You are on page 1of 18

Lintas Pusat Katabolisme (glukosa,glikolisis dan glukoneogenesis )

Oleh : Gilang Ainan Fitrah Ardhiani Amalia Rizky

Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses Respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut Fermentasi.

Glikolisis
Glikolisis merupakan proses penguraian glukosa (6C) menjadi senyawa asam piruvat (3C). Ciri-ciri dari Glikolisis adalah: 1. Berasal dari bahasa Latin, yaitu: Gliko (=Glukosa/gula) dan Lisis (=Penguraian/hancur). 2. Berlangsung secara anaerob 3. Terjadi di sitoplasma/sitosol 4. Menghasilkan: 2 molekul asam piruvat, 2 molekul ATP, 2 molekul NADH2 5. Terdapat 10 langkah perubahan mulai dari Glukosa sampai terbentuknya Asam Piruvat

Glikoslisis adalah suatu proses penguraian molekul glukosa yang memilik 6 atom karbon,secara enzimatik di dalam urutan 10 reaksi enzimatik,untuk menghasilkan dua molekul piruvat, yang memiliki 3 atom karbon. Dengan adanya oksigen,glikolisis menghasilkan piruvat,atau tanpa oksigen menghasilkan laktat.

Terjadi di dalam sitosol Glikolisis : oksidasi glukosa

energi ( ATP )

Aerob Anaerob ( asam piruvat ) ( asam laktat ) Pada keadaan aerob : Hasil akhirnya asam piruvat Masuk ke dalam mitokondria Asetil KoA
Siklus Krebs ATP + CO2+ H2O

Keseluruhan persamaan reaksi untuk glikolisis yang menghasilkan laktat adalah: Glukosa + 2ADP +2Pi 2L(+)-Laktat +2ATP +2H2O

Pembentukan ATP
Adenosine Triphosphate (ATP) adalah sebuah nukleotida yang dikenal di dunia biokimia sebagai zat yang paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler. ATP mampu menyimpan dan memindahkan energi kimia di dalam sel. Molekul-molekul ATP juga digunakan untuk menyimpan bahan pembentuk energi yang diproduksi oleh respirasi sel. Awalnya, glukosa dipecah menjadi piruvat di cytosol. Dua molekul ATP terbentuk dari setiap molekul glukosa. Tahap akhir dari pembentukan ATP terjadi di mitokondrion dan bisa menghasilkan hingga 36 ATP.

Pembentukan ATP berkaitan dengan glikolis


Selama glikolisis,banyak energi bebas yang diberikan oleh molekul glukosa yang disimpan dalam bentuk ATP. Glukosa+2ADP 2 laktat-+2H+2 ATP+2H2O Jadi keseluruhan reaksi yang berkaitan glikolisis berjalan dengan penurunan sejumlah besar energi bebas.

Pada kondisi anaerobik,piruvat direduksi menjadi laktat di dalam hampir semua jaringan hewan,tumbuhan atau menjadi etanol dan CO2 pada fermentasi alkohol oleh ragi. Pada kondisi aerobik, piruvat di oksidasi menjadi asetil KoA dan CO2 dan bukan direduksi menjadi laktat(etanol+CO2)

Pembentukan ATP berkaitan dengan Glikolisis

Glikolis,merupakan tahap pertama yang harus dilalui di dalam katabolisme glukosa secara aerobik. Pengubahan glukosa menjadi piruvat dikatalis oleh enzim yang bekerja berurutan dan berjalan dalam 2 tahap.

Tahap pertama
Yakni melibatkan 5 tahap enzimatik, D-Glukosa secara enzimatik difosforilasi oleh ATP dan akhirnya diuraikan, untuk memberi kan dua molekuk D Gliseraldehida 3 Fosfat. Tahap pertama adalah pemasukan satu gugus fosfat ke dalam molekul glukosa menghasilkan 6 fosfat.Reaksi dikatalis oleh glukokinase yang memerlukan ion Mgsebagai kofaktornya. Sedangkan gugus fosfat dan energi yang diperlukannya didapat dari penguraian ATP menjadi ADP.

Reaksi kebalikannya (reaksi tahap akhir) dikatalis oleh enzim yang berbeda, yaitu glukosa 6 fosfatase. Pada reaksi ini tidak terbentuk ATP dari ADP melainkan terjadi pelepasan gugus fosfat dari glukosa 6 fosfat menghasilkan glukosa

Tahap kedua
Glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6fosfat dengan bantuan enzim fosfoheksosa isomerase dalam suatu reaksi isomerasi aldosa-ketosa. Enzim ini hanya bekerja pada anomer -glukosa 6-fosfat.

Tahap ketiga
Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan enzim fosfofruktokinase

Tahap ke empat
Fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat yaitu gliserahdehid 3fosfat dan dihidroksi aseton fosfat.

Tahap kelima
Gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan sebaliknya (reaksi interkonversi). Reaksi bolak-balik ini mendapatkan katalisator enzim fosfotriosa isomerase.

Tahap keenam
Glikolisis berlangsung melalui oksidasi Gliseraldehid 3-fosfat menjadi 1,3bifosfogliserat, dan karena aktivitas enzim fosfotriosa isomerase, senyawa dihidroksi aseton fosfat juga dioksidasi menjadi 1,3bifosfogliserat melewati gliseraldehid 3-fosfat.

You might also like