You are on page 1of 17

Laporan Kasus

Fraktur Os Femur Dekstra 1/3 Medial Transverse Displaced Tertutup

Oleh : Amalia Salsabilla, S.Ked 04053100023 Pembimbing: dr. Rendra Leonas, Sp.OT
BAGIAN ILMU BEDAH RUMAH SAKIT Dr. MOH. HOESIN PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2010

A. Identifikasi
Nama Jenis kelamin Umur Pekerjaan Alamat Kebangsaan Agama MRS : Nn. Mr : Perempuan : 15 tahun : Pelajar : Palembang : Indonesia : Islam : 6 Maret 2010

B. Anamnesis
Keluhan Utama Nyeri dan sulit menggerakkan tungkai kanan setelah KLL Riwayat Perjalanan Penyakit 1 jam SMRS motor yang dikendarai penderita bertabrakan dengan motor lain dari arah berlawanan, penderita terjatuh dengan tungkai kanan membentur aspal.

C. Pemeriksaan fisik
Survei Primer
A B C D : Baik : RR= 24x/menit : TD = 110/70 mmHg N = 98x/menit : GCS = E4 M6 V5 = 15, pupil isokor, refleks cahaya +/+

Status Lokalis Regio femoris dextra:


I P : Deformitas (+) : NVD baik ROM aktif-pasif terbatas

Foto ekstrimitas bawah

D. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologis
(tanggal 6 Maret 2010) R Regio Femur dekstra: Fraktur os femur dextra 1/3 tengah transverse displaced

Pemeriksaan darah rutin


(tanggal 6 Maret 2010)
Hb Ht Leukosit Trombosit LED Ureum Kreatinin Na Kalium :12 g/dL : 36 vol% : 9400/mm3 : 332.000/mm3 : 72 : 42 mg/dl : 1.2 mg/dl : 132 mmol/l : 4.3 mmol/l

E. Diagnosis Kerja
Fraktur os femur 1/3 medial transverse displaced tertutup (32.A3)

F. Penatalaksanaan
IVFD AG Imobilisasi fraktur dengan skin-traksi Rencana ORIF

G. Prognosis
Quo ad vitam : bonam Quo ad functionam : bonam

H. Analisis kasus
Pada anamnesis didapatkan data bahwa penderita berusia 15 tahun beralamat di dalam kota, datang ke RSMH dengan keluhan Nyeri dan sulit menggerakkan lengan kanan setelah kecelakaan lalu lintas Dari anamnesis lebih lanjut diketahui bahwa 1 jam SMRS, motor yang dikendarai penderita bertabrakan dengan morot lain dari arah berlawanan. Penderita terjatuh dengan tungkai kanan membentur aspal.

Pada pemeriksaan fisik, status generalis didapatkan pernafasan, nadi, tekanan darah dan suhu dalam batas normal. Dari hasil pemeriksaan fisik, pada status lokalis didapatkan pada femoris dextra tampak deformitas. Pada pemeriksaan, didapatkan NVD baik dan ROM aktif pasif terbatas. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berupa pemeriksaan radiologis dengan hasil rontgen humerus dextra AP / Lateral didapatkan fraktur humerus 1/3 tengah wedge

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan disimpulkan bahwa pasien ini didiagnosa dengan fraktur os femur dextra 1/3 tengah transverse displaced tertutup. Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini adalah rencana terapi operatif.

G. Follow up
Tanggal 10 Maret 2010, selesai dilakukan ORIF atas indikasi fraktur os femur dextra 1/3 tengah transverse displaced tertutup. Intra Operatif: - Dilakukan incisi lateral femur dextra - Incisi diperdalam sampai tampak shaft femur - Dilakukan pemasangan K-nail ukuran 11mm dan panjang 38 cm Post operasi penderita dirawat di bangsal.

Rontgen regio femur dextra AP-Lateral setelah ORIF (K-nail)

Terima kasih

You might also like