You are on page 1of 20

Etika Dan Moral Penggunaan teknologi Informasi Dan Komunikasi

Dalam penggunaan perangkat teknologi/ teknologi informasi saat ini, terutama computer, tidak hanya kemampuan dalam menjalankan program-program computer atau bisa mengutak-atik seluruh system dalam computer, kita juga harus memiliki sikap (etika dan moral). Apalagi kaitan dalam dunia internet yang sekarang sudah semakin mendunia. Sebab semua hal dalam internet baik itu gambar, musik, file-file berita atau informasi, kesemuanya itu baik langsung atau pun tidak langsung merupakan hasil karya cipta (kekayaan intelektual) dari seseorang, sekelmpok orang, maupun lembaga yang dilindungi oleh UndangUndang. Beberapa Hal yang menyangkut dalam Etika dan moral dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi : 1. Menghargai Hasil Karya Orang Lain Beberapa perbuatan yang dapat mencerminkan penghargaan kita terhadap hasil karya orang lain: 1. Selalu menggunakan perangkat lunak yang asli, resmi, dan berlisensi dari perusahaan yang mengeluarkan perangkat lunak tersebut. 2. Menghindari penggunaan perangkat lunak bajakan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kualitas dan keasliaannya. 3. Tidak turut serta dalam tindakan membajak, menyalin, mengkopi, maupun menggandakan perangkat lunak atau program computer tanpa seizin dari perusahaan yang menerbitkan perangkat tersebut. 4. Menghindari penyalahgunaan perangkat lunak dalam bentuk apapun yang bersifat negative dan merugikan orang lain. 5. Tidak melakukan tindakan pengubahan, pengurangan, maupun penambahan hasil ciptaan suatu perangkat lunak. 2. Hak Cipta Perangkat Lunak Menurut Pasal 12 Ayat (1) Undang-Undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002, Ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, yang mencangkup: Buku, program computer, pamflet, lay out karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; 1. Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan lain yang sejenis dengan itu;Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;

2. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; 3. Dram atau drama musical, tari, koreograffi, pewayangan, dan pantomim; 4. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, ukir, kaligrafi, pahat, patung, kolase, terapan; 5. Arsitektur; 6. Peta; 7. Seni batik; 8. Fotografi; 9. Sinematografi; 10.Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan; Sedangkan untuk ciptaan yang tidak memiliki atau tidak ada Hak Cipta seperti yang dinyatakan dalam pasal 13 Undang-Undang Hak Cipta No.19 tahun 2002 adalah:

a. Hasil rapat terbuka kembaga-lembaga Negara; b. Peraturan perundang-undangan; c. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat pemerintah; d. Putusan pengadilan atau penetapan hakim; atau e. Keputusan badan arbitrase atau keputusan badan-badan sejenis lainnya.

Undang-undang Hak Cipta yang belaku saat ini adalah Undang-Undang Hak Cipta No.19 tahun 2002 yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang Hak Cipta No.6 tahun 1982, Undang-Undang Hak Cipta No.7 Tahun 1987, dan Undang-Undang Hak Cipta No.12 tahun 1997. Menurut Pasal 2 Ayat (2) Hak Cipta No.19 tahun 2002, Pencipta atau Pemegang Hak Cipta atas karya sinematografi dan Program Komputer memiliki hak untuk memberikan izin atau melarang orang lain yang tanpa persetujuannya menyewakan Ciptaan tersebut untuk kepentingan yang bersifat komersil. 3. Tata Cara Mengutip/Mengkopi Hasil Karya Orang Lain Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam mengutip maupun mengkopi hasil karya cipta orang lain, termasuk tulisan ini pun sesungguhnya tidak murni hasil karya saya, jadi saya pun juga berhati-hati dalam mengutip isi dari artikel sesungguhnya. Hal-hal tersebut antara lain sebagau berikut: Pasal 14 UU Hak Cipta No.19 tah 2002 Tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta: menyatakan bahwa :

Pengumuman dan/atau Perbanyakan lambang Negara dan lagu kebangsaan menurut sifatnya yang asli; Pengumuman dan/atau diperbanyak oleh atau atas nama Pemerintah, kecuali apabila Hak Cipta itu dinyatakan dilindungi, baik dengan peraturan perundang-undangan maupun dengan pernyataan pada Ciptaan itu sendiri atau ketika Ciptaan itu diumumkan dan/atau diperbanyak; atau Pengambilan berita actual baik seluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga Penyiaran, dan surat kabar atau sumber sejenis lain, dengan ketentuan sumbernya harus disebutkan secara lengkap. 15 UU Hak Cipta No.19 tahun 2002 menyatakan bahwa:

Pasal

Dengan syarat bahwa sumbernya harus disebutkan atau dicantumkan, tidak dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta : 1. Penggunaan Hak Ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta; 2. Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan pembelaan di dalam atau di luar Pengadilan; 3. Pengambilan Ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian, guna keperluan: (i) Ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan, atau (ii) Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari Pencipta; 4. Perbanyakan suatu Ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam huruf braile guna keperluan para tunanetra, kecuali jika Perbanyakan itu bersifat komersial; 5. Perbanyakn suatu Ciptaan selain Progam Komputer secara terbatas dengan cara atau alat apapun atau suatu proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya; 6. Perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis atas karya arsitektur, seperti Ciptaan bangunan; 7. Pembuatan salinan cadangan suatu Progam Komputer oleh Pemilik Progam Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri;

Berdasarkan ketentuan-ketentuan diatas maka tata cara mengutip atau mengkopi hasil karya orang lain antara lain sebagai berikut: 1. Setiap pemgambilan atau pengutipan Ciptaan pihak lain sebagian maupunn seluruhnya harus mencantumkan sumbernya jika tujuan pengambilan tersebut untuk keperluan seperti yang disebutkan pada Pasal 15 UU Hak Cipta No.19 tahun 2002 diatas. Namun jika tujuannya untuk keperluan diluar yang ditentukan oleh pasal tersebut seperti komersialisasi atau mencari keuntungan, maka kita perlu mendapatkan persetujuan dari Pemegang Hak Cipta dengan ketentuan yang sudah diatur oleh undang-undang. 2. Pemilik suatu Progam Komputer (bukan Pemegang Hak Cipta Progam Komputer ) dibolehkan membuat salinan Progam Komputer yang dimilikinya tersebut untuk dijadikan cadangan, jika digunakan untuk keperluan sendiri, bukan untuk komersialisasi atau mencari keuntungan. Hal ini sudah ditetapkan dalam Pasal 15 UU Hak Cipta No.19 tahun 2002 huruf g........ 3. 4. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan 5. Komunikasi 6. Telnologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Oleh : Padiya,S.Pd. E-mail : padiya68@yahoo.co.id 7. 1 8. BAB I ETIKA DAN MORAL DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI 9. A. Etika dan Moral dalam Penggunaan Perangkat Lunak 10.Pada bulan Juli tahun 2003 , pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta. Pemberlakuan Undang-undang ini cenderung meningkat secara drastis dan sudah sangat memprihatinkan. Akibat lemahnya perlindungan dan penegakkan hukum di bidang Hak Cipta, pasar Indonesia selama ini dianggap sebagai sarang pembajakan. 11.Berdasarkan kajian Business Sofware Alliance (BSA), tingkat pembajakan perangkat lunak (software) di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia setelah Cina dan Vietnam, yakni mencapai 88 persen. Produk perangkat lunak dari Microsoft seperti sistemWindows, merupakan salah satu produk yang paling banyak dibajak. 12.Melalui pembajakan orang-orang yang terlibat telah diuntungkan, tetapi di sisi lain sekaligus telah merusak sendi- sendi hukum dan kehidupan

masyarakat itu sendiri. Budaya pembajakan di satu sisi telah mengancam kreatifitas masyarakat pencipta dan di sisi lain secara makro telah mengganggu rasa keadilan masyarakat banyak, karena budaya ini telah meniadakan persaingan sehat (fair competition) dan melahirkan makin maraknya persaingan yang tidak jujur (un 13.fair competition). 14.Sehingga dengan berlakunya Undang-undang Hak 15.Cipta ini, maka diharapkan mampu menggairahkan para 16.Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan 17.Komunikasi 18.Telnologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Oleh : Padiya,S.Pd. E-mail : padiya68@yahoo.co.id 19.2 20.generasi khususnya yang berkecimpung dalam bidang 21.teknologi informasi supaya lebih giat lagi dalam berkarya. 22.B. Undang-Undang Hak Cipat (UU No. 19 tahun 2002). 23.Menurut Undang-undang Hak Cipta, 24.Pasal 1 ayat 1 : 25. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaanya atau memberikan ijin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundangan- undangan yang berlaku 26.Pasal 1 ayat 2 : 27. Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, ketrampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi 28.Pasa 1 ayat 3 : 29. Ciptaan adalah hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. 30.Pasal 1 ayat 4 : 31. Pemegang Hak Cipta adalah pencipta sebagai pemilik Hak Cipta atau pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima lebih lanjut halk dari pihak yang menerima hak tersebut. 32.Pasal 1 ayat 14 : 33. Lisensi adalah ijin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan dan/atau memperbanyak ciptaanya atau produk hak terkaitnya dengan persyaratan tertentu. 34.Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan 35.Komunikasi

36.Telnologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Oleh : Padiya,S.Pd. E-mail : padiya68@yahoo.co.id 37.3 38.C. Ciptaan yang dilindingi. 39.Pasal 12 ayat 1 : 40. Dalam Undang-undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra, yang mencakup : 41.a. buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain; 42.b. ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis 43.dengan itu ; 44.c. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan 45.ilmu pengetahuan; 46.d. lagu atau musik dengan atau tanpa teks; 47.e. drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan 48.dan pantomim; 49.f. seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat, seni patung, kolase, dan seni terapan; 50.g. arsitektur; 51.h. peta; 52.i. seni batik; 53.j. fotografi; 54.k. sinematografi; 55.l. terjemahn, tafsir, saduran, bunga rampai, data base, dan 56.karya lain dari hasil pengalihwujudan. 57.Untuk selanjutnya dalam pembahasan buku ini dibatasi pada 58.ciptaan yang berkaitan dengan program komputer (software). 59.Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan 60.Komunikasi 61.Telnologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Oleh : Padiya,S.Pd. E-mail : padiya68@yahoo.co.id 62.4 63.Pasal 1 ayat 8 : 64.Program komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk penyiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut. 65.D. Masa Berlaku Hak Cipta.

66.Masa berlaku undang-undang hak cipta yang beredar di negara kita adalah selama 50 tahun sejak pertama kali diumumkan, hal ini terdapat dalam Undang-undang Hak Cipta No. 19 tahun 2002 pasal 30 ayat 1, yang termasuk dalam ayat tersebut adalah hak cipta yang meliputi : 67.a. program komputer; 68.b. sinematografi 69.c. fotografi; 70.d. database; dan 71.e. karya hasil pengalih 72.Dengan memperhatikan pasal di atas bahwa masa berlaku hak cipta adalah 50 tahun, maka sebelum jangka waktu yang ditentukan tadi secara otomatis jika kita menggunakan ciptaan tersebut kita harus minta ijin kepada penciptanya atau pemegang hak ciptanya, tetapi jika tidak minta ijin maka kita akan mendapat sanksi dari pencipta atau pemegang hak cipta tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut kita harus memiliki ijin (lisensi). 73. 74.Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan 75.Komunikasi 76.Telnologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Oleh : Padiya,S.Pd. E-mail : padiya68@yahoo.co.id 77.5 78.E. Sanksi Pelanggaran Hak Cipta. 79.Setiap pelanggaran yang terjadi pastilah akan menerima sanksi yang harus diterima baik yang sengaja ataupun tidak sengaja, seperti tertuang dalam Undang-undang No. 19 tahun 2002 pasal 72: 80.Ayat 2 Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjuakl kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaskud pada ayat 1 dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 81.Ayat 3 Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 82.F. Perbuatan Yang Tidak Melanggar Hak Cipta. 83.Menurut Pasal 15 Undang-undang Hak Cipta, perbuatan- perbuatan yang dianggap tidak melanggar hak cipta adalah sebagai berikut : 84.a. penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta.

85.b. Pengambilan ciptaan hasil pihak lain, baik seluruhnya ,maupun sebagian, guna keperluan pembelaan di dalam atau di luar pengadilan. 86.Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan 87.Komunikasi 88.Telnologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Oleh : Padiya,S.Pd. E-mail : padiya68@yahoo.co.id 89.6 90.c. 91.Pengambilan ciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun 92.sebagian, guna keperluan : 93.1). Ceramah yang semata-mata untuk tujuan pendidikan 94.dan ilmu pengetahuan; atau 95.2). Pertunjukkan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. 96.d. perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra dalam huruf braille guna keperluan para tuna netra, kecuali jika perbanyakan itu bersifat komersial; 97.e. perbanyakan suatu ciptaan selain Program Komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apapun atau proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan, dan pusat dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktifitasnya; 98.f. perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelaksanaan teknis atas karya arsitektur, seperti ciptaan bangunan; 99.g. pembuatan salinan cadangan sutau Program Komputer oleh pemilik Program Komputer yang dilakukan semata-mata untuk digunakan sendiri. 100. G. Cara Menghargai Hasil Karya Orang Lain. 101. Setiap hasil karya atau ciptaan pastilah melalui proses yang sulit, waktu yang panjang, biaya yang tidak sedikit, dan tenaga yang banyak, disamping itu pencipta juga harus menghadapi resiko yang tidak ringan. Dengan dasar hal tersebut diatas , maka kita perlu menghargai hasil karya atau ciptaan orang lain. Adapun cara menghargai hasil karya orang lain dapat kita lakukan melalui :

102.

103. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan 104. Komunikasi 105. Telnologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Oleh : Padiya,S.Pd. E-mail : padiya68@yahoo.co.id 106. 9 107. bagi kesehatan mata. Oleh karena itu usahakan untuk menatap monitor dalam jarak tertentu yang aman. Jika perlu, kita bisa menggunakan alat penurun radiasi yang dileakkan di depan monitor. 108. B. Menggunakan Komputer dengan Posisi yang Benar. 109. Mengatur posisi duduk dan tempat duduk, merupakan langkah awal yang perlu dilakukan. Sebaiknya diatur posisi duduk seperti dalam gambar di bawah ini : 110. Dengan posisi badan yang tegak, ketinggian tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga lutut sejajr atau sedikit lebih rendah posisinya terhadap pinggul. Sedangkan sandaran tempat duduk membentuk sudut 100-110 derajat. Dengan posisi 111. Etika dan Moral dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan 112. Komunikasi 113. Telnologi Informasi dan Komunikasi Kelas X SMA Oleh : Padiya,S.Pd. E-mail : padiya68@yahoo.co.id 114. 10 115. tersebut, maka jarak pandang antara mata dengan komputer (monitor) tetap terjaga, sehingga terhindar dari pengaruh radiasi yang dapat mengganggu kesehatan mata. Selanjutnya posisi tangan yang membentuk sudut lebih kurang 100o terhadap badan kita, dapat mencegah kelelahan atau rasa nyeri pada jari tangan dan bahu. 116. Setelah melakukan aktifitas dengan komputer untuk waktu yang cukup lama, selain badan mulai lelah, pikiran pun mulai jenuh. Ada baiknya setiap 30 atau 45 menit sekali kita berdiri dari tempat duduk dan keluar dari ruangan. Lihatlah ke objek atau tempat yang jauh, misal ke arah halaman, jalan raya, atau tempat lain yang memungkinkan mata memandang jauh ke depan. Setelah sekian lama melihat monitor yang jaraknya dekat, mata perlu disegarkan dengan melihat tempat atau objek yang jauh letaknya. 117. Anggota tubuh yang berperan penting saat melakukan kegiatan dengan komputer adalah mata. Mata selalu menatap ke monitor. Jika terlalu lama menatap monitor dan tanpa istirahat yang cukup, maka akan menjadi pedas, merah dan berair. Kita perlu memperhatikan kesehatan mata saat bekerja dengan komputer. Dengan demikian jarak mata ke monitor perlu diatur jangan terlalu dekat atau terlalu jauh. Jarak yang dianjurkan adalah sekitar 80 cm.

118. Untuk menjaga kesehatan mata setelah beraktifitas dengan 119. komputer kita dapat melakukan hal-hal sebagai berikut : 120. 1. Mengalihkan pandangan dari monitor ke objek yang ada di 121. kejauhan. 2. Pejamkan mata barang sejenak. 3. Memijat dengan ringan daerah sekitar kelopak mat
122. Etika Penggunaan Teknologi Informasi daD Komunikasi 123. dalam Pendidikan 124. D Munir 125. Universitas Pendidikan Indonesia 126. Abstrak 127. Perkembangan terkini dari dunia pendt"dikan adalah dibukanya mala pelajaran teknologi informmi dan komunikaJi (I1K) 128. di J-elurnjhe njang pendidikan SD, SMP dan SMA. Ini bermakna memberikan kesempatany ang luas kepada dunia pendidikan 129. untuk mempelajari TIK mulai dari Sekolah Dasar sampai per;gurnan tinggi. Sifat dan kondiJi teknologi informasi dan komunikaJi 130. dapat menciptakan dunia mqya menjadi nyata berada di hadapan kita. Internet miJ.alnya menawarkan kemudahan dalam 131. memberikan informasi dalam berbagai bentuk,. leks, gambar, grafik, animasi, suara, video dan memungkinkan informasi tersebut 132. interaktif Informasi yang ada sangat beragam dan tidak dibatasi, oleh karena itu perlu ada suatu etika yang mengatur penggunaan 133. llK khuJ-usnya dalam dunia pendidikan. Paradigma ini yang harns diperhatikan dalam dunia pendidikan karena dunia 134. pendidikan memiliki misi dan fungsi untuk menciptakan manusia yang memiliki akhlak dan etika. Dalam makalah ini akan 135. dibahas ten tang etika penggunaan llK dalam pendidikan. 136. htD1]. Pvlapun perkeD1banganp engguna ll1teD1et 137. di Indonesia menurut data resrni dari APJII 138. (Tabell) sebagai berikut: 139. iahun I P~makai 140. ~~~~~~ 141. 11~.9g00g.~00~0~ 142. 1998 143. 1999 144. 2000 145. 2001 146. 2002 147. 2003 148. 2004 149. ~ 150. 4.500.000 I 151. 8.080.534I 152. I November 2005 153. Latar Belakang 154. S alah SaUl aplikasi yang ditawarkan llK 155. adalah kemudahan mengakses internet. 156. Teknologi internet telah berkembang pesat

157. menjadi musetUIl maya, perpustakaan maya clan 158. pasar raJa informasi maya yang paling besar di 159. dunia. Internet bagaikan sebuah kamus yang 160. lengkap melintasi berbagai disiplin ilmu, 161. kebutuhan clan harapan, mudah dicari, bisa 162. interaktif clan cepat dalam memberikan 163. pelayanan. 164. Saat ini internet dijadikan dasar pembangW1an 165. dunia Informasi sedunia. Kecenderungan ini 166. dapat di lihat dalam jumlah pengguna internet 167. yang diperkirakan sampai November 2005 168. sebanyak 972,828,001 pengguna dengan penetrasi 169. sebesar 15.2% clan jumlah IP pada Juli 2005 170. sebanyak 2,432,805,777. Ini menunjukkan bahwa 171. perkembangan penggunaan internet di dunia 172. berjalan cukup pes at. Khusus unt11k ka-sus 173. Indonesia memiliki perkembangan penggu-naan 174. internet sebanyak 15,300,000, penetrasi 7.0 %, 175. GNI (Gross National Income) per capita $1,140 176. clan jumlah IP pada Juli 2005 sebanyak 2,852,720. 177. (Miniwatts International, Ltd, 2005 178. [http:/ /www.internetworidstats. O:>m/list2. 179. T abet 1.. Perkembangan,J umlah Pemakai Internet di 180. Indonesia 181. Di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 182. telah dibangun fasilitas internet dengan nama 183. UPInet kampus pusat yang merniliki kafasitas 300 184. unit komputer. Mahasiswa yang mengak..es 185. internet diperkirakan antara 1700- 2000 orang 186. mahasiswa perhari dari jam 08.00 s.d. 24.00 187. selama enam hari kerja seperti dalam Gambar 1 188. (data ini belum termasuk di Fakultas clan UPI 189. kampus daerah). 190. ~ 191. '\!1.200 ~ 1;10"0.0' 192. ~1000. 193. 3i; =0 900' 194. j~ 195. . ,-,-, ,~, --~~ ~~~ 196. 171O1f2005 261O1f2005 051O2f2005 151O2f2005 251.O2 f2005 071O3f2005. To1n7g1Og3of2l005 27103/2005 061O4f2005 161O4/20~ 26104/2005 061O5f2005 197. Graftk 1.. ]umlah PenggunaIn ternet diUPInet 198. Namun kehadiran mtemet juga perlu 199. diwaspadai dalam dunia pendidikan sebab 200. menurut salah satu penelitian yang dilakukan oleh 201. . MetaG-awler dalam waktu seminggu 202. menunjukkan ketertarikan pengguna mtemet 203. ialah seks (Tabel 2). 1ni berdasarkan sampel 204. pertanyaan yang diterima sebagai berikut:

205. Tabel2: Kesukaan Pengguna mengakses Internet (Sumber: Surory Research Malaysia) 206. Adapun data pengguna internet 207. berdasarkanp rofesi menunjukkan data sebagai 208. berikut: 209. Pengertian Etika dalam TIK 210. Etika (ethiq bermakna sektunpulan azas 211. atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara 212. (adat, sopan santun) nilai rnengenai benar clan 213. 1. Kesadaran dalam rnengetahui kemampuan 214. clan keterbatasan teknologi informasi clan 215. komunikasi. 216. 2. Teknologi inforrnasi clan komunikasi agar 217. digunakan secara betul, beretika clan untuk 218. perlindungan terhadap data clan 219. informasi.Isu-isu Penggunaan TIK 220. Beberapa isu yang muncul dalam 221. penggunaan1 1K di jagat raya ini, diantaranya: 222. Broadband, Consumer, Rotection, OJltural 223. diversity, Cybertrime, D~ital copyright, Digital 224. divide, Dispute, Resolution, Domain names, EBanking/ 225. E-FiI1anceE, -ContractiIlg, E-T axation, 226. Electronic ID, Free Speech/Public Moral, IPbased 227. Networks/IPv6, Market Access, Money 228. Laundering, Network Security, Privacy, Standard 229. Seting, Spam dan WIreless. Namun karena 230. berbagaki eterbatasanm akat idak semuai su akan 231. dibahasd alama rtikeli ni. 232. salah tentang hak clan kewajiban yang dianut oleh 233. suatu golongan atau masyarakat. Sedangkan llK 234. dalam konteks yang lebih luas, merangktuni 235. semua aspek yang berhubungan dengan mesin 236. (komputer clan telekomunikas~ clan teknik yang 237. digunakan ~tuk menangkap (mengumpul), 238. menyimpan, memanipulasi, menghantar clan 239. menampilkan suatu bentukinformasi. Komputer 240. yang mengendalikan semua bentuk idea clan 241. informasi memainkan peranan yang penting 242. dalam pengumpulan, pemprosesan, penyinipanan 243. clan penyebaran informasi suara, gambar, teks clan 244. nangka yang berasaskan mikroelektronik 245. Teknologi informasi bennakna mengabungkan 246. bidang teknologi seperti pengkomputeran, 247. telekomunikasi clan elektronik clan bidang 248. informasi seperti data, fakta clan proses. 249. J adi etika llK adalah sekumpulan azas atau 250. nilai yang yang berkenaan dengan akhlak, tata cara 251. (adat, saran santun) nilai mengenai benar clan 252. salah, hak clan kewajiban tentang llK yang dianut 253. oleh suatu golongan atau masyarakat dalam

254. pendidikan. Untuk menerapkan etika llK, maka 255. diperlukan teflebih dahulu mengenal clan 256. memaknai prinsip yang terkandung di dalam llK 257. diantaranya adalah: 258. 1. Tujuan teknologi informasi : memberikan 259. bantuan kepada manusia untuk 260. menyelesaikan masalah, menghasilkan 261. kreativitas, untuk membuat manusia lebih 262. bem1aknaj ika tanpa mengf,"Ullakante knologi 263. informasi dalam aktivitasnya. 264. 2. Prinsip High-tech-high-tou,hL: ebih banyak 265. lbeebrigha pnetunntign g kkeitpaa mdae ntimekbnaonloggkia n taesrpceakn "g hgiighh, 266. b" .." . " 267. toU'" !aitu manus!a 268. 3. Sesuaikan teknologi informasi kepada 269. manusia: kita sepantasnya menyesuaikan 270. teknologi informasi kepada manusia, 271. daripada meminta manusia menyesuaikan 272. dengan teknologi informasi. 273. Isu pertama: Cybercrimes 274. Cybercrimes adalah istilah yang digunakan 275. dalam kejahatan maya atau kejahatan melalui 276. jaringan internet sedunia. 277. a. Karakteristik Cybercrimes, diantaranya: 278. . Perbuatan yang dilakukan secara ilegal, 279. tanpa hak atau tidak etis tersebut terjadi 280. di ruang/wilayah maya (ryberJpac, e) 281. sehingga tidak dapat dipastikan yurisdiksi 282. hukurn negara mana yang berlaku 283. terhadapnya 284. . Perbuatan terse but dilakukan dengan 285. menggunakan peralatan apapun yang 286. bisa terhubung dengan internet 287. . Perbuatan tersebut mengakibatkan 288. kerugian materil maupun immateril 289. (waktu, nila4 jasa, uang, barang, harga 290. diri, martabat, kerahasiaan informasi) 291. yang cenderung lebih besar 292. dibandingkan kejahatan konvensional 293. . Pelakunya,a.dalaho rang yang menguasai 294. penggunaan internet beserta aplikasinya 295. . Perbuatan tersebut seringkali dilakukan 296. secara trans nas ionaV melintasi batas 297. negara 298. 'llK tidak terlepas dari berbagai keterbatasan, 299. oleh itu dalam penggunaante knologi infonI1asi 300. terdapat beberapa hat yang harus diperhatikan, 301. diantaranyaa dalah: 302. b. Seseorang menggunakan atribut orang

303. 304. 305. 306. 307. 308. 309. 310. 311. 312. 313. 314. 315. 316. 317. 318. 319. 320. 321. 322. 323. 324. 325. 326. 327. 328. 329. 330. 331. 332. 333. 334. 335. 336. 337. 338. 339. 340. 341. 342. 343. 344. 345. 346. 347. 348. 349. 350. 351. 352.

lain untuk bertransaksbi isnis . f. Ancaman terhadap keamanan t Ancaman datang dan Internet clan internal networks, dalam proporsi yang berbeda. 80 - 95% ancaman datang dan internal t Sifat hakiki internet merupakan surnber utama mudahnya serangan, open network, focus pada interoperability, bukan security. t Lack of technicals tandardsI:E 1F, RF~ S-rmP, SSL vs Pcf, S1T vs Secure Electronic Payment Protocol (SEPP) t Cotporate network, internet server, data transmission, service availability (DDOS), repudiation. c. Penanggulangan Cybercrirns . Melakukan modernisasi hukurn pidana nasional beserta hukurn acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi intemasional yang terkait dengan kejahatan tersebut . Meningkatkan sistem pengarnanan jaringan komputer nasional sesuai standar intemasional . Meningkatkan pernaharnan serra keahlian aparatur penegak hukurn mengenai upaya pence gahan, investigasi clan penuntutan perkara-perkari yang berhubungan dengan ryber,'time . Meningkatkank esadaranw arga negara mengenai masalah ryber,'time serra pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi . Meningkatkan :kerjasarna antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral, dalam upaya penanganan rybermme, antara lain melalui perjanjian ekstraclisi clan mutual aJ'.i'i.iYan,"tree atiej" PenyalahgunaaInnt ernet, diantaranya: . Password dicuri, account ditiru / dipalsukan . Jalur komunikasi disadap, rahasia perusahaatne rbuka . Sistem komputer disusupi, sistem informasi dibaJak . Network dibanjiri trafik, menyebabkan

353. 354. 355. 356. 357. 358. 359. 360. 361. 362. 363. 364. 365. 366. 367. 368. 369. 370. 371. 372. 373. 374. 375. 376. 377. 378. 379. 380. 381. 382. 383. 384. 385. 386. 387. 388. 389. 390. 391. 392. 393. 394. 395. 396. 397. 398. 399. 400. 401. 402.

crash . Situs dirusak (cracked) . Spam' mmg . Virus d. Isu kedua : Privasi llK yang dapb.t menghantarkan dunia yang tidak bisa dibatasi ~leh ruang clan waktu dapat rnenimbulkan masalah bagi privasi seseorang atau lembaga. Diantara aspek privasi dalam llK adalah: Legal Exposures, diantaranya: . Hak atas keka~an intelektual &alahgunakan (dicuri/ ill-copy) . Copyright clan paten dilanggar . Pelanggaran J?engawasan ekspor teknologi (di USA) . Dokumen rahasia dipublikasikan via -, bulettin boards '. Aci{J1t Pornography, child pornography, clan obscenity e. Finansial clan E-Commerce EXposures . Data keuangan di~bah . Dana perusahaan "digelapkan" . Pemalsuauna ng ,fOr, . Moneyla undering a. Privasi . Keleluasaapnr ibadi;d ata!a tributp ribadi . Persoalany angr nenjadip erhatian: 0 Infom1asi personal apa saja 'Yang dapat diberikan kepada orang lain 0 Apakah pesan informasi pribadi yangd ipertukarkanti dak dilihat oleh pihak lain yang tidak berhak 0 Apakah clan bagailnana dengan peng~ infom1asi pribadi yan~ anorum . Implikasi sosial: 0 Gangguan sparnrning/junk mail, stalking, dlsb yang menggangu kenyamanan 0 Q)okies yang dimaksud dengan barang adalah benda bertubuh (materii4 clan hak adalah benda tak bertubuh (immaterii4. O>ntoh benda tidak bertubuh yang berupa hak antara lain: hak tagih, hak atas bunga uang, hak sewa, hak guna bangunan, hak guna usaha, hak atas benda berupa jaminan, hak atas kekayaan intelektual, clan lain sebagainya Konsekuensi dati batasan hak atas kekayaan intelektual (HAKI) ini adalah, terpisahnya antara hak atas kekayaan intelektual

403. 404. 405. 406. 407. 408. 409. 410. 411. 412. 413. 414. 415. 416. 417. 418. 419. 420. 421. 422. 423. 424. 425. 426. 427. 428. 429. 430. 431. 432. 433. 434. 435. 436. 437. 438. 439. 440. 441. 442. 443. 444. 445. 446. 447. 448. 449. 450. 451. 452.

itu dengan hasil material yang rnenjadi bentuk jelmaannya. Yang dilindungi dalam kerangka hak atas kekayaan intelektual adalah haknya, bukan invensi dati hak tersebut a. Pengelompokan HAKI 1 b. Perlindungan Privasi Universal . Penyebaran infom1asi pribadi perlu dibatasi menurut tujuan penggunaannya clan harus diperoleh dari sumber yang sah, berisikan data yang akurat, dilindungi dengan baik clan secara transparanj . Informasi pribadi' tidak boleh untuk bisnis selain dari tujuan semula perolehannyaj . Dalam memperol.eh informasi pribadi, pengguna untuk tujuan bisnis harus memberitahukan kepada pemi1ik data tentang tujuan penggunaannya. . Pengguna informasi untuk tujuan bisnis harus mengarnbil tindakan yang diperlukan untuk melindungi data pribadi clan melakukan pengawasan yang mernadai atas petugas yang memegang data pribadi. Hak Gpta (copyri ghts) a . Hak milik b. Hak yang berkaitan dengan hak cipta (neighborinrgig hts) c. Lingkup Perlindungan Privasi di Cyberspace .. PPeemngaunfmaaptualna n( U(Cseo)ll et't,i tlg) ;. Ma~ud pemanfaatan (Purpose) . Kepada siapa infomlaSi dipenukarkau (Whom share) '. Perlindungan data (Protet1ioonf- d ata) . Pengiriman melalui e-n1ail{ Sendingv ia E:mai~ . Cookies 2. Hak Milik Perindustrian (IndustriafProperty Ri' ht ) [g S a. Paten b. Model clan Rancang Bangun (utili!) modelJa) tau dalam bahasah ukum Indonesia disebut Paten Sederhana (simple patent) c. Desain industri (industrial design) d. Merek Dagang (TradeMark) e. Nama Dagang (Trade Names) f. Swnber tanda a:t,au- sebutan asal (In~i~~tion oj' Source or Appelaiio.'.o< Ongm) "'. g. NamaJ a sa (Se roi,'eM ark) co:,.

453. "', p. Unfair Competition Prote,tion ~. 454. . ':i. fex:~dungan varietas baru tanah1an'. 455. j. :. "'~ngkaian Elektro~ T erpadu 456. '- r ..(InteJrated Gin-l l~) ~ . - ,:: 457. -, , " 458. Is" Keliga : Hak Kekayaan Intelektual 459. f" 460. Hak kekayaan, ,i llJ.elektual ~ hak atas 461. sesuatu "benda" yang berasal dan otak Pasal 499462. K UH Perdata: "menurut paham undang "'; ~dang 463. yang dimaksud dengan benda ialah ti:lp -" tiap 464. barangc lan tiap - tiap hak~ .. dapadt ikiIasai 465. oleh. hak ri1ilik" Dalam pasal ini -:- clan sesuai 466. dengan',uraiadna lamp asal5 03 KUH Perdata467. ;~-i, ,-,.-' b. Undang-Und~ HAK~,., .,_r .468. . UU ~ ; ):!l(Jmor 29 tahun 2000 T entang 469. ..- Perlindungan Varietas Barn Tanaman. . UURI Nomor 3q ,tahun 2000 Tentang 470. -, . Rahasia Dagang. 471. Ada sebuah pemikiran bahwa dalam 472. penanggulangan terhadap isu ini dunia pendidikan 473. perlu mengemas masalah etika clan moral dalam 474. pelajaran atau mata kuliah 'ilK. Bagaimana 475. kurikulum dikembangkan agar pelajar/ mahasiswa 476. dapat menyadari bahwa dalam penggunaan llK 477. memiliki etika clan moral sehingga tidak terjadi 478. penyalahgunaan'ilK. 479. . 480. . 481. . 482. . 483. UU-RI Nomor 31 tahun 2000 Tentang 484. Desain lndustri. 485. UU-RI Nomor 32 tahun 2000 Tentang 486. Desain T ata Letak Sirkuit T erpadu. 487. UU-RI Nomor 14 tahun 2001 Tentang 488. Paten. 489. UU-RI Nomor 15 tahun 2001 Tentang 490. Merk 491. UU-RI Nomor 19 tahun 2002 Tentang 492. Hak Gpta 493. . 494. Etika TIK dalam Pendidikan 495. Dunia pendidikan tidak bisa terlepas dari 496. imbasnya etika dalam penggunaan llK sebab 497. dunia pendidikan sebagai lembaga kedua terbesar 498. dalam penggunaan aplikasi llK setelah dunia 499. bisnis clan hiburan. Oleh itu, dalam artikel ini 500. akan dikemukakan beberapa isu etika llK dalam 501. dunia pendidikan, yaitu;

502. 503. 504. 505. 506. 507. 508. 509. 510. 511. 512. 513. 514. 515. 516. 517. 518. 519. 520. 521. 522. 523. 524. 525. 526. 527. 528. 529. 530. 531. 532. 533. 534. 535. 536. 537. 538. 539. 540. 541. 542. 543. 544. 545. 546. 547. 548. 549. 550. 551.

Isu Kedua : Sumber Daya Manusia Dunia pendidikan hams marnpu melahirkan SDM ,yang memiliki kualitas, beretetika, profesional clan memiliki kernampuan yang handal dalam erainforrnasi ini. Dalam beberapa seminar isu kriteria SDM llK adalah me~unyai kemahiran dalam rekayasa software; membangun, menggunakan, menilai clan melaksanakan sistem inforrnasi atau dengan kata lain harus memiliki kernampuan hard skill (penguasaan bahasa pemrograrnan, penguasaan database/DBMS atau softmre midleware, clan pengetahuan jaringan) clan soft sklill (kepemimpinari; komunikas4 metodologi pengembangan sistem clan kerja team). Selain itu profit SDM juga harus unggui dalam: Attitude: . Oeative, . Capable of solving new and more complex problems, . Competitived, .kec hargea ttitude, . Skilled in thinking before acting, . Must be a listener, . Must be a reader, . Ethical discernment of information problems, . Good inteIpreter of information, . Diplomatic Isu Pertama : Dunia Pendidikan sebagai sumber etika dun penjaga moral Isu pokok etika clan moral dititik beratkan dalam dunia pendidikan karena fungsi clan tugas dunia pendidikan adalah unnlk mengantarkan wnat manusia menuju peradaban yang lebih baik clan maju. Peradaban infomlaSi yang sekarang sedang dialami perlu mendapat sentuhan etika clan moral sebab kesalahan atau penyalahgunaan infomlaSi akan mengakibatkan kerugian yang besar bahkan mungkin lebih besar dibandingkan dengan kerugian materi. Dunia pendidikan harus mampu memberi contoh yang baik, mendidik clan mensosialisasikan dalam penggunaan huktJIn clan aturan yang telah ditetapkan serta menghormati HAKI. Dalam masalah akses infomlaSi tantangan yang dihadapi dunia pendidikan perlu pandai menyaring {jilter} informasi agar mampu menjamin atau mendapatkan infomlaSi yang berkualitas. Selama ini akses yang sering dilakukan menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh MetaG-awler dalam wdtu seminggu mengemukakan bahw-a ketertarikan utama

552. 553. 554. 555. 556. 557. 558. 559. 560. 561. 562. 563. 564. 565. 566. 567. 568. 569. 570. 571. 572. 573. 574. 575. 576. 577. 578. 579. 580. 581. 582. 583. 584. 585. 586. 587. 588. 589. 590. 591. 592. 593. 594. 595. 596. 597. 598. 599. 600. 601.

terhadap internet ialah seks (lihat tabe12). Skills: . Persuasivceo mmunication, . Intelligent handling of infom1ation and communication, . Capable to negotiate with government ~llth()ritip!;.. Drawing of financial reports, Evaluating estimates of programs proJects and Penutup Dunia pendidikan sangat ~mperha.tikan sekali terhadap etika peng~an 'ilK. Walaupun 'ilK dapat menimbulkan berbagai kesalahan clan kejahatan, namun manfaatnya lebih besar. 'ilK dapat menjadikan kita lebih bermakna, meningkatkan efektifitas clan efesiensi kerja. 'ilK lahir dan dunia pendidikan clan penelitian, oleh itu dunia pendidikan harus mampu memanfaatkan 'ilK untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Knowledge: . Managemenot f infomlation resources, . Infomlation policy, . Infomlation marketing, . Oral and written communication, . Generation of infomlation products and services. Daftar Pustaka Isu Ketiga : Desain dan Konten Dengan kernajuan llK rota dapat menikmati infom1asi clengan cepat clan muclah. Desain clan konten infom1asi akall mempengaruhi panclangan rota clalam berbagai aktivitas. Oleh itu Clesain Clan konten inforrnasi harus benar- benar ~perhatikan sebab peng~ llK sangat beragam dilihat clari usia, ras, jenis kelamin, agarna, buclaya clan yang lainn~. Selarna ini inforrnasi yang ada cliclunia 'ryber dikenal clengan berbagai istilah, cliantaranya : . Too much duplicated information, . Lack of reliable informaiton, . Lack of relevant information, . Lack of qualifY information, . Lack of organization of inf()rmation. Bernstein, Terry et all, 1996. InternetS ecuri!fyo r BuJiness, Willey O:>mputer Publishing. Lilley, Peter, 2002.H ackedA, ttackedr( :J' Abused,D igita! CrimeE xposedK, ogan page. , Power, Dennis M 2002. InterneLt ega!GuideW, iley. Overly, Michael R.. 1999. e-poliry How to Develop ComputerE, mai~ and InternetG uidelinesto Protect

602. 603. 604. 605. 606. 607. 608. 609. 610. 611. 612. 613. 614. 615. 616. 617. 618. 619. 620. 621. 622. 623. 624. 625. 626. 627. 628. 629. 630. 631. 632. 633. 634.

635.

Your ComPanayn dI tJ'A sJ"etsA, MACOM Setiyadi, Mas Wigrantoro R0es. 2004. Catatan kuliah CyberE thicJ"a nd Law. MKom. Universi~Budi Luhur Smedinghoff, Thomas J.,. 1999. ed, Online Law, Addison- Wesley. Thomas, Douglas & Brian Loader, 2000; eds, C ybercrime: Law Enforcement, Security and S u/7Jei!i:Jnce in theI nformationA ge, Routledge. , Undang - Undang Perlindungan Terhadap Kekayaan Inte!ektua~ meliputi: UU RI :Nomor 14/2001 tentang Paten, UURI Nomor 1J/2001 . tentangM erck, dan UU RIN()mor 19/2002 tentang Hak Cipta. Penulis : Dr. Munit ada/ah Dosen Jurusan Pendldlkan Matematlka pada Faku/tas Pendldlkan Matematika don I/mu PengetahuanA /am (FPMIPA) UPL Suatu contoh kond~i perangkat lunak untuk pendidikan, menurut penelitian Morgan & Shade (1994) menyatakan bahwa berbagai paket perangkat lunak untuk pendidikan ~ng aaa di pasaran, hanya 20 - 25% yang bisa dikategorikan sebagai memenuhi s~t serta layak digimakan untuk keperluan pendidikan, sementara 75-80% paket perangkat lunak yang lain men~elirukan clan susah untUk d~n atau tldak mudah digunakan (userfr iendlY). Untuk menangani masalah isu ini seluruh disiplin ilmu yang ada dalam dunia pendidikan harus melibatkan diri dalam menyusun desain clan konten perangkat lunak dalam pendidikan agar perangkat lunak tersebut memenuhi kelayai{an aan sesuai dengan kebutuhan pendidikan.

You might also like