You are on page 1of 65

REVIEW ANFIS SISTEM SARAF

OLEH Ns. Hidayah, s.Kep

Pembagian Sistem Saraf


1. Sistem saraf pusat (central nervous system = CNS) 2. Sistem saraf perifer (peripheral nervous system = PNS)

Organisasi Saraf
I.

II.

Saraf pusat: - Otak - Medula Spinalis Saraf perifer: - Somatis - Otonom

Sensoris

Motoris

simpatis parasimpatis

Fungsi sistem persarafan dapat digolongkan


Menerima informasi dari dalam maupun dari luar melalui afferent sensory pathway Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat. Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat saraf (refleks) maupun di otak untuk menentukan respon yang tepat dengan situasi yang dihadapi. Menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent pathway (motorik) ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atua modifikasi tindakan.

SEL-SEL SISTEM PERSYARAFAN

Sistem persarafan dibangun oleh dua jenis sel yaitu :


Neuron

Neuroglia

Neuron

Neuron pada umumnya tidak bermitosis dan mempunyai karakteristik yaitu : Excitability yaitu kemampuan menerima impuls Conductivity yaitu kemampuan mentransmisi impuls ke bagian-bagian sel. Kemampuan mempengaruhi neuron, sel otot dan sel-sel kelenjar.

Neuron terdiri dari cell body, axon, terminal akson dan beberapa dendrit.

Lanjutan..

Badan sel saraf mengandung nukleus. Terdapat dalam SSP atau batang tubuh dan dilindungi oleh tulang. Akson membawa impuls keluar dari badan sel. Dendrit membawa impuls menuju badan sel Sel schwann berada dalam sistem saraf perifer. Lapisan membran sel membentuk selubung untuk menginsulasi neuron dengan listrik.

Lanjutan.

Nodus Ranvier adalah ruang antara sel schwann yang berdekatan. Nodus ini adalah bagian membran sel saraf yang akan terdepolarisasi ketika sebuah impuls listrik disalurkan Nukleus dan sitoplasma sel schwann membentuk neurolema yang penting bagi regenerasi akson atau dendrit yang rusak.

Tipe Neuron

Secara fungsional a. Neuron sensorik:Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit, organ indera atau suatu organ internal ke SSP. Reseptor mendeteksi perubahan interna dan eksterna serta mengirim informasi kepada SSP dalam bentuk impuls melalui neuron aferen. SSP akan menginterpretasi impuls ini sebagai sensasi

Lanjutan

Reseptor neuron sensorik yang berasal dari kulit, otot rangka dan persendian disebut somatik Reseptor organ dalam diseut neuron sensorik viseral

Lanjutan.
b. Neuron Motorik: menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. - 2 tipe efektor yaitu otot dan kelenjar. sebagai respons terhadap impuls, otot akan kontraksi atau relaksasi dan kelenjar akan mengeluarkan sekresinya. - Neuron motorik yang ada pada otot rangka: Neuron motorik somatik - Neuron Motorik yang ada pada otot polos dan jantung: viseral

Lanjutan
c. Interneuron (neuron yang berhubungan) ditemukan seluruhnya dalam SSP. Neuron ini menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain. Beberapa interneuron dalam otak terkait dengan fungsi berfikir, belajar dan mengingat.

Lanjutan..

Secara Struktural a. Neuron unipolar memiliki satu akson dan dua denderit atau lebih. Sebagian besar neuron motorik, yang ditemukan dalam otak dan medulla spinalis, masuk dlam golongan ini. B. Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite. Neuron ini ditemukan pada organ indera, seperti mata, telinga dan hidung. C. Neuron Multipolar kelihatannya memiliki sebuah prosesus tunggal, tetapi neuron ini sebenarnya bipolar.

Neuroglia

Disebut juga sel glia yang memberikan dukungan, nutrisi dan melindungi neuron. Jenis sel-sel glia yaitu oligodendroglia, astrosit, sel ependymal dan mikroglia yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik.

Lanjutan

Oligodendrosit: memproduksi selubung mielin sebagai insulator listrik neuron di SSP Mikroglia: Memungkinkan pergerakan dan fagositosis patogen dan jaringan yang rusak Astrosit: Berperan dalam sawar darah-otak yang mencegah produk sisa yang keungkinan toksisk dalam darah berdifusi ke dalam jaringan otak. Ependima: melapisi ventrikel otak: banyak sel ini mempunyai sillia berperan dalam sirkulasi cairan otak.

Sinaps And Junctional Transmission

Sinaps adalah struktur yang terdapat diantara neuron. Impuls ditransmisi dari neuron ke neuron lain dan pada organ tubuh yang berhubungan. Sinaps adalah titik pertautan antara dua neuron. Neurotransmitter adalah agen kimiawi yang berperan dalam mentransmisi impuls melalui sinaps.

Neurotransmitter yang bersifat eksitasi adalah acetylcholine, norepinephrine, dopamine, glutamate dan histamine. Eksitasi: karena neuron post sinaps terdepolarisasi dan menyalurkan impuls listrik ke neuron, sel otot atau kelenjar lain.

Lanjutan..

Sedangkan neurotransmitter yang pada umummnya menginhibisi adalah gamma aminobutyric acid (GABA) pada jaringan otak dan glycine pada medula spinalis. Serotonin menghambat dan mengontrol tidur, lapar dan mempengaruhi kesadaran. Inhibitor: Neuron post sinaps mengalami hiperpolarisasi (menjadi lebih positif pada bagian luarnya dan tidak menghambat impuls listrik.

Saraf dan jaras saraf

Saraf sensorik: Tersusun hanya atas neuron sensorik. Contoh: Saraf optik penglihatan Saraf motorik: tersusun hanya atas neuron motorik Contoh: saraf Otonom Saraf campuran: terdiri atas saraf sensorik dan motorik Contoh: saraf perifer (Nervus Iskiadika) Jaras saraf : sebuah saraf dalam SSP dan juga disebut substansia alba

IMPULS SARAF
Keadaan atau peristiwa Polarisasi (neuron tidak membawa impuls listrik) Deskripsi
-Membran

neuron mempunyai muatan (+) disisi luar dan (-) disisi dalam

Ion Na + lebih banyak terdapat disisi luar -Ion K+ dan ion negatif lain lebih banyak terdapat di dalam sel. Pompa kalium dan Natrium menjaga konsentrasi ion ini.
-

Lanjutan..
Keadaan atau peristiwa Deskripsi
-Membran

DePolarisasi (dibangkitkan oleh stimulus)

neuron menjadi lebih permeabel terhadap ion Na+ yang akan segera memasuki sel

Membran neuron kemudian akan bermuatan (-) disis luar dan (+) disisi dalam.
-

Lanjutan
Keadaan atau peristiwa Penghantaran impuls dari titik stimulus Deskripsi

Depolarisasi pada bagian membran mebuat membran yang berdekatan sangat permeabel terhadap ion Na+ dan menyebabkan depolarisasi selanjutnya, yang secara persis akan mempengaruhi bagian berikut pada membran tersebut. -Depolarisasi berlanjut disepanjang membran neuron sampai ujung akson
-

Lanjutan..
Keadaan atau peristiwa Deskripsi
Membran neuron menjadi lebih permeabel terhadap Ion K+, yang akan segera keluar dari sel. Hal ini memperbaiki muatan (+) disisi luar dan muatan (-) disisi dalam - Ion Na+ dikembalikan keluar dan ion K+ dikembalikan ke dalam oleh pompa natrium dan kalium -Neuron sekarang mampu memberi respons terhadap stimulus lain dan menghasilkan impiuls lain
-

RePolarisasi (Segera setelah Depolarisasi)

Alat Indera dan Reseptor


Modalitas Sensori
Penglihatan
Pendengaran Penghidu Kecap Percepatan Rotasional Percepatan Linier Raba, tekan Hangat Dingin

Reseptor
Sel batang & kerucut
Sel-sel rambut Sel olfaktorius
Reseptor kecap/papila kecap

Alat Indera
Mata
Telinga, organ corti Hidung Lidah Telinga (kanalis semisiruler) Telinga (utrikulus dan sakulus) Variasi Variasi Variasi

Sel-sel rambut Sel-sel rambut Ujung-ujung saraf Ujung-ujung saraf Ujung-ujung saraf

Modalitas Sensori
Nyeri Posisi sendi dan pergerakan Panjang otot Tegangan otot Tekanan darah arteri

Reseptor
Ujung saraf telanjang Ujung saraf Ujung saraf Ujung saraf Ujung saraf

Alat Indera
Variasi Variasi Kumparan otot Organ tendon golgi
Reseptor regang di sinus karotikus dan arkus aorta

) Tekanan vena sentral Pengembangan paru Ujung saraf Ujung-ujung saraf


Reseptor regang di dinding vene-vena besar, atria

Reseptor regan di parenkim paru

Suhu darah di kepala


P02 arteri

Saraf dihipothalamus
Sel-sel glomus

Variasi
Badan karotis dan badan aorta

Modalitas Sensori
pH CSS

Reseptor
Reseptor di permukaan ventral medula oblongata Sel-sel di OVLT dan mungkin berbagai organ sirkumventrikular di hipotalamus anterior Sel-sel dihipotalamus (glukostat)

Alat Indera

Tekanan osmosis, plasma

Beda glukosa darah arteriovenosa

Refleks

Refleks merupakan reaksi organisme terhadap perubahan lingkungan baik didalam maupun diluar organisme yang melibatkan sistem saraf pusat dalam memberikan jawaban (respon) terhadap rangsang reseptor

Unit dasar untuk kegiatan saraf terpadu adalah lengkung refleks. Lengkung refleks terdiri atas alat indera, saraf aferen, satu sinaps atau lebih yang terdapat di pusat integrasi atau diganglion simpatis, saraf eferen, dan efektor.

Kegiatan dilengkung refleks dimulai di reseptor sensorik, berupa potensial reseptor yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor membangkitkan potensial aksi yang bersifat gagal atau tuntas di saraf aferen.

Proses Refleks

Proses yang terjadi pada refleks tersebut melalui plan yang disebut lengkung refleks, jalan yang dilalui refleks adalah : Aferen

Reseptor

Saraf Pusat
Efektor Eferen

Lanjutan.

Reseptor mendeteksi perubahan dan membangkitkan impuls Neuron sensorik: Menghantar impuls dari reseptornya menuju SSP Sistem saraf pusat : Mengandung satu atau lebih sinaps (interneuron dapat juga berperan sebagai bagian jalur) Neuron motorik: menghantar impuls dari SSP ke efektornya Efektor: melakukan aksinya yang khas

Lanjutan.

Ex 1: Reflek patelar Pada refleks ini suatu ketukan pada tendon patela tepat dibawah tempurung lutut menyebabkan ekstensi tungkai bawah. Disebut: refleks peregangan (otot yang teregang akn berkontraksi secara otomatis)

Lanjutan.

Pada otot kuardisef femoris: terdapat 1. reseptor peregangan yang mendeteksi regangan yang dihasilkan dengan mengetuk tendon patela. Reseptor inilah yang membangkitkan impuls yang akan dibawa di sepanjang 2. Neuron sensorik di nervus femoralis ke 3. Medula spinalis. Di medula spinalis, neuron sensorik bersinaps dengan 4. Motorneuron (ini merupakan refleks dua-neuron) Neuron motorik dinervus femoralis membawa impuls kembali ke 5. otot kuadrisep femoris, efektornya yang menyebabkan kontraksi dan ekstensi tungkai bawah.

Lanjutan

Ex 2: Refleks fleksor: a. Stimulasinya adalah rasa nyeri dan adanya kemungkinan bahaya sehingga respons yang timbul adalah menghindari hal tersebut. b. Refleks fleksor: reflek tiga neuron, karena neuron sensorik bersinaps dengan interneuron di medula spinalis, yang pada gilirannya bersinaps dengan neuron motorik.

SSP

Komponen utama struktur CNS adalah otak (brain) dan medula spinalis (spinal cord).

Otak (Brain)

Otak terdiri dari : Cerebrum (otak besar), Brain stem (batang otak) dan Cerebelum (otak kecil)

Cerebrum (otak besar)


struktur cerebrum terbagi menjadi corteks cerebri dan diensephalon (sub cortikal). cerebrum terdiri dari 2 (dua) belahan yang disebut hemispher (kiri dan kanan). Cortex cerebri dibentuk oleh badan sel neuron, serabut saraf yang tidak bermyelin, neuroglia dan pembuluh darah. bertanggung jawab terhadap memori, bicara, persepsi, gerakan voluntary, kesadaran logistik dan emosi.

Lanjutan.

Bagian dalam substantia alba terdiri atas jaras-jaras saraf yang menghubungkan lobus-lobus otak ke bagian lain otak: a. Lobus frontalis: area motorik menyebabkan dimulainya gerakan volunter; area motorik broka (hemisfer kiri) mengatur pergerakan selama berbicara b. Lobus Parietalis: area sensorik keseluruhan merasakan dan menginterpretasi indera peraba dan penginderaan otot yang disadari; area pengecap memamnjang sampai lobus temporalis; area bicara ( hemisfer kiri) berfungsi untuk berfikir sebelum bicara

Lanjutan

Lobus Temporalis: area auditorius untuk pendengaran; area olfaktorius untuk indera penghidu; area bicara untuk berfikir sebelum berbicara. Lobus oksipitalis: area visual untuk penglihatan; area interpretasi untuk hubungan spasial Area asosiasi: disemua lobus untuk berfikir abstrak, penalaran, belajar, memori dan kepribadian Ganglia basalis: substansia grisea dalam hemisfer serebri; mengatur pergerakan tambaha

Diencephalon

Diencephalon terdiri dari thalamus, hypothalamus dan epithalamus. Thalamus berfungsi memulai memproses impuls sebelum ke corteks serebri yaitu menseleksi, memproses dan pusat relay. Hypothalamus yang berlokasi dibagian bawah, mengatur temperatur tubuh, metabolisme cairan, nafsu makan, ekspresi emosi, siklus bangun dan tidur serta haus. Epithalamus merupakan bagian dorsal diencephalon termasuk pineal body (merupakan sistem endokrin yang mempengaruhui pertumbuhan dan perkembangan).

Brain stem (batang otak)

Brain stem (batang otak) terdiri dari : midbrain (otak tengah), pons dan medulla oblongata. Midbrain berlokasi antara diencephalon dan pons. Merupakan pusat pendengaran dan refleks penglihatan. Juga jalur persarafan antara hemispher otak dengan bagain bawah otak. Pons berlokasi dibawah mid brain, mengandung banyak jalur serabut saraf, juga berfungsi mengontrol pernafasan. Medulla oblongata berlokasi didasar batang otak yang merupakan lanjutan dari bagian atas spinal cord. Ia mengandung banyak jalur serabut saraf. Nuklei dari medulla oblongata memainkan peran penting mengontrol frekuensi jantung, tekanan darah, respirasi dan menelan.

Formasio Retikularis dan Sistem Pengaktivan Retikular

Batang otak mengandung suatu jaringan yang terdiri dari neuron-neuron kecil bercabang-cabang yang disebut formasio retikularis.

Cerebellum (otak kecil)

Cerebelum berhubungan dengan midbrain, pons dan medulla oblongata. Dia juga terdiri dari dua hemispher. Berfungsi untuk mengkoordinasi aktifitas otot rangka, mempertahankan keseimbangan tubuh dan mengontrol gerakan.

Meningen

CNS dibungkus / dilindungi oleh 3 (tiga) membran jaringan ikat yang disebut Meningen. Meningen ini membentuk bagian dalam tengkorak, melindungi sinus vena dan berisi Cairan cerebrospinal (CSF). Lapisan bagian luar disebut Dura mater. Lapisan tengah disebut Arachnoid mater. Lapisan bagian dalam disebut Pia mater.

Lapisan Pelindung Otak


3 membran lapisan pelindung otak/meningen: DURAMATER (lapisan paling luar, menutup otak dan medulla spinalis.Sifat: liat, tebal, tidak elastis, berwarna abu-abu.menempel ketat pada bagian dalam tengkorak) PIAMATER (membran yg paling dalam. Berupa dinding tipis, transparan, menutupi otak dan meluas ke setiap lapisan daerah otak.menempel ketat pada jaringan otak) ARACHNOID (membran bagian tengah berada diantara duramater dan piamater. Berupa membran tipis lembut berwarna putih, menyerupai sarang laba-laba. dindingnya (plexus khoroid memproduksi CSS) Normal CSS:500ml/hr, 150 diabsorbsi oleh villi arachnoid.

Cerebrospinal Fluid (CSF)

Adalah cairan jernih, tidak berwarna dan dihasilkan oleh flexus choroid (kelompok kapiler yang berlokasi dalam ventrikel otak). CSF bersirkulasi dari ventrikel lateral kedalam ventrikel ke-3 pada diencephalon dan melalui midbrain kedalam ventrikel ke-4, sebagian aliran ini kebagian bawah spinal cord, bersirkulasi melalui ruang subarachnoid dan kembali bersatu dengan darah melalui villi arachnoid.

Produksi CSF

CSS dihasilkan secara terus menerus dalam ventrikel oleh pleksus koroideus dalam plasma darah CSS mengalir dari ventrikel menuju kanalis sentralis medula spinalis dan menuju rongga sub archnoid dan otak CSS di reabsorpsi dari rongga sub arachnoid lewat villi arachnoid menuju darah di sinus venosus kranial. Kecepatan reabsorpsi sebanding dengan kecepatan pembentukan Sebagai cairan jaringan, CSS membawa zat makanan untuk neuron SSP dan membuang produk sisa. CSS juga berperan sebagai peredam goncangan untuk membantali SSP

Medula Spinalis (Spinal cord)

Dilindungi oleh 33 ruas tulang belakang : cervical : 7, thoracal : 12, lumbal : 5, sakral : 5 dan 4 ruas yang membentuk koksigis Letak: dalam kanalis vertebralis, memanjang dari foramen magnum sampai diskus antara vertebra lumbalis ke satu dan dua Foramen intervertebra adalah ruangan antara vertebra dimana akar saraf spinal lewat. Intervertebral disk yang berlokasi antara ruas vertebra yang memungkinkan vertebra dapat bergerak. Setiap intervertebral disk terdiri dari kapsul yang tipis yang mengelilingi substansia gelatinosa yang disebut nucleus pulposus.

Lanjutan.

Spinal cord dimulai dari medulla oblongata sampai lumbal pertama. Sebagai jalur komunikasi / pesan ke dan dari otak sebagai pusat refleks. Potongan melintang: substantia grisea yang letaknya di dalam terdiri atas badan sel neuron motorik dan interneuron. Substantia alba yang letaknya di sisi luar adalah akson termielinisasi dan dendrit interneuron

Fungsi Medula Spinalis

Pesan diantarkan ke dan dari otak yang disalurkan melalui jalur keatas (jalur sensorik) dan kebawah (jalur motorik). Traktus spinothalamik (sensorik) mengantar sensasi nyeri, temperatur, sentuhan kasar. Mengintegrasi refleks medula spinalis

Akar depan bersifat motorik dan akar belakang bersifat sensorik. Bila terjadi kerusakan pada akar belakang menyebabkan kehilangan sensasi, bila terjadi kerusakan pada akar depan menyebabkan terjadinya kelemahan/paralisis. Jaras ascenden membawa impuls sensorik ke otak dan jaras descenden membawa impuls motorik meninggalkan otak.

Lanjutan.

Jalur posterior yang disebut fasikulus grasilis dan fasikulus cuneatus yang membawa sensai sentuhan halus, posisi dan getaran. Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri dari serabut yang berasal dari korteks motorik pada otak dan disalurkan ke batang otak dan turun ke spinal cord. Berfungsi untuk gerakan yang menurut kemauan dan menstimulasi aktifitas otot yang selanjutnya menghambat yang lain. Juga membawa serabut yang berfungsi menghambat tonus otot. Ekstrapyramidal yaitu jalur antara corteks cerebral, basal ganglia, batang otak, spinal cord keluar dari traktus pyramidal. Berperan untuk mempertahankan tonus otot dan gerakan kasar.

Sistem saraf Perifer

Saraf spinal a. Terdiri atas 31 pasang: 8 pasang saraf servikal, kepala, leher, bahu, lengan dan diafragma. 12 pasang toraks pada batang tubuh. 5 pasang lumbal pada panggul dan 5 pasang sakral pada panggul, rongga panggul dan tungkai, 1 pasang koksig yang sangat kecil. b. Kauda aquina: saraf sakral dan lumbal yang memanjang sampai di bawah ujung medula spinalis

Lanjutan

Masing-masing saraf spinal mempunyai 2 akar: radiks dorsal atau radiks sensoris dan radiks ventralis Radiks dorsalis: tersusun atas neuron sensorik yang membawa impuls menuju medulla spinalis Radiks ventralis: tersusun atas neuron motorik yang membawa impuls dari medulla spinalis menuju otot atau kelenjar

Saraf Kranial
N o Saraf Sensoris/mo Nuklei toris Fungsi

Olfaktorius

Sensoris

Nuklei olfaktori anterior


Nuklei geniculate lateral Nuklei Okulomotor, nuklei edingewestphal

Indera penghidu/penciuma n
Indera penglihatan

II

Optikus

Sensoris

III Okulomotorius

Motoris

Pergerakan bola mata, konstriksi pupil dalam cahaya terang atau penglihatan jarak dekat

Lanjutan
No Saraf Sensoris/mot Nuklei oris Fungsi

1V Troklearis

Motoris

Nuklei Troklear
Nuklei trigeminal

Pergerakan bola mata

Trigeminus

Sensorismotoris

Sensasi pada wajah, kulit kepala, dan gigi, kontraksi otot pengunyah Pergerakan bola mata

VI

Abdusen

Motoris

Nuklei abduscens

No
VII

Saraf
Fascialis

Sensoris/mot Nuklei oris


Sensorismotoris Nuklei Fascialis

Fungsi
Indera pengecap, konstraksi otot-otot wajah dan sekresi saliva Indera pendengaran, indra equilibrum

VIII

Akustikus

Sensori

Nuklei vestibular, nuklei koklear Nuklei ambiguus, Nuklei saliva inferior

!X

Glosofaringeus

Sensorismotoris

Indera pengecap, sensorik jantung, pernafasan, dan refleks tekanan darah, konstraksi faring, sekresi saliva

Lanjutan
No Saraf Sensoris/mot Nuklei oris Fungsi

Vagus

SensorisMotoris

Nuklei ambiguss, nuklei motor vaga dorsal


Nuklei ambiguss, nuklei assesoris spinal Nuklei Hipoglosuss

Sensori untuk jantung, pernafasan dan reflek TD, sensorik dan motorik untuk laring
Konstraksi otot leher dan otot bahu:motorik untuk laring (ketika berbicara) Pergerakan lidah

XI

Asesorius

Sensorismotoris

XII

Hipoglosus

Motoris

Sistem saraf Otonom

Suatu jalur SSO terdiri atas 2 neuron yang bersinaps pada suatu ganglion: a. neuron Preganglionik: dari SSP menuju ganglia b. Neuron Post ganglionik: dari ganglia menuju efektor Kebanyakan ganglion simpatis berada dalam 2 rantai tepat disisi luar kolumna vertebralis ganglion parasimpatis sangat dekat atau berada di efektor viseral

Lanjutan

Neurotransmitter: asetilkolin dilepaskan oleh semua neuron preganglionik dan oleh neuron post ganglionik parasimpatis; inaktivatornya kolinesterase. Noreepinefrin dilepaskan oleh kebanyakan neuron post ganglionik simpatis, inaktivatornya yaitu COMT

Sistem Saraf Otonom

Bagian simpatis dominan dalam situasi stress yang meliputi marah, takut dan cemas serta latihan. Respons yang dirangsang oleh bagian simpatis: peningkatan frekuensi jantung, vasodilatasi rangka membuat bagian simpatis disuplai oleh lebih banyak o2.hati mengubah glikogen menjadi glukosa untuk menyuplai energi.

Lanjutan

Saraf Parasimpatis mendominasi pada situasi santai (tidak stress( sehingga meningkatkan fungsi normal beberapa sistem organ. Respons:peningkatan sekresi dan peristaltik, defekasi dan perkemihan dapat terjadi, jantung akan berdenyut dengan frekuensi normal

TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA PADA PERTEMUAN SELANJUTNYA

You might also like