You are on page 1of 5

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Angka Melek Huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (RLS) merupakan variabel dari indeks pendidikan yang ditetapkan United Nations Development Program (UNDP). Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengurangi jumlah penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas melalui program pendidikan keaksaraan. Program pendidikan keaksaraan yang dilaksanakan diantaranya keaksaraan dasar, keaksaraan lanjutan, dan keaksaraan mandiri. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah bertujuan untuk meningkatkan angka melek huruf (AMH) dan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indonesia yang tergolong rendah. Selain meningkatkan AMH pemerintah juga berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Sesuai penjelasan Direktorat Pendidikan Masyarakat Direktorat Pendidikan Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional (2010:7) bahwa KUM adalah sebagai berikut: Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan kegiatan peningkatan kemampuan keberaksaraan bagi warga belajar yang telah mengikuti dan atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar, melalui pembelajaran keterampilan usaha (kewirausahaan) yang dapat meningkatkan produktivitas warga belajar, baik secara perorangan maupun kelompok sehinggga diharapkan dapat memiliki mata pencaharian dan penghasilan dalam rangka peningkatan taraf hidupnya.

Sesuai uraian tersebut maka tujuan dari KUM adalah peningkatan mutu pendidikan dan taraf hidup masyarakat khususnya warga belajar baik secara perorangan maupun kelompok. Dalam pelaksanaan KUM perlu direncanakan sedemikian rupa sehingga tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Penulis selaku seorang tutor Keaksaraan Usaha Mandiri di PKBM Al Hikmah Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis menerapkan suatu metode pembelajaran yaitu Metode Pembelajaran Berbasis Usaha Sukses (BUS) metode tersebut dilengkapi dengan beberapa instrumen pembelajaran KUM yang berkaitan dengan kemampuan berwirausaha dan keberaksaraan. Diterapkannya metode pembelajaran BUS dan instrumennya karena adanya kendala yang selalu dihadapi, baik oleh tutor maupun warga belajar pasca pembelajaran KUM. Kendala tersebut adalah tidak adanya tindak lanjut baik pelestarian keaksaraan maupun kewirausahaan warga belajar. Dengan

diterapkannya instrumen tersebut dalam pembelajaran ternyata mampu membantu warga belajar dalam pelestarian keberaksaraan dan kewirausahaan. Dalam instrumen tersebut digambarkan perencanaan usaha, analisis usaha, administrasi keuangan secara sederhana. Hal ini merupakan program terpadu dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung (calistung), berbicara, dan mendengarkan serta melakukan interaksi sosial dalam bentuk wirausaha warga belajar secara terpadu. Sebagai seorang tutor, penulis mengharapkan adanya perubahanperubahan yang signifikan pada warga belajar setelah mengikuti pembelajaran KUM. Perubahan yang diharapakan yaitu perubahan secara akademis dan

ekonomi. Dari kegiatan pembelajaran yang selama ini penulis kerjakan dalam pembelajaran KUM dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

pembelajaran yang tepat akan membantu WB dalam mencapai SKL KUM. Dalam pembelajaran KUM penulis menerapkan sebuah metode dengan sebutan Metode Pembelajaran Berbasis Usaha Sukses. Metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesuksesan warga secara akademis dan ekonomi. Untuk itu penulis berharap karya nyata ini mampu memberikan sumbangsih khususnya pada pembelajaran kemasyarakatan atau PNFI di Indonesia. Karya nyata Nyata ini penulis beri judul PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS USAHA SUKSES PADA

PEMBELAJARAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI KELOMPOK BELAJAR CEMPAKA DESA MARUYUNGSARI KECAMATAN

PADAHERANG KABUPATEN CIAMIS. Penulisan judul ini merupakan pengalaman nyata yang dilaksanakan oleh penulis dalam keaksaraan di daerah asal penulis. pembelajaran

B. Perumusan Masalah Sebagaimana judul penulisan di atas maka penulis menguraikan sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah a. Masih banyaknya warga belajar yang belum dapat melakukan usaha secara mandiri dengan memanfaatkan program pembelajaran keaksaraan. hal-hal

b. Belum adanya peningkatan taraf hidup yang signifikan setelah adanya pembelajaran keaksaraan.
c. Masih belum maksimalnya peningkatan life skills yang dimiliki warga

dalam bentuk usaha dan pelestarian keaksaraan pembelajaran keaksaraan.

sebagai dampak dari

2. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penulisan ini sebagai berikut:


a. Bagaimanakah perencanaan Metode Pembelajaran BUS yang dapat

meningkatkan kemampuan berwirausaha warga belajar KUM di Maruyungsari?

Desa

b. Bagaimanakah penerapan Instrumen-instrumen Metode Pembelajaran BUS

untuk meningkatkan taraf hidup warga belajar?


c. Apakah Instrumen Metode Pembelajaran BUS dapat meningkatkan life

skills yang dimiliki warga dalam bentuk usaha dan pelestarian keaksaraan sebagai dampak dari pembelajaran keaksaraan?

C. Tujuan Tujuan dari penulisan ini diharapkan:

1) Mengoptimalkan metode pembelajaran BUS agar dapat meningkatan

kemampuan berwirausaha warga belajar KUM di Desa Maruyungsari.


2) Penetapan

Instrumen-instrumen

Metode

Pembelajaran

BUS

untuk

meningkatkan taraf hidup warga belajar.


3) Penerapan Instrumen Metode Pembelajaran BUS untuk memaksimalkan

peningkatkan life skills yang dimiliki warga dalam bentuk usaha dan pelestarian keaksaraan sebagai dampak dari pembelajaran keaksaraan.

D. Manfaat Karya Nyata


1. Bagi Tutor, diharapkan karya nyata ini dapat meningkatkan kinerja dan

kreativitas dalam pendampingan warga belajar untuk meningkatkan keberaksaraan dan kewirausahaan secara mandiri.
2. Bagi Dinas Pendidikan, diharapkan karya nyata ini dapat dijadikan rujukan

dalam pelaksanaan Keaksaraan Usaha Mandiri sehingga SKL KUM dapat tercapai.
3. Bagi Warga Belajar, karya nyata ini diharapkan dapat meningkatkan

motivasi dan semangat warga belajar dalam mengikuti program Keaksaraan Usaha Mandiri sehingga mampu meningkatkan taraf hidup secara akademis maupun ekonomi.

You might also like