You are on page 1of 3

Motif ukiran mengenal adanya stilasi.

Stilasi mempunyai arti perubahan bentuk atau penyederhanaan bentuk aslinya menjadi bentuk gambar lain yang dikehendaki. Hampir sebagian besar motif ukiran tradisional telah mengalami perubahan bentuk dari objek aslinya, oleh karena itu motif ukiran tradisional dapat dikatakan motif stilasi. Stilasi pada ukiran tradisional yang sering digunakan adalah stilasi pada bentuk daun dan bentuk buah. Pada gambar di atas adalah contoh bentuk stilasi daun dan buah. Stilasi tersebut mengambil bentuk dari motif Jepara. Bentuk ukiran daun motif Jepara selalu bergerombol. Setiap ukiran daun berbentuk segi tiga dan relung (daun pokok) berpenampang prisma segitiga. Bentuk buah pada motif Jepara seperti buah anggur atau buah wuni. Bentuk daun dan buah setiap motif dapat berbeda-beda sesuai dengan kekhasan yang ada pada motif ukiran tersebut. Sedangkan gambar di atas hanyalah salah satu contoh saja, dari sekian banyak ciri khas motif ukiran yang ada.

MOTIF JEPARA CIRI-CIRI UMUM DAN KHUSUS: Bentuk bentuk ukiran daun pada motif ini berbentuk segitiga dan miring. Pada setiap ujung daun biasanya terdapat bakal bunga ataupun buah dengan bentuk melingkar. Bentuk lingkaran ini tidak hanya tunggal, tetapi bentuknya lebih dari satu atau bertingakat. Lingkaran pada pangkal lebih besar, semakin ke ujung semakin mengecil. Ada juga bakal bunga atau buah berbentuk lingkaran besar yang dikelilingi beberapa lingkaran kecil. BENTUK MOTIF : 1. DAUN POKOK. Daun pokok motif ini mempunyai corak tersendiri, yaitu merelung-relung dan melingkar. Pada penghabisan relung tersebut terdapat daun yang menggerombol. Bentuk ukiran daun pokok merelung-relung ini bila diiris berpenampang prisma segitiga. 2. BUNGA DAN BUAH. Bunga dan buah pada motif Jepara ini berbentuk cembung (bulatan) seperti buah anggur atau buah wuni yang disusun berderet atau bergerombol. Bunga ini sering terdapat pada sudut

pertemuan relung daun pokok atau terdapat pada ujung relung yang dikelilingi daundaunnya,sedangkan bunganya mengikuti bentuk daunnya. 3. PECAHAN. Pada pecahan ukiran daun motif ini terdapat 3 pecahan garis yang mengikuti arah bentuk daun, sehingga tampak seperti sinar. 4. KETERANGAN: Ukiran motif Jepara ini kebanyakan alas atau dasarnya dibuat tidak begitu dalam,bahkan sering dibuat dengan dasar (tembus), ukiran ini sering disebut ukiran krawangan atau ukiran dasar tembus. Ukiran motif Jepara ini sering dipakai untuk menghias barang-barang kerajinan.

You might also like