You are on page 1of 20

Program Studi : TKJ Exp No.

Exp : Diagnosa WAN : 10

Nama

: Rahadian Wahid : XII TKJ B : 1. Neti Amalia 2. Nusirwan Hakim

VTP (Topologi Real Simulator)

Kelas Instruktur

TUJUAN
Siswa dapat memahami tentang materi VTP. Siswa dapat melakukan konfigurasi VTP melalui simulator. Siswa dapat melakukan konfigurasi VTP pada switch yang diluar dari produk Cisco.

PENDAHULUAN
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah proprietari Cisco yang memungkinkan switchswitch Cisco yang terhubung bisa saling bertukar informasi konfigurasi. Bayangkan, jika sebuah network memiliki 10 switch yang saling terhubung menggunakan VLAN trunk, dan setiap switch memiliki minimal satu port yang ditempatkan pada satu VLAN dengan VLAN ID 3 dengan nama Accounting. Tanpa VTP, enginer harus login satu persatu ke semua 10 switch dan melakukan konfigurasi yang sama untuk membuat sebuah VLAN dan memberikan nama pada VLAN tersebut. Dengan VTP, user dapat membuat VLAN 3 dan memberikan namanya pada salah satu switch, dan ke-sembilan switch yang lain akan otomatis membuat VLAN 3 sekaligus namanya. VTP mendefinisikan protokol pertukaran informasi pada layer 2 yang dipakai switch untuk saling bertukar informasi konfigurasi VLAN. Saat salah satu switch merubah konfigurasi VLAN nya, dengan kata lain, menambah, mengedit, atau menghapus salah satu VLAN, VTP akan membuat switch-switch yang lain melakukan sinkronisasi pada VLAN konfigurasinya. Setiap switch akan menggunakan salah satu dari 3 mode VTP: server mode, client mode, or transparent mode. Untuk memanfaatkan fitur VTP, engineer harus menge-set salah satu switch-nya menjadi server mode dan switch sisanya yang lain sebagai client mode. Kemudian, Konfigurasi VLAN dilakukan pada switch server dan switch-switch lain yang berada pada client mode akan menyesuaikan konfigurasinya dengan server. Switch yang berada pada client mode tidak bisa merubah konfigurasi VLAN nya. Sedangkan transparent mode, memungkinkan switch untuk tetap saling bertukar informasi konfigurasi VLAN, namun switch pada transparent mode itu sendiri tidak ikut melakukan sinkronisasi.

Agar fitur VTP berjalan, Cisco IOS membutuhkan 3 hal berikut :


Link yang digunakan antar switch harus diset sebagai VLAN trunk (ISL atau 802.1Q). Switch-switch tersebut harus memiliki VTP domain name yang sama. Jika dikonfigur pada lebih dari 1 switch, maka switch-switch tersebut harus memiliki password yang sama.

Trunking VLAN dengan ISL and 802.1q Jika menggunakan VLAN dalam jaringan yang mempunyai beberapa Switch yang saling berhubungan antar VLAN, maka dibutuhkan VLAN Trunk. Switch memerlukan cara untuk mengidentifikasikan VLAN dari mana frame tersebut dikirim saat mengirim sebuah frame ke Switch lainnya. VLAN Trunking mengijinkan Switch memberikan tagging setiap frame yang dikirim antar switches sehingga switch penerima mengetahui termasuk dari VLAN mana frame tersebut dikirim. Idenya bisa digambarkan pada gambar diagram berikut ini:

Beberapa VLAN yang mempunyai anggota lebih dari satu Switch dapat didukung dengan adanya VLAN Trunking Beberapa VLAN yang mempunyai anggota lebih dari satu Switch dapat didukung dengan adanya VLAN Trunking. Misal, saat Switch1 menerima sebuah broadcast dari sebuah piranti didalam VLAN1, ia perlu meneruskan broadcast ke SwitchB. Sebelum mengirim frame, SwitchA menambahkan sebuah header kepada frame Ethernet aslinya; heder baru tersebut mengandung informasi VLAN didalamnya. Saat SwitchB menerima frame tersebut, ia mengetahui dari headernya bahwa frame tersebut berasal dari piranti pada VLAN1, maka SwitchB mengetahui bahwa ia seharusnya meneruskan broadcast frame hanya kepada port2 pada VLAN1 saja dari Switch tersebut. Switch Cisco mendukung dua VLAN trunking protocol yang berbeda, Inter-Switch Link (ISL) dan IEEE 802.1q. keduanya memberikan Trunking dasar, seperti dijelaskan pada gambar diatas. Akan tetapi pada dasarnya keduanya sangatlah berbeda.

Best Practices jika menggunakan Virtual LAN:

VLAN bukanlah harus diterapkan ke setiap jaringan LAN, akan tetapi bisa diterapkan pada jaringan dengan skala yang sangat besar pada jaringan enterprise dimana populasi host sangat besar ratusan jumlahnya atau diperlukan suatu kelayakan adanya suatu alasan keamanan. Kalau toch memang harus digunakan VLAN maka haruslah diusahakan sesederhana mungkin, intuitive dan dukungan dokumentasi yang sangat rapi. Pendekatan yang dianjurkan dalam penggunaan VLAN adalah berdasarkan lokasi atau fungsi departemen. Hal ini dilakukan untuk membatasi traffic broadcast (broadcast domain) kedalam hanya masing2 segment VLAN saja. Jumlah VLAN yang didefinisikan pada Switch LAN seharusnya mencerminkan kebutuhan fungsional dan management dalam suatu jaringan tertentu. Beberapa switches dapat secara transparent saling dihubungkan dengan menggunakan VLAN Trunking. VLAN Trunking memberikan mekanisme tagging untuk mentransport VLAN secara transparent melewati beberapa Switches. VLAN didefinisikan dalam standards IEEE 802.3 dan IEEE 802.1q.

Seksi berikut ini memnjelaskan beberapa informasi tambahan mengenai protocol VLAN Trunking:

Ada dua protocol VLAN Trunking utama saat ini, yaitu IEEE 802.1q dan Cisco ISL. Pemilihan protocol VLAN Trunking normalnya berdasarkan piranti platform Hardware yang digunakan. IEEE 802.1q adalah standard protocol VLAN Trunking yang memberikan tagging internal kedalam frame Ethernet yang ada sekarang. Hal ini dilakukan dalam hardware dan juga meliputi kalkulasi ulang header checksumnya. Hal ini mengjinkan sebuah frame di tagging dengan VLAN dari mana datagram tersebut berasal dan menjamin bahwa frame dikirim kepada port didalam VLAN yang sama. Hal ini untuk menjaga kebocoran datagram antar VLAN yang berbeda. ISL (Inter Switch Link) memberikan suatu tagging external yang dikemas disekitar frame asalnya. Saat menghubungkan beberapa Switch lewat sebuah Trunk perlu dipastikan bahwa kedua Switch yang terhubung VLAN Trunking tersebut mempunyai protocol VLAN Trunling yang sama. Penggunaan negosiasi automatis dari protocol VLAN Trunking adalah tidak dianjurkan karena bisa terjadi kemungkinan salah konfigurasi. Untuk penerapan VLAN dengan Switch yang berskala besar sebuah protocol manajemen VLAN diperlukan misal VTP (VLAN Trunking Protocol). Protocol VTP memungkinkan VLAN didefinisikan sekali didalam suatu lokasi tunggal dan disinkronkan kepada Switch2 lainnya didalam administrative domain yang sama. Penerapan VLAN setidaknya dirancang dengan sangat bagus dan mudah dimanage. Dokumentasinya haruslah sangat rapi dan akurat dan dijaga selalu update agar membantu kegiatan support jaringan. Normalnya VLAN tidaklah dianjurkan untuk jaringan kecil (kurang dari 100 user pada satu lokasi), akan tetapi untuk business dengan skala menengah dan besar, VLAN adalah sangat mendatangkan keuntungan yang besar.

Satu hal yang pelu diingat bahwa dalam penerapan VLAN ini, komunikasi antar VLAN yang berbeda haruslah di routed. Dan jika dibutuhkan suatu interkoneksi VLAN kecepatan tinggi maka penggunaan Switch Layer 3 yang sangat performa adalah sangat diperlukan. Menghubungkan beberapa VLAN antara Switch yang berbeda, penggunaan protocol VLAN Trunking seperti ISL atau IEEE802.1q adalah diperlukan. Pastikan bahwa Switch2 tersebut mempunyai dukungan protocol VLAN Trunking yang sama.

ALAT & BAHAN


1 unit computer Simulator (Packet Tracer) Topologi real

LANGKAH KERJA
1. Carilah topologi real yang akan dijadikan studi kasus untuk melakukan praktek. 2. Buatlah jaringan yang sama seperti pada topologi yang dijadikan studi kasus dengan menggunakan simulator. 3. Lakukan konfigurasi VTP sehingga membentuk persis seperti topologi yang dijadikan studi kasus. 4. Lakukan konfigurasi VTP dengan switch sebagai server, client ataupun transparent jika memang diperlukan.

HASIL PENGAMATAN
TOPOLOGI REAL YANG DIJADIKAN STUDI KASUS :

TOPOLOGI REAL YANG LEBIH DIPERJELAS :

Alokasi IP Address : SALES 1 TECH 1 MANAGE 1 SALES 2 TECH 2 MANAGE 2 SALES 3 TECH 3 MANAGE 3 SALES 4 TECH 4 MANAGE 4 SALES 5 TECH 5 MANAGE 5 = 10.10.10.1/24 = 10.10.10.2/24 = 10.10.10.3/24 = 10.10.10.4/24 = 10.10.10.5/24 = 10.10.10.6/24 = 10.10.10.7/24 = 10.10.10.8/24 = 10.10.10.9/24 = 10.10.10.10/24 = 10.10.10.11/24 = 10.10.10.12/24 = 10.10.10.13/24 = 10.10.10.14/24 = 10.10.10.15/24

Alokasi VLAN : VLAN SALES (ID 2) o SALES 1 o SALES 2 o SALES 3 o SALES 4 o SALES 5 VLAN TECH (ID 4) o TECH 1 o TECH 2 o TECH 3 o TECH 4 o TECH 5 VLAN MANAGE (ID 7) o MANAGE 1 o MANAGE 2 o MANAGE 3 o MANAGE 4 o MANAGE 5

KONFIGURASI VTP PADA SWITCH : Main Switch o Konfigurasi switch

o Melihat status VTP

1st Floor Switch o Konfigurasi switch

o Melihat status VTP

2nd Floor Switch o Konfigurasi switch

o Melihat status VTP

3rd Floor Switch o Konfigurasi switch

o Melihat status VTP

4th Floor Switch o Konfigurasi switch

o Melihat status VTP

5th Floor Switch o Konfigurasi switch

o Melihat status VTP

PENGUJIAN DENGAN PING ANTAR HOST : Host 1 pada VLAN SALES o Ping ke Host 2, 3, 4.

o Ping ke Host 5, 6, 7.

o Ping ke Host 8, 9, 10.

o Ping ke Host 11, 12, 13.

o Ping ke Host 14, 15.

Host 2 pada VLAN TECH o Ping ke Host 1, 3, 4.

o Ping ke Host 5, 6, 7.

o Ping ke Host 8, 9, 10.

o Ping ke Host 11, 12, 13.

o Ping ke Host 14, 15.

Host 3 pada VLAN MANAGE o Ping ke Host 1, 2, 4.

o Ping ke Host 5, 6, 7.

o Ping ke Host 8, 9, 10.

o Ping ke Host 11, 12, 13.

o Ping ke Host 14, 15.

KESIMPULAN
Penggunaan VTP dalam dunia perusahaan sangatlah menghemat waktu untuk melakukan konfigurasi VLAN yang berskala besar. Dan juga akan lenih menghemat biaya ketimbang tidak menggunakan VTP untuk VLAN dalam skala besar. VTP yang di implementasikan dalam topologi real pun biasanya memiliki banyak database VLAN yang semuanya merupakan bagian vital dari sebuah perusahaan.

You might also like