan yang tepat dari elektron tidak dapat ditentukan.
Teori saat ini menyatakan bahwa ada daerah di dalam atom di mana terdapat
elektron. Daerah ini disebut dengan awan elektron

Tingkatan energi elektron dalam atom hidrogen


Model Bohr hanya akurat untuk sistem satu elektron seperti atom hidrogen
atau helium yang terionisasi satu kali. Bagian ini hendak menurunkan rumusan
tingkat-tingkat energi atom hidrogen menggunakan model Bohr.
Penurunan rumus didasarkan pada tiga asumsi sederhana:
1) Energi sebuah elektron dalam orbit adalah penjumlahan energi kinetik dan
energi potensialnya:

dengan k = 1 / (4πε0), dan qe adalah muatan elektron.


2) Momentum sudut elektron hanya boleh memiliki harga diskret tertentu:

dengan n = 1,2,3,… dan disebut bilangan kuantum utama, h adalah konstanta

Planck, dan .
3) Elektron berada dalam orbit diatur oleh gaya coulomb. Ini berarti gaya
coulomb sama dengan gaya sentripetal:
31

Dengan mengalikan ke-2 sisi persamaan (3) dengan r didapatkan:

Suku di sisi kiri menyatakan energi potensial, sehingga persamaan untuk energi
menjadi:

Dengan menyelesaikan persamaan (2) untuk r, didapatkan harga jari-jari yang


diperkenankan:

Dengan memasukkan persamaan (6) ke persamaan (4), maka diperoleh:

Dengan membagi kedua sisi persamaan (7) dengan mev didapatkan

Dengan memasukkan harga v pada persamaan energi (persamaan (5)), dan


kemudian mensubstitusikan harga untuk k dan , maka energi pada tingkatan
orbit yang berbeda dari atom hidrogen dapat ditentukan sebagai berikut:

Dengan memasukkan harga semua konstanta, didapatkan,


32

Dengan demikian, tingkat energi terendah untuk atom hidrogen (n = 1)


adalah -13.6 eV. Tingkat energi berikutnya (n = 2) adalah -3.4 eV. Tingkat energi
ketiga (n = 3) adalah -1.51 eV, dan seterusnya. Harga-harga energi ini adalah
negatif, yang menyatakan bahwa elektron berada dalam keadaan terikat dengan
proton. Harga energi yang positif berhubungan dengan atom yang berada dalam
keadaan terionisasi yaitu ketika elektron tidak lagi terikat, tetapi dalam keadaan
tersebar.
Secara garis besar teori atom menurut beberapa ahli yaitu :
Democritus : Atom adalah bagian yang paling kecil dari sebuah benda yang
tidak dapat dibagi lagi
J.J Thomson : Elektron mengelilingi atom seperti kue kismis
John Dalton :

1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi
2. Atom – atom suatu unsur semuanya serupa tetapi tidak dapat menjadi atom
unsur lain
3. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul
4. Atom – atom berpisah, kemudian bergabung lagi tetapi berbeda dari bentuk
semula
5. Atom – atom bergabung menurut perbandingan tertentu yang sederhana

Rutherford :

1. Semua muatan positif dan sebagian besar massa atom berkumpul pada satu titik
yang disebut inti atom
2. Inti atom dikelilingi elektron pada jarak yang relatif jauh

Tetapi teori ini gagal menjelaskan kestabilan elektron dan spektrum garishidrogen

Niels bohr :

1. Elektron bergerak dalam orbit melingkar dibawah pengaruh gaya coulomb


33

2. Elektron tidak dapat berputar di sekitar inti melalui setiap orbit, tetapi
elektron hanya melalui orbit – orbit stabil tertentu tanpa meradiasikan energi
3. Elektron dapat melompat dari suatu keadaan stasioner yang memiliki
energi lebih tinggi ke stasioner yang memiliki energi yang lebih rendah
4. Ukuran orbit-orbit yang diperkenankan ditentukan dari keadaan kuantum
yaitu momentum sudut orbital elektron.

DAFTAR PUSTAKA
Beiser, A. terjemahan T. Howl L. 1985 . Konsep Fisika Modern . Jakarta :
Erlangga
Kanginan., Marthen, (2007). Fisika untuk SMA Kelas XII, Jakarta, Erlangga
Krane, K. terjemahan Hans J.W. 1992 . Fisika Modern . Jakarta : UI
Kusminarto . 1994 . Pokok-Pokok Fisika Modern . Jakarta : Dirjendikti
Resnick dan Halliday.1996. Fisika Jilid 2 (Terjemahan Pantur Silaban). Jakarta :
Erlangga
34

Supiyanto,.(2007), . Fisika untuk SMA Kelas XII. Jakarta, Erlangga.


Ruwanto,. Bambang, (2007), Asas-Asas Fisika SMA Kelas XII, Jakarta,
Yudhistira.
http://id.wikipedia.org/wiki/Model_Bohr"Kategori: Fisika atom | Fisika
kuantum | Hidrogen

You might also like