You are on page 1of 13

BAB I

PEMBAHASAN LATAR BELAKANG Latar belakang pembuatan alat ini adalah karena kami ingin melakukan percobaan sesederhana mungkin dalam membuat alat percobaan mengenai Elektromagnetik.dengan mengunakan alat dan bahan yang sederhana dan mudah di temui dalam kehidupan sehari-hari,siswa-siswi tidak akan merasa repot untuk membuat alat tersebut,Dengan cara pembuatan yang sederhana pula tetapi tidak melenceng dari teori.Jikalau siswa-siswi akan atau ingin membuat alat percobaan tersebut tidak akan mendapat kesulitan mengenai cara pembuatan alat tersebut dan dengan mudah menarik kesimpulan yang dapat di ambil ketika membuat dan mengamati alat percobaan tersebut.

TUJUAN Mengetahui induksi Elektromagnetik Membuktikan bahwa energi Elektromagnetik dapat membuat gumparan tembaga berputar Mengetahui aliran induksi Elektromagnetik Membuktikan Bahwa banyaknya jumlah gumparan tembaga berpegaruh pada putaran tembaga

RUMUSAN MASALAH Apa yang dimaksud dengan elektromagnetik? Apa saja parametr yang digunakan pada metode elektromagnetik? Apa yang dimaksud dengan induksi Elektromagnetik? Mengapa gumparan tembaga dapat berputar?

BAB II
LANDASAN TEORI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK Induksi elektromagnetik ialah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu penghantar akibat adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar tsb. Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi atau arus imbas Gaya gerak listrik induksi

Kesimpulan Farad terkait Elektromagnetik juga memperkenalkan suatu besaran yang dinamakan fluks magnetik. Fluks magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya magnet yang mempengaruhi Indusksi Elektromagnetik. Farad kemudian menuliskannya dalam sebuah perumusan = B A cos = fluks magnetik (weber atau Wb) B = induksi magnetik (Wb/m) A = luas penampang (m) cos = Sudut antara induksi magnet dan normal bidang

Sehingga

dari

perumusan

diatas

dapat

diketahui

bahwa

Induksi

Elektromagnetik dapat dilaksanakan dalam berbagai metode yakni: a. Menggerakkan loop / penghantar di dalam medan magnet sehingga menghasil perubahan luas penampang. b. Menggerakkan terhadap batang magnet sehingga

kumparan

menghasilkan perubahan garis garis gaya magnet (B).

c. Kumparan / penghantar berputar pada medan magnet yang menghasilkan perubahan sudut. ().

Induksi Diri Pada Selenoida Pada Elektromagnetik kita mengenal bahwa selenoida atau kumparan yang dialiri arus listrik dapat menimbulkan sebuah medan megnet permanent lengkap degan kutubnya. Sehingga jika terjadi perubahan arus listri yang mengaliri selenoida maka pada kumparan juga akan terjadi perubahan fluks magnetik. Perubahan fluks

magnetik inilah yang disebut sebagai induksi diri. Oleh karena itu selenoida disebut sebagai induktor. Besar perubahan fluks magnetik sebanding dengan perubahan arus listrik pada selenoida tersebut, sehingga dapat dirumuskan: = -L ( i / At) = ggl induksi diri (volt) i / t = perubahan kuat arus tiap satuan waktu L = induktansi diri (henry) Kemudian L dapat dirumuskan lebih lanjut dalam persamaan

L = ( N A ) / l = 4.10 Wb/A/m N = jumlah lilitan A = luas penampang inductor

l = panjang inductor (m)

GGL Induksi Istilah GGL Induksi sering kita dengar dalam metode Induksi Elektromagnetik dengan menggerakkan batang magnet dalam kumparan. Ketika kutub utara batang magnet digerakkan masuk kedalam kumparan, maka jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat pada kumparan akan

bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis gaya pada ujung-ujung kumparan inilah yang dinamakan Gaya Gerak Listrik (GGL) Induksi. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL Induksi. Namun, jarum galvanometer yang dihubungkan pada kumparan hanya bergerak saat magnet digerakkan keluar masuk kumparan. Sehingga Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, maka di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik. - Penyebab Terjadinya GGL Induksi a) Kutub utara batang magnet digerakkan masuk kedalam kumparan

b) Kutub utara batang magnet digerakkan keluar dari dalam kumparan Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan,

jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan

c) Kutub utara batang magnet diam di dalam kumparan Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet di dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garisgaris gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi.

- Faktor yang Mempengaruhi Besar GGL Induksi a. Kecepatan gerakan magnet atau kecepatan perubahan jumlah garisgaris gaya magnet. b. Jumlah lilitan kumparan. c. Medan magnet. Faktor tersebut dirumuskan dalam sebuah persamaan = -N ( / t ) = ggl induksi (volt) N = jumlah lilitan (tanda negative didapatkan dari pernyataan Hukum Lenz) / t = laju perubahan fluks magnetic - Second Right-Hand Rule Sesuai dengan hukum Lenz maka akan induksi magnet yang menantang dapat arus sumber. Arah induksi magnet (B) ini digunakan untuk menentukan arah timbul

induksi yakni dengan menggunkan second right-hand rule, seperti pada gambar disamping. Ibu jari sebagai arah arus induksi, sedangkan empat hari lain sebagai arah B. GGL Induksi Pada Penghantar yang Bergerak Dalam Medan Magnet Penghantar yang bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan (v) akan menyapu luasan yang terus berubah. Perubahan luas inilah yang menyebabkan terjadinya induksi magnetik pada ujung-ujung penghantar. Induksi magnetik ini juga disebut sebagai GGL Induksi. Perumusan GGL Induksi yang terjadi pada penghantar yang bergerak dalam medan magnet dinyatakan sebagai berikut: = B l v sin = ggl induksi (volt) B = induksimagnet (Wb/m)

l = panjang penghantar (m) v sin = kecepatan gerak penghantar terhadap medan magnet (m/s)
- Fourth Right-Hand Rule Ketika Induksi Elektromagnetik diperoleh dengan cara menggerakkan loop, maka arah dari arus listrik yang dihasilkan dapat ditentukan dengan menggunkan Fourth Right-Hand Rule (seperti gambar samping). Ibu jari

sebagai arah gerak penghantar, empat jari lain sebagai arah induksi magnet, sedangkan telapak sebagai arah Gaya Lorentz. GGL Induksi Pada Generator Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk melakukan induksi elektromagnetik. Salah satunya adalah dengan memutar penghantar / kumparan pada medan magnet. Prinsip inilah yang digunakan dalam pross kerja generator. metode ini adalah induksi magnet yang dihasilkan dari perubahan sudut. Besar GGL Induksi dapat ditentukan dari rumus sebagai berikut: =NBA = ggl induksi (volt) N = jumlah lilitan B = induksi magnet (Wb/m) A = luas penampang (m) = kecepatan sudut penghantar (rad/s)

BAB III
Penelitian

Alat dan Bahan 1. 2. 3. 4. 5. Kabel (50 cm) Kawat Tembaga Kawat Besi Magnet Batrai 6. Papan Kayu 7. Saklar 8. Selotip 9. Paku Payung 10. Penjepit Buaya

Langkah Kerja 1. Potong ujung kulit kabel sehingga tembaganya terlihat 2. Pasang salah satu ujung kabel dengan penjepit buaya 3. Lilitkan ujung tembaga pada ujung kutub batrai lalu selotip tembaga tersebut 4. Kemudian buatlah kawat tembaga membentuk cincin di tengahnya seperti gambar dibawah 5. Jepitkan kedua kawat pada penjepit buaya dengan tinggi yang sejajar seperti gambar dibawah 6. Lalu pasang kawat tembaga kelubang kawat sebagai penahannya 7. Taruh magnet dibawah kawat tembaga 8. Jika anada mengikuti langkah langkah ini dengan benar maka kawat tembaga akan berputar

Pembahasan Kumparan yang dialiri arus listrik berubah menjadi magnet disebut Elektromagnet.Berbicara tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan tentang listrik. Pernyataan tersebut telah dibuktikan dalam percobaan. Misalnya ; bila sebuah kompas diletakkan dekat dengan suatu penghantar yang sedang dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan bergerak pada posisi tertentu seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini. Induksi Elektromagnetik pada lilitan kawat di penghantar Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. Ini berarti bahwa gerakan kompas seperti pada percobaan di atas adalah akibat adanya medan magnet yang dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat penghantar. Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat medan magnet pada elektromagnet : Mengaliri kawat dengan listrik Cara ini dilakukan dengan cara mengaliri kumparan dengan listrik. Kumparan tersebut akan menjadi magnet tidak tetap (buatan atau remanen). Karena inti kawat menjadi magnet, maka inti kawat itu akan menghasilkan medan magnet. Dilain pihak kumparan juga akan menghasilkan medan magnet pada arah yang sama pada inti besi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penguatan medan magnet. Penguatan medan magnet diperoleh dari penjumlahan medan magnet yang dihasilkan oleh besi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh kumparan.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan Dari hasil percoobaan tersebut kita dapat mengetahui bahwa listrik dapat menghasilkan magnet, dan dari praktek yang telah dilakukan kita dapat menyimpulkan semakin banyak lilitannya maka semakin besar pula magnet yang mengalir hal itu bisa kita lihat dengan semakin bertambah cepatnya kumparan kawat tembaga, dan besarnya magnet juga dipengaruhi oleh sumbernya (batrai), semakin besar sumber atau semakin banyak batrai yang kita gunakan maka semakin besar pula magnet yang ada di kumparan.

Saran Saran saya bagi teman teman, rangkaian tersebut tidak mengharuskan kita untuk membeli, tetapi kita bisa mendapatkan bahan bahannya dengan cara mencari bahan-bahan bekas yang ada di sekitar kita, karena fisika selalu ada dimana saja dalam kehidupan kita sehari hari.

MAKALAH
Induksi Elektromagnetik
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran

Fisika

DISUSUN OLEH : BENI S.R. HALWATI NORWAHYU RISNI

SMA NEGERI 8 BALIKPAPAN 2011

You might also like