Oleh: Ibnu Jandi - Tangerang, 23 September 2011.
Pemberian dana hibah itu sudah benar dan tidak melanggar hokum dan sampai kapanpun tidak akan bisa digugat. Kecuali si penerima dana hibah menyalahgunakannya, itupun kalau lembaga Negara yang menerimanya seperti KPU-PANWASLU-PEMDA dsb.
Benarkah Lembaga ICW adalah lembaga yg bermoral dan lembaga yang anti korupsi? Dan apakah organiknya juga bermoral/moralis? Jangan mentang-mentang lembaga ICW dipandang yang bermnoral dan seakan-akan tindak tanduknya selalu teramini. Kalau untuk di Banten aku katakan “TIDAK!!!”. Jangan mentang-mentang masyarakat Banten dipandang Bodoh dan kemudian mau juga dibodoh-bodohi oleh ICW? Maka aku katakan “TIDAK!!!!”.
Konon Katanya ICW (Indonesian Cor¬rup¬tion Wacth), sa¬lah satu LSM antikorupsi, me¬minta kepada BPK (Badan Pe¬me¬riksa Ke¬uangan) untuk me¬lakukan audit in¬vestigasi pe¬nga¬lo¬kasian ang¬garan daerah oleh Pem-prov Ban¬ten Yaitu mengenai Dana HIBAH. Dan apakah benar ICW menggunakan pendekatan hukumnya adalah Permendagri No 32 th 2011 yang baru ditetapkan pada 27 Juli 2011?. ICW ingin menggunakan dan menegakan hokum di Banten secara benar, tetapi menggunakannya dengan cara-cara yang tidak benar yg justru adalah cenderung melanggar/melabrak hukum/melawan hukum.
KITA KASIH TAU SAMA LSM ICW BAHWASANYA PERMENDAGRI NO 32 TH 2011 BERLAKU EFEKTIFNYA TAHUN 2012.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Pasal 43. Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini:
a. Pemberian hibah dan bantuan sosial untuk tahun anggaran 2011 tetap dapat dilaksanakan sepanjang telah dianggarkan dalam APBD/Perubahan APBD tahun anggaran 2011.
b. Penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial mulai tahun anggaran 2012 berpedoman pada Peraturan Menteri ini.
Menurut saya agar ICW membaca kembali Permendagri No 32 th 2011 sampai tuntas. Baca Kembali Pe¬ra-turan Menteri Dalam Negeri No. 13 th 2006 jo Permendagri No. 59 Tahun 2007 ten¬tang Pedoman Pengelolaan Ke¬uangan Daerah.
Apa yang diduga oleh ICW menurut saya adalah tidak mendasar dan cenderung memutarbalikan fakta, yang berdampak pada proses pembodohan masyarakat Banten.
Menurut saya, mana ada Lembaga Pemeriksa memeriksa APBN ataupun APBD itu di tengah-tengah tahun anggaran berjalan atau dalam proses anggaran yang sedang berjalan, maka itu sama saja ingin menghentikan proses berjalannya ketatalaksanaan pemerintahan di Provinsi Banten “Stagnan”....
Original Title
IbnuJandi : KASIH TAU SAMA LSM ICW. PERMENDAGRI NO 32 TH 2011 BERLAKUNYA TH 2012.
Oleh: Ibnu Jandi - Tangerang, 23 September 2011.
Pemberian dana hibah itu sudah benar dan tidak melanggar hokum dan sampai kapanpun tidak akan bisa digugat. Kecuali si penerima dana hibah menyalahgunakannya, itupun kalau lembaga Negara yang menerimanya seperti KPU-PANWASLU-PEMDA dsb.
Benarkah Lembaga ICW adalah lembaga yg bermoral dan lembaga yang anti korupsi? Dan apakah organiknya juga bermoral/moralis? Jangan mentang-mentang lembaga ICW dipandang yang bermnoral dan seakan-akan tindak tanduknya selalu teramini. Kalau untuk di Banten aku katakan “TIDAK!!!”. Jangan mentang-mentang masyarakat Banten dipandang Bodoh dan kemudian mau juga dibodoh-bodohi oleh ICW? Maka aku katakan “TIDAK!!!!”.
Konon Katanya ICW (Indonesian Cor¬rup¬tion Wacth), sa¬lah satu LSM antikorupsi, me¬minta kepada BPK (Badan Pe¬me¬riksa Ke¬uangan) untuk me¬lakukan audit in¬vestigasi pe¬nga¬lo¬kasian ang¬garan daerah oleh Pem-prov Ban¬ten Yaitu mengenai Dana HIBAH. Dan apakah benar ICW menggunakan pendekatan hukumnya adalah Permendagri No 32 th 2011 yang baru ditetapkan pada 27 Juli 2011?. ICW ingin menggunakan dan menegakan hokum di Banten secara benar, tetapi menggunakannya dengan cara-cara yang tidak benar yg justru adalah cenderung melanggar/melabrak hukum/melawan hukum.
KITA KASIH TAU SAMA LSM ICW BAHWASANYA PERMENDAGRI NO 32 TH 2011 BERLAKU EFEKTIFNYA TAHUN 2012.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Pasal 43. Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini:
a. Pemberian hibah dan bantuan sosial untuk tahun anggaran 2011 tetap dapat dilaksanakan sepanjang telah dianggarkan dalam APBD/Perubahan APBD tahun anggaran 2011.
b. Penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial mulai tahun anggaran 2012 berpedoman pada Peraturan Menteri ini.
Menurut saya agar ICW membaca kembali Permendagri No 32 th 2011 sampai tuntas. Baca Kembali Pe¬ra-turan Menteri Dalam Negeri No. 13 th 2006 jo Permendagri No. 59 Tahun 2007 ten¬tang Pedoman Pengelolaan Ke¬uangan Daerah.
Apa yang diduga oleh ICW menurut saya adalah tidak mendasar dan cenderung memutarbalikan fakta, yang berdampak pada proses pembodohan masyarakat Banten.
Menurut saya, mana ada Lembaga Pemeriksa memeriksa APBN ataupun APBD itu di tengah-tengah tahun anggaran berjalan atau dalam proses anggaran yang sedang berjalan, maka itu sama saja ingin menghentikan proses berjalannya ketatalaksanaan pemerintahan di Provinsi Banten “Stagnan”....
Oleh: Ibnu Jandi - Tangerang, 23 September 2011.
Pemberian dana hibah itu sudah benar dan tidak melanggar hokum dan sampai kapanpun tidak akan bisa digugat. Kecuali si penerima dana hibah menyalahgunakannya, itupun kalau lembaga Negara yang menerimanya seperti KPU-PANWASLU-PEMDA dsb.
Benarkah Lembaga ICW adalah lembaga yg bermoral dan lembaga yang anti korupsi? Dan apakah organiknya juga bermoral/moralis? Jangan mentang-mentang lembaga ICW dipandang yang bermnoral dan seakan-akan tindak tanduknya selalu teramini. Kalau untuk di Banten aku katakan “TIDAK!!!”. Jangan mentang-mentang masyarakat Banten dipandang Bodoh dan kemudian mau juga dibodoh-bodohi oleh ICW? Maka aku katakan “TIDAK!!!!”.
Konon Katanya ICW (Indonesian Cor¬rup¬tion Wacth), sa¬lah satu LSM antikorupsi, me¬minta kepada BPK (Badan Pe¬me¬riksa Ke¬uangan) untuk me¬lakukan audit in¬vestigasi pe¬nga¬lo¬kasian ang¬garan daerah oleh Pem-prov Ban¬ten Yaitu mengenai Dana HIBAH. Dan apakah benar ICW menggunakan pendekatan hukumnya adalah Permendagri No 32 th 2011 yang baru ditetapkan pada 27 Juli 2011?. ICW ingin menggunakan dan menegakan hokum di Banten secara benar, tetapi menggunakannya dengan cara-cara yang tidak benar yg justru adalah cenderung melanggar/melabrak hukum/melawan hukum.
KITA KASIH TAU SAMA LSM ICW BAHWASANYA PERMENDAGRI NO 32 TH 2011 BERLAKU EFEKTIFNYA TAHUN 2012.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
Pasal 43. Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini:
a. Pemberian hibah dan bantuan sosial untuk tahun anggaran 2011 tetap dapat dilaksanakan sepanjang telah dianggarkan dalam APBD/Perubahan APBD tahun anggaran 2011.
b. Penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi pemberian hibah dan bantuan sosial mulai tahun anggaran 2012 berpedoman pada Peraturan Menteri ini.
Menurut saya agar ICW membaca kembali Permendagri No 32 th 2011 sampai tuntas. Baca Kembali Pe¬ra-turan Menteri Dalam Negeri No. 13 th 2006 jo Permendagri No. 59 Tahun 2007 ten¬tang Pedoman Pengelolaan Ke¬uangan Daerah.
Apa yang diduga oleh ICW menurut saya adalah tidak mendasar dan cenderung memutarbalikan fakta, yang berdampak pada proses pembodohan masyarakat Banten.
Menurut saya, mana ada Lembaga Pemeriksa memeriksa APBN ataupun APBD itu di tengah-tengah tahun anggaran berjalan atau dalam proses anggaran yang sedang berjalan, maka itu sama saja ingin menghentikan proses berjalannya ketatalaksanaan pemerintahan di Provinsi Banten “Stagnan”....