Professional Documents
Culture Documents
m 0
= a
m0
m x mr dengan a0 0
turunan-turunannya adalah
y(x) = (m r ) a
m 1
m x m r 1 (m r 1)a
m 0
m 1 x m r
y(x) = (m r 1)(m r ) a
m2
m x mr 2 (m r 1)(m r 2)a
m0
m 1 x m r
[(r m)(r m 1) (r m) ( x
m 0
2
v 2 )]a m x m r 0
Bagi persamaan ini dengan xr dan kemudian kumpulkan koefisien dari xm, maka didapat
(r2 – v2)a0 = 0
[(r + 1)2 – v2] a1 = 0
[((r m)
m2
2
v 2 )a m a m 2 ] = 0
Fungsi Bessel I. 1
r2 – v2 = 0 r = ± v
begitu pula dari [(r + 1)2 – v2] a1 = 0 di dapat a1 = 0.
dengan syarat v - m.
Dari (2) kita peroleh koefisien-koefisien a2, a4, … secara berurutan.
ganti m dengan m-1 dalam (2), sehingga diperoleh
1
a2m-2 = a 2m4
2 ( m 1)(v m 1)
2
dengan demikian
(1) 2
a2m = a 2 m 4
2 4 m(m 1)(v m)(v m 1)
dimana adalah fungsi Gamma. Untuk keperluan di sini cukup kita ketahui bahwa ()
didefinisikan oleh integral
Fungsi Bessel I. 2
( ) e t 1 dt
t
( > 0)
0
pernyataan pertama di ruas kanan adalah nol dan integral di ruas kanan adalah (). Ini
menghasilkan hubungan dasar
(+1) = () (4)
karena
e
t
(1) = dt 1
0
(1) m
a2m , m = 0, 1, 2, …. (5)
2 v 2 m m!(v m 1)
Dengan menentukan r = v dan substitusikan (5) ke y(x) = x a m x dan mengingat
r m
m 0
fungsi ini dikenal sebagai fungsi Bessel jenis pertama orde v dan ditulis dengan
notasi Jv(x). Jadi
Fungsi Bessel I. 3
( 1) m
Jv(x) = x
v
x 2m (6)
m0 2 v 2 m m!(v m 1)
atau
xv x2 x4
Jv(x) = 1 ...
2 (v 1)
v
2( 2v 2) 2.4( 2v 2)(2v 4)
dan berlaku untuk v yang bukan bilangan bulat negatif,
atau
(1) m
Jn(x) = x
n
x 2m
m 0 2 n 2 m m!( n m)!
Deret di ruas kanan pada (6) konvergen mutlak untuk setiap x (uji dengan tes hasil
bagi). Fungsi ini merupakan solusi persamaan diferensial (6) untuk v bukan bilangan
bulat negatif.
Khususnya untuk v = 0, dari (6) diperoleh
x2 x4 x6
J0(x) = 1 ...,
2 2 2 2.4 2 2 2 4 2 6 2
yaitu fungsi Bessel orde nol.
Sekarang kita tinjau kasus r = - v.
Karena persamaan Bessel memuat v2, maka fungsi-fungsi Jv dan J-v merupakan
penyelesaian-penyelesaian dari persamaan Bessel untuk v yang sama. Bila v bukan
bilangan bulat, maka Jv dan J-v adalah bebas linear karena suku pertama di (6) dan suku
pertama di (7) berturut-turut adalah kelipatan hingga yang tak nol dari x v dan x-v. Ini
memberikan hasil berikut.
Fungsi Bessel I. 4
y(x) = c1 Jv(x) + c2 J-v(x).
Tetapi jika v suatu bilangan bulat, maka y(x) = c1 Jv(x) + c2 J-v(x) bukan penyelesaian
umum. Ini diperoleh dari teorema berikut.
1 xt n
n! (
xt
) e 2
n 0 2
J
x
( t 1t )
e2 n ( x) t n
n
Fungsi Bessel I. 5