You are on page 1of 6

PEMBAHASAN 4.

1 Ide Bisnis Rencana pengembangan bisnis Elsari Brownies pada tahun 2011 adalah membuka cabang produksi diluar kota Bogor. Ide ini diambil berdasarkan hasil analisis SWOT. Berikut adalah abalisis SWOT Elsari Brownies:

Berdasarkan tabel analisis SWOT,maka dipilih strategi W-O yaitu dengan menyewa tempat untuk membuka cabang produksi Elsari Brownies, pada lokasi strategis diluar kota Bogor. Pada tabel dapat dilihat kelemahan produk adalah tidak tahan lama dan beberapa produk yang retur tidak bisa dijual kembali ato dijadikan contoh untuk dijual ke pengecer. Masa kadaluwarsa brownies panggang tidak lebih dari 2 minggu. Sedangkan brownies kukus hanya dapat bertahan 3 sampai dengan 5 hari. Elsari Brownies memiliki peluang yaitu permintaan pasar terhadap produk yang cukup tinggi dan dan bunga flat dari Bnak Rakyat Indonesia sebesar 12% per tahun. Dengan dibukanya cabang produksi diluar kota Bogor, maka Elsari dapat langsung melayani konsumen akhir pada ruangan showroom, seperti yang terlihat pada tabel 4 (hal ) layout cabang produksi. Lokasi yang dipilih untuk pembukaan cabang produksi adalah Jalan Setiabudi, Bandung. Lokasi ini strategis, banyak dilalui kendaraan, dan merupakan pusat jajanan kota Bandung. Selain itu lokasi ini tentunya dekat dengan bahan baku utama brownies Elsari yaitu coklat yang dipasok dari PT. Delfi, yang berlokasi di kota Bandung. Pembukaan cabang produksi diluar kota Bogor, tentunya akan meminimalkan biaya transportasi. Hal ini dikarenakan Bandung merupakan pasar yang cukup besar untuk produk brownies Elsari. Setiap tahunnya 30% dari volume penjualan brownies Elsari adalah kota Bandung. Pelanggan umumnya puas dengan brownies Elsari baik dari segi rasa maupun kualitas produk. Harga brownies Elsari juga relatif terjangkau. Sebagai contoh harga brownies panggang ukuran besar 32x12 cm adalah Rp.27.000,- sampai dengan Rp.31.000,-. Harga ini relatif jauh lebih murah dibandingkan brownies merk lain seperti brownies Amanda ukuran

18x6 cm seharga Rp. 25.000,-. Selain itu dengan dibukanya cabang produksi di kota Bandung, maka akan memperluas wilayah pemasaran dan meningkatkan volume produksi dan penjualan. 4.2 Rencana Pengembangan Pemasaran Ide bisnis pembukaan cabang produksi Elsari di kota Bandung didasarkan tingginya permintaan brownies panggang sebesar 30 % dari total volume penjualan Elsari setiap tahunnya. 4.2.1 Deskripsi Produk yang akan Dikembangkan Brownies panggang dan brownies kukus Elsari memiliki rasa yang lezat dan bentuk yang menarik. Setiap jenis produk Elsari dilengkapi dengan hiasan seperti coklat, keju, kacang mede, kismis , dan choco chip. Kemasan produk juga didesain menarik perhatian konsumen. 4.2.2 Kondisi Permintaan dan Penawaran

4.2.3 Rencana Pemasaran Strategi pemasaran yang dilakukan Elsari Brownies dengan membuka cabang produksi di kota Bandung adalah melalui penerapan marketing mix yaitu dengan menggunakan 4 P (product, price, place, promotion). a. Bauran Produk (product) Perusahaan selalu berupaya menciptakan keunggulan produk dan memungkinkan produknya mampu bersaing di pasaran. Keunggulan dapat berupa reputasi yang baik terhadap kualitas produk dan pelayanan pada konsumen. Produk Elsari Brownies memiliki rasa yang lezat karena terbuat dari bahan baku yang berkualitas, tetapi dengan harga yang terjangkau. b. Bauran Harga (Price) Keputusan penting yang harus diambil perusahaan diantaranya adalah penetapan harga yang tepat. Hal ini akan berakibat langsung terhadap laba perusahaan. Dalam penetapan harga produk diperlukan perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi bahan mentah menjadi barang jadi (output). Penetapan harga brownies Elsari berdasarkan kebutuhan biaya produksi maupun operasional yang dikeluarkan, ditambahkan dengan keuntungan yang diinginkan perusahaan ( 10 persen). Harga yang ditetapkan Elsari Brownies telah termasuk komisi 30 persen untuk pengecer (agen dan counter).

c. Bauran Tempat (Place) Cabang produksi Elsari Brownies yang direncanakan dibuka di jalan Setiabudi, Bandung, akan dijadikan sebagai tempat produksi sekaligus tempat pemasaran. Lokasi ini terkenal sebagai pusat jajanan, juga banyak dilalui kendaraan sehingga akan memudahkan interaksi dengan konsumen. Hal ini juga membuka peluang bagi agen-agen baru sebagai pengecer produk Elsari Brownies sehingga secara tidak langsunmg akan memperluas wilayah pemasaran produk. Saluran distribusi yang akan dilakukan pada cabang produksi Elsari Brownies adalah : 1. Elsari Brownies Bandung (tanda panah) Pengecer ( ) Konsumen akhir 2. Elsari Brownies Bandung ( ) Konsumen akhir Pengecer akan membeli produk Elsari dalam jumlah banyak untuk dijual kembali pada konsumen akhir . Pengecer yang dimaksud adalah toko-toko kue dan agen pada pabrikpabrik maupun instansi pemerintah. Pengecer ada yang didatangi langsung oleh Elsari dan ada yang datang secara rutin ke tempat produksi. Alat transportasi yang digunakan berupa 1 unit mobil dan 1 unit sepeda motor. Alat transportasi ini berasal dari Esari Brownies Bogor, sehingga tidak diperlukan lagi biaya untuk kendaraan. Bandung dipilih sebagai tempat cabang produksi karena 30 persen produk Elsari Bogor dipasarkan dua kali dalam seminggu dan membutuhkan biaya transportasi sebesar Rp. 350.000,-. Dengan dibuknya cabang produksi di Bandung maka dapat menghemat biaya transportasi, mengurangi jumlah brownies retur dan memperluas wilayah pemasaran sampai ke Sumedang, Cirebon, dan Tasikmalaya serta memperluas wilayah pemasaran. d. Bauran Promosi (Promotion) Promosi yang akan dilakukan oleh Elsari Bandung adalah pemasangan spanduk, pembagian brosur, penitipan kartu nama, mendatangi pengecer untuk memberikan contoh produk serta mengikuti seminar dan pameran-pameran. Lokasi produksi dan showroom pada tempat yang strategis juga merupakan sarana promosi yang efektif. 4.2.4 Proyeksi Penjualan Pembukaan cabang produksi Elsari di Bandung diharapkan mampu memenuhi permintaan pasar baik dari kualitas maupun kuantitas produk, untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Strategi pemasaran yang baik sangat diperlukan dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain yang sejenis, seperti peningkatan kualitas produk, tetapi dengan harga jual yang tepat. Saluran promosi dan distribusi juga dipilih setepat mungkin agar produk Elsari dikenal masyarakat luas. Berikut proyeksi penjualan Elsari Bandung tahun 2011: BUAT TABEL!

Peningkatan volume penjualan diasumsikan 10 persen per tahun, berdasarkan kondisi permintaan brownies Elsari pada tahun-tahun sebelumnya dan peluang pasar yang ada. Kondisi permintaan brownies panggang untuk wilayah Bandung pada tahun-tahun sebelumnya (2008,2009, dan 2010) mencapai 30 persen dari total permintaan produk Brownies Elsari. 4.3 Rencana Pengembangan Produk 4.3.1 Proses atau Teknik Produksi Proses produksi brownie panggang melalui sembilan tahap :

4.3.2 Penjadwalan Produksi Penjadwalan Produksi unit bisnis Elsari Bandung dapat dilihat pada tabel

Volume produksi brownies panggang pada tahun 2011 adalah 40.906 box per tahun atau 131 box per hari. Sedangkan brownies kukus 2.059 box per tahun atau 7 box per hari. 4.3.3 Kebutuhan Bahan Bahan-bahan yang diperlukan untuk proses produksi brownies panggang dan brownies kukus terdiri dari bahan baku utama dan bahan baku pembantu, dapat dilihat pada tabel 14

Bahan baku pembantu berupa bahan penunjang proses produksi dan bahan pelengkap untuk pengemasan produk. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 15

4.3.4 Kebutuhan Bangunan Bangunan yang dibutuhkan adalah bangunan seluas 250 meter persegi dengan biaya sewa sebesar Rp. 20.000.000,- per tahun. Bangunan ini nantinya berfungsi sebagai tempat produksi dan pemasaran produk melalui showroom kecil. 4.3.5 Kebutuhan Peralatan dan Perlengkapan Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan Elsari Bandung dapat dilihat pada tabel 16

4.3.6 Kebutuhan Kendaraan Kendaraan yang dimiliki Elsari Bogor yaitu 3 unit mobil, 3 unit sepeda motor, dan 1 unit sepeda. Jumlah tersebut lebih dari cukup, sehingga 1 unit mobil dan 1 unit sepeda motor dapat digunakan untuk Elsari Bandung. Biaya yang dikeluarkan hanya pemeliharaan kendaraan yang rutin dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu. 4.3.7 Sarana Penunjang

You might also like