You are on page 1of 68

Daftar Isi :

Artikel :
3 Bagaimana Memasang Tampon Pada Epistaksis?
6 Venaseksi
9 Bagaimana Memperlakukan Pasien Kecil?
12 Prosedur Pengambilan Pap Smir Dalam Kamar Praktek
14 Pengambilan dan Pengiriman Bahan Pemeriksaan Mikrobio-
logik
16 Penggunaan Kompres Terbuka Dalam Dermatologi
18 Pasien Dengan Kedaruratan Psikiatrik
22 Penatalaksanaan Pneumotoraks di Dalam Praktek
26 Pemeriksaan Radiologik Toraks

29 Obat Anti Inflamasi Non Steroid: Pemilihan dan Keterbatas-


Karya Sriwidodo
annya
32 Piroksikam: Obat Anti Inflamasi Non Steroid Baru
35 Toksoplasmosis di Irian Jaya: Suatu Pengamatan Serologis
38 Penatalaksanaan Gagal Jantung Pada Anak
42 Gambaran Histologik Biopsi Endometrium Pada Wanita
Pasangan Infertil Primer
45 Masalah Anestesia Pada Trauma Maksilofasial
50 Pengobatan Hipermenore Dengan Asam Traneksamik
52 Perkembangan Penerapan Bioteknologi dan Rekayasa Genetik
Dalam Kesehatan
56 Ibu "Kangguru" di Bogota, Kolumbia

58 Perkembangan : Hepatitis Delta: Penyakit Baru

59 Hukum & Etika :Tepatkah Tindakan Saudara?


61 Hasil Angket CDK 1985
63 Catatan Singkat
64 Humor Ilmu Kedokteran
Tulisan dalam majalah ini merupakan pandang- 66 Ruang Penyegar dan Penambah Ilmu Kedokteran
an/pendapat masing-masing penulis dan tidak
selalu merupakan pandangan atau kebijakan 67 Abstrak-abstrak
instansi/lembaga/bagian tempat kerja si penulis.
Dr Sardjono Soedjak
Lab THT Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/
UPF THT RSUD Dr Soetomo, Surabaya

Karena epistaksis (perdarahan hidung) merupakan keadaan ikat dan disisakan talinya sepanjang 30 cm (sebanyak 4
darurat, maka harus dihentikan dengan segera. Apapun penye- buah). Tali ini berguna ketika memasangnya kelak: me-
babnya dapat dicari dan dihilangkan pada lain kesempatan, masukkan depper ke nasofaring.
karena untuk pemeriksaan lengkap memerlukan waktu. 8. Alat penghisap (suction) — kalau ada — untuk menghisap
Di bawah ini akan diberikan petunjuk praktis cara menghenti- darah di kavum nasi sehingga pemasangan tampon lebih
kan epistaksis dari yang ringan sampai yang berat dengan me- mudah sebab lapangan pandangan agak bersih.
masang tampon. Metode penyampaian yang kami pakai ialah
secara 'Instruksi kerja' dari buku manajemen, di mana tindak- OBAT-OBAT YANG DIPERLUKAN
an-tindakan dibagi atas langkah -langkah penting disertai 1. Suntikan antikoagulan.
dengan petunjuk bagaimana dan penjelasan singkat mengapa 2. Larutan tetrakain atau lidokain efedrin 1 % yang berguna
dilakukan tindakan tersebut. untuk membasahi kapas: sebagai anestesi dan vasokonstrik-
tor.
ALAT-ALAT YANG PERLU DISIAPKAN Langkah-langkah untuk memasang tampon pada epistaksis
1. Lampu kepala, supaya kedua tangan kita bebas memegang dapat disingkat pada petunjuk di bawah ini.
alat dan lain-lain. Kalau tidak ada, perlu lampu senter biasa
yang dipegang orang lain.
2. Spekulum hidung.
3. Pinset bayonet atau knee pincet untuk memasang tampon.
4. Kapas digunting atau dilipat-lipat ukuran 11⁄2 x 6 cm; tebal
% cm.
5. Kain kasa, ukuran 6 x 15 cm yang dilipat -lipat menjadi se-
macam kerucut (= sprot/es). Untuk cepatnya dapat dibuat
dengan memegang dengan dua jari di tengahnya, dan sisa
kain kasanya dipilin, (jawa: diplirid). Sprot/es ini dapat pula
dimasak dengan boorzalf.
6. Tampon boorzalf.
Tampon pita panjang yang dimasak dengan boorzalf.
Cara membuat tampon pita ini; dengan melipat menjadi
pita selebar 6 — 8 mm dari gulungan kain kasa selebar
5 cm.
7. Tampon Belloque: dibuat dari depper (lipatan kain kasa)
yang padat sebesar 3 — 5 cm diameternya. Depper ini di -

Cennin Dunia Kedokteran No. 38 1985 3


4 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985
Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 5
PENDAHULUAN iris (ujung tajam & bengkok, beberapa jarum logam yang
Tidak jarang seorang penderita memerlukan infus. Untuk berujung tumpul dengan berbagai ukuran diameter, 1 buah
itu, biasanya dikerjakan venapungsi dengan jarum yang lang- klem duk.
sung ditusuk dalam suatu vena perifer; misalnya vena dorsum
manus atau vena temporalis. Dengan menggunakan "wing
needle" atau "abbocath T" pada bayi dan anak, umumnya
venapungsi sudah berhasil baik 1 . Venapungsi tidak memerlu-
kan alat banyak dan sudah dapat dilakukan oleh seorang
perawat.
Cara lain untuk infus ialah venaseksi, yang biasanya meng-
gunakan Vena Saphena magna di maleolus medialis karena
letaknya cetek, di atas tulang dan mempunyai tunica mus-
cularis mucosae tebal sehingga bila dibuka tidak mengempis.
Vena-vena lain yang dapat dipakai untuk venaseksi misalnya
venabasiler (tengah voler fossa cubiti), dan vena cephalis
(lateral voler fossa cubiti), tetapi kesulitannya terletak dekat
arteri dan dindingnya tipis sehingga bila dilubangi menjadi
pipih seperti pita yang mudah robek untuk dimasukkan jarum
Iogam. Venaseksi dikerjakan oleh dokter dan memerlukan
persiapan; beberapa komplikasi dapat terjadi seperti trombo-
flebitis, sepsis, iskemia dan gangren, serta emboli udara yang
dapat membahayakan jiwa penderita 2 . Oleh karena itu, vena-
seksi baru dapat dibenarkan jika usaha venapungsi tidak ber-
hasil yang biasanya terjadi pada kolaps sirkulasi perifer 3 .
Tujuan makalah ini untuk mengingatkan kembali beberapa
hal yang berkaitan dengan venaseksi.
PERSIAPAN VENASEKSI
Venaseksi merupakan suatu operasi kecil dan harus dikerja-
kan dalam kamar tindakan supaya dapat bekerja steril dan
tenang. Orang tua atau keluarga penderita tidak diperkenan-
kan menyaksikannya. Untuk menjalankan tujuan venaseksi
(VS) sampai selesai harus disiapkan :
1. Alat-alat VS yang terdiri atas 1 scalpel, 2 buah pinset vena
(ujung tumpul dan bengkok), 2 buah klem arteri, 1 gunting

6 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


2. duk, semprit, kain kasa, benang sutera, sarung tangan se-
muanya steril.
kapas, verban, plester, bengkok ("nierbekken").
3. meja operasi, lampu sorot, meja kecil untuk meletakkan
alat-alat VS, bidai yang telah dibungkus kain + kapas
dengan ukuran panjang cukup untuk fiksasi kedua sendi
lutut dan sendi pergelangan kaki, standar infus yang tinggi-
nya dapat diatur, saluran infus dan cairan infus.

TEKNIK VENASEKSI
Umumnya venaseksi dikerjakan oleh dokter dengan bantu-
an seorang perawat. Sementara dokter mencuci tangannya
dengan sabun dan sikat di bawah air mengalir selama 10
menit, perawat menyiapkan semua keperluan VS. Dipilih
ukuran bidai yang sesuai dengan besarnya penderita, lalu
kakinya difiksasi pada bidai dengan verban demikian rupa
jangan sampai sirkulasi tertekan. Di atas meja kecil yang ber-
alas duk steril diletakkan semua alat VS yang kemudian di-
tutupi lagi dengan duk steril lain.
Setelah selesai mencuci tangan, dokter menggunakan
sarung tangan steril lalu kulit daerah maleolus medialis di-
desinfeksi mula-mula dengan yodium segar 3% kemudian
dengan alkohol 70%. Sekarang tempat insisi ditentukan di
anterior pertengahan maleolus medialis yang ditandai garis
oleh jarum kulit sepanjang 0,5—1 cm. Daerah operasi dilin-
dungi duk steril yang dijepit dengan klem duk, sedemikian
rupa sehingga daerah operasi saja yang terbuka. Di sekitar
lokasi insisi, kulit diinfiltrasi dengan procain 1- 2 ml mulai
dari lapisan intradermal sampai subkutis. Sesudah itu pada
tanda garis tadi, dengan scalpel dikerjakan insisi kulit me-
lintang sepanjang 1 cm.
Jaringan ikat dan lemak subkutis dibebaskan sepintas lalu
dengan pinset vena berujung tumpul dan bengkok yang se-
terusnya dimasukkan sampai tulang tibia, dan dengan ujung
pinset diarahkan ke maleolus medialis semuanya digait ke
permukaan dan vena yang dicari akan ikut terangkat, lalu
dengan kedua pinset vena, vena dibersihkan dari jaringan

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 7


sekitarnya sepanjang 1—2 cm. Vena yang nampak putih jarum -saluran infus difiksasi rapih dengan plester.
mengkilat dengan aliran darah dari distal ke proksimal berada Untuk bayi-bayi kecil digunakan "micro -drips " (1 ml =
sekarang di atas kedua pinset vena. Vena bagian distal diikat 60 tetes).
mati dan benangnya dijepit dengan klem arteri sedangkan Dalam melakukan venaseksi, faktor - faktor di bawah ini
vena bagian proksimal untuk sementara mendapat ikatan perlu diperhatikan :
longgar. • Menghindari pemakaian vena daerah persendian karena
Selanjutnya, dengan gunting iris vena dilubangi kecil, mudah ekstravasasi.
sebaiknya di dinding atas karena dengan cara ini jarum vena- • Pada anak kidal, venaseksi sebaiknya pada tungkai kanan.
seksi lebih mudah dapat dimasukkan daripada melubangi • Cairan infus sebaiknya sesuai dengan suhu ruangan.
vena dinding lateral yang menyebabkan vena lebih mudah • Cairan infus dan set infus yang tidak bebas pirogen se-
putus. ring menyebabkan demam tinggi. Untuk menghindari hal
Dewasa ini sudah lazim dipakai cairan infus dalam botol ini, alat-alat disterilkan dalam "autoclaaf" dengan peng-
plastik. Oleh perawat botol digantungkan pada standar infus, uapan sekurang -kurangnya 10 menit atau menyimpan di
penutup botol dikeluarkan dan didahului desinfeksi dengan tempat kering pada 180°C selama 1 jam.
alkohol jarum udara ditusuk di dinding botol bagian atas dan • Sayatan kulit sebaiknya agak distal sedikit dari pertengah-
ujung botol dlhubungkan dengan saluran infus. an maleolus medialis supaya apabila venaseksi gagal atau
Setelah vena dilubangi, dokter memilih jarum infus yang harus diulangi karena sesuatu sebab, vena yang sama masih
besarnya sekurang - kurangnya sama dengan diameter vena un- dapat dipakai dengan sayatan kulit yang baru kira-kira
tuk mencegah kebocoran; jarum ini disambung pada saluran 1 —2 cm proksimal dari sayatan pertama.
infus dan infus dicoba dijalankan untuk mengetahui apakah
jarum infus tersumbat atau tidak. Sesudah dipastikan jarum
infus tidak tertutup, saluran infus diklem oleh perawat dan
dokter masukkan jarum infus dengan cara mula-mula tegak
lurus ke lubang vena yang kemudian dengan hati-hati diarah-
kan ke dalam sesuai jalannya vena lalu didorong perlahan-
lahan sejauh-jauhnya. Sekarang dikontrol dulu apakah infus
sudah jalan lancar, kalau perlu tiang standar infus ditinggikan
dan posisi jarum diatur. Kemudian vena bagian proksimal
bersama jarum infus diikat mati, benang yang berlebihan
pada ikatan distal dan proksimal digunting, luka operasi di-
bubuhi bubuk antibiotik, ditutupi kasa steril dan akhirnya

8 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Bagaimana
Memperlakukan Pasien Kecil?

Memeriksa bayi dan anak-anak kecil merupakan problem tutup untuk dipegangnya. Katakan, " Saya tidak dapat me-
tersendiri. Mereka sering -sering tidak kooperatif, dan bila ter- nyuntik lagi sekarang."
lalu kecil belum dapat bicara. Malahan, sebagian besar dari Biasanya, anak akan memegang jarum suntik itu erat-erat,
mereka menjadi takut, menangis, dan tidak mau diperiksa. dan membiarkan kita memeriksanya dengan santai.
Untuk itu, para dokter atau perawat membutuhkan trik-trik
tertentu dalam menghadapi pasien- pasien kecil tersebut. Tentu REFLEKS
saja trik-trik itu berdasarkan pengalaman mereka dalam Untuk memperoleh refleks tendon yang baik, sering - sering
praktek. Nah, mungkin pengalaman mereka itu bermanfaat sulit bila anak tidak kooperatif. Untuk itu, suruh anak meme-
juga bagi kita. gang dua buah bola karet kecil; satu tangan memegang satu
STETOSKOP TERSENYUM buah bola. Berikan aba-aba dengan hitungan sampai lima.
Pada hitungan ke lima, anak harus melemparkan bola kuat-
kuat, dan pada saat itulah tes refleks kita lakukan. Biasanya
akan memberikan hasil yang baik.
INSPIRASI
Menyuruh anak untuk menarik napas dalam-dalam kadang-
kadang sulit, misalnya pada saat melakukan foto toraks.
Untuk itu, berikan balon padanya, dan suruh anak meniup
balon itu. Pada saat anak menarik napas untuk meniup balon,
lakukanlah pengambilan foto.

Ini adalah trik untuk mengubah stetoskop sehingga menarik


perhatian anak kecil. Buka diafragma stetoskop, gambarlah
wajah orang tersenyum pada logam di bawahnya. Pasang
kembali diafragma pada tempatnya, dan perhatikanlah ekspresi
anak yang gembira waktu stetoskop itu kita gunakan.
PEGANG JARUM SUNTIK
Biasanya anak takut disuntik sehingga tidak mau diperiksa.
Untuk meyakinkan mereka, berikan jarum suntik yang ter -

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 9


AUSKULTASI ANAK DI MANA SUARA BURUNG ?
Pada saat melakukan auskultasi, katakan begini: "Saya akan
mendengarkan suara dalam perut Upik, ada apa di dalamnya,
dan mengapa membuat sakit." Selama pemeriksaan, coba un-
tuk merasakan apa-apa yang telah di"makan"nya: "Adakah
roti di sana, saya tidak pasti apakah roti atau nasi, coba saya
dengar lebih teliti lagi ...." dan seterusnya. Dengan cara be-
gini, perut anak akan kendur sehingga memudahkan peme-
riksaan.
MENGHITUNG DENYUT NADI DAN PERNAPASAN
Bila anak tidak mau diam, bunyikanlah hitungan anda keras-
keras dengan irama yang turun naik. Ini akan menarik perhati-
an anak, dan sementara waktu mereka akan diam.
MENGUKUR SUHU TUBUH
Sebelum meletakkan termometer, berikan alat pengukur
waktu dari tabung gelas yang berisi pasir pada anak. Memper-
hatikan pasir-pasir turun dari atas ke bawah membuat anak
sibuk dan tenang.
MENYUNTIK BAYI

Bila anak menolak untuk diperiksa telinganya, cobalah trik


ini: Katakan pada anak anda mendengar suara burung dalam
telinganya, dan anda akan menemukannya dengan alat pencari
burung tersebut (otoskop).
Setelah pemeriksaan telinga gagal untuk menemukan bu-
rung, lanjutkan mencari ketenggorokannya.

MENGAMBIL SPESIMEN URIN


Untuk mengambil spesimen urin dari bayi wanita berusia lebih
kurang 7 bulan, masukkan ujung termometer ke dalam rek-
tumnya. Refleks mendorong termometer itu dari rektumnya,
sekaligus dapat mengeluarkan urinnya pula.

MANDIKAN BONEKA
Bila memandikan pasien - pasien kecil merupakan problem,
coba mandikan boneka atau mainan kesukaan lainnya ber-
sama mereka. Anda akan heran betapa cepat dan gembira me-
reka mandi bersama mainannya.
MENCARI VENA
Satu hal yang pasti: bayi merasa aman dalam pelukan ibunya. Vena pada bayi kadang - kadang tidak tampak. Agar dapat
Itulah sebabnya dianjurkan bila ingin menyuntik bayi, biar- terlihat, gunakan senter yang diletakkan pada telapak tangan
kan mereka dalam gendongan ibunya, daripada meletakkan atau kaki, sedangkan ruangan digelapkan. Ini memungkinkan
mereka di atas meja praktek. Bayi dipeluk rapat-rapat meng- kita melihat ekstremitas secara keseluruhan, dan sekaligus
hadap bahu ibunya. Pada saat itulah jarum segera disuntikkan. menemukan vena yang akan dicari. Teknik ini juga berguna
Jika pun bayi menangis, biasanya hanya sebentar, malah untuk membedakan massa kistik atau solid pada rongga perut
kadang- kadang tidak bereaksi apa-apa. bayi.

10 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


SIAPA MENANGIS ?
Sebuah cermin yang berukuran sedang dalam kamar praktek
merupakan mainan anak yang menarik. Bila anak menangis,
letakkan cermin di depannya sehingga anak dapat melihat
dirinya sendiri. Coba, perhatikanlah ekspresi anak kemudian.

MENYETIR SEPERTI AYAH


Bila ingin menimbang berat badan anak usia 2 — 4 tahun,
ide ini mungkin menolong. Letakkan stir mobil-mobilan pada
ketinggian yang dapat dicapai anak. Anak dengan mudah di-
suruh naik ke atas timbangan, dan menyetir mobil seperti
"ayah".

Cara lain lagi, berikan dahulu bayi susu botol seperti biasa-
nya. Pada botol yang lain, ujung dotnya telah diisikan obat.
Setelah bayi minum susu sebagian, ganti botolnya dengan yang
berisi obat, dan setelah habis tukar lagi dengan botol mula-
mula. Penggantian ini tidak akan begitu terasakan oleh bayi
karena ia masih lapar saat minum susunya sebagian.

(Kris)
Dari : Pediatricks, Hints for Helping Young Patients

LIHAT, DENGAR RABA


Ini merupakan trik-trik yang berguna dalam menghadapi
pasien -pasien kecil.
1. Usahakan mata kita sejajar dengan mata anak, walaupun
mungkin kita harus duduk di lantai.
2. Sebelum memeriksa, sentuhkan alat-alat yang akan diguna-
kan seperti spatel, stetoskop, otoskop pada diri anda sen-
diri, ibunya, dan tangan anak. Ini untuk menunjukkan
bahwa alat-alat tersebut tidak menyakitkan.
3. Main-main menjadi "dokter" pada anak yang sudah agak
besar, akan memberanikan dirinya sendiri apabila akan di-
periksa oleh dokter.

MEMBERIKAN OBAT
Bila susah meminumkan obat pada bayi, masukkan obatnya
ke dalam semprit tanpa jarum. Ujung semprit dimasukkan ke
dalam mulut bayi. Waktu bayi mengisap, tekan semprit per-
lahan-lahan seperti hendak menyuntik.

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 11


Prosedur Pengambilan Pap Smir
Dalam Kamar Praktek
Dr. Soepardiman
Subbagian Sitopatologi,
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta

PENDAHULUAN
Pap smir adalah salah satu tindakan diagnostik dalam me-
nemukan sedini mungkin terjadinya kanker leher rahim. Cara
pengambilannya sangat mudah dan tidak memerlukan peralat-
an yang rumit dan mahal 1,2 .
Secara anatomi, serviks uteri terdiri dari ektoserviks yang
mempunyai epitel skuamosa, endoserviks yang dilapisi epitel
toraks, dan di antara kedua jenis epitel ini terletak daerah
sambungan skuamokolumner. Daerah sambungan skuamo-
kolumner ini sangat penting dalam deteksi kanker leher rahim.
Keganasan pada tingkat dini dapat berupa displasia ringan,
sedang, berat sampai karsinoma in situ 1,2 . Sedangkan keganas-
an lanjut terbanyak berupa karsinoma skuamosa, sedangkan
adenokarsinoma serviks mempunyai angka kejadian yang
kecil. Perubahan dari displasia sampai terjadi karsinoma
invasif dapat terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun, se-
6. Tabung berisikan larutan fiksasi alkohol 96%.
hingga menemukan keganasan yang masih terbatas dalam
epitel sangat penting dan dapat ditentukan penatalaksanaan-
nya. Karsinoma invasif mempunyai angka kematian yang CARA PENGAMBILAN SEDIAAN
tinggi. 1. Isi formulir dengan lengkap dan sesuaikan dengan nomor
urut pengambilan
ALAT YANG DISEDIAKAN 2. Dipasang spekulum cocor bebek untuk menampilkan
1. Formulir konsultasi sitologi serviks.
2. Spatula Ayre yang dimodifikasi 3. Spatula Ayre yang telah dimodifikasi dengan ujung yang
panjang guna mencapai sambungan skuamokolumner1,
diusap 360° pada permukaan serviks.
4. Spatula kemudian digeserkan pada gelas sediaan yang telah
diberikan label dengan pinsil gelas pada sisi kirinya. Peng-
3. Gelas sediaan yang pada salah satu sisinya telah diberikan geseran meliput setengah panjang gelas sediaan, dan hendak-
tanda/label. nya digeserkan sekali saja — jangan diputar beberapa kali —,
karena akan menyebabkan kerusakan sel.

12 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


5. Kanalis endoserviks diusap dengan menggunakan kapas lidi. 6. Kaca sediaan kemudian segera dimasukkan dalam larutan
Kapas lidi ini digeserkan pada kaca sediaan di atas dengan fiksasi, yang biasanya dipakai alkohol 96%. Sediaan se-
arah berlawanan dengan arah pengambilannya. yogyanya berada dalam larutan fiksasi minimal selama 10
menit.
7. Sediaan kemudian dikeringkan dengan menggunakan penge-
ringan udara. Bila fasilitas pewamaan jauh dari tempat
praktek, sediaan dapat dimasukkan dalam amplop/pem-
bungkus yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah.
Dengan pengambilan sediaan yang baik, fiksasi dan pewama-
an sediaan baik serta pengamatan mikroskopik yang cermat,
merupakan langkah yang memadai dalam menegakkan diagno-
sis.

SIMPOSIUM NYERI KEPALA MUKTAMAR NASIONAL IKATAN DOKTER INDONESIA


Hari : Sabtu, 23 November 1985 KE XIX
Jam : 08.00 s/d selesai Bandung 9 — 11 Desember 1985
Tempat : Mahkota Ballroom Tema Muktamar: "Meningkatkan pelayanan profesi Kedokter-
Hotel Bumi Hyatt an untuk menunjang sistem Kesehatan Nasional".
Jl. Jendral Basuki Rakhmat 124-128
Surabaya Tempat : Gedung Pusat Pengembangan Teknologi Mineral.
Diselenggarakan bersama oleh J1. Jend. Sudirman — Bandung
— Ikatan Dokter Ahli Saraf Indonesia (IDASI) Acara — Sidang Organisasi
Cabang Surabaya — Sidang Ilmiah/Simposium
— Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf — Sidang Pengarahan
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga — Pameran
RSUD Dr. Soetomo, Surabaya — Kegiatan Sosial
Sekretariat . PANITIA SIMPOSIUM NYERI KEPALA 1985 — Kegiatan Olahraga
d.a. . Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran — Wakil dari 128 Cabang IDI.
Peserta
Universitas Airlangga RSUD Dr. Soetomo. — Wakil dari 12 Wilayah IDI.
J1. Dharmahusada 6-8 — Wakil dari 20 Perhimpunan Dokter Ahli.
Telp. 40061 Pesawat 162 Masing -masing mengirimkan 3 orang wakil sebagai
Surabaya — 60286 peserta dan maksimal 3 orang sebagai peninjau.
Biaya pendaftaran : Rp. 10.000,—/orang.
Alamat Sekretariat: Lab/UPF Telinga Hidung Tenggorok
Fak. Kedokteran Unpad./R.S. Hasan
Sadikin
Jl. Pasteur no. 38 — Bandung
Tilp. 84953, 84954, 84955
Psw. 256 — 327.

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 13


PENDAHULUAN b. Umur. Umur menentukan pola kuman (aerob/anaerob)
Pemakaian anti-mikroba yang tidak rasional dalam menanggu- yang terdapat pada mukosa bagian tubuh tertentu (sa-
langi penyakit infeksi, serta kurangnya kerja-sama yang baik luran pernafasan, saluran pencernaan dan saluran genital).
antara para klinisi dan para mikrobiologiwan itu merupakan Kuman-kuman penghuni mukosa tersebut ,bersifat ko-
mensal yang oportunis1 .
salah satu dari sekian banyak faktor penyebab timbulnya
c. Alamat penderita. Ini erat hubungannya dengan penya-
strain-strain kuman yang bersifat multi-resisten. dan timbulnya
kit-penyakit endemik pada sesuatu daerah.
kasus-kasus Pseudo Membranous Colitis (PMC).1-3 rajat laju
d. Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan. Data
terjadinya kedua hal tadi di suatu negara, sejalan dengan dera-
ini penting khususnya untuk bahan yang berasal dari
jat kerja sama yang terjalin di antara para klinisi dan para
penderita infeksi oleh kuman anaerob. Dengan dike-
mikrobiologiwan yang terdapat pada negara tersebut 4 .
tahuinya data ini, maka dengan tepat dapat diketahui
Adalah tidak benar apabila ada yang mengatakan: "nilai
serta mutu dari suatu hasil pemeriksaan mikrobiologik diten- mcngenai derajat kesegaran bahan yang akan diperiksa.
tukan seluruhnya oleh mikrobiologiwan dengan ilmu serta Data ini pula kelak yang akan dipakai sebagai dasar me-
sarana laboratorium yang dimilikinya". nerima atau menolak sesuatu bahan pemeriksaan oleh
Untuk menegakkan diagnosis mikrobiologik penyebab laboratorium. Penolakan terhadap sesuatu bahan peme-
riksaan mikrobiologik oleh suatu laboratorium, terpaksa
suatu infeksi oleh kuman-kuman anaerob, peranan para klinisi
dilakukan apabila ternyata bahan pemeriksaan tersebut
serta paramedis lainnya yang terdapat di luar lingkungan
mikrobiologi adalah sangat menentukan. Hasil pemeriksaan telah terlalu lama berada di luar tubuh. Hal tersebut di-
mikrobiologik yang cepat dan tepat, serta bila mungkin di- lakukan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,
lengkapi pula dengan hasil uji-coba kepekaan kuman terhadap misalnya timbulnya hasil pemeriksaan yang bernilai ne-
gatif palsu.
bermacam anti-mikroba yang terdapat di peredaran pada
e. Jenis bahan pemeriksaan.
waktu itu, merupakan suatu hasil pemeriksaan mikrobiologik
f. Lokasi asal bahan pemeriksaan pada tubuh. Infeksi endo-
yang ideal. Hasil tersebut, tidak saja membantu para klinisi
gen yang disebabkan oleh kuman-kuman anaerob non-
dalam menanggulangi penyakit-penyakit infeksi, tetapi juga
akan membantu mencegah atau setidak-tidaknya memper- clostridium pada bagian tubuh atas dan bagian tubuh
lambat timbulnya kedua hal yang tidak kita inginkan yang bawah, pola kuman penyebabnya berbeda. Tiap kuman
tersebut di atas5 . anaerob memiliki kekhususan pula dalam cara meng-
Untuk mewujudkan hasil pemeriksaan mikrobiologik yang asingkannya.
ideal dalam rangka menanggulangi atau memperlambat timbul- g. Jika mungkin, menyertakan juga mengenai jenis jenis
nya strain-strain kuman yang bersifat multi resisten, serta obat khususnya obat-obat anti-mikroba yang pernah
timbulnya kasus P.M.C., beberapa hal tersebut di sebelah ini dipergunakan oleh penderita. Data-data ini perlu diserta-
perlu mendapatkan perhatian dari para klinisi serta paramedis kan mengingat pada akhir-akhir ini kasus diare dan
lainnya 6 : P.M.C. sebagai akibat pemakaian anti-mikroba yang ti-
1. Pendataan mengenai penderita, jenis bahan, lokasi/waktu dak rasional, banyak terjadi tidak hanya di negara-negara
pengambilan bahan : berkembang, tetapi juga di negara-negara maju. Untuk
a. Nama, jenis kelamin. mengasingkan kuman penyebabnya (Clostridium de-

14 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


fficile), dituntut mempergunakan perbenihan dan cara c. Dengan mempergunakan gaskit anaerobic-jar, apabila
7-9
kerja yang khusus bahan dalam transportasinya membutuhkan waktu
2. Persyaratan umum yang minimum harus dipenuhi pada yang lama.
waktu pengambilan bahan pemeriksaan yang berasal dari
penderita infeksi oleh bakteri adalah :
a. Bahan pemeriksaan diambil sebaiknya sebelum penderita
mendapatkan pengobatan (khususnya obat-obat anti-
mikroba).
b. Pengambilan dilakukan secara aseptik, menjauhkan se-
jauh mungkin turut sertanya kuman-kuman kontaminan.
c. Bahan pemeriksaan yang telah .diambil, dimasukkan ke
dalam transpor medium, yang disesuaikan dengan jenis
kuman yang akan diasingkan, atau memasukkan ke da-
lam wadah-wadah yang bersih dari zat-zat kimia serta
steril.
Untuk keperluan isolasi kuman anaerob dari penderita
yang tersangka terinfeksi oleh kuman anaerob, di samping
cara-cara tersebut di atas diperlukan pula hal-hal yang ter-
sebut di bawah ini :
d. Bahan pemeriksaan yang baik adalah bahan yang dapat
diperoleh dengan cara aspirasi, dengan mempergunakan
jarum atau alat-alat lain.
— Aspirasi langsung, alat yang dipakai tidak melalui
daerah-daerah dimana ditemukan kuman-kuman yang
hidup sebagai flora normal, contoh bahan darah,
nanah dari luka tertutup (pada tubuh bagian luar);
cairan empyema, cairan otak, cairan peritoneal, dan
lain-lain; dari penderita infeksi saluran pernafasan
bagian bawah yang diambil dengan cara aspirasi
transtrakeal 10 (khusus untuk orang dewasa, bila di-
anggap perlu).
— Aspirasi yang dilakukan harus melalui daerah-daerah
yang hanya mengandung kuman (aerob/anaerob)
sebagai flora normal. Cara ini kurang baik, terutama
sekali apabila penyebab infeksi yang akan dicari
adalah kuman-kuman anaerob non-clostridium. Con-
toh adalah bahan pemeriksaan yang diambil dengan
cara bronkoskopi, kateterisasi dan lain-lain.
g. Bahan pemeriksaan yang diambil dengan memperguna-
kan kapas lidi. Untuk luka yang terdapat di bagian luar
dari tubuh cara ini masih dapat dipertanggungjawab-
kan, karena kuman anaerob penyebab utamanya adalah
berasal dari luar tubuh (gangren, tetanus dan lain lain).
Kuman4kuman anaerob nonclostridium, bila ditemukan
dalam bahan, ini jelas bukan merupakan kontaminan,
karena kuman-kuman ini tidak ditemukan (mati) di luar
tubuh mahluk hidup.
Bahan pemeriksaan yang berasal dari lukaluka yang
terdapat di bagian dalam dari tubuh, cara pengambilan-
nya diusahakan sedemikian rupa, sehingga kuman lain
yang terdapat di sekitar luka sebagai kontaminan tidak
turut serta terbawa.
h. Bahan yang berupa biopsi, pengambilannya diambil se-
aseptik mungkin.
3. Pengiriman bahan pemeriksaan yang berasal dari penderita
tersangka terinfeksi oleh kuman anaerob dilakukan :
a. Secepat mungkin, sebaiknya berada dalam transpor
medium.
b. Pengiriman tidak dalam suasana dingin (ice-cold) atau
pada suhu di bawah --40°C.

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 15


PENDAHULUAN kedinginan, yang dapat mengganggu kesehatannya, misalnya
dapat terjadi bronkopneumonia.
Dalam dermatologi dikenal dua macam kompres, yakni Cara tersebut berbeda dengan yang tertulis di pelbagai
kompres tertutup (impermeable) dan kompres terbuka (per- buku berasal dari negeri Barat 2 ' 3 . Di situ dikemukakan bahwa
meable). Pada kompres tertutup tidak dikehendaki adanya kompres terbuka tidak boleh terlalu lama, sehari hanya 3 kali
proses penguapan, oleh karena itu setelah dikompres, lalu selama sejam. Mungkin yang dikuatirkan ialah terjadinya
ditutup dengan bahan yang i mpermeable. Kompres tersebut maserasi, karena di negeri beriklim dingin penguapan berlang-
jarang digunakan, oleh karena itu tidak akan diuraikan pada sung lambat.
tulisan ini.
Sesuai dengan judul karangan, yang akan dibicarakan hanya CONTOH 1 ' 2
mengenai kompres terbuka. Kompres ini sering digunakan, dan Contoh penggunaan kompres terbuka ialah pada :
pada keadaan -keadaan tertentu ternyata sangat efektif, tetapi
Dermatitis eksudatif
sayang sering dilupakan oleh dokter umum.
Dermatitis eksudatif biasanya terdapat pada dermatitis
EFEK DAN INDIKASI 1 akut atau dermatitis kronis yang mengalami eksaserbasi.
Pada keadaan demikian harus dikompres terbuka dan biasanya
Berbeda dengan kompres tertutup, pada kompres terbuka setelah beberapa hari kelainan akan mengering. Pada saat itu
justru dikehendaki adanya proses penguapan. Penguapan ter- kompres terbuka tidak berguna lagi dan harus dihentikan,
sebut akan menyebabkan pendinginan sehingga terjadi vaso- karena dapat menimbulkan maserasi dan diganti dengan krim,
konstriksi. Kecuali itu, pada kelainan kulit yang eksudatif, misalnya krim hidrokortison 1 % atau 2½%.
proses penguapan cairan kompres tersebut akan disusui oleh
absorpsi eksudat sehingga kelainan kulit menjadi kering. Infeksi kulit termasuk ulkus yang kotor
Jadi indikasi kompres terbuka ialah : Infeksi kulit yang dikompres terbuka ialah infeksi yang di-
1. dermatitis eksudatif sertai proses peradangan yang berat, misalnya erisipelas, seluli-
2. infeksi kulit, termasuk ulkus yang kotor (mengandung pus, tis dan flegmon. Menurut pelbagai buku teks, pada selulitis
krusta dan sebagainya.) dan flegmon seharusnya dilakukan kompres tertutup karena
prosesnya dalam, yakni di subkutis. Tetapi menurut pengalam-
CARA an penulis dengan kompres tertutup rasa nyeri akan bertam-
Pada kompres terbuka telah disebutkan dikehendaki proses bah, jadi lebih baik dengan kompres terbuka.
penguapan, oleh karena itu pembalut atau kain kasa yang di- Jika dikompres terbuka, karena terjadi vasokonstriksi, maka
gunakan tidak boleh terlampau tebal, cukup 3 lapis. Kecuali eritema akan cepat mengurang. Kecuali itu juga harus diberi-
itu tidak perlu steril, dan jangan terlampau erat. Kapas tidak kan terapi sistemik yang sesuai. Contoh yang lain ialah pada
boleh digunakan karena menghambat proses penguapan. Jika herpes zoster optalmikus yang berat, yang disertai edema dan
hampir kering hendaknya dibasahkan lagi; cairan jangan ter- eritema yang luas.
lalu banyak, jadi jangan sampai menetes, untuk menghindari Ulkus yang kotor, yang mengandung debris (pus, krusta
terjadinya maserasi. Andaikata terjadi maserasi, maserasi ter- dan sebagainya), akan menjadi bersih setelah dikompres ter-
sebut setelah beberapa hari akan hilang, setelah kompres di- buka. Contoh ulkus yang semacam itu ialah ulkus tropikum,
hentikan. Daerah yang dikompres hendaknya jangan melebihi ulkus piogenik dan ulkus yang disebabkan oleh kuman Gram-
1/3 bagian tubuh. Maksudnya agar penderita jangan sampai genatif, misalnya karena Proteus vulgaris atau Pseudomonas

16 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


aeruginosa. Tentunya terapi sistemik yang sesuai juga diberi- deposit perak yang direduksi, tetapi akan hilang sendiri secara
kan. perlahan-lahan.
2,4
BAHAN Povidone iodine
Bahan yang dipakai untuk kompres terbuka bermacam- Larutan ini mempunyai daya antiseptik. Untuk kulit di-
macam. Berikut ini akan disebutkan contoh-contohnya. pakai 7.5%, contohnya betadine solution. Sebagai kompres
diencerkan dengan akua 10 kali. Jika di daerah muka diencer-
Asam asetat kan 20 kali, sehingga kalau mengenai mata tidak berbahaya.
Larutan asam asetat dipakai dengan konsentrasi 1 % atau Sebagian kecil penderita mengalami dermatitis kontak akibat
5%, bersifat antiseptik, terutama untuk infeksi Pseudomonas sensitisasi terhadap jodium.
aeruginosa.
Rivanol
Asam borat Efeknya seperti kalium permanganas, kecuali itu juga mem-
Pada waktu penulis mengikuti rapat untuk menyusun punyai efek deodoran. kuat. Pengencerannya 1 : 1000. Kami
Daftar Obat Esensial Nasional 1980/1981, obat ini tidak di- menggunakan untuk ulkus yang berbau. Kekurangannya
anjurkan karena efek antiseptiknya sangat lemah dan dapat berwarna kuning, sehingga sangat mengotori sprei dan pakaian.
u bersifat toksik . Demikian pula pada buku-buku yang bar
asam borat tidak dianjurkan. Kalau digunakan di daerah yang RINGKASAN
luas, apalagi yang erosif, lebih-lebih pada bayi, berbahaya ka-
Telah dibicarakan tentang penggunaan kompres dalam
rena akan diabsorbsi dan bersifat toksik. Kematian pernah di-
dermatologi mengenai efek dan indikasi, contoh penggunaan
laporkan, di antaranya oleh Valdes — Dapena dan Okey
dan contoh bahan kompres. Bahan kompres yang dibicarakan
(1962) pada seorang bayi yang berulang-ulang diberikan bedak ialah : asam asetat, asam borat, asam salisilat, larutan Burowi,
asam borat pada diapper rash 4 garam faal, kalium pemanganas, perak nitrat, povidone
Asam salisilat
iodine, dan rivanol.
Dipakai sebagai larutan dengan konsentrasi 1/1000, mem-
punyai efek antiseptik lemah dan jernih sehingga tidak me-
ngotori kulit dan pakaian. Penulis sering memakainya untuk
dermatitis. Dibandingkan dengan permanganas kalikus yang
berwarna merah, larutan ini lebih enak dipakai karena tidak
berwarna.

Larutan Burowi
Sebagai kompres diencerkan 1 : 10, mengandung alumi-
nium asetat. Efeknya ialah astringen dan antiseptik ringan.
Larutan garam faal (0,9%)
Kami menggunakannya pada kelainan di dekat mata, misal-
nya pada herpes zoster optalmikus, karena jika mengenai mata
tidak mengiritasi. Yang dikehendaki ialah efek sebagai kom-
pres terbuka, dan bukan efek garam faal.

Kalium permanganas
Efeknya ialah antiseptik, dan astringen. Pada dermatitis
dipakai pengenceran 1/10.000, sedangkan pada infeksi diguna-
kan pengenceran 1/5000. Pada dermatitis, kulit telah peka,
karena itu dipakai yang lebih encer. Jika konsentrasinya lebih
kuat daripada 1 : 5000 dapat mengiritasi kulit. Cairan ini mu-
rah dan sering dipakai, kekurangannya berwarna merah, se-
hingga mewarnai kulit dan pakaian.

Perak nitrat
Sebagai kompres dipakai larutan dengan konsentrasi 0,25 —
0,5%. Efeknya ialah antiseptik dan astringen. Kompres ini
efektif untuk infeksi kuman Gram negatif, misalnya Pseudo-
monas aeruginosa.
Larutan perak nitrat mempunyai daya astringen yang kuat,
karena itu sangat efektif untuk dermatitis eksudatif yang ku-
rang atau tidak memberi perbaikan dengan kompres lain;
hanya konsentrasinya lebih rendah, yakni 1 %o.
Kekurangannya ialah mewarnai kulit menjadi hitam karena

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 17


PENDAHULUAN an alkohol, depresi, kepribadian histerik, tidak berpenyakit
Yang dimaksud dengan Kedaruratan - Psikiatrik ialah suatu fisik, stres psikososial yang berat, adaptasi sosial tergolong
keadaan di mana seseorang penderita yang oleh karena pikiran lumayan dan menggunakan pestisida.
dan perbuatannya dapat membahayakan lingkungan dan atau Mengingat TBD yang seringkali dilakukan di Indonesia
dirinya sendiri. Solomon (1971) menganggap bahwa pasien adalah TBD dengan menggunakan pestisida jenis OPI (Organic
serupa ini harus segera ditolong, karena tindakan yang tepat ini Phosphorous Insectiside) maka sebaiknyalah kita harus me-
akan sangat bermanfaat tidak saja bagi pasien karena ia men- ngetahui gejala -gejala maupun penanggulangannya secara
jadi lebih tenang, tapi juga akan memberikan suasana yang tepat. Gejala -gejala yang timbul berupa gejala muskarinik/
lebih baik bagi keluarga/teman terdekatnya. Selain itu, tin- kolinergik yang berlebihan dan timbulnya secara cepat (mulai
dakan yang akurat inipun akan menentukan prognosis dari beberapa menit sampai dua atau tiga jam setelah kontak).
penyakitnya. Mula-mula timbul enek, muntah, rasa lemah, sakit kepala dan
Beberapa penulis berusaha mengelompokkan Kedaruratan- gangguan penglihatan. Segera setelah itu timbullah : sesak
Psikiatrik dalam : 1) Keadaan yang overactive (aktif berlebih- nafas, spasme larings, bronkokonstriksi dan hipersekresi ke-
an), dan 2) Keadaan underactive (kurang aktif, sampai ber- lenjar lendir hidung dan bronkus, hipersalivasi, kolik usus atau
kecenderungan melakukan tindakan bunuh diri (TBD) ). malah diare, hipersekresi kelenjar keringat dan air mata, miosis
Sebelum kita membicarakan kasus-kasus yang overactive, (mungkin tidak ada !!), fasikulasi, kelemahan dan kelumpuhan
terlebih dahulu akan dicoba untuk sedikit menguraikan ma- otot-otot skeletal. Gejala sentral terdiri dari ataksia, hilangnya
salah Tindakan Bunuh Diri. refleks faali, bingung, sukar bicara, kejang - kejang disusul
dengan lumpuhnya otot pernafasan dan koma. Akhirnya akan
TINDAKAN BUNUH DIRI timbul depresi sentral maupun kelumpuhan otot pernafasan
Tindakan Bunuh Diri (TBD) adalah tindakan yang dapat yang dapat menimbulkan kematian. Kematian ini dapat ter-
dibagi menjadi Percobaan Bunuh Diri (PBD) dan Bunuh Diri jadi lima menit, sampai beberapa hari setelah keracunan.
(BD). Karenanya penanggulangannya harus secara cepat dan tepat.
• Percobaan Bunuh Diri atau attempted suicide adalah tin-
dakan merusak diri sendiri atau menggunakan zat dengan Pertolongan/pengobatan terhadap keracunan OPI
tujuan merusak diri sendiri, tapi tidak mengakibatkan Bila OPI sudah tertelan, tetapi penderita masih sadar,
kematian. segera diusahakan agar penderita dimuntahkan dengan jalan
• Bunuh Diri atau committed suicide ialah tindakan me- mengorek dinding belakang tenggorok. Bila penderita tidak
rusak diri sendiri atau menggunakan zat yang mengakibat- sadar, hal tersebut tidak boleh dilakukan karena kemungkinan
kan kematian bahaya aspirasi. Kalau penderita tersebut berhenti bernafas,
Walaupun secara epidemiologik, kita sulit untuk mengum- maka sekali-kali janganlah dilakukan pertolongan dengan
pulkan angka-angka TBD ini, antara lain karena keluarga ikut mouth to mouth respiration, tetapi sebaiknya segera dilakukan
malu bila TBD dari salah seorang anggota keluarganya diung- pernafasan buatan jenis lain. Pada waktu yang sama, kalau
kapkan, tapi Prayitno (1984) mengungkapkan bahwa : di penderita memakai gigi palsu/protesis, sebaiknya segera di-
Jakarta (Indonesia) pelaku PBD kebanyakan terdapat pada lepas, sambil membersihkan lendir/cairan yang ada di rongga
wanita muda (16 — 30 tahun), status menikah, penyalahguna- mulut (bila perlu dengan suction pump).

18 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Bila secara anamnestik telah diketahui pasti, bahwa pasien panik yang akut, Psikopat berat, Gejala lepas obat pada para
melakukan TBD dengan meminum pestisida OPI, maka tanpa pecandu, Gangguan situasional sementara, Keadaan yang
menunggu pemeriksaan laboratorium (biasanya, untuk me- terikat pada kebudayaan setempat seperti AMOK. Demikian
negakkan diagnosis dengan pasti, pemeriksaan terhadap enzym pula, retardasi mental tertentu, tidak jarang disertai dengan
kolinesterase dalam darah menunjukkan penurunan lebih dari gangguan/kelainan jenis ini, walaupun hal ini umumnya di-
50%), kita harus segera memberikan antidotum yang tepat. presipitir oleh suatu keadaan yang mengakibatkan dekompen-
Antidotum yang saat ini ada di Indonsia adalah Sulfas Atro- sasi mentalnya.
pin inj. yang diberikan dengan dosis 0,04 mg/Kg BB atau
2 mg (4 ml/4 ampul) secara intravena/intra muskular. Dosis BEBERAPA PRINSIP DASAR YANG HARUS DIKETAHUI
ini merupakan dosis yang sangat besar, tapi tokh harus diulang Diagnosis yang akurat (demikian pula etiologinya), biasanya
setiap 10 — 15 menit, sampai terjadi tanda-tanda keracunan tidak perlu ditegakkan secara tergesa-gesa; tetapi tindakan
atropin ringan, yakni kulit dan selaput lendir yang kering, yang diambil haruslah tepat dan bertanggung jawab. Sering-
warna wajah yang memerah, takikardia (lebih dari 120 kali per kali, pertolongan pertama sangat menentukan prognosis pe-
menit), atau midriasis. Kemudian atropinisasi ringan ini harus nyakit tersebut, dibandingkan dengan perawatan bulan-bulan
dipertahankan selama 24 — 48 jam, karena gejala -gejala ke- berikutnya. Apabila dokter mengetahui bahwa pasien tadi
racunan OPI dapat muncul kembali. Perlu diketahui, pada masih dapat dirawat di lingkungan keluarganya sendiri (tanpa
hari pertama bisa saja kebutuhan sulfas atropin ini mencapai menimbulkan akibat negatif bagi keluarga maupun pasiennya
50 mg atau leblh (berarti dua ratus ampul atau lebih !!). sendiri), maka sedapat mungkin pasien tadi dirawat di ling-
Atropin dapat menghilangkan gejala-gejala muskarinik kungan tadi. Hal ini diakibatkan kemungkinan adanya stigma
perifer maupun sentral. Pernafasan diperbaiki, karena bronko- yang negatif, bila pasien tadi dirawat di rumah-sakit jiwa.
kostriksi dapat dihilangkan, menghambat sekresi bronkus dan Walaupun kita menghadapi kasus psikiatrik, kita tidak
melawan depresi pusat pernafasan di otak. Tetapi atropin boleh lengah akan kemungkinan organisitas yang mendasari
tidak dapat menghilangkan gejala kolinergik yang terdapat kelainan tadi (misalnya epilepsi, gangguan metabolisme pada
pada otot-otot skeletal, sehingga kelumpuhan otot rangka keadaan fisik yang jelek, kesadaran yang menurun ataupun
maupun otot pernafasan pun masih dapat dirasakan oleh gangguan peredaran darah dan lain - lain), sehingga prinsip-
pasien sebagai hal yang mengganggu. (Untuk menghilangkan prinsip kedokteran umum tetap harus dilaksanakan secara
efek tersebut, sebenarnya masih ada obat 2-PAM/Pralidoksim konsekuen.
yang dapat mengaktifkan kembali kolinesterase di sinaps- Pendekatan pertamakali seringkali sangat menentukan,
sinaps). karenanya : dianjurkan agar pemeriksaan dokter pertama kali
sebaiknya selalu didampingi oleh perawat. Apabila sejak awal,
KEADAAN YANG "OVERACTIVE" pasien tadi sudah mengancam, sebaiknya pasien diberi penger-
Keadaan ini dapat berkembang menjadi Keadaan Gaduh tian, bahwa selain dokter dan perawat yang mendekati pasien,
Gelisah, dan terjadinya bisa secara akut ataupun sub-akut. masih ada lagi orang-orang lain yang ikut mengamankan pasien
Gejala utama dapat berupa : aktivitas psikomotorik yang bila diperlukan. Sebab itu, apabila pasien memang memerlu-
meningkat. Wajahnya tampak kebingungan, tegang atau ke- kan pengamanan yang lebih serius, sebaiknya sebelum dokter
takutan. Ekspresi yang diungkapkan menunjukkan adanya bertindak — terlebih dahulu harus diteliti : apakah petugas
gangguan afek-emosi dan proses berpikir yang tidak realistik keamanan setempat telah diberi tahu agar ikut bersiap.
lagi. Pembicaraan pasien mulai tidak teratur/cepat, pasien Sedapat mungkin, kita harus mencari sebab utama dari
mondar- mandir atau tidak jarang berlari-lari atau meloncat- presipitasi penyakit tersebut, dan bila faktor lingkungan me-
loncat. Jalan pikirannyapun menjadi cepat dan tidak jarang rupakan sebab utama, sebaiknya harus dilakukan manipulasi
disertai waham curiga. Demikian pula halusinasi pendengaran lingkungan secara cepat.
maupun penglihatan dapat menyertai keadaan ini (terutama
pada sindroma otak organik yang akut). Sikap dan tingkah PENATALAKSANAAN DI LUAR RUMAH SAKIT
laku pasien : seringkali menunjukkan sikap yang bermusuhan, Seringkali seorang dokter harus dapat mengatasi gaduh ge-
dan perilaku yang mengarah pada agresivitas dan destruktivi- lisah di luar Rumah Sakit, dan justru pada saat-saat semacam
tas. Karenanya ia dapat membahayakan dirinya sendiri, inilah : seolah-olah masyarakat itu menguji sampai di mana
karena dapat melukai dirinya atau mengalami kecelakaan, kemampuan dokter tadi. Selain prinsip - prinsip di atas, tentu-
atau kalau waham curiganya/halusinasinya menakutkan, nya beberapa dasar-dasar psikofarmakologik pun perlu mem-
dapat menyerang orang lain dan merusak barang - barang di peroleh perhatian yang utama. Karenanya, pada kesempatan
sekitarnya. ini akan diungkapkan beberapa pembagian neuroleptika (yang
Keadaan gaduh gelisah bukanlah merupakan diagnosis di saat-saat lalu dikenal sebagai major-tranquilizers).
tersendiri dalam psikiatri, dan keadaan ini dapat diakibatkan Golongan obat-obat neuroleptika yang ada di Indonesia
oleh bermacam-macam penyebab dan harus ditentukan tiap saat ini, dapat dikelompokkan dalam :
kali pada setiap pasien. Biasanya gaduh gelisah ini merupakan a. Golongan alkaloid rauwolfia serpentina dan kelompok
manifestasi dari Psikosa (baik psikosa yang disebabkan oleh indol lainnya
gangguan otak organik, maupun psikosa fungsional seperti b. Golongan phenothiazine (antara lain chlorpromazine,
skizofrenia, psikosa afektif, psikosa paranoid maupun psikosa thioridazine, trifluoperazine, fluphenazine dan lain-lain)
reaktif), tapi tidak jarang gangguan psikiatrik lainpun mem- c. Golongan butyrophenon (antara lain haloperidol/serenace)
punyai gambaran yang serupa. Gangguan psikiatrik lainnya d. Golongan thioxanthene (antara lain chlorprothixene,
yang dapat mengakibatkan gangguan ini antara lain: Reaksi flupenthixol, clopenthixol dan lain-lain)

Cermin Dunia Kedokteran No. 381985 19


e. Golongan lain (antara lain sulpiride, gol.butyl piperindine pethidine 50 — 100 mg), mengingat efek samping yang sangat
dan lain -lain). tidak kita inginkan yakni kecanduan.
Derivat/alkaloid rauwolfia serpentina saat ini sudah tidak di- d) Golongan lain :
pakai untuk pengobatan kasus psikiatrik karena efek - samping Ada beberapa obat yang juga dianggap masih potensiil diguna-
hipotensifnya yang merugikan. Dengan demikian, kita masih kan antara lain dalam menanggulangi pasien-pasien epilepsi/
dapat memakai beberapa derivat lainnya, yakni : status epileptikus yang disertai kegelisahan yang tinggi. Obat
• Golongan Phenothiazine paraldehyde ini walaupun dianggap kuno, tapi cukup efektif.
Salah satu obat yang paling banyak dipakai saat ini adalah Dosis parenteral : Intramuskular dapat diberikan 1.500 I.U;
Chlopromazine (largactil, promactil, ethibernal), yang di- atau I.V : 2 — 4 cc larutan 10%. Pemakaian per rectal : larutan
berikan dengan dosis awal 50 — 100 mg, dan bila diberikan 10% paraldehyde dalam garam fisiologis yang hangat dengan
perenteral, sebaiknya diberikan secara deep intramuscular. dosis 1/2 cc per Kg.B.B. Larutan yang sama dapat diberikan
Perlu diperhatikan, obat ini mempunyai khasiat hipotensif peroral sebanyak 2 — 8 cc. Masih ada obat-obat jenis lain yang
(karenanya tidak dianjurkan dalam pemberian intravenous); perlu digunakan dalam menanggulangi kegelisahan akibat
dan suntikan dapat menyebabkan infiltrat di antara otot kelainan faali/organik lainnya, untuk ini : obat- obatan inter-
(rasa sakit). Demikian pula sifat epileptogenik dari derivat nistikpun perlu dikenal dengan baik.
phenothiazine perlu pula diperhatikan.
Penatalaksanaan di dalam Rumah Sakit
Mengingat efek samping yang cukup banyak dari chlor-
promazine, di Indonesia saat ini juga dijumpai preparat per- Karena fasilitas di rumah sakit cukup memadai, maka
enteral lainnya seperti fluphenazine (anatensol HCI). Preparat observasi dapat dilakukan dengan lebih seksama. Untuk itu,
tersebut saat ini mudah diperoleh, dan dapat diberikan dalam seringkali pemakaian neuroleptika perenteral sudah dapat
dosis yang relatif Iebl rendah : yakni 2,5 — 5 mg yang dapat dikombinasikan dengan pemakaian obat per-oral sejak dari
diberikan dalam bentuk injeksi sebanyak 1 — 2 cc. awal. Untuk mereka yang gaduh -gelisah ini seringkali pemberi-
• Golongan butyrophenon an obat/neuroleptika perenteral selama lima malam berturut-
Obat-obat yang termasuk golongan ini antara lain Serenace, turut, memberikan manfaat yang baik. Karenanya, cara ini
dan Haldol/Haloperidol. Pemberian parenteral dapat diberikan dianjurkan khususnya bagi mereka yang belum mempunyai
pengalaman dalam menangani kasus-kasus serupa ini.
3 — 5 mg, dan dapat diulang tiap setengah jam atau tiap satu
jam asalkan tidak melebihi 30 mg/hari. (lih: Haloperidol Pemberian neuroleptika per oral, dapat dimulai dengan
dosis rendah dan setiap saat dapat ditingkatkan sesuai dengan
Update)
keadaan. Bila pemakaian dosis tersebut sedemikian rupa se-
• Golongan Thioxanthene
hingga timbul efek samping yakni gejala ekstrapiramidal yang
Walaupun beberapa ahli berpendapat bahwa efek- samping
menonjol (parkinsonisme), maka dosis obat tersebut dapat
golongan ini kurang menyenangkan, tetapi pengalaman pgnulis
diturunkan sedikit, dan dosis inilah yang dijadikan dosis
sendiri dalam memakai obat ini cukup menggembirakan.
maintenance. Atau, kalau keadaan psikotiknya masih belum
Chlorprothixene yang pernah ada di pasaran Indonesia (Truxal,
atau taractan) ternyata cukup efektif dalam menanggulangi teratasi, perlu dipertahankan dosis yang lebih besar, tapi
pasien gaduh gelisah bila diberi dalam dosis 50 — 100 intra- dengan penambahan pemakaian obat-obat anti- parkinson
muskular. tertentu (seperti trihexiphenidyl/artane/arkicel atau jenis
Pemakaian obat per oral ataupun penggunaan obat yang benztropine/congentin dan lain -lain).
long acting tidak dianjurkan dalam menanggulangi keadaan
gaduh gelisah yang akut. Pemakaian obat ini, dapat saja di- Penggunaan "Electro - convulsive therapy"
pergunakan untuk mencapai keadaan neuroleptisasi di saat- Di antara kasus-kasus tertentu, temyata ada yang masih
saat berikutnya. membandel walaupun kita telah menggunakan dosis yang
Selain obat neuroleptika tersebut di atas, di Indonsia lebih tinggi. Tidak jarang dosis yang tinggi tadi dapat berakibat
khususnya yang masih terbiasa dengan pemakaian obat-obat toksik dan malahan menyebabkan pasien lebl gelisah. Pada
kuno, atau bila di perifer hanya tersedia obat-obat tertentu, kasus yang dulu dikenal sebagai akute-tt5dliche katatonie,
perlu pula mengetahui obat-obat lain yang juga dapat diguna- disarankan diberikan Block-shock, yakni pemberian ECT
kan untuk menanggulangi keadaan gaduh gelisah ini, antara sebanyak dua atau tiga kali dalam sehari, karena justru terapi
lain : ini yang menjadi Drugs of Choice. Terapi ini dapat diulang
a) Golongan sedativa/hipnotika seperti golongan barbiturat pada hari-hari berikutnya selama tiga hari bila diperlukan.
(misalnya phenobarbital) dapat diberikan dalam dosis 100 mg Perlu diperhatikan, bahwa : mereka yang tidak mem-
intramuskular, khususnya dalam menanggulangi macam- punyai alat ECT, yang mutakhir, masih dapat pula mengguna-
macam bentuk epilepsi atau kasus gangguan tidur. kan elektrode dari listrik biasa (listrik bolak balik, dengan
b) Golongan obat -obatan yang berpengaruh pada Susunan voltase 70 — 130 volt), dan kedua elektrode tersebut diletak-
Saraf Pusat seperti HBrScopolamine dalam dosis 1/4 — 1/2 mg kan di kedua pelipis penderita, dan waktu yang dibutuhkan
dapat digunakan untuk mengatasi kasus-kasus eksitasi, dan bila adalah 0,1 — 0,5 detik. (tapi preparasi pun harus dikerjakan
perlu dapat dikombinasikan dengan pantopon. dengan baik !!).
c) Golongan Morfin/pethidine : Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan ECT ada-
Khususnya dipakai untuk mengatasi keadaan kegelisahan lah :
motorik akibat nyeri atau ketidaknikmatan jasmaniah yang a) ECT dapat memperhebat efek hipotensif dari neurolep-
hebat. Pemakaian obat ini harus dimulai dengan dosis serendah tika (penyebabnya masih dipertanyakan)
mungkin yang masih efektif (morfin : 5 — 10 mg, sedangkan b) Akhir-akhir ini, penggunaan ECT memperoleh kecaman

20 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


yang hebat, khususnya oleh negara-negara maju karena di- ingin menggaris bawahi beberapa ungkapan dari guru-guru
anggap kurang etis. Tapi pemakaian untuk kasus-kasus psi- kita yang selalu mengatakan : Medicine is a lifelong study.
kiatrik yang tepat, misalnya bagi keadaan Psikosis-depresiva,
yang disertai agitasi, pemakaian ECT masih dianggap yang
paling potensial.

PENUTUP
Sebaiknya setiap dokter yang ingin bekerja mandiri, atau
yang akan berangkat ke perifir membekali dirinya dengan
pengetahuan yang efektif. Khususnya mereka perlu memper-
siapkan pengetahuannya dalam menanggulangi kasus-kasus
darurat, karena masyarakat akan menilai sampai di mana ke-
trampilan dokter-dokter tersebut.
Walaupun di Indonesia, kita menjumpai keterbatasan-
keterbatasan tertentu (baik dalam penyediaan obat maupun
alat-alat mutakhir), tapi ketrampilan dalam menangani kasus-
kasus akut tersebut merupakan seni tersendiri, yang tak akan
terlupakan dalam perjalanan hidup para dokter. Justru keber-
hasilan anda dalam menangani kasus-kasus darurat, akan mem-
pertebal kepercayaan diri, dan akan membuat anda tidak
tekebur — bahwa pengetahuan anda sebenarnya terbatas.
Karena itu pulalah, dalam kesempatan ini, penulis masih

Cermin Dunia Kedokteran No. 381985 21


Penatalaksanaan Pneumotoraks
di Dalam Praktek

Dr. Amirullah R
Karo Pulmonologi Rumkital dr Mintohardjo, Jakarta

PENDAHULUAN 3. Berdasarkan tingkat kolaps jaringan paru.


Pneumotoraks ialah suatu keadaan, di mana terdapat udara 4. Berdasarkan jenis fistel.
di dalam rongga pleura yang mengakibatkan kolaps jaringan Berdasarkan kejadian
paru. Di dalam praktek sehari-hari, dokter sering menerima (a) Pneumotoraks spontan primer
penderita dengan keluhan sakit dada, sesak nafas, dan batuk- Pneumotoraks yang ditemukan pada penderita yang sebelum-
batuk. Banyak penyakit yang dapat menimbulkan keluhan di nya tidak menunjukkan tanda-tanda sakit.
atas, baik penyakit jantung maupun penyakit paru. Penyakit
(b) Pneumotoraks spontan sekunder
paru yang mempunyai keluhan utama seperti itu antara lain
pneumotoraks. Pneumotoraks yang ditemukan pada penderita yang sebelum-
Pneumotoraks, terutama pneumotoraks ventil dapat me- nya telah menderita penyakit, mungkin merupakan komplika-
nimbulkan darurat gawat, bahkan dapat mengakibatkan pen- si dari pneumonia, abses paru, tuberkulosis paru, asma kis-
derita meninggal dunia. Oleh karena itu, bilamana di dalam tafibrosis dan karsinoma bronkus.
praktek kita menerima penderita dengan keluhan utama (c) Pneumotoraks traumatika
sakit dada, sesak nafas, dan batuk-batuk, kita jangan lupa Pneumotoraks yang timbul disebabkan robeknya pleura
memikirkan ke arah diagnosis pneumotoraks ventil. viseralis maupun pleura parietalis sebagai akibat dari trauma.
Dengan diagnosis yang tepat dan dengan tindakan yang (d) Pneumotoraks artifisialis
sederhana tapi cepat, kita akan dapat menyelamatkan nyawa Pneumotoraks yang sengaja dibuat dengan memasukkan udara
penderita. ke dalam rongga pleura, dengan demikian jaringan paru men-
KEKERAPAN jadi kolaps sehingga dapat beristirahat. Pada zaman dulu pneu-
motoraks artifisialis sering dikerjakan untuk terapi tuberkulo-
Kekerapan pneumotoraks berkisar antara 2,4 - 17,8 per sis paru.
100.000 penduduk per tahun. Menurut Barrie dkk, seks ratio
laki-laki dibandingkan dengan perempuan 5:1. Ada pula pe- Berdasarkan Lokalisasi
neliti yang mendapatkan 8:1. (a) Pneumotoraks parietalis
Pneumotoraks lebih sering ditemukan pada hemitoraks kanan (b) Pneumotoraks mediastinalis
daripada hemitoraks kiri. (c) Pneumotoraks basalis
Pneumotoraks bilateral kira-kira 2% dari seluruh pneumo-
toraks spontan. Kekerapan pneumotoraks ventil 3 — 5% dari Berdasarkan tingkat kolapsnya jaringan paru
pneumotoraks spontan. Kemungkinan berulangnya pneumo- (a) Pneumotoraks totalis, apabila seluruh jaringan paru dari
toraks menurut James dan Studdy 20% untuk kedua kali, satu hemitoraks mengalami kolaps.
dan 50% untuk yang ketiga kali. (b) Pneumotoraks parsialis, apabila jaringan paru yang kolaps
hanya sebagian.
PEMBAGIAN
Pneumotoraks dapat dibagi berdasarkan atas beberapa hal, Berdasarkan jenis fistel
yaitu : (a) Pneumotoraks ventil
1. Berdasarkan kejadian. Di mana fistelnya berfungsi sebagai ventil sehingga udara dapat
2. Berdasarkan lokalisasi. masuk ke dalam rongga pleura tetapi tidak dapat ke luar kem-

22 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


bali. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga pleura makin Keluhan.keluhan tersebut di atas dapat terjadi bersama-
lama makin tinggi dan dapat mendorong mediastinum ke arah sama atau sendiri -sendiri, bahkan ada penderita pneumotoraks
kontra lateral. yang tidak mempunyai keluhan sama sekali.
(b) Pneumotoraks terbuka Pada penderita pneumotoraks ventil, rasa nyeri dan sesak
Di mana fistelnya terbuka sehingga rongga pleura mempunyai nafas ini makin lama makin hebat, penderita gelisah, sianosis,
hubungan terbuka dengan bronkus atau dengan dunia luar; akhirnya dapat mengalami syok karena gangguan aliran darah
tekanan di dalam rongga pleura sama dengan tekanan di akibat penekanan udara pada pembuluh darah dimediastinum.
udara bebas.
(c) Pneumotoraks tertutup PEMERIKSAAN FISIK
Di mana fistelnya tertutup udara di dalam rongga pleura, ter- a) Inspeksi, mungkin terlihat sesak nafas, pergerakan dada ber-
kurung, dan biasanya akan diresobsi spontan. kurang, batuk-batuk, sianosis serta iktus kordis tergeser ke
Pembagian pneumotoraks berdasarkan jenis fistelnya ini arah yang sehat.
sewaktu-waktu dapat berubah. Pneumotoraks tertutup se- b) Palpasi, mungkin dijumpai spatium interkostalis yang me-
waktu-waktu dapat berubah menjadi pneumotoraks terbuka, lebar Stemfremitus melemah, trakea tergeser ke arah yang
dan dapat pula berubah menjadi pneumotoraks ventil. Hal sehat dan iktus kordis tidak teraba atau tergeser ke arah yang
ini perlu mendapat perhatian. sehat.
c) Perkusi; Mungkin dijumpai sonor, hipersonor sampai tim-
ETIOLOGI DAN PATOGENESIS pani.
Pneumotoraks spontan terjadi oleh karena pecahnya bleb d) Auskultasi; mungkin dijumpai suara nafas yang melemah,
atau kista kecil yang diameternya tidak lebih dari 1 —2 cm sampai menghilang.
yang berada di bawah permukaan pleura viseralis, dan sering Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan Rontgen
ditemukan di daerah apeks lobus superior dan inferior. Ter- foto toraks. Pada rontgen foto toraks P.A akan terlihat garis
bentuknya bleb ini oleh karena adanya perembesan udara penguncupan paru yang halus seperti rambut. Apabila pneu-
dari alveoli yang dindingnya ruptur melalui jaringan intersisial motoraks disertai dengan adanya cairan di dalam rongga
ke lapisan jaringan ikat yang berada di bawah pleura viseralis. pleura, akan tampak gambaran garis datar yang merupakan
Sebab pecahnya dinding alveolus ini belum diketahui dengan batas udara dan caftan.
pasti, tetapi diduga ada dua faktor sebagai penyebabnya. Sebaiknya rontgen foto toraks dibuat dalam keadaan ekspi-
1) Faktor infeksi atau radang paru. rasi maksimal.
Infeksi atau radang paru walaupun minimal akan membentuk
KOMPLIKASI
jaringan parut pada dinding alveoli yang akan menjadi titik
lemah. 1. Infeksi sekunder sehingga dapat menimbulkan pleuritis,
2) Tekanan intra alveolar yang tinggi akibat batuk atau me- empiema , hidropneumotoraks.
ngejan. 2. Gangguan hemodinamika.
Mekanisme ini tidak dapat menerangkan kenapa pneumotoraks Pada pneumotoraks yang hebat, seluruh mediastinum dan
spontan sering terjadi pada waktu penderita sedang istirahat. jantung dapat tergeser ke arah yang sehat dan mengakibat-
Dengan pecahnya bleb yang terdapat di bawah pleura kan penurunan kardiak " output " , sehingga dengan de-
viseralis, maka udara akan masuk ke dalam rongga pleura dan mikian dapat menimbulkan syok kardiogenik.
terbentuklah fistula bronkopleura. Fistula ini dapat terbuka 3. Emfisema; dapat berupa emfisema kutis atau emfisema
terus, dapat tertutup, dan dapat berfungsi sebagai ventil. mediastinalis.

DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING


1. Emfisema pulmonum
Anamnesis
2. Kavitas raksasa
Biasanya ditemukan anamnesis yang khas, yaitu rasa nyeri 3. Kista paru
pada dada seperti ditusuk, disertai sesak nafas dan kadang- 4. Infarkjantung
kadang disertai dengan batuk -batuk. Rasa nyeri dan sesak 5. Infark paru
nafas ini makin lama dapat berkurang atau bertambah hebat. 6. Pleuritis
Berat ringannya perasaan sesak nafas ini tergantung dari 7. Abses paru dengan kavitas
derajat penguncupan paru, dan apakah paru dalam keadaan
sakit atau tidak. Pada penderita dengan COPD, pneumotoraks
yang minimal sekali pun akan menimbulkan sesak nafas yang PENATALAKSANAAN
hebat. Setelah diagnosis pneumotoraks dapat ditegakkan, langkah
Sakit dada biasanya datang tiba-tiba seperti ditusuk-tusuk selanjutnya yang terpenting adalah melakukan observasi yang
se tempat pada sisi paru yang terkena, kadang-kadang menye- cermat. Oleh karena itu penderita sebaiknya dirawa di rumah-
bar ke arah bahu, hipokondrium dan skapula. Rasa sakit ber- sakit, mengingat sifat fistula pneumotoraks dapat berubah
tambah waktu bernafas dan batuk. Sakit dada biasanya akan sewaktu-waktu yaitu dari pneumotoraks terbuka menjadi
berangsur -angsur hilang dalam waktu satu sampai empat hari. tertutup ataupun ventil. Sehingga tidak jarang penderita yang
Batuk-batuk biasanya merupakan keluhan yang jarang bila tampaknya tidak apa-apa tiba-tiba menjadi gawat karena ter-
tidak disertai penyakit paru lain; biasanya tidak berlangsung jadi pneumotoraks ventil atau perdarahan . yang hebat. Kalau
lama dan tidak produktif. kita mempunyai alat pneumotoraks, dengan mudah kita dapat

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 23


menentukan jenis pneumotoraks apakah terbuka, tertutup,
atau ventil.
Apabila penderita datang dengan sesak nafas, apalagi kalau
sesak nafas makin lama makin bertambah kita harus segera
mengambil tindakan. Tindakan yang lazim dikerjakan ialah
pemasangan WSD (Water Seal Drainage). Apabila penderita
sesak sekali sebelum WSD dapat dipasang, kita harus segera
menusukkan jarum ke dalam rongga pleura. Tindakan seder-
hana ini akan dapat menolong dan menyelamatkan jiwa pen-
derita. Bila alat-alat WSD tidak ada, dapat kita gunakan infus
set, di mana jarumnya ditusukkan ke dalam rongga pleura di
tempat yang paling sonor waktu diperkusi. Sedangkan ujung
selang infus yang lainnya dimasukkan ke dalam botol yang
berisi air.
Pneumotoraks tertutup yang tidak terlalu luas (Kurang
dari 20% paru yang kolaps) dapat dirawat secara konservatif,
tetapi pada umumnya untuk mempercepat pengembangan
paru lebih baik dipasang WSD.
Pneumotoraks terbuka dapat dirawat secara konservatif
dengan mengusahakan penutupan fistula dengan cara mema-
sukkan darah atau glukosa hipertonis ke dalam rongga pleura
sebagai pleurodesi. Ada juga para ahli yang mengobati pneu-
motoraks terbuka dengan memasang WSD disertai penghisap
terus menerus (Continuous Suction).

KAPAN WSD DICABUT ?


WSD dicabut apabila paru telah mengembang sempurna.
Untuk mengetahui paru sudah mengembang ialah dengan jalan
penderita disuruh batuk-batuk, apabila di selang WSD tidak
tampak lagi fluktuasi permukaan cairan, kemungkinan besar
paru telah mengembang dan juga disesuaikan dengan hasil
pemeriksaan fisik. Untuk mengetahui secara pasti paru telah
mengembang dilakukan Rontgen foto toraks.
Setelah dipastikan bahwa paru telah mengembang sempur-
na, sebaiknya WSD jangan langsung dicabut tapi diklem dulu
selama 3 hari. Setelah 3 hari klem dibuka. Apabila paru masih
tetap mengembang dengan baik baru selang WSD dicabut.
Selang WSD dicabut pada waktu penderita Ekspirasi mak-
si mal.

TEKNIK PEMASANGAN WSD


Tempat pemasangan drain sebaiknya ialah :
a. Linea aksilaris media pada sela iga 6 atau sela iga ke 7.
b. Linea media klavikularis pada sela iga ke dua.
Setelah dilakukan desinfeksi kulit, maka dilakukan anestesi
setempat dengan cara infiltrasi pada daerah kulit sampai
pleura. Kemudian dibuat sayatan kulit sepanjang 2 cm sampai
jaringan di bawah kulit. Pleura parietalis ditembus dengan
jarum pungsi yang pakai trokar dan mandrin. Setelah tertem-
bus, mandrin dicabut akan terasa keluar udara. Kemudian
mandrin diganti dengan kateter yang terlebih dahulu telah di-
beri lobang secukupnya pada ujungnya. Setelah kateter masuk
rongga pleura trokar dicabut dan pangkal kateter disambung
dengan selang yang dihubungkan dengan botol yang berisi
air, di mana ujungnya terbenam ± 2 cm. Kateter diikat dengan
benang yang dijahitkan kepada kulit sambil menutup luka.

24 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 25
Pemeriksaan Radiologik Toraks

Dr. Susworo
Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Pemeriksaan radiologik toraks merupakan jenis pemeriksaan dapat dinilai banyak sekali kelainan yang mungkin terjadi;
terbanyak yang dilakukan oleh seorang ahli radiologi; jumlah- namun yang terutama adalah ada tidaknya infiltrat. Untuk
nya berkisar antara 80 — 90% dari seluruh pemeriksaan radio- negara-negara dengan risiko penularan kuman tuberkulosis
logik. yang tinggi, maka asosiasi pertama adanya "perselubungan"
Dari jumlah tersebut sebagian besar foto toraks dilakukan pada paru adalah proses spesifik, terutama apabila kelainan
atas indikasi check-up (dengan atau tanpa keluhan), kontrol tersebut terletak pada apeks paru. Setelah itu baru dipikirkan
setelah pengobatan, untuk melihat progresivitas penyakit, kemungkinan lain seperti proses aspesifik, alergi (sindroma
atau untuk melihat adakah hubungan kelainan yang diderita Loefler) atau proses neoplasma. Tehtunya semua ini amat
dengan kelainan pada paru-paru (Koch, proses metastasis tergantung pada gejala klinik dan laboratorik yang timbul.
dsb.) atau jantung (dekompensasio kordis karena kelainan Masih banyak lagi kelainan parenkhnnal yang dapat dideteksi
organik dari jantung). dengan pemeriksaan toraks ini.
Foto toraks, "MCS" (masa-chest screening) dan fluoroskopi Kelainan pada diafragma yang sering kali tampak adalah
merupakan 3 macam cara pemeriksaan toraks yang masing- adanya adesi (perlekatan) akibat proses lama yang telah me-
masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, CT-Scanning nyembuh, letak diafragma yang tinggi bisa akibat kelumpuhan
serta tomografi paru merupakan metoda pemeriksaan yang saraf frenicus atau proses di hepar.
mempunyai keunggulan lain dengan ruang lingkup yang ber- Dalam keadaan normal, kedua sinus kosta-frenikus lancip
beda, sehingga tidak akan disinggung lebih lanjut di sini. bentuknya; apabila menjadi tumpul maka kemungkinan telah
terjadi pennnbunan cairan pada daerah tersebut; karena ba-
FOTO TORAKS gian tersebut merupakan bagian terendah dari rongga toraks
Di samping foto tulang ekstremitas, untuk fraktur, maka dalam keadaan berdiri. Keadaan ini dikenal sebagai efusi
foto toraks merupakan metoda pemeriksaan yang paling pleura.
"digemari" oleh dokter dan paling "beken" di kalangan pen- Kelainan pada jantung yang tampak adalah berupa pem-
derita. Acapkali indikasi foto toraks datang dari fihak pen- besaran menyeluruh atau komponen-komponennya, seperti
derita. "Minta dironsen dokter"! Maka penderita pun merasa atrium kiri, ventrikel kanan, segmen pulmonal dan sebagainya
lebih sembuh begitu foto selesai. Dan seandainya si penderita yang akan lebih jelas tampak pada pemeriksaan dengan analisa
mendapat kesempatan untuk konsultasi mengenai foto toraks- jantung, yaitu dengan memberikan bubur barium per os. Pem-
nya sendiri, ia akan dengan penuh perhatian mengamat-amati- besaran atrium kiri akan menyebabkan terdorongnya barium
nya, hampir selalu semua penderita menanyakan bagian yang dalam usofagus ke arah dorsal.
sama yaitu lulus paru, apakah itu kelainan atau bukan. (Mung- Pelebaran arkus aortae serta aorta yang memanjang dal
kin karena menyerupaai belalai gajah). berkalsifikasi merupakan proses degenerasi yang sering tampak
Dengan foto toraks, secara sistematis dapat dinilai tulang- pada penderita tua.
tulang iga (kecuali iga sebelah bawah yang sudah tertutup Demikian pula media' stinum yang melebar serta pembesari
diafragma), klavikulae, (kadang-kadang skapula), kelengkung- an kelenjar-kelenjar sekitar ha1us dapat tampak pada posisi
an (skoliosis) kolumna vertebralis serta kaput humeri. Ke- postero-anterior dan lateral. Pelebaran mediastinum ini biasa-
mudian pada parenkhim paru (merupakan indikasi terbanyak), nya dicurigai sebagai proses neoplasma (Limfoma, timoma)

26 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Karena struktur mediastinum ini cukup kompleks, pemeriksa- dapat langsung dilakukan saat itu juga dan hasilnyakitakenal
an organ ini sering kali memerlukan bantuan pemeriksaan sebagai film Rontgen biasa.
tomogram atau bahkan CT-Scanning, sehingga tidak terjadi Pada MCS pemrosesan film baru dapat dilakukan apabila
gambaran tumpang tindih antara satu organ dengan yang satu rol film telah digunakan habis untuk sejumlah pemotret-
lain. an. (Jadi tidak berbeda dengan fotografi biasa).
Dibanding dengan pemeriksaan lainnya (MCS dan fluoros-
kopi), maka foto toraks merupakan pemeriksaan yang paling FLUOROSKOPI
sempurna, tetapi relatif lebih mahal. Pemeriksaan toraks dengan fluoroskopi (sinar tembus)
telah sangat populer sejak ditemukannya sinar-X oleh Tn.
W.C. Roentgen pada akhir abad lampau. Namun metoda ini
sudah banyak ditinggalkan orang karena dianggap mempunyai
tingkat ketelitian yang kurang, paparan dosis pada penderita
dan dokter yang terlalu tinggi, serta tidak adanya dokumen-
tasi. Untuk pemeriksaan massal maka tempatnya sudah di-
gantikan oleh MCS. Untuk mengurangi dosis penderita mau-
pun perneriksa, sebenarnya telah diciptakan peralatan penguat
gambar sedemikian rupa sehingga dosis sinar-X yang diguna-
kan sangat rendah. Alat ini dinamakan image intensifier.
Kalau pada alat yang konvensional gambar (image) tampak
pada layar fluoroskopi, maka peralatan yang modern ini
memproyeksikan ke layar televisi, sehingga penderita dapat
mengikuti jalannya pemeriksaan misalnya pada pemeriksaan
Gambar 1: perbandingan antara metoda pemotretan Rontgen biasa gaster dan duodenum dengan kontras. Pemeriksaan dengan
(atas) dan "MCS". (bawah). Pada "MCS" gambar tidak langsung di- layar fluoroskopi konvensional memerlukan adaptasi visus
proyeksikan pada film Rontgen, melainkan dengan proses optik dilaku- di tempat gelap terlebih dulu, sedangkan gambar yang di-
kan pengecilan terlebih dulu di dalam lorong kamera yang kedap sinar.
Perhatikan perbedaan jarak antara sumber sinar X dengan penderita. h asilkan oleh layar TV pada image intensifier tidak memerlu-
Pada pemeriksaan toraks biasa jarak lebih jauh agar didapat ukuran kan adapt asi terlebih dulu.
yang mendekati sebenamya. Sedangkan pada MCS lebih dekat dengan Sekalipun pemeriksaan fluoroskopi untuk rutin sudah di-
tujuan antara lain agar lesi dapat menjadi lebih jelas tinggalkan, namun tetap ada indikasi untuk melakukan pe-
meriksaan ini yang tidak dapat digantikan oleh cara pemeriksa-
"MASS CHEST SCREENING" an lain. Indikasi ini adalah untuk menilai gerakan dalam rongga
MCS atau pemeriksaan penyaring toraks massal merupa- toraks, seperti misalnya untuk membedakan suatu massa
kan pemeriksaan yang dilakukan dalam jumlah besar; biasa- dengan aneurisma aorta. "Massa" yang berpulsasi seirama
nya berupa pemeriksaan rutin setiap tahun, misalnya terhadap dengan jantung sangat condong pada suatu aneurisma .
karyawan sebuah pabrik, perkantoran dan sebagainya, untuk Paralisis atau paresis dari diafragma unilateral akan meng-
menyaring terhadap adanya kemungkinan kelainan-kelahian akibatkan tingginya letak diafragma yang bersangkutan. Ke-
yang disebutkan di atas. Untuk negeri ini terutama terhadap adaan tersebut harus dibedakan dengan adanya proses sub-
penyakit tuberkulosis. Namun karena gambaran toraks dipro- phrenic (hepato atau splenomegali). Paralisis dari diafragma
yeksikan pada sebuah film berukuran 60 x 60 mm 2 (banding- akan jelas terlihat dengan pemeriksaan fluoroskopi karena
kan foto toraks biasa yang berukuran 35 x 35 cm 2 atau diafragma yang sakit 'akan bergerak berlawanan dengan yang
30 x 40 cm 2 ), maka dengan sendirinya tingkat ketelitiannya sehat, yaitu bergerak ke atas pada saat inspirasi (gerakan
menjadi kurang. Sehingga setiap kecurigaan yang tampak pada paradoks).
pemeriksaan ini selalu memerlukan pemeriksaan ulang dengan
toraks besar. Tujuan pengulangan pemeriksaan dengan foto
besar selain untuk memperjelas kelainan,juga untuk keperluan
penilaian berhasil tidaknya pengobatan.
Keuntungan cara pemeriksaan MCS ini adalah :
— Karena peralatan untuk MCS ini dapat dibawa-bawa pada
kendaraan, maka sifatnya sangat mobil, sehingga pemerik-
saan dapat dilakukan tanpa ruangan khusus, kecuali tempat
parkir kendaraan tersebut.
—Dapat dilakukan pemeriksaan dalam jumlah besar sekaligus
dalam satu hari. Bagi karyawan kedua hal ini sangat mem-
bantu mereka, tidak banyak jam kerja yang terbuang.
—Biayanya relatif murah.
— Hasil pemeriksaan dalam waktu yang tidak terlalu lama
dapat diketahui.
Pemeriksaan foto toraks biasa adalah menggunakan satu
helai film untuk setiap posisi pemotretan. Pemrosesan film

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 27


RINGKASAN terdahulu tetap merupakan pemeriksaan penyaring yang
Telah dikemukakan mengenai indikasi pemeriksaan foto efektif dan efisien.
toraks mass chest screening dan fluoroskopi, dibicarakan
mengenai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sekalipun
telah dikembangkan metoda pemeriksaan yang canggih seperti
kateterisasi jantung, tomogram serta CT-Scanning yang mem-
berikan nilai diagnostik tinggi, namun cara pemeriksaan

(sambungan dari halaman 25)

RINGKASAN

1. Di dalam praktek, pasien dengan keluhan sakit dada seperti


ditusuk-tusuk dan sesak nafas harus kita pikirkan kemung-
kinan adanya pneumotoraks spontan.
2. Telah dibicarakan pneumotoraks tentang kekerapan, pem-
bagian, etiologi, patogenesis, diagnosis, komplikasi, diagno-
sis banding dan penatalaksanaan.
3. Sebaiknya semua penderita pneumotoraks diobservasi
dengan cermat di rumah sakit.
4. Dengan diagnosis yang cepat dan dengan tindakan yang
cukup sederhana penderita gawat akibat pneumotoraks
ventil dapat diatasi, bahkan nyawa penderita dapat di-
selamatkan.
5. Diberikan ilustrasi Rontgen foto toraks. Dalam beberapa
hari setelah pemasangan WSD, paru telah mengembang
dengan sempurna.

28 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


PENDAHULUAN
Dalam dekade terakhir ini, banyak sekali obat baru jenis "anti-
inflamasi non steroid" (AINS) telah tersedia bagi para pen-
derita. Juga di Indonesia, obat-obat jenis ini telah hampir ter-
sedia semuanya seperti yang sudah beredar di negara lain.
Sebenarnya penambahan obat-obat baru AINS ini ada segi
positifnya maupun negatifnya. Segi positifnya, penderita akan
mendapatkan harapan dan kemungkinan yang lebih baik dalam
terapinya, apalagi bila diingat bahwa variasi respon individual
memegang peranan dalam menentukan obat yang efektif.
Tetapi dengan bertambah banyak pilihan obat AINS, dokter
tentu harus memilih. Selayaknya pemilihan obat AINS untuk
pengobatan penyakit rematik sendi/tulang harus berdasarkan
pengetahuan yang cukup perihal sifat masing-masing obat
AINS yang tersedia. Walaupun secara umum obat-obat AINS
ini memiliki efek farmakologis yang dapat dikatakan sama,
tetapi ada beberapa perbedaan yang menyebabkan sesuatu
obat AINS lebih cocok untuk suatu indikasi tertentu ataupun
adanya perbedaan dalam profil efek samping, toksisitas dan
bagan dosis.

OBAT-OBAT AINS YANG TERSEDIA


Klasifikasi
Pembagian obat AINS dalam klasifikasi kimiawi sebenarnya
tidak banyak manfaatnya bagi seorang klinikus. Ini karena ada
obat-obat AINS dari sub-golongan yang sama tetapi memiliki
sifat-sifat yang berbeda; sebaliknya ada obat-obat AINS yang
berbeda sub-golongan tetapi memiliki sifat-sifat yang hampir sangat bervariasi. Ini berarti bahwa kegagalan dengan satu obat
serupa. Untuk yang ingin mempelajari lebih dalam, kami serta- bisa saja dicoba dengan obat sejenis dari derivat kimiawi
kan tabel 1 yang menggambarkan klasifikasi secara kimiawi yang sama. Secara umum efikasi antara obat-obat AINS tidak-
dari obat AINS. lah begitu berbeda. Dari uji klinis-uji klinis yang dipublikasi,
bila kita kaji lebih lanjut, temyata hasil efikasi yang berbeda
Farmakokinetik dan Farmakodinamik obat AINS harus kita pandang dengan hati-hati. Ini disebabkan karena
Perlu diperhatikan, walaupun obat AINS tergolong dalam respon individual memegang peranan. Memang tentu ada baik-
kelas atau derivat kimiawi yang sama, respon individual bisa nya kita ketahui absorpsi, kadar plasma, waktu paruh, ikatan

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 29


proteinnya dan ekskresi dari masing-masing obat AINS ini. epigastriknya. Walaupun respon individual berperanan, secara
Tetapi secara pragmatis perlu kita ketahui bahwa untuk ke- umum beberapa obat AINS seperti naproksen dan ibuprofen
banyakan obat AINS ini tidak terdapat korelasi antara efikasi tidak terlalu mengganggu saluran pencernaan. Khusus golongan
dan kadar plasma. Jadi, sifat farmakokinetika obat AINS fenamat, jenis obat ini dapat menimbulkan diare. Efek sam-
tidak mudah digunakan untuk menjelaskan variasi respon ping gastritis kadangkala bisa berkembang menjadi gastritis
pada penderita yang minum obat AINS 1 yang erosif sehingga mengakibatkan perdarahan dan perforasi.
Sebagai contoh: indometasin yang diminum malam sebelum- Jadi perdarahan akibat obat AINS ini tidak perlu sampai
nya, melenyapkan rasa nyeri dan kaku sendi pada pagi berikut- terjadinya ulkus peptikum. Lokasi ulkus peptikum akibat obat
nya; ternyata di waktu ini kadar plasmanya bahkan hampir AINS ini biasanya sekitar pilorus, dan biasanya dapat sembuh
tidak ada2 . Walaupun demikian masih ada hubungan antara kembali bilamana obat AINS dientikan. Risiko hematemesis
waktu paruh dan lama kerja obat. Ini dapat dilihat pada dan melena akibat AINS ini lebih besar pada penderita usia
piroksikam yang T1⁄2 -nya sekitar 40 jam, sehingga obat ini lanjut.
cukup diberikan sekali sehari dan efek kerja simtomatisnya Gangguan fungsi ginjal sudah sering dilaporkan. Sekarang
dapat bertahan selama 24 jam. Obat-obat AINS dengan T1⁄2, ini mekanisme gangguan tersebut dihubungkan dengan ham-
yang singkat biasanya diberikan 3 atau 4 kali sekali. Walaupun batan biosintesis PGE 2 . Pada penderita dengan keadaan gang-
demikian, sehubungan dengan respon individual, obat-obat guan ginjal, gangguan fungsi hati, maka pemberian obat AINS
tadi dapat cukup efektif dengan dua kali sehari. Hal yang perlu akan merendahkan GFR (Glomerular Filtration Rate) se-
diperhatikan adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai hingga terjadi uremia dan udema. Retensi air dan elektrolit
kadar plasma yang menetap (steady-state) sehingga dicapai serta dekompensasi kordis sering dilaporkan pada penderita
efek yang maksimal. Kebanyakan obat AINS termasuk naprok- demikian yang mendapatkan fenilbutazon. Juga dilaporkan
sen dapat mencapai aksi kerja maksimum tersebut dalam 24 bahwa piroksikam dapat juga menimbulkan hal di atas ter-
jam 1 . Tetapi obat AINS dengan T½ yang lama sekali, waktu utama pada penderita usia lanjut5.
mencapai efek maksimum pada "plateau" ini bisa sekitar 3 Hambatan lain yang perlu diperhatikan adalah persoalan
hari. Jadi jangan di "vonis" dahulu kalau obat tersebut gagal, interaksi obat. Seperti diketahui, obat-obat AINS ini ke-
terutama pada pasien-pasien yang ingin efek terapi yang "tok- banyakan terikat pada protein plasma secara kuat dan banyak.
cer"3 . Jadi bagi obat-obat AINS yang T1⁄2-nya pendek, tetapi Terutama fenilbutazon dan oksifenbutazon, kedua obat ini
setelah beberapa hari belum efektif, sebaiknya diganti dengan mudah sekali menggusur obat-obat lain dari ikatan protein
obat AINS lain. plasma dengan akibat obat yang tergusur akan meningkat
Keterbatasan obat-obat AINS berlipat kadarnya yang babas beredar dalam darah. Contohnya
Keterbatasan terutama dari obat AINS adalah efek samping- adalah obat-obat anti-koagulan oral dan anti-diabetik oral.
nya yang seringkali bersifat mengganggu dan bisa serius. Dengan obat-obat AINS yang lebih baru, jenis interaksi di atas
telah praktis jarang terjadi, tetapi biar bagaimanapun kita
Perihal fenilbutazon dan oksifenbutazon: Kedua obat ini men-
jadi sorotan utama setelah dua obat AINS yakni benoksapro- sebagai dokter harus waspada terutama pada penderita usia
lanjut.
fen dan indoprofen telah ditarik dari peredaran di seluruh
dunia. Fenilbutazon dan oksifenbutazon oleh beberapa ahli Efek samping terhadap sistem saraf pusat hanya dilaporkan
pada pemakaian indometasin dengan dosis tinggi, terutama
masih dianggap mempunyai tempat dalam terapi khususnya
pada siang hari. Ini mungkin disebabkan karena metabolisme
untuk gout-akut dan spondilitis akut 4 . Efek samping dari ke-
indometasin mengikuti ritme sirkadian dimana bila obat di-
dua obat ini yang dikuatirkan adalah efek kerusakan terhadap
berikan pagi hari maka kadar puncak lebih besar dan lebih
sumsum tulang. Yang sering dilaposkan adalah anemia aplastik
cepat dicapai dari pada bila diberikan pada malam hari5 .
dan agranulositosis. Kejadian-kejadian ini dimonitor di Inggris
Keadaan hamil. Sampai saat ini semua obat AINS dianjur-
dan Eropa. Sayangnya data sejenis ini pada bangsa kita atau
kan untuk tidak diberikan selama kehamilan kecuali bila
bangsa kulit berwarna lainnya tidak ada. Jadi sebagai tindakan
memang sangat sekali dibutuhkan dengan perhitungan "un-
pencegahan, adalah bijaksana bila kita juga berhati-hati sekali
tung ruginya". Untuk menghindari timbulnya efek-efek yang
dengan pemakaian obat-obat fenilbutazon dan oksifenbutazon
tidak diinginkan, ada beberapa petunjuk yang dapat berguna
ini. Bila dihitung secara matematis, kemungkinan menimbul- seperti tercantum dalam tabel 2.
kan kematian akibat kegagalan sumsum tulang adalah 10 (se-
puluh) kali lipat dengan oksifen-butazon, 4 kali lipat dengan
fenilbutazon dibandingkan dengan pemakaian indometasin 4 .
Anemia aplastik ini biasanya lebih mudah terjadi pada pen-
derita usia lanjut. Sedang agranulositosis pada penderita usia
muda. Untuk menghindari kemungkinan buruk tersebut, dan
bilamana memang dibutuhkan terapi dengan obat-obat ini,
seyogyanya obat-obat ini hanya digunakan untuk jangka
waktu yang singkat saja kurang dari seminggu.
Keterbatasan lain dengan obat AINS adalah efek samping
terhadap sistem pencernaan. Efek samping seperti rasa mual,
gastritis ini derajat kejadiannya juga dipengaruhi respon
individual. Ada yang tahan, ada penderita yang sangat sensi-
tif. Sehingga makan obat AINS apa saja lantas terasa nyeri

30 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Kesimpulan
Pada saat sekarang ini pilihan untuk obat AINS lebih luas. Ini
tentu dapat dimanfaatkan oleh dokter untuk menuliskan obat
AINS yang paling sesuai untuk keadaan penyakit rematik
penderitanya. Sehubungan dengan variasi respon individual
lebih besar dari pada variasi efikasi secara umum dari masing-
masing obat AINS 2 , maka kadangkala seorang dokter harus
memilih obat AINS-nya secara "trial & error" untuk penderita
rematiknya.
Namun demikian, penguasaan pengetahuan farmakokine-
tika dari obat AINS akan banyak manfaatnya dalam menentu-
kan pemilihan obat AINS yang cocok untuk penderitanya.
Dengan demikian hambatan-hambatan pemilihan diatasi
secara rasional dan terperkirakan, jadi tidak secara "trial &
error" yang mumi.

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 31


Apa itu rematoid artritis? Ia adalah jenis rematik yang se- lebih efektif dan lebih aman daripada aspirin. Apakah suatu
ring dijumpai dalam praktek dokter sehari-hari, dan sempat obat baru dengan struktur kimia yang unik seperti piroksikam
mengganggu aktivitas fisik. Pada hakekatnya rematoid artritis dapat merupakan pilihan utama sebagai anti inflamasi non
adalah suatu penyakit sistemik, bersifat progresif, mengenai steroid ?
jaringan lunak dan cenderung menjadi kronis. Penyakit ini
berkembang lebih lanjut sesuai dengan sifat progresivitasnya. STRUKTUR KIMIA
Pada rematoid artritis, inflamasi (radang) sangat menyolok. Piroksikam adalah obat anti inflamasi baru yang secara
Suatu proses inflamasi ditandai dengan beberapa gejala utama kimia berbeda dengan derivat - derivat asam karboksilat seperti
yakni: timbulnya panas, kemerahan, pembengkakan, nyeri dan aspirin, ibuprofen, fenoprofen, indometasin, dan tolmetin.
hilang fungsi tubuh. Berat ringannya penyakit ini sangat ber- Nama kimianya adalah 4 hidroksi-2-metil-N-(2-piridil)-2H-1,
variasi. 2-benzotiasin 1, 1-dioksid, merupakan hasil proses enolisasi
Berbagai obat telah dicoba dipergunakan dalam pengobatan penggantian 4 hidroksi.
rematoid artritis, antara lain :
— obat-obat non-steroid seperti aspirin, fenoprofen, ibuprofen,
naprokses, indometasin dan tolmetin.
— derivat klorokuin, senyawa emas dan fenilbutazon.
— kotikosteroid dan zat imusopresif seperti prednison, azatio-
prin, penisilamin dan levamisol l .
Obat anti inflamasi yang paling lama digunakan adalah
aspirin. Ia merupakan anti inflamasi yang efektif dengan dosis
besar, ± 4,5 gr/hari. Efek sampingnya yang sering timbul
berupa gastritis yang difus, bersifat kumulatif dan selalu ada, FARMAKODINAMIK
sehingga dapat mengakibatkan perdarahan. Beberapa keadaan
lain, seperti hepatitis ringan, tinitus (umumnya pada anak), Dalam percobaan -percobaan awal di laboratorium, piroksi-
dan sindroma nasal polip menjadi lebih hebat pada terapi kam ternyata punya khasiat anti - radang yang sangat kuat.
dengan aspirin. Karena terapi sering bersifat jangka panjang, Pada marmut, daya hambat eritema (kemerahan) pada radang
dapat terjadi intoksikasi salisilat yang menyebabkan hipokale- 200 kali lebih kuat daripada aspirin. Dalam penghambatan
mia, kebingungan dan delirium, beberapa kasus mengalami edema pada kaki tikus, kekuatannya hampir sama dengan
asidosis berat. Intoksikasi berat seperti ensefalopati dan edema indometasin, tapi lebih besar dari fenilbutason atau nasprok-
juga dapat terjadi pada orang tua. sen. Piroksikam juga menghambat sinovitis pada anjing yaitu
Oleh karena itu penggunaan preparat - preparat tersebut dengan cara mengurangi cairan sinovial dan migrasi lekosit
harus hati-hati, dan sebaiknya disertai dengan pengamatan polimorfonuklear. Dalam pengujian efektivitas anti artritis
dan pengukuran kadar obat dalam darah. Untuk menghindari dan anti proliferasi, piroksikam hampir 15 kali lebih poten
terjadinya efek samping tersebut, sebagai pilihan lain ialah : daripada fenilbutazon.
ibuprofen, naproksen, fenoprofen, indometasin dan tolmetin. Aktivitas antipiretiknya praktis sama dengan aspirin. Se-
Namun sayangnya, tidak satupun obat-obat ini benar-benar perti obat AINS yang lain, piroksikam juga mempunyai akti-

32 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


vitas analgesik. Pada mencit efek analgesiknya 11 kali lebih kadar piroksikam dalam darah tersebut, sehingga tidak terjadi
poten dari naproksen dan 64 kali lebih kuat dari aspirin. Jadi kompetisi pada tempat ikatan. Kadar yang rendah ini meng-
ia sangat poten. untungkan dalam pemakaian klinik, asalkan ia aman.
Piroksikam tidak mempengaruhi sistem kardiovaskular.
Pemberian intravena pada dosis kumulatif sampai 15 mg/kg KEAMANAN
BB tidak memberikan pengaruh yang berarti pada tekanan Piroksikam merupakan obat yang relatif aman. Ini telah
darah dan koetraksi/frekuensi jantung ataupun modifikasi dibuktikan dalam laboratorium. LD 50-nya pada rodensia
respon presor terhadap katekolamin eksogen dan endogen. 200—300 mg/kg BB, sedang pada anjing Iebih dari 700 mg/
Pada pemberian peritoneal pada mencit, hanya terlihat tanda- kg BB. Padahal, untuk manusia, dosis yang digunakan tak
tanda depresi ringan pada susunan saraf pusat. sampai 1 mg/kg BB (10-40 mg dosis tunggal). Menurut pila
umum obat AINS, efek toksik yang utama yaitu erosi mukosa
MEKANISME KERJA
saluran cerna (lambung). Berat ringannya gangguan ini ter-
Piroksikam bekerja secara intrinsik (langsung). Ia — berbeda gantung dari jenis spesiesnya, dosis dan lama penggunaannya.
dengan kortikosteroid — tidak tergantung pada stimulasi Ternyata saluran cerna anjing paling peka terhadap piroksi-
adrenal. Untuk melihat aktivitas intrinsik ini, telah dilakukan kam, tikus dan mencit kurang peka sedangkan pada kera tidak
penelitian anti edema pada tikus yang mengalami adrenalek- terjadi lesi.
tomi. Ternyata piroksikam pada tikus-tikus tadi bekerja Pada penelitian klinik, gangguan saluran cerna dan ulkus
dengan kekuatan yang sama seperti pada tikus normal. adalah gambaran utama efek samping yang timbul pada terapi
Pada peradangan sendi, sering terjadi migrasi sel pada tern- dengan obat AINS umumnya.
pat inflamasi, seperti yang diperlihatkan sinovitas pada anjing Beberapa faktor yang mempengaruhi derajat efek samping
yang sendinya disuntik dengan asam urat. Migrasi ini ter- tersebut antara lain formulasi obat dan besarnya dosis yang
nyata dapat dipengaruhi oleh piroksikam. Selain itu piroksi- diberikan untuk mencapai efek antiinflamasi. Sediaan bentuk
kam juga menghambat pelepasan mediator-mediator inflamasi tablet biasanya mempunyai kecepatan dispersi dan absorpsi
yang tergantung pada kadar agresi trombosit yang diinduksi lebih lambat daripada bubuk dalam kapsul. Oleh karena itu
dengan kolagen. efek samping sediaan tablet biasanya lebih ringan daripada
Piroksikam tidak menghambat aktivitas spasmogenik dari kapsul. Kadar obat yang dicapai dalam darah sama. Karena
histamin, serotonin, asetilkolin atau prostaglandin E 2 pada masa paruhnya panjang (± 45 jam) ia dapat diberikan sekali
sediaan, jaringan terisolasi. Seperti obat AINS yang lain, sehari. Dosis obat dapat dibagi menjadi 2, 3 atau 4 kali sehari
piroksikam menghambat sistem enzim prostaglandin biosinte- bila diperlukan. Piroksikam 20 mg/hari relatif lebih aman
tase yang terdapat pada berbagai jaringan l . Tampaknya, terhadap saluran cerna daripada aspirin 3,8 g/hari. Darah yang
aktivitas antiinflamasi piroksikam tergantung pada kemampu- hilang bersama tinja tiap hari hampir sama dengan orang sehat,
an penghambatan produksi prostaglandin ini. yaitu sekitar 0,4—0,7 ml/hari.
Pemberian piroksikam jangka panjang pada kera — seperti
FARMAKOKINETIKA
obat AINS lainnya — dapat menimbulkan lesi pada saluran
Masa paruh piroksikam cukup panjang, yaitu 40—45 jam. cerna dan nekrosis papda renalis, tapi tidak terjadi lesi pada
Maka, meskipun absorpsinya lambat pada pemberian peroral, ginjal. Terjadinya lesi renalis dapat dihubungkan dengan efek
is cocok diberikan sebagai dosis tunggal setiap hari. Dengan penghambatan biosintesis prostaglandin: Efek ini tampaknya
dosis tunggal ini, dapat dicapai kadar terapeutik obat selama dimiliki oleh hampir semua obat AINS. Pada tikus, piroksikam
24 jam1 . Pada percobaan klinis dengan pemberian piroksikam memperlihatkan-efek penundaan partos. Sedangkan pada pe-
pada 15 orang penderita rematoid artritis dengan dosis hint nelitian reproduktif lain. pemberian plroktlkati dosis tinggi
gal 10 mg, 20 mg atau 30 mg per hari selama 14 hari, terlihat tidak menimbulkan efek yang merugikan.
perbaikan klinis pada penderita.
Kadar plasma menetap (steady state) piroksikam dicapai PENGGUNAAN KLINIK .
dalam waktu 7 hari atau kurang, pada pemberian dosis tunggal Piroksikam berguna untuk pengobatan penyakit rematoid
antara 10 dan 30 mg. Maka, setelah 1 minggu, dapat ditentu - artritis, ankilosing spondilitis, nyeri muskuloskeletal, piral
kan apakah dosis perlu ditambah atau tidak. (gout) akut, esteoartritis dan nyeri pada fraktur, opera
Berbeda dengan obat AINS lain, pemberian piroksikam bet- serta episiotomi. Dosisnya antara 10—40 mg/hari, umumnya
sank dengan aspirin tidak mempengaruhi kadar piroksikam 20 mg/hari. la efektif sebagai antiinflamasi dan analgetik da-
dalam darah. Sedangkan kombinasi lalnnya dengan aspirin, lam dosis tunggal. Dalam pengobatan rematoid artritis dan
akan mengurangi kadar obat AINS tersebut dalam plasma. ankilosing spondilitis, efek terapi terlihat setelah 2 minggu
Mungkin ini disebabkan karena obat golongan asam aromatik dan makin meningkat setelah 3 bulan. Efek terapi piroksikam
seperti indometa sin, fenoprofen, naproksen, ibuprofen dan 20 mg/hari ini sebanding dengan dosis maksimum aspirin
tolmetin, strukturnya mirip dengan aspirin. Ini rupanya 4200 mg/hari; ini merupakan dosis optimal. Walaupun bebe-
menyebabkan terjadinya interaksi kompetitif. Telah dibukti- rapa penderita memerlukan dosis 100 mg/hari dalam peng-
kan pula terjadinya interaksi farmakokinetika antara fenil- obatan jangka panjang 2 .
butazon (suatu asam enolat) dengan aspirin. Mengingat sifat- Respon yang sama juga terjadi pada pengobatan osteo-
sifat piroksikam — masa paruh yang panjang, potensi yang artritis, efek terapi timbul setelah 2 minggu dan peningkatan
tinggi dengan kadar plasma rendah (3—5 ug/ml) — maka dapat respon yang progresif terjadi setelah terapi 12 minggu. Pirok-
diperkirakan, kurangnya interaksi farmakokinetika antara sikam 20 mg/hari dosis tunggal sebanding dengan aspirin 3900
aspirin dan piroksikam mungkin disebabkan oleh rendahnya mg/hari; pada beberapa penderita dosis pemeliharaan cukup

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 33


10 mg/hari. Pada pengobatan pirai akut ternyata efek klinik
terlihat dalam waktu 6 jam. Pengobatan pada nyeri fraktur,
operasi dan episiotomi menunjukkan bahwa efek analgesik
piroksikam dosis tunggal (10—40 mg) sebanding dengan aspi-
rin 648 mg. Tidak terlihat adanya hubungan dosis -respon
pada pemberian 10, 20, atau 40 mg piroksikam tersebut di
atas.
Dari sejumlah penderita yang mendapat pengobatan dengan
piroksikam, 54% bebas efek samping, 4,1% penderita ter-
paksa menghentikan pengobatannya karena gangguan saluran
cerna. Pada pengobatan dengan indometasin dan fenilbutazon,
efek samping lebih sering terjadi, sehingga pengobatan gagal.
Dari beberapa uji laboratorium, 6% penderita mengalami
penurunan hemoglobin dan pada seorang penderita juga ter-
jadi kenaikan sementara enzim transaminase yang kembali
normal setelah terapi dihentikan. Yang relatif sering terjadi
ialah sedikit peningkatan kadar BUN pada permulaan terapi
yang kemudian menetap kadarnya (plateau) seperti halnya
pada pengobatan dengan fenilbutazon, indometasin dan
aspirin. Prostaglandin pada ginjal merupakan hormon dalam
pengaturan sirkulasi darah di dalam medula dan kortek adrenal.
Ada kemungkinan bahwa kenaikan BUN tersebut merupakan
akibat terjadinya penghambatan sintesis prostaglandin oleh
obat AINS.

Daftar Kepustakaan ada pada Redaksi/Penulis.

34 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


PENDAHULUAN 3 kelompok golongan umur yaitu 0—5 tahun, 6—14 tahun dan
Toksoplasmosis merupakan salah satu penyakit Direct 15 tahun ke atas dengan jumlah masing-masing 92, 184 dan
Zoonosis yang tersebar Iuas di seluruh dunia dengan prevalensi 187 sera.
yang berbeda-beda. Sera yang berhasil dikumpulkan ini berasal dari 9 lokasi
Berdasarkan pemeriksaan titer antibodi terhadap Tokso- dari 8 kabupaten di Irian Jaya. Dua lokasi (Enarotali dan
plasma gondii di Indonesia, prevalensi Toksoplasmosis ber- Wamena) merupakan dataran tinggi sedangkan lainnya adalah
kisar antara 2 -- 51% 1-4 daerah pantai.
Menurut Roever-Bonnet 4 , prevalensi Toksoplasmosis di Titer IgG antibodi terhadap Toksoplasma gondii 10 IU/ml
Merauke dan di Wamena (Irian Jaya) pada tahun 1964 di- ke atas ditemukan pada 131 orang (28,3%), dan berdasarkan
temukan 22% dan 14%. Sedang penelitian pada tahun 1972 perbedaan jenis kelamin didapat 25,3% pada pria dan 31,9%
yang dilaksanakan oleh Cross JH dan kawan-kawan ditemukan pada wanita. Tetapi perbedaan ini rupanya tidak bermakna
prevalensi. Toksoplasmosis di Sarong 23%, dan di Biak 1%1 . (p > 0,05).
Untuk mengetahui apakah ada perubahan pola prevalensi Pada tabel 1 dapat dilihat presentasi sera yang positif ber-
Toksoplasmosis di Irian Jaya dibandingkan dengan keadaan dasarkan golongan umur. Ternyata mereka yang berumur
di tahun 1964 dan 1972, maka dilakukan pemeriksaan ter- 0—5 tahun mempunyai presentasi seropositif lebih rendah dari
hadap 463 sera penduduk dari beberapa tempat di Irian Jaya. pada yang berumur 6—14 tahun dan 15 tahun ke atas (p
< 0,01). Sedangkan presentasi seropositif pada golongan umur
BAHAN DAN CARA 6—14 tahun dan golongan 15 tahun ke atas secara statistik
Dikumpulkan 463 sera penduduk dari beberapa tempat di tidak berbeda (p > 0,05).
Irian Jaya, dan disimpan dalam keadaan beku sampai saat Prevalensi Toksoplasmosis di dataran tinggi (Enarotali
diperiksa. Terhadap 463 sera itu diperiksa titer antibodi IgG dan Wamena) dapat dilihat pada tabel 2. Ternyata di dataran
terhadap Toksoplasma gondii dengan metoda Indirect Immu- tinggi tidak ada perbedaan prevalensi yang bermakna antara
nofluorescent Test (Toxo Spot IF Bio Merieux). Dalam pria dan wanita, dan juga tidak ada perbedaan prevalensi-
metoda pemeriksaan ini, sera yang mempunyai titer IgG di nya menurut golongan umur (p > 0,05).
atas 10 IU/mi dianggap memiliki kekebalan terhadap Tokso- Toksoplasmosis di daerah pantai Irian Jaya (dihitung
plasma gondii. presentasi seropositif kecuali Enarotali dan Wamena) berpre-
Dengan menggunakan serum kontrol positif yang telah di- valensi 26,6% (102 seropositif dari 383 sera), sedangkan di
ketahui kekuatannya dalam IU/ml (Toxotrol F Bio Merieux dataran tinggi 36,6%. Perbedaan prevalensi ini tidak bermakna
batch No. 02306) sebagai pembanding, dibuat pengenceran (p > 0,05) berdasarkan tes Chi Square.
serum sampel dengan PBS menjadi titer 3/80 agar IgG-nya Prevalensi Toksoplasmosis untuk masing-masing tempat
sesuai dengan 10 IU/ml, kemudian dilakukan tes IIF terhadap di Irian Jaya dapat dilihat pada tabel 3.
adanya spesifik IgG
PEMBICARAAN
HASIL Ada beberapa cara pemeriksaan yang digunakan untuk me-
Empat ratus enam puluh tiga serta berhasil dikumpulkan nentukan titer antibodi terhadap Toksoplasma gondii, seperti:
dari 253 pria dan 210 wanita. Sera ini dikelompokkan menjadi Complement Fixation Test, Indirect Haemagglutination Test,

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 35


Direct Agglutination Test, ELISA Indirect Immunofluores-
cent Test dan Dye Test. Beberapa kepustakaan sangat meng-
anjurkan penggunaan Dye Test atau Indirect Immunofluores-
cent Test dalam mendiagnosis Toksoplasmosis, bahkan men-
jadikan ke dua tes ini sebagai reference test bagi metoda yang
lain. Disebutkan pula bahwa hasil pemeriksaan dengan Dye
Test dan Indirect Immunofluorescent Test mempunyai ko-
relasi yang tinggi5-7
Pada tahun 1964, di Irian Jaya pernah dilakukan penelitian
mengenai prevalensi Toksoplasmosis dengan cara Dye Test 3,4
dengan menganggap titer serum 1/16 ke atas sebagai sero- sekitarnya, baru kemudian diikuti wanita hingga prevMensi
positif. pada pria lebih tinggi dari pada wanita 3 . Prevalensi pada wa-
Mengingat ke dua hal tersebut di atas, dipergunakan In- nita yang lebih tinggi atau tidak berbeda dari pria dijumpai
direct Immunofluorescent Test pada pengamatan di Irian Jaya. di Jawa Tengah 11 , Surabaya 12 , di Irian Jaya pada tahun 1972 1
Prevalensi antibodi terhadap Toksoplasma gondii pada dan pada pengamatan kami (1983).
penduduk di berbagai daerah di Indonesia sangat besar variasi- Kalau dibandingkan prevalensi di daerah pantai dan dataran
nya yaitu berkisar antara 2 — 51%. Pada tabel 4 disajikan tinggi (Tabel 2), ternyata tidak didapat perbedaan yang ber-
prevalensi Toksoplasmosis di beberapa tempat berikut metoda arti.
pemeriksaan dan titer antibodi yang dianggap positif. Nampak Beberapa pengamat mengatakan, adanya korelasi antara
adanya perbedaan dalam penentuan titer antibodi yang di- bertambahnya ketinggian suatu tempat dengan menurunnya
anggap positif walaupun digunakan metoda yang sama. Dalam prevalensi Toksoplasmosis seperti ditemukan di Amerika
metoda IHA, beberapa peneliti menganggap titer 1/16 atau Tengah (1966), Amerika Selatan (1967), Paramaribo (1963)
1/32 adalah positif 8,9 dan beberapa peneliti lain baru meng- dan di Irian Jaya (1964)". Rupanya Irian Jaya pada saat
anggap positif pada titer 1 /256 1.2,10,11,12 ini tidak lagi mengikuti pola demikian.
Kebanyakan pengamat berpendapat bahwa prevalensi Mengingat prevalensi pada pria dan wanita di dataran
Toksoplasmosis makin tinggi sesuai dengan bertambahnya usia tinggi Irian Jaya juga tidak menunjukkan perbedaan, maka
dan prevalensi tertinggi pada usia dewasa muda 1,3,900,11,12 mungkin karena telah lebih berkembangnya komunikasi
Rupanya keadaan ini berlaku juga di Irian Jaya, sesuai dengan dan transportasi antara daerah pantai, pedalaman dan dataran
hasil pengamatan kami dan pengamat terdahulu1,3,4 tinggi yang mempermudah kontak (dibandingkan dengan
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa prevalensi Toksoplasmosis keadaan di tahun .1964) . menyebabkan perubahan pola pre-
pada pria dan wanita ternyata tidak berbeda secara bermakna. valensi ini.
Ini sejalan dengan penemuan Cross pada tahun 1972 1 , tetapi Menurut pengamatan Cross JH dan kawan-kawan pada
berbeda dengan penemuan pada tahun 1964, di mana preva- tahun 1972 dengan cara IHA prevalensi antibodi terhadap
lensi pada pria lebih tinggi dari pada wanita 4 . Oleh Roever- Toksoplasma gondii dengan titer di atas 1/256 di Sorong
Bonnet disebutkan bahwa pada populasi yang masih primitif adalah 23%, dan di Bak 1%. Pada pengamatan kami pre-
biasanya pria yang terlebih dahulu melakukan kontak dengan valensi di Sorong dan Biak masing -masing 43,3% dan 36,7%.

36 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Kalau kedua hasil ini dibandingkan, temyata prevalensi di Biak
menunjukkan kenaikan yang bermakna (p < 0,01), sedang di
Scrong tidak ada kenaikan yang berarti. Belum dapat dite-
rangkan apa yang menjadi sebab perbedaan ini, mungkin ka-
rena metoda yang dipakai berbeda atau ada sebab lain.
Hasil pengamatan dengan Dye Test oleh Roever-Bonnet
dan kawan-kawan (1964), prevalensi Toksoplasmosis di
Merauke adalah 22% dan di Wamena 14%. Menurut peng-
amatan kami (1983) prevalensi di Merauke 32,1% dan di Wa-
mena 44,4%. Kalau kedua hasil ini dibandingkan (dengan ang-
gapan bahwa hasil pemeriksaan dengan Dye Test dan IIF mem-
punyai korelasi yang tinggi, mengingat titer serum yang di-
pakai sebagai batas positif hampir sama yaitu 1/16 bagi Dye
Test dan 3/80 bagi IIF), maka nampak ada kenaikan preva-
lensi di Wamena, tetapi tidak demikian dengan Merauke.
Kenaikan prevalensi di Wamena sejalan dengan perubahan
prevalensi di dataran tinggi yang mungkin diakibatkan oleh
perkembangan komunikasi dan transportasi, tetapi hal ini
masih perlu diteliti lebih lanjut.
Dibandingkan dengan prevalensi di tahun 1964 nampak ada
perubahan pola prevalensi khususnya di dataran tinggi dan
dengan sendirinya menyebabkan kenaikan prevalensi Tokso-
plasmosis secara keseluruhan di Irian Jaya.

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 37


PENDAHULUAN 3. kontraksi otot jantung
Peristiwa gagal jantung pada bayi dan anak menggambar- 4. denyut jantung
kan terdapatnya sindroma klinik akibat miokardium . tidak Preload (myocardial and diastolic fiber length)
mampu memenuhi keperluan metabolik, termasuk pertumbuh- Preload berhubungan dengan pengisian ventrikel kiri dan
an l . Keadaan ini timbul oleh kerja otot jantung yang ber- kanan. Pengisian tersebut dipengaruhi oleh pulmonary dan
lebihan, biasanya karena kelainan struktur jantung (faktor systemic venous return. Bila venous return meningkat dalam
mekanik), kelainan otot jantung sendiri seperti pada proses batas-batas tertentu, maka regangan miokardium pada akhir
inflamasi (faktor miokardium) atau gabungan kedua faktor masa diastolik akan bertambah atau dengan perkataan lain,
di atas. preload akan meningkat. Melalui mekanisme STARLING,
Pada umumnya gagal jantung pada anak diobati secara kontraksi jantung akan meningkat sehingga curah sekuncup
klasik, yaitu dengan digitalis dan obat-obat diuretik. Dengan bertambah l . Peningkatan preload dari A -> B atau C -> D
majunya pengetahuan tentang patofisiologi jantung, berbagai menyebabkan meningkatnya curah sekuncup (gambar 1).
macam pengobatan telah dikembangkan terutama terhadap
pengobatan gagal jantung refrakter.
Makalah ini membahas sekedar penatalaksanaan gagal jan-
tung pada anak serta patofisiologinya yang berhubungan
dengan pengobatan.
PATOFISIOLOGI
Pada keadaan normal, kerja jantung dapat menyesuaikan
diri terhadap keperluan yang meningkat. Bila bergiat, kerja
jantung dapat meningkat sampai 6 — 10x lebi besar daripada
waktu istirahat. Kelebihan daya ini disebut tenaga cadangan
jantung (cardiac reserve). Keadaan ini mengikuti hukum
STARLING, yaitu dalam batas-batas tertentu, makin besar
end diastolic volume, makin teregang otot jantung sehingga
makin kuat kontraksinya 2 .
Pada gagal jantung, jantung gagal mengatasi beban yang
bertambah. Setiap akhir sistolik selalu ada sejumlah darah
yang tertinggal dalam ventrikel yang makin lama makin ba-
nyak. Akibatnya terjadi bendungan pada sirkulasi paru dan Kalau venous return tersebut melebii batas-batas normal,
sistem vena. Kerja jantung sebagai pompa darah terutama maka regangan miokardium tidak akan mampu mengatasi
bergantung pada kontraksi miokardium. Ada 4 faktor utama preload yang berlebihan sehingga curah sekuncup akan ber-
yang berperanan : kurang. Peningkatan preload lebih lanjut dari D -> E me-
1. preload nyebabkan curah sekuncup akan menurun. Pemberian diure-
2. afterload tik dan venodilator akan menyebabkan preload berkurang.

38 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Hal ini karena diuretik mengakibatkan volume cairan ber- ningkatkan kontraktilitas miokardium dari D -> B, sehingga
kurang, sehingga isi ventrikel berkurang. Begitu pula dengan curah sekuncup akan meningkat (gambar 1).
• Denyut jantung
pemberian venodilator terjadi pooling darah di perifer se- Takikardia pada gagal jantung ialah suatu kompensasi
hingga venous return berkurang dengan akibat berkurangnya ekstrakardial untuk mencukupi keperluan oksigen jaringan.
isi ventrikel. Takikardia terjadi karena adanya peninggian tonus simpatikus.
Pada gagal jantung, pemberian diuretik ataupun venodilator Peninggian denyut jantung di atas batas-batas tertentu me-
menyebabkan preload menurun dari E -+ D, sehingga curah nyebabkan fase diastolik menjadi sangat pendek dan isi se-
sekuncup meningkat. kuncup sangat keci sehingga curah sekuncup berkurang.
• Afterload (impedance or outflow resistance) Digitalis dengan efek kronotropiknya menyebabkan pe-
Afterload ialah beban yang diterima oleh miokardium se-
nurunan frekuensi denyut jantung melalui 2 mekanisme,
lama sistolik sesudah terjadi ejeksi ventrikel. Afterload di-
yaitu: efek vagal yang cepat terlihat setelah pemberian obat
definisikan sebagai tekanan atau regangan miokardium yang dan efek miokardial yang mempengaruhi konduksi miokar-
sebanding dengan tebalnya dinding. Bila dibandingkan ventri- dium 5. Akibat penurunan frekuensi denyut jantung, kerja
kel kiri yang normal dengan ventrikel kiri yang dilatasi, yang jantung menjadi lebih efektif sehingga curah jantung me-
masing-masing mendapat tekanan sistolik yang sama pada
ningkat.
waktu ejeksi, maka afterload akan sedikit pada ventrikel
kiri yang normal dan banyak pada ventrikel kiri yang dilatasi.
Pada keadaan yang terakhir ini, karena garis tengah rongga PENATALAKSANAAN
ventrikel bertambah dan dindingnya tipis, maka kekuatan Tujuan pengobatan gagal jantung ialah menghilangkan
kontraksi ventrikel berkurang, dan pada setiap sistolik jumlah gejala (simtomatik), dan yang paling penting mengobati pe-
darah yang tertinggal bertambah dengan akibat afterload nyakit primer. Untuk menilai hasilnya harus ada pencatatan
meningkat. yang teliti dan berulangkali terhadap: denyut jantung, napas,
Umumnya afterload akan meningkat apabila tekanan arteri nadi, tekanan darah, berat badan, hepar, desakan vena sen-
atau tahanan vaskuler perifer bertambah. Di samping itu after- tralis, kelainan paru, derajat edema dan sianosis.
load akan meningkat pula pada penyakit miokardium akibat DIGITALIS
kurangnya kontraktilitas miokardium dan juga pada kelainan
katup mitral dan aorta yang menyebabkan sejumlah darah Prinsip efek farmakologik digitalis ialah meningkatkan
akan kembali lagi ke ventrikel setiap kali terjadi sistolik. kontraksi otot jantung dan memperlambat frekuensi denyut
Pada jantung normal, curah sekuncup akan meningkat jantung4, S . Efek ini menyebabkan curah jantung meningkat,
apabila pengisian ventrikel (preload) bertambah (mekanisme desakan vena sentralis menurun dan ruangan jantung mengecil.
Starling); mekanisme ini juga mempunyai kemampuan yang Dengan membaiknya sirkulasi terjadi diuresis (preload menu-
cukup untuk mengkompensasi setiap peninggian afterload. run) sehingga curah sekuncup meningkat.
Bila kemampuan kompensasi tersebut dilampaui, walaupun Dianjurkan supaya selalu memakai satu macam preparat
jantung masih normal, curah sekuncup akan menurun dan saja yang dapat diberikan peroral maupun parenteral supaya
afterload terus bertambah. memperoleh pengalaman dan mudah mengenal tanda-tanda
Pada gagal jantung, kemampuan kompensasi secara mak- intoksikasinya. Preparat yang dianjurkan untuk bayi dan
simal melalui mekanisme Starling (preload) telah terlampaui, anak ialah digoxin. Pemakaian digitalis harus hati-hati karena
sehingga kemampuan otot jantung untuk memendek ber- respons & toksisitas bersifat individu dan juga sempitnya batas
kurang bila ada peningkatan afterload, atau kalau daya kon- antara dosis terapi dan dosis toksis. Dosis disesuaikan dengan
traksi (inotropik) ventrikel berkurang. respons penderita. Pada inflamasi miokardium, pasca operasi
Pada gagal jantung akut maupun kronik dengan curah jantung dan bayi prematur, umumnya sensitivitas miokardium
jantung rendah (low output failure), umumnya tekanan da- meningkat terhadap digitalis1 . Untuk menghindari efek buruk
rah dipertahankan dengan meningkatkan tahanan vaskuler digitalis, maka instruksi harus jelas tentang macam preparat
perifer. Pada kasus-kasus demikian, dilatasi jantung dan pe- dan cara pemberian. Perhitungan dosis harus juga cermat.
ningkatan tahanan vaskuler menyebabkan afterload ventrikel Dikenal 2 cara pemberian: dosis digitalisasi (loading dose)
kiri meningkat. Karena itu diduga perbaikan fungsi jantung dan maintenance. Pada digitalisasi, 1⁄2 dosis diberikan sekaligus
dapat dicapai bilamana afterload berkurang, yaitu dengan pada permulaan, dosis 8 jam kemudian dan sisanya 8 jam
pemberian vasodilatansia 3 . Dengan vasodilantasia afterload setelah pemberian ke-2. Sebelum pemberian ke-3, dilihat dulu
akan menurun dari D - F sehingga curah sekuncup akan me- rekaman EKG dan denyut jantung. Kalau ada tanda-tanda
ningkat. (gambar 1) efek toksik, tidak perlu diberikan. Kadang -kadang untuk
• Kontraksi otot jantung
Gangguan kontraktilitas otot jantung selalu dijumpai pada
gagal jantung. Sesungguhnya ini merupakan kerusakan primer
pada hampir semua penderita. Kontraktilitas miokardium da-
pat ditingkatkan oleh beberapa jenis obat yang sebagian besar
bersifat simpatomimetik, akan tetapi pemakaian obat-obat
ini menyebabkan peningkatan konsumsi oksigen yang pada
gagal jantung hanya dapat dipenuhi dalam waktu singkat.
Digitalis dapat meningkatkan kontraktilitas miokardium
tanpa meningkatkan konsumsi oksigen 4 . Digitalis akan me-

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 39


memperoleh efek digitalisasi yang maksimal diperlukan dosis Oleh karena gangguan dasarnya ialah gangguan pompa jantung,
ke-4 yang sama dengan dosis ke-3. Selanjutnya diberikan dosis maka pemberian diuretik saja tidak akan memberikan hasil
maintenance ¼ —1/3 dosis digitalisasi yang diberikan lx atau yang memuaskan kecuali jika juga disertai dengan usaha
dibagi dalam 2 pemberian. Pada kasus yang tidak begitu berat, meningkatkan kegiatan pompa jantung.
pemberian digitalis dapat langsung dengan dosis maintenance. Dikenal bermacam-macam diuretik dengan berbagai me-
Keracunan digitalis yang mudah terjadi karena sempitnya kanisme kerja dan kekuatan. Untuk gagal jantung ringan yang
batas dosis optimum dan dosis toksik, dapat menyebabkan memerlukan pemberian lama, dapat dipakai thiazide karena
kematian. Diagnosis intoksikasi digitalis dapat ditegakkan harganya murah. Bila dipakai ethacrynic acid dan furosemide
berdasarkan gejala klinik dan EKG. EKG efek dosis, dapat untuk waktu lama maka harus disertai dengan pengawasan
berupa perubahan interval QT, depresi segmen ST (sagging), terhadap efek kaliuretiknya.
gelombang T datar atau inversi. EKG efek toksik dapat berupa Kegagalan pengobatan klasik (digitalis, diuretik) dapat
interval PR sangat memanjang, blok AV derajat 2 dan 3, disebabkan oleh berbagai keadaan seperti gangguan keseim-
bradikardia hebat, ekstrasistol, takikardia paroksismal dan bangan elektrolit, infeksi yang tersembunyi (endokarditis,
fibrilasi ventrikel1,6 pneumonitis), aritmia, digitalisasi yang tidak adekuat atau
Pada keracunan, digitalis segera dihentikan dan kalium timbulnya keracunan digitalis 3 . Apabila keadaan -keadaan ter-
diberikan per os 1—2 gr/hari7. Pada keracunan berat dapat sebut di atas telah disingkirkan, maka perlu dipikirkan lagi
diberikan infus yang mengandung kalium, jangan melebihi penyebab hiperaldosteronisme.
80 mEq/kg/jam. Bradikardia bila ada dapat diatasi dengan Pada gagal jantung, sekresi aldosteron meningkat melalui
atropin 0,01 mg/kg/dosis im. Jika tidak ada perbaikan, dapat respons Renin Angiotensin Aldosteron (sistem RAA) sehingga
diberikan dilantin 1 mg/kg iv perlahan -lahan dalam 1—2 menit terjadi retensi natrium dan cairan dan ekskresi kalium. Kalau
yang dapat diulangi tiap 5 menit sampai ada perbaikan atau diberikan antagonisnya, terjadi diuresis. Untuk maksud itu
telah mencapai 10 dosis 6. dapat dipakai spironolakton yang bekerja kompetitif dengan
Sampai kapan digitalis harus diberikan, belum ada per- aldosteron pada reseptor di tubuli distal, tempatnya aldosteron
sesuaian pendapat. Pada bayi setelah gagal jantung teratasi, mengkatalisasi pertukaran natrium dan kalium 3 .
digitalis dilanjutkan kadang -kadang sampai 2 tahun1 . Keadaan Akibat buruk yang dapat timbul pada pemberian diuretik
klinik dan penyakit primer sangat penting sebagai patokan ialah gangguan keseimbangan elektrolit seperti hiponatremia,
pemberhentian pengobatan. hipokalemia dan deplesi natrium yang akut. Pada pemberian
antagonis aldosteron terjadi hiperkalemia.
OBAT INOTROPIK LAIN
Beta reseptor agonis, isoproterenol dan dopamin dapat di-
pakai sebagai pengganti digitalis pada bayi dengan gagal
jantung berat yang disertai menurunnya perfusi sistemik se-
perti coarctatio aortae, penyakit miokardium dan curah
jantung yang menurun pada pasca-operasi jantung. Walaupun
efek inotropik isoproterenol itu meningkatkan perfusi jaring-
an, tetapi karena adanya efek kronotropik dan aritmia, maka
pemakaian preparat ini terbatas.
Dopamin, suatu prekursor nor-epinefrin dapat meningkat-
kan perfusi sedangkan efek kronotropiknya kurang. Kedua
obat ini diberikan dengan infusion pump dengan pengawasan
yang cermat terhadap desakan vena sentralis, tekanan arteri,
rekaman EKG dan jumlah urin. Dosis isoproterenol dan
dopamin dapat dilihat pada tabel 2.
DIURETIK VASODILATANSIA
Pada gangguan pompa jantung terjadi pengurangan perfusi Vasodilatansia pada anak dengan gagal jantung masih dalam
ginjal. Keadaan ini memberikan isyarat pada ginjal untuk me- penelitian, tetapi dapat dicoba pada gagal jantung refrakter 6 .
nahan natrium dan air sehingga preload meningkat. Dengan Dikenal berbagai macam vasodilatansia dengan mekanisme
diuretik volume jantung akan berkurang sehingga preload kerjanya (tabel 4).
akan berkurang --> curah sekuncup akan meningkat (gambar 1). Pada gagal jantung, renin dilepaskan melalui beberapa me-
kanisme seperti rangsangan simpatik, berkurangnya perfusi
ginjal, berkurangnya volume intravaskuler atau diit retriksi
natrium yang selanjutnya mengaktifkan sistem RAA. Renin
merubah angiotensinogen menjadi angiotensin I yang inaktif.
Dengan bantuan Angiotensin Converting Enzyme (ACE)
angiotensin I diubah menjadi angiotensin II yang mempunyai
efek vasokonstriksi pembuluh darah. Keadaan ini menyebab-
kan tahanan vaskuler perifer meningkat (afterload meningkat).
Sementara itu sekresi aldosteron menyebabkan retensi cairan
dan natrium (preload meningkat).

40 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Captopril, suatu "angiotensin converting enzyme inhibitor"
merupakan obat yang potensial terhadap gagal jantung pada timbulnya gagal jantung. Pada hari-hari pertama perawatan
bayi dan anak yang menghalangi ACE sehingga angiotensin II kwashiorkor dilakukan koreksi terhadap gangguan keseimbang-
tidak terbentuk. Dengan perkataan lain, aktivasi Renin- an elektrolit. Natrium yang diberikan jangan melebihi 60
Angiotensin-Aldosteron (sistem RAA) tidak terjadi. Hal ini mEq/L 12 yang dapat dipenuhi dengan larutan ½ Darrow-
menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi Glukosa atau oralit per os perlahan-lahan sampai mencapai
penurunan afterload dan seterusnya curah sekuncup akan me- 100—200 ml/kg/hari selama 2—3 hari.
ningkat 8 . Aktivasi sistem RAA ini lebih menonjol pada gagal Gagal jantung akibat beri-beri yang jarang dijumpai, biasa-
jantung pada bayi dan anak daripada orang dewasa 9 . nya pada bentuk "wet beri-beri" karena defisiensi tiamin.
Pengobatannya tiamin dosis tinggi. Dosis inisial tiamin klorida
50 mg, sebagian im dan sisanya iv. Selanjutnya 10 mg im se-
lama beberapa hari dan per os selama beberapa minggu (15).
Pada gagal jantung dengan anemia diberikan transfusi
packed cells perlahan-lahan dan jumlah darah tidak melebihi
10—20 ml/kgBB setiap kali transfusi dan kalau perlu disertai
dengan pengeluaran darah penderita yang sama jumlahnya l,7 .
Pemakaian kortikosteroid (prednison 2 mg/kgBB/hari)
bersama digitalis & diuretik pada gagal jantung akibat karditis
rematik dan miokarditis virus dapat mengurangi angka ke-
matian l .
Walaupun umumnya gagal jantung pada GNA dianggap ber-
hubungan dengan hipertensi dan kelainan miokardium, namun
hubungan tersebut tidak meyakinkan sebab dispnoe biasanya
PENGOBATAN SUPORTIF tidak ada, curah jantung dan circulation time dalam batas
normal, frekuensi denyut jantung biasanya normal atau
Istirahat absolut supaya kerja jantung kurang dan keperluan kadang - kadang kurang, tidak adanya korelasi antara kongesti
oksigen akan kurang. Kepada penderita yang tidak tenang dan kelainan EKG maupun hipertensi, menurunnya venous
dapat diberikan sedativa seperti luminal atau morfin. Penderita pressure dan menghilangnya edema yang mendahului turun-
dengan shunt kiri ke kanan yang besar dengan hipermetabo- nya tekanan darah 13 .
lisme, sebaiknya dirawat dalam kamar sejuk. Pemberian
Kebanyakan kriteria diagnostik gagal jantung pada GNA
oksigen pada gagal jantung menyebabkan perbaikan simtom berdasarkan adanya tanda-tanda kongesti sirkulasi seperti
karena kadar 0 2 arteri meningkat sehingga jantung mem- meningkatnya venous pressure, edema, kardiomegali, edema
peroleh lebih banyak 0 2 sehingga fungsi bertambah baik. pulmonum dan hepatomegali. Istilah "gagal jantung" dalam
Dengan tinggikan posisi kepala kira-kira 4501 , terjadi poolling hal ini tidak tepat, karena keadaan-keadaan yang disebut di
darah di perifer sehingga venous return berkurang, akibatnya atas dapat disebabkan oleh retensi cairan akibat kerusakan
beban sirkulasi paru berkurang sehingga keluhan sesak akan ginjal 13 . Akan tetapi ekspansi cairan intravaskuler lebih Ian-
berkurang. jut dapat menambah beban jantung (preload yang pada akhir-
Untuk menghindari aspirasi susu, makanan untuk bayi nya dapat menimbulkan gagal jantung).
pada hari-hari pertama dapat berupa glukosa 10% dalam air,
diindari formula tinggi protein karena fungsi ginjalnya belum
sempurna. Pemberian natrium pada anak besar dibatasi ter-
utama bila ada tanda-tanda kongesti vena & edema perifer,
sebab natrium dapat menyebabkan retensi cairan yang meng-
akibatkan volume intravaskuler meningkat.
PENGOBATAN PENYAKIT PRIMER
Miokarditis difteri dapat menyebabkan gagal jantung akut.
Makin berat miokarditis difteri makin besar kemungkinan
terjadi gagal jantung. Pengobatan difteri berupa PP + ADS
dosis . tinggi sedangkan manfaat digitalis masih dipertentang-
kan; digitalis sebagai profilaksis gagal jantung rupanya tidak
memberikan hasil yang memuaskan11
.
Gagal jantung pada kwashiorkor karena faktor - faktor yang
kompleks seperti: defisiensi protein, anemia, defisiensi vitamin
terutama tiamin dan juga oleh gangguan keseimbangan elektro-
lit. Pada kwashiorkor, kadar kalium dan magnesium rendah
sedangkan natrium normal 12 . Natrium dapat rendah apabila
disertai diare dan gangguan fungsi ginjal. Tidak dibatasinya
pemberian Na pada awal pengobatan penderita kwashiorkor
dengan edema berat, menambahkan edema yang memudahkan

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 41


PENDAHULUAN
Di Indonesia, menurut DR. Sudradji Sumapradja diperkira-
kan terdapat tidak kurang dari 3 juta pasangan infertil. Ilmu
Kedokteran masa kini baru dapat menolong 50% diantaranya,
ini berarti masih terdapat 1,5 juta pasangan infertil. Pertam-
bahan usia akan mempersempit kemungkinan pasangan mem-
peroleh kehamilan, oleh karenanya perlu usaha pemerlksaan
dan pengobatan dilakukan sedini mungkin l . Pada wanita Cara manapun yang akan dipakai; yang terpenting adalah ke-
banyak sekali pemeriksaan untuk mendiagnosis infertilitas, satuan bahasa (pengertian) antara ahli patologi dengan kli-
antara lain pemeriksaan getah serviks keadaan uterus (endo- nikus, sehingga semua pihak memperoleh pengertian dan
metrium), tuba (saluran)' dan ovarium, di samping pemeriksaan interpretasi yang sama 2,4 .
fisik rutin dan pemerilcsaan laboratorium2 . Fase proliferasi awal ditandai dengan adanya proliferasi
Pemeriksaan tuba (saluran) merupakan suatu rangkaian pe- kelenjar, bentuk kelenjar bulat dan teratur, stroma padat
meriksaan yang sangat membebani penderita dari segi materil, selluler. Mitosis banyak dijumpai baik pada kelenjar maupun
dan terutama menimbulkan rasa sakit yang berat1,2 . Bila di- pada stroma, kemudian kelenjar semakin melebar.
bandingkan dengan pemerilcsaan endometrium (biopsi) yang Fase awal sekresi ditandai oleh adanya vakuola subnukleus.
tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti, maka seyogyanya- Vakuola ini baru nampak 24 — 36 jam sesudah ovulasi 2,5,6
lah kita pertama-tama memeriksa endometrium (biopsi), ka- Pada perkembangannya, vakuola akan berpindah ke atas
rena di sinilah letak kunci daripada tidak terjadinya kehamilan. nukleus, sehingga pada fase tengah sekresi hanya dijumpai
Sebab, walaupun tuba, serviks dan semua pemeriksaan baik, vakuola supra nukleus dan stoma menjadi edema. Sesudah
tetapi tidak ada telur yang dilceluarkan oleh ovarium (an- hari ke 21, perubahan stroma menjadi lebih penting dari pada
ovulatoar siklus ) maka masalah infertil itu tetap tak akan ter- sebelumnya. Hari ke 22 adalah puncak edema stroma, hari
pecahkan. 23 muncul arteriole spiralis dan hari ke 25 tampak reaksi
Sebuah pasangan dianggap infertil, apabila dengan koitus predesidual Pada fase premenstruasi, stratum kompaktum
(sanggama) yang teratur tanpa kontrasepsi selama 1 (satu) sepenuhnya diliputi stroma predesidual. Kelenjar di bawah-
tahun belum membuahkan kehamilan. Dengan demikian kita nya mulai retraksi. Ini merupakan tanda penting dalam meng-
tidak memasukkan ke dalam golongan infertil primer pada evaluasi biopsi fase menstruasi karena merupakan petunjuk
pasangan di mana suami-istri karena satu dan lain hal terpaksa matangnya endometrium, paling lama 12 hari sesudah ovula-
tidak bisa melakukan koitus secara teratur dan kontinu1 ° 3 . si 2,5,6 . Pada fase premenstruasi, kelenjar menjadi mengkerut,
Akhir-akhir ini lebih banyak ahli yang menganjurkan peng- perubahan stroma terus berlanjut dan lekosit netrofil mulai
gunaan fase-fase untuk menentukan keadaan endometrium muncul baik dalam lumen kelenjar maupun dalam stroma.
secara tepat tanggalnya, namun dengan pembagian yang lebih
terperinci. Juga mulai muncul fokus-fokus perdarahan2,5,6
Jika pada pemeriksaan ternyata endometrium,berada pada
Pada siklus 28 hari, digunakan pembagian fase sebagai ber- fase proliferasi, maka tidak terlalu banyak kesulitan meng-
kut .
interpretasi. Umumnya ini berarti sikius an-ovulasi, terutama.
jika pemeriksaan pada hari pertama menstruasi. Persoalan
muncul jika teijadi "Defek Fase Sekresi" , artinya terjadi

42 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


ovulasi, tetapi perubahan endometrium tidak sesuai dengan primer yang datang ke Bagian Kebidanan dan Penyakit Kan-
tanggalnya. Ini mungkin terjadi karena endometrium kurang/ dungan di berbagai Rumah Sakit di Ujung Pandang, ataupun
tidak responsif terhadap hormon korpus luteum. Mungkin yang datang ke klinik praktek pribadi.
karena korpus luteum terlalu cepat regresi atau mungkin ka- 2). Bahan yang diperoleh difiksasi dalam formalin 10%, dan
rena ovulasi tertunda. Masing-masing membawa konsekuensi di-periksa di Laboratorium Patologi Anatomi UNHAS setelah di-
terapi yang berbeda 2 . Jika endometrium kurang responsif, cat dengan pewarnaan HE.
akan tampak dissosiasi gambaran endometrium pada berbagai 3). Data pemeriksaan mikroskop maupun data klinik dicatat
tempat yang berbeda. Mungkin kelenjar telah berkembang dalam formulir khusus yang disediakan untuk penelitian ini.
pada fase sekresi, sementara stroma masih berada pada fase 4). Data yang diperoleh diklasifikasikan menurut sikius-siklus,
proliferasi. Pada penderita ini korpus luteum normal, pen- ditambah diagnosis patologi lain jika ada.
derita diobati dengan progesteron 2,6 .
HASIL DAN PEMBAHASAN
SAAT PENGAMBILAN BIOPSI ENDOMETRIUM Jumlah seluruh kasus yang berhasil dikumpulkan dan di-
Sejak dikenalnya perubahan siklus endometrium sesuai periksa selama 6 bulan adalah 57 (lima puluh tujuh) kasus.
dengan irama siklus hormonal ovarium, Novak dan Randall Jumlah kasus dengan sildus an-ovulatoar : 32 (56,14%); 20
memanfaatkannya sebagai salah satu cara mengevaluasi wanita (35,09%) kasus dengan sildus ovulator dan 5 kasus (8,77%)
infertil. Walaupun metode ini sudah berusia setengah abad, yang tidak dapat diinterpretasi dan ini disebabkan karena :
namun hingga kini masl memegang peranan dalam meng- — sediaan hanya terdiri dari bekuan darah saja.
evaluasi penderita infertil 2 . Karena biopsi endometrium — sediaan berasal dari kelenjar endoserviks.
hanya menyajikan sedikit sekali jaringan endometrium untuk — sediaan sudah mengalami degenerasi sampai nekrosisi,
dievaluasi, maka harus diusahakan memperoleh sampel yang Dari 57 kasus ini terdapat 10 preparat yang kurang baik.
cukup representatif dan diambil pada saat yang tepat. Banyak
ahli yang menganjurkan pengukuran suhu basal (SBB) untuk '
beberapa siklus sebelum dilakukan biopsi endometrium 3,4,7
Penentuan saat yang paling tepat untuk pengambilan biopsi,
masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Namun, pada
umumnya disepakati bahwa saat yang paling tepat adalah saat
di man informasi yang dibutuhkan paling memungkinkan di-
peroleh. Untuk itu dianjurkan pengambilan sekitar 10 hari
sesudah ovulasi (sekitar 24 — 26). Keberatan utama cara ini
adalah kekhawatiran akan terjadi gangguan terhadap janin
jika temyata wanita tersebut telah hamil. Namun Buxton
(1969) menunjukkan bukti, selama alat yang digunakan ada-
lah kuret NOVAK dan RANDALL, kekhawatiran tersebut
tidak perlu ada 2 . Ahli lain menganjurkan pengambilan 5 hari
sesudah ovulasi. Alasannya adalah karena pada saat itu tepat
akan terjadi implantasi, dan yang terpenting yaitu mengetahui
keadaan endometrium pada saat akan terjadi implantasi.
Lagipula cara ini tidak mengganggu kehamilan, karena implan-
tasi baru akan terjadi esok harinya2,6 .
Di Indonsia pada umumnya dilakukan kuretasi mlkro
pada hari pertama menstruasi' . Beberapa pertimbangan yang
mendukung cara ini adalah keamanan akan gangguan terhadap
kehamilan, saat yang paling baik untuk melihat endometritis
tbc (untuk Indonesia masih belum boleh diabaikan), dan yang
jelas cara ini praktis bagi penderita. Di Indonesia tidak selalu
mudah mengatur/mengajarkan pengukuran SBB. Walaupun
demikian, SBB tetap merupakan informasi pendukung yang
panting baik bagi klinikus maupun bagi ahli patologi dalam
menginterpretasi gambaran mikroskopik biopsi endometrium.
Pertimbangan lain, sering kali SBB penderita infertil itu
monofasik, sehingga terjadi kesulitan dalam menentukan ka-
pan dia harus datang ke dokter. Bagian endometrium yang
diambil dianjurkan pada bagian fundus anterior agar bisa di-
interpretasi dengan baik. Jika diambil pada hari pertama
menstruasi, maka tidak boleh diambil sesudah 9 jam muncul-
nya bercak2,5,6 KESIMPULAN
Dari sejumlah kasus yang telah kami teliti selama ini, kasus
BAHAN DAN CARA dengan jumlah siklus an-ovulatoar lebih banyak dari pada
1). Biopsi dilakukan terhadap semua wanita pasangan infertil siklus ovulatoar. Siklus an-ovulatoar terbanyak pada fase

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 43


akhir proliferasi, sedangkan sildus ovulatoar terbanyak pada
fase premenstruasi. Saat pengambilan biopsi yang terbaik
adalah kurang dari 9 jam sejak munculnya bercak pertama
menstruasi. Pada penelitian ini terlihat juga pada siklus an-
ovulatoar dan siklus ovulatoar itu terbanyak pada usia 25 —
29 tahun.
Sildus an-ovulatoar lebih banyak terdapat pada pola haid
yang tidak teratur, sedangkan siklus ovulatoar terbanyak
pada pola haid yang teratur.

44 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


PENDAHULUAN 5,34%. Tetapi untuk penderita -penderita yang mempunyai
Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terutama Jakar- penyakit sistemik sebelumnya, angka ini meningkat menjadi
3,4
ta, makin lama makin meningkat dengan konsekuensi ber- 7,2%.
tambahnya kecelakaan lalu lintas. Dari data yang dilaporkan Evaluasi pra-anestesia dapat dilakukan dengan teliti kalau
oleh Unit Darurat RSCM, ternyata cidera daerah kepala dan akan diselenggarakan pembedahan berencana. Tetapi untuk
leher cukup tinggi. Trauma maksilofasial merupakan salah satu pembedahan mendadak yang akan menyelamatkan jiwa pen-
aspek dari trauma kepala dan leher yang perlu mendapat per- derita, kadang - kadang kita tidak sempat melakukan evaluasi
hatian. pra -anestesia. Kelainan sistemik yang kita fokuskan pada pe-
Trauma maksilofasial mempunyai banyak variasi : dapat nilaian pra- anestesia, yaitu :
berupa patah tulang hidung, patah tulang maksila, patah tu- 1. penyakit kardiovaskular
lang mandibula, cedera jaringan lunak sekitarnya atau kombi- 2. penyakit respirasi
nasi. 1, 2 Koreksi pembedahan pada trauma maksilofasial, ka- 3. penyakit endokrin
dang-kadang masih dapat ditunda sampai 4 - 6 hari, kecuali 4. penyakit ginjal
disertai komplikasi perdarahan hebat atau obstruksi jalan na- 5. penyakit hati
pas. 2, 3 Akan tetapi, di beberapa klinik sudah mulai dilakukan 6. penyakit saraf
tindakan secepat -cepatnya agar tidak terjadi perubahan kontur 7. penyakit hematologi
muka, dan mengurangi kemungkinan timbulnya jaringan parut 8. Terapi yang diberikan dan kemungkinan interaksi dengan
yang berlebihan. 2 obat anestetik
Tindakan pembedahan sedini mungkin pada trauma maksi- Adanya penyakit organ penting tersebut di atas atau tera-
lofasial atau pada bedah akut lainnya, justru membawa pende- pi yang diberikan sebelumnya, akan mempengaruhi pemilih-
rita tersebut ke dalam beberapa masalah anestesia. Permasalah- an teknik anestesia dan macam obat anestetik yang akan
an tersebut akan terjadi karena beberapa hal, antara lain : diberikan.
1. Evaluasi pra -anestesia tidak sempurna
2. Trauma mengenai beberapa organ (multiple trauma) TRAUMA MENGENAI BEBERAPA ORGAN " MULTIPLE"
3. Gangguan jalan napas TRAUMA)
4. Lambung yang penuh Dilaporkan oleh Giesecke dan kawan-kawan (1970), bahwa
5. Syok 65% penderita yang mendapatkan kecelakaanlalu lintas.me-
ngenai lebih dari satu organ tubuh. 5 Cedera yang tidak dike-
EVALUASI PRA € ANESTESIA tahui mungkin bermanifestasi pada saat dilakukan anestesia,
Setiap tindakan anestesia maupun pembedahan harus me- tetapi mungkin pula gejala - gejala malah menghilang. Dalam
merlukan evaluasi sebelumnya, untuk mengetahui adanya pe- hal ini, peranan ahli anestesiologi menjadi bertambah penting
nyakit sistemik, baik yang sering ditemukan atau penyakit untuk membantu menegakkan diagnosis.
yang jarang didapatkan. Ini merupakan tantangan yang harus Menurut Braunstein (1957), kecelakaan kendaraan bermo-
dihadapi oleh ahli anestesiologi dalam menentukan segala tor dapat mengakibatkan 72% trauma kepala dan 7% trauma
tindakan. leher serta korpus vertebra leher. 5 Crighton (1966) menge-
Giesecke dan Crighton (1964) menganalisis 1161 kasus pem- mukakan bahwa 28% dari penderita trauma kepala dan leher
4'5
bedahan pada trauma akut dengan angka mortalitas rata-rata dilakukan tindakan pembedahan mendadak.

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 45


Trauma kepala sering disertai oleh trauma intratoraks atau
intra -abdomen. Kombinasi trauma kepala dan trauma intra-
abdomen sering sulit dievaluasi. Hipotensi jarang terlihat pada
trauma kepala tertutup, tetapi syok hampir selalu terlihat pada
perdarahan intra -abdomen atau intratoraks. Pada cedera medu-
la spinalis, permasalahan anestesia akan bertambah karena
kemungkinan timbul komplikasi syok atau kegagalan respi-
rasi.5
Trauma kepala, walaupun disertai kontusio serebri bukan
indikasi kontra untuk anestesia4,5 Akan tetapi kita hindar-
kan pemberian. obat -obatan yang meninggikan tekanan intra-
kranial. Selama anestesia kita pergunakan teknik khusus yang
dapat menurunkan tekanan intrakranial, seperti : hiperventi-
lasi, pemberian diuretik, dan lain-lainnya.
Trauma maksilofasial kadang-kadang disertai trauma organ
lain seperti, trauma abdomen, trauma toraks. Trauma organ
lain kadang-kadang memerlukan tindakan pembedahan men-
dadak. Dalam hal ini sangat diperlukan kerjasama yang baik
dengan bagi an-bagian lainnya demi kelancaran penatalaksanaan
penderita trauma.

JALAN NAPAS
Tidak jarang terjadi korban kecelakaan meninggal karena
hipoksia akibat obstruksi jalan napas; yang mungkin disebab-
kan oleh5 :
1. Trauma kepala yang disertai hilangnya kesadaran sehingga
lidah jatuh ke belakang
2. Aspirasi isi lambung, darah, atau benda lain
3. Trauma jaringan luar dengan akibat edema sekitar jalan
napas
Mempertahankan jalan napas adekuat merupakan prioritas
pertama dalam penanggulangan penderita kecelakaan. Pada
fraktur mandibula terutama bilateral, lidah mungkin jatuh ke
belakang kalau penderita berada pada posisi terlentang . Pen-
derita sadar masih dapat mengkompensasikan gangguan napas
'
ini dengan mengubah menjadi posisi lateral.2,4,5,7 .Gangguan
dapat pula ditolong dengan memasang pipa orofaring (Guedel)
atau pipa nasofaring. Akan tetapi pada gangguan napas yang
berat, kita harus segera melakukan intubasi endotrakea atau
trakeotomi.
Pada cedera laring, trakea atau kombinasi fraktur maksila
dan mandibula yang memberikan gejala obstruksi jalan napas,
dianjurkan untuk segera melakukan trakeotomi karena intuba-
si endotrakea akan lebih sulit. 4
Krikotiroidotomi, salah satu tindakan lain untuk meng-
atasi obstruksi jalan napas, yaitu memasukkan jarum besar
(No. 14) menembus membrana krikotiroid. Melalui jarum ini
ditiupkan oksigen secara intermiten. Krikotiroidotomi adalah
tindakan darurat sementara sebelum dapat dilakukan intubasi
endotrakea atau trakeotomi, sedangkan penderita perlu oksi-
genisasi secepat-cepatnya. 7
Penderita dengan fraktur mandibula harus dilakukan intu-
basi nasotrakea, karena pada akhir operasi rahang atas dan ba-
wah diikat dengan kawat (interdental wiring). Ekstubasi sete-
lah pembedahan diselenggarakan kalau penderita betul-betul
sudah bangun. Komplikasi muntah pada penderita yang belum
46 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985
terhirup ke dalam trakea dan bronkus sehingga terjadi obs-
truksi napas total. Akibatnya terjadi apnea, hipoksia, sia-
nosis, henti jantung. Dapat pula terjadi dengan aspek yang
lebih ringan berupa obstruksi napas parsial, pneumonia lo-
baris. Kesulitan ini dapat ditolong dengan menghisap mela-
lui pipa endotrakea, bronkoskop, kalau perlu dirawat di
ruang intensif (ICU).
2. Cairan lambung yang masuk ke dalam trakea dan bronkus
mempunyai pH 2,5 akan merusak organ tersebut dengan
akibat terjadi pneumonia aspirasi asam atau lebih dikenal
dengan nama sindroma Mendelson. Gejala yang manifes
dapat berupa, spasme bronkus, takipnea, ronki basah selu-
ruh paru, sianosis, hipotensi, kadang-kadang disertai gejala
syok sampai terjadi henti jantung. Pada tingkat ini morta-
litas penderita sangat tinggi. Terapi : dilakukan pengisap-
an, bantuan pemapasan dengan respirator, pemberian kor-
tikosteroid dan antibiotika.

SYOK
sadar beraldbat fatal. Dianjurkan memakai antiemetik. Untuk Syok akan terjadi kalau trauma mengenai pembuluh darah
keselamatan penderita, kita harus menyiapkan alat pemotong besar hingga terjadi perdarahan yang hebat. Gejala-gejala akan
kawat (wiring cutter), berjaga-jaga kalau terjadi komplikasi terlihat kalau perdarahan melebihi 40% volume darah1,4,6.
gangguan napas. Kalau gejala syok nampak setelah 48 jam, biasanya bukan ka-
Fraktur tulang hidung sering pula disertai fraktur maksila rena perdarahan tetapi disebabkan oleh septikemia atau ke-
dan tulang dasar tengkorak, dengan gejala cairan otak keluar terlambatan terapi cairan. 5
melalui rongga hidung (rinore). Untuk mencegah infeksi menye- Trauma maksilofasial jarang sekali disertai perdarahan he-
bar ke otak, tidak dibenarkan melakukan intubasi nasotrakea. bat sampai terjadi syok. Walaupun demikian, observasi kardio-
Tetapi kalau disertai oleh fraktur mandibula di mana tidak di- vaskular selalu kita lakukan. Transfusi darah harus tersedia
benarkan melakukan intubasi orotrakea, pilihan lain adalah sewaktu-waktu diperlukan. Anestesia tidak dibenarkan dilaku-
trakeotomi. 2,5,7 kan kalau masih ada tanda-tanda syok, kita harus menunggu
pemberian cairan infus atau transfusi adekuat. Kalau diperlu-
LAMBUNG PENUH kan tindakan pembedahan dan anestesia secepat-cepatnya,
Pada penderita yang mendapat kecelakaan, pengosongan kita dapat segera melaksanakannya asal sudah mulai terlihat
lambung dipengaruhi refleks inhibisi yang ditimbulkan oleh tanda-tanda perbaikan. 5
rasa sakit, takut, stimulasi simpatikus, syok, pemberian narko-
tik 5,6 Penundaan operasi 4 - 6 jam mungkin dapat mencegah PENATALAKSANAAN ANESTESIA
muntah, akan tetapi bukan merupakan garansi keamanan. Premedikasi
Kita harus mengetahui dengan pasti jam berapa makan yang
Salah satu tujuan premedikasi ialah menenangkan dan me-
terakhir dan terjadi kecelakaan. Penderita ini masih akan me-
ngurangi rasa sakit. 4 Penderita yang mendapat trauma boleh
muntahkan makanan yang belum tercerna selama 24 jam sete-
diberikan narkotik dengan dosis kecil, kemudian dosis diting-
lah kecelakaan kalau terjadi segera makan. 4
gikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tetapi observasi
Menghadapi penderita dengan lambung penuh ini, ada 3 hal
respirasi dan kardiovaskular harus dilakukan dengan teliti.
yang dapat kita lakukan 5
Narkotik tidak dibenarkan untuk diberikan pada penderita
1. Mengosongkan lambung, dapat kita tempuh dengan mema- yang tidak sadar atau disorientasi karena trauma kepala, ka-
sang pipa nasogastrik atau merangsang muntah sewaktu rena narkotik dapat menutupi gejala-gejala kelainan otak 4,6
penderita masih sadar. Barbiturat tidak dianjurkan untuk penderita trauma, ka-
2. Mengurangi keasaman isi lambung dengan obat-obat anta- rena tidak mempunyai efek analgesia, akibatnya penderita
sid. menjadi eksitasi. Inilah yang dikatakanefek anti analgesia dari
3. Intubasi endotrakea. barbiturat. 4
Bahaya yang kita takutkan pada penderita dengan lambung Obat antikolinergik seperti sulfas atropin dipergunakan
penuh adalah pneumonia aspirasi. Giesecke (1981), menge- untuk mengurangi sekresi jalan napas dan refleks vagus. Pem-
mukakan bahwa kematian dalam penatalaksanaan anestesia berian intravena beberapa menit sebelum induksi akan membe-
penderita dengan lambung penuh, 5 - 50% karena pneumonia rikan efek yang lebih baik.4,6 Kemungkinan lain dari efek an-
aspirasi. 4 tikolenergik ialah mengurangi volume dan keasaman cairan
Pneumonia aspirasi mempunyai 2 aspek klinik 4 yaitu : lambung, tetapi masih dalam taraf penelitian.
1. Terjadi kegagalan karena isi lambung yang belum tercerna Untuk mengurangi volume dan keasaman caftan lambung

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 47


dapat dipergunakan preparat antasid seperti magnesium tri- pat . 6 Induksi dapat dilakukan dengan cara inhalasi obat anes-
silikat, yang diberikan 30 menit sebelum induksi4,5 Walau- tetik seperti halotan, akan tetapi memerlukan waktu sedikit
pun demikian, cara premedikasi ini belum dapat dipastikan lebih lama. Posisi kepala penderita lebih rendah agar tidak ter-
aman untuk pembedahan mendadak. Bynum dan Pierre (1976) jadi aspirasi (head down position)2 . Induksi dengan cara inha-
melaporkan bahwa mereka mendapatkan komplikasi pneumo- lasi sering sukar dikerjakan karena sungkup muka (face mask),
nia aspirasi sebanyak 28% pada kasus pembedahan mendadak, tidak dapat diletakkan dengan sempurna pada kontur muka
walaupun sudah diberikan premedikasi antasid. 4 Penderita yang berubah pada trauma maksilofasial.
trauma yang disertai luka tembus abdomen tidak boleh diberi Pemeliharaan anestesia
premedikasi antasid. Setelah dilakukan induksi dan intubasi, pemberian aneste-
sia disesuaikan dengan kelainan sistemik yang ditemukan.
Induksi
Umumnya kita mempergunakan anestesia imbang (balance)
Jika pembedahan maksilofasial dilakukan berencana, maka seperti kombinasi oksigen - gas gelak - halotan. l Ventilasi se-
induksi tidak berbeda dengan pembedahan lainnya. Untuk lama anestesia dapat dilakukan atau di kontrol. Kalau ventilasi
pembedahan mendadak dimana kita perkirakan pengosongan spontan, kita harus mempergunakan dosis halotan tinggi dengan
lambung tidak sempurna, kita mengenal 2 teknik intubasi konsekuensi depresi kardiovaskular dan hipoventilasi. Karena
yaitu : itu beberapa penulis ada yang menganjurkan pemakaian kom-
1. intubasi sadar (awake intubation) binasi oksigen - gas gelak - narkotik - pelumpuh otot dan ven-
2. intubasi cepat (crash intubation atau rapid sequence intu-
tilasi kontrol. Kemudian dibuat cara modifikasi menjadi neu-
bation) roleptik anestesia yaitu kombinasi oksigen - gas gelak - narko-
• Intubasi sadar tik - pelumpuh otot yang tidak banyak mempengaruhi stabi-
Setelah rongga mulut dan hidung dibersihkan dari lendir dan litas kardiovaskular. 6
bekuan darah, penderita diberi pre-oksigenisasi melalui sirkuit Selesai pembedahan dan anestesia, pipa endotrakea tidak
anestesia selama 3 - 5 menit. Kemudian ke dalam rongga hi- boleh segera dicabut, kita harus menunggu sampai penderita
dung dan mulut, lidah, faring, disemprotkan lidokain 4%. Agar bangun dan refleks sudah pulih. 4
penderita lebih kooperatif, disuntikkan diazepam intravena 0,1
mg/kg BB. Setelah itu dilakukan intubasi melalui hidung atau RINGKASAN
mulut yang disesuaikan dengan tindakan pembedahan kemu-
Masalah anestesia pada penderita trauma maksilofasial
dian. Pada fraktur mandibula atau maksila dimana akan dila-
akan terjadi, umumnya karena koreksi pembedahan dilakukan
kukan fiksasi interdental, intubasi dilakukan melalui nasal.
secepat-cepatnya, sehingga evaluasi dan penyediaan serta per-
Kalau didapatkan fraktur dislokasi vertebra servikal, intubasi
siapan pra-anestesia tidak mungkin dilakukan sebaik-baiknya.
harus dilakukan hati-hati sekali agar kepala dan leher jangan
Trauma maksilofasial sering tidak dapat berdiri sendiri,
berubah letak; fleksi sedikit saja bisa berakibat fatal. Dalam
kadang-kadang disertai trauma organ tubuh lain. Trauma di
hal ini lebih baik dilakukan teknik intubasi buta (blind intu-
tempat lain sering pula memerlukan tindakan pembedahan
bation). Intubasi dilakukan tanpa laringoskop, pipa endotra-
mendadak. Untuk itu perlu koordinasi dengan unit kedokter-
kea dimasukkan melalui hidung, mulut dan perlahan-lahan di-
an lain, agar penatalaksanaan pelayanan penderita trauma le-
dorong sampai terasa hembusan yang keras saat masuk trakea.
bih sempurna.
• Intubasi cepat Dalam hal pembedahan mendadak, ahli anestesiologi harus
Pre-oksigenisasi dilakukan sewaktu penderita masih sadar me- dapat memanfaatkan waktu yang sempit untuk menilai status
lalui sirkuit anestesia selama 3 - 5 menit. Kemudian disuntik- fisik penderita dan memilih teknik serta obat anestetik yang
kan obat induksi intravena, tiopental 3-5 mg/kg BB, ketamin 2 tidak terlampau memberatkan kelainan sistemik sebelumnya.
mg/kg BB atau diazepam 0,2-0,3 mg/kg BB tergantung status Gangguan jalan napas pada keadaan gawat harus segera di-
kardiovaskular. Setelah itu diikuti dengan pemberian suksinil- atasi, apakah dengan cara krikotiroidotomi, intubasi atau tra-
kolin 1-2 mg/kg BB dan 3 menit sebelumnya diberikan obat keotomi, tergantung kondisi penderita dan fasilitas yang ter-
pelumpuh otot nondepolarisasi seperti pankuronium untuk sedia.
mencegah fasikulasi akibat suntikan suksinilkolin. Fasikulasi Pilihan teknik intubasi pada trauma maksilofasial harus di-
akan meninggikan tekanan intra-abdomen dan intragastrik pertimbangkan apakah ada indikasi untuk nasotrakea seperti
dengan konsekuensi regurgitasi. pemasangan kawat interdental ataukah perlu orotrakea saja.
Setelah penderita tidak sadar, salah satu pembantu aneste- Trakeotomi dipertimbangkan kalau kemungkinan sulit mela-
siologis menekan kartilago krikoid ke arah korpus vetebra. kukan intubasi.
Tekanan ini dipertahankan sampai pipa endotrakea masuk ke Menghadapi penderita dengan lambung penuh, kita harus
dalam trakea. Maksudnya agar tidak terjadi refluks esofagus.
4-6
berusaha mengosongkannya seperti memasang pipa nasogas-
Cara ini disebut teknik Sellick atau "Sellick's maneuver" trik. Pada penatalaksanaan anestesia, yang pertama kita pikir-
Cara induksi dengan memberi obat-obat intravena dan pe- kan yaitu bagaimana pipa endotrakea harus segera terpasang.
lumpuh otot merupakan cara induksi yang sederhana, tetapi Apakah dengan cara intubasi sadar, ataukah dengan intubasi
kita harus yakin intubasi dapat segera dilakukan dengan ce- cepat.

48 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 49
PENDAHULUAN BAHAN DAN CARA
Pengobatan hipermenore secara Minis yang memadai di- Subyek penelitian adalah pasien dengan keluhan hiper-
tujukan pada penyembuhan atau pencegahan anemia karena menore, yaitu perdarahan menstruasi lebih dari 8 hari, atau
kekurangan zat besi, dan mengurangi kemungkinan kemung- dengan jumlah perdarahan yang lebih dari normal. Pasien
kinan gangguan secara individual yang disebabkan oleh per- yang secara klinis menunjukkan adanya kelainan organis,
darahan berat. Sebelum ini pengobatan hipermenore dirasakan misalnya peradangan, tumor, tidak dimasukkan dalam peneliti-
belum memadai. an ini. Demikian pula pasien dengan kelainan pembekuan da-
Kombinasi obat-obat kontrasepsi telah diketahui efektif rah secara hematologik.
dalam pengobatan hipermenore. Pada beberapa wanita, kom- Dalam kurun waktu 1 Februari s/d 31 Juli 1981, diselidiki
binasi obat-obat kontrasepsi tidak dapat dipakai karena efek 40 kasus yang memenuhi syarat penelitian.
sampingnya atau terdapat kontraindikasi pada pemakaian Setiap subyek penelitian mendapat pengobatan Transa-
obat kontrasepsi. min® sebanyak 4 kapsul @ 250 mg per hari secara oral selama
Tindakan kuretase dan penggunaan obat-obat golongan lebih kurang 3 bulan. Jika perdarahan menstruasi berkurang,
Ergot sebagai perangsang kontraksi uterus telah diterapkan pemberian obat berikutnya dibatasi mulai dari 10 hari sebelum
secara luas, tetapi efek-efek klinisnya masih diragukan l . perkiraan menstruasi yang akan datang sampai menstruasi
Histerektomi mungkin merupakan cara yang tepat bila dilaku- selesai. Selanjutnya bila dalam 2 sampai 3 bulan pengobatan
kan terhadap wanita berusia 40 sampai 50 tahun, tetapi tidak dicapai pengurangan perdarahan, maka pengobatan hanya di-
tepat bila dilakukan pada wanita muda, di mana fungsi re- berikan selama masa menstruasi. Jika dalam 3 bulan peng-
produksi masih harus dipertahankan. obatan tidak dicapai pengurangan perdarahan menstruasi
Efektivitas obat antifibrinolitik dalam pengobatan telah secara nyata, maka pengobatan dengan Transamin diganti
dilaporkan oleh Kobayashi dan Sugiura 2 , serta Harahap dan dengan pengobatan yang lain.
Husodo 3 . Peningkatan aktivator plasminogen dalam endo- Kriteria penilaian hasil pada penelitian ini berdasarkan
metrium telah terjadi pada hari pertama menstruasi pada wa- penghentian perdarahan secara klinik. Perincian kriteria
nita yang menderita hipermenore. Pada saat plasmin diaktif- penilaian tersebut adalah :
kan, maka fibrinogen, faktor V, faktor VIII, dan faktor koa- — Baik sekali bila perdarahan berhenti setelah 2 hari peng-
gulaso lainnya terhambat, sehingga proses pembekuan darah obatan.
terganggu. Senyawa turunan dari fibrinogen dan fibrin meng- — Baik bila perdarahan berhenti setelah 4 hari pengobatan.
hambat kegiatan trombin dan tromboplastin beserta hasil — Cukup bila perdarahan berhenti setelah 6 hari pengobatan.
turunannya, dan menghasilkan senyawa yang dapat menyebab- — Kurang bila perdarahan berhenti setelah > 6 hari pengobat-
kan vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas kapiler 4, 5 . an.
Oleh karena itu pemakaian obat antifibrinolitik dapat diguna- Di samping itu juga dilakukan beberapa pemeriksaan hemato-
kan untuk pengobatan perdarahan yang rasional 6 . logik.
Penelitian ini bertujuan menilai hasil uji klinik engan obat
antifibrinolitik: asam traneksamik (Transamin ® , trans-4- HASIL DAN DISKUSI
aminomethyl-cyclohexane-1 carboxylic acid). Jumlah kasus yang diteliti adalah 40 orang. 5 orang di

50 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


antaranya terpaksa dikeluarkan dari penelitian karena tidak
melanjutkan pengobatan setelah 1 bulan. Usia pasien berkisar
antara 20 sampai 50 tahun. Semua pasien pernah melahirkan.
Korelasi antara efektivitas obat dengan usia, berat badan,
dam paritas tidak diteliti karena keterbatasan jumlah kasus.
Okuyama melaporkan bahwa asam traneksamik dapat diberi-
kan pada bermacam-macam menoragia, tanpa mengindahkan
berat badan, tinggi badan, riwayat menstruasi, dan diperoleh RINGKASAN DAN KESIMPULAN
efektivitas yang sama. 1. Telah diberikan pengobatan Transamin, yaitu obat anti-
Hasil uji hematologik sebelum dan sesudah pemberian fibrinolitik, pada 35 pasien dengan hipermenore.
Transamin terlihat pada gambar 1. Perbaikan uji hematologik 2. 25 pasien (71,4%) menunjukkan hasil positif/baik.
merupakan bukti reaksi Transamin, namun karena jumlah 3. Efek samping ringan dari Transamin berupa sakit kepala
kasus yang tidak memadai belum dapat ditarik kesimpulan dan insomnia terjadi pada 10 pasien (28,7%).
umum, dan masih memerlukan penelitian lebih lanjut dengan
jumlah kasus yang lebih banyak. Walaupun pada penelitian ini tidak dilakukan uji plasebo,
Dalam meneliti perkembangan penyakit sesudah pemberian namun pengamatan secara klinik pada penelitian ini menunjuk-
Transamin, terdapat 10 pasien yang tidak menunjukkan per- kan adanya manfaat pengobatan Transamin. Untuk menying-
baikan nyata, dan satu kasus di antaranya setelah dilakukan kirkan kemungkinan adanya penyembuhan spontan diperlu-
pemeriksaan ulangan dicurigai menderita myoma uteri dan kan suatu penelitian yang bersifat double blind.
pada pembedahan terbukti adanya myoma intramural. Pe-
nelitian Callender dkk menunjukkan bahwa efektivitas peng-
obatan akan meningkat dengan dosis yang lebih besar 8 .
Hasil pengobatan berupa penghentian perdarahan dapat
dilihat pada tabel 1.

Efek samping pengobatan Transamin hanya merupakan


gangguan ringan pada sebagian pasien. Lima pasien melaporkan
penderita sakit kepala ringan, dan lima pasien lain dengan ke-
luhan insomnia pada bulan pertama pemberian Transamin.

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 51


PENGANTAR diri menatap perkembangan pengaruh bioteknologi dalam
Industri maju, seperti yang kita saksikan sekarang tidak bidang kesehatan, yaitu sejauh mana penerapan pemikiran dan
akan pernah ada tanpa dukungan pengembangan dan pe- cara bioteknologi untuk pemecahan masalah kesehatan dewasa
nyempurnaan teknologi sebelumnya secara berkesinambung- ini. Sebagai ukuran di sini akan digambarkan kemajuan yang
an. Dalam perkembangannya, teknologi bergerak dalam tiga telah dicapai dalam penemuan, kegiatan dan kecendrungan
tahap yang berbeda; penelitian, pengembangan dan pemasya- penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan.
rakatan (komersial)., Diawali dengan penelitian dasar yang
kurang memperhatikan kegunaan dari hasil penelitian, dilanjut- BIOTEKNOLOGI DAN KESEHATAN
kan dengan penelitian terapan yang bertujuan mencari ke- Penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan meliputi
terangan lanjutan untuk program pengembangan, dan akhirnya diagnosis, pengobatan dan pencegahan penyakit. Bioteknologi
dikembangkan dengan rancangan rekayasa, baik terhadap baik dari segi manipulasi gen ataupun rekayasa, keduanya
produk maupun cara pengolahan dalam menciptakan barang- dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan cara-cara diagno-
barang baru untuk dimasyarakatkan atau dipasarkan. sis, pengobatan dan pencegahan penyakit. Untuk memperjelas
Dalam dua abad terakhir ini, setidaknya ada tiga jenis hubungan antara bioteknologi dan kesehatan ini, terlebih da-
revolusi dalam industri; industri batubara dan kereta api, hulu akan disinggung sedikit soal manipulasi gen dan rekayasa
industri minyak dan kimia serta industri elektronika dan bio- genetik.
teknologi. Yang paling baru dan ramai dibicarakan dewasa ini Prinsip yang mendasari penggunaan rekayasa genetik adalah
adalah revolusi industri bioteknologi, sebagai hasil dari pe- bahwa satu atau sejumlah gen patogen dimasukkan ke dalam
nemuan dan meluasnya pengetahuan dasar tentang proses ke- vektor untuk kemudian dipindahkan ke dalam pembawa yang
hidupan pada tingkat molekul, sel dan genetik. Melalui bio- cocok. Teknik pertama adalah memanipulasikan DNA, yaitu
teknologi, banyak permasalahan bersifat biologik yang pada DNA dari suatu organisme digabungkan kembali dengan DNA
masa lampau belum dilcetahui para ahli, sekarang telah dapat dari organisme yang lain dalam sebuah tabung dan membentuk
dipecahkan. DNA rekombinan. DNA rekombinan ini dapat ditambahkan
Bioteknologi dan rekayasa genetik yang menyajikan pe- pada organisme yang hidup. Dengan jalan ini gen dari satu
mecahan baru terhadap masalah yang bersifat biologik telah bakteri dapat ditambahkan kepada bakteri lain untuk meng-
dapat menantang para ahli untuk lebih menaruh perhatian gabungkan. sifat-sifat yang berguna dari kedua bakteri itu.
yang besar dalam bidang ini. Berangkat dari dataran pemikiran Dengan cara yang sama juga gen dari tanaman atau gen dari
yang membatasi bioteknologi sebagai sebuah sistem pendekat- binatang dapat dipindahkan kepada suatu bakteri, dan akan
an baru dalam mengubah bahan mentah — melalui pengubahan berkembang seperti gen bakteri. Karena perkembangbiakan
yang bersifat biologik — menjadi produk yang berguna, maka, bakteri sangat cepat dan waktu pembiakan sangat pendek,
paduan ilmu di bidang biologi, biokimia dan rekayasa ini di- kira-kira dua puluh menit, berarti dapat dibiakkan dengan
harapkan menghasilkan penemuan baru atau penyempurnaan mudah dalam laboratorium sehingga memungkinkan untuk
dalam pemecahan masalah kesehatan, pertanian dan lingkung- memperoleh sejumlah besar gen yang telah dipindahkan ke-
an. Dengan tidak mengenyampingkan dua masalah yang di- pada bakteri. Cara ini cukup potensial untuk memproduksi
sebutkan terakhir, tulisan singkat ini mencoba membatasi vaksin besar-besaran.

52 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Teknik kedua adalah memanipulasikan sal. Teknologi sel nya, serta untuk mengukur kadar hormon dalam cairan tubuh
ini mempunyai beberapa aspek yang berbeda; pertama ialah guna mengetahui penyakit karena gangguan sistem hormon
merubah isi bagian dalam dari sal, menanam gen baru ke dalam Sedangkan dalam keperluan pengobatan dan pencegahan.
sel atau menambah protein dan bahan-bahan lain untuk me- penyakit, penerapan teknologi DNA rekombinan dan pelebur-
lihat sifat-sifatnya. Bahan-bahan asing disuntikkan dengan an sel tampak pada penemuan dan pengembangan produk
hati-hati ke dalam sitoplasma atau ke dalam inti sel dengan formasi yang lebih aman, manjur dan terpercaya.
cara yang amat canggih. Teknik yang. sedang dikembangkan Dalam bidang kesehatan, industri farmasi adalah yang per-
untuk melepaskan bahan-bahan ke dalam sel ini adalah dengan tama kali memperkenalkan potensi bioteknologi termasuk
alat yang disebut liposom, terbuat dari bahan lemak yang rekayasa genetik, dan telah membuka pendekatan bans dalam
mudah menggabungkannya dengan membran sal; aspek kedua pengembangan obat. Rekayasa genetilk mempunyai dampak
dari teknologi sel adalah pertumbuhan jaringan banyak sel terhadap perbaikan dan keamanan produk, dan memberikan
dari sebuah sel tunggal. Penerapannya telah dicapai sedemikian pemecahan teknis dalam penyebarluasan pemakaian obat
rupa pada tanaman, karena tanaman dapat berkembang dari dengan bahan baku yang terbatas. Misalnya, sejak tahun 1982
sebuah sel tunggal. Ini jelas belum mungkin dicapai pada bi- telah dipasarkan insulin sebagai hasil pemanfaatan rekayasa
natang, karena pada umumnya sistem sel pada binatang genetik dalam industri. Dengan mengambil bagian yang meng-
hanya sel embrionik yang menerima untuk dimanipulasikan. atur pembuatan insulin pada sel-sel Langerhans manusia, di
Contohnya pada katak, sel embrionik dari inti sel dapat di- masukkan ke dalam kuman E.Coli. Kuman ini dapat meng-
tanamkan pada telur, dimana inti selnya telah dikeluarkan hasilkan insulin yang sama dengan insulin manusia.
untuk membentuk embrio yang dapat hidup, dan hal yang Berangkat dari hubungan antara DNA rekombinan dengan
sama juga berlaku pada tikus. immunologik — di satu pihak DNA rekombinan dapat mem-
Sukses besar dari teknologi sel adalah teknik peleburan dua perbaiki cara pengolahan fermentasi vaksin, di lain pihak
sel membentuk sel hibrida. Jika sebuah sel (untuk membuat protein dalam immunologik diidentifikasi gennya dengan
suatu produk yang penting) tidak dapat berkembang cepat, teknik DNA rekombinan — diketahui salah satu protein pen-
kemudian sel itu dilebur dengan sel lain di dalam kondisi ting dalam immunologik adalah sitokin, dan di antara tidak
laboratorium tertentu, maka suatu bentuk hibrida mungkin kurang dari 50 jenis protein sitokin salah satunya adalah inter-
diperoleh untuk membuat produk yang diperlukan. Prinsip feron. Interferon adalah molekul protein kecil yang tampak
ini merupakan terobosan penting di dalam pembuatan se- dalam darah binatang mamalia setelah diinfeksi virus. Ber-
rangan virus, bakteri dan bahan-bahan protein lainnya. Anti- dasarkan asalnya, semula dibedakan ada tiga jenis interferon,
bodi pada umumnya diperoleh dari darah binatang, tetapi yaitu: interferon leukosit, fibroblas dan immun. Ketiga jenis
sekarang dapat dibuat melalui cara melebur sel-sel tumor interferon ini sering disebut alfa, beta dan gamma. Cara keija
yang potensial menghasilkan antibodi dengan sel-sel yang interferon yang menghambat infeksi virus ini masih terus di-
benar-benar bisa membuat sebuah . antibodi yang penting. selidiki secara mendalam. Sungguhpun demikian, susunan
Sel hibrida kemudian melanjutkan pembelahan dan mem- protein . serta gen dari interferon sudah dapat diketahui. Se-
bentuk sebuah klona sel-sel yang berkembang cepat (seperti bagaimana halnya kebanyakan protein, perbedaan jenis bina-
layaknya sel-sel tumor) menghasilkan antibodi yang dibutuh- tang akan mempunyai susunan protein yang sedikit berbeda,
kan. Teknik hibrida ini menghasilkan antibodi monoklonal. demikian juga pada manusia, ada beberapa penandaan gen
Antibodi monoklonal ini sangat berguna untuk mengem- untuk interferon jenis alfa.
bangkan produk diagnostik, immunoterapetik dan uji ke- Interferon adalah juga sebuah contoh bentuk komersial
hamilan l . dari segi bioteknologi yang erat hubungannya dengan bidang
Seiring dengan proses pengolahan gen dengan kedua cara teknologi farrnasi dan kedokteran. Interferon yang pada awal-
di atas, pekeijaan memanipulasikan gen telah membuka nya dihasilkan dari biakan sel darah putih (leukosit). Melalui
penemuan baru dalam bidang rekayasa. Sejauh mana ke- proses yang sangat teknis dan memerlukan biaya tinggi dihasil-
mungkinan pengembangan rekayasa untuk pengolahan gen, kan sediaan yang sangat murni untuk digunakan pada pasien
tergantung pada tingkat perkembangan penerapan biotekno- yang sakit kanker, tetapi masih sulit dikaji bagaimana ke-
logi dalam industri, sebab rancangan rekayasa yang telah dan manjurannya.
akan berkembang meliputi; ruangan aseptik (bebas hama) Interferon sebagai sebuah sasaran dalam rekayasa genetik
sebagai tempat pengolahan gen yang aman, peralatan peng- pertama kali diklonakan dan dilaporkan oleh Charless Weiss-
olahan seperti fermenter, biokatalis setempat dan peralatan mann dari Universitas Zurich yang bekerjasama dengan sebuah
pengendalian proses pengolahan. Dengan kata lain penerapan perusahaan besar dalam bidang bioteknologi, Biogen di Swiss.
bioteknologi berarti peningkatan efisiensi, efektivitas dan ke- Pada waktu yang sama, Genetech, sebuah perusahaan besar
amanan dalam proses rekayasa, yang sekaligus juga berarti dalam bidang bioteknologi di California juga melaporkan
kemajuan dalam diagnosis, pengobatan dan pencegahan sukses yang sama. Interferon sudah terang bukan merupakan
penyakit 2 . protein yang pertama kali diklonakan, juga bukan merupakan
salah satu yang pertama untuk kepentingan komersial. Sung-
PERKEMBANGAN PENERAPAN DALAM KESEHATAN guhpun demikian, telah mungkin dipakai untuk pengobatan
Penggunaan teknologi DNA rekombinan dan peleburan sel infeksi virus yang serius dan bahkan untuk pengobatan kanker,
dalam bidang kesehatan untuk keperluan diagnosis adalah yang dalam hubungan ini merupakan produk bioteknologi
dengan memanfaatkan antibodi monoklonal. Antibodi mo- yang pertama mencapai sukses. Pada waktu mendatang diper-
noklonal ini dapat dipakai untuk mendeteksi adanya kuman kirakan interferon sintetik akan merupakan bagian terbesar
patogen, mendiagnosis penyakit infeksi, dan kuman penyebab- dalam penjualan obat di Amerika Serikat. Ini berarti dapat

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 53


menggeser pasaran antibiotik ke tingkat kedua. pemberian dosis ganda. Oleh karena itu, penggunaan mono-
Pada segi lain penerapan DNA rekombinan untuk peng- klonal mencit dapat dipakai dalam situasi yang mengancam
obatan terbuka bagi pengembangan antibiotik. Kepentingan hidup dan antibodi manusia dipakai untuk pengobatan pro-
untuk pengembangan antibiotik dengan teknik ini didukung filaksis. Akhir-akhir ini Genetech bekerjasama dengan labora-
oleh kenyataan nilai penjualan dan keuntungan perdagangan torium akademik telah melaporkan hasil yang dicapai dalam
antibiotik yang menduduki tempat teratas dewasa ini. Suatu mengklonakan bentuk antibodi (immonoglobilin) dalam
hal yang perlu dicatat adalah, antibiotik bukan merupakan bakteri dan ragi 4 .
produk gen primer, tetapi lebih merupakan produk metabolit Penerapan bioteknologi dalam ilmu kelautan yang dikait-
sekunder, dimana pembentukan antibiotik dalam sel melalui kan untuk tujuan kesehatan, seperti pada pemisahan dan
reaksi yang dikatalisir oleh enzim protein sebagai produk gen pengkajian sifat provitamin D 2 dan previtamin D 2 dari phyto-
primer. Obat ini memiliki struktur kimia yang berbeda satu plankton Emilliania huxleyi dan Skeletonema menzelii Ke-
dengan lain dan memiliki kesamaan aksi sebagai penghambat mudian penelitian tentang potensi tulang rawan ikan hiu yang
pertumbuhan bakteri. Pada umumnya antibiotik dihasilkan mengandung penghambat tumor neovaskularisasi. Keduanya
oleh mikroba golongan aktinomisetes, dan biasanya dari jenis telah dilakukan di Massachusetss Institute of Technology5 .
streptomises. Dalam perdagangan, ada beberapa kelompok Kemudian penerapan teknik biakan jaringan dalam pengem-
besar antibiotik yang memegang peranan seperti penisilin, bangan obat, telah banyak dilakukan penelitian dan pengem-
sefalosporin, dan tetrasiklin. Kelompok antibiotik lainnya bangan terhadap bermacam kandungan obat, antara lain
adalah yang termasuk makrolida polien, streptomisin, eritro- sapogenin dalam akar ginseng, aimalisin dalam tanaman ra-
misin, rifampisin, bleomisin dan antrasiklin yang mempenga- wolfia, serta vinblastin dan vinkristin dalam tanaman catha-
ruhi segi-segi metabolisme sel yaitu dari replikasi DNA sampai rantus roseus. Penggunaan teknik manipulasi gen dari meta-
kepada pembentukan protein. Sekurangnya ada tiga saluran bolit sekunder seperti penisilin dapat meningkatkan produksi
penerapan DNA rekombinan dalam produksi antibiotik: 55 kali lipat. Produk metabolit sekunder lainnya yang mung-
melalui penyempurnaan produk, modifikasi invivo, dan anti- kin dapat dikembangkan dengan teknik manipulasi sel adalah
biotik hibrida 3 . analgesik, antikonvulsan, anti inflamatori, anti neoplastik,
Vaksin juga adalah suatu produk dalam bidang kesehatan bronkkodilator, obat-obat kardiovaskular, hormon peptida,
yang bisa didekati dengan rekayasa genetik. Kegiatan peneliti- perangsang sistem saraf pusat dan anti kolinergik.
an terhadap hepatitis B adalah sebuah contoh. Melalui reka-
GAMBARAN PERKEMBANGAN MASA DATANG
yasa genetik gen dari virus hepatitis B telah diklonakan, dan
strukturnya telah diketahui pada tingkat nukleotida, kendati- Penulis tidak berpretensi untuk mengkaji kelayakan, ben-
pun virusnya belum dapat dikembangkan di dalam sel jaringan tuk, dan arah perkembangan bioteknologi dalam kesehatan.
biakan. Antigen permukaan yang diperlukan untuk mempro- Tetapi, secara tentatif tinjauan di bawah ini barangkali dapat
duksi vaksin ini adalah suatu masalah yang sulit untuk dipe- menggambarkan perkembangan bioteknologi dalam kesehatan
cahkan, dalam arti sulit mencapai modifikasi yang cocok pada mala datang. Keterbatasan yang mungkin tampak dalam
dari antigen, dan itu tidak akan terjadi pada pembawa proka- tinjauan singkat ini adalah pada dimensi probabilitas ramalan,
riotik. Jalan untuk mengelakkan diri dari masalah yang muncul dalam arti belum memuat angka-angka kemungkinan penerap-
akibat penggunaan sistem pembawa eukariotik, adalah dengan an bioteknologi karena besarnya pengaruh kendala yang me-
menggunakan ragi atau sel binatang sebagai pembawa, yang nentukan seperti sumber dana penelitian dan pengembangan,
dalam beberapa segi lebih menguntungkan. tenaga ahli/peneliti terutama bagi negara berkembang.
Virus influensa juga merupakan salah satu contoh. Masalah- Tabel 1 menggambarkan kecendrungan penerapan rekayasa
nya adalah antigen dari beberapa strain virus influensa yang genetik yang potensial dalam produksi obat pada masa datang.
telah diklonakan dalam bakteri menunjukkan variasi antigenik, Pengembangan obat-obat dengan bioteknologi mencakup se-
sehingga untuk menghasilkan vaksin multivalen dengan proses jumlah kategori senyawa; aromatik, vitamin, hormon, anti-
rekayasa genetik masih diperlukan penelitian lanjutan. Sung- biotik protein dan asam amino. Kemungkinan untuk meng-
guhpun demikian, hasil yang menakjubkan telah dapat di- hasilkan sediaan obat hasil olahan melalui bioteknologi di-
peroleh pada studi molekuler parasit tripanosoma. Di samping tentukan oleh kedalaman penelitian yang tergantung pada
itu beberapa laboratorium di USA dan Eropah Barat sekarang pengadaan dana. Diperkirakan perlu waktu pengembangan
sedang bekerja keras menyelidiki parasit malaria secara biologi antara 5—10 tahun, yang berarti sesudah tahun 1990 nanti
molekul, dan telah mendapat kemajuan yang berarti, di mana peralatan bioteknologi dan rekayasa genetik diharapkan se-
antigen malaria yang spesifik telah diklonakan melalui reka- bagai salah satu mesin produksi sediaan farmasi di dunia.
yasa genetik i . Diperkirakan waktu pemakaian secara luas sediaan farmasi
Dalam pengembangan serum anti yang menggunakan anti- yang diolah dengan teknik bioteknologi dan rekayasa genetik
bodi untuk memberikan kekebalan pasif — telah dilakukan menjelang tahun 1990 adalah; interferon untuk penyakit
bertahun-tahun memakai serum anti polikklonal yang luas kanker (1987), interferon sebagai anti virus (1988), interferon
cakupannya, dan beberapa di antaranya tidak diperlukan — untuk penyakit peradagangan (1989), vaksin hepatitis B
maka antibodi monoklonal sekarang merupakan suatu pilih- (1990) dan hormon pertumbuhan (1999) 2 .
an. Sesungguhnya produk yang ideal untuk pemakaian tera- Tabel 2 menggambarkan kelompok prioritas utama pengem-
peutik adalah antibodi manusia, yang sekarang ini dapat di- bangan vaksin dari sejumlah pilihan pengembangan yang mung-
peroleh dari saluran sel hibridoma manusia, kendatipun ke- kin. Penentuan prioritas bertumpu pada kriteria; kepentingan
banyakan di antaranya tidak stabrl. Antibodi mencit sendiri kesehatan masyarakat luas yang dikaitkan dengan tingginya
bisa menyebabkan suatu respon-alergi pada manusia pada angka insidensi, prevalensi, morbiditas dan mortalitas pen-

54 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


negara berkembang. Selain itu vaksin rabies yang ada sekarang
memiliki akibat samping, sehingga pengembangan dengan bio-
teknologi merupakan proyek penting. Demam berdarah me-
rupakan endemi di Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan
penyakit radang otak Jepang merupakan epidemi di Asia Teng-
gara 10 tahun yang lalu. Selanjutnya penyakit pertusis, pneu-
monia, influensa dan menceret umumnya menjangkiti bayi
dan anak-anak di dunia. Penyakit infeksi chlamidia yang dapat
menyebabkan kebutaan (trakoma) merupakan masalah di
negara berkembang, sementara penyakit malaria menimbul-
kan 150 juta kasus baru tiap tahun, dan penyakit tuberkulo-
sis memiliki angka prevalens yang tinggidi dunia.
Secara ringkas dapat dikemukakan bahwa keinginan yang
besar untuk meraih harapan baru seperti dijanjikan biotekno-
logi dan rekayasa genetik sulit terwujud — tanpa dukungan
dana yang kuat. Khususnya bagi negara berkemb .ang selain
masalah pengadaan dana investasi, soal alih bioteknologi dan
tenaga ahli juga merupakan hambatan. Sungguhpun demikian
bagi negara berkembang (termasuk Indonesia) yang telah
mampu memproduksi vaksin secara konvensional, perkem-
bangan dan alih teknologi ini mungkin akan lebih cepat, ka-
rena baik teknik manipulasi sel atau DNA maupun teknilc
produksi vaksin konvensional juga memakai fermenter untuk
membiakkan mikroba. Jadi investasi yang ada sudah merupa-
kan sebagian proses alih bioteknologi.

KESIMPULAN
Bioteknologi sebagai sebuah sistem pendekatan baru dalam
mengubah bahan baku menjadi produk yang berguna, melalui
proses transformasi yang bersifat biologik dengan memanfaat-
kan pengetahuan biologi, biokimia, mikrobiologi, biologi
molekul, biofarmasi dan kemajuan rekayasa dalam penelitian
bioteknologi akan membawa penemuan baru dan penyempur-
naan pemecahan masalah kesehatan. Masalah kesehatan yang
akan diterobos melalui penerapan bioteknologi mencakup
diagnosis, pengobatan dan pencegahan penyakit, khususnya
terhadap penyakit yang merupakan ancaman serius bagi ke-
sehatan penduduk dunia. Kemajuan penelitian dan pengem-
bangan bioteknologi untuk kesehatan telah berhasil mencipta-
kan sejumlah produk baru, baik sebagai penemuan maupun
pengembangan atau penyempurnaan. Sementara kendala
prospek untuk masa datang terletak pada ketersediaan dana
dan tenaga ahli terutama bagi negara berkembang.

derita; tingkat kelayakan untuk dikembangkan dengan bio-


teknologi dalam waktu relatif singkat; serta faktor keamanan
dan kemanjuran produk yang dihasilkan.
Pengembangan vaksin rabies menempati urutan teratas,
karena penyakit ini fatal dan merupakan ancaman serius di

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 55


Tanpa basa-basi laporan dalam jurnal kedokteran, teknik me- Tiga puluh di antaranya tidak dapat di-follow-up, dan dianggap
melihara bayi yang lahir sangat kecil di Bogota, Kolumbia, hidup. Dilaporkan, angka survival bayi yang beratnya 501 —
kini menjadi terkenal. TV di Perancis, Belanda, dan Inggris 1000 gram meningkat dari 0% di tahun 1975—76 menjadi 72%
telah menyiarkan berita keberhasilan merawat "bayi kang- di tahun 1979—81, sejalan dengan program perawatan di
guru" yang diletakkan di antara dua payudara ibu itu. rumah itu. Survival bayi yang beratnya antara 1001 — 1500
Program di Bogota itu didukung oleh dana dari UNICEF, gram meningkat dari 27% di tahun 1975—76 menjadi 89%
dan menjadi amat terkenal karena perbaikan luar biasa dalam di tahun 1979—81. Jumlah bayi yang ditinggal "lari " oleh
mortalitas, keuntungan psikologiknya, serta biaya yang amat ibunya juga berkurang, dari 34 menjadi 10 bayi per tahun.
rendah. Pada tahun 1983 UNICEF melaporkan: "Bayi yang Angka-angka itu tampaknya amat ajaib, karena mendekati
berat badannya rendah itu tidak ditaruh di inkubator, melain- angka di ruang perawatan intensif di negara maju, yang pada
kan di tempat yang amat dekat dengan si ibu, di dada ibunya. tahun 1983 angka survivalnya 77% buat bayi 501 — 100 gram,
Teknik baru ini tak memerlukan teknologi apa pun dan biaya- dan 91% buat bayi 1001 — 1500 gram. Namun angka peneliti-
nya nol. Sebelum teknik baru ini diperkenalkan, semua bayi an atau laporan dari Bogota itu perlu dilihat dalam konteks
yang beratnya di bawah 1 kilo mati. Kini tiga perempatnya yang benar. Tidak semua bayi yang lahir-hidup masuk ke
selamat. Bagi mereka yang beratnya antara 1000 dan 1500 program perawatan rumah itu. Juga kebanyakan kematian
gram, angka kematian turun dari 70% ke 10%." neonatal terjadi di minggu pertama, dan bayi-bayi yang mati
Sebagai negara berkembang lainnya, rumah sakit di Bogota karena asfiksia, respiratory distress, atau kelainan kongenital
umumnya terlalu penuh sesak, kurang peralatan, serta kurang yang berat tentu saja tidak ikut terdaftar dalam program
tenaga ahli. Maka infeksi silang di rumah sakit sering terjadi, perawatan rumah itu, dan dengan demikian tidak masuk da-
dan banyak bayi dengan berat badan lahir rendah yang me- lam statistik itu. Tapi, walaupun angka keberhasilan tadi
ninggal. Kebanyakan ibu tidak mendapat perawatan antenatal, mungkin sedikit dibesar-besarkan, tak dapat disangkal bahwa
sehingga toksemia, anemia dan infeksi menambah masalah cara penanganan bayi ini merupakan suatu penemuan penting,
neonatus tadi. Mengingat semua itu, dibuatlah kebijakan se- khususnya bagi negara-negara berkembang.
bagai berikut buat bayi berat badan lahir rendah.
(a) Sekali kondisi bayi stabil dan telah menyesuaikan diri
dengan dunia luar, bayi dipulangkan tanpa mempedulikan PENANGANAN MENYELURUH
beratnya. Ini dengan sangat efektif mencegah kemungkinan Bayi-bayi yang kecil itu, segera sesudah dilahirkan tidak lang-
si bayi ketularan penyakit dari rumah sakit itu. sung diberikan kepada sang ibu, tapi ditaruh di inkubator,
(b) Bayi tak diberi susu buatan apa pun, kecuali air susu dengan oksigen yang diberikan tanpa monitor. Bayi lalu di-
ibu dan cairan guava (juice). pindah ke ruang perawatan khusus. Ibunya boleh menengok-
(c) Hubungan batin antara ibu - anak dipercepat dengan nya hari itu juga atau esok harinya. Bayi-bayi yang sakit atau
merawat si bayi di antara kedua payudaranya. terlalu kecil, diberi perawatan konvensional — misalnya venti-
(d) Bayi ditaruh dengan posisi kepala di atas. lasi mekanis, cairan N, antibiotika, transfusi darah, foto-
Dua ahli pediatri yang menjalankan program itu, Dr. Edgar terapi dan sebagainya. Bayi-bayi di bawah 2000 gram yang
Rey dan Dr. Hector Martinez, melaporkan bahwa selama kondisinya stabil dimasukkan dalam program perawatan
tahun 1979—81, 539 bayi dimasukkan dalam program itu. rumah.

56 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Ibu-ibunya lalu diundang untuk diberi pendidikan kesehat-
an beberapa jam setiap hari; diajarkan cara mengeluarkan ASI,
cara menyusui, kegunaan ASI, higiene, perlunya mempertahan-
kan suhu badan bayi, dan bahwa bayi harus diletakkan dalam
posisi tegak. Pelajaran-pelajaran itu diberikan oleh perawat
yang telah dilatih. Setelah menerima pelajaran-pelajaran itu,
ibu-ibu itu umumnya menjadi lebih yakin, dan mengenal
bayinya.
Setelah pulang, si ibu boleh kembali ke klinik kapan saja.
Tapi, biasanya, ibu-ibu itu diminta memeriksakan bayinya lagi
2 kali seminggu, lalu makin lama makin jarang. Pendidikan
kesehatan serta gizi diteruskan buat ibunya. Dalam kelompok-
kelompok kecil, mereka diajarkan cara membuat sup yang se-
hat dari sayur mayur serta sepotong kecil daging. Cara-cara
menstimulasi bayi yang diajarkan antara lain : kegunaan ber-
bicara dengan si bayi, mainan yang berwarna warni, massage,
dan cara memperkenalkan makanan baru. Diskusi/pelajaran
ini memakan waktu 30 menit. Seminggu sekali datang ahli
mata dan THT untuk memeriksa ada tidaknya juling, kurang
penglihatan atau pendengaran.
Karena masih amat lemah, ternyata waktu rata-rata diper-
lukan bayi untuk kembali ke berat badan semula adalah 36 Bayi "kangguru" di antara payudara ibunya
hari. Ketidakmampuan bayi untuk mengisap susu, laktasi
yang inadekuat, serta hawa yang dingin semuanya menyebab-
kan nutrisi . yang kurang baik itu. Yang mengherankan ialah itu kelaparan, dan memindahkan posisinya sehingga dapat
kebanyakan bayi tak terkena infeksi, dan akhirnya dapat menyusu. Posisi tegak tadi dilakukan dengan harapan bahwa
mengejar pertumbuhannya. Mengingat pengalaman ini, pe- regurgitasi dan aspirasi menjadi lebih jarang. Berdasarkan
nurunan berat badan sebesar 25% tidak terlalu membuat ce- pengalaman, bayi yang dirawat di rumah dan dibiarkan dalam
mas mereka. posisi horizontal sehing menderita pneumonia aspirasi, sehing-
ga perlu perawatan di rumah sakit. Semua bayi dalam program
BAYI KANGGURU itu diberi imunisasi DPT dan polio pada usia 2 bulan.
Posisi kangguru si bayi yang diletakkan di antara payudara
ibu dilakukan dengan cara memakai pakaian biasa serta ikat KESIMPULAN
pinggang. Tapi ada juga ibu-ibu yang telah berpengalaman Bayi kangguru merupakan suatu cara baru dalam menangani
dengan bayi kecil, dan tidak memakai ikat pinggang. Posisi ini bayi-bayi dengan berat badan lahir rendah. Untuk negara
memberikan kedekatan fisik dan psikologik buat si bayi. berkembang, seperti negara kita, ada baiknya program ini
Tentu saja dengan posisi ini bayi tidak dapat berdikari me- dicoba juga. Mengingat bahwa biaya yang dibutuhkan tak ada,
nyusu tanpa bantuan ibu. Tapi, ibunya akan tahu bila bayi kecuali untuk melatih para perawat itu.

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 57


peroleh konsentrat faktor pembekuan. Jadi, faktor-faktor
Hepatitis Delta : demografik yang menyebabkan naiknya kemungkinan kena
hepatitis B dan non-A non-B dalam darah donor, juga akan
Penyakit Baru? meningkatkan kemungkinan infeksi delta. Tapi yang agak aneh
lagi, hepatitis delta jarang ditemukan pada kaum homoseksual,
Dalam 10 tahun terakhir ini, serangkaian penyakit-penyakit yang sering terkena hepatitis B itu. Meski tidak sebanyak
infeksi misterius mendadak muncul, membingungkan para donor pada konsentrat faktor pembekuan, kaum homoseksual
dokter dan membuat masyarakat khawatir. Kini, setelah anda itu punya banyak partner, sehingga kemungkinan kena hepati-
merasa bahwa semua itu akan berakhir, tiba-tiba muncul virus tis B menjadi besar. Mungkin sedikitnya infeksi delta di sini
hepatitis delta. disebabkan karena virus delta sulit ditransmisikan lewat mu-
Apa itu hepatitis delta? Virus hepatitis delta itu unik. Inti- kosa, tidak seperti virus B dan virus-virus lainnya.
nya adalah inti delta, tapi antigen permukaannya adalah anti- Dua pola epidemiologik yang statis itu tidak memberi gam-
gen hepatitis B. Ia adalah virus RNA yang "cacat", sehingga baran hakekat penyebaran virus delta tadi. Di Swedia ia baru
tak dapat hidup sendiri. Ia butuh bantuan virus DNA, seperti diketahui sejak 1973 pada pecandu narkotika, dan selama 10
hepatitis B, untuk dapat berbiak dan mengekspresikan tahun ini menyebar mengenai tiga perempat pecandu karier
Oleh sebab itu, hepatitis delta hanya bisa menginfeksi orang hepatitis B dan partnernya. Penyebaran dari Italia selatan ke
yang terkena hepatitis B; infeksi secara bersamaan atau super- Italia utara baik juga sebagai ilustrasi, Banyak penduduk Italia
infeksi terhadap karier hepatitis B. selatan yang pindah ke utara, yang merupakan daerah industri
Gambaran klinik hepatitis delta ini aneh juga. Demikian itu. Kehadiran virus baru ini dipercepat pada kalangan kaum
pula epidemiologinya. Bila seseorang terinfeksi akut oleh pecandu narkotika. Kadang-kadang, terjadi ledakan kasus pada
hepatitis B dan hepatitis delta secara bersamaan, penyakit- seluruh kelompok karier hepatitis B. Tapi, kini wabah tersebut
nya tak dapat dibedakan dari gambaran penyakit hepatitis B telah mereda. Di Amerika Selatan, di Venezuela dan Kolombia
sendiri; karena tergantung pada hepatitis B, bila hepatitis B misalnya, wabah hepatitis delta yang hebat, dan sering fatal,
sembuh, hepatitis delta juga menghilang. Maka kronisitas telah dikenal selama beberapa puluh tahun ini dengan nama
penyakit tak akan bertambah. Tapi bila hepatitis B tadi tidak "Demam Labrea", dan "Hepatitis Sierra Nevada de Santa
sembuh spontan, atau bila infeksi delta tadi merupakan Maria". Di Amerika Serikat pun virus delta ini mulai bercokol.
superinfeksi terhadap hepatitis B, replikasi virus delta dapat Tahun lalu, dilaporkan lebih dari 200 kasus pada kalangan
terjadi terus menerus tanpa henti. Hal yang paling mengkha- pecandu narkotika serta partner mereka, 9 di antaranya mati.
watirkan dari virus delta ini ialah : ia dapat memperberat Di Amerika Serikat ini, virus delta ditemukan pada 20 — 30%
gambaran klinik penderita hepatitis B. Penderita hepatitis B kasus hepatitis B kronik,eksaserbasi akut hepatitis B, serta he-
yang asimptomatik atau penyakitnya ringan dan kronik, da- patitis B yang fulminan. Juga, temyata, virus ini bukanlah
pat berubah hepatitis kronik aktif yang progresif dan sironis. barang yang sama sekali baru. Pada plasma yang dikumpulkan
Juga, ternyata hepatitis delta merupakan faktor pendukung 40 tahun yang lalu, ternyata ditemukan juga antibodi terhadap
pada banyak kasus hepatitis B yang fulminan. Namun, kanker virus delta tersebut.
hati — yang ditakutkan pada penderita hepatitis B kronik — Donor darah yang asimptomatik ternyata dapat menular-
tenyata jarang ditemukan pada penderita infeksi delta. Mung- kan virus delta. Jadi, agaknya ada karier hepatitis delta. Juga,
kin karena mereka ini telah lebih dahulu mati akibat kompli- karena donor yang punya riwayat hepatitis telah disingkirkan,
kasi lainnya. rupanya hepatitis delta dapat terjadi secara akut asimptomatik.
Ada dua pola epidemiologi infeksi delta. Di negara-negara Akhirnya, meski hepatitis delta dapat dicegah dengan vak-
mediteranean (Afrika utara, Eropa selatan, dan Timur Te- sinasi hepatitis B, sayangnya tak ada cara melindungi para
ngah), infeksi delta itu endemik di antara penderita hepatitis karier hepatitis B dari superinfeksi delta. Dengan tingkat
B, dan kebanyakan infeksi diperkirakan ditransmisikan lewat perpindahan penduduk yang cukup tinggi pada masa sekarang
kontak intim. Pada daerah-daerah yang non-endemik, seperti ini, virus tersebut kemungkinan besar juga akan menyebar ke
Amerika Serikat dan Eropa utara, infeksi delta itu terbatas Asia, dengan akibat yang belum dapat kita duga.
pada orang-orang yang sering berhubungan dengan darah atau New Engl J Med 1985; 312: 1515-6
preparat darah lainnya, khususnya penderita hemofilia dan
pecandu narkotika. Di negara endemik maupun non-endemik,
orang yang punya risiko untuk kena hepatitis delta akibat
transfusi ialah mereka yang mendapat darah yang berasal dari
pooled-blood, kumpulan darah dari ribuan donor, misalnya
penderita koagulopati (turunan maupun didapat) yang mem-

58 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


APAKAH YANG SAUDARA AKAN LAKUKAN DALAM kepada hadirin, terutama para ahli obstetri dan ginekologi,
HAL INI? apakah pemakaian istilah "kebidanan" dalam bahasa Indonesia
masih "tepat". Karena itu dalam kasus ini si gadis harus me-
Seorang gadis berumur 19 tahun datang ke dokter bersama
ngerti konsekuensinya bila wanita tanpa vagina dan uterus.
ibunya untuk konsultasi. Si ibu menceritakan bahwa anak
Mungkin hal ini akan menggoncangkan jiwa & harga dirinya,
gadisnya hingga kini belum pernah menstruasi. Setelah dilaku-
tapi harus disampaikan dengan bijaksana.
kan pemeriksaan fisik, laboratorik, dan juga pemeriksaan
Begitu pula kepada calon suaminya, harus diberitahukan,
ginekologik, tidak ditemukan suatu penyakit yang serius pada
bila si gadis tidak berani atau malu menyampaikan, dokter
gadis ini, akan tetapi ia tidak memiliki vagina dan uterus.
barangkali bisa membantu menyampaikan bila diminta (de-
Pemeriksaan kromaton seks hasilnya positif. Perlu ditambah-
ngan persetujuan) oleh si gadis atau ibunya. Akibatnya ter-
kan, gadis tersebut dalam waktu tak lama lagi akan menikah.
pulang kepada sang calon suami, apa dia bisa menerima ke-
Apakah yang harus dilakukan oleh dokter ???
• Bolehkah dokter menceritakan kelainan gadis ini kepada lainan ini, artinya terus melaksanakan cinta kasihnya dengan
wanita yang tak mempunyai " Rahim" (uterus) dan tak akan
ibunya, mengingat usia si gadis sudah dewasa ? memperoleh anak yang dilahirkan dari rahim istrinya.
• Bila si gadis tidak keberatan atas hal tersebut, perlukah di-
jelaskan apa konsekuensinya bila ia menikah kelak ? Dr. H Masri Rustam
• Apakah saudara akan anjurkan kepada gadis tersebut untuk Direktorat Transfusi Darah PMI
memberitahu calon suaminya tentang kelainan organik yang ia Ketua IDI Cabang
miliki ? Jakarta Pusat
OLH

Komentar TANGGAPAN DARI SEGI HUKUM KEDOKTERAN

• Pertama-tama saya ingin mengupas sedikit tentang istilah


TANGGAPAN DARI SEGI ETIK KEDOKTERAN
"dewasa" . Menurut Staatsblad tahun 1931 No. 54, jika dalam
suatu undang-undang dipakai istilah "dewasa" (meerderjarig)
Pada gadis ini hanya ditemukan malformasi, yaitu tidak mem- diartikan " berumur genap 21 tahun atau sudah/pernah kawin.
punyai vagina dan uterus, suatu organ reproduksi yang sangat Selanjutnya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
pokok. Perkawinan pasal 47 ayat (1) tanpa memakai istilah "dewasa",
Mengingat sifat kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia menentukan bahwa anak yang belum mencapai umur 18 tahun
khususnya antara ibu dan anak yang terbina baik, maka tidak atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah
ada salahnya bila hal ini diberitahukan kepada ibunya, bahkan kekuasaan orang-tuanya.
mungkin lebih baik penyampaian ini kepada ibunya dulu. Tapi, terlepas dari soal sudah dewasa atau belum, jika se-
Tentu sang ibu akan dapat memahami apa arti ketiadaan organ orang pasien berobat ke dokter dengan ditemani oleh orang
tersebut bagi seorang wanita karena sudah berpengalaman. lain, apalagi orang lain itu dijadikan "juru bicaranya", maka
Dengan sang ibu didiskusikan bagaimana sebaiknya me- secara diam-diam (stilzwijgend) ia telah menyatakan bahwa
nyampaikan pada sang gadis. Oleh ibu lebih dahulu dengan tidak ada rahasia antara ia dan temannya itu. Jika ia hendak
penuh kasih sayang, atau langsung oleh dokter. Saya kira merahasiakan terhadap temannya itu, tentunya ia akan datang
akan lebih baik bila sang ibu yang menyampaikan lebih dulu, sendirian ke dokter. Dengan demikian dokter dapat mencerita-
sebab bila langsung oleh dokter, mungkin malah si gadis akan kan hasil pemeriksaannya kepada si gadis dengan dihadiri
menerima sebagai goncangan emosi, bahkan panik yang dapat ibunya.
menimbulkan sikap putus asa. • Dokter menerima honorarium untuk memberi tahukan
Seharusnya konsekuensinya dijelaskan dengan bijaksana, hasil pemeriksaannya kepada si pasien. Jika ia lalai melakukan
karena secara naluriah setiap wanita ingin mempunyai anak kewajiban ini, maka ia melakukan wanprestatie dan ia dapat
yang dilahirkannya sendiri, yang tumbuh dalam rahimnya dituntut memberi ganti terhadap kerugian yang timbul. Misal-
sendiri. nya si gadis melangsungkan perkawinan, tapi berakhir dengan
Menyimak ceramah T.S. Dr. H Tarmizi Taher beberapa perceraian, sedangkan untuk perkawinan ini telah dikeluarkan
waktu yang lalu, dalam bahasa Indonesia kata rahim mem- biaya sebesar 100 juta rupiah. Gadis itu dapat mengatakan,
punyai makna dua. Pertama kasih sayang, yang kedua uterus. bahwa kalau dokter mengatakan yang sebenarnya, sudah pasti
Karena itu kaitannya sangat erat, sehingga beliau menawarkan ia akan membatalkan perkawinan itu dan tidak akan menderita

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 59


kerugian tadi, serta nama baiknya tidak tercemar. kewajibannya sebagai suami/isteri.
• Saya menganjurkan gadis itu untuk berterus terang ter- Mungkin alasan "tidak dapat menjalankan kewajibannya
hadap calon suaminya, karena jika sampai dilangsungkan per sebagai isteri" dapat diatasi dengan dibuatkan vagina artifisial
kawinan itu, konsekuensinya akan sangat berat. (kalau orangnya mampu membayar biaya operasinya), tapi
Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang Per- alasan "isteri tidak dapat melahirkan keturunan" tidak/belum
kawinan pasal 4 ayat (2), alasan untuk beristeri lebih dari se- dapat diatasi. Dengan demikian si suami masih mempunyai
orang (jika dibenarkan oleh agamanya) adalah : alasan untuk kawin lagi, kalau ia tidak menceraikan isterinya.
a. isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri; Sudah tentu keputusan terakhir harus diambil oleh si gadis itu,
b. isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat tapi alangkah baiknya jika dokter mengemukakan ketentuan-
disembuhkan; ketentuan perundang-undangan itu (jika ia mengetahuinya)
c. isteri tidak dapat melahirkan keturunan. kepada si gadis itu, agar dipertimbangkan benar-benar, sebelum
Selanjutnya Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1974 mengambil keputusannya.
tentang Perkawinan pasal 19 huruf e menentukan sebagai salah
satu alasan perceraian : Salah satu pihak mendapat cacat Dr. Handoko Tjondroputranto
badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan Lembaga Kriminologi Universitas Indonesia, Jakarta

60 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Hasil Angket CDK 1985
Untuk mendapatkan umpan balik dari para pembaca,
bulan Juni—Juli lalu CDK mengadakan angket. Seribu buah
formulir dikirimkan kepada dokter -dokter untuk diisi.
Terima kasih pada para dokter yang telah mengisi angket
CDK. Saran maupun kritik untuk perbaikan mutu akan kami
perhatikan dan kami pertimbangkan. Dari 504 formulir
jawaban yang kami terima, setelah diolah, diperoleh hasil
sebagai berikut :
Pertanyaan : Apakah dokter selalu mendapatkan majalah
Cermin Dunia Kedokteran secara rutin?

Pertanyaan : Dari majalah yang dokter baca tersebut, maja-


lah apa saja yang paling memberikan manfaat
bagi dokter?
Jawaban .

Pertanyaan : Apakah dokter mendapatkan tambahan infor-


masi yang bermanfaat dari majalah Cermin
Dunia Kedokteran ini?

Pertanyaan : Motto Kalbe Farma adalah "Mengabdikan il mu


Pertanyaan : Apakah majalah Cermin Dunia Kedokteran untuk kesehatan dan kesejahteraan " .
tersebut biasanya dokter simpan? Menurut pandangan dokter, apakah penerbitan
CDK selama mendukung tujuan tersebut?

Pertanyaan : Di antara majalah di bawah ini, majalah apa


yang biasa dokter baca?

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 61


Banyak kritik dan saran-saran spontan dari dokter buat Catatan redaksi :
CDK. Di antaranya adalah sebagai berikut : • Mengenai tulisan atau pengalaman dari daerah, kami nanti-
• "Lebih banyak artikel mengenai penyakit dalam," saran kan selalu tulisan anda.
dokter dari bagian penyakit dalam; "Lebih banyak artikel • Kami sudah punya ISSN (lihat halaman pertama CDK).
mengenai kesehatan masyarakat," saran dokter dari bagian • Saran-saran lainnya akan kami perhatikan dan pertimbang-
kesehatan masyarakat. Demikian juga dari bagian-bagian lain- kan. Juga kami usahakan agar dokter menerima CDK secara
nya. teratur. (Mulai tahun ini, distribusi CDK seluruhnya ditangani
• Tentang topik dalam CDK, ada yang setuju setiap terbit oleh bagian Pemasaran PT Kalbe Farma dan Regional Manajer
dengan satu topik utama, dengan alasan lebih mudah mencari di daerah-daerah).
artikel tertentu bila diperlukan; ada yang tidak setuiu dan Setelah semua jawaban angket yang masuk kami undi,
mengusulkan, seperti Medika, setiap terbit membahas oanyak tanpa mempedulikan isi jawaban, maka pemenangnya adalah
masalah. sebagai berikut :
• Usahakan artikel dari luar negeri, atau dari majalah-majalah
kedokteran luar negeri, dan kalau perlu dalam bahasa Inggris-
nya. Usul lain, agar artikel tidak terlalu ilmiah sehingga jenuh
membacanya. Ada lagi yang memberi saran supaya dokter-
dokter di daerah turut berperan dalam penulisan artikel; di
samping juga pengalaman-pengalaman mereka di daerah, se-
hingga ada umpan balik kepada sentra-sentra di pusat.
• Tambahkan rubrik-rubrik khusus seperti anekdot, keluarga,
etika dan rubrik tanya jawab.
• CDK hendaknya menjadi pelopor untuk memberi informasi
obat-obat yang beredar baik segi positifnya maupun segi
negatif, antara lain: gejala samping yang membahayakan atau
patut diwaspadai oleh tiap-tiap klinikus.
• Lebih sering dimuat tulisan mengenai penyakit yang banyak
terdapat di daerah dan tak terlalu klinis. Bisa didiagnosis
secara sederhana sesuai dengan fasilitas di daerah demikian
juga terapinya.
• Naskah agar dibuat singkat dan padat, agar tak terlalu
banyak menyita waktu dengan catatan, bagi mereka yang
perlu dapat minta naskah lengkap.
• Lebih banyak memuat hal-hal klinis, bukan hanya ilmu-
il mu dasar.
• Tulisan mengenai alat-alat kedokteran yang terbaru seperti
USG/Echocardiografi, CT Scan, terutama dasar kerja alat,
teknik pengambilan serta interpretasinya.
• CDK belum punya ISSN, usahakan.
• Gambar humor sering menyita halaman. Diperkecil, jangan
terlalu kasar.
• Menyediakan bundel, karena kadang-kadang ada topik-
topik penting terlewatkan.
• Dilengkapi dengan gambar-gambar berwarna yang dapat
menambah entusias pembaca, sekaligus bisa lebih menarik
dan berkesan. Bagan-bagan juga dengan dasar berwarna.
• Lainnya adalah masalah teknis, seperti cover yang kurang
menarik, terlalu banyak iklan dan agak porno (?), lay out di-
perbaiki, mutu editing dan koreksi terhadap salah tulis diting-
katkan, frekuensi terbit dipersingkat, misalnya sebulan sekali,
penulisan gelar dokter seharusnya Dr, bukan dr.
• Kritik yang terbanyak kami terima adalah mengenai dis-
tribusi. Banyak dokter mengeluh tidak menerimanya secara
rutin, atau sering menerimanya terlambat. Malah ada yang
tidak tahu sama sekali dengan majalah CDK ini, tahu-tahu me-
nerima formulir angketnya.
• Di samping kritik, ada pula yang memuji. Katanya, emas
24 karat tidak perlu digosok! (Terima kasih.—Red.)
• Akhirnya, ada yang mengusulkan agar "mudah-mudahan
hadiahnya saya yang dapatkan."

62 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


Para periset di Universitas Cornell telah sepuluh tahun Valium, penenang yang " merajai dunia" itu, akan habis
ini sendirian meneliti kemungkinan virus sebagai penye- masa hak patennya tahun ini di Amerika Serikat. Pen-
bab penyakit jantung koroner. Kini, satu kelompok jualan obat ini di AS mencapai lebih dari 250 milyar
lain ikut terjun ke bidang itu. Mereka konon menemu- rupiah di tahun 1983!! Maka, untuk mempertahankan
kan bahwa virus herpes, seperti sitomegalovirus, sering penjualannya, Roche — pembuat obat ini — mengajukan
ditemukan pada bagian pembuluh darah yang rusak pada petisi pada FDA agar tidak menyetujui bentuk-bentuk
pasien-pasien operasi by-pass. Rupanya mereka menye- generik dari diazepam. Meskipun tak berhasil, penunda-
babkan sel-sel berproliferasi " seperti tumor", kata se- an keputusan FDA barang 1—2 hari saja akan membawa
orang periset. Dalam laboratorium, bila kultur jaringan milyaran rupiah ke kantong pembuatnya.
manusia diinfeksi dengan virus itu, ternyata mereka
mengumpulkan kolesterol dan lemak-lemak. •
Science 1985; 227. 735 Kehamilan dan laktasi dikatakan dapat menyebabkan
timbulnya karies gigi, kecuali bila diberikan tambahan
• kalsium.
Satu dari 7 pasien dengan kanker paru menunjukkan Tapi, suatu penyelidikan pada penduduk asli Afrika
gejala depresi berat ketika pertama kali ke rumah sakit. Selatan — yang biasanya mempunyai banyak anak
Tampaknya depresi ini bukan karena mereka mengetahui dengan masa menyusui yang lama dan intake kalsium
prognosis penyakit mereka, karena angka depresi di yang rendah — menunjukkan gigi mereka amat baik
antara kelompok yang mengetahui sama dengan kelom- Mungkinkah karena mereka sedikit makan gula?
pok yang tak-mengetahui. Meskipun pasien-pasien J Tropical Medicine and Hygiene 1983; 86 : 201-5
dengan kanker yang inoperabel ini tetap mengalami •
depresi, namun mereka umumnya tak diberi obat khu- Dua ratus tahun yang lalu Erasmus Darwin memberi
sus untuk ini. Ini kesempatan baik buat teman-teman petuah yang baik buat para dokter muda yang akan
sejawat di bagian onkologi untuk melakukan percobaan mulai berpraktek. Mereka harus berpakaian bagus, se-
klinik penggunaan anti-depresan.
baik mungkin, ujarnya. Lalu sering muncul pada hari-
• hari pasaran, di pertemuan-pertemuan, dan pesta-pesta
Ada banyak kesalahkaprahan yang terlanjur dianggap dansa. Kini, rupanya, saran bagus itu banyak dipakai
benar, dan ini terus berlangsung. Satu di antaranya oleh para konsultan, kontraktor dan sebagainya dengan
adalah mengenai pengobatan kanker dengan vitamin C cara main golf, ikut klub eksklusif dan sebagainya.
dosis tinggi, yang dianggap mempunyai efek kuratif
maupun paliatif. Untuk itu, dua penyelidikan formal •
telah dilakukan oleh "National Cancer Institute" di
Amerika Serikat. Hipnosis sering dipercaya dapat membantu orang untuk
Bagaimana hasilnya? Selain dukungan yang diberikan mengingat kembali detail-detail peristiwa yang dilupa-
oleh Linus Pauling — si pemenang Nobel yang kontro- kannya di masa lalu. Namun, kini, Ikatan Dokter Ame-
versial — pengobatan di atas ternyata tidak ada manfaat- rika telah menyimpulkan bahwa "ingatan yang diperoleh
nya! akibat hipnosis itu dapat merupakan konfabulasi dan
New England JMed. 1985; 312: 137—4 pseudomemori, sehingga bukan saja tidak lebih tepat,
tapi sebenarnya malah lebih tidak dapat dipercaya dari-
• pada ingatan tanpa hipnosis."
Oktober tahun lalu, BBC mencari dokter untuk me- •
merankan suatu acara baru mengenai kesehatan. Iklan
itu dimuat dalam majalah " British Medical Journal".
Ternyata peminatnya melimpah! Lebih dari 400 dokter Jumlah gas CO (karbonmonoksida) di atmosfir bumi
telah mengajukan lamaran mereka, sehingga produsernya meningkat sebanyak 6% setiap tahunnya. Implikasinya
repot untuk memilih 6 wanita dan 6 pria yang dibutuh- memang masih belum jelas — tapi, kenaikan kadar CO
kan. Mungkin para dokter tidak terlalu malu untuk dapat mempengaruhi gugus hidroksil dalam troposfir,
muncul di layar TV; demikian anggapan produser ter- dan secara tak langsung akan mempengaruhi keadaan
sebut. iklim di dunia.
Brit Med J. 1985; 290 : 399 Science 1984; 224: 54-6

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 63


NYONYA DOKTER CEMBURU
Suami : "Apakah kamu mau men- Pada suatu hari seorang ibu datang menghadap seorang dokter ahli jiwa, dengan ke-
jadi istriku itu karena aku luhan agar suaminya diberi pengobatan.
seorang dokter?" Dokter : "Apa keluhan suami ibu? " "
Istri "Ya!" Ibu : "Dokter, tiap malam bila ia sedang tidur, ia selalu berbicara ngacau.
Suami : "Jadi . . . kamu itu hanya Dokter : "Ah, ibu ingin agar saya memberi suami ibu suatu obat agar ia tidak ber-
mau dengan dokternya, bicara lagi dalam tidurnya, oleh karena mengganggu ibu."
bukan dengan orangnya? "
"Kalau bukan dokter, lalu Ibu : "Bukan begitu dokter. Harap suami saya diberi obat agar bicara dalam
Istri : tidurnya lebih jelas, sehingga saya dapat mengetahui apa yang dikatakan."
apa tukang becak?" Masa
apoteker mau menikah Dokter : "Lho ??"
dengan tukang becak, yang OLH
bener saja mas!"
Suami : ??? AGAR DAPAT MENJADI KAKU SEPERTI RAMBUT YANG TERKENA "HAIR-
UW SPRAY "
JERAWAT MASA KINI Pada suatu hari, sepasang suami-istri yang sudah lanjut usia sedang berjalan pelahan-
Seorang remaja putri berusia 12 ta- lahan dalam sebuah taman. Mereka berhenti mengawasi sebuah adegan yang sedang
hun diantar oleh ibunya berobat ke- berlangsung di depan mereka.
pada saya dengan kelainan di kulit Seorang anak laki-laki berusia 1k. 8 tahun berhasil mengeluarkan sebuah cacing dari
dada dan punggung. Setelah saya pe- lubangnya dalam tanah. Seorang laki-laki dewasa yang berdiri di sampingnya menegur
riksa, saya katakan kepada ibunya sambil berkata: "Hai, dik, kalau dapat memasukkan kembali cacing tadi ke dalam
bahwa anaknya mendapat jerawat. lubang aslinya, akan saya beri hadiah seribu rupiah". Anak tadi beberapa kali men-
Ibunya terheran-heran dan berkata: cobanya tapi dasar cacing tersebut selain lemas juga mengliat-liat saja, maka tak ber-
"Masa jerawat di dada dan di pung- hasillah ia.
gung" . Karena saya segan berdebat, Tapi anak tadi tak kehilangan akal. Ia lari ke rumahnya yang terletak tak jauh dari
maka saya jawab dengan santai: "Ini- taman tersebut untuk kembali lagi sambil membawa sebuah kaleng berisi obat semprot
lah jerawat masa kini". rambut (hair spray). Disemprotnya cacing tadi dan hasilnya ialah: cacing menjadi kaku
Dr. Adhi Djuanda, Jakarta seperti sebatang lidi, tak beda dengan rambut yang terkena obat semprot rambut.
Dalam keadaan kaku ini berhasillah ia memasukkah kembali cacing itu ke dalam
LHO
lubangnya.
Dokter I : Waktu lift tadi macet, Diiringi tepukan tangan orangorang di sekitamya, diperolehnya hadiah seribu
bagaimana anda? rupiah sesuai yang telah dijanjikan.
Dokter II : Seperti nasehatmu, wa- Kakek dari sepasang manula (manusia usia lanjut) tadi dengan tekun mengamat-
laupun ruang gelap, ku- amati seluruh kejadian tersebut di atas. Kemudian dengan wajah cerah, seperti baru
raba-raba terus saja ku- mendapat ilham yang baik, digandengnya istrinya sambil berkata: "Ayo, bu, kita beli
pejet tombolnya. Sialnya hair spray dulu lalu pulang ke rumah".
. . . . . . . . . . . . . . . . . . malah meronta! Kiranya Sdr. dapat menebak apakah yang timbul dalam benak kakek tadi??
Dokter I : Hee, tombol apa yang OLH
kau pencet ???
SRI

64 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


GADIS YANG DINGIN "HOW WOULD YOU LIKE YOUR STEAK SIR ?"
Karena kemalaman, seorang Med. Rep. Peristiwa ini betul-betul terjadi sekian tahun yang lalu, sewaktu dokter-dokter dari
mampir di rumah seorang petani dan sebuah Fakultas Kedokteran di Jakarta mendapat undangan untuk belajar di Amerika
meminta satu kamar untuk disewa satu Serikat. Tiga dokter muda yang belum pernah ke luar negeri, dan kemampuan ber-
malam saja. Petani itu memberitahu- bahasa Inggris hanya untuk cukup untuk membaca buku-buku kedokteran, melakukan
kan bahwa ia tidak mempunyai ruang- perjalanan jauh ini bersama-sama lewat Hawai menuju A.S.
an kosong. Setelah sekian jam terbang terus menerus, tibalah rombongan dokter tadi di Hono-
"
Saya dapat mengijinkan anda tidur lulu di mana sebagai undangan dari Uncle Sam telah disediakan penginapan di sebuah
bersama anak gadis saya," kata pak hotel yang lux sekali disertai karcis (voucher) untuk makan malam di hotel tersebut.
tani itu, " apabila anda berjanji tidak Dengan pakaian yang sudah kucel sekali, tiga dokter Indonesia dengan rasa "min-
akan mengganggunya. " Med.Rep. itu der" duduk di sebuah meja makan restaurant hotel mewah tersebut. Rasa "minder"
setuju dengan persyaratan tersebut. makin bertambah setelah datang seorang pelayan yang berpakaian bagus sekali dan
Setelah makan malam yang menye- dengan gaya seorang "maitre d 'hotel " menyerahkan daftar makanan yang berukuran
nangkan, Med.Rep. diantar ke kamar. king-size kepada masing-masing dokter, sambil berkata: "Can I take your order, Sir ?"
Ia berganti pakaian dalam kamar yang Ketiga dokter Indonesia tersebut dengan penuh perhatian mencoba meng"analisa"
gelap, naik ke atas tempat tidur, dan arti kata-kata yang serba asing disertai rasa khawatir untuk tidak memilih jenis makan-
merasakan anak gadis pak tani itu ada an/minuman yang melebihi nilai karcis makan. Seolah.olah seperti telah disepakati
di sampingnya. sebelumnya, ketiga dokter memilih' "steak" dengan keyakinan akan mendapat bistik
Keesokan harinya ia menanyakan sampi yang halal. Masing-masing dokter mengatakan "steak" kepada pelayan yang
harga sewa kamar semalam. "Hanya ganteng itu. "How would you like your steak, Sir? Medium?" Yang diartikan oleh
dua ribu rupiah saja karena separuh pelayan ialah cara memasaknya yaitu : well-done (matang), medium (setengah ma-
ranjang," jawab pak tani. " Anak bapak tang), rare (hampir mentah! dagingnya masih merah).
sangat dingin," kata Med.Rep. Dengan pengertian bahwa kata medium tadi menunjukkan ukuran besar steaknya
"Ya, saya tahu," jawab pak tani, dan khawatir tidak dapat menghabiskan daging sebanyak itu, dengan suara kecil di-
"kami segera akan menguburnya hari katakan oleh seorang dari ketiga dokter tersebut kepada pelayan: "Small! please."
ini. " Dengan wajah yang sok-tahu dan nada yang agak "menghina" dijawabnya oleh pelayan
LB tersebut: "Our steaks are about the same size, Sir !!"
Semoga peristiwa ini dapat menghindarkan teman-teman sejawat lain melakukan ke-
salahan yang sama !
SPERMA "STANLEY"
OLH
Dahulu kala ada sperma bernama
Stanley yang hidup di dalam tubuh DOKTER DAN KORUPTOR
seorang bintang film yang terkenal. Bapak : " Saya menginginkan kamu masuk fakultas kedokteran setelah tamat dari
Stanley adalah sperma yang sangat SMA nanti."
sehat. Ia aktif berolah-raga sepanjang Anak : "Tidak mau pak, takut dan ngeri."
hari, sedangkan sperma yang lain Bapak "
Ngeri melihat orang sakit,dan takut melihat mayat, ya?"
hanya tidur bermalas-malasan saja ti- Anak : "Bukan."
dak melakukan apa-apa. Bapak : "Pekerjaan dokter itu sangat mulia, karena dapat menolong orang yang
Suatu hari, salah satu sperma sedang sakit."
sangat ingin tahu mengapa Stanley Anak : "Memang betul pak, tapi justeru itu yang saya takutkan."
selalu latihan sepanjang hari. "
Stanley berkata: "Kamu tahu bahwa Bapak : Takut bagaimana?"
"
hanya satu sperma yang dapat mem- Anak Karena nanti di akhirat akan dikatakan: Nah, ini dia orangnya yang selalu
buat seorang wanita menjadi hamil, mengganggu tugas malaikat yang akan mencabut nyawa manusia. Jadi
dan apabila waktu yang tepat itu tiba, tidak baik."
sayalah spermanya." Bapak : ???
Beberapa hari kemudian, mereka se- UW
mua merasakan dirinya menjadi makin
panas, dan mereka tahu bahwa sudah
dekat waktunya bagi mereka untuk
pergi. Mereka lepas berhamburan, dan "TUHAN" dan "KUMAN"
tentu saja Stanley berenang jauh di Sebelum makan malam, Ibu yang profesinya Dokter menyuruh anak yang berumur
muka dari semua teman-temannya. 8 tahun untuk cuci tangan, tetapi anak menolak.
Tiba-tiba, Stanley berhenti, berbalik Ayah yang Pendeta : "Cuci tangan saja, apalah susahnya ?".
dan mulai berenang pulang kembali Anak mengemukakan alasannya : "Papi dan Mami suka menyebut hal-hal yang tidak
dengancepatnya. "Kembali! Kembali!" nampak dan aneh, Papi sering bilang " Tuhan " dan Mami suka sebut " Kuman" !.
dia berteriak, "percuma,yang di depan
Dr. T. Marton
cuma karet KB! "
Medan
LB

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 65


1. Indikasi penggunaan kompres terbuka adalah pada keada- (b) afterload
an-keadaan di bawah ini, kecuali : (c) kontraksi otot jantung
(a) Dermatitis eksudatif (d) denyut jantung
(b) Infeksi kulit, termasuk ulkus yang kotor (mengan- (e) semua benar
dung pus, krusta) 7. Piroksikam termasuk golongan obat anti-inflamasi non
(c) Infeksi yang disertai proses peradangan yang berat, steroid (AINS) :
misalnya erisipelas, flegmon, selulitis (a) derivat asam fenamat
(d) Bila tidak dikehendaki adanya penguapan (b) derivat pirazolon
(e) Bukan salah satu di atas (c) derivat asam asetat indene/indol
2. Di antara golongan obat-obat neuroleptika yang ada di (d) derivat oksikam
Indonesia saat ini, yang sudah tidak dipakai untuk peng- (e) bukan salah satu di atas.
obatan kasus psikiatrik, yaitu : 8. Mengenai hepatitis delta :
(a) Golongan alkaloid rauwolfia serpentina dan kelom- (a) Virus hepatitis delta sama dengan virus hepatitis B
pok indol lainnya (b) Timbulnya selalu bersamaan dengan hepatitis A
(b) Golongan phenotiazin seperti chlorpromazine, thiori- (c) Virusnya mempunyai inti delta, tapi antigen per-
dazine dan lain-lain mukaannya adalah antigen hepatitis B
(c) Golongan butyrophenon seperti haloperidol/serenace (d) Sering ditemukan pada kaum homoseksual
(d) Golongan thioxanthene seperti chlorprothixene, (e) Seperti virus B, virus delta mudah ditransmisikan
flupenthixol lewat mukosa.
(e) Bukan salah satu di atas. 9. Saat yang paling tepat untuk pengambilan biopsi endo-
3. Dalam melakukan venaseksi, faktor-faktor di bawah ini metrium pada pemeriksaan wanita infertil adalah :
perlu diperhatikan (Pilih pernyataan yang salah). (a) Fase awal proliferasi
(a) Menghindari pemakaian vena daerah persendian, (b) Fase tengah proliferasi
karena mudah ekstravasasi (c) Fase akhir proliferasi
(b) Pada anak kidal, venaseksi sebaiknya pada tungkai kiri (d) Pada saat ovulasi
(c) Cairan infus sebaiknya sesuai dengan suhu ruangan (e) 10 hari setelah ovulasi
(d) Cairan dan set infus yang tidak bebas pirogen sering 10. Tentang pneumotoraks :
menyebabkan demam tinggi. Untuk menghindari hal (a) Lebih sering ditemukan pada hemitoraks kanan
ini, alat-alat disterilkan dalam autoklaf dengan daripada hemitoraks kiri
penguapan sekurang-kurangnya 10 menit atau me- (b) Keluhan biasanya sesak nafas, sakit dada dan batuk-
nyimpan di tempat kering pada 180°C selama 1 jam. batuk
4. Data-data berikut perlu dicantumkan bila mengirimkan (c) Penderita sebaiknya dirawat, karena kemungkinan
sediaan untuk pemeriksaan mikrobiologik; kecuali : terjadinya pneumotoraks ventil yang dapat menim-
(a) Nama, jenis kelamin, umur, alamat bulkan darurat gawat
(b) Tanggal dan jam pengambilan bahan (d) WSD dicabut apabila paru telah mengembang sem-
(c) Jenis bahan pemeriksaan dan lokasi asal bahan pada purna
tubuh (e) semua benar
(d) Obat-obat, khususnya obat antimikroba yang pernah
digunakan
(e) Bukan salah satu di atas.
5. Yang paling terakhir diperiksa pada wanita infertil :
(a) Pemeriksaan fisik dan laboratorik
(b) Pemeriksaan getah serviks
(c) Pemeriksaan tuba
(d) Pemeriksaan ovarium
(e) Pemeriksaan endometrium (biopsi)
6. Faktor-faktor utama yang berperan dalam kerja jantung :
(a) preload

66 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985


HORMON PERTUMBUHAN DILARANG efek sampingnya ialah: obesitas dan kadar ko-
Hormon pertumbuhan — yang tengah populer lesterol pada orang berusia 25 tahun ke bawah
di kalangan medis — kini dilarang beredar di kini lebih tinggi daripada di AS !!
Inggris. Ada kecurigaan terhadap preparat ini Akibat dari semua itu, angka kematian karena
karena adanya laporan 3 kematian akibat penya- penyakit jantung berlipat dua dalam 25 tahun
kit sejenis Creutzfeldt-Jakob. Dua pasien berusia ini (106,7 per 100.000). Kematian karena diabe-
20-an dan satu berusia 30-an. Diagnosis dapat tes berlipat tiga (7,4 per 100.000). Dan kini
dipastikan pada satu kasus. kanker ganas merupakan pembunuh utama
Mereka semua mendapat terapi HGH (human (144,2 per 100.000), terutama kanker payudara,
growth hormone) pada tahun 60-an atau 70-an kolon dan paru (tak ada usaha pembatasan iklan
selama sedikitnya 5 tahun. Penyakit tadi biasa- rokok di sana). Kanker lambung, yang diperkira-
nya menyerang orang berusia sekitar 50 atau 60 kan berhubungan dengan bumbu-bumbu saus
tahun, dengan insidensi 1 dalam sejuta. Virus- serta nasi dan kebiasaan minum panas-panas,
lambat itu menyerang otak, mengakibatkan kini menurun.
ensefalopati.
Mengingat insidensi di antara penerima HGH TUNTUTAN PADA PABRIK FARMASI
adalah 3 dalam 8000 kasus, dan usia mereka Beribu-ribu orang di AS menuntut pabrik pem-
yang masih relatif muda, peristiwa ini menarik buat 'Bendectin' ke pengadilan, dengan tuduhan
banyak perhatian. FDA segera mencabut ijin menyebabkan cacad bawaan. Ini didahului
preparat hormon ini dari National Pituitary dengan tuntutan 400 orang pada perusahaan
Agency. Ada tiga pabrik yang membuatnya. Merrell Dow. Hakim lebih dulu berusaha men-
KabiVitrium menariknya dari peredaran; Nordisk cari tahu apakah bendectin benar-benar dapat
tidak, karena yakin bahwa produknya aman; menyebabkan cacad bawaan. Sementara itu,
sedang Serono belum mengambil keputusan. pabrik tersebut, Dow, mengajukan penyelesaian
Pabrik-pabrik itu kini menanti preparat HGH di luar sidang, dengan menjanjikan uang sejum-
yang sangat murni, dibuat secara biosintetik. lah $ 120 juta yang akan dibayar dalam 20 tahun
ini. Tapi beberapa pengacara itu tidak menye-
DIET JEPANG tujui. Hasil akhir? Ternyata juri memutuskan
Meskipun Jepang berhasil mencapai angka ter- bahwa bendectin tidak terbukti menyebabkan
baik di dunia untuk angka kematian bayi (6,6 per cacad bawaan. Dan kasus itu pun selesai.
1000 kelahiran hidup) dan harapan-hidup-waktu- Kasus kedokteran kehakiman lainnya ialah
lahir (74 untuk pria, 80 untuk wanita), para soal asbes. Soal asbes ini memang menarik per-
pejabat kesehatan Jepang khawatir sekali akan hatian banyak kalangan hukum. Maklum, dari
akibat dari westernisasi dalam cara hidup mereka. kasus-kasus ini para pengacara berhasil mem-
Nasi, ikan, dan sayuran kini sering diganti dengan peroleh $ 164 juta dari tuntutan ganti rugi se-
fast-food dan hamburger (penjualan hamburger besar $ 400 juta! Kini yang menuntut adalah
di Jepang untuk tahun 1984 melebihi 400 milyar para perusahaan asbes!! Sedang yang dituntut
rupiah). Akibatnya konsumsi lemak hewani me- adalah 65 perusahaan asuransi, yang tidak mau
ningkat pesat. mengganti rugi pada perusahaan itu, karena
Memang intake energi rata-rata tidak berubah masalah asbes ini . tidak di-cover oleh asuransi
sejak tahun 1950, yaitu sebesar 2100 kalori per itu, katanya. Lagi-lagi yang langsung beruntung
hari. Tapi hampir sepertiga keluarga kini intake adalah para pengacara, yang akan mengantongi
energinya 3000 kalori per hari, melebihi angka jutaan dolar dari kasus ini.
2500 yang dianjurkan. Intake lemak berlipat tiga,
dari 20 menjadi 60 gram per hari, memberikan PENGOBATAN ABORTUS HABITUALIS
24,4% dari seluruh energi (angka di Inggris 40%). DENGAN IMUNISASI SEL, AYAH
Sejalan dengan berkurangnya konsumsi nasi, Pada tahun 1983, Mowbray dkk. telah melapor-
konsumsi susu dan produk-produk susu me- kan bahwa abortus itu mungkin dapat diatasi
ningkat. dengan imunisasi ibu terhadap sel suami. Kini
Dengan diet semacam itu, tinggi tubuh rata- sebagai kelanjutan penelitian itu, ia melaporkan
rata anak Jepang usia 14 tahun meningkat dari hasil-hasil lainnya.
145 cm di tahun 1948, menjadi 165 cm. Tapi Mereka meneliti pasangan-pasangan yang per-

Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985 67


nah mengalami sekurang-kurangnya 3 kali abor- 2. Segelas air jeruk (berisi 40 mg oksprenolol)
tus dengan partner yang sama, dan tak lebih tanpa tablet (diberi obat tanpa disadari).
dari satu bayi yang lahir hidup. Syarat lain ialah, 3. Segelas air jeruk (tanpa oksprenolol) + sebutir
antara lain: (1) tidak terdeteksinya antibodi tablet plasebo (tanpa obat, hanya merasa yakin
terhadap limfosit ayah, (2) tak ditemukan sebab telah minum obat).
pasti dari abortus, (3) wanita itu resus positif, 4. Segelas air jeruk (tanpa oksprenolol) dan
dan (4) tidak sedang hamil. tanpa tablet (kelompok kontrol).
Si suami diminta memberikan 1 unit darah- Penelitian dilakukan dengan memonitor denyut
nya yang di-antikoagulasi dengan dekstrosa nadi, juga kepada mereka diberikan kuesioner
sitrat asam. Darah di-sentrifuge, dan lapisan mengenai ansietas dan mood.
buffy-nya diencerkan dengan larutan Hartmann, Hasilnya, 40 mg oksprenolol yang diberikan
dengan volume yang sama. Lalu dengan alat 45 menit sebelum menghadapi situasi yang me-
"lymphoprep", limfosit dipisahkan dan dicuci negangkan itu dapat mengurangi ansietas, dan
tiga kali dengan larutan Hartmann. Akhirnya tanpa menyebabkan rasa lelah.
sel-sel ini disuspensikan dalam 5 ml medium. (Kris)
Untuk kelompok kontrol, ibu-ibu itu diminta Brit Med J 1984,- 289 : 592
memberikan darahnya juga, dan limfositnya
juga dipisahkan.
Dengan acak, wanita-wanita itu lalu disuntik AKUPUNKTUR: DAPATKAH MANFAATNYA
dengan suspensi sel suami atau sel istri itu sendiri. DIPERKIRAKAN?
3 ml suspensi diberikan secara IV, dan 0,5 ml
Sebaliknya dari semakin menariknya cara peng-
disuntikkan intradermal dan lainnya secara sub-
obatan akupunktur di antara para dokter, ilmu-
kutan ke kedua lengan atas.
Hasilnya, dari 22 wanita yang diimunisasi wan, dan masyarakat; tapi bagaimana cara kerja-
dengan sel suami, 17 berhasil dengan kehamilan- nya — atau ia mungkin tidak bekerja sama sekali,
masih tetap membingungkan kita.
nya; sedang dari mereka yang disuntik darahnya
Percobaan untuk mengevaluasi hasil peng-
sendiri, cuma 10 dari 27 orang yang berhasil.
obatan akupunktur telah dilakukan. Ini terutama
Lancet 1985; i : 941—3 digunakan pada pasien-pasien dengan keluhan
nyeri muskuloskeletal. Untuk itu percobaan di-
MENURUNKAN STRES DENGAN OKSPRE- kelompokkan dalam 3 katagori: akupunktur
NOLOL DAN PLASEBO dibandingkan dengan pengobatan konvensional,
Paling tidak, ada dua faktor yang berperan dalam akupunktur dibandingkan dengan bila jarum-
pemberian obat: aksi fannakologik obat dan ke- jarum akupunktur ditusukkan pada titik-titik
yakinan pasien akan manfaatnya. Keyakinan ini yang sembarang (random), dan akupunktur di-
dikenal sebagai faktor nonspesifik atau plasebo. bandingkan dengan plasebo (physical placebo).
Untuk itu, dalam suatu uji coba terhadap obat Hasilnya memberikan kesan bahwa akupunk-
anti stres perlu dinilai juga faktor di atas. Cara- tur mempunyai efek analgesik pada lebih kurang
nya dengan membandingkan antara kelompok 60% pasien dengan nyeri kronik, dan bahwa ia
kontrol dan kelompok diobati. Obat yang di- lebih efektif daripada pengobatan konvensional
pilih yaitu oksprenolol (Trasicor), sejenis pada beberapa kasus seperti osteoartritis di lutut
(3-blocker yang akan diteliti apakah ia dapat me- dan tennis elbow.
nurunkan stres akibat ansietas. Walaupun demikian, percobaan di atas tetap
Sukarelawannya yaitu para calon polisi yang meragukan. Misalnya jumlah pasien sedikit,
akan diperlihatkan demonstrasi bedah mayat, follow up yang singkat, dan kriteria mengenai
dengan asumsi bahwa demonstrasi tersebut me- berhasil atau gagalnya pengobatan tidak jelas.
rupakan pengalaman yang tak menyenangkan. Penyelidikan lebih lanjut masih tetap diperlukan
Dari 63 laki-laki dan 5 wanita (umur rata-rata agar kita dapat lebih selektif dalam memilih
20.2 tahun), dibagi dalam 4 kelompok, dan pasien. Tapi, mungkinkah kita mendisain secara
kepada masing-masing kelompok diberikan : il miah suatu percobaan klinik dari pengobatan
1. Segelas air jeruk (berisi 40 mg oksprenolol) + akupunktur versus pengobatan konvensional?
sebutir tablet plasebo (faktor obat dan keyakin- Kris
an). Brit Med J 1984. 288 : 1475—76

68 Cermin Dunia Kedokteran No. 38 1985

You might also like