Professional Documents
Culture Documents
2.PENGENALAN
BAHAN BAJA
2.1 Sejarah penggunaan baja Meskipun diketahui bahwa awal manusia menggunakan logam adalah pada penggunaan beberapa paduan dari tembaga seperti perunggu (dibuat dari tembaga dan timah serta beberapa bahan campuran lainnya), tetapi pengembangan logam yang paling penting sepanjang sejarah manusia adalah penggunaan paduan besi yang terkenal yakni Baja. Saat ini, besi dan baja mendominasi hampir 95 persen dari produksi logam dunia.
Gambar 2.1 pemasangan kolom pertama Dibalik kesuksesan sejarah manusia mengembangkan bahan logam tersebut, sampai saat ini para arkeolog belum dapat menentukan secara pasti kapan bahan besi DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
pertama kali digunakan. Mereka menemukan di dalam piramid besar di Mesir sebuah pisau belati dan gelang tangan yang terbuat dari besi yang diakui oleh mereka bahwa temuan tersebut berusia lebih dari 5000 tahun. Pengunaan besi telah memberi pengaruh yang sangat besar bagi peradaban manusia sejak dahulu kala, saat ini dan mungkin sampai abad kedepan. Sejak era penggunaan besi sekitar 1000 tahun sebelum masehi, kemajuan peradaban manusia baik dalam kedaaan damai maupun perang sangat bergantung pada kemampuan manusia dalam memanfatkan/ membuat sesuatu dari bahan besi. Dalam banyak kejadian penggunaan besi sebagai alat perang telah membuat kemenangan militer dalam pertempuran di medan perang. Sebagai contoh pada 490 tahun sebelum masehi di Yunani, pertempuran marathon telah menewaskan 6.400 tentara Persia, sementara mereka hanya kehilangan prajurit sejumlah 192 orang. Dalam pertempuran tersebut setiap prajurit menggunakan baju besi seberat 57 pon, dan hasil pertempuran tersebut diperkirakan telah menyelamatkan proses peradaban bangsa Yunani selama bertahun-tahun kemudian. Banyak ahli sejarah percaya bahwa manusia pertama kali belajar menggunakan besi yang berasal dari pecahan batu meteor yang jatuh ke muka bumi. Sebagian dari batu meteor tersebut tidak hanya mengandung besi tetapi juga bahan nikel, sehingga dapat dihasilkan logam yang lebih keras. Dari sinilah diperkirakan
Gambar 2.2 penyambungan kolom Penggunaan pertama bahan logam dengan volume yang besar untuk struktur terjadi di Inggris di tahun 1779 yakni dengan dibangunnya jembatan Coalbrook dale Arch dengan menggunakan bahan besi tuang sepanjang 100ft ( 300m) di sungai Severn. Peristiwa pembangunan jembatan ini (sampai sekarang masih berdiri) dianggap sebagai titik awal sejarah rekayasa teknik bangunan dalam memperkenalkan penggunaan besi sebagai bahan struktur bangunan. Bahan yang dipakai ini diperkirakan 4
10
11
Gambar 2.4 penyiapan pondasi kolom 2.2.2 Keseragaman Dibandingkan dengan beton maupun bahan bangunan lainnya, baja memiliki sifat-sifat yang tidak berubah / terkendali dengan baik sekali sepanjang waktu pengguna annya. Dengan sifat-sifatnya ini akan mempermudah para perancang bangunan melakukan tugasnya, karena elemen-elemen konstruksi dapat bertingkah laku sesuai dengan anggapan-anggapan dasar yang diduga dalam perencanaan, serta dapat menghindari terjadi pemborosan akibat adanya berbagai ketidak pastian seperti ditemukan pada bahan lainnya. 2.2.3 Daktilitas Sifat dari bahan yang dapat bertahan dari deformasi yang besar
12
Gambar 2.5 pengecoran lantai beton a. Biaya pemeliharaan Hampir semua bahan baja tidak tahan karat apabila bersentuhan langsung dengan udara dan air, oleh karena itu dibutuhkan adanya biaya pemeliharaan pengecatan secara berkala. b. Biaya perlindungan terhadap api
13
14
bahan baku baja. ( 1/8 dari volume konvertor) Kembali ditegakkan. Udara dengan tekanan 1,5 2 atm dihembuskan dari kompresor. DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Gambar 2.7 Proses pembuatan baja profil Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan SiO2, Proses Thomas (basa) Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 2 %, Mn 1 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO), b. Proses Siemens Martin Menggunakan sistem regenerator ( 3000 0C.)
15
Cairan besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehing ga kualitasnya baik Kerugian akibat penguapan sangat kecil e. Proses Dapur Kopel Mengolah besi kasar kelabu dan besi bekas menjadi baja atau besi tuang. Proses yang dilakukan adalah: pemanasan pendahuluan agar bebas dari uap cair. Bahan bakar (arang kayu dan kokas) dinyalakan selama 15 jam. kokas dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 800 mm dari dasar tungku. besi kasar dan baja bekas kirakira 10 15 % ton/jam dimasukkan. 15 menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran. Untuk membentuk terak dan menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai menjadi: Gas CO yang dikeluarkan melalui cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesinmesin lain.
Gambar 2.9 pemasangan kolom pada pondasi d. Proses Dapur Listrik Temperatur tinggi dengan menggunakan busur cahaya elektrode dan induksi listrik. Keuntungan : Mudah mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
16
f. Proses Dapur Cawan Proses kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2.4.1 Klasifikasi menurut komposisi kimianya: Baja karbon (carbon steel), dibagi menjadi tiga yaitu; Baja karbon rendah (low carbon steel) machine, machinery dan mild steel - 0,05 % - 0,30% C. Sifatnya mudah ditempa dan mu-dah dibentuk. Penggunaannya : 0,05 % 0,20 % C : body mobil, bangunan, pipa, rantai, rivet, bout, paku. 0,20 % 0,30 % C : roda gigi, shafts, bout, forgings,jembatan, bangunan..
17
2.4.2
Baja paduan (alloy steel) Tujuan dilakukan penambahan unsur yaitu: Untuk menaikkan sifat mekanik baja (kekerasan, keliatan, kekuat-an tarik dan sebagainya) Untuk menaikkan sifat mekanik pada temperatur rendah Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia (oksidasi dan reduksi) Untuk membuat sifat-sifat spesial Baja paduan yang diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi: a. Low alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 % b. Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 10 % c. High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 % Selain itu baja paduan dibagi menjadi dua golongan yaitu baja campuran khusus (special alloy steel) dan high speed steel.
2.4.3
Baja Paduan Khusus (special alloy steel) Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium, manganese, molyBjenum, tungsten dan vanadium. Dengan menambahkan logam tersebut ke dalam baja maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat dan ulet bila dibandingkan terhadap baja karbon (carbon steel).
2.4.4
High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %. Penggunaannya : membuat alat-alat potong seperti drills, reamers, countersinks, lathe tool bits dan milling cutters. Disebut High Speed Steel karena alat potong yang dibuat de-ngan material tersebut dapat diope-rasikan dua kali lebih cepat
18
2.5.2 High Strength Low Alloy Steel (HSLS) Sifat dari HSLS adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah diben tuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molyb denum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium. DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
19
Gambar 2.13 penggunaan baja pada sambungan pelat tunggal Gambar 2.12 penggunaan baja pada sambungan siku ganda Klasifikasi lain antara lain : a. Menurut penggunaannya: Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C. Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C. b. Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus: Baja tahan garam (acid-resisting steel) Baja tahan panas (heat resistant steel) Baja tanpa sisik (non scaling steel) Electric steel Magnetic steel Non magnetic steel Baja tahan pakai (wear resisting steel) Baja tahan karat/korosi Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu: Baja karbon konstruksi (carbon structural steel) Baja karbon perkakas (carbon tool steel) Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel) Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel) Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel) Selain itu baja juga diklasifikasikan menurut kualitas: Baja kualitas biasa Baja kualitas baik Baja kualitas tinggi 2.6 Sifat-sifat Mekanis Baja
20
Gambar 2.14 mobil krane Kekuatan regang maksimum disebut juga dengan tegangan maksimum secara keteknikan dan hal ini berbeda dengan pengertian tegangan regang maksimun yang absolut atau yang sebenarnya. Pada saat sebuah benda uji diberi beban tarik, maka penampangnya akan mengecil, dan
21
Gambar 2.15 Stress Strain relationship Baja struktur diidentifikasi dengan tegangan batas regang akhir minimum (minimum ultimate stress) ataupun beberapa negara menggunakan yield strength (kuat luluh). Satuan yang digunakan adalah N/mm2 dan dituliskan dengan simbol Fe 410-0 (mild steel grade I). Fe 410-0 = baja dengan kekuatan batas regang akhir minimum (minimum ultimate strength) 410 Mpa, angka 0 adalah angka ordinary. Mpa = Mega Pascal = 106 Pascal. Pascal = Tekanan sebesar 1 Newton/ mm2 = (1/106) N/mm2 Mpa = 106 N/m2 = 106 N/106 mm2 = 1 N/ mm2
22
Gambar 2.16 penggunaan baja pada lantai decking Menurut SNI 03-1729-2002 Sifat mekanis baja struktural yang digunakan dalam perencanaan harus memenuhi persyaratan minimum yang diberikan pada Tabel 2.1. 2.6.1 Tegangan leleh Tegangan leleh untuk perencanaan (fy) tidak boleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel 2.1 2.6.2 Tegangan putus Tegangan putus untuk perencanaan (fu) tidak boleh diambil melebihi nilai yang diberikan Tabel 2.1 Tabel 2.1 Sifat mekanis baja struktur
2.6.3 Sifat-sifat mekanis lainnya Sifat-sifat mekanis lainnya baja struktural untuk maksud perencanaan ditetapkan sebagai berikut: DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
23