You are on page 1of 31

Di susun oleh

Denis eka lestari Yani maryani Rizky pratama Irna yuniar Dede kokom komalasari

Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).

Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain : 1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual 2. Jumlah kehamilan dan partus 3. Jumlah perkawinan 4. Infeksi virus 5. Sosial Ekonomi 6. Hygiene dan sirkumsisi 7. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)

Stage 0 Stage I Stage Ia Stage Ib Stage II Stage III Stage IIIB

1. Perdarahan Sifatnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang-kadang perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal perdarahan terjadi lambat. 2. Biasanya menyerupai air, kadang-kadang timbulnya sebeluma ada perdarahan. Pada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai infeksi sehingga cairan yang keluar berbau.

1. Sitologi/Pap Smear 2. Schillentest 3. Koloskopi 4. Kolpomikroskopi 5. Biopsi 6. Konisasi

A. Data pasien B. Keluhan utama C. Riwayat penyakit sekarang D. Riwayat penyakit sebelumnya E. Keadaan Psiko-sosial-ekonomi dan budaya

a. Gangguan perfusi jaringan (anemia) b.d perdarahn intraservikal b. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d penurunan nafsu makan c. Gangguan rasa nyama (nyeri) b.d proses desakan pada jaringan intra servikal d. Cemas b.d terdiagnose c.a serviks sekunder akibat kurangnya pengetahuan tentang Ca. Serviks dan pengobatannya. e. Resiko tinggi terhadap gangguan konsep diri b.d perubahan dalam penampilan terhadap pemberian sitostatika.

Dx 1 Gangguan perfusi jaringan (anemia) b.d perdarahn intraservikal Intervensi : - Observasi tanda-tanda vital - Observasi perdarahan ( jumlah, warna, lama ) - Cek Hb - Cek golongan darah - Beri O2 jika diperlukan - Therapi IV

- Jelaskan tentang pentingnya nutrisi untuk penyembuhan - Berika makan TKTP - Anjurkan makan sedikit tapi sering - Jaga lingkungan pada saat makan - Pasang NGT jika perlu - Beri Nutrisi parenteral jika perlu.

- Tanyakan lokasi nyeri yang dirasakan klien - Tanyakan derajat nyeri yang dirasakan klien dan nilai dengan skala nyeri. - Ajarkan teknik relasasi dan distraksi - Anjurkan keluarga untuk mendampingi klien

- Berikan kesempatan pada klien dan klien mengungkapkan persaannya. - Dorong diskusi terbuka tentang kanker, pengalaman orang lain, serta tata cara mengentrol dirinya. - Identifikasi mereka yang beresiko terhadap ketidak berhasilan penyesuaian. ( Ego yang buruk, kemampuan pemecahan masalah tidak efektif, kurang motivasi, kurangnya sistem pendukung yang positif). - Tunjukkan adanya harapan - Tingkatkan aktivitas dan latihan fisik

- Kontak dengan klien sering dan perlakukan klien dengan hangat dan sikap positif. - Berikan dorongan pada klien untuk mengekpresikanbperasaan dan pikian tentang kondisi, kemajuan, prognose, sisem pendukung dan pengobatan. - Berikan informasi yang dapat dipercaya dan klarifikasi setiap mispersepsi tentang penyakitnya.

- Bantu klien mengidentifikasi potensial kesempatan untuk hidup mandiri melewati hidup dengan kanker, meliputi hubungan interpersonal, peningkatan pengetahuan, kekuatan pribadi dan pengertian serta perkembangan spiritual dan moral. - Kaji respon negatif terhadap perubahan penampilan (menyangkal perubahan, penurunan kemampuan merawat diri, isolasi sosial, penolakan untuk mendiskusikan masa depan. - Bantu dalam penatalaksanaan alopesia sesuai dengan kebutuhan. - Kolaborasi dengan tim kesehatan lain yang terkait untuk tindakan konseling secara profesional.

Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 15 Juni 2011 Identitas Klien Penanggung jawab Nama : Ny. N Tn. A Umur : 40 th 45 th Suku bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia Agama : Islam Islam Pekerjaan : Petani Dagang keliling Pendidikan : SD SD Alamat : Purwakarta Purwakarta

Riwayat Keperawatan Keluhan utama : Keluar banyak ludah, sukar tidur pada malam hari dan nafsu makan tidak enak sejak masuk rumah sakit. Riwayat obstetri : Kien mengeluh keputihan dan gatal sejak bulan Mei hingga sekarang, serta mengeluarkan flek darah saat koitus. Selanjutnya klien kontrol ke Poliklinik RSUD Bayu Asih dan dinyatakan Ca. Serviks. Klien menarche umur : 14 tahun, siklus 30 hari, jumlah banyak, lamanya 6-8 hari, bentuknya encer, tidak ada bau. Kien tidak pernah mengeluh nyeri sebelum, selama ataupun setelah haid. Hubungan seks pertama dilakukan pada umur 15 tahun.

Data Pola Kebutuhan Nafas : S : tidak ada keluhan O : anatomi (N), RR : 18 X/mnt, Rh -, Nutrisi : S : Perut mual, ludah banyak, nafsu makan menurun, sejak BOM II dan ketika akan ke rumah sakit nafsu makan klien berkurang. Jika dirumah nafsu makan biasa. Klien mual, jika makan makanan di RS karena baunya tidak enak. Klien lebih suka makan makanan yang dibeli. O : BB : 65 kg, TB : 156 cm, turgor baik, konjunctiva merah muda, peristaltic baik 9 X/mnt. Klien makan 1/3 porsi makanan yang dihabiskan. Eliminasi S : Keluhan Bab (tidak ada), keluhan Bak ( tidak ada) O : Px Ginjal : (taa), Px Balder (taa), uretra (taa), warna urine kuning jernih. Bab 1 x sehari, warna kuning, konsistensi lembek.

Personal hygiene S : tidak ada keluhan tentang kebersihan badan. Keputihan (+), kulit bersih. Istirahat/tidur Klien susah tidur pada malam hari karena nyamuk banyak dan takut dengan kondisinya. Kilen tidur malam hanya 5 jam dan sering terjaga. Aktivitas dan latihan Tidak ada masalah Seksual Setelah didiagnose Ca. Serviks kien tidak pernah melakukan hubungan seksual. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan Merokok : Alkohol : Memakai pembersih vagina : Ganti-ganti pasangan seksual : -

Rasa aman: S : Klien takut jika penyakitnya ini dapat menyebabkan kematian. Klien jika punya masalah sering berdiskusi dan mencurahkan perasaannya dengan adiknya. O : Klien mendapat therapi Cytostatika Kepercayaan Klien beragama islam dan taat sholat 5 waktu. Kien semakin sering berusaha mendekatkan diri dengan Tuhan setelah terdeteksi Ca. Serviks. Belajar Klien sudah mendapat penjelasan tentang jenis penyakitnya, serta pengobatan yang harus dialami tetapi tidak tahu bagaimana setelah pengobatan nati.

Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : kesan sakit sedang, kesadaran Compos mentis, wajah tampak lesu, T : 120/70 mm Hg, S : 36,9 RR : 18 X/mnt N : 80 X/mnt. Kepala : normal Leher : normal Mata : normal Hidung : normal Dada : RR : 18 X/mnt, Simetris, Retraksi (-), S1S2 normal Payudara : normal Abdomen : peristaltik 9 X/mnt, lain taa Ektremitas : atas : normal Bawah : tnormal

Analisa data
Data Etiologi Masalah S : Nafsu makan berkurang sejak akan ke Therapi Cytostatika RS untuk th. BOM III. Keluar banyak Berefek pada kerusakan ludah, perut mual. Jika dirumah nafsu sel-sel normal terutama sel yang pertumbuhannya makan baik. Lebih suka makan cepat serta paling sensitif ( makanan dari luar RS. Makanan dari G.I Tract) RS baunya tidak enak. Klien mual Refluks Mual dan salifa meningkat Nafsu makan menurun Perut kembung Nafsu makan menurun

mencium bau yang terlalu harum


termasuk bau obat nyamuk oles. O : Nasi yang dimakan habis 1/3 porsi. Peristaltik 9 X/mnt. berludah. Kien sering

Lanjutan
Data S : Klien sulit tidur jika malam karena banyak nyamuk dan takut dengan penyakitnya. Kien hanya tidur 5 jam sehari dan malam seing terjaga. O : Muka tampak lesu. Etiologi Perut kembung Asam lambung meningkat Katekolamin, histamin, kortisol Korteks dan medula adrenal Metabolisme meningkat Sulit tidur masalah Gangguan pola tidur

Lanjutan,,,
Data Etiologi masalh

S : Klien sudah pernah diberi Kurangnya informasi tentang efek samping penjelasan tentang penyakit pengobatan dan prognose dan tindakan yang akan penyakit.
dilakukan, akan tetapi tidak tahu akibat apa yang akan Adrenalin meningkat terjadi setelah pengobatan ini. cemas

Kurangnya pengetahun tentang efek samping therapi cytostatika dan radium serta prognose dari penyakitnya.

O : Klien terdiagnosisi Ca.


Serviks Iib, dengan therapi BOM. Dari hasil BOM I penyakit tampak membaik

1. Nafsu makan menurun s.e dari pemakaian Cytostatika dan stress hospitalisasi. 2. Gangguan pola tidur s.e lingkungan yang tidak nyaman dan stress hospitalisasi. 3. Kurangnya pengetahun tentang efek samping therapi cytostatika dan radium serta prognose dari penyakitnya. S.d kurangnya informasi

Intervensi
Hari /tanggal Kamis, 15 September 2011 Diagnosa Tujuan Nafsu makan menurun s.e dari pemakaia n Cytostatik a dan stress hospitalis asi Setelah dirawat selama 3 hari nafsu makan kien baik : Kriteria : Makan 3 X sehari Porsi yang disediakan habis. Intervensi - Kaji hal-hal yang dapat meningkatkan nafsu makan klien. - Manfaat makanan bagi penyembuhan penyakit klien. - Kolaborasi dengan ahli gizi tentang penyajian makanan. - Awasi makan kien (Diet TKTP). Rasional - Untuk menemukan alternatif dalam membantu meningkatkan nafsu makan klien - Agar kien termotivasi untuk mengikuti saran diit. - Untuk menyamakan persepsi dalam mengatasi masalah penurunan nafsu makan bagi klien. - Agar klien lebih termotivasi.

Lanjutan
Hari/tan ggal
Kamis, 15

Dx Gangguan pola tidur s.e lingkungan yang tidak nyaman dan stress hospitalisas i

Tujuan Setelah dirawat selama 1 hari klien tidur cukup: Kriteria : Klien dapat tidur siang hari. Klien tidur 8 jam sehari

Itervensi - Agar klien tidur pada siang hari setelah semua tindakan selesai dilakukan. - Anjurkan menggunakan obat nyamuk elektrik dan menhidupkan kipas angin jika tidur. - Latih relaksasi

Rasional - Untuk memenuhi dosis tidur dalam sehari sebanyak 8 jam. - Mencegah gigitan nyamuk - Menurunkan kadar stress mengurangi produksi adrenalin menurunkan metabolime sehingga bisa tidur.

September 2011

Lanjutan
Hari/ Diagnosa tang gal Kami s, 15 Septe mber 2011 Kurangnya pengetahun tentang efek samping therapi cytostatika dan radium serta prognose dari penyakitny a. S.d kurangnya informasi Tujuan/kriteria hasil Intervensi Setelah dirawat selama 2 X 30 menit kien tahu akibat pengobatan kanker dan kemungkinan perkembangan penyakitnya : Kriteria: Dapat menyebutkan kembali akibat pengobatan kanker. Dapat menyebutkan kembali kemungkinan perkembangan penyakitnya jelaskan Tentang efek samping terapi ca - Klien paham dan dapat melakukan deteksi serta mampu melakukan tindakan untuk mengatasi . - Untuk jelaskan mempersiapkan Kemungkin mental dan dan an meningkatkan usaha perkemban klien untuk gan bersama-sama penyakit dengan tenaga klien. kesehatan mengatasi keadaannya.

TERIMAKASIHHH.

You might also like