You are on page 1of 15

BAB III DINDING SEL

Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dindingdinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula). A Dinding Sel Bakteri Dinding sel bakteri terdiri dari senyawa peptidoglikan, asam teikoat, polisakarida,lipid,asam amino, dan protein. Peptidoglikan terdiri dari asam Nasetil glukosamin(NAG) dan asam N-asetil muramat (NAM), yang terikat pada dan L-diamino butirat.L-alanin, D-glukosa,Asam D-glutamat,D-alanin,Asam diaminopimelat,L-lisin, Keistimewaan dinding sel bakteri mengandung struktur dan material yang tidak ditemukan pada hewan dan tumbuhan,dimana urutan yang silih berganti dari N-asetil muramat dan N asetil glukosamin.Peptidoglikan hanya ditemukan pada sel prokarion saja. Diamino pimelat hanya ditemukan pada semua bakteri gram negative dan sebagian bakteri gram positif. Diamino pimelat pada bakteri bentuk kokos diganti asam amino lisin,alanin,glutamate,glisin,serin,asam aspartat,dll.

Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi sel dari tekanan turgor yang disebabkan tingginya konsentrasi protein dan molekul lainnya dalam tubuh sel dibandingkan dengan lingkungan di luarnya. Dinding sel bakteri berbeda dari organisme lain. Dinding sel bakteri mengandung peptidoglikan yang terletak di luar membran sitoplasmik. Peptidoglikan berperan dalam kekerasan dan memberikan bentuk sel.

Ada dua tipe utama bakteri berdasarkan kandungan peptidoglikan dinding selnya yaitu Gram positif dan Gram negatif.

1 Bakteri gram positif Bakteri gram positif memiliki peptidoglikan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan gram negatif sehingga dindingnya menjadi lebih tebal. Kandungan peptidoglikan mencapai 30-70% dari berat kering dinding sel. Jika terdapat polisakarida maka terikat secara kovalen. Kadar proteinnya rendah. Peranan perptidoglikan yaitu memberi bentuk sel,mencegah lisis sel dan membuat sel menjadi kaku. Khas pada bakteri gram positif adanya asam teikoat yang berupa rantai terdiri dari 8-50 molekul gliserol pospat atau ribitol pospat. Asam teikoat mengikat ion Mg2+( Magnesium), hal ini dapat memberikan ketahanan panas pada membrane plasma. Fungsi asam teikoat yang lain adalah mengatur enzim otolisin agar enzim ini dapat bekerja sam dengansintesis dinding sel. Pada waktu pertumbuhan enzim otolisin merusak dinding sel yang lama dan menganti dengan dinding sel yang baru,serta mengatur pembelahan sel yang normal. Asam teikoat yang merupakan polimer gliserol dan ribitol fosfat menempel pada peptodoglikan atau membran sitoplasma. Fungsi asam teikoat(muatan negatif) adalah : untuk transport ion positif dari dan keluar sel penyimpanan fosfor 2 Bakteri gram negatif Komposisi dinding sel bakteri gram negatif tersusun dari senyawa lipoprotein,lipopolisakarida, dan peptidoglikan. Kandungan peptidoglikan lebih sedikit dari pada gram positif,sekitar 10-20% dari berat kering dinding sel. Tetap diluar lapisan peptidoglikan terdapat lipoprotein dan lipopolisakarida Tiap molekul dinding sel didapatkan protein porin yang berfungsi sebagai reseptor bakteriophage dan bakteriosin. Protein porin impermeable terhadap molekulbesar,melewatkan molekul kecil seperti nukleosida,oligosakarida,monosakarida dan asam amino.Bakteriosin adalah suatu senyawa protein yang bersifat bakterisida terhadap mikroorganisme dan mempunyai reseptor spesifik pada sel sasaran. Bakteriosin disintesis melalui jalur ribosom ,bukan merupakan metabolit sekunder.

Komponen lipopolisakarida dinding sel bakteri gram negative berkaitan dengan toksisitas pada hewan yang merupakan endotoksin. Lipopolisakarida dinding sel bakteri gram negative terdiri dari suatu lipid yang komplek yang namanya lipid A dan polisakarida. Lipid A terdiri dari suatu rantai disakarida glukosamin yang dihubungkan dengan pirofosfat,tempat melekat sejumlah asamasam lemak rantai panjang. Polisakarida merupakan suatu antigen permukaan utama sel kuman yang dinamakan antigen O Fungsi lipopolisakarida (LPS) pada dinding sel adalah sebagai berikut: Menahan enzim yang terletak diluar lapisan peptidoglikan agar tidak meninggalkan sel Bersifat toksin yang dinamakan endotoksin Untuk pertumbuhan sel Carier membrane dalam pengangkutan zat dengan ATP Memberikan sifat hidrofilik pada permukaan sel Mengatur mekanisme dalam membentuk variabilitas permukaan jika inang membentuk antibody Mencegah kerusakan sel terhadap enzim atau bahan kimia yang merusak sel

Lipopolisakarida B.SEL EUKARIOTA

Antigen O

Sel eukariota yaitu merupakan sel yang sudah mempunyai inti dan membrane inti yang jelas(nukleus dibungkus oleh membrane nukleus).Sel eukariota terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. 1.Fungi Struktur dinding sel fungi terdiri dari senyawa yang brmolekul besar seperti khitin dan beta-glukan.khitin merupakan komponen utama dari dinding sel fungi yang berbentuk filament.kompisisi khitin berupa homo polisakarida yang terdiri dari -1,4 N-asetil glukosamin.struktur tersebut hamper mirip selulosa pada sel tumbuhan tinngi. beta-glukan merupakan polimer D-glukosa dengan ikatan 1,3 dan -1,46 yang berfungsi sebagai skelet pada sel fungi 2. Tumbuhan Adanya dinding sel pada sel tumbuhan dikenalnya protoplas ,sejak didukung saat oleh itu membedakannya dari sel banyak dalam peneliti bidang yang kimia hewan.Dinding sel ditemukan pertama kali pada abad ke 17,yaitu sebelum mempelajarinya.Berbagai metode telah digunakan dari segi kimia,fisika dan morfologi.Penyelidikan kemajuan organic,sinar x,penggunaan mikroskop cahaya dan mikroskop elekron.

Gbr. Sel Tumbuhan dengan Dinding Sel diperbesar

Dinding sel merupakan benda ergastik atau bahan inclusion no protoplasmic yang terdapat diluar plasma sel dan membrane plasma. Apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop, electron tampak dua daerah yang berbeda yaitu daerah mikrofibril acak atau daerah yang terbentuk saat replikasi sel, dan daerah mikrorobil sejajar atau disebut dinding primer dan skunder yang letaknya mengelilingi sel yang dewasa. Mikrofibril adalah suatu unit dasar dari dinding sel yang terdiri dari selulosa. Berdasarkan perkembangan dan struktur jaringan tumbuhan dinding sel dibagi menjadi : Lamela tengah,

Lamela tengah terdiri dari kalsium pektat yang bentuknya seperti anyaman.Lamela tengah merupakan perekat yang mengikat sel-sel secara bersama-sama untuk membentuk jaringan dan oleh sebab itu diantara dinding sel primer sel-selnya berlekatan.Lamela merupakan subtansi amorf,tidak aktif bila dihubungkan dengan cahaya yang dipolarisasikan Dinding primer Dinding primer terdiri dari selulosa, pectin, hemiselulosa, lemak dan protein.Dinding primer adalah dinding asli yang pertama kali berkembang pada sel baru.dinding primer ini merupakan bagian dari dinding sel yang berkembang dalam sel atau bagian sel yang masih tumbuh Dinding sekunder (Gambar 17). Diding sekunder terdiri dari kalsium selulosa.Matriknya terjadi dari polisakarida lain termasuk hemiselulosa Dinding sekunder dibentuk pada permukaan dalam dinding primer.dinding sekunder berkembang dialam sel atau bagian sel yang berhenti tumbuh.dinding sekunder terlihat banyak lapisan .Sebagian besar trakeid dan serat tiga lapisan

Lamela Tengah Dinding Primer

Porous

Dinding Sekunder

Gambar Struktur Dinding Sel Selulosa merupakan polimer glukosa dengan ikatan - 1,4- glikosida, kirakira satu molekul selulosa terdiri dari 8000-15000 unit glukosa. Molekul selulosa terdiri atas rantai-rantai panjang residu glukosa yang saling berhubungan.Molekul rantai itu tersusun dalam ikatan yang disebut misela Contoh gambar struktur selulosa

Hemiselulosa adalah heteropolimer dari polisakarida seperti xylem, galaktomanan, arabinoxilan, dan glukomanan. Fungsi hemiselulosa adalah sebagai pelapisan mikrofibril . Hemiselulosa merujuk pada polisakarida yang mengisi ruang antara serat-serat selulosa dalam dinding sel tumbuhan. Secara biokimiawi, hemiselulosa adalah semua polisakarida yang dapat diekstraksi dalah larutan basa (alkalis) Monomer penyusun hemiselulosa biasanya adalah rantai D-glukosa, ditambah dengan berbagai bentuk monosakarida yang terikat pada rantai, baik sebagai cabang atau mata rantai, seperti D-mannosa, D-galaktosa, D-fukosa, dan pentosa-pentosa seperti D-xilosa dan L-arabinosa. Gambar struktur hemiselulosa

Pektin merupakan polisakarida kompleks dengan residu asam galakturoat dan asam glukutonat. Pektin di dalam air akan membentuk koloid, dan dapat mengendap jika diberikan alkohol dan logam berat, serta bila ditambahkan gula akan membentuk gel. Dinding sel yang berhubungan dengan udara luar sering dilapisi kutin dan suberin sehingga merupakan lapisan kutikula.Tebalnya lapisan kutikula tidak sama pada semua tumbuhan,umumya lebih tebal pada tumbuhan yang hidup pada habitat kering.Lapisan kutikula dibentuk dari deposisi kutin diantara mikrofibril selulosa lapisan dinding paling luar,pada lapisan kutikula mingkin dijumpai adanya lilin yang dapat membiaskan cahaya,sehinnga dapat menjaga kelembaban Lapisan kutikula inipun juga tidak rapat sehingga masih dapat dipakai untuk melewatkan senyawa kimia melewati ektodesmata (plasmodemata menghadap keluar). Ektodesmata merupakan kumpulan ruang interfibrilar khusus yang biasa terbentuk pada dinding sebelah luar .Struktur ektodesmata seperti benang ,pita atau seperti kerucut. Ektodesmata berfungsi sebagai tempat lewatnya larutan ke dan dari protoplas(Franke ,1971),nama lain dari ektodesmata adalah teikoda(teichos:dinding,hodos:jalan kecil) . Pada dinding sel ada bagian yang yang

tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat. Plasmodesmata merupakan bagian dinding sel yang tidak ikut mengalami penebalan ,yang sehingga seperti porous atau lubang-lubang

Kutin mengandung asam lemak tinggi dengan ikatan kovalen yang fungsinya sebagai pelindung dari serangan pathogen dan dehidrasi.Kutin adalah senyawa lemak, terdapat dalam dinding sel yakni dalam ruang interfibrilar dan ruang intermisilar selulosa. Kutin akan tampak merah bila diberi sudanIV .Kalau khitin terdapat pada kutikula artropoda merupakan polisakarida dari polimer asetil glukosamin.

Sifat-sifat fisik dinding sel diantaranya ialah regangan,kekuatan,ketahanan terhadap tekanan,mengembang dan sifat-sifat permeabilitas(Preston,1974;Frey wissling 1976).Karena banyaknya selulosa dalam dinding sel ,maka sifat-sifat dinding terutama ditentukan atau dipengaruhi oleh sifat selulosa.Salah satu sifat yang penting dari selulosa ialah kemampuan bertahan terhadap regangan karena kelenturannya Fungsi dinding sel adalah : a. tetap. b. c. Memberi perlindungan membran plasma dan isi sel. Sebagai alat transportasi zat dari dalam keluar sel atau sebaliknya. Memberi kekuatan mekanik yang sehingga sel mempunyai bentuk

Gbr.sel eukariota

Gbr.sel tumbuhan

Gbr.dinding sel tumbuhan Dinding sel merupakan benda ergastik atau bahan inclusion non protoplasmic yang terdapat diluar plasma sel dan membrane plasma selain itu juga merupakan salah satu ciri sel tumbuhan yang membedakannya dari sel hewan. Dinding ini melindungi sel tumbuhan, mempertahankan bentuknya, dan mencegah penghisapan air secara berlebihan. Pada tingkat keseluruhan tumbuhan, dinding yang kuat yang terbuat dari sel khusus mempertahankan tumbuhan agar tegak melawan gaya gravitasi. Dinding sel tumbuhan jauh lebih tebal daripada membran plasma, yaitu berkisar antara 0,1 mikrometer hingga beberapa mikrometer. Komposisi kimiawi yang tepat dari dinding ini beragam antara spesies satu dengan yang lainnya dan

dari satu jenis sel dengan sel lainnya di dalam tumbuhan yang sama, tetapi design dasar dinding itu tetap. Mikrofibril yang terbuat dari selulosa polisakarida tertanam di dalam matrik yang terdiri dari polisakarida lain dan protein. Kombinasi materi ini, serabut kuat dalam substansi dasar (matriks), merupakan disain arsitektur dasar seperti yang ditemukan dalam beton bertulang dan dalam serat kaca (fiberglass) .Apabila dilihat dengan menggunakan mikroskop elekron tampak 2 daerah yang berbeda yaitu daerah mikrofil acak atau daerah yang terbentuk saat replikasi sel dan daerah mikrofibril sejajar atau disebut dinding primer dan sekunder yang letaknya mengelilingi sel yang dewasa. Mikrofibril adalah suatu unit dasar dari dinding sel yang terdiri dari selulosa. Dinding sel terdiri dari lamella tengah, dinding primere dan dinding sekunder. Sel tumbuhan muda pertama tama mensekresi dinding yang relatif tipis dan lentur yang disebut dinding sel primer.Dinding primer terdiri dari selulosa ,pectin,hemiselulosa,lemak dan protein. Di antara dinding- dinding primer sel sel yang berdekatan terdapat lamela tengah , lapisan tipis yang banyak mengandung polisakarida lengket yang disebut pektin. Lamela tengah ini melekatkan sel-sel menjadi satu (pektin digunakan sebagai bahan pengental dalam selai dan jelly). Apabila selnya telah dewasa dan berhenti tumbuh, sel ini memperkuat dindingnya. Sebagian sel tumbuhan melakukan hal ini hanya dengan mensekresi substansi pengeras ke dalam dinding primernya. Sel lain menambahkan dinding sel sekunder di antara membran plasma dan dinding primer. Dinding sekunder terdiri dari selulosa. Dinding sekunder ini seringkali menumpuk menjadi beberapa lapisan berlamina, memiliki matriks kuat dan tahan lama yang sanggup memberi perlindungan dan dukungan. Selulosa merupakan adalah polimer glukosa dengan dari ikatan beta-1,4seperti glikosida,kira-kira 1 molekul selulosa terdiri dari 8000-15000 unit glukosa. Hemiselulosa heteropolimer polisakarida mxilan,galaktomanan,arabinoilan,dan glukomanan. Fungsi hemiselulosa adalah sebagai pelapisi mikrofibril. Pektin merupakan polisakarida kompleks dengan

residu asam galakturonat dan asam glukuronat. Pektin di dalam alcohol dan logam berat, serta bila ditambahkan gula akan membentuk gel. Dinding sel yang berhubungan dengan udara luar sering dilapisin kutin dan suberin sehingga merupakan lapisan kutikula . Lapisan kutikula inipun juga tidak rapat sehingga masih dapat dipakai untuk melewatkan senyawa kimia melewati ektodesmata(plasmodesmata yang menghadap keluar). Plasmodesmata adalah bagian dinding sel yang tidak ikut mengalami penebalan ,yang sehingga seperti porous atau lubang- lubang. Kutin mengandung asam lemak tinggi dengan ikatan kovalen yang fungsinya sebagai pelindung dari serangan pathogen dan dehidrasi. Kalau khitin terdapat pada kutikula artropoda merupakan polisakarida dari polimer asetil glukosamin. Fungsi dinding sel Memberi kekuatan mekanik yang sehingga sel mempunyai bentuk tetap Memberi perlindungan membrane plasma dan isi sel Sebagai alat transportasi zat dari dalam keluar sel atau sebaliknya

DAFTAR PUSTAKA Campbell,Neil A.2002.Biologi.Jakarta;Erlangga Maryono.1990.Petunjuk Praktikum Mikrobiologi.Surakarta:UNS Press Santosa, Slamet.2008.Biologi Sel.Surakarta: UNS Press http://id.wikipedia.org/wiki/Struktur_sel_bakteri http://ratnadian.files.wordpress.com/2008/06/bakteri.pdf http://www.sith.itb.ac.id/mgbm/bm405p-4.pdf http://wapedia.mobi/id/Dinding_sel http://hendrofabio.files.wordpress.com/2007/07/cell1.gif

MAKALAH BIOLOGI SEL DINDING SEL

Disusun oleh: Kelompok I : 1.Asih Kumorowati 2.Astri Setiawati 3.Amin Kurniawati 4.Ari Adi Nur W 5.Apriani Indri T 6.Afrisa Mustika H 7.Aprilia H 8.Anis Nur F 9.Annisa Nur L (K4306003) (K4306004) (K4306016) (K4306018) (K4306017) (K4307002) (K4307019) (K4307018) (K4307003)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

You might also like