You are on page 1of 17

PEMBAHASAN

Pendahuluan
Definisi Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh > 380 C (pada suhu rektal) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. KD biasanya terjadi pada usia 6 bulan 5 tahun (age-dependent).

Method

Time

3 and Under

Over 3

Rectal 2 minutes (Mercury Thermometer) Oral 2 minutes (Mercury Thermometer) Rectal 1 minute (Digital Thermometer)

100.4F (38 C) 99.5F (37.5 C) 100.4F (38 C)

100F (37.8 C) 99F (37.2 C) 100F (37.8 C)

Oral 1 minute (Digital Thermometer)

99.5F (37.5 C)

99F (37.2 C)

Patofisiologi
Ambang kejang masih rendah. ISPA, otitis media, sindrom viral, tonsilitis, gastroenteritis dan infeksi saluran kemih. Kenaikan suhu 1oC kenaikan metabolisme basal 10% - 15% dan kebutuhan oksigen 20% perubahan keseimbangan dari membran sel otak

dalam waktu singkat terjadi difusi dari ion Kalium maupun ion Natrium melalui membran tadi lepasnya muatan listrik yg cukup besar meluas ke seluruh sel/membran sel di dekatnya dengan bantuan neurotransmiter kejang.

Manifestasi Klinis
1. KD sederhana : durasi singkat kurang dari 15 menit, diikuti periode post-iktal singkat (tidur/mengantuk) kejang umum tonik klonik, tanpa gerakan fokal tidak berulang dalam waktu 24 jam.

KD kompleks.
kejang berlangsung > 15 menit; kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang partial; berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

Risiko untuk terjadinya KD berulang : KD pertama terjadi pada usia < 1 tahun Adanya riwayat keluarga KD Waktu yang singkat antara onset demam dengan kejang Suhu yang relatif tidak tinggi

The American National Collaborative Perinatal Project mengidentifikasi 3 faktor resiko, yaitu : 1. Adanya riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung 2.Terdapat kelainan neurologis sebelum KD pertama 3. Kejang demam bersifat kompleks (berlangsung lama atau fokal, atau multipel selama 1 hari.

Diagnosis
Harus disingkirkan kemungkinan : infeksi susunan saraf pusat seperti meningitis. sepsis atau ensefalopati akut lain

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium darah rutin, elektrolit dan gula darah mencari penyebab lain. Pemeriksaan pungsi lumbal 1. pada usia < 1 tahun harus dilakukan tanda dan gejala meningitis dapat tidak ditemukan 2. pada usia 12-18 bulan dianjurkan tanda dan gejalanya minimal 3. pada kelompok usia > 18 bulan tidak disarankan kecuali terdapat gejala meningitis

Penatalaksanaan
1. Pemberian obat saat demam
Antipiretik

Paracetamol 10-15 mg/kgBB/kali dalam 4 dosis


Antikonvulsan

Diazepam 0,3-0,5 mg/kgBB setiap 8 jam, dapat diberikan selama demam (biasanya 2-3 hari). Diazepam per rektal 5 mg untuk berat badan <10 kg, 10 mg untuk berat badan > 10 kg.

2. Datang pada dalam keadaan kejang Diazepam per rektal, dapat diberikan satu kali lagi sebelum dibawa ke rumah sakit bila masih kejang. 3. Pemberian antikonvulsan rumatan
Fenobarbital 4-5 mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis Asam valproat 20-40 mg/kgbb/hari dibagi dalam 2-3 dosis

Prognosis
Kejang demam memiliki prognosis yang baik Akhir-akhir ini banyak dilaporkan adanya sekuele KD berupa sklerosis daerah mesial temporal (hipocampus) setelah KD lama > 15 menit, yang berlanjut menjadi epilepsi di kemudian hari.

Pencegahan
1. 2. 3. Secepatnya menurunkan panas badan adalah hal utama menghindari kejang Beri obat penurun panas, atau kompres,selain itu perbanyak minum air putih. Jangan diselimuti dengan selimut tebal Sebaiknya dikompres dengan air hangat. Jangan melakukan kompres dgn lap yang dingin Jangan menggunakan alkohol atau air dingin untuk menurunkan suhu tubuhnya.

4.

Cara penanganan masalah demam kejang pada anak, yang penting jangan panik. Kemudian, kompres bagian kening kepala dan ketiak si kecil dengan kain handuk dari air hangat agar panas cepat terserap. Lakukan hal ini berulang kali. Bila terjadi kejang, jangan menahan gerakan-gerakan anak seperti memegangi tangan atau kakinya. Segera miringkan anak apabila kejang telah berhenti.

TERIMA KASIH

You might also like