You are on page 1of 6

HAKIKAT BERIMAN KEPADA HARI AKHIR Beriman kepada hari akhir, sebagai peringatan keras terhadap manusia untuk

peduli atas perilakunya selama di dunia ini. Orang yang tak ingin surga yang abadi tentu berusaha keras untuk menjadi hamba Allah yang shalih. Kenikmatan terbesar dalam kehidupan akhirat sebagaimana dijelaskan dalam nash Al-Quran adalah berada di sisi Allah dengan ampunan, ridha dan rahmat-Nya. Sseorang yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa berbuat baik dan beramal shalih, karena ia yakin bahwa semua perbuatan baik selama di dunia akan dibalas Allah dengan pahala yang baik pula di akhirat kelak. Dan ia akan senantiasa menjauhi segala macam bentuk perbuatan yang tercela, jahat dan dzalim. Dia yakin, meski perbuatannya itu tidak ketahuan dan dapat lolos dari hukuman di dunia, di akhirat kelak tidak ada perbuatan tersembunyi. Sebaliknya pada yaumul hisab nanti segala macam bentuk dosa dan kejahatan yang telah dilakukan orang semasa hidupnya di duna akan terungkap, bahkan mungkin saja menyeretnya masuk neraka. A. Makna Iman Kepada Hari Akhir Yang dimaksud dengan Hari Akhir adalah kehidupan yang kekal sesudah kehidupan yang fana ini berakhir, termasuk semua proses dan peristiwa yang terjadi pada hari itu, mulai dari kehancuran alam semesta dan seluruh isinya serta berakhir seluruh kehidupan (Qiyamah), kebangkitan seluruh umat manusia dari alam kubur (Baats). Dikumpulkannya seluruh umat manusia di padang Mahsyar (Hasyr) perhitungan seluruh amal perbuatan manusia di dunia (Hisab), penimbangan amal perbuatan tersebut untuk mengetahui perbandingan amal baik dan buruk (Wazn), sampai kepada pembalasan dengan surga atau neraka (jaza). Disamping istilah Hari akhir (Al-Yaum Al-Akhir), Al-Quran juga menggunakan istilah atau nama-nama lain, yang masing-masing nama menunjukkan peristiwa, keadaan atau suasana yang akan dialami oleh umat manusia dalam proses menuju kehidupan yang abadi tersebut. Namanama itu adalah : 1. yaumul Qiyamah (hari Kiamat) (Az-Zumar 39 : 60) 2. yaumul Baats( hari Kebangkitan) (Ar-Rum 30 : 56) 3. yaumul Hisab (Hari Perhitungan) (Al-Mukmin 40 : 27) 4. Yaumul Din (Hari Pembalasan) ( Al-Farihah 1 : 3) 5. Yaumul Fath (hari Kemenangan) (As-Sajadah 32 : 40) 6. Yaumul Talaq (hari Pertemuan) (Al-Mukmin 40 : 15-16) 7. Yaumul JaI (hari Berhimpun) ( At-Taghabun 64 : 9) 8. Yaumul Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan) (At-Taghabun 64 : 9) 9. Yumul Khulud (hari Kekekalan) (Qaf 50 : 42) 10. Yumul Khuruj (hari Keluar) (Qaf 50 : 42) 11. Yaumul Hasrah (hari Penyesalan) (Maryam 19 : 39) 12. Yaumul Tanad (hari Panggil - Memanggil) (Al-Mukmin 40 : 32) 13. Yaumul Fashi (hari Keputusan) (Al-Naba 78:17) 14. As-Saah (Waktu) (Al-Qamar 54 : 1) 15. Al-Akhirah (Akhirat) (Al-Ala 87 : 16-17) 16. Al-Azifah (Peristiwa Dekat) (An-Najm 53:57) 17. At-Thammah (Mala Petaka Besar) (An-Naziat 79 : 34) 18. As-Shakhah (Tiupan Sangsakala yang Kedua) (Abasa 80 : 1) 19. Al-Ghasyiyah (Kejadian yang Menyelubungi) (Al-Ghasyiyah 88 : 1)

20. Al-Waqiah (Peristiwa Dasyat) (Al-Waqiah 56 : 1) Sedangkan istilah Al-Yaum Al-Akhir terdapat antara lain dalam surat Al-Baqarah ayat 177 : Artinya : Tidaklah menghadap wajahmu kea rah tumor dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan Nabi-Nabi (Al-Baqarah 2 : 177) Nash-nash Al-Quran dan sunnah yang dijadikan dalil adanya pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir serta adanya kenikmatan dan siksaan di alam kubur adalah antara lain sebagai berikut : Artinya : Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan akhirat (Ibrahim 14 : 27) Menurut Rasulullah SAW, al-qaulu as-tsabit dalam ayat diatas adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad Rasulullah, yang diberikan oleh seorang muslim didalam kubur tatkala ditanya oleh Malaikat (HR. Bukhari dan Muslim). Beriman kepada hari akhir artinya percaya bahwa ada kehidupan lain yang akan dialami oleh manusia setelah dia meninggal, kehidupan yang lebih lama, jauh lebih lama bahkan kekal abadi di surga atau neraa. Sebagaimana manusia meragukan adanya surga dan neraka itu, antara lain karena belum pernah ada penduduk surga yang mengunjungi kerabatnya yang masih hidup untuk mengabarkan nikmatnya hidup di surga. Juga belum ada orang hidup yang mendapatkan kesempatan untuk meninjau surga atau neraka, kecuali Nabiullah Muhammas Saw pada peristiwa Isra Miraj. Artinya : Dan peliharalah dirimu dari azab (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Baqarah 2 : 281) B. Kejadian yang Bertalian dengan Akhirat 1. Peristiwa Kiamat Hari pasti akan datang dan terjadi, tetapi pengetahuan tentang hal tersebut tidak seorangpun yang tahu termasuk para Nabi dan Rasul, kapan akan terjadi dan yang tahu terjadinya hanyalah Allah Tuhan Yang Maha Mengetahui hal yang terang maupun yang ghaib. Dalam hal ini Allah SWT berfirman : Artinya : Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, kapankah terjadinya. Katakanlah : Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu hanya disisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan e\waktu datangnya di bumi. Kamat itu tidak dating kepadamu melainkan dengan tiba-tiba (Al-Araf 7 : 187) Rasulullah Saw membertahukan kepada kita beberapa tanda-tanda kiamat, ada yang disebut dengan tanda-tanda besar (alamat kubra). Alamat kubra menunjukkan kiamat sudah sagat dekat sekali. Tanda-tanda kecil datangnya kiamat diantaranya dapat dilihat dari beberapa hadits yang menyebutkan tanda-tanda kecil adalah sebagai berikut: a. Rasulullah SAW bersabda : Jarak diantara diutusnya aku dengan hari kiamat itu hanyalah seperti dua jari ini (sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah).

(R.Bukhari, Muslim dan Tirmidzi) b. Tatkala ditanya oleh Malaikat Jibril tentang tanda-tanda kiamat akan datang, Rasulullah SAW menjawab : Apabila budak wanita melahirkan tuannya dan apabila engkau lihat orang-orang yang bertelanjang kaki, berpakaian compangcamping, miskin penggembala kambing berlomba-lomba dalam kemegahan bangunan. (adits Mutafaqun alaih). c. Rasulullahh SAW bersabda : Diantara tanda-tanda kiamat adlah lenyapnya ilmu pengetahuan, meluasnya kebodohan, banyak diminum khmar dan perzinahan terjadi secara terang-terangan. (HR. Bukhari). d. Rasululluah bersabda : Akan dating suau masa bagi umat manusia, seseorang berkrliling menawarkan sedekah emas, tidak ada yang mau mengambilnya. Dan terlihat seorang laki-laki diikuti oleh empat puluh orang wanita (Hadits Mutafaqun alaih) Selain tanda-tanda kiamt yang disebutkan didalam beberapa hadits diatas masih banyak lagi tanda-tanda lain yang disebutkan oleh Rasulullah SAW, antara lain : Banyak terjadi gempa bumi, banyak timbul fitnah, nayak terjadi pembunuhan, orangorang sama bermegah-megahan dalam gedung-gedung yang menjulang tinggi (HR. Bukhairi), banyak otang yang ingun mati (HR. Bukhari, Muslim dan Malik). Umat Islam patuh sepenuhnya kepada umat laian (HR. Bukhari) dan lain-lain. 2. Bangkit dari Kubur dan Dikumpulkan Setelah terjadi peristiwa kiamat, dengan goncangan yang dahsyat, gunung-gunung berterbangan bagaikan kapas, bumi menjadi hancur dan seluruh makhluk hidup di dunia ini mati terkubur. Maka muncullah berbagai peristiwa lain yang bertalian dengan kiamat itu, diantaranya bangkit dari kubur dan dikumpulkan di suatu tempat. QS. Al-Hajj 22:7 Artinya : Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah dating, tak ada keaguan padanya dan bahwasanya Allah membangktkan semua orang didalam kubur. Pada hari kiamat itu semua orang yang telah mati dan dikuburkan, tinggal tulang belulang dalam kubur, akan dihidupkankan kembali seperti sedia kala oleh Allah. Bagi Allah membangkitkan kembali yang telah mati itu bukanlah sesuatu yang sulit, jauh lebih mudah daripada menciptakan alam semesta dari awal. Manusia itu dibangkitkan kembali dari kematiannya oleh Allah untuk semasa hidup di dunia untuk iu pula selanjutnya mereka dikumpulkan. 3. Hisab atau Pertanggng Jawaban, QS. Al-Anbiya, 21 : 47) Artinya : Kami akan memasang timbangan yang tepat pda hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagian pembuat perhitungan. Pemantauan Allah terhadap setiap manusia, menggunakan data-data dan fakta-fakta yang lengkap dan akuat yang dicatat oleh Malaikat Roqib (pencatat amal baik) dan Atid (pencatat amal buruk) semasa hidupnya manusia yang bersangkutan. Maka ketetapan hokum Allah akan tepat dan tidak ada yang dirugikan karena tidak akan ada fakta yang tercecer dan tak akan terjadi kekeliruan. Pada saat hisab itu, setiap orang akan menerima kitab berisi catatan peristiwa ten tang mereka masing-masing QS. Al-Insyiqaaq, 84 : 7-8 : Adapun orang yang diberikan

kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah:. QS. Al-Insyiqaaq 84 : 10-11. Artinya : Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak Celakalah aku. Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). 4. Shiraath (lintasan menuju kemenangan abadi) Shiraath adalah suatut jalan yang diletakkan di atas punggung neraka jahanam. Di atasnya akan lewat semua orang yang dahulu (awalin) dan orang-orang yang kemudian (akhiran) yakni sekembaliannya dari padang Mahsyar tempat mereka dikumpulkan. Ahli surge akan melaluinya dengan selamt sampai ke tujuannya yang terakhir. Mereka ke sana untuk meneruskan perjalanannya menuju surga. Adapaun ahli neraka, maka di saat mereka melaluinya, lalu jatuhlah bergelimpangan, yang berarti masuk ke dalam api neraka itu. Yang pertama kali diperkenankan untuk menyeberangi jembatan itu ialah Nabi Muhammad SAW beserta umatnya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Buhari dan Imam Muslim yang artinya sebagai berikut : Maka dipasanglah sebuah jembatan di atas punggung kedua tepi jahanam. Maka yang pertama kali diperkenankan untuk menyeberanginya adalah aku (Muhammad SAW) dan umatku. Pada saat itu tdak ada seorangpun yang berbicara kecuali Rasul Ya Allah selamatkanlah Selamatkanlah (HR. Buhari dan Muslim). 5. Surga dan Neraka Di akhirat, Allah telah menyediakan tempat untuk membalas segala amal perbuatan manusia semasa mereka hidup di dunia. Tempat tersebut ialah: surga, yaitu tempat yang membahagiakan, penuh dengan kesenangan dan kegembiraan, dan neraka yaitu, api tempat penyiksaan yang penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan. QS. ALKahfi 18 : 105-108 Artinya : Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhsn mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka jahanam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayatKu dan rasul-rasulKu sebagai olok-olok. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka adalah Surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal didalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya. C. Analisis Argumen Yang Tidak Percaya Hari Akhirat Sekalipun peristiwa kiamat sangat mengherankan orang-orang kafir akan tetapi mereka tetap mengingkari adanya kebangkitan dan segala peristiwa-peristiwa yang harus dijalani manusia. Asumsi mereka sangat keliru karena bukti-bukti hari akhir dapat dibuktikan secara Syariyyah aqliyyah dan indrawi. Bukti syara sebagaimana dalam firman Allah surat At-Taghabun ayat7: Artinya : Orang-orang yang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah; tidak demikian, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. At-Taghabun: 7) Bukti indrawi, telah diperlihatkan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan dunia ini : a)peristiwa pembunuhan yang dipermasalahkan oleh Bani Israel, dihidupkan kembali oleh

Allah SWT hanya dengan perantaraan daging sapi yang dipukulkan ke tubuh orang yang terbunuh (2:72,73) ; b)peristiwa Nabi Ibrahim dan burung-burung yang dicincangnya kemudian diletakkan tiap-tiap bagian di atas bukit lalu Allah berfirman, Panggillah, niscaya mereka dating padamu dengan segera (2 ; 60). Bukti aqliyah sebagaimana pendapat Ath Thobari dan Ibnu Katsir berkaitan dengan bukti logika tentang hari akhir, maka perlihatkanlah lingkungan yang ada disekitar kita yang ada kalanya tanaman-tanaman di sekitar anda menguning, kering lalu mati. Setelah beberapa hari hujan turun kembali tumbuh dan menghijau seperti semula. Pada kenyataanya banyak manusia yang tidak percaya pada harikiamta, terutama kiamat kubro yaitu : hancurnya seluruh kehidupan manusia dan lam sekitarnya, bahkan tidak itu saja, mereka juga tidak mempercayainya adanya kebangkitan kembali, bagaimana akan dibangkitkan kalau manusia dengan kematiannya, sudah rusak dan kembali ketempat masing-masing, bagaimana kebangkitan itu dapat terjadi? Apakah adanya kebangkitan layak untuk dipercayai? Seperti yang diterengkan oleh Al-Quran surat Al-Mukminun ayat 82-83. Mereka berkata : apakah bila kami mati dan kami menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami akan dibangkitkan? Sungguh ini diancamkan kepada kami dan bapak-bapak kami sebelumnya, kami sebelumnya, haliini tidak lain dongengan orang terdahulu. Perbedaan pandangan mengenai kebangkitan, terjadi dalam filsafatIslam, antara A-Ghazali dan Ibnu Rusyd, meslipun keduanya tidak hidup sezaman. Sulit memahami secara rasional bagaiman tubuh yang telah berserakan itu kembali utuh seperti asalnya, dan dalam keadaan bagaimana kebangkitan itu terjadi, apakah kebangkitan terjadi seperti pada saat kematiannya, sehingga seseorang mati dalam keadaan tua renta yang lemah fisiknya akan dikembalikan seperti saat kematiannya, bagaimana mungkin ia dapat menghadapi sesaknya jumlah manusia yang banyak itu, sehingga menurut Ibnu Rusyd pada hari kebangkitan manusia yang dibangkitkan hanya Ruhnya saja. Sementara bagi al Ghazali apa susah dan sulitnya bagi Allah SWT persoalan itu justru terlalu kecil. Demikian juga halnya dengan kiamat, bagaimana kiamat sebagai kehancuran total dan kebangkitan itu dapat terjadi bukanlah ketika manusia dikumpulkan juga diperlukan tempat, sehingga dalam kehidupan alam itu sendiri selalu ada mekanisme yang mengatur secara otonomi terjadinya proses perbaikan atas kehancuran atau kerusakan yang terjadi didalamnya. Apabila dihubungkan dengan Allah SWT selalu menciptakan dan memelihara ciptaan-Nya, sebagai Al-Khaliq, artinya Allah SWT selalu menciptakan dan memelihara ciptaan-Nya tidak pernah lelah. D. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhirat Sebetulnya hikmah dari beriman kepada hari akhirat cukup banyak sekali, namun dalam pembahasan ini hanyab akan dikemukakan beberapa hal saja, yaitu: 1. Meningkatkan ketaqwaan pada Allah; Q.S An-Nisa, 4 : 77 2. Memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat; Q.S Asy-Syura, 42 : 20 3. Mendapat keuntungtan ganda dalam surat Asy Syura ayat 20 4. Berada dalam kebenaran; Q.S As-Saba : 8 5. Hidup di dunia hanya sementara; An-Nisa 77 6. Bertindak dengan penuh perhjitungan, dlam surat Az-Zalzalah ayat 7-8 7. Dengan beriman kepada hari akhir seseorang akan berusaha semaksimal mungkin mematuhi ajaran Allah SWT. 8. Dengan beriman pada hari akhir seseorang akan terdorong untuk selalu

melakukan kebaikan sesuai dengan ketentuan Allah SWT. 9. Dengan beriman kepada hari akhir seseorang akan memiliki sikap hidup yang tidak terlalu mencintai hal-hal yang bersifat keduniaan dan ia akan lebih terdorong untuk berbuat kebaikan karena takut akan siksa di akhirt nanti.

You might also like