You are on page 1of 58

PANDUAN BELAJAR PENGEMBANGAN MEDIA MATA PELAJARAN BIOLOGI

DISUSUN OLEH DR. HADI SUWONO, M.Si NIP. 196705151991031007

WORKSHOP SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI MALANG Januari 2011

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah Penulis panjatkan kepada Allah swt., karena hanya atas perkenannya buku PANDUAN BELAJAR PENGEMBANGAN MEDIA MATA PELAJARAN BIOLOGI dapat terselesaikan. Buku ini ditulis untuk memberikan bimbingan bagi mahasiswa peserta workshop SSP Program PPG agar dapat mengembangkan media dan sumber belajar mata pelajaran IPA dan Biologi dari suatu kompetensi dasar. Pembelajaran IPA dilakukan melalui barbagai kegiatan seperti pengamatan; percobaan; pengujian/penelitian; diskusi; dan penggalian informasi secara mandiri melalui tugas baca, wawancara nara sumber, simulasi/bermain peran, demonstrasi/ peragaan model. Oleh sebab itu media pembelajaran biologi tidak hanya media statis tetapi juga media yang dinamis, berbasis komputer, dan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Buku ini memandu mahasiswa untuk belajar secara mandiri, berkooperasi dengan mahasiswa lain maupun dengan dosen Pembina matakuliah, sehingga diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi Menguasai teori, prinsip-prinsip dasar, dan praktik pengembangan media dan sumber belajar dalam pembelajaran Biologi. Penulis merasa bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu Penulis mengharap masukan, saran, dan kritik dari para pembaca, terutama dari mahasiswa dan kolega, untuk perbaikan buku ini. Kritik dan saran dapat dikirimkan melalui email: hadi.suwono@um.ac.id atau hadi.suwono@yahoo.com. Atas segala saran, masukan, dan kritik, Penulis menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya.

Malang, 29 Januari 2011 Penulis

Dr. Hadi Suwono, M.Si

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL . KATA PENGANTAR .. DAFTAR ISI . SILABUS LOKAKARYA ... i ii iii iv

UNIT I

HAKIKAT

DAN

KEDUDUKAN

MEDIA

DALAM 3

PEMBELAJARAN .................................................................. UNIT II MEMILIH DAN MENETAPKAN MEDIA YANG TEPAT DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNIT III UNIT IV UNIT V UNIT VI UNIT VII MEDIA CETAK .................................................................... MEDIA REALIA DAN MODEL ........................................... MEDIA AUDIO-VISUAL ....................................................... MEDIA BERBASIS KOMPUTER . MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (INTERNET, WEB BROSER, BLOG, WIKI, EMAIL).. UNIT VIII MENGINTEGRASIKAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI..

12 15 21 26 30

38

47

SILABUS LOKAKARYA PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

1. Identitas 1. Nama 2. Sandi 3. SKS/JS 4. Waktu : Pengembangan Media Pembelajaran Biologi : PG 510 :2 :

2. Standar Kompetensi Menguasai teori, prinsip-prinsip dasar, dan praktik pengembangan media dan sumber belajar dalam pembelajaran Biologi

3. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Mendeskripsikan hakikat dan kedudukan media dalam pembelajaran biologi 1.1. Menjelaskan pengertian media pembelajaran secara etimologis, dan terminologis 1.2. Mendeskripsikan kedudukan media dalam pembelajaran sebagai sebuah proses komunikasi. 1.3. Menganalisis pentingnya media sebagai suatu komponen dalam sistem pembelajaran 1.4. Mendeskripsikan klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli. 1.5. Menjelaskan pengertian sumber belajar. 2. Memilih dan menetapkan media yang tepat dalam pembelajaran biologi 2.1. Menjelaskan kaitan antara proses dan hasil belajar biologi dengan media 2.2. Mendeskripsikan karakteristik media dalam pembelajaran biologi, kelebihan dan kekurangannya. 2.3. Mengidentifikasi alternatif media pembelajaran pada kompetensi dasar. 3. Mengembangkan media cetak 3.1. Menjelaskan pengertian media cetak 3.2. Menjelaskan macam-macam media cetak

3.3. Mengembangkan media cetak untuk memfasilitasi berpikir tingkat tinggi 3.4. Mengembangkan pembelajaran menggunakan media cetak. 4. Mengembangkan media realia dan model 4.1. Mengembangkan media realia untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor 4.2. Mengembangkan media pembelajaran berupa model 4.3. Mengembangkan pembelajaran menggunakan media realia dan model. 5. Mengembangkan Media audio-visual 5.1. Menjelaskan fungsi dan kegunaan media audio-visual dalam

pembelajaran biologi 5.2. Merancang media audio-visual dalam pembelajaran biologi 5.3. Mengembangkan pembelajaran menggunakan media audiovisual 6. Mengembangkan media berbasis komputer 6.1. Mengembangkan media presentasi PowerPoint dalam pembelajaran biologi 6.2. Mengembangkan animasi menggunakan program komputer 6.3. Mengembangkan media pembelajaran berbasis komputer 6.4. Mengembangkan pembelajaran menggunakan media berbasis komputer. 7. Mengembangkan media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (internet, web Broser, Blog, Wiki, Email, dan Jejaring Sosial) 7.1. Mengembangkan internet sebagai sumber belajar 7.2. Mengembangkan web broser sebagai sumber belajar 7.3. Mengembangkan Wiki sebagai sumber belajar 7.4. Mengembangkan email sebagai media pembelajaran 7.5. Mengembangkan pembelajaran menggunakan media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi 8. Mengintegrasikan multimedia dalam pembelajaran biologi 8.1. Menjelaskan pengertian multimedia 8.2. Mengintegrasikan multimedia berbasis lembar kerja, komputer,

teknologi informasi dan komunikasi, media realia, dan audio-visual, dalam pembelajaran biologi.

4. Materi Lokakarya 1. Hakikat Dan Kedudukan Media Dalam Pembelajaran 2. Memilih Dan Menetapkan Media Yang Tepat Dalam Pembelajaran Biologi 3. Media Cetak 4. Media Realia Dan Model 5. Media Audio-Visual 6. Media Berbasis Komputer 7. Media Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Internet, Web Broser, Blog, Wiki, Email) 8. Mengintegrasikan Multimedia Dalam Pembelajaran Biologi

UNIT 1 HAKIKAT DAN KEDUDUKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

KOMPETENSI DASAR Mendeskripsikan hakikat dan kedudukan media dalam pembelajaran biologi

INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian media pembelajaran secara etimologis, dan terminologis 2. Mendeskripsikan kedudukan media dalam pembelajaran sebagai sebuah proses komunikasi. 3. Menganalisis pembelajaran 4. Mendeskripsikan klasifikasi media pembelajaran menurut para ahli. 5. Menjelaskan pengertian sumber belajar. pentingnya media sebagai suatu komponen dalam sistem

DASAR TEORI Konsep Media Pembelajaran Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan peningkatan mutu pembelajaran semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Perkembangan IPTEK juga mendorong penciptaan mediap embelajaran yang kretif. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, tugas yang diemban oleh guru atau pengajar adalah mampu menciptakan secara inovatif dan kreatif alat-lat teknologi untuk membantu berlangsungnya proses belajar mengajar. Selain itu guru juga mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah atau bahkan secara kreatif dan inovatif mampu menggunakan alat tersedia di lingkungan untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk jamak dari medium. Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pembelajaran saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan dalam kegiatan pembelajaran. Pertanyaan yang sering muncul mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran adalah, mengapa perlu media dalam pembelajaran? Kita harus

mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/bahan ajar yang dituangkan ke dalam simbolsimbol komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan) maupun non-verbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding. Ada kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak.

Kegagalan/ketidak-berhasilan disebabkan kesalahan dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat atau diamati. Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima. Lantas di mana fungsi media? Ada baiknya Anda menyimak Kerucut Belajar dari Edgar Dale yang secara jelas memberi penekanan terhadap pentingnya media dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai sarana untuk memberikan pengalaman belajar. Gagne (1985) yang menjelaskan konsep Condition of Learning memperlihatkan pentingnya media pembalajran. Media pembelajaran menurut Gagne dinyatakan sebagai komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sependapat dengan definisi itu, Miarso (2007) mende-finisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Media sebagai wahana fisik yang mengandung materi instruksional dan memiliki kegunaan sebagai berikut. 1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya tangkap indera. 3. Siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan sumber belajar sehingga menimbulkan gairah belajar, 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya karena berinteraksi langsung dengan sumber belajar. 5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama pada par pebelajar. Pembelajaran akan lebih bermakna jika dilakukan dengan memanfaatkan media. Media pembelajaran memudahkan siswa untuk memahami apa yang dipelajari dan membangun konsep. Dengan demikian, media pembelajaran memiliki kontribusi sebagai berikut. 1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar. 2. Pembelajaran dapat lebih menarik. 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.

4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek. 5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan. 6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan. 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan. 8. Peran guru berubahan kearah yang positif. Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup dalam media pembelajaran. Pemahaman tersebut menjadi penting karena akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. Guru yang menggunakan cara berpikir konstruktivisme akan memfasilitasi siswa dalam belajar dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar. Guru yang tidak memiliki pengetahuan tersebut akan merasa bahwa media tidak diperlukan dalam pembelajaran. Pengetahuan yang perlu dikuasai guru dalam penentuan dan pemanfaatan media, meliputi (a) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (b ) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (c) seluk-beluk proses belajar, (d) hubungan antar metode mengajar dan media pembelajaran, (e) nilai atau manfaat media pendidikan dalam pembelajaran, (f) pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, (g) berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran, (h) media pembelajaran dalam setiap mata pelajaran, dan (i) usaha inovasi dalam media pembelajaran. Dengan mempelajari buku ini pengetahuan calon guru akan dengan sendirinya terbangun melalui kegiatan diskusi konsep-konsep media serta tugas mengembangkan media inovatif, serta memanfaatkan media dalam pembelajaran biologi.

Sebagai salah satu komponen sumber belajar media pembelajaran adalah alat bantu, baik berupa alat-alat elektronik, gambar, peraga, buku, dan realia yang digunakan guru dalam menyalurkan isi pelajaran. Media pembelajaran dapat dipakai guru untuk: (a) memperjelas informasi/pesan, (b) memberikan tekanan pada hal-hal yang penting, (c) memberikan variasi, (d) memperjelas struktur pembelajaran, dan (e) meningkatkan motivasi. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Media menyebabkan pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Media juga dapat memperjelas

makna pembelajaran sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik. Metode mengajar akan lebih bervariasi dengan adanya media, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. Media mendorong siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Siswa tidak hanya mendegarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain, seperti mengamati, melakukan aktivitas praktik, dan mendemontrasikan keterampilan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.

Pemilihan Media Pembelajaran Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik, demikian pula media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran perlu direncanakan dengan baik. Heinich (1982) mengemukakan model perencanaan penggunaan media yang efektif, sebagai berikut. 1. Menganalisis karakteristik kelompok sasaran (analyze learner characteristics). Analisis ini didasarkan pada jenjang pendidikan, jenis kelamin, latar belakang sosial dan ekonomi, serta karakteristik khusus yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal.

2. Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran (state objectives), yaitu perilaku atau kemampuan baru (pengetahuan, keterampilan, atau sikap) yang diharapkan siswa miliki dan kuasai setelah proses belajar mengajar selesai. Tujuan ini akan mempengaruhi pemilihan media dan urut-urutan penyajian dan kegiatan belajar. 3. Menentukan dan merancang media (select or modify media). Media pembelajaran harus sesuai dengan media. Demikian pula materi pembelajaran dan media pembelajaran juga sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kesesuaian ini akan menguntungkan dalam penggunaan media dan perangkat lainnya dalam pembelajaran, sehingga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya. ditentukan dan dirancang agar sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. 4. Mengembangkan media yang tepat (develop media). Setelah mengetahui apa saja media yang diperlukan dalam pembelajaran, maka guru mengembangkan media, Media

jika media belum tersedia. Jika media sudah tersedia guru perlu mengecek apakah media tersebut dapat digunakan dan sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran atau tidak. Bilamana media yang tersedia tidak cocok dengan tujuan atau tidak sesuai dengan sasaran kondisi siswa dan materi pembelajaran maka media dapat dimodifikasi. 5. Menggunakan materi dan media (utilize). Setelah memilih materi dan media dengan tepat, diperlukan persiapan bagiamana dan berapa banyak waktu diperlukan untuk menggunakannya. Di samping praktik dan latihan menggunakannya, persiapan ruangan juga diperlukan seperti tata letak tempat duduk siswa, fasilitas yang diperlukan seperti meja peralatan, listrik, layar, dan lain-lainnya harus dipersiapkan sebelum penyajian. 6. Meminta tanggapan dari siswa (require learner response). Guru sebaiknya mendorong siswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai keefektifan proses belajar mengajar. Dengan demikian, siswa akan menampakkan partisipasi yang lebih besar. 7. Mengevaluasi proses belajar (evaluate). Tujuan utama evaluasi di sini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai tujuan pembelajaran, keefektifan media, dan kemampuan guru dalam menggunakan media. Dalam memilih menggunakan media ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain sebagai berikut. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor dana, fasilitas, dan peralatan yang tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan material). Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap kategori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda, dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media penyajian yang berbeda pula. Hambatan dari siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik dan menggunakan komputer, karakteristik siswa lainnya. Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pebelajar) dan keefektifan biaya. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat; kemampuan

mengakomodasikan respon siswa; kemampuan mengakomodasikan umpan balik; dan pemiliahan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan media yang sama). Media sekunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan. Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran adalah sebagai berikut. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Media pembelajaran dipilih mengacu kepada ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan yang mencakup pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap media memiliki kekuatan dalam mencapai tujuan. Tabel 1.1 berikut ini menggambarkan kaitan antara jenis media dengan tingkatan tugas yang diberikan kepada siswa.

Tabel 1.1 Keterampilan Berpikir yang Mungkin Dicapai Dalam Menggunakan Media Keterampilan Berpikir Ragam Media Media Cetak Transparansi/ PowerPoint Slide Gambar Ilustrasi Video Komputer Simulasi Permainan Televisi Realia Model Mengingat Memahami konsep Memahami prosedur Penerapan konsep Berpikir tingkat tinggi

Tepat untuk mendukung isi pembelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan simbol dan kode yang berbeda, dan oleh karena itu memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Praktis, luwes, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya, tidak perlu dipaksakan. Guru sebaiknya memilih media yang ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih dapat digunakan di manapun dan kapan pun dengan peralatan yang ada di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana. Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun media itu guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media sangat ditentukan oleh guru yang menggunakannya. Peralatan yang canggih tidak memberi manfaat apa-apa jika guru belum dapat

menggunakannya dalam proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil belajar. Kelompok sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang dapat untuk jenis kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
Tabel 1.2 Keefektifan media dalam Pembelajaran dengan Jumlah Siswa yang berbeda-beda

Media Kelompok besar ( 40) R S R R T T S S S

Keefektifan Penggunaan Kelompok sedang Kelompok kecil (2-10) (10-40) S T S T T T T T T T T T T T T T T T

Latihan individual T R T S S T R R T

Media Cetak Slide Gambar Ilustrasi Video Film Komputer (PowerPoint) + LCD Simulasi Permainan Televisi

Keterangan: T = tinggi; S = sedang; R = rendah

Mutu teknis. Pengembangan visual media baik dari aspek gambar maupun tampilan harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan atau ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.

Pengembangan Media Pembelajaran Media pembelajaran dapat dipilih bilamana memberikan dukungan terhadap isi bahan pembelajaran dan kemudahan untuk memperolehnya. Tetapi jika media pembelajaran yang sesuai belum tersedia, maka guru berupaya untuk

mengembangkannya sendiri. Pengembangan media pembelajaran sederhana dapat dikembangkan oleh guru sendiri. Media yang dapat dibuat oleh guru sendiri antara lain media berbasis visual (gambar, chart, grafik, transparansi, dan slide). Media berbasis audio-visual (video dan audio-tape) memerlukan proses yang kompleks dan melibatkan banyak orang. Media berbasis komputer (komputer dan video interaktif) mungkin bisa dilakukan oleh guru sendiri. Jika guru belum menguasai, guru dapat mengikuti pelatihan-pelatihan pemanfaatan komputer dalam pembelajaran. Dalam pengembangan media pembelajaran perlu diperhatikan prinsip-prinsip umum pada saat mencari dan menentukan jenis media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Prinsip-prinsip umum tersebut disajikan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut. Sudahkah Anda mengidentifikasi dan mengungkapkan dengan jelas gagasan Anda dan membatasi topik bahasan? Apakah program yang dikembangkan memiliki tujuan untuk menginformasikan, memotivasi, atau instruksional? Apakah Anda sudah merumuskan tujuan yang akan dicapai melalui program ini? Sudahkan Anda mengevaluasi karakteristik siswa yang akan menggunakan program ini? Sudahkah Anda siapkan kerangka (outline) isi pembelajaran? Sudahkah dipertimbangkan bahwa media apa saja yang paling sesuai untuk mencapai tujuan? Sudahkah Anda membuat storyboard untuk paket pembelajaran ini, jika diperlukan? Apakah Anda telah menyiapkan naskah untuk frame per frame untuk dijadikan penuntun pada saat mengambil gambar?

Jika perlu, sudahkah Anda menentukan orang tertentu yang ahli di bidang masingmasing untuk membantu Anda dalam mempersiapkan materi pembelajaran?

Klasifikasi Media Media diklasifikasi dalam berbagai cara. Tabel 1.3 berikut ini adalah salah satu klasifikasi media.
Tebal 1.3 Ragam Media Pembelajaran Biologi

Kelompok Media 1. Audio

2.

Cetak

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Audio Cetak Proyek Visual Diam Proyek Visual Diam dengan Audio Visual Gerak Visual Gerak dengan Audio Benda Komputer

Media Pembelajaran pita audio (rol atau kaset) piringan audio radio (rekaman siaran) buku teks terprogram buku pegangan/manual buku tugas buku latihan dilengkapi kaset gambar/poster (dilengkapi audio) film bingkai (slide) film rangkai (berisi pesan verbal) film bingkai (slide) suara film rangkai suara film bisu dengan judul (caption) film suara video/vcd/dvd benda nyata (realia) model tirual a. media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructional

Sumber Belajar Ada dua fungsi utama media pembelajaran. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam ulasan di bawah ini. 1. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut

abstrak dan rumit/kompleks. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. 2. Media pembelajaran sebagai sumber belajar Sekarang Anda menelaah media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar memiliki fungsi : 1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan (b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah. 2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya. 3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a) perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan (b) pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. 4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan: (a) meningkatkan kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit. 5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa. Sumber-sumber belajar dapat berbentuk: (1) pesan: informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan sebagainya (2) orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya; (3) bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya; (4) alat/ perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD, kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya; (5) pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk show dan sejenisnya; dan (6) lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan sebagainya.

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR Diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Jelaskan pengertian media pembelajaran secara etimologis dan terminologis! 2. Deskripsikan kedudukan media dalam pembelajaran sebagai sebuah proses komunikasi! 3. Jelaskan pentingnya media sebagai suatu komponen dalam sistem pembelajaran! 4. Susun klasifikasi media pembelajaran dalam bentuk peta konsep! 5. Apa yang disebut dengan sumber belajar? 6. Apakah fungsi sumber belajar? 7. Berikan 3 contoh sumber belajar dan penggunaannya dalam proses belajar mengajar. 8. Menurut pendapatmu, samakah antara media dengan sumber belajar? 9. Jika Anda ingin mengajarkan hal-hal berikut ini, media apa yang digunakan? a. Mengukur panjang daun. b. Mendeskripsikan morfologi tanaman jahe. c. Mengukur suhu badan. d. Membedakan pengaruh lingkungan pada hewan poikiloterm dan homoioterm. e. Gerak Paramecium.

UNIT II MEMILIH DAN MENETAPKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

KOMPETENSI DASAR Memilih dan menetapkan media yang tepat dalam pembelajaran biologi

INDIKATOR 1. Menjelaskan kaitan antara proses dan hasil belajar biologi dengan media 2. Mendeskripsikan karakteristik media dalam pembelajaran biologi, kelebihan dan kekurangannya. 3. Mengidentifikasi alternatif media pembelajaran pada kompetensi dasar.

DASAR TEORI Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan Kompetensi Dasar, kondisi sekolah, dan kebutuhan untuk belajar. Sebagai contoh dalam membelajarkan tentang tumbuhan, guru dapat memilih media berupa tumbuhan riel, model tumbuhan, gambar tumbuhan, atau gambar tumbuhan yang disorot. Masing-masing pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan. Coba Anda identifikasi kelebihan dan

kekurangannya! Tujuan pembelajaran IPA (termasuk biologi) terutama menanamkan kepada setiap setiap siswa untuk dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat serta dengan cara yang sistematis dan logis. Pembelajaran biologi disusun agar siswa menguasai produk (konsep, teori, prinsip, hukum), keterampilan proses, dan sikap ilmiah. Oleh sebab itu, pendekatan pembelajaran apapun yang digunakan dalam pembelajaran biologi sudah semestinya mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian utama, serta menyediakan dan memperkaya pengalaman belajar siswa melalui serangkaian kegiatan dengan mengeksplorasi lingkungan melalui interaksi aktif. Pembelajaran biologi perlu memperhatikan 5 pendekatan, yaitu: (1) empat pilar pendidikan, (2) inkuiri, (3) konstruktivisme, (4) Sains, Teknologi, Lingkungan, Masyarakat, dan (5) pemecahan masalah. Penilaian pembelajaran IPA yang

menggunakan berbagai pendekatan tersebut perlu dilakukan menggunakan berbagai teknik penilaian sehingga memberikan keseimbangan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam mengembangkan media guru perlu memperhatikan indikator, tujuan pembelajaran, dan model/metode/strategi pembelajaran yang digunakan. Teknik mengembangkan indikator dan tujuan pembelajaran dapat Anda lihat pada PANDUAN BELAJAR PENYUSUNAN PERANGKAT PENILAIAN. Teknik mengembangkan strategi/metode/model pembelajaran dapat Anda lihat pada PANDUAN BELAJAR PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN. Media berfungsi sebagai sumber belajar, alat-bahan, dan sarana mencapai tujuan. Kaitan antara model/metode/strategi pembelajaran dengan media adalah media berfungsi sebagai sumber belajar. Lihat identifikasi media dalam Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Identifikasi Media Berdasarkan Tujuan Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciriciri, replikasi, dan peran virus dalam kehidupan Tujuan Mendeskripsikan struktur virus Media Pembelajaran Buku teks, modul, atau unduhan dari internet Model virus, gambar virus Buku teks Buku teks, majalah kesehatan, majalah pertanian, majalah kedokteran, unduhan dari internet Animasi replikasi virus, buku teks, carta tentang replikasi virus Buku teks, majalah kesehatan, majalah pertanian, majalah kedokteran, unduhan dari internet Media lain: LCD dan komputer atau OHP untuk penayangan

Menjelaskan peran virus dalam kehidupan

Mendeskripsikan replikasi virus Menjelaskan berbagai penyakit yang disebabkan virus Mendeskripsikan solusi terhadap permasalahan penyakit yang disebabkan virus, terutama HIV/AID dan H5N1.

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR 1. Perhatikan KD dalam tabel di bawah ini! Lakukan analisis kinerja dan analisis materi (isi pelajaran) terhadap KD tersebut. Kembangkan indikator KD tersebut. Indikator mencakup, kognitif, afektif, dan kinerja. Indikator kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Kembangkan pula tujuan pembelajaran berdasarkan indikator KD tersebut.

3. Identifikasi media apa saja yang memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran pada KD tersebut.
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan. Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan. Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/ pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan. Menjelaskan dan menganalisis peran bioteknologi serta implikasi hasil-hasil bioteknologi pada Salingtemas. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan makanan pada manusia dan hewan (misalnya ruminansia). Tujuan pembelajaran Media yang digunakan

UNIT III MEDIA CETAK

KOMPETENSI DASAR Mengembangkan media cetak

INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian media cetak 2. Menjelaskan macam-macam media cetak 3. Mengembangkan media cetak untuk memfasilitasi berpikir tingkat tinggi 4. Mengembangkan pembelajaran menggunakan media cetak.

DASAR TEORI Media cetak adalah media yang dicetak yang digunakan dalam pembelajaran. Fungsi dari media cetak ini adalah sumber belajar, sumber informasi, untuk memperjelas, dan memfasilitasi berpikir dan bertindak. Media cetak memiliki beragam bentuk, yaitu buku teks, modul, grafik, diagram, bagan, poster, kartun, dan komik.

Buku Teks Buku teks merupakan sumber informasi dalam pembelajaran biologi. Buku teks tentang biologi pada saat ini jumlahnya banyak sekali, baik yang berbahasa Inggris maupun berbahasa Indonesia. Guru biologi harus mampu membantu siswa untuk memilih buku teks yang sesuai dengan perkembangan belajar dan psikologi siswa. Bahkan seorang guru biologi harus mampu membuat buku teks yang dapat berfungsi sebagai media belajar bagi siswanya.

Modul Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematik, menarik, yang mencakup isi materi, metode, cara belajar, dan penilaian. Modul dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri.

Lembar Kerja Lembar kerja merupakan seperangkat tugas yang harus diselesaikan oleh siswa dalam bentuk lembar teks. Lembar kerja bentuknya bermacam-macam, dan seringkali diberi nama berdasarkan pada isinya. Ada lembar kerja yang berisi pertanyaan tentang konsep, lembar kerja ini disebut lembar kerja penguasaan konsep. Lembar kerja yang menuntut siswa berpikir kritis disebut lembar kerja berpikir kritis. Lembar kerja problem solving menuntut siswa melakukan praktik pemecahan masalah. Lembar kerja secara umum terdiri atas, pengantar, tujuan, bahan bacaan, dan seperangkat pertanyaan atau tugas. Pengantar berisi hal-hal yang mengantarkan siswa untuk memahami apa yang akan dilakukan dalam tugas tersebut. Tujuan menjelaskan tentang tujuan dari kegiatan yang harus dicapai oleh siswa. Bahan bacaan merupakan bagian yang memotivasi siswa, menjadi pemicu proses berpikir, sumber informasi. Seperangkat tugas atau pertanyaan adalah seperangkat kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Lembar kerja untuk praktik hal-hal yang rumit dan berbahaya biasanya dalam bentuk tugas resep. Lembar kerja praktikum ini disebut tugas resep karena sudah ada langkah-langkah kegiatan, siswa belajar melakukan praktik menggunakan langkahlangkah yang sudah disediakan oleh penyusunnya.

Gambar/foto Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/foto merupakan media yang baik sebab merupakan visualisasi yang dapat dilihat dan amati secara langsung. Media gambar memeiliki beberapa kelebihan, sebagai berikut. 1. Sifatnya konkret; gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. 2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa siswa dibawa ke

objek/peristiwa tersebut. Gambar atau foto dapat mengatasi hal tersebut. 3. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin, atau bahkan semenit yang lalu kadang-kadang tidak dapat kita lihat seperti apa adanya. Gambar atau foto amat bermanfaat dalam hal ini.

4. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tidakmungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto 5. Foto dapat memperjelas suatu masalah dalam bdang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. 6. Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus Guru dalam memanfaatkan gambar/foto sebagai media permbelajaran perlu mempertimbangkan kekurangannya, yaitu gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata; gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran; ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Sketsa Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok tanpa detail. Contoh sketsa adalah gambar mikroba, gambar protozoa, gambar bunga, gambar serangga, dan lain-lain. Sketsa diperlukan jika ingin memperlihatkan detail yang tidak dapat diungkapkan oleh foto. Setiap guru yang baik haruslah dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa. Sketsa selain dapat menarik perhatian murid, menghindari verbalisme, dapat pula memperjelas penyampaian pesan, harganyapun murah karena media ini dapat dibuat langsung oleh guru. Sebagai contoh, dalam pembelajaran perkembangbiakan kupu-kupu untuk menghindari menerangkan proses perkembangbiakan kupu-kupu secara lisan/verbal, guru dapat menggunakan organisme aseli, yaitu kupu-kupu, telur, ulat, kepompong, serta proses perkembangbiakan itu sendiri. Kalau itu tidak mungkin, guru dapat memperlihatkan gambar/fotonya.

Diagram Diagram atau skema adalah penggambaran struktur dari objek secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan antar komponennya dengan segala sifat-sifat dan prosesnya yang kompleks dalam bentuk sederhana sederhana sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. Rantai makanan dan jarring-jaring makanan adalah salah satu contoh dari diagram.

Tabel 3.1 Contoh Penggunaan Media Cetak Dalam Kegiatan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenisjenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan

Indikator Mendeskripsikan ciri-ciri jamur (morfologi, perkembangbiakan, siklus hidup)

Media Buku teks, diagram, gambar/foto jamur, lembar kerja.

Aktivitas Siswa Belajar Menjelaskan proses reproduksi jamur melalui diagram Mengidentifikasi morfologi jamur melalui gambar Menuliskan hasil analisis pada buku teks, gambar, dalam lembar kerja Siswa mempelajari modul dan mendiskusikan ciri-ciri jamur. Hasilnya dimasukkan dalam lembar kerja yang disediakan guru Menuliskan upaya menjaga kesehatan tulang berdasarkan poster Mengidentifikasi jenis-jenis kelainan pada tulang dari buku teks/majalah

Modul, lembar kerja

Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem gerak pada manusia

Menjelaskan cara menjaga kesehatan tulang punggung Mengidentifikasi jenis-jenis kelainan pada tulang

Poster

Buku teks/majalah

Bagan/carta (Chart) Secara garis besar bagan/chart terbagi dua, yakni bagan yang menyajikan pesan secara bertahap dan bagan yang penyajikan pesan secara sekaligus. Pembagian bagan ini sebenarnya didasarkan pada kompleksitas data atau pesan yang akan disampaikan. Peta konsep adalah bagan yang menjelaskan kaitan antar konsep. Bagan/chart yang dapat menyajikan pesan sekaligus. Ada tiga jenis bagan, bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart), bagan garis waktu (time line chart) dan stream chart. Bagan pohon ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang dan ranting. Dalam biologi bagan ini biasanya digunakan untuk menjelaskan kekerabatan dan menggambarkan proses evolusi. Bagan arus menggambarkan arus suatu proses. Tanda panah seringkali untuk menggambarkan arah arus tersebut. Bagan arus misalnya proses pencernaan makanan, proses pernapasan, jalannya impuls saraf. Bagan garis waktu bermanfaat untuk menggambarkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Misalnya dalam proses evolusi kita akan menunjukkan kapan suatu organism muncul dan punah, organism apa saja yang muncul lebih dahulu dan peristiwa apa pula yang mempengaruhi kepunahannya dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan garis waktu.

Grafik (graphs) Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis, atau gambar. Seringkali untuk melengkapinya digunakan simbol-simbol verbal Fungsi gafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas, sehingga sangat membantu di dalam proses pembelajaran khususnya dalam menyajikan data yang bersifat kuantitatif . Beberapa macam grafik yang dapat digunakan antara lain, grafik garis(line graphs), grafik batang (bargraphs), grafik lingkaran (circle atau pie graphs) dan grafik gambar (pictorial graphs).

Poster Poster dapat didefinisikan sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang dan mampu menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannyan pemirsa. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan tetapi juga dapat memberi kesan tertentu bagi yang melihatnya. Poster dapat mempengaruhi orang untuk merubah pola tingkah laku sesuai pesan yang disampaikannya. Media poster misalnya, pola hidup sehat, mencegah demam berdarah, hindari HIV/AIDS, jangan gunakan narkoba, dan lainlain. Di dalam kelas seorang guru menggunakan poster atas pertimbangan sebagai berikut. Untuk motivasi. Penggunaan poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau motivasi kegiatan belajar siswa. Diskusi dapat dilakukan setelah diperlihatkan sebuah poster berkenaan dengan bahan pembelajaran. Misalnya diperlihatkan poster keluarga kecil. Sebagai peringatan. Poster dapat menyadarkan setiap anak sekolah, misalnya poster himbauan mengkonsumsi makanan sehat, poster himbauan menggosok gigi untuk memelihara kesehatan gigi, memelihara kebersihan lingkungan, mencegah penyebaran penyakit, dan poster larangan merokok.
Pengalama yang kreatif. Poster memberi kemungkinan belajar kreatif dan

partisipatif. Melalui poster siswa memperoleh kesempatan untuk melukiskan tentang sesuatu yang mereka pelajari. Dengan kata lain, poster memberikan pengalaman baru sehingga menumbuhkan kreativitas siswa dalam cara belajarnya.

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR 1. Setelah mempelajari Unit III Media Cetak, jawablah pertanyaan berikut ini. a. Apakah yang dimaksud dengan media cetak? b. Bagaimana memanfaatkan salah satu media cetak, LKS, yang dapat menuntut berpikir kritis? c. Carilah poster yang dapat digunakan untuk media pembelajaran biologi! 2. Pilih satu Kompetensi Dasar (KD). Buatlah media cetak dari KD tersebut berupa modul untuk siswa belajar mandiri! 3. Pilih satu Kompetensi Dasar (KD). Buatlah lembar kerja yang menuntut siswa berpikir tingkat tinggi! 4. Buatlah gambar/bagan/carta/ tentang sistem organ pencernaan mahakan pada hewan beserta fungsinya. 5. Susun pula langkah-langkah dalam membelajarkan menggunakan media tyang ditugaskan pada nomor 2, 3, 4 di atas. Langkah-langkah pembelajaran ini menyertakan pula pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yang harus di jawab siswa dan tugas/produk yang harus dibuat siswa setelah mengamati media tersebut.

UNIT IV MEDIA REALIA DAN MODEL

KOMPETENSI DASAR Mengembangkan Media realia dan model

INDIKATOR 1. Mengembangkan media realia untuk mencapai tujuan penguasaan kognitif, afektif, dan psikomotor 2. Mengembangkan media pembelajaran berupa model 3. Mengembangkan pembelajaran menggunakan media realia dan model.

DASAR TEORI Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai media pembelajaran. Benda nyata tersebut dalam pembelajaran dapat dihadirkan di kelas, misalnya kultur bakteri dan jamur yang digunakan dalam pembelajaran mikrobiologi, serangga dan hewan-hewan invertebrata yang dapat diamati oleh siswa di kelas dalam pembelajaran invertebrate. Namun, adakalanya benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, terutama jika tidak mungkin membawa ke ruang kelas. Untuk media realia yang tidak dapat dihadirkan siswa difasilitasi oleh guru dapat melihat langsung ke objek, misalnya ekosistem, siswa lebih baik dibawa langsung ke lapangan; atau misalnya membelajarkan berbagai jenis hewan vertebrata, siswa langsung dibawa ke kebun binatang dan taman safari. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman, siswa dapat melakukan observasi secara langsung. Media realia dapat disiapkan oleh sekolah, guru, siswa, atau guru dan siswa. Misalnya untuk praktik pengamatan struktur tanaman, guru dapat meminta setiap siswa untuk membawa berbagai macam tumbuhan ke sekolah. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misalnya, untuk mempelajari

virus tentu sulit menggunakan media realia sehingga akan lebih mudah menggunakan model virus, untuk mempelajari proses bernapas pada manusia dapat menggunakan model paru-paru, untuk mempelajari ADN dapat menggunakan model ADN, untuk mempelajari sel dapat menggunakan model sel. Dalam pelaksanaan pembelajaran, model dapat disiapkan oleh sekolah, guru, siswa, atau guru dan siswa. Berbagai media pembelajaran dalam bentuk model juga banyak dijual oleh perusahaan, misalnya model kerangka tubuh manusia, model AND, model sel, dan model bunga. Jika siswa diminta menyiapkan sendiri media dalam bentuk model, sebaiknya guru menyiapkan petunjuk kerja untuk membuat model.

Gambar 4.1 Model ADN (kiri) dan Model Sel (kanan)

Herbarium Para ahli biologi mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri. Ciri yang digunakan terutama adalah ciri morfologi selain anatomi maupun genetik. Organisme yang memiliki ciri-ciri yang serupa dikelompokkan dalam satu kelompok yang disebut takson (jamak=taksa). Organisme yang memiliki ciri yang berbeda dipisahkan dalam taksa yang berbeda.

Dalam mengelompokkan tumbuhan para ahli botani mendasarkan pada ciri morfologi tumbuhan, terutama batang, daun, bunga, akar, dan buah. Ketika menemukan suatu tumbuhan baru, biasanya tidak langsung dapat diidentifikasi. Bagian-bagian tumbuhan yaitu batang, daun, bunga, dan akar dikumpulan dan disimpan dalam herbarium. Jadi herbarium merupakan tempat penyimpanan contoh koleksi spesimen tanaman/tumbuhan yang telah diawetkan dengan cara-cara khusus. Secara umum ada dua macam herbarium yaitu herbarium kering dan herbarium basah. Herbarium kering merupakan pengawetan contoh koleksi tumbuhan dengan cara dikeringkan, sedangkan herbarium basah merupakan pengawetan contoh tumbuhan yang disimpan dalam air yang diberi bahan pengawet. Tumbuhan yang disimpan dalam herbarium sangat penting artinya sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan pembelajaran dan penelitian. Hal ini dimungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan cara diawetkan dapat bertahan lama. Kegunaan herbarium ini adalah sebagai berikut. 1. Material peraga tumbuhan dalam pembelajaran. 2. Alat bantu identifikasi tanaman. 3. Bukti keanekaragaman. 4. Bahan penelitian bagi guru, siswa, atau guru dan siswa. 5. Bahan yang dapat dipertukarkan antar herbarium. Sekolah dapat membangun herbarium untuk digunakan sebagai bahan/media pembelajaran dan penelitian. Pembuatan herbarium dapat dilakukan oleh guru bekerjasama dengan siswa. Tabel 4.1 adalah contoh menggunakan media realia dalam pembelajaran.

Tabel 4.1 Contoh Penggunaan Media Realia Dalam Kegiatan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Mengidentifikasi struktur jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan

Indikator Mendeskripsikan ciri-ciri tumbuhan dikotil dan monokotil

Media Realia: herbarium

Model

Aktivitas Siswa Belajar Mengidentifikasi cirri-ciri tumbuhan dikotil Mengidentifikasi cirri-ciri tumbuhan monokotil Menjelaskan perbedaan tumbuhan dikotil dengan monokotil Siswa mempelajari model bunga tumbuhan dikotil dan monokotil, menggambar dan mendeskripsikan ciri-cirinya

Simulasi Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya. Aksi melakukan simulasi secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari perilaku sistem fisik atau sistem yang abstrak. Selain simulasi dikenal istilah pemainan simulasi yang menggabungkan unsur-unsur permainan dan simulasi yaitu adanya setting, pemain, aturan, tujuan, dan penyajian model dalam situasi sebenarnya. Selain simulasi, permainan simulasi dikenal istilah bermain peran (Role Playing). Bermain peran (Role Playing) memiliki 3 (tiga) komponen, yaitu (a) adanya skenario atau lingkungan tempat terjadinya tindakan-tindakan, (b) adanya sejumlah peran dengan berbagai karakternya yang harus dibawakan, dan ( c ) adanya masalah yang harus dipecahkan oleh pemegang-pemegang peran tersebut. Contoh permainan simulasi misalnya simulasi peredaran darah yang diragakan oleh siswa.

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR 1. Jawablah pertanyaan berikut ini! a. Apa yang disebut dengan media realia? Beri contoh! b. Apakah kelebihan media realia dibandingkan dengan media cetak. 2. Rancanglah media realia dan model yang digunakan dalam pembelajaran biologi pada KD berikut ini.
Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Media yang digunakan dalam pembelajaran Media realia Mendeskripsikan struktur jaringan hewan Vertebrata dan mengaitkannya dengan fungsinya Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom Model

3. Carilah referensi tentang cara membuat herbarium. Berdasarkan referensi tersebut buatlah herbarium untuk tumbuhan paku, tumbuhan biji terbuka, dan tumbuhan biji tertutup.

4. Carilah referensi tentang cara membuat awetan basah dan kering untuk hewan. Berdasarkan referensi tersebut buatlah awetan basah dan kering untuk mengawetkan serangga dan hewan vertebrata (misalnya ikan, amphibi, reptil, aves, dan mamalia). 5. Susun pula langkah-langkah dalam membelajarkan menggunakan media realia yang telah buat tersebut. Langkah-langkah pembelajaran ini menyertakan pula pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yang harus di jawab siswa dan tugas/produk yang harus dibuat siswa setelah mengamati media tersebut.

UNIT V MEDIA AUDIO VISUAL

KOMPETENSI DASAR Mengembangkan Media audio-visual

INDIKATOR 1. Menjelaskan fungsi dan kegunaan media audio-visual dalam pembelajaran biologi. 2. Merancang media audio-visual dalam pembelajaran biologi. 3. Mengembangkan pembelajaran menggunakan media audio-visual.

DASAR TEORI Media audio-visual merupakan media yang menampilkan gambar dan suara secara bersama-sama. Kelebihan audio-visual adalah dapat menstimulir efek gerak, dapat diberi suara maupun warna, tidak memerlukan keahlian khusus dalam penyajiannya, dan tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya. Media audio-visual yang saat ini mudah didapat dan praktis digunakan adalah dalam bentuk video yang direkam dalam cakram (compact disc). Dalam pembelajaran biologi media audio-visual bermanfaat untuk menampilkan efek gerak, misalnya gerakan otot, gerak komunitas semut, gerak operculum ikan, gerak flagel, proses reproduksi, adaptasi perilaku pada hewan, gerak membuka menutup stomata, dan lain-lain. Media audio-visual berupa video dapat dikembangkan sendiri oleh guru, membeli pada perusahaan tertentu, atau mengunduh dari internet. Dalam pembelajaran menggunakan video, tidak penting dari mana asal video, tetapi yang penting adalah tujuannya jelas dan pemanfaatan video memudahkan siswa belajar. Tabel 5.1 berikut ini adalah contoh-contoh media video yang dapat dipertimbangkan dalam pembelajaran. Pembuatan media dalam bentuk audio-visual memerlukan peralatan yang canggih. Dalam pembuatan video diperlukan peralatan yaitu kamera video, tata lampu, dan peralatan tambahan lainnya. Peralatan tambahan yang dimaksud misalnya,

untuk merekam gerak protozoa diperlukan sediaan protozoa dari kultur protozoa, mikroskop, dan kamera yang digunakan dapat dipasang pada mikroskop. Video juga dapat diunduh dari internet. Web yang banyak berisi video sebagai media pembelajaran biologi, misalnya gerak protozoa, terdapat misalnya di

http://www.youtube.com (Gambar 5.1). Video di youtube dapat diunduh tanpa membayar, tetapi kualitas gambarnya kurang baik.

Tabel 5.1 Contoh-contoh Video yang Digunakan Dalam Pembelajaran

Kompetensi dasar Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan peranannya bagi kehidupan Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan

Tujuan Mendeskripsikan ciri-ciri protista

Video Video yang menyajikan cara hidup protista

Menganalisis dampak limbah pabrik terhadap kehidupan akuatik Mensintesiskan upaya pelestarian lingkungan

Video yang menyajikan pengaruh pencemaran limbah pabrik terhadap hewan dan tumbuhan air Video yang menyajikan upaya pelestarian lingkungan, misalnya penghutanan kembali hutan yang gundul dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar hutan Video yang menyajikan proses pertumbuhan dan perkembangan janin Videp yang menyajikan fakta tentang penyakit reproduksi yang menyerang laki-laki dan perempuan

Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia

Menjelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan janin Mendeskripsikan penyakit pada sistem reproduksi dan upaya pencegahannya

Penggunaan media video dalam pembelajaran memerlukan peralatan untuk penayangannya. Video yang sudah dikemas dalam cakram dapat diputar di dalam VCD player atau DVD player dan ditayangkan di televisi. Cakram video juga dapat diputar di komputer kemudian disorotkan ke layar menggunakan LCD. Video yang diputar di televise tidak dapat digunakan untuk kelas dengan jumlah siswa yang besar (misalnya 40). Televisi hanya efektif untuk kelompok kecil atau sedang, misalnya 5-20 siswa. Untuk siswa yang jumlahnya besar CD atau DVD diputar di computer dan disorot ke layar menggunakan LCD.

Gambar 5.1 Video Gerak Protozoa (Cilliata) di Youtube.

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR 1. Rancanglah pembuatan media video yang digunakan dalam pembelajaran biologi pada KD berikut ini.
Kompetensi dasar Membuat produk daur ulang limbah Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati Indonesia, dan usaha pelestarian serta pemanfaatan sumber daya alam Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan Tujuan Rancangan video

Setelah merancang: b. Buatlah video berdasarkan rancangan tersebut! c. Susun pula langkah-langkah dalam membelajarkan menggunakan video tersebut. Langkah-langkah pembelajaran ini menyertakan pula pertanyaanpertanyaan tingkat tinggi yang harus di jawab siswa dan tugas/produk yang harus dibuat siswa setelah mengamati tayangan video tersebut.

2. Pilih satu kompetensi dasar. Unduh video dari youtube untuk membelajarkan kompetensi dasar tersebut. Susun langkah-langkah dalam membelajarkan menggunakan video tersebut. Langkah-langkah pembelajaran ini menyertakan pula pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yang harus di jawab siswa dan tugas/produk yang harus dibuat siswa setelah mengamati tayangan video tersebut.

UNIT VI MEDIA BERBASIS KOMPUTER

KOMPETENSI DASAR Mengembangkan media berbasis komputer

INDIKATOR 1. 2. 3. 4. Mengembangkan media presentasi PowerPoint dalam pembelajaran biologi Mengembangkan animasi menggunakan program komputer Mengembangkan media pembelajaran berbasis komputer Mengembangkan pembelajaran menggunakan media berbasis komputer.

DASAR TEORI Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Kemajuan komputer memberikan manfaat untuk menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran. Pemanfaatan komputer dalam pembelajaran dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.
1.

Komputer Asisted Instruction (CAI) CAI adalah penggunaan komputer secara langsung dengan siswa untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan latihan, dan mengetes kemajuan belajar siswa. CAI dapat berfungsi sebagai tutor yang menggantikan guru di dalam kelas. CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendisain dan pengembang pembelajarannya, bisa berbentuk permainan (games), mengajarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dikonkritkan dalam bentuk animasi audiovisual.

2.

Komputer Media Instruction (CMI) CMI digunakan sebagai pembantu pengajar dalam menjalankan proses belajar mengajar, seperti rekapitulasi data prestasi siswa, database buku/e-library, kegiatan administratif sekolah seperti pencatatan pembayaran, pencatatan peralatan sekolah, dan sebagainya.

Dalam pembelajaran biologi komputer dapat mengajarkan konsep-konsep biologi, aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan penghitungan yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan, sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri. Media dalam pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia). Dalam Unit V ini kita akan membahas penggunaan komputer sebagai media pembelajaran meliputi dua fungsi, (1) komputer sebagai multimedia presentasi, dan (2) penggunaan CD multimedia interaktif.

1. Penggunaan Komputer sebagai Multimedia Presentasi. Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoretis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Saat ini teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti Microsoft PowerPoint yang dikembangkan oleh Microsoft inc., Corel presentation yang dikembangkan oleh Corel inc., hingga perkembangan terbaru perangkat lunak yang dikembangkan Macromedia inc, mengembangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut. Presentasi menggunakan program Microsoft PowerPoint tidak hanya untuk animasi statis. Presentasi menggunakan program Microsoft PowerPoint dapat dimanipulasi sehingga menjadi presentasi yang menarik. Pengembang bisa memasukkan unsur video, grafik, animasi, yang menyatu dengan Microsoft PowerPoint.

Dalam buku ini tidak dijelaskan bagaimana membuat presentasi Microsoft PowerPoint. Mahasiswa diharapkan membaca dan mempelajari buku-buku panduan penyusunan presentasi menggunakan program presentasi misalnya Microsoft PowerPoint.

Gambar 6.1 Penjelasan Struktur Membran Sel Menggunakan Microsoft PowerPoint

Gambar 6.2 Video Kehidupan Hewan yang dapat Diunduh dari Youtube. Video ini Dapat Ditayangkan Melalui Komputer dan LCD dan dapat di-hyperlink dengan Microsoft PowerPoint

Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkembangan monitor, video, serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience.

2. CD Multimedia Interaktif CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di sekolah sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Terdapat dua istilah dalam perkembangan CD interaktif ini yaitu Komputer Based Instruction (CBI) dan Komputer Assisted Instruction (CAI) Sifat media ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis. Beberapa model multimedia interaktif di antaranya:

Model Drill: Model drills dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.

Model Tutorial: Program CBI tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti pengajaran Berprograma tipe Branching yaitu informasi/mata pelajaran disajikan dalam unit-unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa dianalisis oleh komputer (Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan oleh penulis program) dan umpan baliknya yang benar diberikan. Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.

Model Simulasi: Model simulasi dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.

Model

Games: Model permainan ini

dikembangkan

berdasarkan

atas

pembelajaran menyenangkan, di mana peserta didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games.

Animasi Komputer Berbagai inovasi pembelajaran dengan upaya perluasan bahan ajar telah memosisikan komputer sebagai alat yang memberikan kontribusi yang positif dalam proses pembelajaran Biologi, salah satunya adalah media animasi komputer. Media animasi merupakan peralatan elektronik digital yang dapat memproses suatu masukan untuk menghasilkan suatu keluaran yang bekerja secara digital. Keunyungan penggunaan media animasi adalah sebagai berikut. 1. Media animasi mampu menyimpan, merekam, melestarikan objek pengajaran dan dapat ditransportasikan tanpa mengenal waktu. 2. Media animasi memiliki ciri manipulatif, sehingga suatu aksi dapat digambarkan dengan jelas dengan kemampuan manipulatif dari media animasi. 3. Media animasi dapat ditransportasikan secara bersamaan dan disajikan dapat kepada sejumlah besar siswa. 4. Animasi yang telah direkam dapat digunakan secara berulang-ulang (konsisten), informasi yang telah direkam akan menjamin sama atau hampir sama dengan aslinya. Media pembelajaran animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran. Media animasi pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai perangkat ajar yang siap kapan saja digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Kehadiran media animasi dalam pembelajaran Biologi sangat mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke siswa. Proses-proses biologis yang kompleks dapat dengan mudahnya dijelaskan kepada siswa, seperti proses fotosintesis, respirasi aerob, dan berbagai proses dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai media pembelajaran adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau komplek serta sulit dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-kata saja. Dengan kemampuan ini maka media animasi pembelajaran dapat digunakan untuk menjelaskan materi

yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata. Kelebihan media animasi dalam pembelajaran biologi diantaranya sebagai berikut. 1. Memudahkan guru untuk menyajikan informasi mengenai proses yang cukup kompleks dalam kehidupan, misalnya siklus nitrogen, respirasi aerob, sistem peredaran darah, dan proses lainnya. 2. Memperkecil ukuran objek yang cukup besar dan sebaliknya seperti hewan dan mikroba. 3. Memotivasi siswa untuk memperhatikan karena menghadirkan daya tarik bagi siswa terutama animasi yang dilengkapi dengan suara. 4. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual. 5. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respons pengguna. 6. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain. Di samping kelebihan yang dimiliki, animasi memerlukan dukungan untuk keberhasilannya. Dukungan keberhasilan media animasi diantaranya: 1. Mememerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain animasi yang dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran 2. Memerlukan software khusus untuk menjalankannya. Pada umumnya program untuk menjalankan animasi tersedia di toko yang menjual program komputer. 3. Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya, bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa. Jika guru kesulitan membuat animasi, animasi dalam bentuk video juga dapat diunduh dari internet. Web yang banyak berisi animasi dalam bentuk video untuk media pembelajaran biologi, misalnya http://www.youtube.com (Gambar 6.3). Youtube menyediakan berbagai video yang berhubungan dengan biologi baik dalam bentuk animasi maupun dalam bentuk video. Video dapat diunduh dengan gratis di Youtube, tetapi gambarnya seringkali kurang baik karena kapasitasnya rendah.

Gambar 6.3 Animasi Transpor Pasif dan Aktif yang dapat Diunduh dari Youtube. Animasi ini Dapat Diputar Komputer dan Ditayangkan Melalui LCD

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR 1. Pelajari cara pembuatan animasi menggunakan piranti lunak komputer, misalnya macromedia flash. Buatlah satu animasi komputer dalam biologi, misalnya proses fotosintesis, gerak peristaltik, proses bernapas, dan lain sebagainya, yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Susun langkah-langkah dalam membelajarkan menggunakan animasi tersebut. Langkah-langkah pembelajaran ini menyertakan pula pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yang harus di jawab siswa dan tugas/produk yang harus dibuat siswa setelah mengamati tayangan video tersebut. 2. Pilih satu kompetensi dasar. Unduh video dari youtube untuk membelajarkan kompetensi dasar tersebut. Susun langkah-langkah dalam membelajarkan menggunakan video tersebut. Langkah-langkah pembelajaran ini menyertakan pula pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi yang harus di jawab siswa dan tugas/produk yang harus dibuat siswa setelah mengamati tayangan video tersebut.
Kompetensi Dasar Vedia Unduhan dari Youtube Langkah-langkah Pembelajaran Pertanyaan untuk Siswa

3. Pelajari cara membuat presentasi menggunakan Microsoft PowerPoint. Pelajari juga bagaimana menyisipkan gambar, video, tabel, maupun hyperlink ke file lain. Pilih satu Kompetensi Dasar. Buatlah suatu langkah pembelajaran yang berbasis siswa aktif yang mengabungkan penggunaan Microsoft PowerPoint, animasi (buatan sendiri atau hasil unduhan), dan tugas otentik untuk siswa!

UNIT VII MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

KOMPETENSI DASAR Mengembangkan media berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Internet, Web Broser, Blog, Wiki, dan Email).

INDIKATOR 1. Mengembangkan internet sebagai sumber belajar 2. Mengembangkan web broser sebagai sumber belajar 3. Mengembangkan Wiki sebagai sumber belajar 4. Mengembangkan email sebagai media pembelajaran 5. Mengembangkan pembelajaran biologi menggunakan media berbasis TIK.

DASAR TEORI Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu,the largest global network of komputers, that enables people throughout the world to connect with each other. Internet adalah jaringan dari komputer yang saling terkait. Internet memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi melalui berbagai kanal (saluran) di internet. Sebuah komputer yang tersambung ke internet dapat mengakses informasi dari banyak server maupun komputer lain yang tersambung. Melalui sambungan yang sama sebuah komputer dapat mengirim informasi ke server di jaringan maupun ke komputer lain yang tersambung. Saat ini internet sudah bukan barang baru lagi, semua lapisan masyarakat termasuk siswa SMP dan SMA dapat mengakses internet dengan mudah dan murah. Internet menyediakan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran juga bukan barang baru bagi guru, apalagi saat ini banyak sekolah dan kantor pemerintah maupun swasta yang memiliki fasilitas internet yang dapat diakses secara gratis oleh siswa. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar yang bermanfaat bagi siswa lebih

banyak tergantung pada kreativitas guru untuk memfasilitasi siswa mencari informasi dari internet. Dalam unit ini Anda diminta untuk mendiskusikan dan mengembangkan pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar akan difokuskan pada pemanfaatan Web Broser, Blog, Wiki, Email, dan Jejaring Sosial. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mampu mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. Through independent study, students become doers, as well as thinkers. Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum, database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa, biografi, rekaman, laporan, data statistik. Informasi yang diberikan server dapat berasal dari commercial businesses (.com), goverment services (.gov), nonprofit organizations (.org), educational institutions (.edu), atau artistic and cultural groups (.arts) Siswa dapat berperan sebagai seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja. Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life). Siswa dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Bahkan mungkin siswa dan guru tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online. Mereka dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan bahan ajar. Selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan teman sekelasnya. Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut: 1. Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan ruang kelas. 2. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa. 3. Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing.

4. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing pembelajar/siswa. 5. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran. 6. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik

pembelajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.

World Wide Web World Wide Web (WWW atau disingkat web) adalah sebuah media informasi global di mana pengguna dapat membaca, menulis melalui komputer yang tersambung ke internet. Istilah web sering diidentikkan dengan internet, meskipun sebenarnya web merupakan salah satu jasa yang dijalankan di internet seperti halnya e-mail. Untuk mencari web diperlukan perangkat lunak yaitu web broser. Web Broser adalah perangkat lunak aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk menayangkan dan berinteraksi dengan tulisan, gambar, viseo, musik, dan berbagai informasi lainnya yang terdapat dalam halaman web di sebuah situs di internet atau jaringan lokal. Tulisan dan gambar di halaman web dapat memiliki hiperlink ke halaman web lain di mesin yang sama atau di situs web lainnya. Web broser memungkinkan pengguna secara cepat dan mudah mengakses informasi yang disediakan oleh situs web dengan menjelajahi link tersebut. Ada beberapa web broser yang dapat digunakan, antara lain Mozilla Firefox, Opera, Flock, dan AOL Explorer. Pencarian informasi di web dilakukan dengan mesin pencari. Mesin pencari adalah mesin yang dirancang untuk mencari informasi di www. Informasi tersebut dapat berupa gambar, file, tulisan, maupun video. Mesin pencari yang terkenal di internet adalah Google (http://www.google.com) dan Yahoo (http://www.yahoo.com). Gambar 7.1 berikut ini adalah mesin pencari Google untuk mencari gambar dan tulisan tentang Biology Cell.

Weblog Weblog yang biasanya disingkat blog merupakan salah satu jenis web, biasanya dioperasikan oleh seseorang yang menulis tulisan atau artikel secara berkala.

Orang yang melakukan kegiatan di blog sering disebut blogger. Hasil pemikiran, foto, kejadian, hasil penelitian, juga dapat dimasukkan dalam blog.

Gambar 7.1 Tampilan Mesin Pencari Google dengan Kata Kunci Biology Cell

Anda dapat membuat blog maupun mencari informasi dalam blog. Untuk mencari informasi dalam blog kita dapat menggunakan Google BlogSearch (Gambar 7.2). Fasilitas ini dapat digunakan untuk mencari pendapat, informasi, catatan dari banyak pengguna internet yang mungkin tidak ada di media cetak. Untuk dapat menulis di blog kita harus membuat sebuah blog sendiri. Membuat blog dapat dilakukan di http://blogdetic.com, http://blogspot.com, dan http://wordpress.com. Sebelum kita membuat blog kita harus memiliki alamat email sendiri. Dalam perkuliahan ini tidak mengajarkan teknik membuat blog, tetapi diajarkan bagaimana memanfaatkan blog sebagai media dalam pembelajaran. Mahasiswa dapat secara mandiri membuat blog. Silakan searcing di Google atau Yahoo untuk mencari metode membuat blog. Setelah itu diharapkan mahasiswa menciptakan blog sendiri dan mengisi blognya sendiri dengan tulisan yang bermanfaat. Permasalahan dalam pembuatan blog bukan pada bagaimana menciptakan blog. Permasalahan yag ditemui terutama adalah mengisi tulisan di blog secara rutin.

Dengan adanya blog diharapkan mahasiswa akan rajin menulis, karena dengan memiliki blog kita seperti dipaksa untuk mengisinya. Dalam pembelajaran guru dapat membuat blog yang berisi tulisan yang berhubungan dengan pelajaran biologi. Beberapa informasi yang tidak dapat disampaikan kepada siswa selama PBM berlangsung dapat ditulis oleh guru dan diunggah di blog guru. Siswa diminta untuk membuka blog guru. Dengan demikian informasi dari guru kepada siswa tetap berjalan lancar meskipun tidak bertatap muka.

Gambar 7.2 Tampilan Mesin Pencari Google untuk Mencari Blog

Perhatikan blog pada Gambar 7.3 berikut ini. Ini adalah blog yang dibuat oleh Hadi Suwono, dosen Jurusan Biologi FMIPA UM. Blog ini berisi tulisan tentang inovasi proses belajar mengajar, sesuai dengan judul blog. Blog ini berisi pemikiran dan hasil-hasil penelitian tentang inovasi belajar-mangajar dari pemilik blog tersebut. Pemikiran maupun hasil penelitian pemilik blog dapat terinformasikan kepada mahasiswa. Jika ada mahasiswa yang akan melakukan penelitian misalnya, mahasiswa dapat memperoleh informasi pemikiran Hadi Suwono, tanpa harus bertatap muka.

Gambar 7.3 Tampilan Blog Inovasi Belajar Mengajar yang Ditulis oleh Hadi Suwono

WIKI Wiki seringkali digunakan sebagai sebuah ensiklopedia di internet. Salah satu yang paling besar adalah Wikipedia. Ensiklopedia adalah kumpulan tulisan yang lengkap tentang berbagai pengetahuan atau cabang pengetahuan. Dengan adanya ensiklopedia (baca Wikipedia) pengetahuan dapat dikumpulkan dan disebarluaskan ke seluruh dunia. Wikipedia adalah sebuah proyek ensiklopedia multi bahasa yang didukung oleh yayasan nirlaba Wikipedia Foundation. Wikipedia berasal dari kata wiki (dari bahasa Hawaii yang berarti cepat) dan ensiklopedia. Wikipedia berisi jutaan pengetahuan yang ditulis oleh jutaan relawan di seluruh dunia. Perlu ditekankan sekali lagi bahwa penulis Wikipedia merupakan sukarelawan yang tidak dibayar, mereka menulis karena suka untuk berbagi pengetahuan dengan orang lain di dunia. Wikipedia memiliki beberapa versi bahasa. Ada wikipedia berbahasa inggris dan ada pula yang berbahasa indonesia. Wikipedia berbahasa inggris dapat diakses dengan alamat http://www.wikipedia.org, sedangkan untuk bahasa indonesia alamatnya adalah http://id.wikipedia.org.

Gambar 7.4 Tampilan Wikipedia

E-mail (electronic mail) Electronic mail atau surat electronik (disingkat email) adalah metode dalam membuat, mengirim, dan menyimpan komunikasi surat antar manusia melalui internet. Pada dasarnya pengiriman email adalah pengiriman secara berantai dari satu komputer ke komputer lainnya sehingga sampai kepada alamat yang dituju. Dengan email pengiriman surat hanya berlangsung dalam waktu beberapa detik saja ke seluruh dunia. Email dapat digunakan untuk berbagi informasi dari satu pengguna ke pengguna lain yang dituju. Informasi ini dapat berupa pengetahuan, tulisan, gambar, maupun video. Email juga dapat digunakan sebagai sarana diskusi jika ada isu yang perlu didiskusikan oleh para pengguna yang dikirimi isu tersebut.

Berdiskusi di Mailing List Salah satu cara paling sederhana untuk memperoleh banyak pengetahuan adalah dengan cara berdiskusi tentang hal-hal yang terkait dengan profesi, hobi, kesukaan. Pada saat ini ada dua tempat yang cukup besar untuk berdiskusi menggunakan e-mail. Tempat tersebut adalah yahoogroups (http://groups.yahoo.com) dan Google (http://groups.google.com).

Gambar 7.5 JARDIKNAS Merupakan Salah Satu Yahoo Group sebagai Tempat Diskusi Topik Pendidikan

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR 1. Pilih satu KD dan susunlah indikator dan tujuan pembelajaran dari KD tersebut!. Buatlah media berbasis internet dari hasil unduhan diinternet yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran untuk KD tersebut. Susun pula langkahlangkah pembelajarannya. 2. Buatlah sebuah blog dan isi dengan tulisan tentang apa saja yang menjadi minat Anda dalam pembelajaran biologi. Jika Anda ingin memanfaatkan blog tersebut sebagai media pembelajaran, rancang bentuk pembelajaran dengan memanfaatkan blog tersebut. 3. Dosen pengampu matakuliah ini telah membuat kelompok diskusi melalui internet dalam yahoogroup. Daftarkan diri Anda untuk menjadi anggota kelompok diskusi tersebut. Anda harus berpartisipasi aktif, karena pendapat Anda di mailing list akan menjadi salah satu unsur penilaian kelulusan.

4. Dalam menggunakan internet dalam pembelajaran ada etika yang harus dipatuhi. Etika apa sajakah yang akan Anda sarankan kepada siswa Anda jika mereka memanfaatkan internet dan program pertemanan seperti facebook dan twitter dalam pembelajaran?

UNIT VIII MENGINTEGRASIKAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN

KOMPETENSI DASAR Mengintegrasikan multimedia dalam pembelajaran biologi.

INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian multimedia 2. Mengintegrasikan multimedia berbasis lembar kerja, komputer, teknologi informasi dan komunikasi, media realia, dan audio-visual, dalam pembelajaran biologi

DASAR TEORI Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) menyatakan bahwa penyelenggaraan pendidikan mengacu pada standar pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 menetapkan 8 (delapan) standar, yaitu (1) standar isi; (2) standar kompetensi lulusan (SKL); (3) standar proses, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Berkaitan dengan proses pembelajaran PP 19 Tahun 2005 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk menjalankan proses pembelajaran yang demikian itu, maka sekolah menyusun perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Jadi sumber belajar dan/atau media merupakan salah satu komponen dalam perencanaan pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam penyusunannya perlu

memperhatikan sebagai berikut. 1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. 3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 5. Keterkaitan dan keterpaduan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pernlielajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

Pembelajaran seharusnya juga menggunakan tidak hanya satu media tetapi menggunakan multimedia. Multimedia adalah kombinasi berbagai macam media (teks, audio, animasi, video, simulasi, TIK) dalam suatu paket di mana berbagai media saling bersinergi dalam menyampaikan informasi secara optimal.Istilah pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran sering dipersempit sebagai istilah dalam menggunakan computer sebagai media dalam pembelajaran. Memang pemaknaan ini tidak bisa disalahkan karena computer sendiri dapat menjadi media yang mengkombinasikan beberapa media, misalnya teks, animasi, audio-visual, bagan, grafik, dan internet. Istilah multimedia yang dimaksud dalam tulisan ini adalah

kombinasi berbagai media dalam pembelajaran, meliputi media komputer dan perangkat pendukungnya, media cetak (gambar, foto, grafik, carta), media realia, dan sebagainya. Pemanfaatan multimedia disarankan agar proses pembelajaran berlangsung secara interaktif, bermakna, dan mencapai tujuan. Dalam pembelajaran siswa tidak merasa bosan tetapi merasa senang, siswa melakukan penyentuhan terhadap objekobjek, siswa melakukan abstraksi, siswa melakukan penelitian dan pemecahan masalah, dan menyajikan hasil karya dalam berbagai bentuk. Pada saat ini media pembelajaran sangat beragam, sehingga tidak alasan bagi guru untuk menggunakan hanya media buku teks saja. Dengan beragamnya media pembelajaran saat ini guru akan lebih leluasa menentukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun, yang perlu diingat adalah bahwa pertimbangan utama pemilihan media adalah agar siswa mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem pembelajaran secara keseluruhan. Kriteria yang patut diperhatikan dalam pemilihan media sebagai berikut. 1. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional dalam pembelajaran yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu ranah atau dua maupun gabungan ketiga ranah (kognitif,afektif, psikomotorik). 2. Tepat untuk mendukung isi materi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

3. Praktis, luwes, dan bertahan. Media yang mahal dan memakan waktu lama unuk memprosduksinya bukan lah jaminan sebagai media yang terbaik. Guru harus memilih media yang ada, mudah diperoleh, mudah dibuat sendiri oleh guru, dan media ini dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya. 4. Guru terampil menggunakannya. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran, sebab nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh yang mengioperasikannya. 5. Pengelompokan sasaran. Media digunakan secara efektif berdasarkan kelompok sasaran. Ada media yang tepat digunakan untuk kelompok besar belum tentu efektif digunakan untuk kelompok kecil, demikian pula sebaliknya. 6. Mutu teknis. Pengembangan media harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain sehingga siswa terpokus dan pesan yang disampaikan dapat ditangkap secara efektif. 7. Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung yang ada. Salah satu hambatan yang sering dialami dalam mengajar adalah kurannya waktu yang tersedia apalagi kalau krikulumnya terlalu padat isi. Disamping itu yang perlu dipertimbangkan juga adalah ketersediaan sarana pendukung dalam

penggunaannya, misalnya, listrik, cahaya dan lain-lain. 8. Kesesuaian kemampuan dana yang dimiliki untuk pengadaan media juga suatu hal yang perlu pertimbangan, meskipun terkadang media yang paling cocok digunakan untuk suatu pembelajaran terpaksa tidak digunakan karena persoalan ketidak siapan dana untuk pengadaannya. Tabel 8.1 berikut ini adalah salah satu cara mengidentifikasi media pembelajaran suatu kompetensi dasar menggunakan analisis kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan proses belajar mengajar. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Indikator dirumuskan dalam kalimat yang jelas, pasti, dan dapat diukur. Perumusan secara jelas, artinya siswa dan guru memiliki pengertian yang sama tentang apa yang tercantum

dalam indikator. Perumusan secara pasti, artinya indikator tersebut mengandung satu pengertian atau tidak bermakna ganda. Perumusan yang dapat diukur berarti tingkat pencapaian siswa dalam kinerja yang terdapat dalam indikator dapat diukur dengan tes atau alat pengukur lainnya. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

LANGKAH-LANGKAH BELAJAR 1. Pilih salah satu KD dan lakukan analisis kinerja dan analisis materi (isi pelajaran). 2. Kembangkan indikator KD tersebut. Indikator mencakup, kognitif, afektif, dan kinerja. Indikator kognitif mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kembangkan pula tujuan pembelajaran dari KD tersebut. 3. Susun langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. 4. Identifikasi media yang digunakan dalam pembelajaran. 5. Buatlah rancangan media tersebut! 6. Susun media sesuai rancangan. 7. Praktikkan media dalam pembelajaran dan lakukan analisis kepraktisan dan keefektifannya. Keefektifan media mengacu pada ketercapaian tujuan; sedangkan kepraktisan mengacu pada dana yang diperlukan, sarana pendukung yang dibutuhkan, kemudahan dalam aplikasinya.

Tabel 8.1 Identifikasi Media Berdasarkan Tujuan Pembelajaran dan Proses Belajar Mengajar

Media Pembelajaran Gambar/foto/slide/ tayangan PowerPoint tentang sampah yang ada di sekolah, rumah tinggal, pasar, dll Buku petunjuk observasi limbah di lingkungan

Buku teks, unduhan dari internet, Presentasi PowerPoint, komputer, LCD

Kompetensi Dasar: 4.3 Menganalisis jenis-jenis limbah dan daur ulang limbah. Pertemuan I (2 X 45 menit) Tujuan Pembelajaran Proses Belajar Mengajar 1. Menjelaskan pengertian Kegiatan awal limbah Guru memulai pembelajaran dengan mengajak siswa untuk menemukan fakta tentang sampah yang ada di 2. Menjelaskan karakteristik lingkungan siswa melalui pengamatan dan tanya jawab. Apa saja sampah di sekitar siswa? Mengapa banyak limbah berdasarkan hasil sampah? Bagaimana mengelola sampah? Apa perbedaan sampah dan limbah? Apakah ada yang bisa identifikasi dan dimanfaatkan? Bagaimana memanfaatkannya? Dan sebagainya. pengamatan lingkungan. 3. Mengidentifikasi jenis-jenis Kegiatan inti Siswa membentuk kelompok. Siswa bersama kelompoknya mendiskusikan mengenai pengertian limbah dan limbah yang terdapat karakteristik limbah, dan permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh limbah. dilingkungan sekolah, mengidentifikasi Siswa melakukan pengamatan di lingkungannya untuk mengidentifikasi jenis-jenis limbah. sumbernya dan Lokasi pengamatan :. pengelolaannya Tanggal Pelaksanaan : 4. Menjelaskan contoh limbah Nama bahan organik anorganik Mudah Sulit Pengelolaannya organik dan limbah yang dibuang diuraikan diuraikan anorganik. 5. Mengklasifikasi limbah menurut sumber dan wujudnya 6. Menyebutkan jenis-jenis Presentasi hasil pengamatan. limbah yang berasal dari industry, rumah tangga, Penjelasan guru tentang klasifikasi limbah dan pertanian Guru menugaskan siswa untuk melakukan projek daur ulang limbah. Masing-masing kelompok menentukan 7. Menyebutkan jenis-jenis topik yang akan dijadikan projek limbah padat, cair, gas, dan Guru membimbing masing-kelompok menentukan topik projek, mencari literatur, melakukan analisis kritis, B3 dan menyusun rencana (proposal) projek. Kegiatan penutup Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan proposalnya dan mengkonsultasikan proposal perencanaan projeknya pada pertemuan selanjutnya.

Presentasi PowerPoint, komputer, LCD

You might also like