Professional Documents
Culture Documents
Makalh MDK
36
dan Manisan Pala) yang kemudian dilanjutkan dengan design jalan setapak, disain
shelter, gazebo, plaza.4.Pemanfaatan dan pengolahan buah pala menjadi
manisan.5.Masyarakat Potensial dan berminat untuk membudidayakan belut, rata-
rata kepemilikan pekarangan cukup luas dan belum dimanfaatkan secara
optimal.6.Peningkatan budidaya jamur bantuan TNGGP, kuliner, sampai proses,
peningkatan keterampilan masyarakat (LSM dan pemda).7.Diversifikasi budidaya
jamur : shitake dan merang pada lokasi yang sama.Pada saat ini, kegiatan MDK
yang dilakukan pada desa ini adalah kegiatan berbasis lahan dan tidak berbasis
lahan. Kegiatan yang berbasis lahan yang ditanam pada areal kawasan hutan
adalah penanaman tanaman endemik seperti rasa mala dan puspa. Sedang kegiatan
yang tidak berbasis lahan adalah pengembangan budi daya jamur. Sedang
keinginan masyarakat untuk menanami dengan tanaman NTFP belum
diperbolehkan.Desa Sukamaju mempunyai luasan 346,615 Ha. Beberapa hal yang
dapat diupayakan di Desa Sukamaju berdasarkan data TNGGPadalah :
1.
2.
Untuk melihat secara langsung potret pelaksanaan MDK pada level desa,
dilakukan pemilihan desa model secara random yang dijadikan unit analisis. Desa
yang dipilih adalah Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Desa
Cinagara di Kabupaten Sukabumi terletak di kawasan penyangga budidaya Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Sekitar 9.438 jiwa tinggal di lahan
seluas 497 hektar. Sebagian besar masyarakat desa ini adalah buruh tani dan
wiraswasta. Selain itu, mereka39
juga memelihara ikan air tawar. Para petani banyak menanam buncis dan
berternakdomba untuk tambahannya.Menurut masyarakat, inisiatif dari
TNGGPdalam rangka pemberdayaan masyarakat mulai sekitar tahun 1988-1989.
Pada saat itu, TNGGPmengadakan program bantuan ternak dan bibit aren yang
diberikan kepada masyarakat.Masyarakat di suruh menanam dan merawat, dari
pekerjaan itumasyarakat di beri upah. Penanamanpohon aren dimaksudkan untuk
pengembangan potensi gula. Kalau masyarakat menyadari akan tujuan penanaman
pohon aren tersebut dan tanaman aren itu tumbuh bagus ke depan, maka
rencananya akan dikembangkan pabrik gula aren. Akan tetapi penanaman itu gagal
karena masyarakat membutuhkan lahannya untuk ditanami dengan sayuran. Lalu
kemudian, jika tanaman aren sudah besar, dibawahnya akan ditanami dengan
tanaman kapulaga seperti jahePemberdayaan Masyarakat pada MDK di Desa
Cinagara mulai dilakukan pada tahun 2007 denganfokus pada pemanfaatan yang
berbasis bukan lahandan pengembangan wisata. Desa Cigara mempunyai potensi
pada
di Kampung Cibeling sebagai daerah wisata yang menarik. Hal ini dilakukan
dalam upaya mengurangi tekanan penduduk terhadap sumber daya alam di
kawasan TNGGP seperti berkurangnya hutan dan volume air serta berkurangnya
pendapatan rata-rata warga setempat.
Masyarakat Desa Cinagara percaya bahwa MDK merupakan salah satu model
pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan di kawasan TNGGP. Menurut
mereka, MDK adalah upaya untukmenggali potensi yang ada, terutama yang ada di
kawasan. Apa saja potensi yang sudahada lalu dikembangkan dan dibangkitkan
lagi. Potensi yang ada tersebut dapat dikembangkan oleh masyarakat, kerjasama
dengan TNGGPseperti penanaman anggrek pada zona pemanfaatan, lahan di zona
pemanfaatan untuk lahan pertanian mencukupi kebutuhan sehari-hari.Masyarakat
desa mempunyai motto “Leuweng Ijo, Masyarakat Ngijo” artinya hutannya hijau
dan masyarakat dapat mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.Masyarakat
percaya bahwa MDK bisa meningkatkan pendapatan dengan pembagian tata ruang
pemanfaatan di zona pemanfaatan. Masyarakat juga percaya jika MDK dapat
dilaksanakan melalui kolaborasi dan kerjasama dengan TNGGP, lingkungan bisa
diselamatkan seperti wisata, sumber air, penyelamatan flora fauna dan lain
sebagainya.40
Secara organisasi, masyarakat percaya kepada kepengurusan kelompok dimana
setiap anggota patuh terhadap aturan-aturan main yang ada dalam kelompok.
Pengurus dan anggota kelompok bersepakat membuat aturan rumah tangga yang
mengatur tentang kepengurusan, pengambilan keputusan, hak dan kewajiban
anggota dan lain sebagainya. Melalui kelompok, pengurus menjalin hubungan dan
komunikasi dengan pihak luar seperti pengelola taman nasional dan LSM. Bahkan
sampai sekarang, kelompok mempunyai kepercayaan yang tinggi terhadap LSM
RCS (Raptor Conservation Society)yangmendampingi mereka. Masyarakat merasa
bahwa keterlibatan LSM dalam pengelolaan MDK sangat berpengaruh terhadap
perubahan pola pikir kelompok untuk menuju lebih baik.
Beberapa keterikatan dan jaringan sosial yang ada di Desa Cinagara dalam
mengembangkan MDK adalah:
Keterikatan dan jaringan sosial yang terjadi dalam kelompok atau desa lebih
banyak karena keterikatan asal daerah dimana mereka berasal dari satu
daerah.Masyarakat membentuk kelompok dengan nama Kelompok Masyarakat
Peduli Hutan (KMPH). KMPH merupakan wadah komunikasi masyarakat dalam