You are on page 1of 5

Problem 6.6 a. 1. Kurangnya prosedur dan system yang jelas, ketidak professionalan karyawan dalam menjalankan tugas,dll.

Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan, hilangnya uang, serta detail-detail transaksi tidak diketahui. 2. Hal ini terjadi karena tidak adanya batasan wewenang yang jelas. Penghapusan piutang tak tertagih seharusnya tidak boleh dilakukan oleh orang yang sama, karena otorisasi yang terlalu besar memungkinkan adanya penyelewengan, apalagi tidak adanya pengawasan dari pihakpihak tertentu. 3. Terjadi akibat adanya kesalahan pencatatan, pencurian, bencana alam, penyusutan(rusak). 4. Hampir sama penyebabnya dengan point nomor 3, yaitu terjadi akibat kesalahan pencatatan, pencurian, bencana alam, penyusutan(rusak). 5. Persentase yang tinggi dari customer refund and credits bisa disebabkan kurangnya pengawasan yang ketat dalam prosedur peminjaman, sehingga resiko kredit macet atau penipuan sangat besar. 6. Masalah ini terjadi jika pegawai teledor dalam menyimpan dokumen-dokumen asli. Seharusnya dokumen asli tidak boleh dihilangkan, karena sengat penting dalam pembuktian transaksi, tapi dalam hal ini terdapat copy salinan, apabila copy tersebut valid, tidak akan menimbulkan masalah. 7. Gross profit bekurang tanpa sebab yang jelas mungkin terjadi jika adanya celah-celah di dalam system yang memungkinkan sesorang memanipulasi transaksi atau data, sehingga orang tersebut bisa melakukan penggelapan uang perusahaan, atau jika kurangnya ketepatan pencatatan serta bukti yang valid menyebabkan keberadaan uang tersebut sulit dideteksi. 8. Bisa terjadi jika dokumen tersebut palsu, atau belum diperiksa. Banyaknya dokumendokumen palsu, atau kurangnya pemeriksaan terhadap suatu dokumen mengakibatkan banyak dokumen yang di tolak, sehingga mengganggu pemrosesan dokumen tersebut. b. 1. Membuat prosedur yang jelas, bahwa daily bank deposits harus selalu berkorespondensi dengan bagian cash receipt. 2. Harus ada pemisahan wewenang dan otorisasi antara satu tugas dengan tugas yang lain, sehingga fungsi controlling bisa dijalankan dengan baik. 3. Merotasi karyawan pada bagian-bagian vital untuk meminimalisir tindakan pencurian. 4. Merotasi karyawan pada bagian-bagian vital untuk meminimalisir tindakan pencurian. 5. Harus ada prosedur-prosedur yang jelas, dan syarat-syarat yang harus dipenuhi customer dalam peminjaman uang, sehingga resiko kredit macet dan penipuan bisa diminimalisir. 6. Harus ada system yang mengawasi bagian-bagian dokumen, agar terjaga dengan baik dokumen-dokumen asli yang penting bagi perusahaan, serta adanya inisiatif lain dengan membuat dokumen copy yang valid, untuk cadangan jika sewaktu-waktu dokumen asli hilang, masih terdapat dokumen copy yang bisa digunakan. 7.Mencari tahu penyebab turunnya persentase gross profit tersebut. Jika karena memang ekonomi yang lagi melemah, maka itu wajar, jika terindikasi ada hal-hal yang tidak beres, harus diusut secara tuntas, dan Internal control harus diperketat.

8. Memeriksa kevalidan serta kelengkapan dokumen tersebut, jika memenuhi semua persyaratan, harus segera di approve agar segera bisa diproses.

Problem 6.8 1.(Strength) Inventory control tersebut sangat bagus, karena terdapat prosedur yang jelas, berupa step-step yang harus dilalui dalam proses pemesanan barang. Di setiap bagian- bagian tersebut terdapat adanya pemisahan wewenang, dan autorisasi harus dilakukan oleh orangorang yang berbeda, Dan harus disetujui oleh manajer pembelian, hal ini bagus dalam pengawasan internal. Selain itu, terdapat dokumen yang valid akan pemesanan barang tersebut yang harus disimpan untuk departemen-departemen yang berkepentingan, sebagai bukti yang jelas, misalnya copy dokumen yang dikirimkan ke bagian accounting harus diadakan untuk pencatatan akuntansi yang benar. 2.(Strength) Control ini sangat bagus, karena Efektivitas dapat ditingkatkan dengan turut serta meningkatkan adanya internal control yang ada dalam organisasi (invoice dipisahkan dan diberikan pada dua departemen yang berbeda)serta lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaannya. 3.(Weakness) point nomor 3 ini kurang bagus dalam internal control, karena data-data jarang diupdate dan digunakan, sehingga kevalidan dan perubahan-perubahan yang up to date tidak diketahui. Rekomendasinya adalah data-data tersebut harus selalu di update dan digunakan, sehingga internal control bisa berjalan dengan baik. 4. (Weakness)Control poin nomor 4 ini kurang bagus, karena dokumen-dokumen yang ada haruslah dikembalikan kepada pihak yang punya otoritas, sehingga sangat tidak baik jika ditaham berlama-lama dalam suatu departemen. 5. (Strength)pengecekan tersebut sangat bagus, karena untuk meminimalisir mathematical error yang terjadi, apalagi dengan pengkroscekan dengan dokumen departemen lain, sehingga ketepatan dan kevalidan terjaga dengan baik. 6. (Strength)Hal ini sangat bagus sekali, karena invoice yang diurutkan secara alfabetis memudahkan pencarian invoice mana yang harus dibayar terlebih dahulu. Apalagi system yang mengatur tanggal pembayaran dengan baik, sehingga diskon dapat diambil dan menghemat pengeluaran. 7. (Strength)Control ini sangat bagus sekali, karena setiap pembayaran mengharuskan menggunakan dokumen asli, dan me nonvalidkan dokumen pendukung agar tidak terjadi fraud dalam system. Tapi haruslah diigat bahwa dokumen pendukung itu perlu untuk digunakan sebagai back up data jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 8.(Strength) Check kosong yang disimpan dengan akses terbatas untuk departemen pengeluaran sangat diperlukan untuk mengurangi penyalahgunaan check, serta dokumen-dokumen yang dikategorikan bisa diakses semua bagian ditempatkan dengan tepat, sehingga terdapat prosedur yang jelas sehingga memudahkan proses akuntansi.

Problem 6.9 1. Weakness: Pembelian peralatan baru seharusnya tidak hanya didasarkan pada jumlah dan yang tersedia.Persetujuan pembelian seharusnya tidak hanya dilakukan supervisor departemen pembelian dan manajer pabrik, pihak-pihak lain yang terkait dengan pengeluaran,inventory,keuangan atau bahkan otoritas tertinggi sangat mungkin untuk dilibatkan. Recommendation: Pihak-pihak lain yang perlu dilibatkan dalam menentukan apakah pembelian itu bisa diwujudkan antara lain adalah departemen pengeluaran, departemen inventory, departemen keuangan atau bahkan otoritas tertinggi dalam perusahaan tersebut, agar diketahui apakah pembelian itu memang diperlukan, beralasan, sesuai dengan dana yang tersedia atau sesuai dengan rencana perusahaan. 2. Weakness : Tidak adanya persetujuan dari pihak-pihak yang memiliki otoritas terkait pembelian dan instalasi yang dilakukan. Recommendation: Semua kegiatan di dalam perusahaan haruslah diotorisasi oleh pihak yang berwenang. Sehingga setiap tindakan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Weakness : Penggunaan metode depresiasi, persentase penghitungannya dan nilai sisa dari aktiva tetap yang telah ditetapkan 10 tahun lalu ketika awal operasi perusahaan tidak memperhatikan kemungkinan perubahan-perubahan yang terjadi terkait nilai aktiva tetap tersebut. Recommendation: Perusahaan perlu memperbaharui informasi yang ada di schedule tersebut sesuai dengan tahun perolehan aktiva tetap tersebut. 4. Weakness : Tidak adanya persetujuan dari top manager terkait penghapusan peralatan. Recommendation : Harus ada system dan prosedur yang terkait aliran data dan sistem prusahaan, misalnya sebelum memberitahukan penghapusan ini ke bagian akuntansi, pihak manajer pabrik terlebih dahulu melaporkan pada top manager.

5. Weakness : Tidak adanya rekonsiliasi terkait jumlah peralatan yang dimiliki perusahaan dengan catatan dalam akuntansi perusahaan yang secara langsung akan berpengaruh pada nilai dari laporan keuangan yang diterbitkan akuntan sehingga keputusan yang diambil manajemen bisa tidak tepat. Masalah dalam perpajakan, merupakan makanan empuk bagi fiskus dalam pengkoreksian laporan keuangan karena tidak mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, sehingga akan menanggung kerugian besar terkait kemungkinan kurang bayar yang terjadi, ditambah jumlah denda yang harus dibayar. Recommendation : Harus dilakukan rekonsiliasi terkait peralatan tersebut sejak awal tahun operasi perusahaan sampai present value dari peralatan tersebut.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

TUGAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Control and Accounting Information System Disusun oleh: Desi Catur Rohmad (07) 2Y Akuntansi Pemerintahan

Tahun ajaran 2010/2011

You might also like