You are on page 1of 6

1

PENGANTAR SISTEM TERTANAM


1.1 Gambaran Umum Sistem Tertanam
Embedded System, yang dapat diterjemahkan sebagai Sistem Tertanam, merupakan sistem berbasis komputer (computer-based) yang diprogram untuk hanya satu (atau sejumlah sangat terbatas) tugas tertentu, dan ditanamkan sebagai satu bagian di dalam sistem komputer atau di dalam satu peralatan dan kadang-kadang tidak menampakkan bahwa peralatan itu dikendalikan oleh komputer. Karena penggunaan komputer di sini ditujukan untuk tugas tertentu saja, sistem ini disebut juga sistem dedicated (tujuan khusus). Sistem tertanam berbeda dari komputer pribadi (Personal Computer, PC) yang diprogram untuk mempunyai kemampuan pengolahan yang beraneka ragam dengan kerumitan yang bervariasi. Contoh sistem tertanam ini antara lain: pengatur lampu rambu-rambu lalu-lintas, robot, mesin cuci, video recorder, sistem elektronika mobil dan sebagainya. Sistem tertanam dapat dicirikan sebagai berikut: o Sistem tertanam ditujukan hanya untuk tujuan khusus (dedicated). o Sistem tertanam diharapkan berukuran kecil dan berharga murah. o Sistem tertanam berinteraksi secara waktu nyata (real time) dengan dunia luar. o Sistem tertanam harus beroperasi dengan catu daya minimal. o Program operasional sistem tertanam disimpan dalam ROM (kebanyakan Flash ROM) Prosesor yang paling banyak digunakan dalam sistem tertanam ini adalah mikrokontroler, walaupun ada juga yang menggunakan mikroprosesor atau digital signal processor. Terdapat beberapa produsen mikrokontroler, antara lain, Intel dengan rumpun MCS-51 dan AVR, Motorola dengan rumpun MC68HC, National dengan rumpun COP8, Microchip dengan rumpun PIC, yang masing-masing juga ditawarkan dalam puluhan tipe, mulai dari yang sederhana sampai dengan yang sudah kompleks. Mikrokontroler ini juga sudah dibuat dalam teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computer) atau RISC like, di mana satu instruksi dapat dilaksanakan dalam satu periode penabuh (clock) dasar. Keuntungan menggunakan mikrokontroler antara lain: Membutuhkan lebih sedikit serpih (chip) yang digunakan Kemasannya lebih ringkas dan kompak Hubungan keluar lebih sedikit Lebih andal (karena waktu nyata) Catu daya lebih kecil Harga lebih murah 1

1.2 Arsitektur Mikrokontroler Kerugian menggunakan mikrokontroler antara lain: Lebih kaku, fungsi yang terbatas Memori yang terbatas Kecepatan yang terbatas Kinerja I/O yang lebih rendah

1.2 Arsitektur Mikrokontroler


Secara sederhana dapat disebutkan bahwa mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dilengkapi dengan periferal dan peralatan pendukung yang di dalam mikroprosesor tidak dilengkapi. Dalam sistem tertanam berbasis mikroprosesor, pengantara periferal dan peralatan pendukung dalam mikrokontroler direalisasikan dengan serpih rangkaian terpadu tambahan di luar mikroprosesor itu. Di samping itu, kalau mikroprosesor pada umunnya menerapkan arsitektur Von Neumann yang menyimpan program dan data dalam memori yang sama, maka mikrokontroler menerapkan arsitektur Harvard yang menyimpan program dan data dalam memori yang terpisah. Dengan arsitektur Harvard ini, penjemputan instruksi dapat dilaksanakan secara bersamaan dengan pemindahan data. Tetapi dalam kebanyakan mesin dengan arsitektur Harvard juga memori tersebut dihubungkan ke bus bersama sehingga paralelismenya sangat berkurang. Secara umum, mikrokontroller mengandung 7 komponen: Prosesor (CPU), ROM, RAM, bandar (port) I/O, Rangkaian Interupsi, Timer, dan Bus yang dihubungkan seperti ditunjukkan pada Gambar 1.1. Bandar I/O

Bus Program dan Data

Rangkaian Interupsi

Prosesor (CPU)

Timer

ROM

RAM

Gambar 1.1 Komponen Mikrokontroler Prosesor: Prosesor (CPU) melaksanakan penjemputan instruksi dari memori, mendekodekan dan menjalankannya dan mengarahkan perpindahan data antar register atau antara register dan memori. Register dalam prosesor mikrokontroler pada umumnya dipetakan sebagai memori (RAM). Semua kegiatan ini

1.2 Arsitektur Mikrokontroler

diserempakkan (synchronized) oleh penabuh (Clock) yang dibangkitkan oleh pembangkit penabuh (Clock Generator) yang dicatu oleh osilator kristal, RC (Resitor-Capacitor) atau sumber luar. ROM: ROM digunakan untuk menyimpan data yang bersifat permanen. Dalam mikrokontroler, program disimpan dalam ROM, atau EPROM, atau Flash ROM. Ada mikrokontroler yang dapat ditambah ROM eksternal di luar serpih mikrokontroler. Dalam beberapa mikrokontroler, di samping ROM untuk program, juga digunakan EEPROM untuk menyimpan data. RAM: RAM digunakan untuk menyimpan data yang bersifat sementara. Dalam kebanyakan mikrokontroler, RAM yang tersedia sangat sedikit yang sebagiannya digunakan lagi sebagai register prosesor, dikatakan register dipetakan sebagai memori. Timer: Timer (pewaktu) adalah counter (pencacah) yang digunakan untuk membangkitkan pulsa atau deretan pulsa pada saat-saat tertentu atau dengan frkuensi tertentu. Pulsa ini digunakan untuk sebagai interupsi internal untuk memulai ayau mengakhiri kegiatan tertentu. Dalam kebanyakan mikrokontroler, pencacah ini adalah pencacah naik, berbeda dengan pencacah turun yang diterapkan dalam sistem mikroprosesor. Bandar I/O: Bandar I/O (I/O ports) terdiri atas bandar paralel dan bandar seri yang pada umumnya mempunyai kemampuan tristate. Pada beberapa mikrokontroler, juga disediakan bandar masukan/keluaran analog. Fungsi bandar ini dalam kebanyakan dipilih (dikonfigurasi) sebagai masukan atau keluaran paralel atau seri atau analog. Arah aliran data pada bansar, masukan atau keluaran pada umumnya dipilih melalui register arah (Data Direction Register, disingkat DDR). Bandar-bandar ini juga dipetakan sebagai memori. Interupsi: Interupsi dapat dibedakan atas interupsi perangkat lunak yang dibangkitkan oleh instruksi interupsi yang ditanamkan dalam program dan interupsi perangkat keras yang dibangkitkan oleh sinyal perangkat keras baik yang berasal dari sumber internal seperti timer atau sumber eksternal dari bandar seri atau paralel. Masing-masing interupsi ini dapat dihalang (masked) atau dimampukan (enabled) tersendiri melalui bit terkait dalam register status tertentu, dan pada umumnya dapat juga di kendalikan secara menyeluruh melalui bit tertentu, disebut bit GIE (General Interrupt Enable) dalam register status. Di samping itu ada juga interupsi yang tak dapat dihalang (unmaskable). Pelayanan interupsi dapat dilakukan secara tervektor atau tak tervektor. Dalam layanan tervektor, untuk setiap permintaan interupsi ditetapkan alamat memori program sebagai vektornya dan setiap vektor mengandung alamat memori di mana rutin layanan interupsi bersangkutan ditempatkan sehingga setiap munculnya interupsi tertentu pelaksanaan program akan dialihkan (jumps) ke lokasi memori yang ditunjuk tersebut. Umumnya vektor interupsi ditempatkan di lokasi rendah. Dalam mikro kontroler yang menerapkan inte-

1.3 Perbandingan Beberapa Mikrokontroler rupsi tak tervektor, setiap munculnya interupsi memaksa pemindahan pelaksanaan program ke satu lokasi yang dietapkan dan di lokasi tersebut harus dicek interupsi mana yang muncul secara berurut (sequential). Pengecekan di sini biasanya diurut menurut prioritasnya.

Bus: Bus adalah saluran yang melalukan (membawa) sinyal-sinyal perangkat keras. Sebagaimana dalam mikroprosesor, bus dibedakan atas bus data, alamat dan kontrol. Bus data melalukan data antara register dan memori atau I/O, bus ini bersifat dua arah (bi-directional). Ukuran bus ini menunjukkan ukuran (berapa bit) data yang disimpan dalam setiap register atau memori. Bus alamat menunjuk nomor alamat memori dari/ke mana data disimpan; bus ini bersifat satu arah(unidirectional). Ukuran bus ini menunjukkan ukuran memori yang dapat diakses prosesor. Bus kontrol melalukan sinyal-sinyal yang mengendalikan kegiatan sistem termasuk di dalamnya sinyal-sinyal pewaktuan dan interupsi.

1.3 Perbandingan Beberapa Mikrokontroler


Mikrokontroler dapat dibandingkan dari ketersediaan komponen penyusunnya: register dalam prosesornya, memori program dan memori data, bandar I/O paralel dan seri, pewaktu internal, dan sarana interupsi. Dalam Tabel 1.1 ditunjukkan perbandingan beberapa tipe mikrokontroler produksi Intel, Atmel, Motorola, National Semiconductor, Microchip. Ini hanyalah beberapa contoh, masih sangat banyak tipe lain yang tersedia di pasaran. Dalam memilih mikrokontroler yang akan digunakan, tentunya masih perlu diperhatikan aspek lain, misalnya frekuensi osilator, ukuran fisik dan cacah kaki (pen).

Tabel 1.1. Perbandingan beberapa mikrokontroler:


Tipe Mikrokontroler
MCS-51 AvrATmega8535 MC68HC705C8 COP8SAA7

Registers AC, B, PC, SP, PSW, DPTR, Working A, B, 32 Regs, PC, SP, PSW, DPTR, Working
AC, Idx, PC, SP, Cond Code Reg

ROM

RAM

Parallell Ports

Serial
UART SPI, USART, PWM SPI, SCI

Timers
T0, T1 (16) WDT (8) T0, T2 (8) T1 (16) COP, Tmr 16 bit

Interrupt
2 External 2 Internal 3 External + Internal IRQ, SWI, SPI, SCI, Tmr

4K + ext 128 + ext 4 x 8: P0, 1, 2, 3 up to 64K 64K 4K, 8K Flash (16) 512 EE 7744 1024+ 8 bit user 512 x 12 512 176 64 4 x 8: PA, PB, PC, PD w/ Ana input 3 x 8: PORT A, B, C 1 x 7: PORT D 4 x 8 I/O: PORT C, G, L, F 1 x 8 IN: PORT D 1 x 4: PORT A 1 x 8: PORT B PORT A (4), PORT B, C, D (8), PORT E (3) w/ TRIS A, B, C, D, E w/ Ana input PORT A (6), PORT B, C, D (8), PORT E (3) w/ TRIS A, B, C, D, E w/ Ana input

1.3 Perbandingan Beberapa Mikrokontroler

AC, PC, PSW, SP, X, B, S, SIOR, CNTRL, iCNTRL, 2 Tmr Regs


W, INDF, FSR, PC, status, option 48: W, INDF, FSR, PC, status, option, IntCon, PIEs, PIRs 54: W, INDF, FSR, PC, status, option, IntCon, PIEs, PIRs

WDT, idle T1,T0, portL, wire/+ (SPI cmp- timer, 16 bit wakeup,SW trap, timer tible) wire/+, ext None WDT (8) Timer (8) 1 Reset Timer WDT (8) Timer0 (8) 12 T1, T2 (16) WDT (8) T0, T2 (8) T1 (16)

PIC16C54

82

PIC16C74

4 KB F 256 EE 8 K Flash (14) 256 EE (8)

192

SPI, I2C, SSP, SCI SPI, I2C, SSP, SCI USART, CCP1, 2

PIC16C877

368 8 x 13 stack

14, Wakeup

COP=Computer Operating Properly

PICxxynnn: xx= seri (bit), y= Tipe memori: C= EPROM, CR= ROM, F= Flash; nnn= nomor seri

LEMBAR KOSONG

You might also like