You are on page 1of 30

BAB I PENDAHULUAN

A.

Rasional Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah yang bersangkutan di masa sekarang dan yang akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional, dan tuntutan global dengan semangat manajemen berbasis sekolah(MBS). Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk : (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

(e)

belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Komponen KTSP terdiri dari: (a) (b) (c) (d) (e) Tujuan Pendidikan Sekolah Struktur dan Muatan Kurikulum Kalender Pendidikan Silabus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

B.

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perundangan yang berlaku yaitu: 1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 3. Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Isi 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi 7. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar dibuat berdasarkan peraturan-

C.

Tujuan Penyusunan Kurikulum KTSP disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di sekolah/madrasah. Sekolah/madrasah sebagai unit penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut: (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas. Tantangan sekaligus peluang itu harus direspon oleh sekolah kami, sehingga visi sekolah diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan (1) potensi yang dimiliki sekolah/madrasah, (2) harapan masyarakat yang dilayani sekolah/madrasah. Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah, sehingga visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait, sehingga seluruh kelompok yang terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya. Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah diingat. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh sekolah kami, SMP Negeri 275 Jakarta. Salah satu masalah pendidikan yang terjadi di Indonesia adalah rendahnya mutu Pemerintah yang telah pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Usaha-usaha Pengembangan kurikulum Peningkatan mutu dan jumlah alat-alat pembelanjaran dan buku-buku pelajaran Peningkatan kompetensi guru dalam upaya peningkatan mutu SDM Peningkatan sarana / prasarana pendidikan Peningkatan management sekolah
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

dilakukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikaan nasional, antara lain :

Bahkan Pemerintah

Propinsi DKI Jakarta telah berusaha melaksanakan peningkatan

kesejahteraan guru dengan adanya kesra pegawai dan tunjangan khusus guru, namun demikian upaya-upaya tersebut sepertinya tidak mampu dan tidak berdaya mengejar atau mengimbangi arus globalisasi seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi dewasa ini. Pemerintah Propinsi DKI Jakarta berusaha menginventarisasi masalah-masalah pendidikan di wilayah DKI Jakarta melalui pendataan Asset Management Plan (AMP) dan menghimpun (input) profil dari setiap sekolah, maka diharapkan dimasa yang akan datang dapat menganalisa, merumuskan dan mengambil kebijakan yang tepat dan baik untuk menanggulangi masalah-masalah pendidikan baik untuk skala wilayah maupun Nasional. Pada dasarya pengelola sekolah telah mengetahui kondisi riil sekolah, sehingga diharapkan di masa-masa yang akan datang seiring dengan fasilitas-fasilitas kebijakan dari Pemerintah pusat maupun daerah, sekolah dapat merumuskan dan menyusun program pengembangannya. Bahwa semenjak terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0259/O/1994 tanggal 05 Oktober 1994, tentang alih fungsi dari ST menjadi SMP, ST Negeri 8 Jakarta, berubah fungsi menjadi SMP Negeri 275 Jakarta. Dalam perubahan fungsi tersebut mata pelajaran keterampilan, seperti Tata Niaga, Kerumahtanggaan, Kelistrikan, Teknik Dasar Pengerjaan Logam tetap diberikan kepada siswa SMP Negeri 275 , bahkan telah ditegaskan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Dasar Propinsi DKI Jakarta tentang ketetapan bahwa SMP Negeri 275 menjadi salah satu dari lima sekolah di DKI Jakarta yang telah menyelenggarakan pembelajaran Mata Pelajaran Keterampilan seperti tersebut di atas atau di sebut SMP PPK (Program Penyelenggaraan Keterampilan). Sedangkan bantuan biaya pendidikan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Propinsi DKI Jakarta disamakan dengan SMP Umum/Konvensional.

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

IDENTITAS SEKOLAH
1. Nomor Statistik Sekolah ( NSS ) 2. Nomor Identitas Sekolah ( NIS ) 3. Nama Sekolah 4. Alamat a. Jalan b. Kelurahan c. Kecamatan d. Kabupaten / kota e. Propinsi f. Kode Pos g. Telp 5. Sekolah di buka
No 1 2 3

: 201016408008 : 200060 SMP Negeri 275 Jl. Jengki Cipinang Asem Kebon Pala Makasar Jakarta Timur DKI Jakarta 13650 8004083

: : : : : : : : : :

Surat Keputusan Nomor Tanggal 49/Dir Pt / BI 64 0268/O/1991 0259/O/1994 08 12 1964 29 05 1991 05 10 1994

Nama Sekolah & Status ST Negeri 8 SMP Negeri Eks ST 8 SMP Negeri 275

Tahun 1964 1991 1994

Keterangan

Alih Fungsi Alih Fungsi

6. Nomor Rekening Sekolah 7. Bentuk Sekolah 8. Waktu Penyelenggaraan 9. Nomor Kode Anggaran

: : : :

511.16.14053 Biasa/Konvensional Pagi 50800626

VISI:
UNGGUL DALAM BIDANG AKADEMIK DAN NON AKADEMIK YANG BERBASIS IMAN DAN TAQWA Indikator Visi : 1..Unggul dalam pengembangan Kurikulum Yang Adaptif, Proaktif, dan Inovatif. 2. Unggul dalam perangkat pembelajaran 3. Unggul dalam kelulusan yang Kompetitif untuk dapat melanjutkan sekolah.
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

3. Unggul dalam kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas 4. Unggul dalam pengembangan fasilitas pendidikan 5. Unggul dalam PBM 6..Unggul dalam pengembangan fasilitas pendidikan yang relevan proporsional dan mutakhir. 7..Unggul dalam kecakapan hidup 8. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik 9. Terwujudnya manajemen yang rapi, tertib dan terkordinir yang berbasis ICT serta MBS yang sinergis. 10. Terwujudnya sistem penilaian yang kontinu,Objektif, Akurat, Transparan, dan Inovatif 11..Terwujudnya Income Generating Activities 12..Meningkatnya implementasi IMTAQ sebagai landasan pergaulan 13..Terwujudnya suasana lingkungan yang aman, asri dan kondusif 14..Terwujudnya team work yang kompak, cerdas, dan kreatif B. MISI SEKOLAH 1. Melaksanakan pengembangan prangkat pembelajaran (silabus dan RPP) yang lengkap,mutakhir dan berwawasan ke depan. 2. Melaksanakan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif,efektif dan menyenangkan dengan acuan CTL. 3. Melaksanakan pengembangan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir dan berwawasan ke depan 4. Melaksanakan pengembangan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan dan berkompeten dalam ICT. 5. Melaksanakan pengembangkan life skill yang sesuai dengan minat dan kemampuan peserta didik 6. Melaksanakan usaha-usaha untuk sumber dana dan penggalangan dana dari berbagai sumber 7. Melaksanakan sistem manajemen mutakhir dan berwawasan yang inovatif, kreatif, efektif,sinergis dan proaktif dengan acuan MBS. 8. Melaksanakan penataan/pengelolaan Sarana prasarana/fasilitas sekolah yang relevan, proposional mutahir dan berwawasan ke depan dengan memenuhi standart minimum.
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

9. Melaksanakan pengembangkan sistem penilaian secara terpadu dan berkelanjutan, obyektif, akurat, inovatif dan transparan sesuai SNP. 10. Melaksanakan distribusi keuangan yang proposional dan fleksibel, tertib, transparan dan subsidi silang yang tepat. 11. Mengurangi angka putus sekolah 12. Memberi bantuan bagi siswa miskin 13. Melaksanakan penyusunan KKM 14. Mengadakan monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dan tenaga TU. 15. Melaksanakan pengembangan model pembelajaran 16. Melaksanakan pengembangan bahan, sumber pembelajaran. 17. Melaksanakan pengembangan media pembelajaran. 18. Melaksanakan pengembangan sarana pendidikan 19. Melaksanakan pengembangan prasarana pendidikan
20.

Melaksanakan penataan lingkungan sebagai pusat komunitas belajar

C. Tujuan SMPN 275 Jakarta 1. Pencapaian Standar Kelulusan yang kompetitif 2. Pencapaian Kelulusan yang mandiri dan produktif sesuai dengan bidang keterampilan yang dimilikinya. 3. Guru dan guru BK 100 % yang memenuhi kualifikasistandart Nasional Pendidikan 4. Kepala sekolah menyandang predikat kepala sekolah Berprestasi tinggi tingkat Nasional, dan S2. 100 % 5. Tenaga kependidikan sudah 100 % memenuhi standart nasional pendidikan. Berpendidikan min S1 dan mampu mengoperasikan komputer. Penambahan tenaga kependidikan mengingat lokal belajar akan berkembang, serta mengganti tenaga kependidikan yang purna bakti. Pendidikan bagi pembantu pelaksana (pesuruh) minimal lulusan SLTA dan jumlahnya disesuaikan dengan formasilokal dan PNS.Jumlah tenaga keamanan disesuaikan dengan formasi lokal, serta diberlakukan tugas piket malam untuk keamanan 6. Pencapaian standar keuangan yang bersumber dari Pemerintah 100 % 7. Pencapaian standar keuangan yang bersumber dari komite sekolah 100 % 8. Pencapaian penciptaan unit usaha sebagai sumber dana pembiayaan kegiatan belajar mengajar SSN 100 %
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

9. Pengoptimalan sistem subsidi silang 100 % (5 thn) 10. Proses pembelajaran sudah standart nasional pendidikan yaitu100 % guru meleksanakan CTL 11. Proses pembelajaran indoor 25% dan 75% outdoor pelaksanaan Team Teaching dalam pembelajaran yaitu 100% 12. Pelaksanaan moving class dalam proses pembelajaran yakni 100%. 13. Pencapaian manajemen yang rapi,tertib dan sinergis (100 %) 14. Pencapaian manajemen yang inovatif kreatif, kondusif dan solid (100%) 15. Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir dan berwawasan ke depan 16. Menghasilkan penyelenggaraan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan 17. Pencapaian standar proses pembeljaran meliputi tercapainya pembelajaran dengan metode CTL, pendekatan benlajar tuntas, pendekatan pembelajaran individual dan lainnya 18. Pencapaian standar pengelolaan sekolah meliputi: pencapaian standar pengelolaan pembeljaran, kurikulum, sarana prasarana, SDM, kesiswaan, administrasi dan lainnya 19. Pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S1 (Strata S-1) sesuai bidangnya 20. Pencapaian standar sarana prasarana/fasilitas, peralatan dan perawatan memenuhi standar minimum (SPM) 21. Pencapaian standar pengelolaan / pemeliharaan sarana prasarana / fasilitas yang memenuhi standar 100 % 22. Pencapaian penciptaan unit usaha sebagai sumber dana pembiayaan kegiatan belajar mengajar SSN 100 % . 23. Perencanaan penilain yang terpadu dan berkelanjutan 24. Model perangkat/Instrumen penilaian telah sepenuhnya sesuai dengan tuntutan kurikulum 25. Telah memiliki data validitas soal (bank soal) yang optimal Tujuan sekolah kami tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah Pertama yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut: 1. Meyakini, memahami, dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan. 2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah, serta berkomunikasi melalui berbagai media. 4. Menyenangi dan menghargai seni. 5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat. 6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanah air. Selanjutnya, atas keputusan bersama guru dan siswa, SKL tersebut lebih kami rinci sebagai profil siswa SMP Negeri 275 sebagai berikut: 1. Mampu menampilkan kebiasaan sopan santun dan berbudi pekerti sebagai cerminan akhlak mulia dan iman taqwa. 2. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olah raga, sesuai pilihannya. 3. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih. 4. Mampu mengoperasikan komputer aktif untuk program microsoft word, excel, dan desain grafis. 5. Mampu melanjutkan ke SMA/SMK terbaik sesuai pilihannya melalui pencapaian target pilihan yang ditentukan sendiri. 6. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kompetisi akademik dan non akademik di tingkat kecamatan, kodya, propinsi, dan nasional. 7. Mampu memiliki kecakapan hidup personal, sosial, environmental dan pra-vocasional.

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A.

Struktur Kurikulum Pada struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah berisi sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat adanya perbedaan bakat, minat atau sifat yang terdapat pada individu, maka sudah barang tentu keluasan atau kedalaman pengetahuan akan sangat berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Program pendidikan terdiri dari Pendidikan Umum, Pendidikan Kejuruan, dan Pendidikan Khusus. SMP Negeri 275 merupakan Sekolah Pendidikan Umum, yang juga merupakan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Keterampilan, dimana Program Pendidikan di Sekolah ini jumlah jam pelajaran adalah 40 jam setiap minggu. Setiap jam memiliki durasi 40 menit. Keseluruhan jenis Program Pendidkan SMP Negeri 275 terdiri dari Program Umum, meliputi sejumlah mata pelajaran yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, dan program Pilihan yang merupakan mata pelajaran unggulan yang menjadi ciri khas suatu daerah, berupa mata pelajaran Muatan Lokal yang ditentukan oleh kebijakan Dinas Setempat dan kebutuhan sekolah. Struktur dan muatan KTSP pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang tertuang dalam Standar Isi yang menjadi pedoman KTSP SMP Negeri 275, meliputi 5 kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

10

No

Kelompok Pelajaran

Mata

Cakupan

1.

Agama dan Akhlak Kelompok Mulia

mata

pelajaran

dan

akhlak

mulia

dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

2.

Kewarganegaraan dan Kepribadian

Kelompok

mata

pelajaran

Kewarganegaraan

dan

Kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak pelestarian asasi manusia, kemajemukan kesetaraan bangsa, gender, lingkungan hidup,

demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme. 3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/ MTs atau SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah serta kritis, kreatif dan mandiri. 4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitifitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi dan mengeksopresikan keindahan serta harmoni kehidupan individual, sehingga
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

dan Teknologi

11

mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

5.

Jasmani, Olah Raga Dan Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan pada SMP/ MTs atau SMPLB, dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportifitas dan kesadaran hidup sehat.

Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya adalah sebagai berikut: 1. Kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia meliputi Pendidikan Agama. 2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian meliputi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matemtica, IPA, IPS, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. 4. Kelompok mata pelajaran Esttica,meliputi Seni Budaza dan bahasa Daerah. 5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah raga dan Kesehatan meliputi pelajaran Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan. Struktur Kurikulum SMP Negeri 275 Jakarta Komponen A. Mata Pelajaran Umum 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga Dan Kesehatan 10. Teknologi Informasi Dan Komunikasi B. Muatan Lokal
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

Kelas dan Alokasi Waktu VII VIII IX 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2

12

11. PLKJ 12. Pendidikan Keterampilan * Kelistrikan * Ketataniagaan * Kerumahtanggaan * Tek. Pengerjaan Logam C. Pengembangan Diri - Bimbingan Karir ( Melalui Pend. BK ) - Ekstrakurikuler Kepramukaan Olahraga Prestasi PMR Paskibra Rohis Kesenian English Club Bina Akademik

2 4

2 4

2 4

Pembiasaan Tadarus JUMLAH

37

37

37

B. Muatan Kurikulum 1. Mata Pelajaran a. Pendidikan Agama Pelajaran agama yang diajarkan kepada siswa sesuai dengan agama yang dianut, yaitu agama Islam, Kristen dan Katholik. Tujuan : Memberikan wawasan terhadap keragaman agama di Indonesia, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan agam masing-masing. b. Kewarganegaraan dan Kepribadian Tujuannya :
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

13

Memberikan pemahaman terhadap siswa tentang kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan menanamkan pentingnya rasa persatuaan dan kesatuan. c. Bahasa Indonesia Tujuan : Membina Keterampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap IPTEK d. Bahasa Inggris Tujuan : Membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi. e. Matematika Tujuan : Memberikan pemahaman logika dan kemampuan dasar matematika dalam rangka menunjang penguasaan IPTEK f. Ilmu Pengetahuan ALam Mata pelajaran ini meliputi dua ilmu yaitu Ilmu Fisika dan Ilmu Biologi. Tujuan : Membeikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dalam memahami dan menguasai dasar-dasar sains dalam rangka menunjang penguasaan IPTEK g. Ilmu Pengetahuan Sosial Mata pelajaran ini meliputi bidang pengetahuan sejarah, Ekonomi dan Sejarah. Tujuan : Memberikan pemahaman tentang pengetahuan Sosio Cultural masyarakat yang majemuk, dan berusaha mengembangkan kesadaran dalam hidup bermasyarakat serta memiliki keterampilan hidup secara mandiri. h. Seni Budaya

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

14

Mata pelajaran ini meliputi bidang seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater, dengan mempprioritaskan Tujuan : dua bidang yang disesuaikan dengan situasi sekolah maupun tenaga pengajar. Jadi yang diajarkan adalah seni rupa dan seni musik. Mengembangkan sikap apresiatip terhadap karya seni rupa maupun seni musik, serta melatih siswa untuk berani berkreasi atau berkarya seni sesuai dengan kebudayaan Indonesia. i. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tujuan : Menanamkan kebiasaan hidup sehat,meningkatkan semangat hidup melalui kegiatan yang berkaitan dengan kebugaran dan keterampilan dalam berolahraga, menanamkan sikap sportifitas,tanggungjawab dan disiplin serta meningkatkan rasa percaya diri pada siswa. j. Teknologi Informasi dan Komunikasi Mata pelajaran ini menitik beratkan pada etika pemanfaatan,pengolahan data dan penugasan proyek pada media Komputer. Tujuan : penguasaan IPTEK menuju era Memberikan pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi informasi komunikasi khususnya Komputer, dalam rangka menunjang globalisasi.. 2. Muatan Lokal Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan dari daerah, yang materi di dalamnya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain karena terlalu banyak, sehingga harus menjadi mata pelajaran mandiri. Berdasarkan SK gubernur DKI Jakarta, setiap sekolah diberikan keleluasaan dalam menentukan mulok tambahan selain mulok yang merupakan ciri khas dari daerah DKI Jakarta Selama tidak melebihi beban belajar maksimal. Mulok juga merupakan suatu pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya. Dengan adanya aturan tersebut SMP 275 menentukan mulok sebagai berikut:
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

15

a. PLKJ ( Pendidikan Lingkungan Kehidupan Jakarta ) Mata pelajaran ini adalah Muatan Lokal yang merupakan ciri khas dari daerah DKI Jakarta, yang wajib diikuti oleh seluruh siswa pada Tingkat Pendidikan Dasar, khusus untuk SMP 275 kelas VII, VIII, dan IX , PLKJ bermuatan 2 jam pelajaran Tujuan : Menanamkan nilai-nilai budaya atau kehidupan kota Jakarta yang multi kompleks, dengan tidak menghilangkan unsur-unsur budaya daerah setempat. Termasuk juga berupaya untuk mewujudkan tata hubungan yang harmonis dalam lingkungan kehidupan yang heterogen. b. Keterampilan SMP 275 telah ditetapkan sebagai Sekolah Penyelenggara Program Keterampilan, oleh karenanya keterampilan yang dikembangkan tidak hanya satu bidang keterampilan, tetapi meliputi empat bidang keterampilan antara lain : Keterampilan Kelistrikan ,kelas VII, VIII, IX Keterampilan Kerumahtanggaan, kelas VII, VIII, IX Keteampilan Tek. Pengerjaan Logam, kelas VII. VIII, IX Keterampilan Ketataniagaan, kelas VIII dan IX

Masing- masing siswa memilih salah satu keterampilan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan alokasi waktu 4 jam per minggu. Tujuan : Memberikan bekal berupa keterampilan sesuai yang dipilih siswa agar mereka yang tidak berkeinginan melanjutkan SMA, dapat memilih SMK yang sesuai dengan kemampuan dasar keterampilan yang mereka miliki. 3. Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat atau kemampuan setiap peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri dilaksanakan di bawah bimbingan guru BK, guru, atau tenaga pelatih diluar guru atas koordinator dari staf bidang kesiswaan. SMP 275 melaksanakan kegiatan pengembangan diri yang tercakup dalam berbagai kegiatan sebagai berikut :
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

16

a. Kegiatan Layanan Konseling Kegiatan layanan konseling yang dilaksanakan meliputi : Layanan bimbingan belajar Layanan bimbingan perorangan Layanan bimbingan kelompok Layanan bimbingan karir

Kesemuanya tercakup dalam Program Pola 17, yang bertujuan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah belajar yang dihadapi,membantu mengatasi masalah kehidupan sosial siswa, membantu dalam pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan membantu siswa dalam pengenbangan karir atau bakat yang dimiliki. b. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut : Melatih siswa dalam berorganisasi Mempersispkan siswa untuk menjadi pemimpin yang penuh tanggung jawab Melatih siswa untuk bersikap lebih demokratis Melatih siswa untuk dapat belajar mengambil keputusan secara tepat, cepat dan berdaya guna bagi dirinya dan orang lain. c. Kepramukaan Kegiatan Kepramukaan yang diselenggarakan di SMP 275 memiliki tujuan sebagai berikut : Sebagai wahana untuk berlatih berorganisasi Melatih siswa untuk terampil dan mandiri Melatih siswa untuk dapat mempertahankan hidup dalam keadaan apapun Melatih siswa untuk senantiasa memiliki kepekaan jiwa social yang tinggi Melatih siswa untuk dapat memiliki sikap kerjasama yang tinggi orang lain Melatih siswa untuk dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat

d. Kegiatan PMR
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

17

Kegiatan yang menitikberatkan pada kegiatan praktik PPPK, yaitu Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih siswa dalam hal-hal sebagai berikut : Memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap orang lain Memiliki sikap kerjasama Memiliki kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. Meningkatkan peranan dari Usaha Kesehatan Sekolah U K S

e. Kegiatan Paskibra Kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk : Melatih Kedisiplinan Meningkatkan rasa cinta terhadap Tanah Air Meningkatkan semangat Patriotisme Melatih kerjasama

f. Kegiatan Rohani Islam Kegitan yang memberikan tuntunan ajaran - ajaran Islam secara mendalam yang mencakup membaca Al-quran/ belajar Iqro bagi yang belum bisa membaca dalam rangka upaya pemberantasan buta Al- quran serta penanaman aqidah , tauhid dll. g. Kesenian Kegiatan ekstrakurikuler bidang kesenian yang dilaksanakan meliputi latihan Paduan suara dan ansamble Musik.. Selain itu juga mengadakan kegiatan pengembangan seni Kaligrafi, dan seni tari dan teater. h. English Club Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang program English day, sebagai upaya untuk melatih siswa agar mempunyai keberanian berekspresi dengan alat komunikasi bahasa Inggris melalui suatu permainan atau percakapan dengan berbahasa Inggris. i. Bina Akademik
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

18

Dilaksanakan dalam rangka membina anak anak yang berbakat dalam bidang akademik, sebagai upaya untuk mempersiapkan para siswa mengikuti suatu kompetisi mata pelajaran baik di dalam lingkungan sekolah sendiri maupun di luar SMP 275. j. Olahraga Prestasi Kegiatan Olahraga Prestasi yang dilaksanakan di Sekolah meliputi : Sepak bola, Futsal, Renang, dan Baskaet. Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai berikut : * Melatih kedisiplinan * * Memupuk jiwa sportifitas Menyeimbangkan antara kerja otak kiri dan otak kanan * Melatih kerjasama yang tinggi.

k. Pembiasaan Kegiatan pembiasaan yang dilakukan setiap hari oleh para siswa dan guru adalah melaksanakan Tadarus Al-quran bagi yang beragama Islam dan membaca Kitab bagi agama Non Islam. Kegitan yang berlangsung selama 15 menit menjelang KBM dimulai, dipandu langsung oleh guru melalui media pengeras suara. Mekanisme pelaksanan kegiatan pengembangan diri a. Kegiatan Pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran pokok. Yaitu pada Kegiatan Ekstrakurikuler dan Kegiatan khusus Pelayanan Bimbingan dan dibina langsung oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi yang baik, berdasarkan Kepala Sekolah. b. Jadwal Kegiatan surat keputusan

NO 1 2 3

JENIS KEGIATAN Pelayanan Bimbingan dan Konseling LDKS Kepramukaan


KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

HARI WAKTU Senin s.d 07.15 13.30 Sabtu Sabtu Sabtu 07.15 08.30 09.00 11.00
19

4 5 6 7 8 9 10 11

PMR Paskibra Rohis Kesenian English Club Bina Akademik Olahraga Prestasi Pembiasaan

Sabtu Sabtu Sabtu Sabtu Sabtu Sabtu Sabtu Senin s.d Sabtu

09.00 11.00 09.00 11.00 09.00 11.00 09.00 11.00 09.00 11.00 09.00 11.00 09.00 11.00 07.00 07.15

c. Alokasi Waktu Untuk kegiatan Ekstra Kurikuler kelas VII dan VIII , diberikan 3 jam Pelajaran ( ekuivalen 3 x 40 menit ). Sedangkan kelas IX diberikan materi bina akademik , untuk menghadapi kegiatankegiatan yang berkaitan dengan Ulangan Nasional. d. Penilaian Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada kepala Sekolah dan Orang tua, dalam bentuk kualitatif sebagai berikut : Katagori A B C D 4. Keterangan Sangat Baik Baik Cukup Kurang Pengaturan Beban Belajar Semester, Ujian Sekolah dan Ujian

Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar maksimal 37 jam pelajaran per minggu, untuk kelas VII, VIII, IX. Satu jam pelajaran 40 menit, sebagaimana rincian berikut : a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran, dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. SMP 275 menambah 1 jam pelajaran untuk memberikan program bimbingan secara klasikal oleh guru B K.

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

20

b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur adalah 50 % dari kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan, dimana pemanfaatan alokasi waktu harus memperhitungkan yaitu Kali jam pelajaran di sekolah. Contoh : Pendidikan Agama, jumlah per minggu adalah 2 jam pelajaran, tugas di rumah adalah dari 80 menit = 40 menit c. Alokasi waktu untuk praktek adalah 2 jam pelajaran praktik di luar kelas setara dengan 1 jam tatap muka di kelas. Hal ini sesuai dengan yang tercantum pada struktur kurikulum SMP 275. Berikut adalah rincian waktu yang diperlukan dalam satu tahun ajaran / 2008 : Kelas Satu tatap menit VII VIII IX 40 40 40 37 37 37 32 s.d 36 32 s.d 36 32 s.d 34 1184 - 1332 1184 - 1332 1184 - 1258 jam Jumlah muka/ jam Minggu efektif/ Waktu pembelajaran/ jam/ tahun 2007 berarti beban dan mempertimbangkan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Jadi penugasan atau PR harus diperhitungkan waktu pengerjaannya

pembelajaran

pembelajaran/minggu

tahun ajaran

5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar, berkisar antara 67,5 s.d. 100, adapun kriteria idealnya adalah 75. Oleh karena itu SMP Negeri 275 menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal sebagai target pencapaian kompetensi ( TPK ), dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, tingkat esensial dari masing-masing KD mata pelajaran, kompleksitas tiap-tiap mata pelajaran serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan akan selalu berupaya meningkatkan kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

21

Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai lebih besar atau sama dengan diberikan kesempatan remedial. Langkah-langkah dalam pencapaian ketuntasan belajar adalah sebagai berikut: a. Menyusun Program b. Melaksanakan Program c. Melaksanakan Evaluasi d. Melaksanakan Analisa Hasil Ulangan e. Mengadakan Remedial

KKM ,akan

Pelaksanaan remedial dapat dilakukan berulang kali sesuai indikator mana yang belum tercapai oleh siswa yang bersangkutan. Kegiatan Remedial dapat dilakukan maksimal tiga kali, dengan didahului pembelajaran ulang tentang materi yang belum dikuasai, hingga siswa mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Sedangkan bagi siswa yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, dapat mengikuti program pengayaan atau Enrichment atau tingkat diatasnya lagi yaitu mengikuti program percepatan atau Acclerated. Berikut ini adalah tabel Kriteria Ketuntasan Minimal yang menjadi target pencapaian kompetensi ( TPK ) di SMP Negeri 275 Jakarta, Tahun Pelajaran 2007 -2008.

RENCANA KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) TAHUN PELAJARAN 2007-2008 KOMPONEN A. Mata Pelajaran 1. Agama a. Islam b. Kristen 2. P K N Penguasaan Nilai-nilai Penerapan Penguasaan Konsep dan 67,5 / 70 67,5 / 70 67,5 67,5/70 67,5 / 70 67,5 67,5 / 70 67,5 / 70 67,5
22

ASPEK PENILAIAN VII

KKM / KELAS VIII

IX

Konsep

dan

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

3. Bhs. Indonesia

4. Bhs. Inggris

5. Matematika 6. I P A

Nilai-nilai Penerapan Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Apresiasi Sastra Mendengarkan Berbicara Membaca Menulis Pemahaman Konsep Penalaran & Komunikasi Pemecahan Masalah Pemahaman& Penerapan Konsep Kinerja Ilmiah Penguasaan Konsep Penerapan Apresiasi Kreasi Permainan dan Olahraga Aktifitas Pengembangan Uji Diri/ Senam Aktifitas Ritmik Pilihan

67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 70.0 67,5 67,5 70 70 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 70 68 68

67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 68 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

67,5 68 68 68 68 68 67,5 67,5 67,5 67,5 70 68 67,5 67,5 67,5 67,5 67,5 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

7. I P S 8. Seni Budaya 9. Pend. Jasmani O.R & Kesehatan

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Etika Pemanfaatan Pengolahan dan pemanFaatan Informasi Penugasan Proyek

B. Muatan Lokal 1. P L K J 2. Keterampilan C. Pengembangan Diri 6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

Penguasaan Konsep Penerapan Penguasaan Konsep Penerapan

70 70 70 70 Minimal Baik

70 70 70 70

70 70 70 70

23

a. Pengolahan Nilai Raport Nilai ulangan harian (UH )bobotnya harus lebih besar dari pada ulangan tengah semester ( UTS ) dan ulangan akhir semester ( UAS ). Nilai UH untuk aspek pemahaman konsep diperoleh dari nilai tes, baik tertulis maupun lisan sebesar 70 % ditambah rata-rata tugas sebesar 30 %. Sedangkan untuk aspek yang lainnya disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran melalui pengamatan, observasi, maupun unjuk kerja dan lainnya. Nilai raport diperoleh dari Rata-rata UH X 3 + UTS + UAS ----------------------------------------5 b. Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas untuk siswa SMP Negeri 275 diatur sebagai berikut : Siswa dinyatakan naik kelas apabila menempuh seluruh program pembelajaran. Siswa dinyatakan naik kelas apabila semua mata pelajaran, Masing- masing aspek memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan KKM Siswa dinyatakan naik bersyarat, yaitu apabila dari seluruh aspek yang terdapat pada seluruh mata pelajaran , paling banyak 3 aspek memperoleh nilai di bawah KKM. Siswa dinyatakan naik kelas apabila memiliki nilai minimal baik akhlak,budi pekerti. Siswa dinyatakan tidak naik apabila memiliki nilai di bawah KKM lebih dari 3 aspek untuk seluruh mata pelajaran. c.Kelulusan Siswa Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 ayat 1, yang menyatakan bahwa Peserta didik dinyatakan lulus dari SMP Negeri 275 Jakarta , setelah memenuhi persyaratan sebagai berikut : Siswa menyelesaikan seluruh program pembelajaran Siswa memperoleh nilai minimal baik tentang kelompok mata pelajaran agama akhlak dan budi pekerti, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok tentang

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

24

mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,olahraga dan kesehatan. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan nilai rata-rata minimal 60,0 dan nilai minimal setiap mata pelajaran 60,0 atau mengikuti ketentuan dari Depdiknas Ujian sekolah dibuat oleh sekolah masing-masing dengan kisi- kisi yang telah ditentukan dari Dinas Pendidikan Dasar. Lulus ujian Nasioanl yang diselenggarakan Depdiknas, dengan nilai rata-rata minimal 50,0 untuk semua mata pelajaran dengan tidak ada nilai di bawah 42,5 atau memiliki nilai minimal 40 pada salah satu mata pelajaran, tetapi nilai mata pelajaran lainnya adalah 60,0. Siswa dinyatakan tidak lulus jika salah satu kriteria diatas tidak dapat dipenuhi. Ketentuan tersebut di atas dapat mengalami perubahan, jika ada peraturan pemerintah yang baru.

7. Pendidikan Kecakapan Hidup (LIFE SKILL) Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya. Meliputi beberapa hal yaitu : a. Kurikulum untuk SMP dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional. b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal. Dalam kegiatan pembelajaran perlu dilatihkan kecakapan hidup, atau jenis keterampilan yang dapat memberikan jiwa wiraswasta atau bekal untuk hidup siswa yang meliputi :
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

25

1). Kecakapan personal, yang terdiri dari kesadaran diri, meliputi : a. SADAR SBG MAKHLUK TUHAN, maka kita perlu : IBADAH, JUJUR, DISIPLIN, KERJA KERAS DSB. b. SADAR AKAN POTENSI DIRI maka kita perlu : MEMILIH c. SADAR SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL, MAKA KITA PERLU :: TOLERAN, SALING MENGHORMATI, GOTONG ROYONG d. SADAR SBG MAKHLUK LINGKUNGAN MAKA KITA PERLU : MEMELIHARA DAN MEMANFAATKAN LINGKUNGAN DG ARIF. Kecakapan berpikir rasional : menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan, memecahkan masalah. 2). Kecakapan sosial, meliputi : Kecakapan bekerjasama, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam budaya loka dan global, berinteraksi dalam masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap disiplin, membudayakan sikap hidup sehat. 3). Kecakapan akademik : merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, menghubungkan variabel, merencanakan dan melakukan penelitian Materi atau bahan ajar yang mengandung kecakapan personal, kecakapan sosial dan kecakapan akademik terintegrasi dalam mata pelajaran. 4) Kecakapan vokasional : keterampilan yang terkait dengan bidang pekerjaan/kejuruan (misalnya menjahit, otomotif), keterampilan bekerja, keterampilan kewirausahawan, keterampilan menguasai teknologi informasi dan komunikasi, dan keterampilan merangkai alat. Materi dan bahan ajar yang mengandung kecakapan vokasional terdapat pada jenis mata pelajaran keterampilan atau muatan lokal Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di SMP Negeri 275 Jakarta adalah : 1) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi dalam mata pelajaran, misalnya :
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

26

a) Pada

mata pelajaran bahasa Indonesia , siswa dapat mengarang, berpuisi atau sastrawan yang

berprosa yang nantinya siswa dapat menjadi wartawan atau profesional.

b) Pada pelajaran matematika, siswa mampu menghitung berbagai bentuk kegiatan usaha, baik dalam keuangan, menghitung besarnya modal usaha, keuntungan dan besarnya penjualan barang, dan lain-lain. c) Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, siwa mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris dengan baik, apalagi pada masa era globalisasi mendatang d) Bidang keterampilan yaitu Keterampilan Kerumahtanggaan, siswa dapat menjahit pakaian, memasak aneka hidangan; Keterampilan kelistrikan siswa dapat memasang instalasi listrik di rumah, memperbaiki alat-alat listrik; Keterampilan Teknik Pengerjaan Logam siswa dapat membuat pot, kap lampu, file box, kotak P3K, palu, pegangan pintu dari logam dan anyaman lainnya, dan Keterampilan Ketataniagaan yakni siswa dapat menghitung sistem akutansi dan mengetik sistem 10 jari. 2) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi pada mata pelajaran keterampilan, seperti pada mata pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Tataboga, Tata busana, Keterampilan Jasa dan Pembukuan Sederhana a) Pada mata pelajaran TIK, siswa memiliki keterampilan dan mampu mengoperasikan komputer dan jaringan internet dan pada masa mendatang b) Pada mata pelajaran Tata boga, siswa memiliki keterampilan memasak yang enak, menyusun menu masakan, mengatur meja makan dan perangkatnya, dan lain-lain, sehingga pada masa mendatang siswa dapat membuka usaha warung makan, restoran, katering, pedagang kue-kue basah maupun kering,dan lain-lain c) Pada mata pelajaran tata busana, siswa memiliki keterampilan menjahit, membuat pola, memotong pakaian yang akan dijahit, dan lain-lain, sehingga bekerja pada penjahit tertentu yang berkualitas d) Pada mata pelajaran Keterampilan jasa/pembukuan sederhana, siswa memiliki keterampilan menyusun buku kas, buku besar, neraca dan lain-lain, sehingga pada masa mendatang siswa dapat bekerja di bagian andiministrasi keuangan, perkantoran dan lain-lain
KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

pada masa

mendatang siswa bisa bekerja pada perusahan garmen, membuka usaha jahitan atau

27

e) Keterampilan kelistrikan siswa dapat memasang instalasi listrik di rumah dan memperbaiki alat-alat listrik. f) Keterampilan Teknik Pengerjaan Logam siswa dapat membuat pot dari logam, kap lampu, file box, kotak P3K, palu, pegangan pintu dan lainnya. 8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global a Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. b Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. c Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. d Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal.

e. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal SMP Negeri 275 adalah : 1) Pramuka 2) Paskibra 3) PMR/UKS 4) English Club 5) Seni Paduan Suara 6) Futsal 7) KIR

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

28

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

29

Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut: permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun

pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun. sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.

KTSP SMPN 275 Jakarta Timur

30

You might also like