You are on page 1of 5

Ngawi Riwayatmoe Doeloe #1 Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Tahukah anda bahwa Kota Ngawi jmn dulu adalah tempat Belanda

main Air,ada situs SEGARAN/danau buatan 10 Ha skrg Kampung Sidomakmur bekasnya msh ada.Danau ini tempat Noni dan Sinyo main perahu perahuan,mendapat pasokan air dari Sudetan Kali Ketonggo yg sekarang dipakai Irigasi,sudetan dimulai dari Ds Kedungputri Kec Paron melewati Ds Paron,Jururejo,Beran,Margomulyo,Ketanggi lalu masuk ke Segaran lewat belakang SMP Neg 2 Ngawi.Setelah berkumpul di Danau Segaran kemudian air dikeluarkan ke arah utara yaitu Rumah sakit untuk sanitasi dan ke arah timur samping RM Accord lewat Kaliloro terus dipakai untuk mengisi Kolam Pertahanan di Benteng Pendem di Ds Pelem.Kalau melihat tata air yg begitu rumit pada jaman itu ,tentunya ini termasuk Project besar pada jamannya.

Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Tahukah anda bahwa di Ngawi pernah ada pelabuhan terpadu yg sangat ramai pada tempo doeloe yaitu Pelabuhan Kaliloro,yang bersebelahan dg Terminal/Koplakan Dokar angkutan penumpang serta Cikar angkutan barang dan diseb utara Koplakan ada kawasan pergudangan kecil dr bangunan kayu jati smpi skrg bangunan ini masih ada,di seb selatan seberang jalan ada Pasar Besar Ngawi.Perahu perahu baik yg besar,sedang maupun kecil pada bersandar di Kaliloro mengangkut penumpang dan hasil bumi mis :Kayu jati,Arang kayu dan Daun jati dari wil Kalikangkung,Gamping serta Watu Kerek utk pondasi Bangunan,Ikan ikan sungai serta Arak dari Ds Kerek.Barang barang komoditi itu di bawa ke pasar Ngawi dan dikirim keluar kota dg menggunakan Cikar dan penumpang menggunakan Dokar yg terparkir di Koplakan.Bahkan Gamping di Angkut ke Solo dg menggunakan Cikar kemudian di oper dg angkutan Kereta Api di Paron menuju Solo.Bahkan Jmn Benteng Pendem didirikan Perahu sekoci dari Belanda mengangkut Marmer dari Itally untuk keperluan Benteng Pendem juga berlabuh disitu.

Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Prapatan Kartonyono..!semua orang Ngawi pasti tahu tempat yg disebut Prapatan Kartonyono,yaitu perempatan jalan/lampu merah yg paling ramai dan strategis di Kota Ngawi .Yaitu perempatan Jl PB Sudirman/Jln ke Solo di seb barat,Jln Ayani ke pusat Kota Ngawi di seb utara, Jln A Yani ke arah Madiun di seb selatan serta Jln ke arah Dungus / Surabaya ke arah timur. Sebelum akir tahun 1985 an perempatan itu masih berupa Pertigaan,sebelah timur pentokan Jln PB Sudirman arah ke timur dahulu ada rumah besar dari kayu yaitu rumahnya Almarhum Bpk Kartonyono,beliau adalah mantan Lurah Ds Margomulyo di era 1950 an s/d 1970 an.Kemudian di gantikan oleh Putranya yaitu Mantan Lurah Margomulyo Bpk SAERAN pemilik POM Bensin Beran di era thn 1980 an s/d 1990 an.Nah selanjutnya rumah besar di seb timur pertigaan itu di gusur pada thn 1985 an bertepatan dg dibangunnya Jembatan Baru Dungus yg melintasi Sungai Madiun.

Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Ini cerita ttg REKREASI Hari Raya Idul Fitri/Bodho sebelum akir 1970 an,Suasana Stasiun Kereta Api Paron pada hari raya sangatlah ramai selain ramai dg orang bepergian juga ramai sama orang orang yg berekreasi NDELOK SEPOOR,mereka datang tua muda dari daerah sekitar Kedungputri,Semen,Gentong,Sirigan,Teguhan bahkan Jogorogo.Semua rata rata memakai baju baru yang warnanya NGEJRENK seperti ijo pupus,njambon,dll semua menanti kehadiran SPOOR Kluthuk ireng yg bunyinya sangat keras"NGOOKK..!".Bahkan orang orang dari Jogorogo membawa GENDUL/botol dari beling gucci untuk menampun tetesan air panas dari spoor itu yg katanya konon untuk obat segala penyakit.Begitu SPOOR di sempriit Priit untuk tanda supaya Jalan,kemudian Lokomotive itu membunyikan peluiit yg sangat keras NGOOOKK..!.Kerumunan Orang orang Jogorogo itu melompat ke pinggir sambil menutup telinganya dan sambil ngomong"Kaget Aku NDEE..banter benekke sampek aku nyolot..!"

Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Aliran Bengawan Solo yg melewati Ds Dumplengan berkelok kelok seperti huruf S ,Nah dahulu ada peristiwa alam yg membuat titik KRITIS di daerah kelokan S itu jebol dan membentuk aliran sungai baru dan aliran bengawan solo pindah.Daerah itu disebut MBEDAHAN letaknya di seb utara Ds Cupo dan di sebelah dsn Singget Ds Dumplengan,dahulu di daerah itu setiap tahun mesti ada orang yg KALAP/tenggelam terutama bagi orang yg baru menginjakan kaki di tempat itu. Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Ini cerita tentang Jembatan Ngunengan jurusan Brang Lor yg mulai dibangun thn 1990 yg akirnya membuka Isolasi Daerah Brang Lor dg Dunia luar mis Ds Selopuro,Dumplengan,Kalang,Cantel,Pelang Lor,Pitu dll dan sekarang Angkudes sudah masuk wilayah ini.Dahulu wil ini nggak pernah di sobo Mobil roda 4 ,soalnya harus menyeberang dg perahu tambangan.Tahukah anda sebenarnya Pemerintah Hindia Belanda sudah memulai membangun Jembatan Ngunengan itu pada thn 1920 an,Pelaksanaan pembangunan dikerjakan dan baru mendapat pondasi 1 Plengkung sudah di hentikan pembangunannya sebab melihat kondisi tanahnya sangat berat keadaannya bila diteruskan.Rencana pembangunan jalan dan jembatan itu akan di tembuskan ke CEPU yg merupakan kota minyak.Akirnya rencana di ubah dg membangun jalan ke Cepu lewat Ngraho dan mengalihkan pembangunan jembatan di Dungus/Karang asri.Situs peninggalan pembangunan Jembatan yg baru 1 PLENGKUNG itu bisa anda lihat di lurusnya jalan pas di sebelah barat Rumah Sakit Umum Ngawi,lewat depan rumahnya Pak Min Kek mantan Lurah Karangtengah Kota.Letak situs Jembatan yg baru 1 plengkung ini berada kira kira 200 m sebelah timur Jembatan Ngunengan yg sekarang.

Ngawie Riwajatoe Doeloe,Ini seb cerita Jmn dulu thn 1970 / 1980 an Ds Ngrayudan Kec Jogorogo Kab Ngawi bila ada orang luar desa membawa masuk benda yg berbau KIJANG mis:kulit,tanduk,daging atau apapun yg berbau kijang,pasti terjadi BENCANA angin puyuh yg memporak porandakan kehidupan masyarakat desa tersebut.Saya tidak tahu apakah jaman sekarang ini juga masih berlaku/terjadi hal hal mistis tersebut. Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Langit Mendung Kuta Jogorogo"Mula bukane ono jeneng Hargo Dumilahing salah sijine puncak Gn Lawu".Cerita ini terjadi pada awal jaman kerajaan Mataram Islam dg Rajanya Panembahan Senopati,pada saat sang Raja akan mengembangkan Kerajaan Mataram dg cara Ekspansi menaklukkan para Bupati Brang Wetan/Skrg Jawa Timur.Panembahan Senopati berhadapan dg kelompok Bupati Brang Wetan yg di pimpin oleh Bupati R.Ronggo Djumena dari Madiun dan terjadilah peperangan di seb utara Gn lawu kelompok Bupati Brang wetan ini adalah:Bupati Madiun,Bupati Keniten,Bupati,Gendingan,Bupati Kertosono yg di pimpin oleh Senopati Wanita yg sangat sakti dan cantik yaitu R.Ayu Retna Dumilah Puteri dari Bupati Madiun R Ronggo Djumeno dan dibantu oleh Warok Jogorogo pasukan Mataram dibuat kalang kabut dan dipukul mundur. Atas petunjuk penasehat Panembahan Senopati yaitu Ki Ageng Pemanahan,Sang Raja harus menghadapi R Ayu Retno Dumilah sendirian tanpa pasukan dan harus di taklukan dg Cinta.Singkat cerita TERLENALAH R.Ayu Retna Dumilah dlm bujuk rayu Panembahan Senopati dan begitu Retna Dumilah tidak waspada dibunuhlah Retna Dumilah di Puncak Lawu itu.Inilah pengkianatan Cinta dg dalih menegakkan kekuasaan,dan namanya di abadikan sebagai nama Puncak Lawu yaitu HARGO DUMILAH selanjutnya wil Bupati Brang Wetan Bedah dan dapat ditaklukkan atau di aneksasi oleh Kerajaan Mataram. Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Tahukah anda bahwa kesenian asli dari daerah Ngawi itu adalah OREK OREK,yaitu gabungan antara gaya ketoprak Mataram Jawa Tengah dg Ludrog Jawa Timur karena letak Kab Ngawi di wil perbatasan.Sebagai pembuka"BUKA" bila ludrog memakai tari Remo serta tembang Jula juli,Ketoprak memakai Tari Bedayan serta tembang Sinom Parijata maka OREK OREK memakai Tari Orek Orek Tani serta Parikan Orek Orek dg ciri khas"Orek orek montore mabur,Montor mabur gede rodane Ojo ngenyek marang wong kang gede duwur,wong gede duwur larang regane".Umumnya kita hanya melihat Tari Orek Oreknya saja tanpa pagelaran yg kumplit.Nah Group Orek Orek terakir yg terkenal adalah SAKIMUN dari dsn Sidoerjo Ds Jeblogan Kec Paron Ngawi sekitar akir 1970 an. Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Kata gaul yang terkenal di daerah Ngawi pada thn 1970 an adalah"Teerkee..Piyee..!" terus di jawab "Emoh ah..! Kriyuk kriyuk..!",Kata gaul tersebut sangat populer waktu itu dan di orbitkan oleh Mang Gampang Tokoh Komedian yg terkenal di Wil Ngawi dan beliau itu juga berprofesi sebagai penyiar radio RKPD Ngawi acaranya selalu tidak pernah dilewatkan oleh para pendengar.

Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Di daerah Walikukun/Widodaren ada seb Sekolah Dasar namanya SD Neg Pager Wodjo,tahukah anda nama Pager Wodjo itu adalah nama Kuda Sakti milik Sang Adipati Gendingan waktu itu Gendingan adalah Kadipaten jmn Kerajaan Surakarta pada saat Pangeran Samber Nyowo memberontak melawan Penjajahan,sang Adipati ikut serta.Ketika menunggang Kuda Pagerwodjo Sang Adipati pilih tanding nggak bisa ditaklukan oleh Belanda.Dan seperti biasa Belanda golek sisik melik ttg kelemahan Sang Adipati.Adalah Sang PEKATIK/Pemelihara Kuda sang Adipati berkianat kepada Belanda dan diberi tahu bahwa kelemahan Sang Adipati ada pada kudanya,maka dg sangat mudah Belanda bisa menangkap Sang Adipati.Sang Adipati murka maka disumpahinya Abdinya Sang PEKATIK sampai BUTA matanya turun temurun sampai sekarang dan keturunan Sang Pekatik itu sampai sekarang jadi tukang makani/combor Jaran serta tukang tapel/sepatu/ladam jaran di Pasar Walikukun kebetulan juga Buta matanya. Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Pada awal awal abad 20 sekitar thn 19 20 dan 1930 an pada saat bangsa kita mulai mendirikan pergerakan untuk kemerdekaan lewat organisasi misal:HOS Tjokroaminoto dari Madiun mendirikan Sarekat Islam dan Haji Samanhoedi dari Solo mendirikan Sarekat Dagang Islam yg gaungnya menasional maka di Ngawi tepatnya di dsn GERDON perbatasan Ds Teguhan dg Ds Semen Kec Paron Eyang KRT Djojoseputro juga mendirikan Sarikat Tani Islam dan petilasan Kantornya masih ada dan tinggal puing puing reruntuhan rumah kayu jati dg nama GERDON letaknya pas di pinggir Jln Raya Ngawi Jogorogo.Sayang organisasi ini gagal mengangkat diri ke kancah Nasional karena sejak dari dulu menyatukan pendapat orang orang di sekitar wil Alas Ketonggo adalah sangat sulit. Diriwajatkan oleh Gus Ndiwek atas Reka Ulang Riwayat dari Alm Bpk Eko Soepardjo Gelung Paron. Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Dulu di Wil Ngawi ada salah satu Hutan Terkenal selain Hutan ALAS KETONGGO yaitu Hutan ALAS TOGOG yg letaknya di punggung Gunung Lawu,hutan ini termasuk Hutan Keramat.Bisa Terkenal krn dahulu di pakai latihan perang sama tentara dan setiap ada latihan perang selalu ada Tentara yg mati Tertembak,mungkin Mbah TOGOGnya marah karena terusik.Keberadaan Alas TOGOG ini sekarang sudah lenyap karena Penjarahan dan Terbakar pada jaman Reformasi ini.Nah barangkali diantara anda yg rumah nya di sekitar ALAS TOGOG bisa menambahkan cerita ini. Ngawi Riwajatmoe Doeloe,Nang Gunung Lir Liran Kec Sine Ngawi ono petilasan Kraton POWAN,kraton cilik andahane Kraton Mojopahit.Sawijining dino ketekan Joko Budug putra Ratu Majapahit sing nandang loro Gudikgen nah amarga kuwi putra ratu Mojapahit sang Ratu Powan Gupuh langsun mrentahne marang Patihe supaya NJAMASI sing artine ngedusi lan ngresiki.Ndilallah Patihe rodo Over Acting lan rodo Budeg ora pati jelas leh ngrungokake dikiro krungune NGLUNASI sing artine MATENI.Nah nasi telah menjadi BUBUR akire Ratu Mojopahit murka lan ngrabasa Kraton Powan roto karo lemah,nesu sebab putrane dipateni. Ngawie Riwajatoe Doeloe,Ini seb cerita Jmn dulu thn 1970 / 1980 an Ds Ngrayudan Kec Jogorogo Kab Ngawi bila ada orang luar desa membawa masuk benda yg berbau KIJANG mis:kulit,tanduk,daging atau apapun yg berbau kijang,pasti terjadi BENCANA angin puyuh yg memporak porandakan kehidupan masyarakat desa tersebut.Saya tidak tahu apakah jaman sekarang ini juga masih berlaku/terjadi hal hal mistis tersebut.

You might also like