You are on page 1of 2

Definisi WHO mendefinisikan malnutrisi sebagai suatu keadaan ketidak seimbangan seluler antara suplai zat-zat makanan dan

energi dengan kebutuhan tubuh untuk kelangsungan pertumbuhan, pemeliharaan dan fungsi-fungsi spesifik lainnya.2. Terminologi kwashiorkor pertama kali diperkenalkan oleh Williams pada tahun 1933, yang berarti suatu keadaan tidak adekuatnya masukan protein.1 Kwashiorkor merupakan suatu bentuk malnutrisi energi protein yang terjadi pada anak, dengan karakteristik berupa edema, iritabilitas, anoreksia, dan adanya infiltrasi lemak ke hati, depigmentasi pada kulit, perubahan pada rambut, dan berkurangnya produksi protein oleh hati.2 Menurut Depkes RI Kurang Energi Protein (KEP) adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi (AKG). KEP diklasifikasikan dengan KEP ringan, KEP sedang dan KEP berat. KEP ringan bila BB/U: 70-80 % baku median WHO-NCHS dan atau BB/TB: 80-90 % baku median NCHS. KEP sedang bila BB/U: 60-70 % baku median WHO-NCHS dan atau BB/TB: 70-80 % baku median NCHS. KEP berat/gizi buruk bila BB/U: <60 % baku median WHO-NCHS dan atau BB/TB: <70 % baku median NCHS. Sistem Wellcome Trust working party membedakan tipe malnutrisi energi protein berdasarkan berat badan dan edema, yaitu:1 Berat badan di atas 60 % dari normal + edema = kwashiorkor Berat badan di bawah 60 % dari normal + edema = marasmik kwashiorkor Berat badan di bawah 60 % dari normal tanpa edema = marasmus

Epidemiologi Kwashiorkor sering ditemukan di negara miskin, khususnya di Afrika, Asia, Amerika Tengah, Amerika selatan dan bagian-bagian termiskin eropa. Penyakit ini terdapat pada anak dari golongan penduduk yang berpenghasilan rendah.1 Ditinjau dari golongan umur, kwashiorkor sering terjadi pada anak balita. Angka kejadian tertinggi pada umur 1 tahun, yaitu setelah terjadinya penyapihan sedangkan anak belum mengenal jenis makanan lainnya.2 Selain itu kejadian ini sering juga meningkat pada anak usia pra sekolah dikarenakan ini merupakan golongan umur yang relatif memerlukan lebih banyak protein untuk tumbuh sebaik-baiknya.1

You might also like