Professional Documents
Culture Documents
(Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit
sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet.
Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6)
yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
IP versi 4 (IPv4)
IP versi 6 (IPv6)
Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4
Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP
versi 6.
Alamat multicast IPv6,
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
yaituFF00:/8
AAAA Resource
Resolusi alamat DNS A Resource Record (Single A)
Record (Quad A)
Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang
digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya
adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya
4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit)
dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah
255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota
tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Representasi Alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang
dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya
adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar
antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke
dalam dua buah bagian, yakni:
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang
dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicastdigunakan dalam komunikasi point-to-
point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP
dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa
node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam
komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya,
seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih
mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Oktet Oktet
Kelas
pertama pertama Digunakan oleh
Alamat IP
(desimal) (biner)
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP
kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan
membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host
identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya.
Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess
Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama
di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk
melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet
terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host
untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama
alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama)
akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254
host untuk setiap network-nya.
]Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga
kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal
alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan
dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada
bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali
host.
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan
menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address).
Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan
pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan
alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai
contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan
teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MACsepanjang 48-bit.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat
unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing)
atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat
digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).
Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa
buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat
yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam
sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di
Internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan
Internet.
Alamat ilegal
Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke Internet dapat
memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan
oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya
ke Internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin
telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik
antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh
host lainnya.
Alamat Privat
Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap Internetwork IP. Pada
kasus Internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke Internet akan membutuhkan
sebuah alamat yang unik secara global terhadap Internet. Karena perkembangan Internet yang sangat amat
pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke Internet membutuhkan sebuah
alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan
membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer
Internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet
organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke Internet. Host-host yang membutuhkan
sekumpulan layanan Internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan
Internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail
server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja
yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator
alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke Internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke Internet, alamat-
alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk
mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer Internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP
dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam
ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di
dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara
ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat
pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang
menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat
berikut:
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa
sistem operasi:
169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier
kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host
identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah
organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid
dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.
169.254.0.0/16
Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk
tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini
adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini
digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet
Protocol Addressing (APIPA)).
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari kehabisan dari
alamat publik, mengingat pertumbuhan Internet yang sangat pesat.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet Network
Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai alamat publik, maka
tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut di dalam router Internet.
Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari Internet. Oleh karena itu, semua lalu lintas dari
sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus mengirim request tersebut ke
sebuah gateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki sebuah alamat publik yang valid, atau
memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan
menggunakan Network Address Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu
paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah
paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke subjaringan di mana
terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi "listening" terhadap lalu lintas jaringan yang
dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien
untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi.
Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar
dari 224.0.0.0 hingga 224.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga
224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast dalam
subnet lokal.
Alamat Broadcast
Network Broadcast
Subnet broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host menjadi 1
dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID
131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet broadcast digunakan
untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting,
atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat subnet
broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas alamat IP,
sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak
menggunakan kelas alamat IP.
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas
(classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host dalam
semua subnetyang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini
adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya
adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat jaringan broadcast dari network
identifier alamat berbasis kelas yang asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan
alamat kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah
131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan memproses paket-
paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-
broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli. Meskipun demikian, hal ini
belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak relevan lagi
dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
[sunting]Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika
sebuah node IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah jaringan
lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya adalah ketika proses
konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah klien DHCP harus
menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang dikirimkan hingga server DHCP memberikan
sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket jaringan yang
dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan
dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya terjadi di dalam jaringan lokal
saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam
segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.
Cara Melacak Alamat IP Address
Dalam artikel ini akan dibahas hal-hal berikut:
1. Melacak alamat IP suatu situs
2. Melacak Real Adress server suatu situs
3. Cara Mengetahui IP address lawan chatting kita
Kebanyakan orang lebih mengenal sebuah alamat IP (IP address) melalui Internet Service Provider (ISP).
ISP mungkin menawarkan alamat IP yang bersifat dinamis atau statis. Sebuah alamat IP statis adalah
alamat tetap, sementara alamat IP dinamis mempunyai sifat yang berubah ubah pada saat terkoneksi
dengan internet. Setiap ISP memiliki rangkaian alamat IP yang tersedia secara unik.
Kecuali seseorang mengatur untuk menggunakan alamat IP statis, alamat IP yang dinamis secara otomatis
ditetapkan pada saat proses login dan akan bertahan sampai koneksi berakhir atau selesai. Setelah log in
lagi, sebuah alamat IP yang baru akan diberikan. Dalam setiap kasus, komputer di dalam jaringan Internet
akan menerima permintaan dan data kembali ke alamat IP komputer Anda saat ini. Alamat IP ini akan
menjadi bagian dari "return address" pada saat browser meminta halaman web, mail, dan data online
lainnya.
Sebuah alamat IP dapat di lacak kembali ke pengguna tertentu dengan melihat record log catatan dari ISP.
Dalam kasus kejahatan cyber yang melanggar hukum, misalnya, ISP bisa memberikan nama, alamat, dan
informasi pribadi lainnya dari pelanggan yang telah menggunakan atau memberikan alamat IP tertentu
yang terkait dengan aktivitas kriminal tersebut.
Sebuah Website biasanya melacak pengunjung dari alamat IP untuk melihat halaman web apa yang
menarik dikunjungi. Identitas bisa dihubungkan ke alamat IP pada saat pendaftaran. "Cookie" bisa
"memberitahu situs ini" siapa penggunanya, meskipun alamat IP bisa berubah. Situs ini mungkin
memiliki informasi yang benar atau salah, tergantung pada informasi apa yang disediakan oleh si
pengunjung.
Meskipun Internet bukan merupakan lingkungan anonim (Tanpa Nama) secara default. Alamat IP adalah
link pertama dan terakhir kepada siapa si pengguna tersebut. Banyak orang memilih untuk tidak
memberikan info alamat IP (IP Address) mereka pada saat browsin di Internet dengan menggunakan
website yang bisa mengganti alamat IP sendiri untuk pengguna. Situs ini menyediakan fasilitas untuk
berselancar di Internet dengan anonim sehingga menjaga Alamat IP pengguna tersembunyi dari Internet,
Tapi situs web yang menyediakan layanan ini masih memiliki catatan alamat IP dari si penggunanya.
P
ALAMAT IP DAN SUBNETTING BAGI PEMULA
Ξ March 17th, 2010 | → | ∇ Cisco, Routing, Technology |
Kita akan coba membahas cara mengkonfigurasi IP routing pada sebuah router, bagaimana membagi-bagi
alamat IP atau sering dikenal dengan SUBNETTING, dan bagaimana mengkonfigurasi alamat IP pada
tiap-tiap interface router dengan sebuah subnet yang unik.
Address—Nomor ID unik yang di set pada sebuah host atau interface pada sebuah jaringan.
Subnet— Porsi/blok IP yang merupakan bagian dari jaringan (network sharing).
Subnet mask—Kombinasi 32-bit, digunakan untuk mengilustrasikan porsi dari sebuah alamat
yang merefer pada subnet dan bagian/porsi yang merefer pada host.
Interface—Sebuah koneksi jaringan (antarmuka).
Sebuah alamat IP adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah perangkat secara
unik pada sebuah jaringan IP. Alamat IP terdiri dari 32 bit binary yang terdiri dari porsi network dan porsi
host dengan bantuan dari sebuah “subnet mask”. 32 bit binary terbagi dalam 4 octet (1 octet = 8
bit). Masing-masing octet dikonversi menjadi ”decimal” dan dipisahkan dengan tanda titik (dot). Dengan
demikian, sebuah alamat IP dinyatakan dalam format ”dotted decimal” (contoh, 172.16.81.100). Nilai
dari masing-masing octet berkisar antara 0 sampai 255 dalam “decimal”, atau 00000000 - 11111111
dalam “binary”.
Berikut bagaimana ”octet binary” dikonversi ke ”decimal”: Bit paling kanan dari sebuah octet memiliki
nilai 20. Bit disebelah kirinya memiliki nilai 21. dan seterusnya sampai bit paling kiri yang miliki nilai 27.
Jadi jika semua bit bernilai 1, nilai ”decimal”-nya menjadi 255 sebagai berikut :
1 1 1 1 1 1 1 1
128 64 32 16 8 4 2 1 (128+64+32+16+8+4+2+1=255)
Berikut contoh sederhana konversi sebuah octect jika tidak semua bit bernilai 1.
0 1 0 0 0 0 0 1
0 64 0 0 0 0 0 1 (0+64+0+0+0+0+0+1=65)
Figure 1 menunjukkan class jaringan A sampai E dan range alamat IP dari masing-masing class.
Figure 1
Dalam sebuah alamat Class A, octet pertama adalah porsi jaringan/network, jadi contoh Class A dalam
Figure 1 mempunyai alamat jaringan utama 1.0.0.0 - 127.255.255.255. Octet 2, 3, dan 4 (24 bit
berikutnya) adalah untuk pengaturan dan pembagian jaringan ke dalam “subnet dan host”. Pengalamatan
Class A digunakan untuk jaringan yang memiliki lebih dari 65.536 host (sebenarnya sampai 16777214
host!).
Dalam sebuah alamat Class B, octet kedua adalah porsi jaringan/network, jadi contoh Class B dalam
Figure 1 mempunyai alamat jaringan utama 128.0.0.0 - 191.255.255.255. Octet 3 dan 4 (16 bit) adalah
untuk lokal “subnet” dan “host”. Pengalamatan Class B digunakan untuk jaringan yang memiliki jumlah
host antara 256 dan 65534.
Dalam sebuah alamat Class C, octet ketiga adalah porsi jaringan/network, contoh Class C dalam Figure 1
mempunyai alamat jaringan utama 192.0.0.0 - 233.255.255.255. Octet 4 (8 bit) adalah untuk lokal
“subnet” dan “host”. Cocok untuk jaringan dengan jumlah host kurang dari 254.
NETWORK MASK
Class A: 255.0.0.0
Class B: 255.255.0.0
Class C: 255.255.255.0
Sebuah alamat IP pada jaringan Class A yang belum di-”subnet” akan memiliki sebuah
pasangan alamat/mask seperti contoh : 8.20.15.1 255.0.0.0. Untuk melihat bagaimana “mask” membantu
kita mengidentifikasi bagian/porsi jaringan dan node/host dari sebuah alamat, konversikan alamat dan
“mask” ke bilangan biner/binary.
8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001
255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000
Jika anda sudah mendapatkan alamat dan mask dalam bentuk binary, maka identifikasi jaringan/network
dan host ID akan lebih mudah.
Bit-bit alamat untuk MASK yang di set 1 menyatakan Network ID, dan yang di set 0 menyatakan Node
ID.
8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001
255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000
-----------------------------------
net id | host id
netid = 00001000 = 8
Pengertian Subnetting
Anda bisa membuat multiple logical networks dalam suatu jaringan Class A, B, atau C. Jika anda tidak
melakukan subnet, anda hanya bisa menggunakan satu jaringan/network Class A, B, atau C network, hal
ini sangatlah tidak lazim.
Tiap-tiap data link di jaringan harus memiliki Network ID yang unik, dengan node/host pada link tersebut
yang menjadi anggota dari Network tersebut (jaringan yang sama). Jika anda membagi network utama
(Class A, B, atau C) menjadi subnetwork yang lebih kecil, maka anda bisa membuat interconnecting
subnetworks (hubungan antar subnetwork dengan IP routing protocol). Maka masing-masing data
link pada jaringan ini memiliki network/subnetwork ID yang unik.
204.17.5.0 - 11001100.00010001.00000101.00000000
255.255.255.224 - 11111111.11111111.11111111.11100000
--------------------------|sub|----
Dengan memperpanjang MASK menjadi 255.255.255.224, and telah menambahkan 3 bit bernilai 1
(ditandai dengan “sub”) pada porsi host yang digunakan untuk membentuk subnet. Dengan 3 bit tersebut,
memungkinkan anda membuat 8 subnet. Dengan sisa 5 bit bernilai 0 untuk host ID, masing-masing
subnet memiliki 32 alamat host, dan hanya 30 saja yang bisa diterapkan/diconfigurasi pada
perangkat/device, karena host ID dengan seluruh bit nya bernilai 1 atau seluruhnya bernilai 0 tidak bisa
diterapkan pada perangkat/device. (Ini sangat penting sekali untuk diingat). Berikut subnet-subnet yang
telah kita buat:
Figure 2
Lebih banyak subnets, lebih sedikit alamat host yang tersedia per subnet. Contoh Network kelas C
204.17.5.0 dan sebuah mask 255.255.255.224 (/27) akan menghasilkan 8 subnets, masing-masing subnet
memiliki 32 alamat host ( hanya 30 alamat IP host yang bisa dikonfigurasi pada perangkat/devices). Jika
anda menggunakan mask 255.255.255.240 (/28), maka detilnya sebagai berikut:
204.17.5.0 - 11001100.00010001.00000101.00000000
255.255.255.240 - 11111111.11111111.11111111.11110000
--------------------------|sub |---
Karena anda memiliki 4 bit untuk membuat subnet, sehingga anda hanya memiliki 4 bit (sebelah kiri)
untuk alamat host. Jadi dalam hal ini anda dapat memiliki 16 subnet, masing-masing subnet memiliki 16
alamat host ( hanya 14 alamat IP host yang bisa dikonfigurasi pada perangkat/devices).
Kita akan coba liat cara mensubnet untuk Network Kelas B. Jika anda memiliki network 172.16.0.0 ,
maka anda akan segera tahu “natura”l mask-nya adalah 255.255.0.0 atau 172.16.0.0/16. Memperpanjang
mask melebihi 255.255.0.0 berarti anda melakukan “subnetting”. Anda dengan cepat bisa melihat bahwa
anda bisa membuat lebih banyak subnet daripada Network Kelas C. Jika anda menggunakan mask
255.255.248.0 (/21), berapa jumlah subnet dan host per subnet?
172.16.0.0 - 10101100.00010000.00000000.00000000
255.255.248.0 - 11111111.11111111.11111000.00000000
Note: Dulu, terdapat keterbatasan penggunaan “subnet 0″ (semua bit subnet diset ke Nol/zero). Beberapa
perangkat tidak mensupport subnet zero ini. Perangkat Cisco Systems dapat menggunakan subnet zero ini
dengan mengkonfigurasi perintah : ip subnet zero
CONTOH:
Sekarang anda sudah memahami apa itu “subnetting”, mari kita terapkan ilmu ini. Sebagai contoh, anda
memiliki kombinasi 2 alamat IP /mask, ditulisa dengan notasi “prefix/length” (length=jumlah bit yang
bernilai 1), yang telah dikonfigurasi pada 2 perangkat/device. Tugas anda adalah menentukan apakah
kedua perangkat ini berapa pada subnet yang sama atau berbeda. Anda dapat menggunakan alamat dan
mask dari masing-masing perangkat untuk menentukan subnet dari kedua alamat IP host/perangkat
tersebut.
Perangkat A: 172.16.17.30/20
Perangkat B: 172.16.28.15/20
Penentuan Subnet untuk Perangkat A:
172.16.17.30 - 10101100.00010000.00010001.00011110
255.255.240.0 - 11111111.11111111.11110000.00000000
-----------------| sub|------------
172.16.28.15 - 10101100.00010000.00011100.00001111
255.255.240.0 - 11111111.11111111.11110000.00000000
-----------------| sub|------------