You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Perkembangan perangkat tata suara (audio sound system) telah menuju pada pemenuhan kelengkapan nada main ulang (play back) menjadi lebih lengkap sehingga rasa dari pendengaran untuk nada yang ditimbulkan oleh musik yang sangat luas daerah frekuensinya dipenuhi dengan penerapan psychoacustic terutama pada perangkat siaran radio (bonello oscar, 2007). Perangkat audio mulai dari masukan berupa microphone , dilanjutkan dengan amplifier, pengatur nada, power amplifier, sampai loudspeaker sebagai perangkat keluaran (output) berkembang pesat, maka terciptalah unit- unit kelengkapan dengan keunggulan dalam rentang daerah frekuensi yang dapat diproduksi oleh tiap unit semua perkembangan berada pada sistem elektronik, namun pada sistem keluaran tidak banyak berkembang malah semakin sulit mewujudkan tanggapan frekuensi rendah dibawah frekuensi 100Hz, dengan adanya keperluan tertentu diciptakan pengolahan sinyal yang cukup luas, dilain pihak dengan adanya perangkat portable (dapat dipindah) maka keperluan daya dari perangkat juga merupakan pertimbangan penting termasuk ukuran fisik perangkat yang makin mengecil karena kebutuhan (Meir Shashoua dan Paul Bundschuh, 2007) Keterbatasan pemenuhan main ulang pada rentang frekuensi yang lebar dibagi menjadi daerah rentang frekuensi yang lebih kecil dan dilakukan pembatasan level sinyal tiap rentang yang telah dibagi daerahnya, penerapan pembatas rentang frekuensi menimbulkan pengaturan batas yang tidak setara, namun menjamin kepadatan suara pada rentang yang ada (steve mack, dan rayburn, 2006)

Bangun penyelesaian dengan teknik pemrosesan sinyal dalam algoritma Digital signal processing (DSP) meniru perilaku telinga dalam menanggapi pergeseran sinyal dasar diganti harmonisa genap ganjil dengan menekan sinyal dasar yang tidak mungkin dapat di main ulangkan oleh perangkat keluaran (out put), karena fisik perangkat keluaran , perilaku algoritmanya disebut psychoacustic

You might also like