You are on page 1of 4

Kisah TKW di Arab Saudi

Kisah TKW di Negara Arab Saudi Pengalaman belajar di Saudi, bergaul dengan sebagian pekerja
Indonesia yang kebetulan bertemu di masjid, di jalan, di toko, di
majelis-majelis ilmu, dan dalam suatu bimbingan ibadah haji tahun
Cerita berikut sarat dengan ilmu dan pengalaman hidup, ditulis oleh
1431 H atas permintaan sebuah travel yang pesertanya lebih dari
Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray. Selamat membaca, mudah-
90% pekerja Indonesia, sisanya India, Maroko, dan Philipina.
mudahan bermanfaat.
Semua itu menyisakan banyak cerita yang mungkin sebagiannya bisa
Sebuah pemerintahan Islam atau masyarakat Islam bukanlah sebuah
dijadikan pelajaran, terutama yang berkaitan dengan hubungan
kumpulan orang-orang yang tidak pernah berbuat dosa sama sekali
antara pekerja dan majikan, yang oleh musuh-musuh Dakwah Tauhid
sehingga kita bisa seenaknya menuduh para ulama yang
dijadikan senjata untuk menjatuhkan ulama Ahlus Sunnah di negeri
membimbing masyarakat tersebut telah gagal atau tidak becus
ini. Insya Allah akan kami sarikan dalam beberapa poin berikut:

1
dalam membina negaranya.
Para majikan tidak semuanya memahami agama dengan baik,
Bahkan di masa kepemimpinan Rasulullah shallallahu’alaihi wa
banyak yang awam, tidak mau belajar agama dan banyak yang
sallam yang masyarakatnya adalah generasi terbaik ummat ini, ada
zalim terhadap pekerjanya4. Kepada mereka para ulama di
orang yang didera karena minum khamar1, ada yang dirajam karena
negeri ini telah menasihati, baik secara pribadi maupun terang-
berzina2, bahkan ada yang murtad keluar dari Islam3. Namun, tidak
terangan, seperti nasihat Asy-Syaikh Muhammad bin Ahmad Al-Fiyfiy
ada satu pun yang menuduh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
hafizhahullah yang sangat menyentuh di www.sahab.net5 yang
telah gagal mendidik para sahabatnya. Karena memang, tidak ada
berjudul At-Tahdzir min Zhulmil Khudam wal ‘Ummal (Peringatan
satu pun manusia yang terjaga dari kesalahan, selain para Nabi dan
Keras dari Perbuatan Zalim kepada para Pembantu dan Pekerja).
Rasul ‘alaihimussalam, olehnya Rasulullah shallallahu’alaihi wa
Demikian pula para khatib dan imam masjid terkadang
sallam bersabda:
menyampaikan khutbah tentang bahaya perbuatan zalim terhadap
“Setiap anak adam senantiasa berbuat salah, dan sebaik-baik para pekerja
orang yang berbuat salah adalah yang senantiasa bertaubat.”
(HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dihasankan Asy-Syaikh Al-
Albani dalam Shohihut Targhib, no. 3139)

galerikata.com
4
Ada juga majikan atau orang Saudi yang Sufi (murid-muridnya Alwi Al-Maliki),
1 Syi’ah dan Hizbi Ikhwani. Salah seorang Ustadz kita, ketika diketahui oleh
Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahihnya (6391)
majikannya yang Ikhwani bahwa Ustadz kita ini pernah belajar di Darul Hadits
2
Seperti kisah Ma’iz bin Malik radhiyallahu’anhu dalam riwayat Al-Bukhari (6438) Dammaj, majikannya mulai mempersulit ruang gerak beliau, sampai saat ini beliau
dan Muslim (4520) dipaksa pulang ke Indonesia dengan membayar ganti rugi kepada majikannya
3 sebesar 6000 riyal. Adakah yang mau membantu?
Seperti kisah suami Ummu Habibah radhiyallahu’anha yang murtad di negeri
5
Habasyah http://www.sahab.net/home/index.php?Site=News&Show=829

1
Kisah TKW di Arab Saudi

2 Oleh karena itu, seharusnya TKI diberikan informasi tentang


keadaan calon majikannya sebelum dia memutuskan bekerja
kepada majikan tersebut, semoga hal ini bisa menjadi
catatan untuk semua pihak yang terkait dalam pemberangkatan TKI.

Indonesia masih dikirimi uang secara rutin oleh majikannya,
demi untuk membiayai kegiatan-kegiatan dakwah.
Seorang pekerja asal Sumbawa, apabila dia cuti pulang
kampung maka majikannya biasa menitipkan uang untuk

3 Alhamdulillah tidak semua majikan yang zalim, masih banyak


yang baik insya Allah, meskipun bukan dari kalangan
mutawwa’6, atau penuntut ilmu, apalagi masyaikh. Bentuk-

dibagi-bagikan kepada keluarga dan tetangganya yang miskin.
Pekerja asal Jawa Barat, mengabarkan tentang pembangunan
masjid di kampungnya yang belum selesai, langsung
bentuk kebaikan mereka yang bisa saya ceritakan di sini:
dikucurkan dana oleh majikannya tanpa mengecek langsung
 Dari 100 orang yang ikut haji dalam bimbingan kami, hampir ke lokasi apakah dananya sampai atau tidak.
semuanya dibiayai oleh majikannya, biayanya sekitar 3500
 Seorang pekerja asal Jawa Barat, majikannya biasa
riyal atau senilai kurang lebih 7,5 juta rupiah.
mengantarnya untuk menghadiri pengajian yang diadakan
 Perhatian majikan kepada pekerjanya selama melaksanakan oleh Kantor Dakwah untuk Orang-orang Asing.
ibadah haji dalam bentuk menelepon dan menanyakan kabar
 Seorang Ikhwan menceritakan, saudarinya bekerja pada
serta bagaimana pelayanan travel terhadap mereka. Jika
seorang masyaikh, bertahun-tahun bekerja kepada keluarga
pekerjanya mengadukan pelayanan travel yang kurang bagus,
masyaikh tersebut tidak pernah sekalipun dia berada dalam
tidak lama kemudian majikan akan menelepon pengurus
satu ruangan bersama majikannya yang laki-laki.
travel ini dan memarahinya habis-habisan.
 Seorang Ustadz menceritakan bahwa seorang majikan
 Sampai-sampai ada majikan yang berkata kepada pekerjanya,
meminta bantuannya untuk menasihati pembantu wanitanya
“Sampaikan kepada pengurus travel, berapa saja biaya yang
yang sering menggodanya untuk berzina, akhirnya sang
dia minta akan saya berikan, asalkan kamu mendapat
Ustadz menelepon dan menasihati pembantu ini.
pelayanan yang baik”.
 Banyak majikan yang mensyaratkan supirnya harus disertai
 Seorang Ikhwan dibebaskan oleh majikannya dari seluruh
istrinya untuk mengantar anak-anak putri mereka ke sekolah.
pekerjaannya demi untuk menuntut ilmu, masih ditambah

galerikata.com
Demikian pula sebaliknya, pembantu wanita harus datang
dengan uang saku per bulan dikirim secara rutin oleh
bersama mahramnya.
majikannya. Bahkan Ikhwan yang lain, sampai pulang ke
 Para masyaikh banyak sekali membebaskan pekerja mereka
dari semua pekerjaan jika para pekerja ini benar-benar mau
6
Mutawwa’ adalah istilah orang-orang awam di Saudi untuk menyebut orang yang menuntut ilmu.
tampak keshalihannya dan menjalankan sunnah seperti jenggot dan
memendekkan pakaian (tidak sampai menutupi mata kaki).

2
Kisah TKW di Arab Saudi

4 Sebenarnya aturan-aturan pemerintah Saudi sangat menjamin


para pekerja asing, di antaranya kewajiban majikan untuk
membuatkan asuransi kesehatan bagi para pekerjanya dan
mereka (di luar kota suci Makkah dan Madinah) tidak kalah banyak
dengan pekerja Indonesia

6
Masalah terbesar dari sisi syari’at adalah datangnya para
hukuman yang setimpal bagi para majikan yang zalim terhadap pekerja wanita (TKW) tanpa disertai mahram atau suami.
pekerjanya, berikut beberapa kasus yang kami dengarkan: Hampir semua masalah terjadi pada TKW yang tidak bersama
 Seorang majikan memukul supirnya, sang supir ini ditemukan suami atau mahramnya, sehingga dengan mudah mereka dizalimi
oleh seorang Ikhwan Saudi dan membawanya ke kantor tanpa ada yang membela mereka atau melaporkan ke kantor polisi.
polisi, saat itu juga majikannya langsung dijemput dan Padahal Nabi shallallahu’alaihi wa sallam telah melarang safar wanita
ditahan oleh polisi dan wajib diqishah atau membayar tanpa mahram dalam sabda beliau:
sejumlah uang kepada pekerjanya yang dizalimi “Janganlah wanita melakukan safar (bepergian jauh) kecuali
 Cerita seorang Ustadz, ada majikan yang dituntut oleh bersama mahramnya, dan janganlah seorang laki-laki asing
pengadilan untuk membayar berapapun yang diminta oleh menemuinya melainkan wanita itu disertai mahramnya.” (HR.
seorang pembantu wanita yang dizalimi oleh si majikan Al-Bukhari dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu’anhuma)
 Seorang majikan yang membunuh pekerjanya terancam
hukuman mati, namun pihak keluarga di Indonesia lebih
memilih untuk memaafkan dan menerima ganti rugi (diyah),
7 Alhamdulillah, dengan sebab kerja di Saudi banyak sekali
pekerja yang mendapatkan kebaikan yang sangat besar,
diantara bentuknya:
akhirnya uang milyaran rupiah dititipkan melalui kedutaan  Banyak pekerja yang tadinya beraqidah sufiyah quburiyah
Indonesia dan aqidah kesyirikan lainnya dengan berbagai macam

5 Ketika majikan berbuat zalim, masalah terbesar para pekerja


Indonesia adalah tidak mampu melapor ke kantor polisi ketika
dizalimi, diantaranya karena kendala bahasa, tidak mengerti
bid’ahnya, tidak melaksanakan sholat lima waktu dan tidak
memahami adab-adab Islami. Setelah tinggal di Saudi mereka
tersentuh dakwah tauhid, meninggalkan semua bentuk syirik
dengan aturan-aturan yang ada dan tidak adanya pendamping dan bid’ah, rajin melaksanakan sholat lima waktu dan mulai
mereka yang siap siaga ketika dibutuhkan. Adapun pemerintah berhias dengan adab-adab Islami.

galerikata.com
Philipina, sangat terkenal pendampingan dan pembelaannya kepada  Pekerja-pekerja Philipina, Nepal dan Sri Lanka yang tadinya
pekerjanya, jika ada masalah yang terjadi pada pekerjanya mereka beragama Nasrani, Hindu dan Budha juga banyak sekali
akan langsung turun ke lokasi dan menggunakan kekuatan (sampai puluhan ribu orang) yang masuk Islam dengan sebab
diplomasinya untuk menekan pemerintah Saudi agar memproses da’i-da’i dan buku-buku yang dicetak dengan bahasa mereka
menurut hukum yang berlaku. Sehingga jarang terdengar ada oleh Kantor-kantor Dakwah untuk Orang-orang Asing di
masalah antara majikan dan pekerja Philipina, padahal jumlah bawah naungan Kementrian Wakaf, Dakwah dan Bimbingan
Saudi Arabia.
3
Kisah TKW di Arab Saudi



Bisa menghadiri majelis-majelis ilmu para ulama.
Bisa melaksanakan ibadah haji dan umroh. 9 Kezaliman yang diderita sebagian TKI bukan hanya oleh
majikan di Saudi tapi juga oleh PJTKI maupun calo-calonya di
Indonesia. Ana pernah menyaksikan sendiri bagaimana para

8
Sayang sekali, banyak Kantor Dakwah untuk Orang-orang Asing TKI ini dibentak-bentak dan diperlakukan tidak seperti manusia di
disusupi oleh hizbiyyun dari sebuah partai Islam di Indonesia tempat penampungan TKI di Jakarta. Bahkan ketika sudah bekerja di
dengan hanya bermodalkan ijazah LC dari LIPIA7, di antara Saudi sebagian TKI masih diwajibkan mengirim sejumlah uang setiap
kerusakan yang mereka lakukan: bulan kepada calo-calo ini di Indonesia.



Fasilitas dakwah digunakan untuk mendakwahkan kebatilan
manhaj mereka.
Mengajak kepada perpecahan dengan menjajakan partai
mereka di musim Pemilu.
10 Kami menghimbau kepada semua pihak yang terkait
dalam pemberangkatan TKI (termasuk keluarga para
TKI) ataupun yang diberi amanah oleh pemerintah
untuk mengurus TKI di Saudi maupun di negara lainnya; hendaklah
bertakwa kepada Allah Ta’ala, janganlah mengirim TKW tanpa
 Beberapa orang TKI yang ana temui, telah ikut kajian mereka disertai suami atau mahramnya dan hendaklah melaksanakan tugas
bertahun-tahun namun tidak nampak adanya perubahan pembelaan dan pengurusan TKI sesuai amanah pemerintah. Ingatlah
dalam aqidah dan ibadahnya menjadi lebih baik. Berbeda pertanggungjawabannya kelak di hari kiamat!
dengan TKI yang mengikuti kajian da’i-da’i Ahlus Sunnah,
alhamdulillah banyak yang berubah menjadi lebih baik, Inilah catatan ringan kami, hasil dari dialog dengan beberapa TKI,
seperti yang ana singgung di atas. semoga bisa diambil pelajarannya baik oleh TKI, calon TKI maupun
semua pihak yang terkait dalam pengurusan TKI. Semoga Allah Ta’ala
 Hal itu karena memang tidak ada perhatian mereka terhadap memperbaiki keadaan kaum muslimin dan pemerintah mereka.
dakwah tauhid dan sunnah kecuali sedikit, malah mereka
lebih banyak memanfaatkan para TKI untuk bisnis pengiriman Wallahu A’la wa A’lam wa Huwal Musta’an.
barang dan travel haji, dengan bimbingan haji yang tidak Artikel diambil dari:
mengikuti petunjuk Nabi shallallahu’alaihi wa sallam.
 http://nasihatonline.wordpress.com/2010/11/22/fenomena-
tki-di-arab-saudi/

galerikata.com
 http://antosalafy.wordpress.com/2010/11/22/cerita-nasib-
tkw-dan-negara-arab-saudi/
7
Lebih disayangkan lagi, ada seorang Ustadz terkenal, penerjemah buku Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah yang dicetak oleh Kantor Kerjasama
Dakwah dan Bimbingan Islam di Riyadh, yang memberikan jalan kepada da’i-da’i
hizbi ini untuk masuk menjadi pembina-pembina TKI di Kantor-kantor Dakwah
untuk Orang-orang Asing di Saudi.

You might also like