You are on page 1of 10

KLIPING cyberMEDIA

Menjerat Si Hama Jambu Biji


November 25, 2009 pada 3:48 am (sains) KEPOPULERAN jambu biji (Psidium guajava) menanjak di tahun-tahun terakhir, karena maraknya wabah demam berdarah sehingga ikut mengangkat buah yang awalnya tidak dipentingkan ini. Adanya hasil penelitian yang menyatakan kandungan gizi jambu biji dapat menyembuhkan demam berdarah, mendapat antusias tinggi masyarakat. Walau sebenarnya, peran si buah berbiji merah ini bukan untuk menyembuhkan demam berdarah melainkan memperlambat perkembangbiakkan vektor penyakitnya. Kandungan vitamin C yang tinggi, mencapai sekitar 100 mg/100 gram, mampu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dengan sendirinya vektor nyamuk Aedes aegypti tidak lagi dapat bertahan dalam tubuh penderita. Fakta tersebut meningkatkan prospek pemasarannya di Indonesia. Kesempatan ini dengan cepat dilirik oleh banyak kalangan masyarakat terutama petani. Produksi jambu biji kini menjadi komoditi prioritas, terutama di sentra perkebunan jambu biji seperti Garut dan sekitarnya. Sayangnya, produksi jambu biji terhambat oleh adanya serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yaitu hama Bactrocera dorsalis atau biasa disebut lalat buah. Lalat buah ini menyebabkan buah yang hampir matang rontok dan menimbulkan bercak, busuk, berlubang pada buah, bahkan terdapat belatung. Hal ini dikarenakan lalat buah betina senang menyimpan telurnya di dalam buah. Buah yang setengah matang memiliki tekstur lebih lunak dan mempermudah lalat menancapkan ovipositornya (organ penyimpan telur dari lalat buah betina). Tujuannya agar jika telur sudah menetas menjadi larva mereka dapat dengan mudah mendapat asupan nutrisi bagi tubuhnya. Nutrisi-nutrisi tersebut di antaranya protein atau selulosa yang terkandung dalam buah. Kerugian sekitar Rp 22 miliar per tahun harus diderita petani hortikultura terutama buah-buahan jika tanamannya terserang hama ini. Imbasnya meluas pada penurunan produksi serta penolakan ekspor buah-buahan yang cacat secara kualitas. Menurut Direktorat Perlindungan Tanaman Hortikultura, di tahun 2007 populasi lalat buah sudah termasuk tinggi dan intensitas serangannya dapat mencapai 100 persen. Untuk mengatasi permasalahan hama lalat buah, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan. Pertama, dengan melakukan pembungkusan buah agar tidak diincar lalat buah betina. Hanya saja, upaya ini akan menyita lebih banyak waktu dan tenaga pada pertanaman yang luas. Kedua, dengan menggunakan insektisida sintetis. Sayangnya, penggunaan insektisida selain mahal juga rentan dengan residu (racun) yang ditinggalkannya pada tanaman. Pemecahan terbaru yang dikemukakan oleh dua mahasiswa Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Unpad mungkin bisa dijadikan solusi cerdas. Ide inovatif dari Yudi Sudrajat beserta rekannya Khairunnisa Qisti rupanya telah terbukti dapat mengurangi jumlah hama sekaligus ramah lingkungan. Suatu alat perangkap lalat buah yang dikembangkan

dari berbagai penelitian sebelumnya, berhasil membawa mereka menjadi pemenang Lomba Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia 2008 yang diadakan LIPI Juni lalu. Pada dasarnya, kerangka ide perangkap yang belum memiliki nama atau sebutan resmi ini bergantung pada tiga komponen yaitu atraktan, perekat, serta bentuknya. Menurut Yudi, ketertarikan lalat buah pada buah-buahan selain untuk menyimpan telur, juga karena terangsang oleh senyawa aromatik yang dihasilkan buah tersebut dan biasa disebut atraktan. Berbagai jenis atraktan alami bisa diperoleh dari tanaman daun wangi (Melalueca bracteaca) maupu biji pala (Mrystica fragrans). Hasil sulingan campuran keduanya dapat menghasilkan sebuah atraktan yang disebut metil eugenol yang disukai lalat buah. Perekat yang digunakan Yudi untuk alat ini terbuat dari gondorukem atau getah pohon pinus (Pinus merkusii) dan juga lateks atau bahan ekstraktif yang dihasilkan pohon karet (Hevea brasiliensis). Keduanya merupakan perekat alami yang tidak menimbulkan residu sebagai efek samping. Perangkap ini kami modifikasi dari model sebelumnya yaitu perangkap silinder dan limas berperekat karya Sugiarti (2006) dan Handayani (2007). Berdasarkan hasil riset, kedua jenis perangkap ini memiliki tangkapan lalat buah yang paling banyak dibanding model lainnya, ujar Yudi. Modifikasi yang dilakukannya yaitu dengan mengubah bentuk perangkap menjadi bulat dan dicat hijau sehingga menyerupai buah. Bentuk perangkap ciptaan Yudi berupa seutas kawat yang bagian pangkalnya dipasang sebuah tutup menyerupai corong. Fungsinya untuk menangkal air misalnya air hujan. Di bagian ujung bawah kawat diselimuti gumpalan kapas yang akan disemprot atraktan. Untuk menarik perhatian lalat buah betina, di sekitar luar kapas dipasang perangkap lalat buah berbentuk bulat yang kedua bagian dalam dan luarnya diberi perekat. Dalam kasus jambu biji, Yudi membuat perangkap dengan bentuk bulat hijau yang diberi lubang horizontal sejajar di kedua sisinya. Pembuatan lubang seperti ini terbukti paling efektif untuk menjerat lalat, katanya. Untuk menggunakannya, perangkap digantung pada dahan pohon. Cara kerja perangkap diawali ketika atraktan disemprotkan pada kapas. Aroma metil eugenol akan menarik perhatian lalat jantan untuk masuk ke dalam lubang perangkap dan bentuk perangkap yang bulat hijau akan menarik perhatian lalat betina. Ketika lalat betina mendekati perangkap, ia akan terjerat oleh perekat di luar perangkap, dan lalat jantan akan terjerat dalam perekat yang terdapat di dalam perangkap. Hasil karyanya ini diakui Yudi diujicobakan di sebuah sentra jambu biji di wilayah Garut. Meski hanya dua hari, penelitian kami mendapat apresiasi yang baik dari masyarakat. Banyak dari mereka yang tertarik untuk membuat alat ini sendiri, katanya seraya menjelaskan hingga saat ini belum ada permintaan kepadanya untuk membuat perangkap ini secara massal. Disebutkan Yudi, ketertarikan masyarakat lebih dikarenakan murahnya biaya produksi untuk membuat perangkap jenis ini yaitu sekitar Rp 10.755,00 untuk satu perangkap. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat perangkap termasuk mudah didapat. Di antaranya plastik bekas air minum dalam kemasan, kawat, kapas, bola plastik, serta tanaman gondorukem dan lateks. Sedangkan bahan untuk membuat atraktan metil eugenol terdiri dari daun wangi dan biji pala yang membutuhkan biata sekitar Rp 19.500,00 untuk setiap volume 3 kilogram.

Mungkin yang termasuk mahal adalah biaya penyulingan atraktan yang mencapai Rp 350.000,00/liter. Namun, jumlah sebesar itu untuk membuat 100 perangkap dengan empat kali penggantian. Perhitungan tersebut bisa dikatakan murah, bandingkan saja jika membeli metil eugenol sintetis, sedikitnya Rp 1,2 juta harus dikeluarkan untuk setiap liternya. Dan juga jangan khawatir jika hendak menyuling sendiri, karena tanaman daun wangi dan biji pala termasuk yang mudah disuling sehingga tingkat keberhasilan penyulingan mendekati 100 persen, kata Yudi. Meski Yudi mengakui alat temuannya ini belum diuji coba keefektifannya, namun ia optimistis alat ini dapat membantu petani jambu biji mengendalikan hama (lalat buah). Alat ini dapat menangkap 20-30 lalat dalam 10 menit pertama pemasangan. Yang juga harus diperhatikan adalah pemasangan antarperangkap diberi jarak 500 meter. Karena berdasarkan penelitian, jarak yang lebih jauh dari 500 meter tidak efektif untuk menjerat lalat. Selain itu, satu perangkap dapat dipasang untuk area seluas 42 meter persegi. Pemeliharaan perangkap cukup mudah. Atraktan hanya perlu disemprot pada kapas setiap tujuh hari sekali. Dan perekat harus diganti setiap 10 hari sekali agar daya rekatnya efektif. Pikiran Rakyat, 31 Juli 2008

Like this:
Suka Be the first to like this post.

Tinggalkan Balasan
guest

Enter your comment here...

Guest Masuk Masuk Masuk

Email (wajib) (Belum diterbitkan) Nama (wajib) Situs web

Please log in to WordPress.com to post a comment to your blog.

You are commenting using your Twitter account. (Keluar)

You are commenting using your Facebook account. (Keluar) Connecting to %s Beritahu saya balasan komentar lewat surat elektronik. Beritahu saya tulisan baru lewat surat elektronik.
Kirim Komentar
1788 0

1318169506

abadikan tiap moment !

apakah anda memerlukan bea siswa ke PTN ? anda lulusan SLTA 2007,2008 dan rangking 9 besar di kelas ?
beasiswa klik disini
Search

Anda Pengunjung ke :
o o o o

1,191,632 orang Astronom Indonesia Temukan Planet Termuda Letusan Abad VI Lebih Dahsyat dari Gunung Tambora Masih Ada Planet X Setelah Pluto

info dibuang sayang

o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

mau kuliah yg fleksibel-murah & berkualitas. Membaca Rahasia di Perut Bumi Menyelami Jiwa Lewat Tulisan Tangan NASA Temukan Tata Surya Baru Berisi 3 Planet Nilai 10 dari Hubble QUARK, MATERI PENYUSUN ALAM ASTRAL Suhu Menyengat karena Awan Bersih Teori Evolusi Mungkin Berakar dari Indonesia Untuk Anak, Madu Lebih Ampuh daripada Obat Batuk Fosil Manusia Purba Bertubuh Kerdil Ditemukan di Palau MENANGKAL RASA SAKIT MENJELANG HAID Dari Homo Erectus, Homo Soloensis, hingga Homo Floresienses Mengungkap Proses Terjadinya Hujan Asam Contoh Susunan Menu untuk Ibu Hamil Khasiat Ramuan Tapak Dara, Tapak Kuda, dan Tapak Liman Tiga Tahun Disiksa Gatal-Gatal MANUSIA PURBA DI INDONESIA Illegal Loging Penyebab Terbesar Kerusakan Hutan Indonesia Limbah Rumah Tangga Dominan Cemari Kota Edwin Howard Armstrong (1890-1954), Penemu Gelombang Radio FM

Artikel Fave

Recent Readers

View Entire Community Provided by MyBlogLog

Tag
analisa-opini kwik kian gie arkeologi astronomi Beras biografi-

teladan BLBI dinosaurus domestik ekonomi energi fauna gadgetelektronik geologi hari bumi homo floresiensis i komunikasi i pemerintahan-politik karir kehutanan Kelelawar keluarga kesehatan lembaga lingkungan
mancanegara Manusia Neanderthal manusia purba nutrisi

pendidikan perikanan pertanian

psikologi renungan sains sejarah tanaman tekno informasi teknologi teladan terapi umum Uncategorized undang2-peraturan wisata Yunani

sini korannya dong ! Blog ini merupakan kumpulan kliping berbagai tulisan, artikel, ulasan, opini, berita, dll dari berbagai media massa yang ditujukan untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan khususnya bagi mahasiswa UT di pusat studi mahasiswa -psm- utkampus [www.utkampus.net] di Jalan Terusan Halimun 37 Bandung .Namun terbuka juga bagi masyarakat luas yang mungkin membutuhkan informasi yang terdapat di dalamnya, silahkan memanfaatkannya

Artikel Teranyar
o o o o o o o o o o o o o o o

Richard Rich Skrenta, Penemu Virus Komputer Pertama Bakteri Asam Laktat Untuk Terapi Autis John James Audubon, Ahli Dokumentasi Unggas Manfaat dan Bahaya Si Keong Racun Sonar Kelelawar di Pesawat F-35 Perkembangan Teknologi Radio Siaran Radio Berbasis Satelit Hugo Gernsback, Bapak Fiksi Ilmiah yang Serbabisa Saatnya Mewapadai Prediabetes Internetan dengan Biaya Murah Al Batani, Pahlawan Penentu Bulan Ramadan Rubber Chips Sumber Energi Spektakuler Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan! Jack Dorsey, Terinspirasi Cara Sekelompok Burung Berkomunikasi Napas tak Segar Mengurangi Rasa Percaya Diri

Arsip Artikel

banyak baca buku .... banyak nonton berita ... seleksi aneka info

pesanmu :
Florabiz.net on 4 TANAMAN PENGUSIR NYAMUK Riezky Ananda .P on IKAN SETAN BERNAMA PIRANH Devo Avidianto P on Kamera Tembus Dinding fahira shahiba on Mengungkap Proses Terjadinya H harga vanili menggiy on Budi daya Vanili Peluang yang santo wicaksono on Tiga Tahun Disiksa Gatal- iswanda on PRO-KONTRA FOOD COMBINING hanifah on MANUSIA PURBA DI INDONESI kiki on MENANGKAL RASA SAKIT MENJELANG red_derds on Ahli Pangan IPB Siap Bantu Pem Vera on MENANGKAL RASA SAKIT MENJELANG dk88 on Seksologi: Kalau Buah Zakar Ke Iyul on MENANGKAL RASA SAKIT MENJELANG fendi on Sampoerna Cari Penerima B vin on Vitamin A Lebih dari Sekadar M

Pranatamangsa
November 2009

S S R K J S M Jan Des 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Topik Artikel
advertorial agama biografi ekonomi energi hankam hukum hutan ideologi Industri

kesehatan Kesenian lingkungan Olahraga otonomi pariwisata

pendidikan pertanian politik Profil psikologi riset sains sejarah soeharto Sosial Budaya teknologi Uncategorized

Meta
o o o o o

Daftar Masuk log RSS Entri RSS Komentar WordPress.com Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

Berita Tempo
o

Spam Blocked
18.942 spam comments blocked by Akismet

Flickr Photos
More Photos

www.bukansarjanabi.asia

Bukan Sarjana Biasa

Create Your Badge


Feedjit Live Blog Stats Feedjit Live Blog Stats

Halaman
o o o o o o o o o

advertorial Aksi Korporasi aneka knowledge komunikasi Misteri Segitiga Bermuda Terpecahkan! pemerintahan Sekilas blog Tentang kita

Blog pada WordPress.com. Theme: Thirteen by Beccary.

Ikuti

Follow KLIPING cyberMEDIA


Get every new post delivered to your Inbox. Bergabunglah dengan 28 pengikut lainnya.
Masukkan a

subscribe

1218216

http://klipingut.w o

loggedout-follow

b65d992e9a

/2009/11/25/menj

Daftar!

Powered by WordPress.com

You might also like