You are on page 1of 8

Andreas Wijaya / 406101029

Ringkasan Neuroanatomy dan Neurofisiologi

Korteks Serebrum

1. Persepsi sensorik
2. Kontrol gerakan volunter
3. Bahasa
4. Sifat pribadi
5. Proses mental, misalnya: berpikir, mengingat, membuat keputusan, kreativitas, dan kesadaran
diri
Ganglia Basal

1. Inhibisi tonus otot


2. Memilih dan mempertahankan aktivitas motorik yang diperlukan.
3. Penghambatan gerakan yang tidak diperlukan.
4. Koordinasi kontraksi-kontraksi motorik yang lambat dan menetap, misalnya yang berkaitan
dengan postur tubuh dan penunjang tubuh.

Talamus

1. Penghubung dan pusat integrasi sinaps untuk pengolahan semua input sensorik sebelum
menuju korteks.
2. Kesadaran kasar terhadap sensasi.
3. Beberapa tingkat kesadaran.
4. Berperan dalam kontrol motorik.
5. Bersama batang otak, berperan mengarahkan kita kepada rangsangan yang menarik.

Hipotalamus

1. Mengatur banyak fungsi homeostatik (suhu, haus, pengeluaran urin, asupan makanan.)
2. Penghubung penting antara sistem saraf dan endokrin.
3. Terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar.

Serebelum

1. Memelihara keseimbangan.
2. Peningkatan tonus otot.
3. Koordinasi dan perencanaan aktivitas otot volunter yang terampil dan terkoordinasi.

Batang Otak ( mesenchepalon, pons, dan medula oblongata)

1. Asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer.


2. Pusat pengaturan kardiovaskuler, respirasi, dan pencernaan.
3. Pengaturan refleks otot yang terlibat dalam keseimbangan dan postur
4. Penerimaan dan integrasi semua masukan sinaps dari medula spinalis; keadaan terjaga dan
pengaktifan korteks serebrum
5. Pusat tidur.

Lobus di Korteks Serebrum

1. Lobus Oksipitalis
Bertanggung jawab untuk pengolahan awal masukan penglihatan.
2. Lobus Temporalis
Menerima sensasi suara.
3. Lobus Parietalis
Bertanggung jawab untuk menerima dan mengolah masukan sensorik (sensasi somestetik) dan
propioseptif.
4. Lobus Frontalis
Bertanggung jawab:
a. Aktifitas motorik volunter
b. Kemampuan berbicara
c. Elaborasi pikiran
Korteks Motorik Primer (Area 4)
Memberikan kontrol volunter atas gerakan motorik.

Korteks Pra Frontalis (Area 9, 10, 11, 12)


1. Perencanaan volunter
2. Pertimbangan konsekuensi
3. Sifat-sifat kepribadian

Korteks Pra Motorik (Area 6) dan Korteks Parietalis Posterior (Area 5)


Korteks pra motorik dan parietalis posterior bekerja sama untuk mengkoordinasi gerakan motorik yang
lebih kompleks yang berhubungan dengan spasial.

Korteks Somatosensorik (Area 3, 1, 2)


Menerima dan mengolah input somestetik dan propioseptif pada tingkat yang lebih tinggi dari talamus.
Korteks Asosiasi Paretalis-Temporalis-Oksipitalis
Pengolahan persepsi kompleks antara posisi tubuh dengan lingkungan luar.

Area Broca (Area 44, 45)


Bertanggung jawab untuk kemampuan bicara

Area Wrenick (Area 22)


Bertanggung jawab untuk kemampuan pemahaman.
Tempat Keluar Nervus Kranialis

1. Nervus I  Langsung berhubungan dengan Serebrum


2. Nervus II dan III  Berpangkal di Mesensefalon
3. Nervus IV – VII  Berpangkal di Pons
4. Nervus VIII – XII  Berpangkal di Medula Oblongata
Sirkulasi Cairan Serebrospinal

 Cairan serebrospinal (LCS) diproduksi oleh plexus koroideus, kemudian mengalir ke ventrikel 3.
 Melalui aquaductus sylvii LCS mengalir menuju ventrikel 4.
 Dari ventrikel 4 LCS mengalir menuju rongga subarachnoid melalui 2 foramen, yaitu Foramen
Lusckha dan foramen Magendie.
 LCS mengalir di dalam rongga subarachnoid sampai ke medula spinalis, kemudian kembali lagi
ke arah serebrum dan LCS diabsorpsi ke dalam vena oleh villi arachnoidale.
Circulation of Willis

You might also like