You are on page 1of 19

Iwa Kartiwa

Menjelaskan pengertian statistik secara plural dan singular Menjelaskan pengertian variabel Menjelaskan pengertian data dan jenisjenisnya Menyusun data dalam tabel Menyusun distribusi frekuensi Menyusun data dengan menggunakan grafik

Plural

Data Kuantitatif Teknik Statistik

Teknik Penyajian Data

Arti Statistik Singular

Induktif

Menarik kesimpulan

Jenis Statistik

Tanpa menarik kesimpulan untuk populasi Deskriptif Numerik Distribusi Frekuensi kategori/ peristiwa

Statistik Plural: dikaitkan dengan kumpulan angka (data kuantitatif) atau fakta sebuah fenomena yang secara sengaja disimpan untuk diakses/digunakan di kemudian hari Statistik Singular: teknik statistik atau metodologi, yaitu teknik analisis untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, menganalisis dan menginterpetasikan data kuantitatif, atau statistika Statistik Parametrik: Metode untuk memperoleh dan menganalisis data kuantitatif Statistik Nonparametrik: Metode untuk memperoleh dan menganalisis data kualitatif

Data: Hasil pengamatan Populasi: Keseluruhan objek yang terlibat di dalam pengamatan Sampel: Sebagian objek dari populasi yang diamati Populasi berhingga: Jumlahnya terbatas Populasi tak berhingga: Jumlahnya tak terbatas Inference: Mengambil kesimpulan dari sampel Probabilitas: Teori kemungkinan Statistik deduktif/deskriptif: ilmu statistik yg menganalisis tanpa menarik kesimpulan terhadap populasi Statistik induktif/inference: Ilmu statistik yang membicarakan aturanaturan menarik kesimpulan dari suatu sampel Variabel: notasi atau simbol huruf Variabel diskrit: variabel yang nilainya selalu bulat dalam bilangan asli Variabel kontinu: variabel yang dapat bernilai sembarang bilangan, baik dalam bilangan asli maupun pecahan Data kuantitatif: Data yang memiliki satuan/numerik Data Kualitatif: Data non-numerik

Konvensi: Pembulatan ke bawah dapat dilakukan pada bilangan sampai dengan dan termasuk 5 dan selebihnya dibulatkan ke atas Misalnya:
72,465 dibulatkan menjadi 72,46 183,575 dibulatkan menjadi 183,58 116,500 dibulatkan menjadi 116,000

Tujuan: Mengusahakan agar data dapat disajikan dalam bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami dan lebih cepat dimengerti

Distribusi frekuensi numerik: pembagian kelasnya dinyatakan dalam angka Berikut adalah distribusi frekuensi dari tinggi 100 orang mahasiswa di Universitas X
Tinggi (inci) 60-62 63-65 Jumlah Mahasiswa 5 18

66-68
69-71 72-74

42
27 8

Distribusi frekuensi kategori/peristiwa: pembagian kelasnya dinyatakan berdasarkan macam data atau golongan data Frekuensi munculnya peristiwa pelemparan dadu
X (Angka Dadu) 1 2 3 4 5 6 Total Frekuensi (Banyaknya Peristiwa) 3 5 4 4 3 5 24

Perhatikan kembali tabel ini


No 1 2 3 4 5 Tinggi (inci) 60-62 63-65 66-68 69-71 72-74 Jumlah Mahasiswa 5 18 42 27 8

Contoh data yang menunjukkan interval kelas pada tabel diatas adalah 60-62 Angka yang lebih kecil (60) menunjukkan Tepi Kelas Bawah dan angka yang lebih besar menunjukkan Tepi Kelas Atas

Perhatikan kembali tabel ini

No 1 2 3 4 5

Tinggi (inci) 60-62 63-65 66-68 69-71 72-74

Jumlah Mahasiswa 5 18 42 27 8

Untuk mendapatkan Batas Kelas pada data diatas dapat dilakukan penjumlahan Tepi Kelas Bawah dari suatu kelas interval interval dengan Tepi Kelas Atas dari kelas sebelumnya, lalu dibagi dua Misalnya mencari Batas Kelas dari data nomor 2: Berarti data yang kita butuhkan adalah: data nomor 1, 2 dan 3 Maka Batas Bawah Kelas = (62 + 63)/2=62,5 Maka Batas Atas Kelas = (65 + 66)/2=65,5 Jadi Batas Kelas = 62,5-65,5

Perhatikan kembali tabel ini


No 1 2 3 4 5 Tinggi (inci) 60-62 63-65 66-68 69-71 72-74 Jumlah Mahasiswa 5 18 42 27 8

Yang dimaksud Lebar Kelas adalah selisih antara Batas Atas Kelas dengan Batas Bawah Kelas

Untuk mendapatkan Nilai TengahKelas pada data diatas dapat dilakukan penjumlahan Tepi Kelas dengan Tepi Kelas Atas dari suatu interval kelas yang sama, lalu dibagi dua
Misalnya untuk data nomor 1: maka Nilai Tengah Kelas = (60+62)/2 = 61

Misalnya untuk contoh sebelumnya: maka lebar Kelas = 65,5-62,5 = 3

Pilih bilangan terbesar dan terkecil Bagilah data ke dalam kelas interval Catat banyaknya data obesrvasi yang termasuk ke dalam kelas interval, sehingga diperoleh frekuensi pada masing-masing kelas interval

Perhatikan kumpulan data nilai ujian statistik 50 mahasiswa UT berikut


60 71 80 41 94 33 81 41 78 66 85 35 61 55 98 52 50 91 48 66 65 35 55 69 73 77 64 73 85 42 84 74 59 67 65 65 47 53 39 94 57 68 45 76 89 74 54 77 60 88

Angka terendah 33 dan angka tertinggi 98 Apabila range dibulatkan ke atas menjadi 70 maka kelas interval yang paling enak adalah 10 atau 9,9 dengan jumlah kelas 7
Maka range data = 98-33 = 65

Perhatikan tabel berikut


No 1 2 3 4 5 6 7 Kelas 30-39,9 40-49,9 50-59,9 60-69,9 70-79,9 80-89,9 90-99,9 Total Frekuensi 4 6 8 12 9 7 4 50

Tepi bawah kelas: 30,40, 50, 60, 70, 80, 90 Tepi atas kelas: 39,9; 49,9; 59,9; 69,9; 79,9; 89,9; 99,9 Batas-batas kelas: 29,95; 39,95; 49,95; 59,95; 69,95; 79,95; 89,95; 99,95 Nilai tengah kelas: 35, 45, 55, 65, 75, 85, 95

Histogram: grafik yang menggambarkan distribusi frekuensi dengan bentuk balokbalok


Histogram Nilai Ujian Statistik Mahasiswa UT
14 12 10 frekuensi 8 6 4 2 0 Series1 30-39,9 40-49,9 50-59,9 60-69,9 70-79,9 80-89,9 90-99,9 4 6 8 12 9 7 4

Poligon: grafik yang menggambarkan distribusi frekuensi dengan bentuk garis yang menghubungkan titiktiktik puncak tiap kelas interval
Histogram Nilai Ujian Statistik Mahasiswa UT
14 12 frekuensi 10 8

6
4 2 0 3039,9 Series1 4 4049,9 6 5059,9 8 6069,9 12 7079,9 9 8089,9 7 9099,9 4

Frekuensi relatif: frekuensi pada kelas interval yang bersangkutan dibagi dengan frekuensi total dan dinyatakan dalam bentuk persentase
No 1 2 3 4 5 6 7 Kelas 30-39,9 40-49,9 50-59,9 60-69,9 70-79,9 80-89,9 90-99,9 Total Frekuensi 4 6 8 12 9 7 4 50 Frekuensi Relatif (%) 8 12 16 24 18 14 8 100

Frekuensi kumulatif: Frekuensi total yang termasuk dibawah batas suatu kelas interval tertentu
No 1 2 3 4 5 6 7 Kelas 30-39,9 40-49,9 50-59,9 60-69,9 70-79,9 80-89,9 90-99,9

Frekuensi Kumulatif 4 10 18 30 39 46 50

Frekuensi Kumulatif Relatif (%) 8 20 36 60 78 92 100

You might also like