You are on page 1of 26

ASUHAN ANTENATAL

A. Definisi
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga proIesional (dokter
spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu
selama masa kehamilannya.
Pemeriksaan Antenatal Care adalah pemeriksaan dan pengawasan kehamilan untuk
mengoptimalisasi kesehatan mental dan Iisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala niIas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi
secara wajar (Manuaba, 1998:129).

B. Standar pelayanan minimal antenatal
i. Timbang berat badan (T1).
Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali kunjungan. Kenaikan
berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai
trimester kedua.
ii. Ukur tekanan darah (T2).
Tekanan darah yang normal 110/80 140/90 mmHg, bila melebihi
dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi.
iii. Ukur tinggi Iundus uteri (T3).
iv. Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya
kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta
melakukan rujukan tepat waktu.
v. Pemberian tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T4).
Dimulai dengan pemberian satu tablet sehari sesegera mungkin
setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO
4
32mg (zat
besi 60 mg) dan asam Iolat 500pg, minimal masing-masing 90 talet.
Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi, karna
mengganggu penyerapan.

vi. Pemberian imunisasi TT (T5).

Antigen
Interval (selang
waktu minimal)
Lama perlindungan perlindungan
TT1
Pada kunjungan
antenatal pertama
- -
TT2
4 minggu setelah
TT1
3 tahun
*
80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4
25 tahun / seumur
hidup
99
O
Artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS (wanita usia subur) tersebut
melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN ( Tetanus
Neonatorum)


vii. Pemeriksaan Hb (T6).
viii. Pemeriksaan VDRL (T7).
ix. Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara (T8).
x. Pemeliharaan tingkat kebugaran / senam ibu hamil (T9).
xi. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10).
xii. Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan.
xiii. Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11).
xiv. Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12).
xv. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13).
xvi. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14).
Apabila suatu daerah tidak bisa melaksanakan 14T sesuai kebijakan dapat
dilakukan standar minimal pelayanan ANC yaitu 7 T (Prawiroharjo, 2002: 88).



C. . Tujuan Asuhan Antenatal adalah :
O Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
O Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan Iisik, mental, sosial ibu dan bayi.
O mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
O mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat. Ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
O mempersiapkan ibu agar masa niIas berjalan normal dan pemberian asi eksklusiI.
O mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

D. Tenaga dan Lokasi Pelaksanaan Antenatal Care
Untuk melakukan Antenatal Care ibu hamil dapat dibantu oleh tenaga
kesehatan seperti: dokter spesialis ginekologi, dokter, perawat, bidan. Pelayanan
Antenatal Care dapat diakses di Posyandu, Puskesmas Pembantu, Puskesmas,
Rumah sakit maupun di klinik dokter praktek swasta (Depkes RI, 2001:3).

E. adwal Pemeriksaan Antenatal care
1)Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid atau tidak
menstruasi.
2) Pemeriksaan ulang
Pemeriksaan ulang dilakukan setiap bulan sampai usia kehamilan 7 bulan, setiap 2
minggu sekali sampai usia kehamilan 9 bulan dan setiap 1 minggu sekali sejak usia
kehamilan 9 bulan sampai melahirkan.
3) Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan khusus dilakukan bila ada keluhan tertentu yang dirasakan oleh ibu
hamil (Manuaba,1998:129-130).
Sesuai dengan kebijakan program saat ini kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan
paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu
kali pada trimester kedua dan dua kali trimester tiga (Sarwono, 2002:90).
Menurut WHO :
Ada 4 poin yaitu :
O irth planning
O Danger signs
O mergency preparedness
O Social support
Pelayanan / asuhan antenatal ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan
proIesional dan tidak diberikan oleh dukun bayi (Prawiroharjo, 2002:90-91).
Kebijakan teknis yakni Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah setiap
saat. Itu sebabnya ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya.
Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen komponen sebagai
berikut :
O Mengupayakan kehamilan yang sehat
O Melakukan deteksi dini komplikasi melakukan pelaksanaan awal serta
rujukan bila diperlukan
O Persiapan persalinan yang bersih dan aman
O Perncanaan antisipatiI dan persiapan dini untuk rujukan jika terjadi
komplikasi.


Penilaian
antenatal
Kunjungan
I
Kunjungan
II
Kunjungan
III
Kunjungan
IV
Riwayat
kehamilan

Riwayat
kebidanan

Riwayat
kesehatan

Riwayat
sosial

Pemeriksaan
keseluruhan
(umum)

ika ada
indikasi
terbatas
ika ada
indikasi
terbatas
ika ada
indikasi
terbatas
Pemeriksaan
kebidanan
(luar)

Pemeriksaan
kebidanan
(dalam)

ika ada
indikasi
ika ada
indikasi
ika ada
indikasi
Pemeriksaan
laboratorium

Cekkembali
hb, dan
pemeriksaan
lain jika ada
indikasi
Penanganan
Pemberian
tetanus
toxoid
TT1 (0,5
CC)
TT2 (0,5
CC)

Pemberian
tablet
tambah
darah
90 hari
Konseling
umum
Memperkuat Memperkuat Memperkuat
Konseling
kusus
ika ada
indikasi
ika ada
indikasi
ika ada
indikasi
ika ada
indikasi
Perencanaan
kusus

Perencanaan
penanganan
komplikasi





F. Kehamilan Awal
Tujuannya adalah :
1. Menentukan diagnosis ada/tidaknya kehamilan
2. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
3. Menentukan status kesehatan ibu dan janin
4. Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/ tidaknya Iaktor risiko
kehamilan
5. Menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya

a. Anamnesis
1. Identitas Pasien
O Nama
O Usia
O Alamat
O Pendidikan
O Pekerjaan Ibu/Suami
O Agama

Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat pendidikan.
Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada kehamilan usia remaja,
apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis yang tinggi.
Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda juga Iaktor kehamilan risiko tinggi untuk
kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti preeklampsia, ketuban pecah dini,
persalinan preterm, abortus. Selain itu, untuk mengidentiIikasi penderita dan menetukan
status ekonominya yang harus kita ketahui, misalnya anjuran apa atau pengobatan apa yang
akan diberikan.
2. Apa yang diderita (keluhan utama)
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada keluhan
keluahan penting lain yang dirasakan ibu hamil.
O Amenorea
O Mual muntah
O Payudara tegang
O Nyeri perut atau pinggang
O erak anak
Perlu juga ditanyakan apakah penderita sudah pernah kontrol ke tempat lain (jika
sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap penting untuk data dasar
inisial pemeriksaan kita).
3. Kehamilan sekarang
O kapan dirasakan pergerakan anak
O kalau kehamilan masih muda apakah ada mual, muntah, sakit kepala,
perdarahan, dan seberapa jauh keluhan tersebut mempengaruhi kegiatan
sehari-hari
O kalau hamil sudah tua, apakah ada bengkak dikaki atau muka, sakit
kepala, perdarahan, sakit pinggang.
Keluhan ini harus dipertimbangkan dalam pengobatan.
4. Riwayat haid
O Menarche
O Haid tertur atau tidak
O Lamanya haid
O anyaknya haid
O SiIat darah : cair atau berbeku-beku, warnanya, baunya
O Haid nyeri atau tidak
O Haid yang terkhir
Anamnesa haid memberikan kesan pada kita tentang Iaal alat kandungan. Haid
terkahir, teratur atau tidaknya haid, siklusnya dipergunakan untuk menghitung tanggal
persalinan. Yang dimaksud haid terakhir adalah hari pertama haid terakhir. Rumus neegle
sering dipergunakan untuk menentukan tanggal taksiran persalinan.
Syarat penggunaan Rumus Neegle itu adalah menstruasi haruslah teratus setiap 28
hari dan tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Aturan ini memperkirakan taksiran
persalinan (TP) berdasarkan HPHT dengan cara menambahkan tahun 1, mengurangkan
tiga pada bulan dan menambahkan tujuh untuk tanggal tersebut. Hal ini mendekati dengan
rata-rata kehamilan manusia normal yang berlangsung selama 40 minggu (280 hari) dari
HPHT, atau 38 minggu (266 hari) dari tanggal pembuahan.
Kriteria tertentu yang harus diikuti untuk menerapkan aturan neegle adalah :
1. Sebelumnya 12 siklus harus teratur dan siklus 28-30 hari
2. Ke -12 siklus sebelumnya tidak boleh dengan menggunakan pil kontrasepsi oral
3. Periode menstruasi terakhir harus normal, yaitu perdarahan haid durasi 3-5 hari.

5. Riwayat perkawinan
O Menikah atau tidak
O erapa kali menikah
O erapa lama menikah
Kalau orang hamil sesudah lama kawin/menikah, nilai anak itu sangat besar sekali
dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal).

6. Riwayat kehamilan, persalinan, dan niIas dan anak
O Kehamilan
Adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat, toxanemia gravidarum
O Persalinan
Spontan atau buatan, aterm atau preterm, perdarahan, ditolong oleh bidan atau
dokter.
O NiIas
Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi.
O Anak
enis kelamin, hidup atau tidak, meninggal umur berapa dan sebabnya meninggal,
berat badan waktu lahir.
Pertanyaan ini sangat mempengaruhi prognosa persalinan dan pimpinan persalinan,
karena jalannya persalinan yang lampau adalah hasil ujian-ujian segala Iaktor yang
mempengaruhi persalianan. Istilah gravid, para, abortus, parturien, dan niIas perlu dikuasai.
Seorang wanita yang hamil ke-8 kalinya , melahirkan 5 orang anak dan mengalami
2x abortus dan anak yang hidup 4 orang diberi tanda 8P5A2H4 (gravid 8, para 5, Abortus
2, hidup 4)
7. Pemakaian kontrasepsi
O enis yang dipakai
O Lamanya pemakaian
O ermasalah atau tidak
8. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh
kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi makanan /
obat tertentu dan sebagainya. Ada/tidaknya riwayat operasi umum / lainnya maupun operasi
kandungan (miomectomi, seccio sesaria, dsb).
9. Riwayat penyakit keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar, atau penyakit menular
yang mempengaruhi persalinan (tbc). Penyakit-penyakit ini perlu diperhatikan, terutama
yang ada kaitannya dengan kehamilan dan persalinan nantinya ( Rh, Keganasa misalnya
payudara, kelainan genetik).
10. Riwayat kebiasaan hidup sehari-hari
O Apakah merokok
O Apakah suka meminum minuman keras

b. Pemeriksaan
1. Pemeriksaan umum
O agaimana keadaan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk, kesadaran,
dan vital sign lainnya
O Apakah abenua, sianosis, ikhterus atau dyspneu
O Keadaan jantung dan paru-paru
O Adanya oedem :
Oedem dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toksemia gravidarum,
tekanan uterus yang membesar pada vena-vena panggul yang mengalirkan darah dari
kaki, kekurangan vitamin 1, hipoproteinemia dan penyakit jantung.
O ReIleks
Terutama reIleks lutut. ReIleks lutut negatiI pada hypovitamin 1 dan
penyakit urat saraI. ReIleks ini meningkat pada toksemia gravidarum terutama
impending eklamsia
O Tensi
Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolik atau 90 diastolik.
uga perubahan 30 sistolik dan 15 diastolik diatas tensi sebelum hamil menndakan
toxaemia gravidarum.
O erat badan
InIormasi tentang berat badan tidak hanya terbatas beratnya saja yang
penting, juga lebih penting lagi perubahan berat setiap ibu itu memeriksakan diri.
erat badan trimester III tidak boleh tambah lebih dari 1 kg seminggu dan 3 kg
sebulan, penambahan yang lebih dari batas-batas tersebut diatas disebabkan oleh
penimbunan retensi air yang disebut preedema.
O Pemeriksaan laboratorium
- Air kencing
Terutama diperiksa atas glukosa , protein, dan sedimen. Adanya glukosa
dalam urin orang hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes kecuali
kalau kita dapat membuktikan adanya hal-hal lain yang menyebabkan.
Pada akhir kehamilan dan dalam niIas reaksi reduksi dapat menjadi
positiI oleh adanya laktose dalam air kencing pada neIritis, toksemia
gwavidarum, dan radang saluran kencing.
- Darah
Dari darah perlu ditentukan Hb sekali 3 bulan karena pada orang hamil
sering timbul anemia deIisiensi Fe. Selanjutnya harus diperiksa reaksi serologis
(WR) dan golongan darah, juga diperiksa kadar gula darah.
olongan darah ditentukan supaya kita cepat dapat mencarikan darah
yang cocok jika penderita memerlukannya. Kalau olongan darahnya O maka
munkin timbul AO komplit.
- Feces
Feces diperiksa atas telur-telur cacing.

2. Pemeriksaan kebidanan
Dibagi dalam :
1. Inspeksi
O Muka
Adalah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau
merah, adakah edema pada muka , bagaimana ludah, gigi
O Leher
Apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit jantung),
apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limIe membengkak.
O Dada
entuk buah dada, pigmentasi areola mammae dan papila mammae,
keadaan pappila mammae, adakah kolostrum.

O Perut
Perut mebesar kedepan atau ke samping (adanya asites membesar
kesamping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak gerakan
anak atau kontraksi uterus, adakah striae gravidarum atau bekas luka
O enitalia
- Chadwick sign ( vagina kebiruan )
- Hegar sign ( antara serviks dan corpus utei lembek)
- Piscazeck sign ( daerah yang menonjol di uterus implantasi zigot)
Keadaan perineum, carilah varices, tanda chadwicck. Condyloma,
Ilour
O Anggota bawah
Cari varices, edema, luka, sikatrik, lipat paha
G. Kehamilan Lanjut
1. Pemeriksaan Obstetri
Palpasi
Maksudnya adalah untuk menentukan :
O esarnya uterus dan dengan ini menentukan tuanya kehamilan
O Menentukan letaknya anak dalah uterus. Selai itu juga harus diraba
apakah ada tumor-timor lain dalam rongga perut, kista, mioma, limpa
yang membesar.
Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang terdiri dari 4 bagian :


-Leopold 1
Caranya :
4 Kaki penderita dibengkokkan pada lutut dan lipat paha
4 Pemeriksa berdiri di sebelah kanan penderita, dan melihat ke arah muka
penderita
4 Uterus dibawa ketengah
4 Tingginya Iundus uteri ditentukan
4 Tentukan bagian apa anak yang terdapat dalam Iundus
4 SiIat kepala ialah : keras, bundar, dan melenting. SiIat bokong adalah
lunak, kurang bundar, dan kurang melenting.
4 Pada letak lintang Iindus akan kosong
4 Pemeriksaan tuanya kehamilan dari tinggi Iindus uteri adalah dari gambar
berikut :
4
Sebelum kehamilan bulan ke III Iundus uteri belum dapat diraba dari luar
Akhir bulan ke iii ( 12 minggu ) FUT 1-2 jari atas simpisis
Akhir bulan ke IV ( 16 minggu ) pertngahan antara simpisis dengan
pusat
Akhir bulan ke V ( 20 minggu ) 3 jari dibawah pusat
Akhri bulan ke VI ( 24 minggu ) setinggi pusat
Akhir bulan ke VII ( 28 minggu ) 3 jari diatas pusat
Akhir bulan ke VIII ( 32 minggu ) pertengahan proc xiIoideus dengan
pusat
Akhir bulan ke IX ( 36 minggu ) sampai arkus kostarum atau 3 jari
dibawah proc xiIoideus
Akhir bulan X ( 40minggu ) pertengahan antara proc xiIoideus
pusat.

adi Iundus uteri paling tinggi pada akhir bulan ke IX . setelah bulan ke
IX Iundus uteri pada primigravida turun lagi karena kepala mulai turun kedalam
rongga panggul. Pada seorang multigravida yang berbaring Iundus uteri tetap
setinggi arkus kostarum dan malahan menonjol kedepan.
Untuk mengikuti pertumbuhan anak dengan cara mengikuti pertumbuhan
rahim, maka sekarang sering ukuran rahim ditentukan dalam cm. Yang diukur
adalah tinggi Iundus uteri dan perimeter umbilikal (lingkaran perut setinggi
pusat).
Hubungan tinggi Iundus uteri dan tuanya kehamilan kira0kira sebagai
berikut :
Tinggi Iundus uteri dalam cm : 3,5 cm tuanya kehamilan dalam bulan.

- Leopold 2
Caranya :
4 Kedua tangan pindah kesamping
4 Tentukan dimana punggung anak
4 Punggung anak berada dipihak yang memberikan rintangan
yang besar, carilah bagian-bagian yang kecil, biasanya
terlatak bertentangan dengan pihak yang meberikan rintangan
yang besar.
4 Kadang-kadang disamping terdapat kepala atau bokong, yakni
pada letak lintang.
- Leopold 3
Caranya :
4 Dipergunakan satu tanga saja
4 agian bawah ditentukan anatar ibujari dan jari lain
4 Coba apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan atau
tidak
- Leopold 4
Caranya :
4 Pemeriksa berubah sikapnya melihat kearah kaki si penderita
4 Dengan dua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian
bawah
4 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk pintu atas
panggul dan seberapa masuknya.
4 ika kita rapatkan kedua tangan pada permukaaan dari bagian
terbawah dari kepala yang masih teraba dari luar dan :
a. Kedua tangan itu konvergen , hanya sebagian kecil kepala
turun ke dalam rongga
b. ika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala
masuk ke dalam panggul
c. ika kedua tangan konvergen, maka sebagian besar dari
kepala telah masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran
terbesar dari kepala sudah melewati pintu atas panggul.
Leopold 4 tidak dilakukan, kalau kepala masih tinggi. Palpasi secara
leopold yang lengkap ini, baru dapat dilakukan kalau janin sudah cukup
besar kira-kira bulan VI ke atas. Sebelum bulan ke VI biasanya bagian-
bagian anak belum jelas, jadi kepala belum dapat ditentukan begitu pula
punggung anak Sebelum bulan ke empat, cukuplah untuk menentukan
apakah benda (janin) yang melenting keseluruhannya didalam uterus
(ballottement in toto). allottemen didalam uteru boleh dianggap tanda
kehamilan pasti.
2. Auskultasi
Dari anak :
4 unyi jantung anak
4 ising tali pusat
4 erakan anak
Dari ibu :
4 ising rahim
4 unyi aorta
4 ising usus
unyi jantung anak
unyi jantung anak baru dapat didengar akhir bulan ke V , walaupun dengan
ultrasound (doptone) sudah dapat didengar akhir bulan ke III . Irekuensinya lebih
cepat dari orang dewasa ialah antara 120 -140 /menit. Karena badan anak dalam
kypose dan di depan dada terdapat lengan anak maka paling jelas terdengar di
pihak punggung aak dekat kepala. Pada presentasi biasa ( letak kepala ) tempat ini
kiri atau kanan dibawah pusat. ika bagian anak belum dapat ditentukan maka
dicari pada garis tengah di atas simpisis.
Yang dapat kita ketahui dari bunyi jantung anak adalah :
1. Dari adanya bunyi jantung anak adalah :
tanda pasitnya kehamilan
- anak hidup
2. Dari tempat bunyi jantung anak terdengar :
- presentasi anak
- posisi anak (kedudukan punggung)
- sikap anak
- adanya anak kembar
Kalau bunyi jantung anak terdengar kiri atau kanan dibawah pusat,
maka presentasi kepala, kalau terdengar kiri kanan setinggi atau diatas
pusat, maka presentasinya bokong ( letak sungsang).
Kalau bunyi jantung anak terdengar sebelah kiri , maka punggung
sebelah kiri, kalau terdengar sebelah kanan maka punggung sebelah kanan.
Kalau terdengar pihak yang berlawanan dengan bagian-bagian kecil, sikap
anak Ileksi. Kalau terdengar sepihak dengan bagian-bagian kecil, sikap
anak deIleksi. Pada anak kembar bunyi jantungnya terdengar 2 tempat
dengan sama jelasnya dan denga Irekuensi yang bebrbeda (perbedaan lebih
dari 10/menit)
3. dari siIat bunyi jantung anak
Dari siIat bunyi jantung anak kita mengetahui keadaan anak. Anak
yang dalam keadaaan sehat bunyi jantungnya teratus dan Irekuensinya
antara 120-140 /menit.
Cara mengitung bunyi jantung anak yang paling baik adalah
menghitung dalam 1 menit penuh. Cara lain ialah dengan mendengarkan
dalam waktu 2x5 detik jumlah bunyi jantung dalama 3x5 detik ini
dikalikan 4.
4. ising tali pusat SiIatnya meniup karena tapi pusat tertekan. Dengan
mengubah sikap ibu sering bising ini hilang.
5. erakan anak yang bersiIat pukulan dalam rahim


6. ising rahim
ersiIat bising dan Irekuensinya sama dengan denyut nadi ibu.
Disebabkan arteria uterin.
7. unyi aorta
Frekuensinya sama dengan denyut nadi ibu, untuk mebedakannya dengan
anak maka nadi ibu harus dipegang.

4. Pemeriksaan dalam
Dokter melakukan pemeriksaaan dalam biasaya pada hamil muda dan sekali lagi pada
kehamilan lebih kurang 8 bulan untuk menentukan keadaan panggul.
O Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul sangat penting pada kehamilan primigravida karena
panggulnya belum pernah teruji dalam persalinan, sebalikanya pada multigravida anamnesa
mengenai persalinan yang gampang dapat memberikan keterangan yang berharga mengenai
keadaan penggul.
Seorang multigravida yang sudah beberapa kali melahirkan anak yang aterm ,
spontan, dan mudah dianggap mempunyai panggul yang cukup luas. Walaupun begitu, jalan
lahir jalan lahir seorang multi para yang dulunya tak menimbulkan kesukaran kadang-
kadang dapat menjadi sempit, misalnya kalau timbul tumor tulang (osteoma, osteoIibroma,)
dari tulang pangul atau tumor adari jaringan lunak jalan lahir.
O Tanda-tanda yang menimbulkan prasangkaaan panggul sempit adalah
- Pada primi gravida yang mana kepala belum turun pada bulan
terakhir
- Pada multi para pada anamnesa , ternyata persalinan persalinan dulu
sukar
- ika terdapat kelainan letak pada hamil tua
- ika badan penderita menunjukan keadaan seperti kypose, scoliose,
kali sebelah atau pincang, cebol
- Kalau ukuran-ukuran luar sempit
ika pasien denga prasangkaan panggul sempit sebaiknya dikonsulkan kepada
seorang dokter ahli, kita biasanya memeriksa dan mengukur panggul seklai dalam
kehamilan ialah denga toucher karena ukuran ukuran dalamlah yang menentukan luasnya
jalan lahir. iasanya dilakukan pada kehamilan 8 bulan.

Yang diperiksa ialah :
1. Conjugata diagonalis
2. Apakah linea inuminata teraba seluruhnya atau sebagian
3. Keadaaan sacrum apakah konkaI dari atas bawah san kiri kanan
4. Kedaaan dinidng samping panggul adalah lurus atau konvergen
5. Apakah spina ischiadika menonjol
6. Keadaaan os pubis, adakah exostose
7. Keadaan arkus pubis
Kalau perlu ditambah dengan ukuran rongenologis.
5. Pemeriksaan Tambahan
UltrasonograIi
Ketika usia gestational tidak begitu jelas, sonography adalah nilai yang cukup
besar. Dibandingkan dengan periode terakhir menstruasi, Taipale dan Hiilesmaa
menemukan bahwa ultrasonograIi dilakukan antara minggu ke-8 dan 16 sedikit lebih
akurat, dengan sekitar 2 hari, yang sebenarnya untuk prediksi tanggal persalinan.
Penapisan universal terhadap semua kehamilan dengan ultrasonograIi t erus menjadi masalah
yang kont roversial, ultrasonograIi rutin saat ini tidak dianjurkan pada kehamilan risiko
rendah oleh American Academy of Pediatrik dan American College of Obstetricians
and Gynecologists.


Pemer i ksaan Laborat or ium
Apabila hasilnya normal, maka sebagian besar pemeriksaan awal
ti dak perlu di ulang. Pengukuran hematokrit (atau hemoglobin) clan serologi
siIilis, apabila sering dit emukan dalam populasi, harus diulang pada usia
gestasi sekitar 28 sampai 32 minggu. Pengukuran konsentrasi alIa-Iet oprot ei n di
dal am serum i bu pada usi a gest asi 16 sampai 18 mi nggu (15 sampai 20
minggu dapat dit eri ma) di anj ur kan unt uk menapis kemungki nan deI ek t a-
bung saraI (neural tube) t erbuka dan beberapa anomali kromosom.
Hematocrit (atau hemoglobin), bersama dengan serologi siIilis bila terjadi
dalam masyarakat, harus diulang sekitar 28-32 minggu. Cystic fibrosis carrier
pemeriksaannya harus ditawarkan kepada pasangan dengan riwayat keluarga cystic
Iibrosis dan ras Kaukasus pasangan ropa atau keturunan Yahudi Ashkenazi yang
merencanakan kehamilan atau mencari asuhan prenatal. Idealnya, pemeriksaan
dilakukan sebelum konsepsi atau saat pertama atau awal trimester kedua. InIormasi
tentang pemeriksaan Iibrosis cystic juga harus diberikan kepada pasien dalam
kelompok ras dan etnis dengan resiko rendah.


Pemeriksaan Prenatal Tambahan

1. Diabetes estasional
agi wanita yang berisiko mengidap diabetes gestasional, pemeriksaan
penapis dianjurkan dilakukan pada usia gestasi 24 sampai 28 minggu merupakan
pendekatan yang paling sensitiI, mungkin pada ibu hamil risiko rendah yang
cenderung kurang mendapat manIaat dari pengujian.
1

2. InI eksi Klami di a
Wanita dengan risiko tinggi untuk inIeksi C trachomatis harus di
skrining selama kunjungan pertama prenatal. Faktor risiko yang belum
termasuk status, sering ganti pasangan seksual atau usia di bawah 25 tahun,
atau sejarah keberadaan penyakit seksual lainnya, dan sedikit atau tanpa
asuhan prenatal. %e United State Preventive Service %ask Force
menyimpulkan bahwa bukti pemeriksaan dan perawatan perempuan beresiko
untuk Chlamydia meningkatkan hasil kehamilan adalah "adil." Mereka
menyimpulkan bahwa keuntungan dari pemeriksaan lebih penting dari potensi
kerugian. NegatiI prenatal atau tes chlamydia atau gonore seharusnya tidak
menghalangi skinning postpartum.
1

3. InIeksi onococcal
Faktor risiko untuk gonorea hampir sama dengan Chlamydia. American
Academy of Pediatrik dan American College of Obstetricians and Gynecologists
merekomendasikan bahwa wanita hamil dengan Iaktor resiko atau gejala harus di
kultur untuk N gonorrhoeae pada awal kunjungan prenatal dan kembali dalam
waktu tiga bulan ketiga.
1

4. Fibronektin anin
Pengukuran protein ini dalam cairan vagina pernah digunakan untuk mem-
perkirakan persalinan prematur pada wanita dengan kontraksi. Committee on-
Obstetric Practice dari American College of Obstetricians and Gynecologists tidak
merekomendasikan skrining rutin pada populasi obstetrik umum.
1

5. Streptokokus rup
radikasi organisme ini selama persalinan secara substansial mengurangi
sepsis neonatorum awitan dini. Namun, saat ini belum ada konsensus yang jelas
mengenai penapisan biakan untuk kolonisasi streptokokus. American College of
Obstetricians and Gynecologists Committee on

Obstetrics dan Centers for Disease
Control and Prevention menganjurkan salah satu dari dua strategi. Yang pertama
adalah rnengobati wanita dengan kemoproIilaksis semata-mata berdasarkan Iaktor
risiko tanpa melakukan penapisan pembiakan. Yang kedua adalah melakukan
penapisan biakan pada minggu ke-35 sampai 37, dan menawarkan t erapi
intrapartum dengan antimikroba proIilaksis apabila biakan positiI. Di Parkland
Hospital, wanita dengan Iaktor risiko untuk inIeksi neonates oleh streptokokus
grup diberi ampisilin intravena pada intrapartum dan semua bagi diberi peni-
silin di kamar bersalin. Rejimen ini berhasil mengeliminasi hampir semua
inIeksi streptokokus grup pada neonates.


6. Diagnosa
Setelah pemeriksaan selesai kita lakukan kita tentukan diagnosa. Tetapi
dalam diagnosa kehamilan, kita tidak membuat diagnosanya kehamilan saja, akan
tetapi harus menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
4 Hamil atau tidak
4 Primi atau multipara
4 Tuanya kehamilan
4 Anak hidup atau mati
4 Anak tunggal atau kembar
4 Letak anak
4 Anak intrauterin atau ekstra uterinekeadaan jalan lahir
4 Keadaan umum penderita
Setelah jawabannya ditemukan sebagai ikhtisar pemeriksaan dan atas ikhtisar ini
kemudian dibuat prognosa persalinan ( ramalann mengenai persalinan ).
7. Prognosa
Setelah pemeriksaan selesai maka atas dasar pemeriksaan harus kitAa buat prgnosa
atau ramalan kehamilan dana atau persalinan kira-kira akan berjalan dengan biasa /
baik atau sulit atau berbahaya. Ramalan ini perlu untuk menetukan apakah penderita
harus dirujuk / dirawat dan atau bersalin di Rumah sakit atau boleh dirumah, apakah
harus dipimpin oleh dokter ahli atau oleh bidan, apa yang harus disediakan supaya
persalinan dapat berlangsung dengan selamat untuk ibu dan anak ( misalnya darah)
8. Terapi
Tujuan dari terapi pada wanita hamil adalah untuk mencapai taraI kesehatan yang
setinggi tingginya dalam kehamilan dan menjelang persalinnan. Selanjutnya ibu
harus diberi nasehat mengenai cara-cara kehidupan waktu hamil, berapa kali ia hrus
memeriksakan diri, apa tanda-tanda bahaya , bila ia harus masuk RS apa yang
disediakan.



























ILUSTRASI KASUS

I. Identitas

O Nama : usrita niza Nama Suami : Andi Ishak
O Umur : 31 tahun Umur : 33 tahun
O Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
O Pekerjaan : Pedagang Pekerjaan : Wiraswasta
O Agama : Islam Agama : Islam
O Suku : Melayu Suku : Melayu
O Alamat : alai Salasa Alamat : alai Salasa
O No. MR : 72.79.43

II. Anamnesa
Seorang pasien masuk Kamar ersalin RSUP Dr. M Djamil Padang tanggal 15
Oktober 2011 jam 09.30.
1. Keluhan Utama : Kontrol Kehamilan
2. Rriwayat Kehamilan Sekarang :
O Pasien kontrol kehamilan. Ini merupakan kontrol yang ke 6 di
Poliklinik RSUP DR. M. Djamil padang.
O Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari makin lama makin nyeri dan terus
menerus tidak ada.
O Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan tidak ada.
O Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada.
O Tidak haid sejak 8 bulan yang lalu.
O Hari pertama haid terakhir (HPHT) tanggal 15 Februari 2011.
O Taksiran Persalinan tanggal 22 November 2011.
3. Riwayat Hamil Muda :
Mual, muntah dan perdarahan tidak ada.
Riwayat Hamil Tua :
Mual, muntah dan perdarahan tidak ada.


4. Prenatal Care :
Kontrol ke Poliklinik M. Djamil ini adalah kontrol yang ke-6 kalinya. Satu
kali dengan bidan di bulan Mei 2011.
5. Riwayat Makan Obat :
O Ketika pasien kontrol, pasien mendapatkan tablet besi.
O Riwayat pemakaian obat-obat lain tidak ada.
6. Riwayat Penyakit Dahulu :
O Tidak ada riwayat penyakit jantung, paru, ginjal, diabetes melitus,
dan hipertensi.
7. Riwayat Penyakit Keluarga :
O Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat penyakit keturunan,
menular dan gangguan jiwa.
8. Riwayat Haid :
O Menarche 13 tahun, teratur, sekali 28 hari, lamanya 5-7 hari,
banyaknya 2-3 duk / hari.dismenore tidak ada
9. Riwayat Perkawinan :
O Satu kali tahun 2003
10.Riwayat Kehamilan / Riwayat Abortus / Riwayat Persalinan : 3/1/1
O Riwayat persalinan I : Abortus, tahun 2004. Usia kehamilan 3 bulan.
Kuretase. Oleh dokter spesialis obsgyn di Sulawesi selatan.
O Riwayat persalinan II : Tahun 2006, perempuan, bb : 2500 gram.
Cukup bulan, lahir spontan ditolong bidan, hidup. Tidak ada penyulit
waktu melahirkan.
O Riwayat persalinan III : Kehamilan Sekarang
11.Riwayat K :
O IUD tahun 2006-2011 ( Februari )
III. Pemeriksaan Iisik
a. Status eneralis
O Keadaan Umum : sedang
O Kesadaran : komposmentis kooperatiI
O TD : 120/70 mmHg
O Nadi : 89 x /menit
O Suhu : 37 C
O NaIas : 22 x /menit
O izi : baik
O Sianosis : (-)
O Anemia: (-)
O T : 153 cm
O : 61 kg

b. Kepala :
O Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
c. Leher :
O VP 5-2 cmH
2
O, kelenjer tiroid tidak teraba pembesaran.
d. THT :
O Tidak ada kelainan
e. Dada :
O antung
4 Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
4 Palpasi : iktus teraba 2 jari lateral Linea Mid
Clavikularis Sinistra RIC V
4 Perkusi : batas jantung dalam batas normal
4 Auskultasi : Irama teratur, bising (-)
O Paru-paru
4 Inspeksi : Simetris kiri kanan
4 Palpasi : Fremitus kiri kanan
4 Perkusi : Sonor
4 Auskultasi : Vesikuler kiri kanan, wheezing (-),
ronkhi (-)

I. Abdomen : status obstetrikus
g. enitalia : status obstetrikus
h. kstremitas : oedem () pada kaki kiri dan kanan, ReIlek Iisiologis (),
ReIlek Patologis (-)


IV. Status Obstetrikus
a. Muka :
O Kloasma ravidarum ()
b. Mammae :
O Membesar, tegang A/P hiperpigmentasi, colostrum (-)
c. Abdomen :
O Inspeksi : tampak membuncit sesuai usia kehamilan, sikatrik (-), linea
media hiperpigmentasi, striae ()
O Palpasi :
L1 : FUT teraba 4 jari dibawah proc. SiIoideus. Teraba massa lunak,
kurang bundar, dan kurang lenting.
L2 : teraba tahanan besar di bagian kiri, bagian bagian kecil di
kanan.
L3 : teraba massa bundar, keras, tidak terIiksir.
L4 : konvergen
TFU : 28 cm TA : 2325 gram His : (-)
O Auskultasi :
A : 150
d. enitalia :
O Inspeksi : vulva dan uretra : tenang
O VT bimanual: (tidak dilakukan)
V. Diagnosa
3P1A1H1 gravid preterm 35-36 minggu, janin hidup tunggal, persentasi letak
kepala.
VI. Sikap :
O US
O Lanjutkan tablet Fe 30 mg 1x1 hari

VII. Rencana :
O Kontrol ulang 2 minggu lagi



DISKUSI

Telah dilaporkan sebuah kasus seorang pasien wanita umur 31 tahun dating
kepoliklinik kebidanan RSUP M. Djamil Padang pada tanggal 15 Oktober 2011 untuk
kontrol kehamilannya. Ini merupakan kontrol yang keenam kalinya.
Dari Anamnesa didapatkan pasien sudah tidak haid sejak 8 bulan yang lalu,
HPHT 15 Februari 2011, TP 22 November 2011 dan gerak anak dirasakan sejak 3 bulan
yang lalu.
Pada pemeriksaan Iisik didapatkan keadaan umum dan vital sign dalam batas
normal, tinggi Iundus sesuai dengan usia kehamilan. Penatalaksanaan pada pasien ini ketika
datang dianjurkan untuk pemeriksaan US untuk memantau perkembangan janin,
pemberian tablet Fe untuk mencukupi kebutuhan besi, nasihat tentang aktiIitas dan asupan
makanan ibu. Pasien dianjurkan kontrol 1 x 2 minggu.





















PEMERIKSAAN ANTENATAL













Disusun oleh :

Rama Fadila (06923070)
Novia Rahmawati (07120052)




Pembimbing
Dr. Hj. Putri Sri Lasmini, SpOG-K




BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
RSUP M.D1AMIL
PADANG
2011

You might also like