You are on page 1of 22

VIII. DATA HASIL PENGAMATAN 1.

Uji Tollens No 1 2 3 Nama Benzaldehid Asetal dehid Aseton Pengmatan +, Endapan coklat +, Perak -, Putih bening Keterangan Terbentuk cincin perak Terbetuk cincin perak Tidak terbentuk

2.Uji Fehling No 1 2 3 Nama Benzaldehid Asetal dehid Aseton Pengmatan +, Biru endapan putih -, Biru -, Bening Keterangan Terbentuk cincin perak Terbetuk endapan biru Terbentuk endapan biru

3.Adisi Bisulfit No 1 2 3 Nama Benzaldehid Asetal dehid Aseton Pengmatan -, Menyatu +, Endapan +, Bening endapan putih Keterangan Terbentuk 2 lapisan Terbetuk 2 lapisan Terbentuk 2 lapisan

4. Iodoform Tes No 1 2 3 Nama Benzaldehid Asetal dehid Aseton Pengmatan -, Kuning -, Kuning +, Bening endapan kuning Keterangan Tidak terbentuk endapan Tidak terbetuk endapan Terbentuk endapan kuning

LAPORAN PENDAHULUAN PRKTIKKUM KIMIA ORGANIK

I. II.

NOMOR PERCOBAAN NAMA PERCOBAAN

: III : ANALISA KUALITATIF GUGUS FUNGSI

III.

TUJUAN PERCOBAAN 1. 2.

Mengenal reaksi reaksi senyawa karbonil Mengetahui reaksi reaksi yang membedakan aldehid dan keton.

IV.

DASAR TEORI Oksidasi Aldehid dan Keton Anda akan mengingat dari pembahasan lain di topik aldehid keton bahwa perbedaan antara aldehid dan keton adalah keberadaan sebuah atom hidrogen yang terikat pada ikatan rangkap C=O dalam aldehid, sedangkan pada keton tidak ditemukan hidrogen seperti ini.

Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi. Atau dengan kata lain, aldehid adalah agen pereduksi yang kuat.Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa ini, maka keton sangat sulit dioksidasi. Hanya agen pengoksidasi sangat kuat seperti larutan kalium manganat(VII) (larutan kalium permanganat) yang bisa mengoksidasi keton itupun dengan mekanisme yang tidak rapi, dengan memutus ikatan-ikatan CC.Dengan tidak memperhitungkan agen pengoksidasi yang kuat ini, anda bisa dengan mudah menjelaskan perbedaan antara sebuah aldehid dengan sebuah keton. Aldehid dapat dioksidasi dengan mudah menggunakan semua jenis agen pengoksidasi; sedangkan keton tidak. Apa yang terbentuk apabila aldehid dioksidasi? Hasil yang terbentuk tergantung pada apakah reaksi dilakukan pada kondisi asam atau basa. Pada kondisi asam, aldehid dioksidasi menjadi sebuah asam karboksilat. Pada kondisi basa, asam karboksilat tidak bisa terbentuk karena dapat bereaksi dengan logam alkali. Olehnya itu yang terbentuk adalah garam dari asam karboksilat.

Persamaan setengah reaksi untuk oksidasi aldehid berbeda-beda tergantung pada kondisi reaksi (apakah asam atau basa). Pada kondisi asam, persamaan setengah reaksinya adalah:

dan pada kondisi basa:

Persamaan-persamaan setengah reaksi ini selanjutnya digabungkan dengan persamaan setengah reaksi dari agen pengoksidasi yang digunakan. Contohnya dijelaskan secara rinci berikut ini. Contoh-contoh spesifik Pada masing-masing contoh berikut, kami berasumsi bahwa anda telah mengetahui apakah yang terbentuk adalah aldehid atau keton. Ada banyak hal lain

yang juga dapat memberikan hasil positif.Dengan mengasumsikan bahwa anda mengetahui apa yang harus terbentuk (aldehid atau keton), pada masing-masing contoh, keton tidak memberikan hasil positif. Hanya aldehid yang memberikan hasil positif. http://www.chem-istry.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/oksidasi_aldehid_d an_keton/ ALDEHID DAN KETON Senyawa aldehida dan keton yaitu atom karbon yang dihubungkan dengan atom oksigen oleh ikatan ganda dua (gugus karbonil). Aldehida adalah senyawa organic yang karbon karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hydrogen.

Keton adalah senyawa organic yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lain.Aldehida dan keton sangat reaktif, tetapi biasanya aldehida lebih reaktif dibandingketon. Reaksi yang menyebabkan penjenuhan pada ikatan rangkap disebut reaksi adisi (reaksi penjenuhan). Pada reaksi adisi, satu ikatan rangkap menjadi terbuka. Sementara itu pereaksi yang mengadisi terputus menjadi dua gugus yang kemudian terikat pada ikatan rangkap yang terbuka tersebut. Apabila pereaksi yang mengadisi bersifat polar gugus yang lebih positif terikat pada oksigen, sedangkan gugus yang

lebih

negatif

terikat

pada

karbon.

Titik pusat reaktivitas dalam aldehida dan keton ialah ikatan pi dari gugus karbonilnya. Seperti alkena, aldehid dan keton mengalami adisi reagensia kepada ikatan pi-nya. http://naynienay.wordpress.com/2007/12/01/aldehid-dan-keton/ Aldehid dan Keton Aldehid dan keton memiliki gugus fungsi karbonil (C=O), yaitu atom karbon yang berikatan rangkap dua dengan oksigen. Pada keton terdapat 2 atom karbon lain yang terikat pada gugus karbonil. Karbon yang terikat pada gugus karbonil dapat merupakan rantai alifatik atau aromatik. Aldehid dan keton samasama mengalami reaksi adisi nukleofilik. Pada kondisi kurang asam, pada reaksi ini suatu nukleofil memberikan pasangan elektronnya kepada karbon karbonil untuk membentuk suatu ikatan tunggal seiring dengan bergeraknya sepasang elektron pada ikatan rangkap menjadi sepasang elektron bebas pada oksigen. Akibatnya oksigen dapat mengambil sebuah proton dari tempat lain dan menjadi gugus OH. Pada kondisi yang lebih asam hasilnya sama namun pada kondisi ini sebuah proton mengikatkan diri pada salah satu dari pasangan elektron bebas pada oksigen. Gugus karbonil sekarang bermuatan +1 dan dapat mengundang nukleofil yang lemah sekalipun. Jadi, ketika nukleofil menyerang karbon karbonil dan membentuk ikatan, maka ikatan rangkap pada karbonil berubah menjadi gugus

OH. Aldehid dapat dioksidasi oleh asam kromat, sedangkan keton tidak. Ketika aldehid teroksidasi akan terjadi perubahan warna dari coklat kemerahan menjadi hijau, karena kromat tereduksi menjadi Cr +3. Gugus fungsi lain seperti alkohol primer dan sekunder juga dapat teroksidasi oleh asam kromat. Aldehid juga dapat teroksidasi oleh reagen Tollens, suatu zat yang mengandung Ag. Ion perak akan tereduksi menjadi logam perak. Ion logam adalah pengoksidasi yang lemah; aldehid sangat mudah teroksidasi dan hasilnya akan terbentuk logam perak hasil reduksi dari ion Ag. http://137maestro.blogspot.com/2009/04/aldehid-dan-keton.html Formaldehida Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun 1867.Formaldehida bisa dihasilkan dari pembakaran bahan yang mengandung karbon. Terkandung dalam asap pada kebakaran hutan, knalpot mobil, dan asap tembakau. Dalam atmosfer bumi, formaldehida dihasilkan dari aksi cahaya matahari dan oksigen terhadap metana dan hidrokarbon lain yang ada di atmosfer. Formaldehida dalam kadar kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia.

Sifat Meskipun formaldehida menampilkan sifat kimiawi seperti pada umumnya aldehida, senyawa ini lebih reaktif daripada aldehida lainnya. Formaldehida merupakan elektrofil, bisa dipakai dalam reaksi substitusi aromatik elektrofilik dan sanyawa aromatik serta bisa mengalami reaksi adisi elektrofilik dan alkena. Dalam keberadaan katalis basa, formaldehida bisa mengalami reaksi Cannizzaro, menghasilkan asam format dan metanol. Formaldehida bisa membentuk trimer siklik, 1,3,5-trioksana atau polimer linier polioksimetilena. Formasi zat ini menjadikan sifat-sifat gas formaldehida berbeda dari sifat gas ideal, terutama pada tekanan tinggi atau udara dingin.Formaldehida bisa dioksidasi oleh oksigen atmosfer menjadi asam format, karena itu larutan formaldehida harus ditutup serta diisolasi supaya tidak kemasukan udara. Kegunaan formalin

Pengawet mayat Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya. Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Bahan untuk pembuatan produk parfum. Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku. Pencegah korosi untuk sumur minyak

http://id.wikipedia.org/wiki/Formaldehida Pengertian aldehid dan keton Aldehid dan keton adalah senyawa-senyawa sederhana yang mengandung sebuah gugus karbonil sebuah ikatan rangkap C=O. Aldehid dan keton termasuk senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugus-gugus reaktif yang lain seperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di gugus karbonil seperti yang bisa ditemukan misalnya pada asam-asam karboksilat yang mengandung gugus -COOH. Sifat-sifat fisik Titik didih Aldehid sederhana seperti metanal memiliki wujud gas (titik didih -21C), dan etanal memiliki titik didih +21C. Ini berarti bahwa etanal akan mendidih pada suhu yang mendekati suhu kamar.Aladehid dan keton lainnya berwujud cair, dengan titik didih yang semakin meningkat apabila molekul semakin

besar.Besarnya titik didih dikendalikan oleh kekuatan gaya-gaya antar-molekul.

Kelarutan dalam air Aldehid dan keton yang kecil dapat larut secara bebas dalam air tetapi kelarutannya berkurang seiring dengan pertambahan panjang rantai. Sebagai contoh, metanal, etanal dan propanon yang merupakan aldehid dan keton berukuran kecil dapat bercampur dengan air pada semua perbandingan volume.Alasan mengapa aldehid dan keton yang kecil dapat larut dalam air adalah bahwa walaupun aldehid dan keton tidak bisa saling berikatan hidrogen sesamanya, namun keduanya bisa berikatan hidrogen dengan molekul air.Salah satu dari atom hidrogen yang sedikit bermuatan positif dalam sebuah molekul air bisa tertarik dengan baik ke salah satu pasangan elektron bebas pada atom oksigen dari sebuah aldehid atau keton untuk membentuk sebuah ikatan hidrogen. http://hokage6.wordpress.com/2008/05/04/mengenal-aldehiddan-keton/

V.

ALAT DAN BAHAN Alat


-

Tabung reaksi Stop watch Penangas air Gelas kimia

- Pengaduk

- Gelas ukur

Bahan VI. Reagent tollent NaOH 5% Aseton Pereaksi fehling 2-pentanon Iodium Iodida - Larutan NaHSO3 jenuh - 2,4 dinitrofenilhidrazin - asetal dehid - benzal dehid - KOH 2M

PROSEDUR PERCOBAAN 1. Uji tollents Masukkan 2 ml yang akan dianalisa ke dalam tabung reaksi

Tambahkan 1-2 ml pereaksi tollents

Panaskan larutan dengan penangas air jika cincin perak belum terbentuk dan dinginkan

Catat hasil pengamatan

2. Uji fehling Masukkan 2 -4 tetes pereaksi fehling ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan bahan yang akan diuji

Tempatkan tabung reaksi tersebut ke dalam air menididih dan amati perubahan yang terjadi setelah 10 15 menit

Reaksi positif dengan aldehid jika terbentuk endapan merah. Catat hasil pengamatan

3. Adisi bisulfit

Masukkan 2 ml NaHSO3 jenuh ke dalam tabung reaksi

Tambahkan beberapa tetes (2 mL) bahan yang akan diuji sambil diguncang guncang

Reaksi positif aldehid jika terbentuk endapan putih Catat hasil pengmatan

4. Iodoform tes Masukkan 3 ml NaOH 5 % ke dalam tabung reaksi dan tambhakan 5 tetes aseton

Tambahkan larutan iodium iodide sedikit demi sedikit sambil diguncang guncang sampai warna iodium tidak hilang lagi

Reaksi positif jika terbentuk endapan kuning. Catat hasil pengamatan

5. Uji dengan 2,4 dinitrofenilhidrazin

Masukkan 0,5 reaksi

dinitrofenil hidrazin ke dalam tabung

Tambahkan 5 10 tetes bahan yang akan diuji

Tutup tabung reaksi dan kocok dengan kuat selama 1 -2 menit

Reakski positif ditandai dengan terbentuknya endapan merah.Catat hasil pengamatan

VII. SIFAT FISIKA DAN KIMIA BAHAN 1. Aseton -

dapat direduksi menghasilkan alkohol sekunder mempunyai bau yang khas mudah menguap punya titik leleh yang tinggi

2. Asetaldehid cairan tidak berwarna dapat bereaksi dengan fehling lebih reaktif bias dioksidasi oleh oksidator lemah mempunyai bau yang merangsang

3. Benzaldehid -

titik didih dan titik leleh rendah mempunyai bau yang merangsang lebih reaktif dapat dioksidasi oleh oksidator kuat mepunyai daya adisi terhadap gas hidrogen

4. NaOH 5. KOH basa kuat dapat membirukan kertas lakmus merah cairan tak berwarna mudah menguap merupakan basa kuat dapat terhidrolisis dalam air mudah menguap cairan berwarna bening berasa pahit

6. Iodium iodida dapat bereaksi dengan keton dapat bersipat racun tidak larut dalam air

7. 2-pentanon memilki bau yang khas direduksi menghasilkan alkohol sekunder larut dalam air

VIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN PRAPRAKTEK 1. Tuliskan struktur umum aldehid dan keton serta tunjukkan gugus fungsinya! Jawab :

2. Jelaskan reaksi oksidasi pada aldehid dan keton! Jawab : Pada suasana asam oksidasi aldehid akan menghasilkan asam karboksilat

Sedangkan pada suasana basa oksidasi aldehid akan menghasilkan garam dari asam karboksilat

Oksidasi keton akan menghasilkan ester

XII. KESIMPULAN 1. Aldehid merupakan senyawa turunan alkana yang dibuat dari oksidasi alcohol primer dan termasuk oksidator kuat 2. Contoh aldehid yang sering digunakan ialah forma dehid yang digunakan sebagai bahan pembuat plastic tahan panas dan sebagai bahan pengawet 3. Pereaksi Fehling a dan fehling b merupakan campuran dari senyawa CuSO4, NaOH, dan kalium natrium tartat 4. Aldehid dan keton memiliki rumus molekul sama yaitu CnH2nO yang termasuk senyawa karbonil dan memilki daya adisi terhadap gas H2, HCN, NaH, dan SO3. 5. Reduksi keton akan menghasilkan alcohol sekunder. Contoh aseton yang digunakan dalam percobaan ini ialah aseton (propanon,dimetil keton).

XI. PEMBAHASAN Percobaan analisa kualitatif gugus fungsi III ini bertjuan agar para praktikkan dapat mencoba, memperhatikan, memahami, serta mempraktikkan secara langsung uji uji yang dilakukan untuk senyawa aldehid dan keton. Adapun uji - uji yang dilakukan dalam percobaan ini meliputi uji tollents, uji fehling, adisi bisulfit, dan iodoform tes. Untuk uji dengan 2,4 dinitrofenilhidrazin tidak

dilakukan, hal ini disebabkan karena kurangnya bahan

untuk percobaan bezaldehid,

ini.senyawa senyawa yang digunakan pada percobaan ini ialah asetaldehid, dan aseton.

Dari data hasil pengamatan dapat kita lihat pada salah satu uji yang dilakukan yaikni dengan uji tollents. Pada benzal dehid pengamatan yang diperoleh

ialah menunjukkan hasil positif dengan endapan coklat dan terbentuk cincin perak. Pada asetaldehid juga menunjukkan hasil postif dengan terbentuk perak an cincin perak. Berbeda dengan aseton yang menunjukkan hasil yang negative larutan berwarna putih bening dan tidak terbentuk cincin. Dari percobaan ini kita dapat memahami beberapa perbedaan dari aldehid dan keton. Diantaranya aldehid lebihri reaktif dari keton. Hal ini disebabkan karena aldehid sangat mudah dioksidasi oleh oksidator lemah seperti pereaksi tolens dan pereaksi fehling. Sedangkan keton tidak bias dioksidasi oleh oksidator lemah. Selain itu aldehid memiliki aroma yang lebih merangsang sedangkan keton dengan

memilki aroma yang khas. Namun demikian aldehid dan keton juga mempunyai beberapa kesamaan seperti memiliki rumus molekul sama yaitu CnH2nO, aldehid dan keton sama sama termasuk senyawa karbonil dan memiliki daa adisi terhadap gas H2O, HCN, NaH, dan SO3. Aldehid merupakan senyawa turunan dari alkana yang dapat dibuat dari oksidasi alcohol primer. Aldehid juga termasuk oksidator kuat. Okaaidasi aldehid akan menghasilkan asam karboksilat . Adapun contoh senyawa aldehid ialah formaldehid yang dibuat dari methanol dan asetal dehid yang dibuat dari etanol. Formaldehid merupakan salah satu dari golongan aldehid yan g sering digunakan sebagai bahan pembuat plastic tahan panas dan sebagai bahan pengawet.

Pada percobaan ini digunakan pereaksi fehling A dan fehling B yang merupakan campuran dari CuSO4, larutan NaOH, dan kalium natrium tartat.

Namun pereaksi fehling dapat danggap sebagai larutan CuO an dapat menghasilkan endapan merah. Selain itu pada uji tollens aldehid ditambah dengan pereaksi tollents menghasilkan cincin perak. Adapun contoh dari keton ialah senyawa aseton yang sering digunakan sebagai bahan pembuat parfum . reduksi keton akan menghasikan alcohol sekunder. Pada percobaan ini hasil positif yang diperoleh ditunjukkan pada adisi bisulfit dan iodoform tes. Meskipun percobaan ini hanya menggunakan analisa kualitatif dan senyawa yang digunakan tida begitu berbahaya, namun ketelitian dan kecermatan tetap harus diutamakan dalam setiap melakukan percobaan, karena jika praktikkan salah dalam menambahkan bahan dan pereaksi yang akan diuji, maka hasil yang didapat akan

You might also like