Professional Documents
Culture Documents
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum
merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi
modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+)
kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu
basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam
adalah asam asetat (ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat
(digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa
masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam
pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
Asam
HNO3 H+ + NO3
HCl H+ + Cl-
Sifat-sifat
Sifat kimia
HA + H2O ↔ A- + H3O+
Contoh Asam
ASAM an
Asam
ASAM IONISASI
HF Asam Flurida HF H+ + F- Monoprotik
HCl Asam Clorida HCl H+ + Cl- Monoprotik 1
HBr Asam Bromida HBr H+ + Br Monoprotik 1
HI Asam Iodida HI H+ + I- Monoprotik 1
HCN Asam Sianida HCN H+ + CN- Monoprotik 1
H2S Asam Sulfida H2S H+ + S2+ Diprotik 2
HNO3 Asam Nitrat HNO3 H+ + NO3 Monoprotik 1
H2SO4 Asam Sulfat H2SO4 H+ + Diprotik 2
SO42+
H3PO3 Asam Pospit H2PO3 H+ + PO33- Triprotik 3
H3PO4 Asam Pospat H2PO4 H+ + PO43- Triprotik 3
H2CO3 Asam Karbonat H2CO2 H+ + CO32- Diprotik 2
H2C2O4 Asam Oksalat H2C2O4 H+ + C2O4 - 2
Sejarah
Pada tahun 1923, Johannes Nicolaus Bronsted dari Denmark dan Martin
Lowry dari Inggris masing-masing mengemukakan definisi protonik
asam-basa yang kemudian dikenal dengan nama kedua ilmuwan ini.
Definisi yang lebih umum diajukan oleh Lewis pada tahun yang sama,
menjelaskan reaksi asam-basa sebagai proses transfer pasangan
elektron.
Asam Asetat
Pengertian
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia
asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini
seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H.
Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan
higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
Asam asetat
merupakan
nama trivial
atau nama
dagang dari
Informasi
senyawa ini,
Asam etanoat
Nama sistematis dan
Asam asetat
Asam metanakarboksilat merupakan
Asetil hidroksida (AcOH) nama yang
Nama alternatif
Hidrogen asetat (HAc)
Asam cuka paling
Sejarah
Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu kala. Cuka dihasilkan oleh
berbagai bakteria penghasil asam asetat, dan asam asetat merupakan
hasil samping dari pembuatan bir atau anggur.
Pada abad ke-8, ilmuwan Persia Jabir ibn Hayyan menghasilkan asam
asetat pekat dari cuka melalui distilasi. Pada masa renaisans, asam
asetat glasial dihasilkan dari distilasi kering logam asetat. Pada abad
ke-16 ahli alkimia Jerman Andreas Libavius menjelaskan prosedur
tersebut, dan membandingkan asam asetat glasial yang dihasilkan
terhadap cuka. Ternyata asam asetat glasial memiliki banyak
perbedaan sifat dengan larutan asam asetat dalam air, sehingga
banyak ahli kimia yang mempercayai bahwa keduanya sebenarnya
adalah dua zat yang berbeda. Ahli kimia Prancis Pierre Adet akhirnya
membuktikan bahwa kedua zat ini sebenarnya sama.
Pada 1847 kimiawan Jerman Hermann Kolbe mensintesis asam asetat
dari zat anorganik untuk pertama kalinya. Reaksi kimia yang dilakukan
adalah klorinasi karbon disulfida menjadi karbon tetraklorida, diikuti
dengan pirolisis menjadi tetrakloroetilena dan klorinasi dalam air
menjadi asam trikloroasetat, dan akhirnya reduksi melalui elektrolisis
menjadi asam asetat.
Sifat-sifat kimia
Keasaman
Dimer siklis
Dimer siklis dari asam asetat, garis putus-putus melambangkan ikatan
hidrogen.
Dimer juga dapat dideteksi pada uap bersuhu 120 °C. Dimer juga
terjadi pada larutan encer di dalam pelarut tak-berikatan-hidrogen, dan
kadang-kadang pada cairan asam asetat murni.
Sebagai Pelarut
Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti
air dan etanol. Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang
yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan baik senyawa polar seperi
garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti minyak
dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur
dengan mudah dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air,
kloroform dan heksana. Sifat kelarutan dan kemudahan bercampur
dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam
industri kimia.
Reaksi-reaksi kimia
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi,
magnesium, dan seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam
asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga dapat diperoleh
dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Contoh
yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium bikarbonat) bereaksi
dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam air.
Salah satu pengecualian adalah kromium (II) asetat. Contoh reaksi
pembentukan garam asetat:
Deteksi
Asam asetat dapat dikenali dengan baunya yang khas. Selain itu,
garam-garam dari asam asetat bereaksi dengan larutan besi(III)
klorida, yang menghasilkan warna merah pekat yang hilang bila
larutan diasamkan. Garam-garam asetat bila dipanaskan dengan
arsenik trioksida (AsO3) membentuk kakodil oksida ((CH3)2As-O-
As(CH3)2), yang mudah dikenali dengan baunya yang tidak
menyenangkan.
Biokimia
Gugus asetil yang terdapat pada asam asetat merupakan gugus yang
penting bagi biokimia pada hampir seluruh makhluk hidup. Gugus
asetil yang terikat pada koenzim A (Asetil-KoA), merupakan enzim
utama bagi metabolisme karbohidrat dan lemak. Namun demikian,
asam asetat bebas memiliki konsentrasi yang kecil dalam sel, karena
asam asetat bebas dapat menyebabkan gangguan pada mekanisme
pengaturan pH sel. Berbeda dengan asam karboksilat berantai panjang
(disebut juga asam lemak), asam asetat tidak ditemukan pada
trigliserida dalam tubuh makhluk hidup. Sekalipun demikian,
trigliserida buatan yang memiliki gugus asetat, triasetin (trigliserin
asetat), adalah zat aditif yang umum pada makanan, dan juga
digunakan dalam kosmetika dan obat-obatan.
Produksi
Produksi total asam asetat dunia diperkirakan 5 Mt/a (juta ton per
tahun), setengahnya diproduksi di Amerika Serikat. Eropa
memproduksi sekitar 1 Mt/a dan terus menurun, sedangkan Jepang
memproduksi sekitar 0.7 Mt/a. 1.51 Mt/a dihasilkan melalui daur ulang,
sehingga total pasar asam asetat mencapai 6.51 Mt/a.[7][8] Perusahan
produser asam asetat terbesar adalah Celanese dan BP Chemicals.
Produsen lainnya adalah Millenium Chemicals, Sterling Chemicals,
Samsung, Eastman, dan Svensk Etanolkemi.
Karbonilasi metanol
CH3OH + CO → CH3COOH
Jika kondisi reaksi diatas diatur sedemikian rupa, proses tersebut juga
dapat menghasilkan anhidrida asetat sebagai hasil tambahan.
Karbonilasi metanol sejak lama merupakan metode paling menjanjikan
dalam produksi asam asetat karena baik metanol maupun karbon
monoksida merupakan bahan mentah komoditi. Henry Dreyfus
mengembangkan cikal bakal pabrik karbonilasi metanol pada
perusahaan Celanese di tahun 1925. Namun, kurangnya bahan-bahan
praktis yang dapat diisi bahan-bahan korosif dari reaksi ini pada
tekanan yang dibutuhkan yaitu 200 atm menyebabkan metoda ini
ditinggalkan untuk tujuan komersial. Baru pada 1963 pabrik komersial
pertama yang menggunakan karbonilasi metanol didirikan oleh
perusahaan kimia Jerman, BASF dengan katalis kobalt (Co). Pada 1968,
ditemukan katalis kompleks Rhodium, cis−[Rh(CO)2I2]− yang dapat
beroperasi dengan optimal pada tekanan rendah tanpa produk
sampingan. Pabrik pertama yang menggunakan katalis tersebut adalah
perusahan kimia AS Monsanto pada 1970, dan metode karbonilasi
metanol berkatalis Rhodium dinamakan proses Monsanto dan menjadi
metode produksi asam asetat paling dominan. Pada akhir 1990'an,
perusahan petrokimia British Petroleum mengkomersialisasi katalis
Cativa ([Ir(CO)2I2]−) yang didukung oleh ruthenium. Proses berbasis
iridium ini lebih efisien dan lebih "hijau" dari metode sebelumnya,
sehingga menggantikan proses Monsanto.
Oksidasi asetaldehida
2 CH3CHO + O2 → 2 CH3COOH
Penggunaan
Keamanan
Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan
dengan penuh hati-hati. Asam asetat dapat menyebabkan luka bakar,
kerusakan mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa. Luka
bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat hingga beberapa jam
setelah kontak. Sarung tangan latex tidak melindungi dari asam
asetat, sehingga dalam menangani senyawa ini perlu digunakan
sarung tangan berbahan karet nitril. Asam asetat pekat juga dapat
terbakar di laboratorium, namun dengan sulit. Ia menjadi mudah
terbakar jika suhu ruang melebihi 39 °C (102 °F), dan dapat
membentuk campuran yang mudah meledak di udara (ambang
ledakan: 5.4%-16%).
Konsentrasi
Molaritas Klasifikasi Frase-R
berdasar berat
1.67–4.16
10%–25% Iritan (Xi) R36/38
mol/L
4.16–14.99
25%–90% Korosif (C) R34
mol/L
Teori Basa
Pengertian
Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion
hydronium ketika dilarutkan dalam air.
Teori Dasar
Jumlah ion (OH-) yang dapat menghasilkan oleh suatu molekul basa
disebut Valensi Biasa.
Contoh Basa
RUMU NAMA Reaksi Ionisasi Valensi
S
BASA Asam
BASA
NH3 Amoniak
NH3OH Amonium Hidroksida
NHOH Natrium Hidroksida NHOH Na+ + OH- 1
KOH Kalium Hidroksida KOH K+ + OH- 1
Mg Magnesium Hidroksida Mg (OH)2 Mg + 2OH 2
2+ -
(OH)2
Ca Kalsium Hidroksida Ca (OH)2 Ca2+ + 2OH- 2
(OH)2
Sr Stronsium Hidroksida Sr (OH)2 Sr2+ + 2OH- 2
(OH)2
Ba Barium Hidroksida Ba (OH)2 Ba 2+ + 2OH- 2
(OH)2
Al (OH)2 AlumuniumHidroksida Al (OH)2 Al 2+ + 3OH- 3
Fe Besi (II) Hidroksida Fe (OH)2 Fe 2+ + 2OH- 2
(OH)2
Fe Besi (III) Hidroksida Fe (OH)3 Fe2+ + 3OH- 3
(OH)3
Teori Garam
Pengertian
Dalam kimia, garam ialah senyawa netral yang terdiri atas ion-ion.
Garam (kimia)
Dalam ilmu kimia, garam adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion
positif (kation) dan ion negatif (anion), sehingga membentuk senyawa
netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasil reaksi asam dan
basa. Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu
garam.
Pendahuluan
Garam dapat melalui reaksi antara asam dan basa. Produk reaksi yang
lain adalah air. Reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air,
reaksi ini disebut Reaksi Netralisasi. Akan tetapi kenyataannya larutan
garam tidak selalu bersifar netral.
Mengapa larutan garam ada yang bersifat asam, basa dan netral? Hal
ini dapat dijelaskan dengan konsep HIDROLIS.
Pengertian Hidrolis
Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat
asam.
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat
basa.
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah dapat
bersifat asam, basa dan netral. Ini tergantung pada bergantung pada
kekuatan relatif asam atau basa dari garam yang terbentuk. Untuk
jenis garam ini baik kation maupun anion dapat bereaksi dengan air
(ter hidrolis), maka dapat dikatakan bahwa garam jenis ini mengalami
hidrolis total.
Untuk menentukan pH larutan garam yang bersal dari Asam lemah dan
Basa lemah, secara kuantitaif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb
maupun dengan konsentrat garamnya. pH yang tepat hanya dapat
ditentukan dengan cara pengukuran. Namun pH garam dapat
diperkirakan dengan menggunakan rumus :
[H+] = Kw x Ka
e Kb
Asam sulfat
Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4, merupakan asam mineral
yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua kepekatan.
Reaksi hidrasi asam sulfat adalah reaksi eksoterm yang kuat. Jika air
ditambah kepada asam sulfat pekat, ia mampu mendidih. Senantiasa
tambah asam kepada air dan bukan sebaliknya. Sebagian dari masalah
ini disebabkan perbedaan isipadu kedua cairan. Air kurang padu
berbanding asam sulfat dan cenderung untuk terapung di atas asam.
Reaksi terhasil boleh dianggap sebagai membentuk ion hidronium,
seperti:
Dalam air murni harga [H+] sama dengan [OH-] yaitu 10-7, harga pH
asam dan basa mulai dari 1 sampai 14.
Larutan Netral pH = 7
Kertas Lakmus
Kertas Lakmus merah menjadi biru dalam larutan basa dan lakmus
biru menjadi merah dalam larutan asam.
Asam Kuat
Asam Lemah
[H+] = eKa x M = a x M
Dimana :
M = Konsentrasi asam
α = Derajat ionisasi
Basa Kuat
[OH+] = M x Valensi Basa
Basa Lemah
[OH+] = eKb x M = a x M
M = Konsentrasi basa
α = Derajat ionisasi
Jika tetapan Ionisasi asam (Ka) terdiri dari dua yaitu Ka1 dan Ka2, maka
harga Ka merupakan hasil perkalian dari Ka1 dan Ka2 seperti :
Asam Poliprotik
Tetapan Ionisasi
Nama Rumus Kimia
Ka1 Ka2
Asam Sulfat H2SO4 Sangat Besar 1.2 x 10-2
Asam Karbonat H2CO3 4.3 x 10-7 5.6 x 10-11
Asam Sulfit H2SO3 1.5 x 10 -2
1.0 x 10-7
Asam Askorbat H2C6H3O3 7. 9 x 10-5 1.6 x 10-12
Zat yang bersifat asam basa banyak terdapat dalam kehidupan sehari-
hari. Yaitu :
Asam Sitrat
Contoh Basa :
Sifat-sifat Asam :
Rasanya asam
Sifat-sifat Basa :
Rasanya pahit
Asam Kuat atau Basa Kuat : asam atau basa yang dalam air sebagian
besar atau seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion
Asam Lemah atau Basa Lemah : asam atau basa yang dalam air
sebagian kecil molekulnya terurai menjadi ion-ion
1. Kembang Sepatu
2. Alkohol
3. Saringan
4. Asam Sitrat
5. Soda Kue
6. Air
7. Botol Plastik
8. Pipet
Langkah percobaan
Hasil Pengamatan
• Warna larutan kembang sepatu adalah merah keungu-
unguan.
• Warna larutan hijau menunjukkan adanya alkali. Amoniak
adalah alkali (basa) yaitu unsur logam yang bergabung dengan
hidroksida. Amoniak adalah racun bila di minum. Larutan asam
dapat menetralkan racun itu.
Kesimpulan