You are on page 1of 17

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR PROSES FRAIS

Disusun Oleh : Kelompok : K Anggota : (3333101066) (3333100329) (3333100852) (3333101237)

1. Damar Dwiyadi P. 2. Dina Octanatry 3. Muhammad Wildan 4. Virda Ayu Rahmawati Asisten : Agus Setiawan

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2011

1. DESKRIPSI MESIN

1.1

MESIN CNC

1.1.1 KOMPONEN MESIN CNC

a d

Gambar 1. Mesin CNC

Keterangan : a. Motor Pengerak Spindel Berguna sebagai energi penggerak spindel b. Kendali Mesin CNC

Berfungsi sebagai pengendali utama untuk menggerakan mesin CNC c. Rumah Alat Potong Berfungsi untuk melindungi bram bram yang dihasikan dalam proses penyayatan d. Chuck Berfungsi untuk menjepit mata pahat e. Mata pahat Berfungsi untuk menyayat benda kerja f. Ragum Penjepit agar benda kerja kuat dan tidak berubah tempatnya sewaktu disayat pisau frais.

g. Lampu Kerja Berfungsi untuk menerangi area kerja saat menjalani proses kerja

1.1.2 PENJELASAN MESIN CNC

Mesin CNC kini banyak sekali digunakan untuk keperluan industri, baik industri menegah maupun indust ri besar. Mesin CNC memudahkan pekerjaan manusia dalam proses manufaktur, dari proses pembubutan, proses pengefraisan dan sebagainya. Keuntungan menggunakan mesin ini adalah sebagai berikut. 1. Mesin ini akan mengikuti ketelitian yang telah diprogramkan pada kendali mesin CNC.

2. Bila benda kerja yang dibubut atau difrais dengan dimensi sama lebih dari satu, hasil dari pembubutan atau pengafraisan CNC akan sama. 3. Mengurangi tenaga manusia dalam proses pembubutan atau pengafraisan. Mesin CNC ini dibagi dalam dua macam, yaitu mesin bubut CNC dan mesin frais CNC. Secara umum, penggunaan mesin CNC ini relatif sama, yaitu memasukkan program yang akan digunakan pada mesin. Namun demikian, setiap mesin juga memiliki karakteristik yang berbeda tergantung pabrik yang membuat mesin tersebut. Secara garis besar, cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu : a. Sistem Absolut Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menentukan titik yang akan tetap selama proses berlangsung. Pada mesin CNC frais, titik acuannya diletakkan antara dua sisi pada benda kerja. (http://www.oocities.org/hari_seputro/MESIN_CNC.pdf) b. Sistem Incremental Pada sistem ini, titik awal yang digunakan selalu berpindah tergantung pada proses mesin CNC yang berakhir. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya. ( http://www.oocities.org/hari_seputro/MESIN_CNC.pdf) Berdasarkan www.oocities.org/hari_seputro/MESIN_CNC.pdf Mesin frais CNC memiliki kode pemrograman dasar, antara lain : a. Fungsi G G 00 Gerakan cepat G 90 Pemrograman nilai absolut G 91 Pemrograman nilai incremental

b.

Fungsi M M 00 M 03 M 05 M 30 Diam Spindel frais hidup, bergerak searah jarum jam Spindel mati Pemrograman berakhir

1.2 MESIN FRAIS KONVENSIONAL 1.2.1 KOMPONEN MESIN FRAIS KONVENSIONAL

Gambar 2. Mesin Frais Konvensional

Keterangan : a. Motor penggerak spindel Berfungsi sebagai penggerak chuck b. Tuas penggerak alas benda kerja

Berfungsi untuk mengarahkan benda kerja sesuai pola c. Alas benda kerja Berfungsi sebagai tempat meletakkan ragum d. Ragum Berfungsi sebagai penjepit agar benda kerja kuat dan tidak berubah tempatnya sewaktu disayat pisau frais.

1.2.2 PENJELASAN MESIN FRAIS KONVENSIONAL Menurut John A. Schey, pengefraisan (milling) merupakan salah satu proses pemotongan yang paling serbaguna untuk pembuatan komponen-komponen dengan bentuk non-rotasional. Mesin frais horizontal memiliki sumbu pisau yang sejajar dengan permukaan benda kerja.Pada pengefraisan turun gerak pengumpanannya searah dengan perputaran pisau. Pada pegefraisan naik gigi pisau masuk pada kedalaman minimum, dan permukaan ang dihasilkan mungkin agak berbekas dan berlekuk, namun gaya awal yang diperlukan relative rendah menurut John A. Schey. Atau dengan kata lain, pada pengefraisan naik, arah putaran pisau berlawanan dengan gerak pengumpanannya. Sedangkan mesin frais vertical memiliki sumbu tegak lurus dengan permukaan benda kerja.

2. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

2.1 Pada Mesin CNC 1. Tahap persiapan


a) Menyiapkan alat-alat dan benda kerja yang digunakan untuk praktikum

pengfraisan. b) Periksa kondisi komponen-kompenen mesin CNC.


c) Menyiapkan baju, kacamata, dan sarung tangan safety.

2. Tahap pelaksanaan a) Memasang benda kerja pada ragum mesin CNC. b) Menyalakan mesin CNC dengan menekan tombol ON pada mesin. c) Melakukan set up program pada mesin CNC.
d) Mengatur kecepatan makan mesin CNC.

e) Melakukan proses pemakanan benda kerja. f) Mematikan mesin dengan menekan tombol OFF pada mesin CNC.

3. Tahap Perawatan
a) Membersihkan alat dari geram sisa proses setelah digunakan b) Memberikan oli pada bagian bagian tertentu, agar mesin tetap terjaga.

c) Melakukan pengecekan secara rutin terhadap mesin 2.2 Pada Mesin Frais 1. Tahap persiapan
d) Menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk praktikum pengfraisan. e) Menyiapkan baju, kacamata, dan sarung tangan safety.

2. Tahap pelaksanaan a. Menggunakan baju, kacamata, dan sarung tangan safety.


b. Mengatur benda kerja, sehingga didapatkan posisi yang tepat c. Menekan tombol ON, untuk menghidupkan mesin frais d. Memilih menu milling / drilling, dimana milling adalah untuk proses

penyayataan benda kerja, sedangkan drilling untuk melubangi benda kerja e. Mengatur ukuran makan f. Jika semua sudah diatur sesuai dengan ukuran yang diinginkan, maka putar tuas untuk melakukan drilling / milling.

3. Tahap Perawatan
d) Membersihkan alat setelah digunakan e) Memberikan oli pada bagian bagian tertentu, agar mesin tetap terjaga. f) Melakukan pengecekan secara rutin terhadap mesi

3. GAMBAR 3D PRODUK BESERTA UKURANNYA

Gambar 3. Ban Depan

Gambar 4. Body Belakang

4. FPC

4.1 Gambar FPC

4.1.1 Gambar FPC Body Belakang

PETA ALIRAN PROSES


SEKARANG USULAN BEDA

KEGIATAN
JML WKT JML WKT JML WKT

Pekerjaan Nomor Peta Orang Sekarang

: Body Belakang : Bahan Usulan : Kelompok K : 9 Oktober 2011

11.193 '

2'

Dipetakan Oleh Tanggal Dipetakan

LAMBANG

ANALISA
CATA TAN

TINDAKAN
UBAHAN

WAKTU (menit)

BAGAIMANA

DIMANA

URUTAN

Bahan Baku dibawa dari gudang Pemolaan terhadap benda kerja Benda kerja dibawa ke stasiun pemotongan Pemotongan terhadap benda kerja Bahan menunggu untuk di gerinda

. . . .

1' 0.883 ' 1'

10 .31'

Gambar 5 : Gambar FPC Body Belakang

4.1.2 Gambar FPC Roda Depan

PERBAIKAN

JARAK (m)

URUTAN

URUTAN

JUMLAH

TEMPAT

URAIAN KEGIATAN

ORANG

KAPAN

SIAPA

APA

Gambar 6 : Gambar FPC Roda Depan

PETA ALIRAN PROSES


SEKARANG USULAN BEDA

KEGIATAN
JML WKT JML WKT JML WKT

Pekerjaan Nomor Peta Orang Sekarang

: Roda Depan : Bahan Usulan : Kelompok K : 9 Oktober 2011

13.346'

3.933'

Dipetakan Oleh Tanggal Dipetakan

LAMBANG

ANALISA
CATA TAN

TINDAKAN
UBAHAN

WAKTU (menit)

BAGAIMANA

Bahan Baku dibawa dari gudang Pemolaan terhadap benda kerja

Bahan menuju stasiun potong Pemotongan terhadap benda kerja sesuai pola Bahan menuju stasiun penghalusan (gerinda) Penghalusan benda kerja yang sudah di potong Bahan menunggu untuk di rakit Pemolaan terhadap benda kerja untuk di gurdi Bahan menuju stasiun gurdi Bahan menunggu untuk di gurdi

. . . . . . . . . .

1' 0.083' 1' 2.067' 0.933' 10.73'

0.466' 1'

4.2 Analisa Gambar FPC 4.2.1 Analisa Gambar FPC Body Belakang Dari peta aliran proses body belakang diatas didapatkan bahwa hal yang partama dapat dilakukan adalah membawa bahan baku dari gudang dengan waktu 1 menit. Selanjutnya adalah proses permolaan terhadap benda kerja dengan menggunakan mistar dan kapur

PERBAIKAN

JARAK (m)

URUTAN

URUTAN

URUTAN

JUMLAH

APA DIMANA

TEMPAT

URAIAN KEGIATAN

ORANG

KAPAN

SIAPA

selama 0,883 menit. Lalu benda kerja tersebut dibawa menuju stasiun pemolaan dengan waktu 1 menit, setelah itu benda di potong dengan menggunakan cutting machine dengan waktu 10,31 menit. Setelah itu benda kerja menunggu untuk di gerinda hingga waktu yang ditentukan. 4.2.2 Analisa Gambar FPC Roda Depan Dari peta aliran proses roda belakang tersebut diketahui bahwa hal yang pertama dilakukan adalah membawa bahan baku dari gudang dengan waktu 1menit, selanjutnya pemolaan terhadap benda kerja dengan menggunakan mistar dan kapur selama 0,083 menit. Lalu benda kerja tersebut dibawa menuju stasiun potong dengan waktu 1 menit, dan selanjutnya benda kerja dipotong sesuai dengan pola dengan menggunakan cutting machine selama 2,067 menit. Lalu benda kerja tersebut dibawa menuju stasiun penggerindaan dalam waktu 0,933 menit dan selanjutnya benda kerja tersebut di haluskan dengan menggunakan mesin gerinda selama 10,73 menit. Setelah itu, benda kerja menunggu untuk di rakit. Setelah itu, benda kerja dipola kembali untuk menentukan titik pusat penggurdian selama 0,466 menit. Lalu, benda kerja menuju stasiun gurdi kemudian menunggu untuk digurdi.

5. JAWABAN TUGAS

5.1 Buat Program dan berikan gambar bentuk pada benda kerja yang akan di proses ! Jawab :

Gambar 7 : Gambar Body Belakang

Dari gambar Body Belakang di atas diketahui : Diameter pisau Posisi Sumbu X Posisi Sumbu Y Posisi Sumbu Z : 10 mm : -10 mm : -10 mm : 20 mm

Susunan program plotter dengan metode absolut G 90 M03 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 X -10 00 00 40 40 35 00 00 40 40 35 00 00 40 40 35 00 00 40 40 35 00 00 Y -10 00 00 00 30 30 20 00 00 30 30 20 00 00 30 30 20 00 00 30 30 20 00 Z 20 -20 -50 00 00 00 00 -100 00 00 00 00 -150 00 00 00 00 -200 00 00 00 00 00

00 M05 M30

00

00

200

6.KESIMPULAN

6.1 Prinsip-prinsip pada proses pengfraisan dapat dibedakan menjadi :


a. prinsip pemotongan/pengefraisan datar bagian permukaan (face milling). b. prinsip pemotongan/pengfraisan pada mesin frais tegak c. prinsip pemotongan/pengfraisan bagian muka dan sisi (side and face cutting) d. prinsip pemotongan pada mesin frais horisontal.

6.2 Adapun jenis-jenis mesin pada proses frais yaitu :


a. Mesin milling konvensional b. Mesin milling CNC

6.3 Parameter pemotongan pada proses pengfraisan yaitu: a. putaran spindel b. gerak makan
c. kedalaman potong

6.4 Adapun cara untuk mengoperasikan program kode CNC ada 2 yaitu: a. Sistem Absolut b. Sistem Incremental

You might also like