Professional Documents
Culture Documents
MODEL ATOM
Kompetensi dasar :
1. Siswa mampu menerangkan struktur atom.
2. Siswa mengetahui tokoh-tokoh yang berkaitan dengan materi
3. Siswa mampu menerangkan model-model atom dari masing-masing tokoh.
Indikator :
1. Sifat atom.
2. Model atom Thompson.
a. Menggambarkan model atom Thompson.
b. Kelemahan model atom Thompson.
3. a. Hamburan Rutherford.
b. Rumusan hamburan Rutherford.
4. Spektrum garis.
5. Deret Balmer dan deret Lyman.
6. Asas Gabung Ritg.
7. Model atom Bohr.
- Jari-jari orbit dan energi atom yang terkuantisasi.
- Keunggulan model atom Bohr.
- Kelemahan model atom Bohr.
8. Percobaan Frank Hertz yang mendukung model atom Bhor.
2
ATOM
Atom adalah satuan yang amat kecil dalam setiap bahan yang ada di sekitar
kita. Atom terdiri atas tiga jenis partikel subatom:
• elektron, yang memiliki muatan negatif;
• proton, yang memiliki muatan positif;
• netron, yang tidak bermuatan.
Setiap unsur adalah unik yang dibedakan oleh jumlah proton yang terdapat
dalam atom dari unsur tersebut. Setiap atom memiliki jumlah elektron yang sama
dengan jumlah proton; bila ada perbedaan atom tersebut disebut ion. Atom dari
unsur yang sama bisa memiliki jumlah netron yang berbeda, selama jumlah proton
dan elektron tidak berubah. Atom dengan jumlah netron yang berbeda disebut
isotop dari unsur kimia.
Banyak unsur lain yang diciptakan manusia, namun mereka biasanya tidak
stabil dan dengan spontan berubah menjadi unsur kimia natural yang stabil
melalui proses radioaktifitas. Meskipun hanya terdapat 91 unsur di alam, tetapi
atom-atom tersebut dapat terjadi ikatan satu sama lain menjadi molekul dan jenis
senyawa kimia lainnya. Molekul terbentuk dari banyak atom. Molekul air
merupakan kombinasi dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.
Karena atom terdapat di mana-mana, atom menjadi bahan pelajaran penting
selama beberapa abad. Penelitian sekarang memusatkan perhatian pada efek
kuantum, seperti kondensat Bose-Einstein.
Dalam bidang kimia dan fizik, atom (Bahasa Yunani άτομος atau átomos
bermaksud "tak terbagi") adalah zarah terkecil yang boleh didapati dalam unsur
kimia tanpa mengubah sifat-sifat kimianya. Perkataan atom pada asalnya
bermaksud zarah tak terbahagi terkecil yang boleh didapati, akan tetapi setelah
istilah tersebut mendapat maksud yang khusus dalam sains, atom-atom dijumpai
boleh dibahagikan lagi dan adalah terdiri daripada zarah subatom.
3
dengan suatu atom paling mudah berubah, kerana tenaga yang rendah yang
digunakan untuk mengikat elektron-elektron.
Atom adalah neutral secara elektik jika ia mempunyai bilangan proton dan
elektron yang sama. Atom yang mengalami pengurangan atau penambahan
elektron adalah dipanggil ion. Elektron yang terletak paling jauh daripada nukleus
boleh dipindahkan ke atom yang berhampiran atau dikongsi bersama-sama atom
lain. Melalui mekanisme ini atom dapat terikat menjadi molekul dan lain-lain
jenis sebatian kimia seperti hablur berangkaian ionik atau kovalen. Bagi gas dan
sesetengah cecair dan pepejal molekul (seperi air dan gula), molekul adalah
pembahagian jirim terkecil yang masih mengekalkan sifat-sifat kimia; akan tetapi,
terdapat juga banyak lagi pepejal dan cecair yang terdiri daripada atom-atom, dan
tidak mengandungi molekul berasingan (contohnya garam, batuan, dan logam
cecair dan pepejal). Kebanyakan molekul terdiri daripada berbilang atom;
contohnya, molekul air merupakan gabungan dua atom hidrogen dan satu atom
oksigen. Beberapa jenis molekul (contohnya unsur molekul gas yang tidak
membentuk sebatian, seperti helium), terdiri daripada hanya satu jenis atom.
Atom adalah blok binaan asas dalam kimia, dan adalah terabadi dalam
tindak balas kimia.
Bagaimana konsep dasar tentang Atom
itu?
Konsep dasar tentang atom sebenarnya
sudah lama dikenal orang. Konsep tersebut antara
lain berasal dari pemikiran orang Yunani kuno
yang dipelopori oleh Democritus yang hidup pada
akhir abad ke-4 dan awal abad ke-5 Sebelum
Masehi. Menurut teori yang dikemukakannya,
suatu benda dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang sangat kecil yang akhirnya
tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom. Kata atom berasal dari bahasa Yunani
yaitu ”atomos” yang berarti ”tidak dapat dibagi”.
Disebutkan bahwa alasan ini berasal dari observasi di mana butiran pasir
dapat bersama-sama membentuk sebuah pantai. Dalam analoginya, pasir adalah
5
atom, dan pantai adalah senyawa. Analogi ini kemudian dapat dihubungkan
dengan pengertian Democritus terhadap atom yang tidak bisa dibagi lagi:
walaupun sebuah pantai dapat dibagi ke dalam butiran-butiran pasirnya, butiran
pasir ini tidak dapat dibagi. Democritus juga beralasan bahwa atom sepenuhnya
padat, dan tidak memiliki struktur internal. Dia juga berpikir harus ada ruang
kosong antar atom untuk memberikan ruang untuk pergerakannya (seperti
pergerakan dalam air dan udara, atau fleksibilitas benda padat). Sebagai
tambahan, Democritus juga menjelaskan bahwa untuk menjelaskan perbedaan
sifat dari material yang berbeda, atom dibedakan ke dalam bentuk, massa dan
ukurannya.
Dengan model atomnya, Democritus mampu menjelaskan bahwa semua
yang kita lihat terdiri dari bagian/blok bangunan yang lebih kecil disebut atom.
Namun model Democritus ini kurang memiliki bukti eksperimental, namun baru
tahun 1800an bukti eksperimental muncul.
Comptor dan efek fotolistrik. Sebuah atom dengan Z buah elektron yang
bermuatan negatif harus mempunyai jumlah muatan positif sebesar Ze.
d. Atom memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik
Spektrum radiasinya bermacam-macam cahaya tampak (λ~300 nm) sinar x
(λ~1 nm), sinar ultraviolet (λ~10 nm), sinar inframerah (λ~0,1 nm). Berbagai
panjang gelombang yang dipancarkan sebuah atom dapat diukur dengan
menggunakan kisi difraksi dalam hal cahaya tampak. Panjang gelombang radiasi
yang diserap dapat diukur dengan melewatkan seberkas cahaya putih melalui
suatu cuplikan gas dan kita mengamati warna-warna apakah dari cahaya putih
yang hilang karena diserap gas. Yang menarik dari radiasi atom ini adalah semua
atom selalu memancarkan dan menyerap radiasi dengan panjang gelombang yang
sama panjang gelombang yang hadir dalam percobaan pemancaran radiasi tak lagi
muncul dalam penyerapan radiasi.
4 π r3
3 r3
I da la m = Z e = Ze 3 … (1)
4 π R3 R
3
Menurut hukum Gauss medan elektrik pada jarak r dapat dicari di muatan
total yang terkandung di dalam bola berjari-jari r.
1
∫E ds =
εo
εdalam … (2)
1 k
frekuensi v = .
2π m
o
kita perkirakan bagi sudut yang lebih besar dari 90 adalah e-902 = e8100 =10-3500.
Penyimpangan yang cukup mencolok antara hasil yang diperkirakan (yakni 10-
3520
) dan nilai yang diamati ( 10-4 ).
10
terhambur dengan sudut yang sangat besar. Bahkan sebagian kecil terhambur
dalam arah berlawanan dengan arah semula. Rutherford menyatakan :
Ini adalah peristiwa sangat tidak masuk akal yang pernah terjadi dalam
hidup saya.Ini sama tidak masuk akalnya dengan ibarat anda menembakkan
sebuah peluru 15 inch pada selembar kertas tissue dan peluru itu kemudian balik
menembaki anda.
Rutherford tidak menginterpretasikan hasil ini berdasarkan model roti
kismis oleh Thomson. Hasil eksperimen partikel α ini membawa pikiran
Rutherford pada suatu model atom yang berbeda.
Partikel α yang jauh lebih berat dari elektron dengan energi yang sangat
tinggi (7,68 MeV); Berarti terdapat gaya yang kuat yang beraksi pada partikel itu
supaya terjadi defleksi besar. Salah satu model atom yang ditemukan Rutherford
yang dapat menerangkan hasil itu adalah model yang terdiri dari inti kecil yang
bermuatan positif merupakan tempat terkonsentrasinya hampir seluruh massa
atom dengan elektronnya terdapat pada jarak agak jauh dari inti.
Sudut Hamburan Partikel Alfa
Dalam eksperimen hamburan partikel α di atas terjadi interaksi antara
muatan partikel α (+2e) dan muatan atom sasaran (+2e) Z : nomor atom. Dan
massa atom jauh lebih besar dari partikel α karenanya massa atom dianggap tidak
bergerak ketika terjadi interaksi. Dengan demikian, hanya gaya Coulomb yaitu
gaya tolak menolak antara partikel – α dan atom emas (keduanya bermuatan
positif) yang beraksi. Gaya tolak oleh muatan positif inti sebesar :
( 2e) ( Ze )
F = … … (1)
4π εo r 2
Karena tidak ada gerak pental yang diberikan pada inti, energi kinetik awal
dan akhir K dari partikel α sama besar.
13
2 Z e2 c o s12 θ 2 Z e2
b= = c o s12 θ
8π o Kε 2K 4π o ε
Kajian terhadap hamburan partikel bermuatan oleh inti atom yang
lazimnya disebut hamburan Rutherford dibagi dalam tiga bagian;
Perhitungan fraksi partikel yang dihamburkan pada sudut yang lebih besar dari θ.
Rumus hamburan Rutherford.
Jarak terdekat ke inti atom yang dapat dicapai oleh partikel bermuatan.
merata pada lembar luas, fraksi proyektil yang berada dalam luas tersebut adalah
πb 2 πr 2 .
db =
2 Ze 2
2 Kπ εo
(
− csc 2 12 θ )( 1
2 dθ ) … … (c)
2 2
2Z e2
Jadi df = π ηt csc 2 12 θ cot 12 θ dθ
2K 4π εo
Tanda [ - minus ] hanya menunjukkan bahwa θ bertambah bila b
berkurang. Semua proyektil itu akan terdistribusi secara merata sekitar sebuah
cincin berjari-jari r sin θ dengan ketebalan r dθ. Luas cincinnya adalah dA =
(2πr sin θ) r dθ. Untuk menghitung laju arah hambur proyektil ke dalam detektor,
15
kita harus mengetahui probabilitas per satuan luas bagi hamburan ke dalam daerah
cincin. Ini diberikan oleh |df| / dA , yang akan kita sebut N(θ).
2 2
n t 2Z e2 1
N (θ ) = 2
4π o ε sin 2 θ
4 1
4r 2 K
3. Jarak hampiri terdekat partikel hambur ke inti penghambur
Ketika sebuah partikel bermuatan positif menghampiri sebuah inti atom
gerak-nya mengalami perlambatan, karena sebagian energi kinetik awalnya
diubah menjadi energi potensial yang berasal yang berasal dari gaya tolak
Coulomb inti atom. Semakin dekat partikelnya menghampiri inti atom, maka
semakin besar pula energi potensial yang ia peroleh, karena
1 Ze 2
V = 2 … … (3. a)
4π εo r
Momentum sudut juga kekal. Ketika jauh dan dari inti atom, momentum
sudut partikel adalah mV k, dan pada rmin, momentum sudutnya adalah mVmin rmin;
karena itu
M Vb = mVmin rmin
b
Vmin = V … … (3.c)
rmin
atom adalah d, jarak hampiri terdekat. Jarak ini kita dapati dengan memecahkan
pers (3.d) bagi rmin untuk b = 0 yang memberikan
1 2 Ze 2
d =
4π εo K
4. Spektrum Garis
Radiasi elektromagnet dari berbagai atom dapat dikelompokkan ke dalam
spektrum kontinu dan spektrum diskret atau garis.
Pada spektrum kontiniu panjang gelombang radiasi yang dipancarkan dari
suatu nilai minimum, mungkin nol, hingga suatu nilai maximum. Mungkin
menghampiri ∞ contohnya radiasi dari objek panas berpijar. Sebuah objek panas
berpijar memancarkan semua frekuensi spektrum cahaya tampak. Sebaliknya kita
timbulkan loncatan bunga api, listrik dalam sebuah tabung yang berisi sejumlah
kecil gas atau uap suatu unsur seperti air vaksa, natrium, atau gas neon, maka
hanya sehimpunan panjang gelombang berkaitan dengan sebagian besar (tetapi
tidak semuanya) panjang gelombang yang tampak dalam spektrum pancar atau
emisi.
Pengamatan menunjukan bahwa gas yang bersuhu tinggian memancar
dengan cahaya bersepektrum garis, yang memiliki keteraturan tersendiri. Hasil
penyelidikan dengan spektrameter menunjukan bahwa spektrum atom hidrogen
terdiri dari deretan-deretan garis. Tiap garis menampilkan panjang gelombang
tertentu. Deretan-deretan ini akhirnya di kenal deret : Lyman, Balmen, Paschen,
Brackett dan pfund.
5. Deret balmer dan deret Lyman
Tahun 1885 Balmer berhasil menemukan suatu rumus empirik sederhana
dapat menyatakan panjang gelombang garis spektrum hidroger yang terletak di
daerah spektrum tampak (Visible spektrum) rumus empirik yang ditemukan
Balmer tersebut :
3645 ,6 n 2
λ= ( Α) … … (5.1)
n2 − 4
Dengan n = 3,4,5 ……
17
(
V = 3,2 8 9× 1 01 5 14 − 1
n2
) … … (5.2)
Kemudian tahun 1908 paschen menemukan suatu seri lain garis spektrum
hidrogen. Seri ini berada di daerah inframerah, seri tersebut memiliki keteraturan
yang mengikuti hubungan seperti persamaan (5-2) juga merupakan hasil empiris.
(
V = 3,2 8 9× 1 01 5 19 − 1
n2
) … … (5.3)
Dari kedua rumus empiris di atas (persamaan (5-2) dan (5-3) mengikuti bentuk
( )
V = 3,2 8 9× 1 01 5 n12 −
2
1
n12
… … (5.4)
Dalam ungkapan tersebut deret Balmer di peroleh dengan mengambil n2=2 dan
n1>2, sedangkan deret Paschen apabila n2=3 dan n1>3. Ternyata selain kedua deret
di atas ditemukan deret-deret lain untuk spektrum atom hidrogen. Menurut nama
penemunya maka deret ini dinamakan deret Lyman, Brackett dan Fund. Deret
Lyman berada di daerah ultra ungu, sedangkan deret Brackett dan Fund di daerah
infla merah. Kesemua deret ini memenuhi persamaan (5-4) yang secara rinci
diberikan dalam tabel di bawah.
Series Spectral Region Series Equation Series Limit n
=∞
1 1 1
Lyman ultraviolet = R 2 − 2 911,27 Å
λ 1 n
n = 2, 3, 4, …
1 1 1
Balmer visible = R 2 − 2 3645,1 Å
λ 2 n
n = 3, 4, 5, …
1 1 1
Paschen infrared = R 2 − 2 8201,4 Å
λ 3 n
n = 4, 5, 6, …
1 1 1
Brackett infrared = R 2 − 2 14,580 Å
λ 4 n
18
n = 5, 6, 7, …
6. Asas Gabung Ritz (Ritz Combination Principle)
Jika kita ubah panjang gelombang spektrum pancar hidrogen ke dalam
frekuensi kita jumpai sifat menarik berikut : Jimlah pasangan frekuensi tertentu
memberikan frekuensi lain yang juga terdapat dalam spektrum hidrogen. Dengan
demikian, setiap model atom hidrogen yang berhasil haruslah dapat menerangkan
keteraturan aritmetrik yang menarik ini dalam berbagai spektrum pancarnya.
Tahun 1890 Rydberg menemukan cara yang lebih mudah untuk
menangani rumus Balmer tersebut. Dengan mendefinisikan suatu besaran baru
yang dinamakan resiprok panjang gelombang (resiprocal wavelength).
1
K≡ … … (6.1)
λ
Dengan definisi baru ini maka dari rumus alam persamaan (5-1)di peroleh
( )
K = 1,0 9 7× 1 07 n12 −
2
1
n12
… … (6.2)
Pada tahun 1913, seorang ahli fizik Denmark yang bernama Neils Bohr
memperbaiki model atom Rutherford. Model atom yang diperbaiki oleh Neils
Bohr mencadangkan bahwa
a. Elektron-elektron bergerak mengelilingi nucleusyang terdiri daripad
proton dan neutron dalam orbit-orbit tertentu seperti ditunjukkan
dalam rajah dibawah
b. Setiap orbit berjarak tetap dari nukleus dan berbentuk bulatan supaya
jarak suatu elektron tertentu dari nukleus adalah sentiasa tetap
20
21
elektron itu melakukan gerak lingkar atau eliftik mengelilingi inti atom. Hal ini
tidak sejalan dengan teori elektromagnet klasik.
Dengan anggapan inti atom diam, maka energi kinetik elektron adalah
1 e2
K = 12 mv 2 = … … (7.2)
8π εo r
energi kinetiknya
2
n 1 e2
1
mv 2 = 12 m =
2
mr 8π εo r
maka
13,6eV
En = −
n2
Jadi energi elektron terkuantisasi artinya hanyalah nilai-nilai energi
tertentu yang diperkenankan. Pada tingkat terendahnya n = 1 , elektron memiliki
energi E1 = -13,6 eV dan beredar dengan jari-jari edar 0,0529 nm ini
adalah keadaan dasar.
Energi eksitasi suatu keadaan eksitasi n adalah energi diatas keadaan
dasar.
b. Keunggulan model atom Bohr
Model Bohr memberikan kita suatu gambaran jelas mengenai bagaimana
elektron-elektron bergerak mengelilingi inti atom dan sebagian besar usaha kita
untuk menjelaskan prilaku berbagai atom. Sungguh mengesankan (mungkin
secara kebetulan) bahwa keberhasilan model ini dengan gagasan barunya tentang
tingkat energi diskret dan keadaan mantap, dikemukakan satu dasawarsa lebih
dahulu sebelum pencetusan karya de Broglie dan kelahiran mekanika gelombang.
c. Kelemahan Model atom Bohr
Kendati keberhasilan model atom bohr ini mengesankan, model inimasih
belum lengkap. Ia hanyalah bermanfaat bagi atom-atom yang mengandung satu
24
elektron (hidrogen, ion helium satu , ion lithium tiga dan seterusnya), tetapi tidak
bagi atom-atom dengan dua elektron atau lebih, karena gaya yang ditinjau
hanyalah antara elektron dengan inti atom, sedangkan gaya antar elektron
diabaikan. Dan ternyata model Bohr tidak dapat menjelaskan dublet spektrum
garis. Model ini juga terbatas kegunaannya sebagai dasar untuk menghitung sifat-
sifat atom lainnya, meskipun kita dapat menghitung secara teliti energi berbagai
garis spektrum kita tidak dapat menghitung intensitasnya.
Kelemahan yang lebih parah dari model ini adalah bahwa ia sama sekali
melanggar asas ketidakpastian.
d. Percobaan Franck – Hertz
Elektron-elektron meninggalkan katoda yang dipanasi dengan sebuah
pilamen pemanas, semua elektron-elektron itu kemudian dipercepat mnuju sebuah
kisi oleh beda potensial v yang dapat diatur. Elektron dengan v elektron volt dapat
menembusi kisi dan jatuh pada pelat anoda, jika v lebih besar dari pada vo , suatu
tegangan perlambat kecil antara kisi dan pelat katoda. Arus elektron yang
mencapai pelat anoda diukur dengan menggunakan Ammeter A.
akurat, dan dengan demikian dapat dianggap sebagai model yang telah usang.
Namun demikian, karena kesederhanaannya, dan hasil yang tepat untuk sebuah
sistem tertentu, model Bohr tetap diajarkan sebagai pengenalan pada mekanika
kuantum.
Di awal abad 20, percobaan oleh Ernest Rutherford telah dapat
menunjukkan bahwa atom terdiri dari sebentuk awan difus elektron bermuatan
negatif mengelilingi inti yang kecil, padat, dan bermuatan positif. Berdasarkan
data percobaan ini, sangat wajar jika fisikawan kemudian membayangkan sebuah
model sistem keplanetan yang diterapkan pada atom, model Rutherford tahun
1911, dengan elektron-elektron mengorbit inti seperti layaknya planet mengorbit
matahari. Namun demikian, model sistem keplanetan untuk atom menemui
beberapa kesulitan. Sebagai contoh, hukum mekanika klasik (Newtonian)
memprediksi bahwa elektron akan melepas radiasi elektromagnetik ketika sedang
mengorbit inti. Karena dalam pelepasan tersebut elektron kehilangan energi, maka
lama-kelamaan akan jatuh secara spiral menuju ke inti. Ketika ini terjadi,
frekuensi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan akan berubah. Namun
percobaan pada akhir abad 19 menunjukkan bahwa loncatan bunga api listrik
yang dilalukan dalam suatu gas bertekanan rendah di dalam sebuah tabung hampa
akan membuat atom-atom gas memancarkan cahaya (yang berarti radiasi
elektromagnetik) dalam frekuensi-frekuensi tetap yang diskret.
Untuk mengatasi hal ini dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam menjelaskan
gerak elektron di dalam atom, Niels Bohr mengusulkan, pada 1913, apa yang
sekarang disebut model atom Bohr. Dua gagasan kunci adalah:
1. Elektron-elektron bergerak di dalam orbit-orbit dan memiliki momenta
yang terkuantisasi, dan dengan demikian energi yang terkuantisasi. Ini
berarti tidak setiap orbit, melainkan hanya beberapa orbit spesifik yang
dimungkinkan ada yang berada pada jarak yang spesifik dari inti.
2. Elektron-elektron tidak akan kehilangan energi secara perlahan-lahan
sebagaimana mereka bergerak di dalam orbit, melainkan akan tetap stabil
di dalam sebuah orbit yang tidak meluruh.
27
Arti penting model ini terletak pada pernyataan bahwa hukum mekanika klasik
tidak berlaku pada gerak elektron di sekitar inti. Bohr mengusulkan bahwa satu
bentuk mekanika baru, atau mekanika kuantum, menggambarkan gerak elektron
di sekitar inti. Namun demikian, model elektron yang bergerak dalam orbit yang
terkuantisasi mengelilingi inti ini kemudian digantikan oleh model gerak elektron
yang lebih akurat sekitar sepuluh tahun kemudian oleh fisikawan Austria Erwin
Schrödinger dan fisikawan Jerman Werner Heisenberg.
Point-point penting lainnya adalah:
1. Ketika sebuah elektron meloncat dari satu orbit ke orbit lainnya,
perbedaan energi dibawa (atau dipasok) oleh sebuah kuantum tunggal
cahaya (disebut sebagai foton) yang memiliki energi sama dengan
perbedaan energi antara kedua orbit.
2. Orbit-orbit yang diperkenankan bergantung pada harga-harga terkuantisasi
(diskret) dari momentum sudut orbital, L menurut persamaan
menjelaskan sifat fisika atom. Konsep utama dari model Dalton adalah sebagai
berikut:
1. Sebuah elemen terdiri dari partikel yang sangat kecil dan tidak dapat
dibagi lagi disebut atom.
2. Semua atom dari elemen tertentu memiliki karakteristik yang identik, yang
membedakan mereka dengan atom elemen lain.
3. Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, atau diubah menjadi atom dari
elemen lain.
4. Senyawa terbentuk ketika atom-atom elemen yang berbeda bergabung satu
sama lain dalam sebuah rasio tertentu.
5. Jumlah dan jenis atom tersebut adalah konstan dalam senyawa tertentu.
Poin pertama dari teori Dalton berhubungan dengan pengertian orang Yunani
tentang atom, yaitu sebuah unit kecil yang bekerja bersama atom lain untuk
membentuk senyawa yang lebih besar. Dalton juga mampu untuk memahami
tentang adanya sifat elemen yang berbeda-beda dapat dijelaskan dengan bukti
adanya berbagai macam atom, yang masing-masing memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Poin ke-3 dari model Dalton menunjukkan bahwa atom
tidak dapat diubah dengan cara kimia. Ini ditunjukkan dengan bagaimana
garam dapat diambil walaupun telah larut dalam air. Poin ke-4 dan ke-5
mendeskripsikan bagaimana atom-atom dapat membentuk senyawa kimia.
Konsep-konsep ini secara tepat menjelaskan cara pembentukan senyawa, dan
masih digunakan hingga sekarang. Model Dalton, sebagai contoh, dapat
menjelaskan bahwa air merupakan senyawa yang berbeda (dengan sifat dan
ciri yang berbeda) dari hidrogen hidroksida karena memiliki 1 atom hidrogen
lebih sedikit dalam tiap senyawanya daripada yang dimiliki hidrogen
hidroksida. Walaupun teori Dalton cukup untuk menjelaskan keberadaan
atom, namun struktur atom masih belum dijelaskan dan alasan mengapa
elemen yang berbeda memiliki sifat dan ciri yang berbeda masih belum
terjawab.
29
Model atom modern adalah hasil karya para peneliti dari tahun 1920an
hingga saat ini. Model atom tersebut menyatakan bahwa elektron tidak bergerak
pada lintasan tertentu dan lintasan yang tepat dari elektron tidak dapat ditentukan.
Teori saat ini menyatakan bahwa ada daerah di dalam atom di mana terdapat
elektron. Daerah ini disebut dengan awan elektron
Planck, dan .
3) Elektron berada dalam orbit diatur oleh gaya coulomb. Ini berarti gaya
coulomb sama dengan gaya sentripetal:
31
Suku di sisi kiri menyatakan energi potensial, sehingga persamaan untuk energi
menjadi:
1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi lagi
2. Atom – atom suatu unsur semuanya serupa tetapi tidak dapat menjadi atom
unsur lain
3. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul
4. Atom – atom berpisah, kemudian bergabung lagi tetapi berbeda dari bentuk
semula
5. Atom – atom bergabung menurut perbandingan tertentu yang sederhana
Rutherford :
1. Semua muatan positif dan sebagian besar massa atom berkumpul pada satu titik
yang disebut inti atom
2. Inti atom dikelilingi elektron pada jarak yang relatif jauh
Tetapi teori ini gagal menjelaskan kestabilan elektron dan spektrum garishidrogen
Niels bohr :
2. Elektron tidak dapat berputar di sekitar inti melalui setiap orbit, tetapi
elektron hanya melalui orbit – orbit stabil tertentu tanpa meradiasikan energi
3. Elektron dapat melompat dari suatu keadaan stasioner yang memiliki
energi lebih tinggi ke stasioner yang memiliki energi yang lebih rendah
4. Ukuran orbit-orbit yang diperkenankan ditentukan dari keadaan kuantum
yaitu momentum sudut orbital elektron.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, A. terjemahan T. Howl L. 1985 . Konsep Fisika Modern . Jakarta :
Erlangga
Kanginan., Marthen, (2007). Fisika untuk SMA Kelas XII, Jakarta, Erlangga
Krane, K. terjemahan Hans J.W. 1992 . Fisika Modern . Jakarta : UI
Kusminarto . 1994 . Pokok-Pokok Fisika Modern . Jakarta : Dirjendikti
Resnick dan Halliday.1996. Fisika Jilid 2 (Terjemahan Pantur Silaban). Jakarta :
Erlangga
34