You are on page 1of 20

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA SATUAN KERJA PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA AGROPOLITAN

Latar Belakang

Dukungan pemerintah pusat melalui kegiatan P2S Agropolitan dimulai tahun 2003 (172 kawasan agropolitan) Keberlanjutan pasca 3 tahun fasilitasi oleh stakeholders Untuk meningkatkan partisipasi stakeholders sebagai penunjang utama kemandirian kawasan agropolitan

Maksud
Memberikan pendampingan kepada masyarakat & Pemerintah Kab. Rejang Lebong Prov. Bengkulu serta Kab. Magelang Prov. Jawa Tengah untuk dapat mengembangkan kawasan agropolitan pasca 3 tahun fasilitasi menuju kawasan agropolitan mandiri.

Tujuan
Menyiapkan rencana pengembangan dan program pemerintah kabupaten menuju kawasan agropolitan mandiri di Kab. Rejang Lebong Prov. Bengkulu dan Kab. Magelang Prov. Jawa Tengah.

Sasaran
Tersusunnya rencana strategis atau skenario pengembangan kawasan & program kebutuhan pengembangan prasarana dan sarana kawasan agropolitan. Mengevaluasi dan menginventarisasi prasarana & sarana pasca 3 tahun fasilitasi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Menyusun & menyiapkan rencana manajemen pengelolaan kawasan agropolitan mulai dari sistem produksi, pengelolaan hasil dan pemasaran hasil. Menyusun rencana & evaluasi organisasi pengelolaan kawasan agropolitan dalam pembentukan kawasan agropolitan mandiri

Keluaran
Laporan Hasil Bantek Pendampingan Menuju Agropolitan Mandiri di Kab. Rejang Lebong Prov. Bengkulu & Kab. Magelang Prov. Jawa Tengah.

Lingkup Kegiatan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Melakukan koordinasi dengan pemda & masyarakat tani. Mengevaluasi prasarana & sarana pasca 3 tahun fasilitasi. Melakukan evaluasi peranan kelembagaan & organisasi masyarakat dalam pengembangan kawasan agropolitan Melakukan evaluasi & merumuskan bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan agropolitan mandiri. Melakukan evaluasi kebutuhan produksi, pengelolaan hasil & pemasaran hasil baik untuk kebutuhan lokal dan non lokal. Menyusun rencana program (min. untuk 5 thn) pembangunan kawasan agropolitan mandiri. Analisis kebutuhan program pembangunan yang didukung oleh analisis kebutuhan masing-masing sektor. Analisis kemampuan penyelenggaraan serta kemampuan keuangan yang didukung oleh kelayakan program secara ekonomi, finansial, lingkungan dll sesuai dengan kebutuhan.

Kawasan Agropolitan
Agropolitan disebut juga sebagai kota pertanian (memacu berkembangnya sistem & usaha agribisnis sehingga dapat melayani, mendorong dan menarik kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya (Departemen Pertanian, 2002). Kawasan Agropolitan adalah kumpulan kota pertanian yang tumbuh dan berkembang serta mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis, sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, dan memacu kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya.

Konsep Pengembangan Kawasan Agropolitan

Pengembangan Kawasan Agropolitan secara terintegrasi :


Penetapan pusat agropolitan Penetapan unit-unit kawasan pengembangan Penetapan sektor unggulan Dukungan sistem infrastruktur Dukungan sistem kelembagaan

Prinsip, Strategi, & Perencanaan PKA


Penguatan Daya Saing Hasil Kajian Komoditas

Fabrikasi/ Sumber Makanan

Kelembagaan Petani Masukan Agribisnis dan Peralatan Lokalitas Agribisnis Kredit Produksi Penyuluhan Agribisnis Permintaan Pasar Uji eknologi Ada tasi okal

Bank Petani

Sumber Informasi Teknologi teruji

Pasar Lokal/ Interlokal/Internasional

 Bantuan Teknis Pendampingan


Berbasis partisipasi aktif daerah, yaitu fasilitasi stakeholders, pelibatan instansi/aparat terkait setempat. Kerjasama dengan Tim Teknis/Pokja Daerah. Bantuan dan kerjasama ini meliputi seluruh kegiatan dalam proses penyusunan dan peninjauan kembali rencana pengembangan kawasan agropolitan. Bantuan teknis dalam arti :  Peran konsultan: masukan dan arah perencanaan yang sesuai kebutuhan Daerah.  Peran Daerah: memberikan data, informasi & masukan yang akurat dan memadai  Peran Tim Teknis Daerah: sebagai direksi (pengarah) substansi & mekanisme proses

Bantuan Teknis Pendampingan


Alih pengetahuan berupa pendampingan hanya dapat dilaksanakan pada tahap pengumpulan data, diskusi dan presentasi analisis dan penyusunan konsep bantek. Tidak bersifat manfaat satu pihak, Akan dimasukan unsur alih pengetahuan atau pendampingan dan peningkatan kemampuan aparat daerah dan stakeholder, Pelibatan tanaga ahli bersama Tim Daerah

KA Kab. Rejang Lebong Prov. Bengkulu


SK Gubernur Bengkulu Nomor 394 Tahun 2002, memiliki luas sekitar 410.980 Ha (Kab. Rejang Lebong, Kab. Kepahiang dan Kab. Lebong)

KA Selupu Rejang
Mencakup 9 desa (Pusat: Desa Air Duku) Luas 15.792 ha (tanaman 80,51%) Terletak di tepi jalan antara Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan Komoditas unggulan holtikultura berupa sayuran (kubis, cabe, tomat, sawi, bunga kol, terong), buahbuahan, (alpokat, pisang, durian) serta tanaman obat (jahe merah , kunyit).

KA Kab. Magelang Provinsi Jawa Tengah Kec. Sawangan, Kec. Dukun, Kec. Pakis, Kec. Ngablak, Kec. Grabag, Kec. Candimulyo, dan Kec. Tegalrejo. Komoditi unggulan hortikultura (wortel, bawang daun, kentang, brocoli, dan ternak sapi

Grabag

Ngablak

Tegalrejo

Pakis

Candimulyo

Sawangan

METODE

Pendekatan

yAtas (top down) yBawah (bottom-up) ySektoral yKhusus Comparative Performance Index (CPI)

TEKNIK

Evaluasi Pembangunan Infrastruktur

Evaluasi Kesempatan Kerja & Pendapatan

Location Quotient (LQ)

Evaluasi Kelembangaan & Organisasi Masyarakat Evaluasi Bentuk Patisipasi Masyarakat Evaluasi Keberlanjutan Kawasan

AHP dan atau ISM

FGD, PRA & RRA

Analisis Keberlanjutan, MDS

Tahapan Kegiatan
 Persiapan survey / Penyusunan dan Penyerahan Laporan Pendahuluan.  Pelaksanaan Survei dan Pengumpulan Data.  Proses Analisis Potensi, Masalah dan Kecenderungan Perkembangan / Proses Penyusunan Laporan Antara.  Perumusan Rancangan Pengembangan/Penyusunan Draft Laporan Akhir.  Penyempurnaan Rancangan Rencana dan Perumusan Draft Peraturan Daerah / Perbaikan Draft Laporan Akhir sekaligus Penyerahan Laporan Akhir


No

Jadwal Kegiatan
Bulan/ inggu e : 1 1 2 3 4 1 2 2 3 4 1 2 3 3 4 1 2 4 3 4 1 2 5 3 4 1 2 6 3 4 et.

egiatan

1 Persiapan 1 2 Mobilisasi Team Studi Kepustakaan 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 Kajian RTRWN, RTRWKab, RPJM, RPJP, dan Renstra Kajian Studi Terkait/Sektoral Lainnya

Penyusunan Brain Storming dan Checklist Penyiapan format survey lapangan dan kuesionar Pengurusan dan penyelesaian administrasi izin survey Penyusunan program dan rencana kerja Diskusi dan koodinasi pelaksanaan Bantek Pendampingan Penyelesaian izin survey lapangan Diskusi rencana kerja Bantek kawasan agropolitan Pengumpulan data 1 Pembagian kuesionar dan penjaringan aspirasi Stakehoder 2 Renstra dan visi serta dan misi pembangunan daerah 3 Pengumpulan data primer 4 Pengumpulan sekunder

2 Pelaksanaan Survey Lapangan

3 Pelaksanaan Proses Analisa 1 2 Tabulasi dan kompilasi data Analisa data Makro 1 Review RTRWN, RTRWP, RTRWKab, RPJM, RPJP, dan Renstra 2 Review RTRWN Provinsi 3 Analisa regional kedudukan, peran dan fungsi Kabupaten

Bulan/Minggu Ke : No Kegiatan 1 1 Persiapan mikro Kabupaten 3 Analisa 1 2 Mobilisasi Team 1 Evaluasi pembanngunan infrastruktur kawasan agropolitan StudiEvaluasi kesempatan kerja & pendapatan masyarakat Kepustakaan 2 1 3 2 4 3 4 5
4

1 2 3 4 1 2

2 3 4 1 2

3 3 4 1 2

4 3 4 1 2

5 3 4 1 2

6 3 4

Ket.

Kajian RTRWN, RTRWKab, RPJM, RPJP, dan Renstra Evaluasi peran kelembagaan dan organisasi masyarakat Kajian Studi Terkait/Sektoral Lainnya Evaluasi bentuk partisipasi masyarakat

5 Evaluasi keberlanjutan dan Checklist Penyusunan Brain Storming agropolitan mandiri 6 Evaluasi skenario pengembangan agropolitan Penyiapan format survey lapangan dan kuesionar mandiri 7 Perumusan penyelesaian administrasi izin survey Pengurusan dan konsep dan strategi pengembangan kawasan agropolitan

Penyusunan Bantek Pendampingan 6 Penyusunan program dan rencana kerja 1 Rencana pembangunan infrastruktur kawasan agropolitan Pelaksanaan Survey Lapangan 2 3 Rencana kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat Rencana bentuk partisipasi masyarakat

1 2 3 4
6 7 5 6 1 5 4

Diskusi dan koodinasi pelaksanaan Bantek Pendampingan Penyelesaian izin survey lapangan Pengumpulan data 1 Diskusi rencana kerja Bantek kawasan agropolitan

Rencana peran kelembagaan dan organisasi masyarakat Rencana pencapaian keberlanjutan agropolitan mandiri Rencana skenario pengembangan agropolitan mandiri Rencana sistem kegiatan pembangunan

Pembagian kuesionar dan penjaringan aspirasi Stakehoder

2 Renstra dan visi serta dan misi Penyempurnaan Bantek Pendampingan pembangunan daerah 3 Pengumpulan data primer Penyempurnaan Bantek Pendampingan Kawasan Agropolitan 4 Pengumpulan sekunder Bantuan Teknis Pendampingan Pelaksanaan Prosesdengan aparat saerah dan stakeholder 1 Pendampingan Analisa 1 2 Diskusi dan pengarahan untuk pengembangan kawasan agropolitan Tabulasi dan kompilasi data 2 3 Arahan dan sosialisasi dengan masyarakat dan stakeholder lainnya Analisa data Makro

Penyerahan dan Pembahasan Laporan Kegiatan 1 Review RTRWN, RTRWP, RTRWKab, RPJM, RPJP, dan Renstra 1 Laporan Pendahuluan (Inception Report) 2 Review RTRWN Provinsi 2 Laporan Antara (Interim Report) peran dan fungsi Kabupaten 3 Analisa regional kedudukan, 3 Laporan Akhir (Final Report) 4 Laporan Ringkasan Eksekutif (Executive Summary Report) 5 Campact Disk (CD) 6 Laporan Bulanan (Monthly Report)

Sistem Pelaporan
Laporan Pendahuluan Laporan Antara/Interim Laporan Final Executive Summary

Masukan, saran dan perbaikan Laporan Pendahuluan ini dari berbagai pihak terkait, akan sangat berarti untuk perbaikan langkah kajian selanjutnya.

You might also like