You are on page 1of 8

SEMINAR NASIONAL III

SDM TEKNOLOGI NUKLIR


YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

REFUNGSIONALISASI PEMUTUS
PADA PANEL DISTRIBUSI UTAMA
BHB03/04 DAN BHC03/04

KOES INDRAKOESOEMA, KISWANTO, YAYAN ANDRIYANTO


Pusat Reaktor Serba Guna-BATAN
Kawasan Puspitek, Serpong, Tengerang 15310
Banten Telp (021) 7560908

Abstrak

REFUNGSIONALISASI PEMUTUS PADA PANEL DISTRIBUSI UTAMA BHB03/04 DAN BHC03/04.


Pemutus (Main Circuit Breaker) adalah salah satu bagian dari peralatan sistem listrik yang berfungsi
memutus arus listrik bila arus yang melewatinya melebihi batas yang diijinkan. Pemutus di Reaktor GA.
Siwabessy diperuntukan bagi daya yang masuk melalui transformator dan yang menuju beban, masing-
masing untuk 3 busbar utama yang disebut BHA, BHB dan BHC. Telah dilakukan refungsionalisasi pemutus
pada BHB dan BHC, dimana pemutus sebelumnya merupakan produk teknologi tahun 1980-an dan motor
penggerak pada pemutus telah mengalami kerusakan. Masing-masing refungsionalisasi pada sisi incoming
from transformer (BHT02 dan BHT03) dan outgoing to load (BHE03 dan BHF04). Pada sisi incoming from
transformer mempunyai kapasitas arus 3200 A dan di sisi outgoing to load mempunyai kapasitas 2000 A.
Total beban pada busbar BHB adalah 507,78 kW dan arus yang ditarik adalah 964,36 A sedangkan pada
busbar BHC 466,96 kW dan arus yang ditarik adalah 886,84 A. Dengan demikian kapasitas dari pemutus
masih jauh dari kapasitas beban terpasang pada busbar-busbar tersebut. Sehingga MCB dapat berfungsi
dengan baik.

Kata kunci : Refungsionalisasi, Pemutus

Abstract

Main Circuit Breaker (MCB) is one of part in electrical system which have function to interrupts an
electrical current in a circuit when the current becomes too high. MCB in RSG-GAS belongs to Main
Distribution Panel is devided by 3 (three) busbars, namely BHA, BHB and BHC. MCB for busbar BHB and
BHC have already changed by the new versions made by Siemens, because the old MCB had broken in the
driving motor. Incoming from transformer (BHT02 and BHT03) for busbar BHB and BHC uses MCB with
max. rated current of the circuit breaker is 3200 A and outgoing to load (busbar BHE03 and BHF04) uses
MCB with max. rated current of the circuit breaker is 2000 A. Total load in busbar BHB is 507,78 kW which
withdraw current is 964,36 A and BHC with 466,96 kW which withdraw current is 886,84 A, so that capacity
of the circuit breaker is still more enough for supply more load and MCB is function in good condition.

Keywords : Refunctionalization, MCB

sistem. Pada sisi lain, biaya perawatan menjadi


PENDAHULUAN lebih mahal karena makin berkurangnya suku
Berkembangnya teknologi peralatan cadang yang tersedia sehingga harga suku
listrik menuntut adanya suatu renovasi atau cadang tersebut menjadi lebih mahal.
penggantian dari peralatan listrik. Hal ini Sistem kelistrikan RSG-GAS dirancang
menjadi mutlak diperlukan, antara lain karena sebagai catu daya energi listrik bagi konsumen
ketiadaan suku cadang yang makin berkurang, RSG-GAS. Konsumen pada RSG-GAS di
akibat berkembangnya teknologi peralatan baru, kelompokkan dalam 3 bagian, yaitu :
yang berdampak pada terhentinya fungsi suatu

Koes Indrakoesoema, dkk 383 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

1. Catu daya bagi kelompok beban yang tidak TEORI


boleh terputus, seperti beban-beban pada
Pemutus (circuit breaker) merupakan
sistem keselamatan reaktor.
peralatan elektrik, seperti juga sikring (fuse),
2. Catu daya bagi kelompok beban dimana
yang berfungsi memutus arus listrik pada suatu
dapat terputus sesaat, yaitu saat
rangkaian bila arus listrik tersebut melebihi
perpindahan dari catu daya normal (PLN)
batas setting dari pemutus.
ke catu daya darurat, seperti lampu
Menurut Standard NEMA (National
penerangan darurat
Electrical Manufacturers Association) pemutus
3. Beban-beban yang diperkenankan catu
didefinisikan suatu peralatan yang didisain
dayanya boleh terputus lama.
untuk bisa membuka dan menutup suatu
Penyedia daya listrik diperoleh dari 3
rangkaian melalui peralatan non-otomatis dan
(tiga) jenis sumber yang berbeda, yaitu, listrik
membuka rangkaian secara otomatis pada arus
PLN, gen-set dan batere. Listrik PLN
lebih, tanpa merusak pemutus tersebut bila
merupakan sumber penyedia daya utama, di
digunakan sesuai dengan batas ratingnya. Hal
pasok dari gardu induk Serpong melalui kabel
yang sama didefinisikan pula oleh ANSI
bawah tanah dengan tegangan menengah (20
(American National Standard Institute), yaitu
kV) yang kemudian tegangan tersebut
peralatan mekanik pemindah aliran listrik
diturunkan melalui 3 (tiga) unit transformator
(switching), mampu untuk membawa,
(step down transformer) BHT01, BHT02 dan
meneruskan dan memutus arus pada kondisi
BHT03 (masing-masing dengan kapasitas 1600
rangkaian normal. Juga mampu untuk
kVA, 20 kV/400 V) menuju busbar distribusi
membawa dan meneruskan pada waktu yang
utama BHA, BHB dan BHC.
telah ditentukan dan memutus arus pada kondisi
Panel Distribusi Utama BHB03/04 dan
rangkaian yang abnormal, seperti arus hubung
BHC03/04 merupakan panel yang terdiri dari
singkat.
pemutus (circuit breaker) yang berfungsi
Keuntungan dari pemutus dibandingkan
melindungi beban-beban yang terhubung pada
dengan sikring adalah kemampuan untuk dapat
busbar BHB dan BHC, sehingga bila terjadi
dipergunakan kembali setelah mengalami trip
gangguan arus lebih atau tegangan lebih,
(reset), sedangkan sikring harus diganti dengan
pemutus ini akan terputus lebih dahulu dan
yang baru bila mengalami trip.
tidak mengganggu busbar BHB dan BHC
Penerapan pemutus dengan
dalam melayani beban.
menggunakan solenoid (elektromagnet) banyak
MCB yang terpasang pada bus bar BHB
digunakan, dimana kekuatannya bertambah
dan BHC selama ini tidak bekerja secara
dengan bertambahnya arus. Kontak pemutus
otomatis, dimana bila MCB ini jatuh/terputus
tertutup dengan adanya kunci (latch) dan
tidak bisa kembali secara otomatis dan hanya
dengan bertambahnya arus pada solenoid, akan
dilakukan secara manual, disamping teknologi
mengakibatkan gaya magnet untuk
MCB ini termasuk teknologi lama (tahun 1980-
membebaskan kunci dan selanjutnya kontak
an). Untuk itu dilakukan refungsionalisasi
akan membuka oleh gerakan pegas, lihat
sehingga sistem otomatisasi dapat bekerja.
Gambar 1. Metode lain dalam mendeteksi arus
Pemutus pada RSG-GAS mempunyai
pada suatu rangkaian adalah dengan
kapasitas 3200 A pada sisi incoming from
menggunakan bimetallic strip, dimana bila arus
transformator dan 2000 A pada sisi outgoing to
berlebih mengalir pada bimetallic tersebut akan
busbar BHE dan BHF (beban). Dengan
mengkibatkan panas dan melengkung sehingga
kapasitas ini, dimana setting dari pemutus ini di
akan membebaskan kunci.(Gambar 2)
set menjadi 80% dari harga kapasitas
maksimumnya, beban-beban pada jalar BHB
dan BHC masih tetap terlayani dengan baik,
karena pemakaian maksimum total arus pada
busbar BHB adalah 48% dari kapasitas arus
maksimumnya dan pada busbar BHC adalah
44% dari kapasitas arus maksimumnya.

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 384 Koes Indrakoesoema, dkk


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

Gambar 3. Pemutus Elektromagnet dan Bimetal


Gambar 1. Pemutus Elektromagnet Distribusi Daya
Distribusi daya pada sistem listrik RSG-
GAS dibagi dalam 3 kelompok beban, yaitu
kelompok A pada jalur A, kelompok B pada
jalur B dan kelompok C pada jalur C. Jalur A di
pasok oleh BHT01, jalur B oleh BHT02 dan
jalur C oleh BHT03. Kegagalan yang terjadi
pada salah satu jalur tidak akan mempengaruhi
operasi dari jalur lainnya. Distribusi daya
tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Motor-motor pada jalur BHB dan BHC
lebih banyak motor 3 phasa untuk
Gambar 2. Pemutus Bimetal menggerakkan katup dengan power factor (cos
Beberapa pemutus menerapkan ke dua φ) rata-rata 0,8. Sehingga arus total yang ditarik
metode tersebut, dimana untuk arus besar dari masing-masing busbar dapat dihitung
dengan waktu singkat (hubung singkat) dengan menggunakan rumus[1]:
menggunakan metode elektromagnet sedangkan P
pada kondisi arus lebih yang rendah tapi I= (1)
3 V cos ϕ
berlangsung lama (beban lebih), di respon oleh
bimetallic strip, lihat Gambar 3. Pemutus untuk Untuk menentukan tenaga listrik yang
arus besar biasanya menggunakan peralatan tersedia (Ps) dalam memasok beban maksimum
pendeteksi (pilot device) untuk menandai arus (Pmaks), harus memenuhi persyaratan : Pmaks ≤
gangguan dan mengoperasikan pembuka trip Ps sedangkan
mekanik.
Pmaks = Pt Kd[2] (2)
dengan :
Pt = daya total beban terpasang
Kd = faktor permintaan (demand factor), yaitu
suatu koefisien yang menunjukkan
ketidak-bersamaan waktu operasi.
= 0,5 ÷ 0,9 (untuk industri, diambil 0,6)[2]
Distribusi daya dilakukan melalui dua
busbar utama, yaitu busbar utama I yang terdiri
dari 3 jalur (BHA, BHB dan BHC) dan busbar
utama II (BHD, BHE dan BHF) serta satu buah
busbar darurat yang dibagi dalam 3 jalur (BNA,
BNB dan BNC). Beban-beban 3 phasa yang
dicatu dari BHB dan BHC dapat dilihat pada
Tabel 1.

Koes Indrakoesoema, dkk 385 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

Gambar 4. Diagram Segaris Sistem Listrik RSG-GAS

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 386 Koes Indrakoesoema, dkk


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

Tabel 1. Beban Pada Jalur BHB[4]

BHB01
No. Jenis Beban Kode Daya (kW) Kapasitas MCB (A)
1. Motor Katup PA-02 AA001 1,1 4
2. Motor Katup PA-02 AA003 1,1 4
3. Motor Katup PA-02 AA010 0,55 1,6
4. Motor Katup PA-02 AA011 0,03 1
5. Motor Katup PA-02 AA012 0,55 1,6
6. Motor Katup PA-02 AA014 0,55 1,6
7. Motor Katup PA-02 AA016 0,55 1,6
8. Motor Katup PA-02 AA020 0,55 1,6
9. Motor Katup PA-02 AA022 0,37 1,6
10. Motor Katup PA-02 AA004 0,03 1
BHB02
11. Motor Pompa PA-04 AP002 4,4 16
12. Motor Fan PA-02 AH001 37 80*/125**
13. Motor Fan PA-02 AH002 37 80*/125**
14. Motor Fan PA-02 AH003 37 80*/125**
BHB05
15. Motor Pompa PA-02 AP001 220 315*/400**

BHB06
16. Panel GCA01 GS001 25 50*/125**
17. Motor Crane SMK00 7 16*/125**
18. Panel Motor Ventilasi QKJ00 GS002 135 300*/400**
TOTAL 507,78

Dengan menggunakan Persamaan (1), total arus yang ditarik oleh jalur BHB adalah 964,36 A

Tabel 2. Beban Pada Jalur BHC[4]

BHC01
Daya Kapasitas
No. Jenis Beban Kode
(kW) MCB (A)
1. Motor Katup PA-03 AA004 0,55 1,6
2. Motor Katup PA-03 AA003 0,06 1
3. Motor Katup PA-05 AA002 0,06 1
4. Motor Katup PA-03 AA011 0,55 1,6
5. Motor Katup PA-03 AA012 0,55 1,6
6. Motor Katup PA-03 AA013 0,55 1,6
7. Motor Katup PA-04 AA002 0,03 1
8. Motor Katup PD-01 AA001 0,55 1,6
9. Motor Katup PD-01 AA002 0,55 1,6
BHC02
10. Motor Katup PD-01 AA003 0,55 1,6
11. Motor Katup GBA01 AA001 0,06 1
12. Motor Pompa PD-01 AH001 37 80*/125**
BHC05
11. Motor Pompa PA-04 AP001 4,4 16
12. Motor Pompa PA-05 AP001 2,5 6,3
13. Motor Pompa PA-03 AP001 220 315*/400**
BHC06
14. Panel UKA04 GP101 33 63
15. Panel PAH01/02 GS001 5 10
16. Panel Motor Ventilasi KLC00 GS001 26 50
17. Panel Motor Ventilasi QKJ00 GS003 135 300*/400**
TOTAL 466,96
*)
Kapasitas MCB
**)
Kapasitas arus hubung singkat
Dengan menggunakan Persamaan (1), total arus yang ditarik oleh jalur BHC adalah 886,84 A

Koes Indrakoesoema, dkk 387 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

tersebut berada di ruang 0501 (gedung bantu),


Pemasangan Pemutus (Circuit Breaker)
dilengkapi dengan pendingin ruang tersendiri,
Kekuatan komponen-komponen di dalam sehingga faktor-faktor yang disebutkan di atas
panel distribusi utama terhadap tegangan dan dapat dihindari. Gambar 5 menunjukkan ruang
arus diukur berdasarkan besaran-besaran sbb : 0501 sebagai tempat panel distribusi dan pada
1. Ketahanan Tegangan, Daya, Frekuensi; Gambar 6 dan 7 diperlihatkan busbar dan
adalah besar tegangan maksimum yang pemutus daya yang dipasang pada panel
dikenakan pada material non induktif distribusi.
komponen tanpa terjadi break-down atau
pecah terbakar.
2. Ketahanan terhadap Tegangan Impuls;
adalah tegangan test impuls maksimum
pada konduktor komponen yang tidak
mengakibatkan terjadi break-down pada
isolatornya.
3. Ketahanan terhadap Arus Hubung Singkat;
adalah arus hubung singkat 3-phasa yang
terjadi tanpa menimbulkan kerusakan yang
besarnya tergantung pada daya sumber,
impedansi sumber, impedansi kabel,
impedansi beban, tegangan kerja dan
tempat terjadi hubung singkat.
4. Ketahanan terhadap Arus Pemutusan Gambar 5. Panel Distribusi
Beban; yaitu besarnya arus beban
maksimum yang dapat diputus-sambungkan
tanpa terjadi kegagalan.
Pemutus merupakan peralatan yang
sangat penting bagi perlindungan/keamanan
beban. Perlindungan yang diberikan antara lain
arus lebih atau terjadinya lonjakan tegangan
(spike) yang dapat menyebabkan rusaknya
beban/peralatan listrik. Arus akan terputus dan
timbulnya bunga api akan dipadamkan oleh
udara.
Pemutus pada busbar RSG-GAS
dipasang pada busbar utama I, yaitu BHB dan
BHC dengan kapasitas maksimum 3200 A, dan
busbar utama II, yaitu BHE dan BHF dengan
kapasitas maksimum 2000 A. Untuk busbar
BHB, incoming from BHT02 dan outgoing to
BHE03,sedangkan busbar BHC, incoming from
BHT03 dan outgoing to BHF04[4].
Jenis pemutus yang dipasang pada busbar
BHB dan BHC adalah dari jenis pemutus udara
(air circuit breaker)[3]. Pada panel berisi
udara/berisolasi udara, faktor kelembaban,
kontaminasi masuknya gas eksplosif, uap Gambar 6. Pemutus Daya Pada Jalur BHB
korosif, debu dan binatang-binatang kecil (Sisi Masukan)
merupakan faktor-faktor yang perlu
diperhatikan pada pemasangannya. ACB yang
dipasang pada buscar BHB dan BHC
dimasukkan pada panel distribusi, menempati
pada rak yang telah ditentukan dan panel

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 388 Koes Indrakoesoema, dkk


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

2560 A dan outgoing to BHE03/BHF04: 0,8 x


2000 = 1600 A.
Pemutus dengan setting 2560 A yang
dipasang antara trafo dan busbar utama I
berfungsi untuk melindungi beban-beban pada
busbar tersebut jika terjadi gangguan hubung
singkat pada transformator. Setting arus hubung
singkat pada MCB ini adalah 80 kA pada 0,5
detik.
Pemutus pada sisi incoming dan outgoing
mempunyai kapasitas pemutusan arus sampai
dengan 80 kA, dengan demikian pemutus tidak
akan mengalami kerusakan bila terjadi hubung
singkat sampai dengan 80 kA. Dengan setting
arus 2560 A pada sisi incoming dan 1600 A
pada sisi outgoing, maka beban lebih atau arus
hubung singkat dibatasi hingga 6 kalinya[3],
yaitu 15,4 kA dan 9,6 kA selama 10 detik.
Sehingga MCB akan trip bila arus sebesar 15,4
kA pada sisi incoming atau 9,6 kA pada sisi
outgoing mengalir lebih dari 10 detik.
Gambar 7. Pemutus Daya ke Jalur BHE KESIMPULAN
(sisi keluaran)
Refungsionalisasi Pemutus telah
PEMBAHASAN dilakukan dengan hasil yang baik, dimana
kapasitas beban pada busbar BHB dan BHC
Dengan kapasitas arus maksimum tidak melampaui kapasitas dari pemutus.
sebesar 3200 A dan tegangan 440 V, maka daya Dengan jenis beban adalah mesin-mesin listrik,
pemutus yang dipasang pada sisi bus BHB dan dimana tidak secara serentak dijalankan, maka
BHC (incoming) dapat dicari melalui setting dari pemutus dapat diturunkan 80% dari
persamaan (2), yaitu 1463 kW dan pemutus kapasitasnya, yaitu setting arus sebesar 2560 A
pada sisi bus outgoing dengan arus maksimum untuk sisi incoming dan 1600 A untuk sisi
2000 A, tegangan 440 V, mempunyai daya outgoing. Arus beban yang ditarik oleh busbar
maksimum 914,5 kW. BHB adalah 964,36 A dan busbar BHC adalah
Total beban pada jalur BHB adalah 886,84 A sehingga penambahan beban masih
507,78 kW dan arus yang ditarik adalah 964,36 dimungkinkan karena kapasitas arus dari
A. Arus sebesar ini tidak langsung ditarik oleh pemutus belum terlampaui.
jalur BHB, karena dalam pengoperasiannya
beban-beban tersebut tidak terus menerus PUSTAKA
beroperasi, sebagai contoh pada motor katub,
dimana sebelum motor pompa di operasikan, 1. ZUHAL, 1995, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya, Gramedia Pustaka Utama.
motor-motor katub tersebut harus di operasikan
terlebih dahulu untuk membuka atau menutup 2. HARTEN, P. VAN, 2002, Instalasi Listrik Arus
katub sesuai dengan persyaratan operasi, Kuat 3, CV. Trimita Mandiri, Jakarta.
kemudian motor katub dimatikan. Hal yang 3. CIRCUIT BREAKER, SIEMENS, ”Operating
sama berlaku pula pada jalur BHC, dimana Instructions”.
pada jalur BHC beban totalnya adalah 466,96
kW dan arus yang ditarik adalah 886,84 A 4. “Maintenance and Repair Manual (MRM) Inter
Dengan metode pengoperasian demikian, maka Atom”, 1988, Germany.
setting MCB dapat diturunkan sebesar 80% dari
batas nominalnya. Untuk busbar utama I,
incoming from BHT02/BHT03: 0,8 x 3200 =

Koes Indrakoesoema, dkk 389 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN


SEMINAR NASIONAL III
SDM TEKNOLOGI NUKLIR
YOGYAKARTA, 21-22 NOVEMBER 2007
ISSN 1978-0176

TANYA JAWAB

Pertanyaan
1. Kenapa sellingnya terlalu rendah, apa
karena RSG sudah under utilized?
(Suyamto)
2. Siapa yang bertanggungjawab terhadap
setting MCB? (Suyamto)
3. Mengapa dilakukan refungsionalisasi? Apa
sebelumnya tidak berfungsi? (Suyamto)
4. Penelitian yang anda lakukan seperti
pekerjaan rutin saja, dimana nilai
researchnya? Mohon komentar anda?
(Subari Santoso)
5. Pemutus arus yang baru sistemnya apa
(bimetal atau magnet)? (Aswin Anwir)
6. Apakah ada sistem pendingin? (Aswin
Anwir)
7. Apakah alat ini otomatis menyambung
atau tidak? (Aswin Anwir)
Jawaban
1. Settingnya tidak terlalu rendah, karena dari
beban-beban yang terhubung dengan
kusbor BHB dan BHC setting MCB-nya
(arus mineralnya) tidak terlampaui.
2. Manajemen PRSG
3. Refungsionalisasi dimaksudkan karena
yang lama tidak berfungsi dengan bagus,
dimana atomisasinya tidak berfungsi/rusak,
sehingga diganti dengan MCB dengan
teknologi yang terbaru.
4. Penelitian ini bukan bersifat riset,
penggantian MCB dilakukan mengingat
tidak berfungsinya dengan optional MCB
yang lama, penggantian ini dilakukan
dengan empertimbangkan beban-beban
yang ada agar arus beban tidak melampaui
kapasitas arus MCB.
5. Sistemnya menggunakan bimetal dan
magnet, untuk mengantisipasi over load
digunakan prinsip bimetal dan short circuit
digunakan sistem sistem electromagnet.
6. Ada, sistem pendingin udara.
7. Untuk kembali menyambung dari keadaan
putus bisa otomatis atau manual

Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir - BATAN 390 Koes Indrakoesoema, dkk

You might also like