You are on page 1of 35

Cleansing milk and Tonner

•Bayyinah
•Intan Fauziah
•Ikhsan Budiarto
•Nurma sari
•Ummu Hikamah
Kelompok 3 Far 6A
Cleansing milk
• Pembersih yang umumnya mempunyai kadar oil
lebih rendah dibandingkan cream dan
kekentalannya lebih kecil (<2000 cps).
• Pembersih ini umum digunakan dan 80% produk
yang ada dipasar menggunakan type ini. Karena
gampang untuk digunakan dan mudah mengalir
dari sediaan.
• Berdasarkan Type Kulit juga bisa dibagi atas
1. Pembersih untuk kulit berminyak
2. Pembersih untuk kulit kering
3. Pembersih untuk kulit normal
Persyaratan
• Syarat-syarat umum
a. Mempunyai daya bersih yang bagus
b. Meninggalkan kesan lembut dikulit
c. Tidak menyebabkan iriitasi pada kulit atau
aman digunakan
d. Tidak memberikan kesan lengket
e. Aroma dan warna yang sesuai dan menarik
f. Spreading bagus saat diaplikasi
g. Stabil dalam penyimpanan dan saat dijual
h. Sebaiknya mempunyai pH sekitar 4-7
Formulasi Cleansing
• Umum:
1. Fase luar
2. Fase dalam
3. Emulsifier
• Tambahan
1. Stabiliser
2. Active
3. Pengawet
4. Aroma, warna dan bahan-bahan lain yang
bisa memperbaiki estetika
Toner
• Merupakan sediaan yang digunakan untuk
menyempurnakan penggunaan pembersih.
Membersihkan sisa-sisa pembersih yang
tertinggal serta memberikan kesegaran pada
kulit. Penyegar merupakan sediaan larutan
air atau campuran air dan alkohol. Biasanya
jika menggunakan alkohol hanya dipakai
dalam jumlah kecil. Penyegar umumnya
mengandung active content yang membantu
mengencangkan dan memelihara kelembutan
kulit wajah. Astringent, humectant dan
bahan active lainnya biasa ditambahkan
Persyaratan
• Syarat
- Larutan jernih
- Tidak menyebabkan iritasi pada kulit
- Menyegarkan kulit
- Tidak memberikan kesan lengket
- Aroma dan warna yang sesuai dan menarik
- Memberikan kesan segar pada kulit
- Stabil (tidak menjadi keruh selama
penyimpanan dan penjualan
- Sebaiknya mempunyai pH 4-7
Formula Tonner
1. Pelarut (biasa air atau dicampur dengan
alkohol)
2. Humectan
3. pH adjuster (asam atau basa)
4. Solubiliser
5. Active
6. pengawet
7. Estetika warna, parfum
Bahan Formulasi Cleansing Milk
• Ekstrak Bengkuang ( zat aktif )
• Olive oil ( fase dalam )
• Mineral oil ( fase dalam )
• Propilenglikol ( Humectan)
• Asam stearat ( Stabiliser in oil )
• Cetyl alkohol ( Stabiliser in oil )
• Dimethicon ( fase dalam )
• TEA ( Stabiliser in water )
• Gliserol mono stearat ( emulsifier )
• Nipagin ( Pengawet )
• Nipasol ( Pengawet )
• Vitamin E ( Antioksidan)
• Parfum
Ekstrak Bengkuang
• Bengkuang diperkaya memiliki sifat kimia yang
dapat mendinginkan dan mengejukkan kulit.
• Bengkuang juga mengandung arbutin,
pachyrhizon,rotenone,vitamin B1 dan C yang
dapat membuat kulit cerah.
Olive oil
• Sinonim: Gomenoleo oil; pure olive oil; olea europaea oil;
oleum olivae.
• Fungsi: Oleaginous vehicle (pembawa minyak)
• Aplikasi: Minyak zaitun digunakan dalam kosmetik sebagai
pelarut, juga sebagai kondisioner rambut, produk
pembersih, lotion dan krim topikal, dan produk sun-tan.
• Kelarutan: sukar larut dalam ethanol (95%); dapat
bercampur dengan ether, chloroform, light petroleum (50–
70°C), dan carbon disulfide.
• Stabilitas dan penyimpanan: Ketika dingin, minyak zaitun
menjadi berembun sekitar 10°C, dan menjadi butterlike
mass pada 0°C. Minyak zaitun sebaiknya disimpan ditempat
yang sejuk, kering, tertutup baik, dan terhindar dari cahaya.
• Ketidakcocokan: Minyak zaitun mungkin disaponifikasi
dengan alkali hidroksida. Mengandung tinggi asam lemak
tidak jenuh, sehingga tidak cocok dengan agen pengoksidasi.
Mineral oil
Propilen glikol
• Sinonim : 1,2-Dihydroxypropane; E1520; 2-hydroxypropanol; methyl
ethylene glycol; methyl glycol; propane-1,2-diol, (−)-1,2-Propanediol (+)-
1,2-Propanediol
• Rumus empiris : C3H8O2
• Berat Molekul : 76,09
• Fungsi : Sebagai pengawet antimikroba, humektan, pelarut, penstabil
untuk vitamin dan sebagai pelarut campur.
• Kelarutan : dapat dicampur dengan aseton, kloroform, etanol 95%,
gliserin dan air; larut dalam 6 bagian eter, tidak bercampur dengan minyak
mineral tetapi akan melarutkan beberapa minyak essensial.
• Stabilitas : propilenglikol stabil dalam wadah tertutup tetapi pada
temperatur tinggi dan dalam keadaan wadah terbuka maka propilenglikol
akan mudah teroksidasi dan akan menaikkan produk seperti
propionaldehid, asam laktat, asam piruvat dan asam asetat.
• Pemerian : Propilenglikol berwarna jernih atau tidak berwarna, kental,
praktis tidak berbau, cairan yang manis, agak terasa getir seperti gliserin.
Propilenglikol mempunyai titik didih 188oC.
Tabel Penggunaan Propilenglikol

Penggunaan Bentuk takaran Konsentrasi (%)

Humectant Topikal ≈15

Pengawet larutan, semisolids 15–30

Pelarut atau pelarut campur Larutan aerosol 10–30

  Larutan oral 10–25

  Parenteral 10–60

  Topikal 5–80

Propilenglikol digunakan sebagai pelarut extracta dan pengawet pada


berbagai sediaan parenteral dan nonparenteral. Propilenglikol merupakan
pelarut umum yang digunakan selain gliserin dan untuk melarutkan
berbagai material seperti kortikosteroid, fenol, golongan sulfa, barbiturat,
vitamin A dan D, kebanyakan alkaloid dan berbagai anastesi lokal. 
Asam stearat
Asam stearat adalah campuran asam organic padat yang diperoleh dari lemak, sebagian
besar terdiri dari asam oktadenoat, C18H36O2 dan asam heksadekanoat C16H32O2
• Nama Lain : Cetylacetic acid; Crodacid; E570; Edenor; Emersol; Hystrene;
Industrene; Kortacid 1895; Pearl Steric; Pristerene; stereophonic acid; Tegostearic.
Sifat Kimia
• Nama Kimia : Octadecanoic acid
• Rumus empiris: & BM : C18H36O2 / 248,47
Sifat Fisika
• Organoleptis
▫ Bentuk : Kristal padat, bubuk, zat padat mengkilat
▫ Warna : Putih atau kuning pucat
▫ Bau : Sedikit berbau
• Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 3 bagian eter, dalam 2 bagian
kloroform, larut dalam 20 bagian etanol (95%), larut dalam heksana dan propilen glikol;
mudah larut dalam benzene dan karbon tetra klorida.
• Titik lebur : 69-70 oC
• Aplikasi : agen pengemulsi; agen pelarut, lubrikan tablet dan kapsul.
• Stabilitas dan penyimpanan : Asam stearat merupakan bahan yang stabil; dapat juga
ditambahkan antioksidan di dalamnya; disimpan dalam wadah tertutup baik, kering dan
sejuk
• Ketidakcocokan : Asam stearat tidak kompatibel dengan kebanyakan logam
Dimethicon
• Deskripsi: jernih, cairan tidak berwarna dengan berbagai viskositas
• Sinonim: ABIL; dimethylpolysiloxane; dimethylsilicone fluid; dimethylsiloxane;
Dow Corning Q7-9120; E900; methyl polysiloxane; poly(dimethylsiloxane);
Sentry.
• Stuktur molekul:

• Fungsi: agen antibusa; emolien

Use Concentration (%)


Creams, lotions dan salep 10–30
Oil–water emulsions 0.5–5.0

• Kelarutan: dapat bercampur dengan etil asetat, metil etil keton, minyak mineral,
dan toluene; larut dalam isopropyl myristate, sangat sukar larut dalam ethanol
(95%); praktis tidak larut dalam gliserin dan air.
• Stabilitas dan penyimpanan: Dimethicone harus disimpan dalam wdah yang
kedap udara, kering, dan sejuk, stabil terhadap panas dan resisten dengan asam
kuat.
TEA
Sifat Kimia
• Nama Kimia : 2,20,200-Nitrilotriethanol
• Rumus empiris : C6H15NO3
• Berat molekul : 149.19
• Nama Lain : TEA; Tealan; triethylolamine; trihydroxytriethylamine; tris
(hydroxyethyl)amine.
Sifat Fisika
• Organoleptis
▫ Bentuk : berupa cairan kental, jernih
▫ Warna : Tidak berwarna sampai berwarna kuning pucat
▫ Bau : Sedikit berbau amoniak
• Kelarutan
Pelarut Kelarutan pada suhu 200C
Aseton Dapat bercampur
Karbon tetraklorida Praktis tidak larut
Benzen 1 : 24
Etil eter 1 : 63
Metanol Dapat bercampur
Air Dapat bercampur
• Titik lebur : 20-21 oC
• Sangat higroskopis
• Aplikasi : agen akali, agen pengemulsi dengan penggunaan TEA 2-4%
v/v.
•  Stabilitas dan penyimpanan : TEA dapat berwarna coklat bila
terpapar udara dan cahaya; disimpan dalam wadah kedap udara,
terhindar dari cahaya, kering dan sejuk.
•  Ketidakcocokan : TEA dapat bereaksi dengan asam mineral menjadi
bentuk garam dan ester, dengan asam lemak yang tinggi bentuk garam
dari TEA dapat laut dalam air dan mempunyai sifat seperti sabun.
Gliserol monostearat
• Sinonim: Capmul GMS-50; Cutina GMS; 2,3-dihydroxypropyl octadecanoate;
glycerine monostearate; glycerin monostearate; glycerol monostearate; glycerol
stearate; glyceryl stearate; GMS; Imwitor 191 and Imwitor 900; Kessco GMS; Lipo
GMS 410; Lipo GMS 450; Lipo GMS 600; monoester with 1,2,3-propanetriol;
monostearin; Myvaplex 600P; Myvatex; 1,2,3-propanetriol octadecanoate;
Protachem GMS-450; Rita GMS; stearic acid, monoester with glycerol; stearic
monoglyceride; Stepan GMS; Tegin; Tegin 503; Tegin 515; Tegin 4100; Tegin M;
Unimate GMS.
• Rumus molekul & BM: C21H42O4 358.6
• Struktur formula:

• Fungsi: emolien, agen pengemulsi, agen solubilisasi, agen penstabil


• Deskripsi: Glyceryl monostearate berwarna putih sampai krem, berbentuk padatan
seperti lilin, serpihan atau bubuk. Sentuhan lilin agak berbau dan berasa lemak.
• Aplikasi: banyak jenis gliseril monosterat digunakan sebagai pengemulsi non-ionik,
stabilisator, pelembab dan plasticizer dalam berbagai makanan, farmasi, dan aplikasi
kosmetik. Dapat bertindak sebagai agen penstabil yang efektif yaitu sebagai pelarut
yang sama antara komponen yang polar dan non-polar yang dibentuk dari emulsi W/O
atau O/W yang bertindak sebagai agen pendispersi untuk pigmen dalam minyak atau
pdat dalam lemak atau sebagai pelarut fosfolipid seperti lesitin. Ketika menggunakan
glyceryl monostearate dalam formulasi, bergantung bentuk polimorfisme. Bentuk α-
mudah terdispersi dan berbusa, dan berguna sebagai agen pengemulsi atau pengawet.
Sedangakan bentuk padat, lebih stabil yaitu bentuk β yang cocok untuk matriks lilin.
Aplikasi ini digunakan untuk menutupi rasa clarithromycin dalam formulasi pediatrik.
• Nilai HLB: 3.8
• Titik lebur: 55–60°C
• Polymorphs: Bentuk α dikonversi menjadi bentuk β ketika dipanaskan pada 50°C.
• Kelarutan: Larut dalam ethanol panas, eter, kloroform, aseton panas, minyak mineral.
Praktis tidak larut dalam air, tetapi terdispersi dalam air dengan jumlah sedikit sabun
atau dengan surfaktan lain.
• Stabilitas dan penyimpanan: Jika disimpan dalam temperatur yang panas, glyceryl
monostearate meningkat dalam nilai asam sampai ke bilangan saponifikasi dari ester
dengan total air. Antioksidan mungkin ditambahkan, seperti BHT ata propil galate.
Glyceryl monostearate sebaiknya disimpan dalam tempat tertutup rapat, sejuk, kering
dan terhindar dari cahaya.
• Ketidakcocokan: Tingkat emulsifier dari glyceryl monostearate tidak cocok dengan zat
asam.
Nipagin
• Sinonim : 4-hydroxybenzoic acid methylester; Methyl p-hydroxybenzoate; Nipagin M;
Uniphen p-23; E218
• Nama Kimia : Metil-p-hidroksibenzoat
• Rumus Kimia & BM: C8H8O3 /152,15
Pemerian
• Bentuk : Serbuk hablur halus
• Warna : Putih
• Bau : hamper tidak berbau
• Rasa : Tidak mempunyai rasa
Sifat Khas
• Titik lebur : 125 – 128 ̊ C
• Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian
etanol (95%) P, dan dalam 3 bagian aseton P; mudah larut dalam eter P dan dalam larutan
alkali hidroksida; larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak
nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.
• pH :4–8
• Aplikasi : Zat pengawet, biasanya digunakan kombinasi sebagai pengawet dengan
perbandingan methyl paraben (0,18%) dan propel paraben (0,02%)
• Stabilitas dan Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, kering dan sejuk
• OTT : aktivitas metyl paraben akan berkurang dengan adanya surfaktan non ionic seperti
polisorbat 80 sebagai akibat dari aktivitas misel, adanya propilenglikol (10%) dapat mencegah
interaksi tersebut. Ketidakcocokan lain dengan zat seperti bentonit, talk, tragakan, natrium
alginate, sorbitol, minyak esensial, dan atropine.
Nipasol
• Mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 100,5%
C10H12O3 dihitung terhadap zat yang dikeringkan.
• Sinonim: Propil p-hidroksi benzoate; propil parabean; Propil
pasasept; chemocide PK; solbrol P; Propil chemosept

• Rumus Molekul & BM: C10H12O3 / 180,21

• Pemerian : serbuk hablur putih; tidak berbau; tidak berasa


• Kelarutan : sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian
etanol (95%)P; dalam 3 bagian aseton P; dalam 140 bagian Gliserol
P;dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan
alkali hidroksida.
• Wadah dan penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
• Khasiat: Pengawet
• Penggunaan: Penggunaan nipasol sebagai zat pengawet adalah 0,1-
0,2 %
• pH: Propil Paraben menunjukkan aktifitas antimikroba pada pH
Vitamin E
• Sinonim : Copherol F1300; (±) -3,4-dihidro-2 ,5,7,8-tetrametil-2-(4,8,12-
trimethyltridecyl)-2H-1-benzopyran-6-ol, E307, Eastman Vitamin E TPGS;
tokoferol alfa sintetis; semua-RAC-α-tokoferol, dl-α-tokoferol; 5,7,8-
trimethyltocol.
• Formula Empiris & BM: C29H50O2 / 430,72
• Struktur molekul:

• Aplikasi: Alpha tokoferol terutama diakui sebagai sumber vitamin E, dan


bahan-bahan yang tersedia secara komersial dan spesifikasi mencerminkan
tujuan ini. Sementara alfa tokoferol, beta, delta, dan gamma tokoferol dianggap
lebih efektif sebagai antioksidan. Alpha-tokoferol merupakan senyawa yang
sangat lipofilik, dan merupakan pelarut yang sangat baik bagi banyak kelarutan
obat yg buruk. Biasanya digunakan dalam kisaran konsentrasi 0,001 -0,05% v /
v. Efektivitas antioksidan dapat ditingkatkan dengan penambahan synergists
minyak-larut seperti lesitin dan palmitate. Ascorbyl D-α-tokoferol juga telah
digunakan sebagai surfaktan non-ionik dalam formulations.
• Titik didih: 235 ° C
• Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air; bebas larut dalam
aseton, etanol, eter, dan minyak sayur.
• Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan : Tokoferol yang
teroksidasi oleh oksigen atmosfer perlahan dan cepat
dengan garam besi dan perak. Produk Oksidasi termasuk
tocopheroxide, tocopherylquinone, dan
tocopherylhydroquinone, serta dimer dan trimer. Ester
tokoferol lebih stabil terhadap oksidasi dibandingkan
tocopherol bebas tetapi akan antioksidan konsekuensi
kurang efektif. Tokoferol harus disimpan dalam gas inert,
dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering
dan dilindungi dari cahaya.
• Tidak kompatibel: Tokoferol tidak kompatibel dengan
peroksida dan ion logam, terutama besi, tembaga, dan
perak. Tokoferol dapat diserap ke dalam plastic.
Formula
• Ekstrak Bengkuang 5%
• Olive oil 5%
• Mineral oil 15%
• Propilenglikol 3%
• Asam stearat 1%
• Cetyl alkohol 1%
• Dimethicon 1%
• TEA 0,2%
• Gliserol mono stearat 3%
• Nipagin 0,2%
• Nipasol 0,01%
• Vitamin E 0,5%
• Parfum qs
Cara Pembuatan
• Pembuatan ekstrak bengkuang dengan cara memarut
bengkuang, kemudia diendapkan semalam dan ekstrak/
endapan diambil.
• Fase minyak ( mineral oil, olive oil, asam stearat, cetyl
alcohol, dimethicon, nipasol, gliserol monostearat)
dipanaskan sampai suhu 70°C
• Pada saat yang bersamaan, Fase air ( TEA, propilenglikol,
dan nipagin ) dipanaskan juga sampai suhu 70°C.
• Masukkan fase air dan fase minyak tersebut kedalam
lumpang hangat dan diaduk sampai homogen.
• Setelah suhu menurun ± 40°C kemudian tambahkan
ekstrak, antioksidan dan parfum kedalam campuran, dan
aduk sampai homogen.
• Masukkan sediaan ke wadah dan lakukan evaluasi
Bahan Untuk Toner
• Ekstrak Mentimun
• Ekstrak Jeruk nipis
• Alkohol
• Aquadest
• NaOH
• Tween 80
• Propilenglikol
• Nipagin
• Nipasol
• Parfum
Ekstrak Mentimun
• Mengandung 90% air, protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A,
vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C.
• Mentimun dapat menyegarkan juga
membersihkan noda di wajah, mengecilkan
pori pori di wajah, dan mengangkat kelebihan
minyak diwajah.
Ekstrak jeruk nipis
• Jeruk nipis mengandung flavonoid (poncirin,
hesperidine,rhoifolin,dan naringin), minyak
limonene, linalol, kalsium,fosfor, besi, asam
sitrat, vitamin A,B1 dan C
• Jeruk nipis juga berfungsi sebagai toner,
kandungan vitamin C ini efektif membantu
menghilangkan noda di wajah, membantu
mengecilkan pori-pori di wajah. Dan membantu
mencegah tumbuhnya jerawat.
Alkohol
• Sinonim : Ethyl alcohol; ethyl hydroxide; grain alcohol; methyl carbinol.
• Rumus empiris & BM : C2H6O 46.07
•  Formula struktur:

Use Concentration (% v/v)

Antimicrobial preservative ≥10

Disinfectant 60–90

Extracting solvent in galenical Up to 85


manufacture

Solvent in film coating Variable

Solvent in injectable solutions Variable

Solvent in oral liquids Variable

Solvent in topical products 60–90


• Antimicrobial kegiatan: etanol adalah bakterisida dalam campuran air
pada konsentrasi antara 60% dan 95% v / v, konsentrasi optimum
umumnya dianggap 70% v / v. Aktivitas antimikroba ditingkatkan dalam
kehadiran asam edetic atau edetate salts. Etanol tidak aktif di hadapan
surfaktan nonionik dan tidak efektif melawan spora bakteri.
• Titik didih: 78,15 ° C
• Mudah terbakar: mudah mudah terbakar, terbakar dengan api, biru
tanpa asap.
• Kelarutan: larut dengan kloroform, eter, gliserin, dan air (dengan
kenaikan temperatur dan kontraksi volume).
• Stabilitas dan Kondisi Penyimpanan: Solusi etanol berair dapat
disterilkan dengan otoklaf atau filtrasi dan harus disimpan dalam wadah
kedap udara, di tempat yang dingin.
• Tidak kompatibel: Dalam kondisi asam, solusi etanol dapat bereaksi
keras dengan bahan oksidator. Campuran dengan alkali dapat
menggelapkan warna karena reaksi dengan jumlah sisa aldehida. Garam
organik atau akasia dapat diendapkan dari larutan mengandung air atau
dispersi. Larutan Etanol juga kompatibel dengan wadah aluminium dan
dapat berinteraksi dengan beberapa obat-obatan.
NaOH
• Natrium hidroksida mengandung tidak kurang dari 97,5%
alkali jumlah dihitung sebagai NaOH, dan tidak lebih dari
2,5% Na2CO3
Sifat Kimia
• Berat molekul: 40
Sifat Fisika
• Organoleptis
▫ Bentuk : Batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering,
keras, rapuh, dan menunjukkan susunan hablur, mudah meleleh
basah, sangat alkalis dan korosif, segera menyerap CO 2
▫ Warna : Putih
• Kelarutan : sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol
(95%)
• Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik
Tween 80
• Sinonim: Polyoxyethylene Sorbitan Fatty Acid Esters; Polysorbate 80;
Polysorbatum 80
• Rumus struktur:

• Fungsi: Agen pengemulsi, surfaktan non ionik, agen solubilisasi, agen


pembasah, agen pendispersi/pensuspensi.
• Deskripsi: Polysorbates mempunyai karakteristik berbau dan panas, kadang
berasa bitter taste.
• pH = 6.0–8.0 dalam 5% b/v aqueous solution
• Nilai HLB: 15
• Kelarutan: Larut dalam etanol, air; tidak larut dalam minyak mineral, minyak
sayur.
• Tabel penggunaan tween
Concentration
Penggunaan
(%)
Agen pengemulsi  
Digunakan sendiri dalam emulsi minyak dalam air 1–15
Digunakan kombinasi dengan emulsifier hidrofilik dalam emulsi minyak dalam air 1–10
Digunakan untuk meningkatkan pengikatan air dalam salep 1–10
Agen solubilisasi  

Untuk komponen aktif yang kelarutannya jelek dalam basis lipofilik 1–10

Agen pembasah  

Untuk komponen aktif yang tidak larut dalam basis lipofilik 0.1–3

• Stabilitas dan penyimpanan: Polysorbates stabil untuk elektrolit dan lemah dalam
asam & basa; saponifikasi terjadi dengan asam dan basa kuat. Asam oleat ester
sensitif untuk teroksidasi. Polysorbates bersifat higroskopis. Polysorbates sebaiknya
disimpan dalam wadah yang tertutup baik, terlindung dari cahaya, sejuk dan kering.
• Ketidak cocokan: perubahan warna atau pengendapan terjadi dengan berbagai zat,
khususnya phenol, tannins, aspal, dan bahan seperti aspal. Aktivitas antimikroba
dari pengawet paraben akan dikurangi dengan adanya polysorbates.
formula
• Ekstrak Mentimun 3%
• Ekstrak Jeruk nipis 2%
• Alkohol 3%
• Tween 80 0,2%
• Propilenglikol 3%
• NaOH qs (ad ph 5,5)
• Nipagin 0,2%
• Nipasol 0,01%
• Parfum qs
• Aquadest ad 100%
Cara pembuatan
• Mentimun diparut dan diambil ekstraknya,dan jeruk
nipis diparut dan diambil ekstraknya.
• Larutkan nipasol dengan etanol (m1)
• Larutkan tween 80, nipagin dengan aquadest (m2)
• Campurkan m1 dan m2, kemudian masukkan propilen
glikol, aduk ad homogen
• Masukkan ekstrak ke dalam campuran campuran
tersebut, kemudian aduk ad homogen
• Tambahkan NaOH yang sudah dilarutkan dengan
aquadest ad pH 5,5
• Tambahkan parfum
• Masukkan ke dalam wadah, kemudian lakukan evaluasi.

You might also like