Professional Documents
Culture Documents
Halaman 1 dari 26
Accurate records (pencatatan), reports (laporan kejadian) dan statistics (angka statistik) kesehatan dan keselamatan menjadi hal terpenting bagi pihak manajemen dalam me-review dan mengambil tindakan. Pada umumnya kecelakaan yang sering terjadi adalah jatuh dari lantai atas, maka tindakan preventif perlu diutamakan dengan railing-railing pengaman dan rambu peringatan. Kesehatan area kerja adalah hal penting dalam pelaksanaan proyek, diantaranya tersedia toilet yang bersih dan sehat, penyemprotan nyamuk secara berkala, pembersihan saluran drainase (genangan air) dan lain-lain.
Manajer Proyek
Kasir Proyek
Kabag Teknik
KAPU
Pelaksana Struktur
Pelaksana Arsitektur
Pengawas M/E
Adm Personalia
DanRu Satpam
Pelaksana Safety
Pembelian Proyek
Sopir
Satpam Proyek
Ka Gudang
BB Scheduler Surveyor
Sertifikasi Progres & Pek. Tambah/Kurang
Asisten Surveyor
Untuk bidang Keamaan (security) dibutuhkan pengoperasian penjagaan sepanjang waktu didalam site proyek, sehingga tidak terjadi barang hilang ataupun hal-hal lain yang tidak diinginkan. Dan program yang tidak terpisahkan antara Safety dan Security adalah sebagai berikut : a. Melengkapi Kartu Identitas kepada semua personel yang masuk kedalam site proyek, dan harus dikenakan selama berada didalam site proyek. b. Mencatat jam masuk dan keluar semua personel, misalnya dengan Absent card (Amano) c.Menerapkan keamanan site (site security) dengan berjaga dan ber-patroli selama 24 jam setiap hari. d. Dibuatnya pembatas yang jelas, misalnya pagar proyek (fencing), proteksi area yang dianggap membahayakan , dan lain-lain. e. Dibuatnya bak cuci roda kendaraan untuk mencegah kotornya lingkungan diluar proyek (pada public area) f. Meminimalkan kebisingan yang datang dari pelaksanaan proyek, misalnya posisi Generator (Genset) yang jauh dari pemukiman, dan lain-lain. g. Kebersihan lingkungan proyek, dengan membersihan sampah-sampah dan membuang (keluar site) setiap harinya.
Halaman 2 dari 26
h. Peralatan Safety harus dikenakan baik itu Helmet, Sepatu ataupun untuk bekerja dengan ketinggian lebih dari 3 meter menggunakan Sabuk Keselamatan, sarung tangan untuk pekerja tertentu dan kaca mata las untuk pekerjaan las. Tersedianya sarana P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Safety Talk seminggu sekali (minimum). Area bekerja harus dapat dipastikan aman sebelum pekerjaan dimulai. Penyediaan tempat-tempat toilet dan tempat-tempat sampah pada area tertentu, dan pengarahan yang terus menerus kepada tenaga kerja tentang hal kebersihan dan kesehatan. Larangan dan denda untuk tenaga kerja yang membuang air besar ataupun air kecil disembarangan tempat. Pemasangan rambu-rambu peringatan dan rambu petunjuk akan tempattempat yang membahayakan. Tanda-tanda akan tempat-tempat rawan terhadap api dan pengawasannya. Feed-Back Solution Accident, adalah suatu upaya untuk meningkatkan serta memperbaiki dan mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi dengan mempelajari sebab-akibat kecelakaan yang telah terjadi dan memberikan suatu solusi, hal mana solusi tersebut sesegera mungkin disosialisaikan kepada segenap aktivis proyek. Zero-Accident Certificate, adalah suatu bentuk penghargaan yang diberikan kepada Team-Proyek yang secara simbolik diberikan kepada Project Manager, hal mana telah menyelesaikan proyek dengan berdasarkan kriteria-kriteria K-3, sehingga berhak mendapatkan penghargaan tersebut.
: : : : :
MALL LINGKAR SELATAN (MOLLIS) BANDUNG PT. Anugerah Lingkar Selatan PT. Wiratman Associate 6 Maret 2002 sampai dengan 15 Pebruari 2003 2.500.000 manhours
Halaman 3 dari 26
Gedung Kantor Rekayasa Industri-2 PT. Rekayasa Industri 12 -12- 2003 s.d. 20 9 - 2004 611.384 manhours
WISMA SALEMBA PT. Duta Palma 15 Desember 2003 sampai dengan 15 Juni 2004 : 54.000 manhours
Halaman 4 dari 26
3.
1. SAFETY INDUCTION
1.1 Tujuan
Safety Induction dilaksanakan untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada para pekerja dan staf proyek tentang pentingnya memperhatikan masalah keselamatan dan kesehatan lingkungan serta kewajiban memakai APD di tempat kerja masing-masing, untuk menghindari terjadinya kecelakaan/bahaya yang dapat merugikan diri pekerja itu sendiri maupun lingkungan di sekitarnya.
1.2
Petunjuk pelaksanaan
a. b. Multikon, pekerja sub c. Materi d. e. Lain-lain : Yang melaksanakan : Peserta : staf PT. SHE Officer/ SHE Inspector dan Multikon, pekerja mandor PT. Pelaksana Keselamatan kontraktor pengertian umum/ dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja proyek Waktu pelaksanaan : : Setiap ada pekerja baru yang mulai masuk kerja di proyek Pekerja/staf yang telah mendapat induction akan di data dan diberikan tanda berupa stiker yang ditempelkan pada helm sebagai identitas
Halaman 5 dari 26
2. SAFETY TALK
2.1 Tujuan
Safety talk dilaksanakan untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada para pekerja dan staf proyek tentang masalah keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja masing-masing. Safety talk harus dilaksanakan secara rutin minimal 1x dalam seminggu sebelum melakukan pekerjaan di hadapan seluruh pekerja dan staf di area proyek. Masalah yang disampaikan berkaitan dengan keselamatan dalam melakukan suatu pekerjaan tertentu, maupun masalah keselamatan dan kesehatan kerja lainnya serta masalah kebersihan.
2.2
Petunjuk pelaksanaan
Yang melaksanakan Peserta Materi : : : SHE Officer, SHE Inspector dan Pelaksana Keselamatan staf dan pekerja mandor PT. Multikon, pekerja subkontraktor - pemakaian Alat Pelindung Diri - aspek keselamatan dalam bekerja - pencegahan & penanggulangan kebakaran - kebersihan & kesehatan Waktu pelaksanaan : Seminggu sekali, ditetapkan oleh pimpinan proyek
3. S A F E T Y P A T R O L L. 3.1 Tujuan.
Pelaksanaan Safety Patroll dilakukan bersama dengan para Pelaksana / Mandor yang diatur secara bergilir oleh Safety Inspector yang bertujuan untuk dapat dilakukan pengontrolan ditaatinya peraturan keselamatan dan pemakaian APD yang akan menjadi bahan bahasan untuk safety meeting.
PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI
Halaman 6 dari 26
3.2
Petunjuk Pelaksanaan a. Yang dilaksanakan : : : SHE Inspector, Staf/Pelaksana, Mandor dan SubPemakaian APD dan kondisi - kondisi yang tidak aman serta c. Materi rambu - rambu keselamatan Memberi pengertian tentang peraturan - peraturan keselamatan dan tindakan terhadap pelanggaran pemakaian Alat Pelindung Diri d. Waktu pelaksanaan : Sesuai jadwal yang dibuat oleh SHE Inspector.
4.2
Petunjuk pelaksanaan
a. Yang melaksanakan b. Peserta c. Materi : : : SHE Inspector, Pelaksana Keselamatan PM, staf PT. Multikon, wakil mandor & wakil subkontraktor - pemakaian Alat Pelindung Diri - aspek keselamatan dalam bekerja - pencegahan & penanggulangan kebakaran
Halaman 7 dari 26
- kebersihan & kesehatan d. Waktu pelaksanaan : ditentukan dalam rapat koordinasi proyek
5. GERAKAN KEBERSIHAN
5.1 Tujuan
Menanamkan rasa bertanggungjawab kepada seluruh pekerja dan staf proyek serta semua Sub Cont akan masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja, memupuk rasa gotong royong dan kerjasama.
5.2
Petunjuk pelaksanaan
a. Keselamatan b. Peserta c. : Staf PT. Multikon, semua pekerja mandor & sub kontraktor yang dijadualkan bergiliran. Materi : - membersihkan seluruh area kerja - mengumpulkan potongan kayu - merapikan alat konstruksi - membersihkan bedeng - dan lain - lain d. Talk Waktu pelaksanaan : Seminggu sekali sesudah Safety Yang melaksanakan : SHE Inspector, Pelaksana
Menjelaskan tentang tata tertib penggunaan alat pelindung diri (APD) di proyek, dan cara pengadaan/ distribusinya serta tanggung jawabnya terhadap APD tersebut.
Halaman 9 dari 26
6.2
Petunjuk pelaksanaan
6.2.1 Alat keselamatan yang wajib dipakai : a. Helm Wajib digunakan selama berada di area proyek, untuk melindungi kepala dari benda jatuh atau benturan b. Sepatu Wajib dipakai selama berada di area proyek terutama pada pekerjaan yang beresiko terhadap keselamatan kaki, contoh pekerjaan pengecoran, pekerjaan perakitan besi. c. Pelindung mata & muka Wajib dipakai pada pekerjaan yang menimbulkan percikan api/ partikel kimia, atau benda - benda lainnya yang berbahaya terhadap mata/ muka, d. Masker Wajib digunakan pada pekerjaan yang banyak terdapat debu/ asap yang membahayakan paru-paru/pernapasan. e. Sabuk keselamatan Wajib digunakan oleh pekerja yang bekerja pada ketinggian >4m, pada perancah, pada saat perakitan besi kolom, dan pada tempat lain yang berpotensi terjatuh. Sabuk keselamatan harus terpasang dengan benar pada fungsinya. 6.2.3 Pengadaan & distribusi a. Untuk staf PT. Multikon akan disediakan oleh PT. Multikon. b. Untuk pekerja mandor helm, safety belt dan sepatu karet akan disediakan oleh PT. Multikon, dan mandor yang bersangkutan akan dikenakan deposit sebagai jaminan atas helm, safety belt dan sepatu karet yang dipakai. Pada saat pekerjaan mandor tersebut selesai, maka helm dan safety belt harus dikembalikan dalam keadaan baik/ layak pakai, dan uang deposit akan dikembalikan setelah dipotong oleh helm dan safety belt yang rusak dan hilang. Besarnya deposit ditentukan dengan Surat keputusan Direksi. c. Untuk pekerja sub kontraktor, disediakan oleh sub kontraktor yang bersangkutan. Semua alat pelindung diri yang telah menjadi ketentuan RKKLK PT. Multikon wajib digunakan dan dipatuhi oleh sub kontraktor yang bersangkutan, dengan warna yang akan ditentukan kemudian untuk memudahkan pengenalan identifikasi. 6.2.4 Penggunaan dan sanksi
Halaman 10 dari 26
Semua alat pelindung diri harus digunakan selama bekerja maupun selama berada dan bekerja di area proyek, sesuai dengan peruntukkannya. Jika dijumpai terdapat pelanggaran, Pelaksana Keselamatan berkewenangan untuk memberikan teguran langsung, peringatan tertulis, maupun sanksi dikeluarkan dari area proyek.
7. RAMBU-RAMBU KKLK
B YA AHA
D ILARANG ME KO RO K
B YA AHA
LISTRIK TE ANG G AN TING I G
7.1
Tujuan
Prosedur ini adalah mencakup penggunaan rambu-rambu untuk area-area yang diidentifikasikan terdapat potensi bahaya-bahaya dengan menggunakan rambu rambu, penandaan, warna dan lainlainnya.
7.2
Petunjuk pelaksanaan
a. BAHAYA Warna dasar adalah putih dan merah. Pada tingkat ini menunjukkan bahwa area tersebut sangat berbahaya dan berpotensi besar untuk timbul kecelakaan, sehingga semua pekerja harus menghindari area tersebut dan atau mengikuti instruksi yang disampaikan. b. AWAS Warna dasar adalah coklat susu dan hitam. Pada tingkat ini menunjukkan bahwa area tersebut berbahaya dan jika tidak menghindahkan larangan/ instruksi yang disampaikan akan dapat mengakibatkan adanya kecelakaan/ bahaya. c. HATI-HATI Warna dasar adalah kuning dan hitam
Halaman 11 dari 26
Pada tingkat ini menunjukkan bahwa semua pekerja yang berada di area tersebut agar berhati-hati terhadap suatu instruksi/kondisi tertentu agar terhindar dari kecelakaan/bahaya.
Halaman 12 dari 26
d. INFORMASI UMUM KKLK Warna dasar adalah putih dan hijau Rambu yang dipasang untuk memberikan informasi kepada semua pekerja/pihak yang berada di area proyek mengenai masalah KKLK.
7.3
Halaman 13 dari 26
c. Temporary lighting Digunakan untuk sarana penerangan lokasi kerja khususnya pada malam hari Semua pekerja dilarang keras untuk merusak semua alat proteksi yang telah terpasang, membongkar atau memindahkannya tanpa perintah dari Pelaksana Keselamatan. Bagi pekerja yang kedapatan melakukan pencurian/perusakan/pemindahan alat proteksi akan dikenakan sanksi administratif yang dibebankan kepada mandor yang bersangkutan atau dikeluarkan dari lokasi kerja. Pelaksana Keselamatan berkewajiban melakukan pemeriksaan atas alat proteksi yang terpasang secara rutin dan memerintahkan kepada Pelaksana Keselamatan jika terdapat area kerja yang belum/tidak terproteksi dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi pekerja/alat.
9. PEKERJAAN DI KETINGGIAN
9.1 Tujuan
Prosedur ini mencakup persyaratan yang dikaitkan dengan pekerjaan pada ketinggian, termasuk struktur bangunan yang tinggi, perancah dan platform serta bekerja di atap. Pekerjaan harus dipastikan berjalan dengan aman dan tidak berbahaya bagi orang yang melakukan maupun orang lain yang ada di bawahnya yang mungkin akan terkena bahaya dari benda yang jatuh.
Halaman 14 dari 26
9.2
Petunjuk pelaksanaan
9.2.1 Izin Kerja Setiap pekerjaan pada bangunan tinggi atau pada tempat tinggi lainnya (contoh perancah, tempat berjalan di tempat tinggi, dll) harus dilengkapi Izin Kerja, yang mana akan mempertimbangkan bahaya seperti pekerja jatuh dan benda jatuh (bahan, alat kerja, dll) yang mana dapat membahayakan orang yang ada di bawahnya. 9.2.2 Proteksi benda jatuh Jaring pengaman dan rambu peringatan harus dipasang untuk menghindari orang yang lalu lalang di bawah terkena benda jatuh. 9.2.3 Keamanan bekerja di ketinggian Jika ada pekerja yang bekerja di ketinggian, maka kondisi instalasi tangga dan platform harus bersih dan aman untuk dilalui, dan menggunakan safety belt. Pekerjaan pada perancah hanya diijinkan pada perancah yang lengkap dan diberi jaring pengaman, kecuali pada pekerjaan pemasangan atau pembongkaran perancah. Jika pekerjaan harus dilakukan dengan menggunakan dudukan tertentu (balok misalnya), maka dudukan tersebut harus menggunakan bahan yang kokoh dan terpasang dengan benar. Pada bagian bawah harus diberi jaring pengaman. Perancah harus terpasang dengan kokoh, terikat dengan sempurna dan pada posisi yang stabil/datar/keras. Semua pekerja yang memasang perancah harus memiliki keahlian khusus.
10 PEKERJAAN PENGGALIAN
10.1 Tujuan
Merupakan persyaratan pekerjaan penggalian dan pembuatan parit, meliputi pemilihan peralatan yang digunakan, pengangkutan peralatan penggalian ke lokasi kerja, pekerjaan penggalian, penerangan, sekitar. pembuangan sisa galian/timbunan, proteksi lubang galian, pengisian kembali serta pembersihan lokasi kerja dan jalan
Halaman 15 dari 26
Izin kerja harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan penggalian dan pembuatan parit, setelah ditelaah semua bahaya yang mungkin dapat terjadi dan langkah pencegahan yang diperlukan, meliputi :
Halaman 16 dari 26
a. Pihak
yang
akan
melaksanakan
penggalian
diwajibkan
untuk
menyerahkan metode kerja sebagai dasar persetujuan ijin kerja, yang akan diklarifikasi dengan tim engineering. Metode kerja tersebut termasuk di dalamnya penjelasan dimana tanah akan dibuang, remove kendaraan, dan pembersihan kendaraan sebelum keluar area proyek. Mencari keterangan dokumentasi terbaru dan gambar yang relevan atas lokasi yang akan digali, apakah terdapat kabel-kabel yang tertanam, pipa gas atau fasilitas underground lainnya. pihak terkait bila memerlukan informasi lebih lanjut. Mengisolasikan sarana yang ditanam yang dapat rusak (seperti listrik, saluran air/gas dll.). Melindungi sarana yang tertanam jika isolasi tidak mudah dilakukan (contoh pipa utama untuk air dan gas serta kabel induk dari listrik yang ditanam). Pertimbangan kemungkinan dampak struktural pada bangunan atau struktur yang berada di sekitar proyek. Harus memiliki penerangan yang cukup Manajer/Site Manager dapat menghentikan pekerjaan Project Hubungi
penggalian pada setiap saat jika mereka pertimbangkan hal tersebut tidak aman. 10.2.2 Pemilihan dan pengangkutan alat penggalian
Alat penggalian yang akan digunakan dipilih dengan mempertimbangkan pekerjaan yang akan dilakukan dan mobilisasi/demobilisasi ke dan dari lokasi lapangan kerja (khususnya bila pekerjaan yang akan dilakukan dalam area publik), serta alat pengangkut/trailer yang membawa alat tersebut ke lapangan. 10.2.3 Tindakan pencegahan terhadap lingkungan harus berhati-hati sehingga air terhindar dari air, mencegah
Pekerjaan penggalian yang berdekatan dengan sumber air alami (misal danau, sungai, saluran) polusi (misal tumpukan yang mengganggu dijauhkan dari air sumur masyarakat akibat penggalian dll.). 10.2.4 Pelaksanaan pekerjaan penggalian
a. Alat berat yang akan digunakan harus disertai dengan surat ijin yang
Halaman 17 dari 26
dan penerangan yang cukup untuk mencegah ada pekerja yang jatuh, demikian halnya untuk mencegah longsoran
e. Bilamana kabel listrik diletakkan dalam parit, kabel harus dilindungi
terdapat sumber listrik tegangan tinggi, cari informasi mengenai sumber listrik tersebut, jalur yang dilalui, dan pihak terkait jika terjadi kecelakaan. 10.2.5 Penyelesaian Pekerjaan
Pada penyelesaian pekerjaan, lokasi harus dibersihkan dari semua batu, tanah, puing dan lainnya dan dikembalikan ke kondisi aslinya sejauh dapat dilakukan.
Halaman 18 dari 26
untuk menjamin bahwa semua area dan lapangan dipelihara dalam keadaan bersih, rapi, teratur, menarik dan aman setiap saat.
Halaman 19 dari 26
Halaman 20 dari 26
pipa, kabel, dll) ke dalam kantong plastik yang selanjutnya akan dikeluarkan oleh tim kebersihan. d. merapikan semua kabel dan perlengkapan kerja/perkakas setelah pekerjaan selesai e. dilarang buang air kecil/besar bukan pada tempat yang telah ditentukan 11.2.3 Pekerja harian kebersihan berkewajiban untuk : a. membersihkan sampah atau bekas tanah pada jalan temporary atau jalan umum yang dilalui kendaraan proyek atau pada saluransaluran air di sekitar proyek b. membuang isi tong sampah yang ada di site secara rutin ke TPA proyek c. membersihkan sampah daun, plastik, bungkus makanan, atau potongan kayu/tripleks yang bertebaran di luar bangunan d. mengeringkan air sisa air hujan/dan sebab lain di sekitar lokasi kerja e. membersihkan temporary toilet secara rutin f. memeriksa kebersihan bedeng dan toilet karyawan, gudang, kantor, dan lingkungan di sekitarnya g. menentukan lokasi penumpukan sisa potongan kayu, besi, dan sisa material lainnya baik yang masih terpakai atau tidak, agar memudahkan mandor membuang sampah-sampah tersebut h. membuang sampah atau sisa material yang sudah tidak terpakai lagi keluar proyek, dimana sebelumnya berkewajiban untuk mengecek kembali truk pembuangan sampah tersebut agar tidak ada material lain yang terbawa dan dalam keadaan terisi penuh 11.2.4 Keteraturan & kebersihan area kerja : a. Semua bahan dan peralatan harus disimpan di tempat yang rapi dan teratur, termasuk semua peti dan dus kosong. Bahanbahan yang mudah terbakar dan yang menyebabkan pencemaran udara harus disimpan pada tempat aman b. Gang, tempat pejalan kaki, dan jalan utama harus dijaga dan bebas dari penghalang sehingga tidak mengakibatkan orang tersandung c. Semua area harus bersih dan teratur d. Tersedia drum sampah di setiap area yang terdapat orang bekerja, di depan site office, tempat makan, dan bedeng pekerja
PT. MULTIBANGUN ADHITAMA KONSTRUKSI
Halaman 21 dari 26
e. Tentukan semua area pabrikasi di site dengan tepat dan rapi f. i. j. Tersedia temporary toilet di tempat yang tepat di setiap lantai Akses ke tempat peralatan darurat (PPPK) harus mudah Tidak boleh ada pekerja yang tidur / membuat bedeng di dalam
Halaman 22 dari 26
11.2.5
Pembuangan sampah proyek Sampah yang telah terkumpul di tempat Penampungan Akhir (TPA) Proyek, harus dikeluarkan secara rutin sehingga tidak menumpuk dan mengganggu lingkungan. Pelaksana Kebersihan berkewajiban untuk memonitor proses pengeluaran sampah ini agar tidak ada barang-barang penting selain sampah atau kayu yang ikut terbawa, dan truk sampah dalam keadaan terisi penuh. Truk sampah yang akan keluar wajib dibuatkan surat jalan, yang ditandatangani oleh Pelaksana Kebersihan, costing, PM, dan satpam. Periode pengeluaran sampah adalah pada hari dan jam kerja, Senin Sabtu pukul 08.00 18.00, di luar ketentuan tersebut harus mendapat persetujuan terjadi. PM. Semua pihak yang bertanggungjawab tidak diperkenankan untuk membuat manipulasi atas ritase sampah yang
12
12.1
Tujuan
Mengatur semua teknis yang berhubungan dengan penanganan kondisi darurat, pihak-pihak yang terkait, dan prosedur yang harus ditempuh. Keadaan darurat adalah kejadian penting yang mengancam kehidupan, harta benda dan lingkungan, meliputi kecelakaan, kebakaran, ledakan, bencana alam, kerusuhan massa, kebocoran gas, dll.
Halaman 23 dari 26
Jika terjadi angin kencang, untuk pekerja yang sedang berada ketinggian harus segera menghentikan pekerjaan dan
di
memindahkan semua peralatan kerja dan mengamankannya. Jika terjadi suhu panas yang berlebihan, segera keluar dari ruangan tersebut, karena suhu tinggi dapat mengakibatkan luka. b. Bahaya akibat kebakaran
-
sesuai prosedur. Jika api tidak tertanggulangi maka segera lakukan tindakan evakuasi sebelum api makin membesar. c. Bahaya akibat sengatan listrik Sengatan listrik dapat mengakibatkan kematian, demikian halnya dengan sistem pengisolasian yang buruk, metode pentanahan yang tidak benar, ada pekerjaan penggalian, dan kerusakan pada alat. Hanya orang yang berkompeten yang diijinkan untuk menghidupkan dan memutuskan aliran listrik Semua pekerjaan listrik yang berhubungan dengan lokasi yang ber-air, harus dilakukan dengan prosedur yang tepat d. Bahaya akibat kebakaran Material/sampah yang berpotensi mudah terbakar harus dipisahkan dari area kerja, dan dijauhkan dari sumber api Dilarang keras untuk merokok di semua area konstruksi, kecuali di area yang ditetapkan 12.2.3 Prosedur pelaporan a. Semua kejadian bahaya yang terjadi pada waktu selama jam kerja (Senin-Sabtu, jam 08.00 18.00) dan setelah jam kerja (termasuk hari libur dan waktu kerja di luar jamkerja normal) harus dilaporkan secara tertulis dalam suatu log book b. Kontak radio segera dengan menyatakan dengan jelas telah terjadi keadaan darurat, mohon tidak menggunakan jalur radio kecuali pesan penting. c. Segera hubungi petugas PPPK, pemadam kebakaran, kepolisian d. Siapkan lokasi evakuasi dengan perlengkapan PPPK yang diperlukan, dan akses masuk untuk lalu lintas kendaraan darurat. e. Berikan pertolongan pertama jika terjadi korban sebelum petugas datang
Halaman 24 dari 26
Halaman 25 dari 26
Halaman 26 dari 26