You are on page 1of 35

Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok



MODUL I
KEHILANGAN TINGGI TEKAN

1.1 Pendahuluan
Aliran Iluida dapat berupa saluran terbuka dan saluran tertutup, pipa saluran
terbuka adalah pipa yang menyebabkan Iluida yang mengalir didalamnya dipengaruhi
oleh tekanan udara luar, sedangkan pipa saluran tertutup adalah pipa saluran yang
menyebabkan Iluida yang mengalir didalamnya tidak dipengaruhi oleh tekanan udara
luar. Saluran tertutup contohnya adalah pipa dan saluran terbuka dapat berupa sungai,
pengairan sawah, selokan, dan lain-lain.
Dalam suatu aliran Iluida melalui saluran tertutup atau pipa, masalah yang
timbul adalah masalah beda tinggi tekan. Hal-hal yang menyebabkan terjadinya
perbedaan tinggi tekan dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu mafor losses dan
minor losses. Mafor losses adalah kehilangan tinggi tekan yang disebabkan oleh
adanya Iaktor gesekan pada pipa di mana Iluida mengalir, sedangkan yang disebut
minor losses adalah adanya kehilangan tinggi tekan akibat adanya perubahan bentuk
geometri pipa, seperti pembesaran atau penyempitan luas penampang pipa, tikungan
pipa, dan katup pipa.
Dalam analisis perhitungan percobaan pada aliran pipa, digunakan berbagai
acuan dasar rumus yang diambil dari:
1. !ersamaan Kontinuitas
Q
1
= Q
2

A
1
v
1
= A
2
v
2

2. !ersamaan Bernoulli
v
2
g
+
P

+z = konstan
3. !ersamaan Darcy-Weisbach

= f
Lv
2
Bg

4. !ersamaan Blassius
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

f =
.
Re
1
4
,



5. Bilangan Reynolds
Re =
vB
;


1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah
1. empelajari pengaruh koeIisien gesekan pada pipa
2. enghitung besarnya kehilangan tinggi tekan akibat
a. Gesekan pada pipa lurus
b. Ekspansi tiba-tiba
c. Kontraksi tiba-tiba
d. Tikungan

1.3 Alat-alat percobaan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah
a. Suatu jaringan / sirkuit pipa
b. Bangku hidrolik
c. Termometer
d. !ompa udara

1.4 Dasar Teori dan Penurunan Rumus

1.4.1 !rinsip Kerja Bangku Hidraulik
Bangku hidraulik digunakan untuk memudahkan perhitungan debit air yang
melalui suatu alat percobaan pada suatu percobaan sederhana. Bangku
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

hidraulik yang digunakan dalam praktikum ini adalah Hydraulic Bench. HI
MkIII. Diagram bangku hidraulik dapat dilihat pada gambar.


!
%

Gambar : Bangku Hidraulik

Air disuplai dari pompa air melalui selang penghubung menuju katup
pengatur debit. Suplai air diatur dengan mengatur besar kecil bukaan katup.
Air kemudian masuk ke dalam alat percobaan dan kemudian keluar melalui
corong masuk dan terus ke pipa masuk. Air tersebut masuk ke bak penimbang
air W. Bak penampung ini ditahan dengan balok penimbang, pada ujung
balok lainnya terdapat pemberat yang digantung.
Dengan prinsip keseimbangan gaya, maka didapat rumus untuk
menghitung debit air, yaitu:
=

p

dimana: Q debit air (m
3
/s)
W massa air yang dikumpulkan (kg)
t interval waktu keseimbangan beban (detik)
8 massa jenis air (kg/m
3
)
Rumus debit tersebut didapatkan dengan persamaan berikut
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Keseimbangan omen

b
I =
u
I

b
=
u

enggunakan rumus debit
=


=
w
c
p


=

u
p

=

b
p

Q debit air (m
3
/detik)
W
b
massa beban (kg)
W
a
masssa air yang dikumpulkan (kg)
t interval waktu keseimbangan beban (detik)
8 massa jenis air (kg/m
3
)
V volume air (m
3
)

!rosedur !engukuran Debit :
1. Kosongkan bak penimbang dengan jalan memutar tuas pada bangku
hidrolik. Tuas ini berguna untuk membuka dan menutup saluran
pembuang pada bak penimbang. Setelah dikosongkan, pastikan tuas dalam
posisi menutup bak penimbang dan balok penopang dalam keadaan tak
seimbang.
2. !astikan alat percobaan sudah dikalibrasikan dan siap digunakan
3. Jalankan pompa dan atur debit sesuai dengan yang diinginkan dengan
jalan memutar katup
4. Air yang keluar dari alat percobaan masuk ke dalam bak penimbang
hingga t waktu. !ada saat tersebut balok penopang akan naik (setimbang
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

lagi). Tepat pada saat balok penimbang mulai naik, mulailah menyalakan
stopwatch, kemudian masukkan beban ke dalam penggantung beban
sehingga balok tak seimbang
5. Saat balok penimbang mulai naik (setimbang), hentikan stopwatch dan
catat waktu tersebut sebagai t. Catat juga massa beban yang sebanding
dengan massa air (W).
6. Untuk pengukuran debit selanjutnya, ulangi langkah 1 sampai 5. !erlu
diingat untuk tiap percobaan sediakan interval waktu 1 menit setelah
langkah 1 agar diperoleh pengukuran yang cermat.

4.1.2 Kehilangan Tinggi Tekan !ada !ipa Lurus
Suatu pipa lurus dengan diameter D dan panjang L akan mengalami
kehilangan sejumlah tinggi tekan menurut rumus Darcy Weisbach :

L
=
I
2


!enurunan Rumus
Dari persamaan Bernoulli:

1
+

1
y
+

1
2

=
2
+

2
y
+

2
2

+
L


dan karena v
1
v
2
dan z
1
z
2

1
-
2
y
=
L

Dalam percobaan kali ini, aliran Iluida tersebut tergolong aliran
steady, yaitu tidak ada perubahan kecepatan terhadap waktu, atau biasa
dikatakan nilai percepatannya sama dengan nol (a 0).
=
(
1
-
2
) - nI =
(
1
-
2
) = nI
(
1
-
2
) =
nI


Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

(
1
-
2
)
y
=
nI
y

L
=
nI
y
...()

Rumus berat jenis
y = p ...()
Rumus luas pipa
= n
2
...()
!ersamaan :
=

zp
2
...()

Subtitusi persamaan (2), (3), (4) ke persamaan (1)

L
=
1
2
zp
2
nI
n
2
p

L
=
z
2
I

...()

Untuk pipa
z =

...()
=

...()


Subtitusi persamaan (6) dan (7) ke persamaan (5)

L
=
]
4

2
I

L
=
I
2


Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Dimana :
h
L
kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (m)
I koeIisien gesek pipa (tidak berdimensi)
L panjang pipa (m)
D diameter pipa (m)
v kecepatan aliran (m/s)
g percepatan gravitasi (m/s
2
)

1.4.3 Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Ekspansi Tiba-Tiba
Ekspansi tiba-tiba pada pipa menyebabkan kehilangan tinggi tekan yang
disebut minor losses. Dalam percobaan ini dibandingkan kehilangan tinggi
tekan akibat ekspansi dari hasil percoban dengan hasil perhitungan
a. Tanpa kehilangan energi

!ersamaan Bernoulli

1
+

1
y
+

1
2

=
2
+

2
y
+

2
2



Karena z
1
z
2
maka

2
-
1
y
=

1
2
-
2
2

...()

!ersamaan Kontinuitas

1
=
2

1

1
=
2

2


2
=

2

1

2
= _

2
]
2

1
...()
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok 8

Subtitusikan persamaan (2) ke (1)

2
-
1
y
=

1
2
-

1
2


(
2
-
1
)
y
=

1
2

-_

2
]
4

Dimana :
!
1
tekanan pada titik tinjau 1
!
2
tekanan pada titik tinjau 2
g percepatan gravitasi
v
1
kecepatan Iluida pada titik tinjau 1
v
2
Kecepatan Iluida pada titik tinjau 2
:
1
ketinggian titik tinjau 1 dari datum
:
2
ketinggian titik tinjau 2 dari datum
D
1
diameter pipa 1
D
2
diameter pipa 2
8 massa jenis Iluida
" debit air yang mengalir

1
luas pipa 1

2
luas pipa 1
berat jenis Iluida 8g


a. Dengan kehilangan energi






!1 V1
Z1
!1/ g p
1
2
D1
D2
V2
!2
Z2
!2/ g p
Datum
He
Garis Energi
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok 9



omentum tiap detik
!ada titik 1, omentum
1

1
g

!ada titik 2, omentum
2

2
g


!erubahan momentum tiap detik
omentum omentum
2
omentum
1

omentum

2
g
-

1
g

omentum
(
2
-
1
)
g

Impuls Ft omentum

Sehingga perubahan momentum tiap detik
omentum Ft dimana t1
omentum F.........(1)


Rumus tekanan hidrostatis
=


= ...()



Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (1)
y(
2
-
1
)

= (
1
-
2
)
2

Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

(
1
-
2
) =
y(
2
-
1
)

2


(
1
-
2
)
y
=
(
2
-
1
)

2
...()

!ersamaan Kontinuitas
=
1
=
2

=
2
=
2

2
...()

Subtitusi persamaan (4) ke persamaan (3)
(
1
-
2
)
y
=

2

2
(
2
-
1
)

2

(
1
-
2
)
y
=

2
(
2
-
1
)

...()

Besar kehilangan tinggi tekan
!ersamaan Bernoulli menjadi
z
1
+
P
1

+
v
1
2
g
= z
2
+
P
2

+
v
2
2
g
+


Dimana z
1
z
2

=
(P
1
- P
2
)

+
(v
1
2
-v
2
2
)
g
...()

Subtitusi persamaan (5) ke persamaan (6)

L
=

2
(
2
-
1
)

+
(
1
2
-
2
2
)

L
=
(
2
2
-
2
2
-
2

1
+
1
2
)


Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

L
=
(
2
2
-
2

1
+
1
2
)

L
=
(
1
-
2
)
2

...()

!ersamaan Kontinuitas

1
=
2

1

1
=
2

2

1
=

1

2

1
=

c

2
...(8)

Subtitusi persamaan (8) ke persamaan (7)

L
=

1
C
c

2
-
2

L
=

2
2

1
C
c
-
2

...(9)

!ersamaan beda tinggi tekan
Hukum Bernoulli
z
1
+
P
1

+
v
1
2
g
= z
2
+
P
2

+
v
2
2
g
+


Dimana z
1
z
2
(P
1
-P
2
)

=
v
2
2
- v
1
2
g
+
L



Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

!ersamaan Kontinuitas

1
=
2

1

1
=
2

2

1
=

1

2

1
= _

1
]
2

2
...()
Subtitusi persamaan (9)dan (10) ke hukum Bernoulli
(P
1
-P
2
)

2
2
-

4

2
2
g
+

2
2

1
C
c
-
2



(P
1
-P
2
)

=
v
2
2
g
- _
B
2
B
1
]
4
+
v
2
2
g
_

c
-]
2


(P
1
-P
2
)

=
v
2
2
g
- _
B
2
B
1
]
4
+ _

c
-]
2


Dimana:
!
1
tekanan pada titik tinjau 1
!
2
tekanan pada titik tinjau 2
v
1
kecepatan Iluida pada titik tinjau 1
v
2
Kecepatan Iluida pada titik tinjau 2
z
1
ketinggian titik tinjau 1 dari datum
z
2
ketinggian titik tinjau 2 dari datum
D
1
diameter pipa 1
D
2
diameter pipa 2
Q debit air yang mengalir
A
1
luas pipa 1
A
2
luas pipa 1
berat jenis Iluida 8g
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

F gaya hidrostatis
h
L
kehilangan tinggi tekan
8 massa jenis Iluida
! tekanan hidrostatis
g percepatan gravitasi
C
C
koeIisien kontraksi

1.4.4 Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan !ada !ipa
Kehilangan tinggi tekan yang timbul pada aliran dalam pipa akibat tikungan
dibedakan atas dua macam :
1. Akibat geometri pipa ( h
LB
) dengan koeIisien kehilangan tinggi tekan K
B
.
2. Akibat geometri dan gesekan pada tikungan / lingkaran ( h
LL
) dengan
koeIisien kehilangan tinggi tekan K
L
.

Rumus umum kehilangan tinggi tekan pada pipa :

L
= K

2



dengan :
h
L
kehilangan energi akibat tikungan
K koeIisien kehilangan tinggi tekan
g percepatan gravitasi
v kecepatan air

K adalah koeIisien tinggi tekan. Besarnya K akan bergantung pada ketajaman
tikungan. Nilai K ini juga ditentukan oleh rasio R/D dimana R adalah jari-jari
tikungan dan D adalah diameter pipa.
Tinggi kehilangan tinggi tekan total (h total) di tikungan yang terjadi dalam
percobaan kali ini merupakan penjumlahan kehilangan tinggi tekan akibat
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

perubahan geometri pipa di tikungan (1/4) lingkaran (h
LB
) dan akibat gesekan
yang terjadi sepanjang pipa (h
I
). Sehingga dapat dituliskan seperti berikut ini:

totuI
=
LB
+
]

Harga-harga K untuk masing-masing nilai h adalah sebagai berikut :
a) Akibat !erubahan Geometri !ipa
K
b
=
(
1
-
]
)

2


!enurunan rumus:
Rumus umum kehilangan tinggi tekan
= K

2


K =

2


Sedangkan untuk nilai K Kb, h yang dimaksud adalah

LB
=
totuI
-
]
, maka
K
b
=
LB

2

K
b
=

2
(
totuI
-
]
)

Dimana:
K
b
koeIisien kehilangan tinggi tekan akibat perubahan geometri pipa
g percepatan gravitasi
v kecepatan air

b) Akibat gesekan !ipa dan !erubahan Geometri !ipa di / Lingkaran
K
L
=

2
_
1
- _ -
n
I
_]
]


Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

!enurunan rumus:
Gesekan pada pipa terjadi di dua tempat, yaitu:
1. Sepanjang pipa lurus : menyebabkan hI (di pipa lurus)
2. Sepanjang tikungan : menyebabkan hI (di tikungan)
isalkan panjang pipa total ialah L, maka
I = I
dPIPAL0R0S
+I
d1kungun

I
dPIPAL0R0S
= I -
I
d1IK0NuAN
=

n
I
Intusun
= I - +

n

Rumus gesekan sendiri adalah Rumus Darcy yaitu

L
=
I
2


Dari persamaan di atas, dapat ditarik hubungan antara h
I(diTIKUNGAN)
dan h
I

sebagai:

](d1kungun)
=
n
I

]


Faktor K
L
memperhatikan geometri dan gesekan di / lingkaran, jadi tinggi
kehilangan tekan (h) yang dimaksud adalah :
h h
LL
h
LB
h
I(diTIKUNGAN)
, yang diturunkan lebih lanjut sebagai berikut :
h h
LL
h
LB
h
I(diTIKUNGAN)

(h
total
-h
I
) h
I(diTIKUNGAN)

LL
= _
1
-
]
+
n
I

]
_ = _
1
-_ -
n
I
]
]
_

Sehingga, dari rumus umum, K =
2g

2
untuk nilai K K
L
, dan h yang
dimaksud adalah h
LL
, dapat diperoleh harga K
L
sebagai berikut :
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

K
LL
= K
L
=

LL

2
=

2
_
1
-_ -
n
I
_
]
]

Dimana:
K
L
koeIisien kehilangan tinggi tekan akibat gesekan pipa
g percepatan gravitasi
v kecepatan air
L panjang lintasan pipa

1.4.5 Rumus Reynold
Dalam analisis di saluran tertutup, sangat penting diketahui apakah aliran
tersebut laminer atau turbulen. !enentuan ini atas bilangan Reynold yang
didapat dari hasil perhitungan dan dibandingkan dengan batas-batas yang
telah ditentukan, yaitu :
1. Re 2000 (aliran laminer)
2. 2000 Re 4000 (aliran transisi)
3. Re~ 4000 (aliran turbulen)
Bilangan Reynold adalah suatu bilangan yang tak berdimensi yang
menunjukan siIat suatu aliran, dimana bilangan tersebut merupakan bilangan
yang tak berdimensi dari parameter-parameter Iluida (kecepatan karakteristik
v, panjang karakteristik L, dan viskositas kinematik) yang merupakan
perbandingan gaya inersia terhadap gaya kekentalan yang bekerja pada suatu
cairan.
Kecenderungan siIat aliran apakah laminer atau turbulen ditunjukkan oleh
besar kecilnya bilangan Reynold, seperti pada batas-batas yang telah
ditentukan diatas.

Gaya Inersia (F
i
) massa x percepatan

= pI
3


Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

= pI
2

= p(I)
2


V Kecepatan aliran
L Dimensi panjang
8

Kerapatan massa

Gaya gesek (F
t
) gesekan x luas

t
= p


3 viskositas

d
d
gradien kecepatan
v kecepatan setempat

bila kecepatan sama maka
d
d
= atau v konstan

]
= p

I
2
= pI
Sehingga _
P
i
P
]
] =
pL
2

2
L

=
pL

=
L
u


dimana u =

p
; viskositas kinematis
Bilangan tak berdimensi ini disebut bilangan Reynold (R
e
), untuk saluran
tertutup bilangan ini menjadi :

c
=

u





Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok 8


1.5 Prosedur Percobaan
!rosedur kerja percobaan ini adalah
1. emeriksa tabung-tabung piezometer sehingga tidak ada udara yang terjebak
di dalamnya. !rosedur ini dilakukan dengan jalan memompakan udara ke
dalam tabung piezometer untuk menurunkan permukaan air di dalam tabung
hingga didapat suatu ketinggian yang sama hingga memudahkan pengamatan.
2. Sirkuit biru dalam keadaan tutup, sirkuit abu-abu dibuka semaksimal mungkin
guna mendapatkan aliran yang maksimum di sepanjang pipa.
3. embaca dan mencatat angka pada piezometer pipa 3 dan 4 untuk gesekan
pipa lurus, piezometer pipa 7 dan 8 untuk ekspansi, pipa 9 dan 10 untuk
kontraksi.
4. Catat debit yang dihasilkan dengan prinsip kerja bangku hidrolik
5. engubah besar debit air dengan jalan mengatur kran pengatur masuk air
pada system pipa dan catat ketinggian tabung dan debit. Lakukan untuk
beberapa pengamatan.
6. Setelah selesai pada sirkuit abu-abu ganti ke sirkuit biru dengan jalan
menutup kran pada sirkuit abu-abu dan buka kran pada sirkuit biru. Ikuti
prosedur 2 sampai 4 untuk beberapa pengamatan.


1.6 Contoh Perhitungan
Beberapa data yang diperlukan dalam perhitungan, yaitu :
g 9.81 m/s
2

8 1000 kg/m
3

4 8,9 x 10
-7
m
2
/s (viskositas kinematik air untuk suhu 25HC)
L panjang lubang piezometer (3 dan 4) pada pipa (L) 914,4 mm
D
1
. D
2
13,6 mm
D
3
. D
4
13,6 mm
D
5
. D
6
13,6 mm
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok 9

D
7
13,6 mm
D
8
26,2 mm
D
9
26.2 mm
D
10

13,6 mm
D
11
.D
12
26,2 mm
D
13
.D
14
26,2 mm
D
15
.D
16
26,6 mm

Perhitungan Debit Air yang Mengalir
Q 3 W / 8 t
3 x 2.5 / (1000 x 23.79)
3.1525 x10
-4
m
3
/s

Pada Pipa Lurus
4 enghitung hL pipa biru pada percobaan 1
hL h
1
h
2

535-87
448 mm
0.448 m
4 enghitung bilangan Reynolds pipa biru pd percobaan 1
=

=

n
2
=
.
. . .
2
= .ms

=

;
=
.98
.89
= 9.8

4 enghitung koeIisien gesekan menurut Blassius
I 0.316 Re
-0.25

0.316 x9.8
-0.25

Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

0.023413698




4 enghitung koeIisien gesekan menurut Darcy-Weisbach

I
Darcy-Weisbach
h
L.
2.D.g / L.V
2
(0,284 x 2x 0,0136 x9,81) / (0,9144 x
.98
2
) 0.017578

Pada Pipa Ekspansi Tiba-tiba
Dari data percobaan no 1 :
V 9999 m/s D
7
13.6 mm
g 9,81 m/s
2
D
8
26.2 mm
O enghitung perbedaan tinggi tekan dengan adanya kehilangan tinggi
tekan (he = 0)
HI (v
2
/2g) |(D
7
/D
8
)
4
- (D
7
/D
8
)
2
|
(2.171297578
2
/2x9,81) |(0,0136/0,0262)
4
- (0,0136/0,0262)
2
|
-9.460105005cm

O enghitung perbedaan tinggi tekan tanpa kehilangan tinggi tekan (He0)
Hf ( v
2
/ 2g ) [1- ( D
7
/D
8
)
4
]
(2.171297578
2
/2x9,81) |1-( 0,0136/0,0262)
4
|
-44.5692876cm


Pada Pipa Kontraksi Tiba-tiba
Data yang diambil adalah data pada percobaan no 1:
Q 0.00031526m
3
/s h
9
515mm
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

D
9
26.2 mm
D
10
13.6 mm h
10
245 mm
V
1
Q/A
9
0.585

m/s
V
2
Q/A
10
2.171297578

m/s
h h
9
- h
10
270 mm


Nilai Cc diperoleh dari :
Hasil interpolasi data koeIesien penyempitan Cc untuk air yang telah
ditentukan oleh Weisbach : Cc - A
1
: A
2
D
1
2
: D
2
2
13,2
2
: 26,2
2
0,26945
sehingga nilai Cc didapat dari penginterpolasian yakni:
A
2
/A
1
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
Cc 0,624 0,632 0,643 0,659 0,681 0,712 0,755 0,813 0,892 1,00
aka harga Cc 0,6396 (hasil interpolasi nilai-nilai pada tabel)


!erbedaan Tinggi Tekan dengan Kehilangan tinggi tekan( he=0)

(P
1
-P
2
)
y
=
v
2
2
g
-_
B
2
B
1
]
4
+_

C
c
-]
2

=
.98
2
98
- _

]
4
+ _

9
- ]
2

29.91407845 cm

!erbedaan Tinggi Tekan Tanpa KehilanganTinggi Tekan(he0)
Hf ( v
2
2
/ 2g ) [1- ( D
10
/D
9
)
4
]
(2.171297578
2
x2x9,81) |1-( 0,0136/0,0262)
4
|
22.28464398cm

Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok


Pada Tikungan
Contoh perhitungan kehilangan tinggi tekan akibat tikungan :
!ada tikungan dengan R 12.7 mm
Data yang diambil adalah data percobaan no.1
Q 0.00031526m
3
/s
D 13,6 mm
L 914,4mm
H
1
535 mm
H
2
87 mm
v = .98m/s
Re = 9.8
h
T
H
1
-H
2
448 mm

I blassius 0.316 Re
-0.25

0,316(33179.37872)
-0.25

0.023413698

f = f blasius
L v
2
B g
=

.
98

9 .98
2
98

= .8 m

hLb hT-hI
448-378.274462
69.725538 mm
b = Lb
g
v
2
= 9.8
98
.98
2
= .998
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok


l =
g
v
2
_t -_ -
a R
L
] f_
=
98
.98
2
_8 - _ -
a
9
].8_
= .9







Tabel 1.1 Data untuk membuat grafik Log Hf vs Log Q


















no
!enls lpa
Pf ueblL Log ueblL Log Pf
1
lpa lurus slrkulL
blru 0284 0000313239

3301333179 034668166

lpa lurus slrkulL
abuabu 0006 0000313239

3301333179 222184873
2
lpa lurus slrkulL
blru 0286 0000283714

3344068044 0343633967

lpa lurus slrkulL
abuabu 002 0000283714

3344068044 1698970004
3
lpa lurus slrkulL
blru 0283 0000277778

3336302301 034313314

lpa lurus slrkulL
abuabu 0023 0000277778

3336302301 1602039991
4
lpa lurus slrkulL
blru 027 0000269784

3368983333 0368636236

lpa lurus slrkulL
abuabu 0023 0000269784

3368983333 1602039991
3
lpa lurus slrkulL
blru 0286 00002693

3369763936 0343633967

lpa lurus slrkulL
abuabu 002 00002693

3369763936 1698970004
6
lpa lurus slrkulL
blru 0217 0000242248

3613739689 0663340266

lpa lurus slrkulL
abuabu 001 0000242248

3613739689 2
7
lpa lurus slrkulL
blru 022 0000240134

3619310721 0637377319

lpa lurus slrkulL
abuabu 0013 0000240134

3619310721 1823908741
8
lpa lurus slrkulL
blru 0138 0000184911

3733036683 0860120914

lpa lurus slrkulL
abuabu 0003 0000184911

3733036683 2301029996
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Tabel 1.2 Data untuk membuat grafik fBlasius & fDarcy-weisbach vs Re

No. Jenis !ipa D(m) Debit
Luas
pipa(m2)
Kecepatan
(m/s) Re Hl(m) Fblasius
Fdarcy-
weisbach
1 !ipa lurus sirkuit biru 0.0136 0.000315259 0.000145194 2.171297578 33179.37872 0.284 0.023443 0.027755153

!ipa lurus sirkuit abu-
abu 0.0262 0.000315259 0.000538855 0.585052153 17222.88361 0.006 0.027619 0.038978505
2 !ipa lurus sirkuit biru 0.0136 0.000285714 0.000145194 1.967815976 30069.99694 0.286 0.024027 0.027027007

!ipa lurus sirkuit abu-
abu 0.0262 0.000285714 0.000538855 0.530224408 15608.85337 0.02 0.028307 0.066991136
3 !ipa lurus sirkuit biru 0.0136 0.000277778 0.000145194 1.913154421 29234.71925 0.285 0.024197 0.032384041

!ipa lurus sirkuit abu-
abu 0.0262 0.000277778 0.000538855 0.515495953 15175.27411 0.025 0.028507 0.044212771
4 !ipa lurus sirkuit biru 0.0136 0.000269784 0.000145194 1.858099618 28393.43236 0.27 0.024374 0.025153192

!ipa lurus sirkuit abu-
abu 0.0262 0.000269784 0.000538855 0.500661537 14738.57558 0.025 0.028716 0.037642926
5 !ipa lurus sirkuit biru 0.0136 0.0002693 0.000145194 1.854763712 28342.45672 0.286 0.024385 0.025535822

!ipa lurus sirkuit abu-
abu 0.0262 0.0002693 0.000538855 0.499762683 14712.11494 0.02 0.028729 0.042602332
6 !ipa lurus sirkuit biru 0.0136 0.000242248 0.000145194 1.668448623 25495.39469 0.217 0.025039 0.029420501

!ipa lurus sirkuit abu-
abu 0.0262 0.000242248 0.000538855 0.449560424 13234.25068 0.01 0.029499 0.146359965
7 !ipa lurus sirkuit biru 0.0136 0.000240154 0.000145194 1.654023995 25274.97341 0.22 0.025094 0.038767071

!ipa lurus sirkuit abu-
abu 0.0262 0.000240154 0.000538855 0.445673734 13119.83353 0.015 0.029563 0.49744491
8 !ipa lurus sirkuit biru 0.0136 0.000184911 0.000145194 1.273549541 19460.98175 0.138 0.026788 0.027478605

!ipa lurus sirkuit abu-
abu 0.0262 0.000184911 0.000538855 0.34315559 10101.88365 0.005 0.03156 0.044503429

Tabel 1.3 Data untuk membuat grafik Hperhitungan vs Hpengukuran untuk ekspansi
tiba-tiba
no ueblL kecepaLan(m/s)
Lkspansl 1lbaLlba
Pl erhlLungan (cm) Pl engukuran(cm) 1anpa k11(cm)
1 0000313239 2171297378 9460103003 41 4436928796
2 0000283714 1967813976 7770093136 4 3660713383
3 0000277778 1913134421 7344416736 4 3460166934
4 0000269784 1838099618 6927798329 3 326388603
3 00002693 1834763712 690294346 38 3232177031
6 0000242248 1668448623 3383768338 23 2631616936
7 0000240134 1634023993 3489602173 23 2386310193
8 0000184911 1273349341 3234333013 19 1333303478




Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Tabel 1.4 Data untuk membuat grafik Hperhitungan vs Hpengukuran untuk kontraksi
tiba-tiba
no kecepaLan(m/s) konLraksl 1lbaLlba
Pl erhlLungan (cm) Pl engukuran(cm) 1anpa kLL(cm)
1 2171297378 2991407843 27 2228464398
2 1967813976 2437004189 273 1830337692
3 1913134421 2322399793 27 1730083467
4 1838099618 2190639708 23 1631943023
3 1834763712 2182800846 263 1626088326
6 1668448623 1766292433 213 1313808478
7 1634023993 1733883373 20 1293133097
8 1273349341 1029126164 137 766632739





Tabel 1.5 Data untuk membuat grafik K vs R/D pada tikungan I
!enls
Llkungan hL hf v(m/s) lblaslus kb kl k 8(m) u(m) 8/u
SLandar 0448 0378274462 2171297378 0023413698 0290169782 032449 0614666 00127 00136 0933824
SLandar 0448 0318433133 1967813976 0023996822 0636473331 069163 1348129 00127 00136 0933824
SLandar 003 0303117289 1913134421 0024166422 13368133 132138 26782 00127 00136 0933824
SLandar 0423 0288017317 1838099618 0024343477 077844162 0814131 1392373 00127 00136 0933824
SLandar 00136 0287113224 1834763712 0024334413 1339912 13242 308412 00127 00136 0933824
SLandar 0422 0238338903 1668448623 0023007379 1292914973 132937 2622494 00127 00136 0933824
SLandar 034 0234961293 1634023993 0023061924 0733294436 0790037 1343332 00127 00136 0933824
SLandar 0203 0148703109 1273349341 0026734442 0680983043 0720207 1401191 00127 00136 0933824
8aLaraLa 0191943726 0228064 0420008 0933824








Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Tabel 1.6 Data untuk membuat grafik K vs R/D pada tikungan II
!enls
1lkungan hL hf v(m/s) lblaslus kb kl k 8(m) u(m) 8/u
Slku
1a[am 034 0378274462 2171297378 0023413698 0673036937 0673036937 1346074 0 00136 0
Slku
1a[am 034 0318433133 1967813976 0023996822 1122613133 1122613133 224323 0 00136 0
Slku
1a[am 033 0303117289 1913134421 0024166422 1323393423 1323393423 2646791 0 00136 0
Slku
1a[am 0303 0288017317 1838099618 0024343477 12330642 12330642 2466128 0 00136 0
Slku
1a[am 0393 0287113224 1834763712 0024334413 0613304422 0613304422 1230609 0 00136 0
Slku
1a[am 0403 0238338903 1668448623 0023007379 1173096924 1173096924 2346194 0 00136 0
Slku
1a[am 041 0234961293 1634023993 0023061924 1233303663 1233303663 2310611 0 00136 0
Slku
1a[am 0242 0148703109 1273349341 0026734442 1128361363 1128361363 2237123 0 00136 0
8aLaraLa 1063347311 1063347311 2131093 0



Tabel 1.7 Data untuk membuat grafik K vs R/D pada tikungan III (R100mm)
!enls 1lkungan hL hf v(m/s) lblaslus kb kl k 8(m) u(m) 8/u
1lkungan 8
100mm 0317
138386L
03 2171 0043830364 3319 93336 1467286 01 00262 3816794
1lkungan 8
100mm 0323
13333L
03 1967 0046992279 3636 10738 1639332 01 00262 3816794
1lkungan 8
100mm 0323
126917L
03 19131 0047324401 3731 10874 1660624 01 00262 3816794
1lkungan 8
100mm 0293
120394L
03 1838 0047671123 3676 9710 1338724 01 00262 3816794
1lkungan 8
100mm 0313
120216L
03 1834 0047692343 3796 9830 1362744 01 00262 3816794
1lkungan 8
100mm 0232
998839L
06 1668 0048971614 3776 98103 1338663 01 00262 3816794
1lkungan 8
100mm 0243
983793L
06 16340 0049078036 3742 1104 167887 01 00262 3816794
1lkungan 8
100mm 0116
622636L
06 12733 0032392443 3403 94376 1484082 01 00262 3816794
8aLaraLa 3633 10102 1373816








Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Tabel 1.8 Data untuk membuat grafik K vs R/D pada tikungan IV (R150mm)
!enls
1lkungan hL hf v(m/s) lblaslus kb kl k 8(m) u(m) 8/u
1lkungan
8
130mm 0336
346237L
06 2171297378 0030741769 6398 10321 1692001 013 00262 3723191
1lkungan
8
130mm 0338
291466L
06 1967813976 0032003306 6712 108339 1734834 013 00262 3723191
1lkungan
8
130mm 0342
277443L
06 1913134421 0032373039 6833 10936 1778994 013 00262 3723191
1lkungan
8
130mm 0403
263624L
06 1838099618 003273677 7290 1341 2070374 013 00262 3723191
1lkungan
8
130mm 033
262796L
06 1834763712 0032780473 6882 12003 1888733 013 00262 3723191
1lkungan
8
130mm 0267
218334L
06 1668448623 0034196 6881 1100 1788711 013 00262 3723191
1lkungan
8
130mm 0338
213061L
06 1634023993 0034313773 74239 13347 2097141 013 00262 3723191
1lkungan
8
130mm 012
136111L
06 1273349341 0037981772 64313 11683 1813741 013 00262 3723191
8aLaraLa 68392 117463 1860371 3723191



Tabel 1.9 Data untuk membuat grafik K vs R/D pada tikungan V (R50mm)
!enls
1lkungan hL hf v(m/s) lblaslus kb kl k 8(m) u(m) 8/u
1lkungan 8
30mm 031 00002 2171297378 0038333407 62892 11412 1770136 003 00262 19083
1lkungan 8
30mm 0313 00001 1967813976 0039313639 63931 11718 1831338 003 00262 1908
1lkungan 8
30mm 0317 000017 1913134421 0039794919 66983 11821 1831982 003 00262 1908
1lkungan 8
30mm 02 000016 1838099618 0040086476 6133 13238 1939441 003 00262 1907
1lkungan 8
30mm 0303 000016 1834763712 0040104489 6738 11868 1860028 003 00262 190
1lkungan 8
30mm 0344 00001 1668448623 0041180033 742 12346 1997036 003 00262 1908
1lkungan 8
30mm 013 00001 1634023993 0041269343 6074 12306 183817 003 00262 1908
1lkungan 8
30mm 011 000037 1273349341 0044036619 6329 11432 1778239 003 00262 190
8aLaraLa 6333 12072 1908




Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok 8

1.7 Grafik dan Analisa


Grafik 1.1 Log Hf vs Log Q untuk pipa lurus


Berdasarkan graIik LogHI vs LogQ dapat dilihat bahwa pertambahan HI berbanding
lurus dengan pertambahan Q. Selain itu dapat dilihat bahwa graIik pipa sirkuit biru
berada diatas pipa sirkuit abu-abu, karena kehilangan tinggi tekan pipa sirkuit biru
lebih besar dari kehilangan tinggi tekan pipa sirkuit abu-abu. !ipa sirkuit biru dengan
pipa sirkuit abu-abu memiliki perbedaan diameter pipa sirkuit, pipa sirkuit biru
memiliki diameter lebih kecil daripada pipa sirkuit abu-abu. Hal ini mengakibatkan
kecepatan pada pipa sirkuit menjadi berbeda juga dan menyebabkan adanya
perbedaan kehilangan tinggi tekan.







23
2
13
1
03
0
373 37 363 36 333 33 343
L
o
g

n
f
Log
Log nf Vs Log
plpa blru
plpa abuabu
Llnear (plpa blru)
Llnear (plpa abuabu)
Llnear (plpa abuabu)
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok 9

Grafik 1.2 FDarcy & Fblasius vs Re untuk pipa biru



Grafik 1.3 FDarcy & Fblasius vs Re untuk pipa abu-abu


Berdasarkan graIik Fblasius&Fdarcy vs Re pipa abu-abu dan pipa biru dapat dilihat
bahwa Fdarcy memiliki nilai yang lebih besar dari pada Fblasius sehingga berada
graIik Fdarcy berada diatas graIik Fblaisus dan graIik tersebut tidak berpotongan. Hal
ini disebabkan karena Blasius hanya memperhatikan karakteristik aliran(turbulen)
0
001
002
003
004
003
0 10000 20000 30000 40000
I
r
|
c
t
|
o
n
ke
Idarcy Ib|as|us Vs ke pada p|pa b|ru
lblaslus
ldarcy
ower (lblaslus)
ower (ldarcy)
0
01
02
03
04
03
06
0 3000 10000 13000 20000
I
r
|
c
t
|
o
n
ke
IdarcyIb|as|us Vs ke pada p|pa abu
abu
lblaslus
ldarcy
ower (lblaslus)
ower (ldarcy)
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

dan pipa dianggap licin. Dalam percobaan, Blasius memberikan korelasi antara Iaktor
gesekan pada pipa dengan bilangan Reynold untuk rentang 4000Re10
5
dalam
bentuk =
0316
Rc
1
4
. Selain itu, rumus tersebut digunakan hanya untuk pipa-pipa yang
bersiIat mulus sehingga I hanya bergantung pada Re. Darcy-Weisbach
memperhatikan karakteristik aliran dan pipa. Karakteristik pipa tersebut dapat berupa
ukuran tonjolan kekasaran pipa (1) dan diameter pipa sehingga Iaktor gesekan Darcy
tidak hanya bergantung pada bilangan Reynold. Selain itu dapat dilihat bahwa
bilangan Reynold pada pipa sirkuit biru lebih besar dari pipa sirkuit abu-abu. Hal ini
disebabkan perbedaan diameter pipa sirkuit, sehingga tejadi perbedaan kecepatan.
!ipa sirkuit biru memiliki kecepatan lebih besar dari pipa sirkuit abu-abu sehingga
bilangan Reynold pipa sirkuit biru lebih besar dari pipa sirkuit abu-abu. !enggunaan
rumus koeIisien gesekan Darcy-Weisbach lebih baik dari rumus Blasius karena
memperhitungkan gesekan pada pipa, tetapi dalam keadaan aliran sangat turbulen
(bilangan Reynold sangat besar) maka pipa dapat dianggap licin sehingga dapat
dipergunakan rumus Blasius.
















Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Grafik 1.4 Hperhitungan vs Hpengukuran untuk ekspansi


GraIik di atas menggambarkan perbandingan antara selisih tinggi tekan menurut
perhitungan terhadap selisih tinggi tekan menurut pengukuran. GraIik Dengan
Kehilangan Energi lebih mendekati GraIik ideal sedangkan GraIik Tanpa Kehilangan
Energi lebih jauh dari GraIik Ideal. Hal ini diakibatkan tidak dihitungnya pengaruh
perubahan geometri (ekspansi tiba-tiba) yang menyebabkan terjadinya kehilangan
tinggi tekan.













30
43
40
33
30
23
20
13
10
3
0
6 3 4 3 2 1 0
n
p
e
r
h
|
t
u
n
g
a
n
npengukuran
nperh|tungan VS npengukuran Lkspans|
Lanpa kehllangan energl
dengan kehllangan energl
ldeal
Llnear (Lanpa kehllangan
energl)
Llnear (dengan kehllangan
energl)
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Grafik 1.5 Hperhitunagn vs Hpengukuran untuk kontraksi


GraIik di atas menggambarkan perbandingan antara selisih tinggi tekan menurut
perhitungan terhadap selisih tinggi tekan menurut pengukuran. GraIik Dengan
Kehilangan Energi lebih mendekati GraIik ideal sedangkan GraIik Tanpa Kehilangan
Energi lebih jauh dari GraIik Ideal. Hal ini diakibatkan tidak dihitungnya pengaruh
perubahan geometri (kontraksi tiba-tiba) yang menyebabkan terjadinya kehilangan
tinggi tekan.













0
3
10
13
20
23
30
33
0 10 20 30 40
n

e
r
h
|
t
u
n
g
a
n
npengukuran
nperh|tungan Vs npengukuran kontraks|
Lanpa kehllangan energl
dengan kehllangan energl
ldeal
Llnear (Lanpa kehllangan
energl)
Llnear (dengan kehllangan
energl)
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

Grafik 1.6 K vs R/D


Kb adalah konstanta kehilangan tinggi tekan yang diakibatkan oleh perubahan
geometri sedangkan K
L
adalah konstanta kehilangan tinggi tekan yang diakibatkan
oleh perubahan geometri dan gesekan pipa lurus. Semakin besar jari-jari tikungan
maka semakin besar nilai K
L
.
GraIik di atas tidak terlalu terlihat bahwa nilai K
L
lebih besar dari Kb,tapi
kalau dari angka yang kami plot nilai Kl lebih besar dari Kb, walaupun perbedaannya
sangat kecil. Dari rumus K
L
dan Kb dapat dilihat :
Gesekan di tikungan pada pipa akan mempengaruhi nilai koeIisien kehilangan tinggi
tekan sehingga kehilangan tinggi tekan dipengaruhi oleh adanya gesekan pada
tikungan.

Untuk K
L

KoeIisien didepan h
I
adalah -
nR
2L
<
K
L
=

2
_
1
- _1 -
aR
2
_
]
]

Untuk K
B
KoeIisien didepan h
I
adalah 1
0
03
1
13
2
23
3
33
4
0 1 2 3 4 3 6 7

k]D
Vs k]D
kb
kl
LoLal
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

K
b
=

2
(
1
-(1)
]
)


Dari perbandingan masing-masing nilai koeIisien didepan h
I
, dapat ditarik hubungan
bahwa :

2
_
1
-_ -
n
I
_
]
] >

2
(
1
-()
]
)

sehingga K
L
~ K
B .



1.8 Kesimpulan dan Saran
1.8.1 Simpulan
1. Harga I Darcy-weisbach selalu lebih besar dari pada I blassius(pada pipa
kasar), hal ini diakibatkan karena pada I darcy-weisbach
memperhitungkan adanya gesekan dengan pipa karena kekasarannya
sedangkan pada I blassius tidak.
2. Besarnya kehilangan tinggi tekan:
a. !ada pipa lurus kehilangan tinggi tekan diakibatkan oleh adanya
gesekan antara Iluida dan penampang pipa, selain itu juga karena
adanya gesekan antara partikel Iluida itu sendiri
b. !ada kondisi ekspansi tiba-tiba, graIik dengan memperhitungkan
kehilangan energi lebih mendekati kondisi ideal. Hal ini menunjukan
bahwa pada kondisi sebenarnya, pipa tertutup yang mengalami
ekspansi tiba-tiba terjadi kehilangan energi.
c. !ada kondisi kontraksi tiba-tiba, graIik dengan memperhitungkan
kehilangan energi lebih mendekati kondisi ideal. Hal ini menunjukan
bahwa pada kondisi sebenarnya, pipa tertutup yang mengalami
kontraksi tiba-tiba terjadi kehilangan energi.
Lapoian Piaktikum Kehilangan Tinggi Tekan

Lapoian Piaktikum Kelompok

d. !ada percobaan tikungan ,harga K
L
~ K
B
. karena nilai K
L
dipengaruhi
oleh gesekan dan perubahan geometri, sedangkan K
B
hanya
dipengaruhi oleh perubahan geometri saja.



1.8.2 Saran
1. !engambilan data percobaan dilakukan lebih banyak untuk memperkecil
kesalahan.
2. Terlebih dahulu membuang udara yang masih ada dalam piezometer
dengan baik.

1.9 Referensi
O A soedradjat S.1983.Mekanika Fluida & Hidrolika. Bandung. Nova
O unson, Bruce R. 2002. Mekanika Fluida Jilid I Edisi Keempat. Jakarta:
Erlangga

You might also like