You are on page 1of 23

04/09/2008

Sistem Indera (Neuro-Sensoris)


Irfannuddin
dr.,SpKO,AIF,DMedEd,MPdKed

Irfannuddin

Introduction

Lingkungan (Internal-Eksternal) Reseptor Sensoris Reseptor:


Tranduser energi (stimulus) di lingkungan menjadi potensial aksi di dalam neuron
Irfannuddin 2

SSP

04/09/2008

Peran neurosensoris pada homeostasis

Irfannuddin

Jenis Reseptor Menurut Sifat Stimulus


Mekanoreseptor: Perubahan bentuk (raba, suara) Termoreseptor: Perubahan suhu (panas, dingin) Nosiseptor: Kerusakan jaringan nyeri Reseptor Elektromagnetik: Cahaya Kemoreseptor: Perubahan Kimia (rasa, bau, [ ]O2) MENURUT BENTUK Ujung saraf bebas (raba, nyeri, suhu) Paling banyak Taktil khusus (Pacini,Ruffini,Krause,Meissner,Merkel, rambut taktil) Reseptor otot (spindel otot, tendo Golgi)

Irfannuddin

04/09/2008

Irfannuddin

Ganong: Sensory Modalities


Sensory Modality
Vision Hearing Smell Taste Rotational acceleration Linear acceleration Touch-pressure Warmth Cold Pain Joint position and movement

Receptor
Rod and Cones Hair cells Olfactory neurons Taste receptor cells Hair cells Hair cells Nerve endings Nerve endings Nerve endings Naked Nerve endings Nerve endings

Sensory Modality
Muscle length Muscle tension Arterial blood pressure Central venous pressure Inflation of lung Temperature of blood in head Arterial PO2 pH of CSF Osmotic pressure of plasma Arteriovenous blood glucose difference

Receptor
Nerve endings Nerve endings Nerve endings Nerve endings Nerve endings Hypoth-neurons Nerve endings Med-Oblng- cells Hypoth- cells Glucostats (hypoth)

Irfannuddin

04/09/2008

Kemoreseptor

Irfannuddin

Penciuman
Respon sensasi kimia (kemoreseptor) Struktur penting:
Membran olfaktoria
Superior (puncak) rongga hidung

Reseptor :
sel-sel olfaktoria ( 100 juta) Memiliki rambut dan silia

Irfannuddin

04/09/2008

Penciuman
Mekanisme:
Zat kimia (bau) Menyentuh membran olfaktori Rambut bereaksi (membengkok) perubahan potensial membran sel olfaktoria potensial aksi impuls n.olfaktorius (N. I) Area olfaktoria di medio-lateral korteks serebri

7 bau primer
Kamfer Musky Harum Permen (candy) - Eter - Pedas - Busuk

Irfannuddin

Penciuman
Sifat zat yang menstimulasi bau
Mudah menguap Larut dalam air dan lemak (menembus mukosa)

Adaptasi reseptor
Olfaktoria mudah beradaptasi
Bila stimulasi terus terjadi sensasi menurun hilang

Masking of odor
Sel-sel olfaktoria hanya merespon 1 jenis bau Respon pada bau dominan dan intensitas tinggi

Irfannuddin

10

04/09/2008

Pengecapan
Respon sensasi kimia (kemoreseptor) Reseptor:
Puting kecap (taste bud)

Pengecapan primer
Manis Asam Asin Pahit

Irfannuddin

11

Puting kecap
Unit dasar pengecapan
Terdiri dari sel epitel yang selalu diganti

Lokasi:
Papila sirkumvalata Anterior-posterior lidah Palatum Tonsil Nasofaring

Lokasi tertentu untuk rasa tertentu


Manis : ujung lidah ; asin/asam: pinggir Pahit: belakang lidah

Tua
Berdegenerasi sensitivitas
Irfannuddin 12

04/09/2008

Mekanisme pengecapan

Irfannuddin

13

Mekanisme Pengecapan
Impuls Lidah depan N. Trigeminus (N.V) N. Fasialis (N. VII) Impuls Lidah belakang N. Hipoglossus (N. IX) Traktus solitarius

Nuklei solitarius (Area parietal korteks serebri)


Irfannuddin 14

04/09/2008

Sensasi kecap
Manis
Glukosa, glikol, alkohol, asam amino, ester
(Organik non- logam berat)

Asam
Ion hidrogen

Asin
Garam (Na-Cl)

Pahit
Zat organik
Rantai panjang Alkaloid
Obat-obatan (kafein, quinin dll)

Antara manis & pahit

Sakarin
Irfannuddin 15

Manfaat Pengecapan
Manusia dapat memilih makanan menurut selera & kebutuhan zat gizi Manis:
Sensasi menyenangkan Tanda zat bergizi
Karbohidrat, asam amino

Pahit:
Reaksi penolakan Zat toksik umumnya berasa pahit
Irfannuddin 16

04/09/2008

Pendengaran & Keseimbangan

Irfannuddin

17

Pendengaran
Respon sensasi mekanik (mekanoreseptor) Suara gelombang mekanik
Gitar, biola, terompet, suara manusia
Getaran dawai/pita/udara

Organ pendengaran : Telinga Reseptor :


Koklea (di telinga dalam)

Saraf:
Nervus auditorius (N. VIII)
N. Koklearis N. Vestibularis

Irfannuddin

18

04/09/2008

Telinga
Luar Tengah Dalam

Irfannuddin

19

Telinga Luar
Aerikula (pinna)
Berfungsi menangkap gelombang suara

Meatus akustikus eksternus


Saluran penghubung dunia luar & telinga tengah Pada bagian dalam dibatasi membran timpani Menghantarkan getaran suara ke membran timpani Tdd:
Jaringan tulang rawan (1/3 luar) Jaringan tulang tengkorak (2/3 dalam)

Irfannuddin

20

10

04/09/2008

Telinga Tengah (Kavum Timpani)


Rongga kecil berisi udara Dinding luar dibatasi membran timpani (gendang telinga) Membran timpani (MT)
Tdd sel epitel dan jaringan ikat Tempat melekat os maleus (tulang pendengaran) Gelombang dari MAE menggetarkan membran menggerakan maleus

Tulang pendengaran
Malleus, inkus & stapes Tersusun seperti rantai bersambung dari MT ke telinga dalam Fungsi :
Mengalirkan dan getaran suara dari MT sampai 22x lipat

Irfannuddin

21

Telinga tengah
Tuba eustachii
Saluran menghubungkan telinga tengah dengan nasofaring Berfungsi mempertahankan tekanan udara di telinga tengah

Irfannuddin

22

11

04/09/2008

Telinga Dalam
Koklea (Rumah siput)
Saluran melingkar seperti rumah siput Organ pendengaran berisi:
Cairan perilimf & endolimf Membran basiler Organ korti : Sel-sel berambut (reseptor pendengaran)

Ada dua lobang (foramen) ovale & rotundum tempat masukkeluar gelombang

Vestibularis
Kanalis semi-sirkularis
3 saluran melingkar dg arah bidang berbeda (3 dimensi)

Organ keseimbangan Terdapat:

Makula

Kristal otolit (bergerak menurut gravitasi) Sel-sel rambut vestibularis

Irfannuddin

23

Irfannuddin

24

12

04/09/2008

Irfannuddin

25

Proses Pendengaran
Frekuensi yang dapat didengar manusia:
16 20.000 Hz

Proses:
Getaran udara di atmosfir (suara) Aurikula MAE MT Bergetar Malleus-Inkus-Stapes bergetar ( 22x) Perilimf-Endolimf-Organon Korti (Koklea) N. Koklearis Nc. Koklearis (Korteks Serebri) Organon Korti:
Gelombang di ubah menjadi potensial listrik karena perubahan permeabilitas membran sel thd Na & K
Irfannuddin 26

13

04/09/2008

Irfannuddin

27

Getaran tulang menggetarkan cairan di koklea Membengkokkan sel-sel rambut Potensial listrik

Irfannuddin

28

14

04/09/2008

Sel rambut (organon korti) yang bengkok sesuai tinggi-rendah nada

Irfannuddin

29

Keseimbangan
Makula N. Vestibularis (korteks serebri) Impuls Nc. Vestibularis

Perubahan kedudukan kepala Mengubah kedudukan cairan dan kristal otolith

Berhubungan dengan
Bola mata Sistem pecernaan Kardio-vaskuler
Irfannuddin 30

15

04/09/2008

Endolimf & Kristal berubah posisi membengkokkan sel-sel rambut

Irfannuddin

31

Somestesia
Sensasi yang tidak tercakup pada Indra penciuman, penglihatan, pengecapan, kseimbangan Reseptor perifer

Irfannuddin

32

16

04/09/2008

Irfannuddin

33

Somestesia
Protopatik
Nyeri (nosiseptor) Suhu (termoreseptor) Tekanan (baroreseptor)

Propioseptik
Gerak, getar (mekanoreseptor) Sikap (Propioseptor) Raba/rasa halus (baroreseptor)

Irfannuddin

34

17

04/09/2008

Jenis reseptor
Berbentuk
Rufini (regang, sudut sendi) Pacini (tekanan kuat dan cepat) Merkel (tekanan) Meissner (raba halus) Krause (Raba Organ seksual)

Ujung saraf bebas (tanpa bentuk)


Nosiseptor
Nyeri, suhu, tekanan dalam, raba kasar
Irfannuddin 35

Irfannuddin

36

18

04/09/2008

Nyeri
Sensasi yang tidak menyenangkan Dapat menjadi mekanisme pertahanan Terangsang selama ada kerusakan jaringan Tidak pernah beradaptasi Reseptor tersebar:
Seluruh kulit Otot dan sendi Organ dalam : Jantung, usus

Pusat nyeri
Gyrus pre-post sentralis otak
Irfannuddin 37

Penyebab kerusakan jaringan yang menimbulkan nyeri


Iskemik
Kekurangan aliran darah hipoksia

Trauma mekanik
Tumpul dan tajam

Trauma suhu
Bakar (api, listrik) dan dingin (hipoksia)

Trauma kimia
Korosif

Irfannuddin

38

19

04/09/2008

Mekanisme Nyeri
Hipoksia/Trauma/Kimia/ Jaringan rusak/ terancam rusak Substansi P (Bradikinin/prostaglandin/polipeptida) Reseptor ujung saraf bebas Potensial aksi (Influks-outfluks Na&K)

Irfannuddin

39

Sifat Nyeri
Nyeri permukaan
Mudah dilokalisir Tidak menjalar Tidak disertai perubahan otonom
mual, keringat dingin

Nyeri Viscera (dalam)


Sulit dilokalisir Menjalar Disertai stimulasi otonom simpatis
Neusea, hiperhidrosis

Kerusakan organ perifer


Kulit, otot, sendi

Kerusakan organ dalam


Jantung, usus,

Irfannuddin

40

20

04/09/2008

Nyeri organ dalam (referred pain)

Irfannuddin

41

Suhu
Reseptor
Ujung saraf bebas

Jenis respon
Suhu tinggi/panas: 30-45 C Suhu rendah/dingin: 10-35 C Suhu nyeri: <10 - >45 C

Sensitivitas di tiap tempat berbeda:


Sensitivitas tinggi: punggung tangan, jari Sensitivitas sedang: telapak tangan, kepala Sensitivitas rendah: mukosa mulut

Irfannuddin

42

21

04/09/2008

Geli dan gatal


Gatal
Sensasi tidak menyenangkan, gradasi ringan Rangsang zat histamin

Geli
Sensasi menyenangkan Stimulan : raba ringan/psikis Mencetuskan pengeluaran endorfin

Irfannuddin

43

Raba
Reseptor:
merkel, meissner (cepat) Rufini (lambat)

Banyak di: Kulit tangan & bibir Dapat beradptasi

Irfannuddin

44

22

04/09/2008

The-end
Irfannuddin, Fisiologi untuk Paramedis , 2008 irfanspko@telkom.net

Irfannuddin

45

23

You might also like