You are on page 1of 6

Wiryanto Dewobroto ------------------------------------- Jurusan Teknik Sipil - Universitas Pelita Harapan, Karawaci

Struktur Baja I (UTS 2011) 1 / 2


F A K U L T A S D E S A I N d a n T E K N I K P E R E N C A N A A N
U J I A N T E N G A H S E M E S T E R ( U T S )
G E N A P T A H U N A K A D E M I K 2 0 1 0 / 2 0 1 1
J u r u s a n : T E K N I K S I P I L Hari / Tanggal : Jumat / 4 Maret 2011
Kd. Kel as : AI J Waktu : 07: 15 09: 00
Mat a Ujian : St rukt ur Baj a 1 SKS : 2
Dosen : Dr. I r. Wiryant o Dewobroto, MT. Sifat Uji an : not e tulisan t angan 1 lbr
Teori : (Bobot 25%)
1. Berdasarkan orientasi baut terhadap bekerjanya gaya yang dialihkan pada
sambungan, berikan contoh bentuk-bentuk sambungannya (gambar / sketch). Dari
segi efisiensi penggunaan baut mana yang lebih baik, mengapa ?
2. Apa yang dimaksud shear lag, pada kondisi apa terjadi. Apakah bisa hilang. Berikan
contoh sketch sambungan dengan shear lag dan yang tidak.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mekanisme slip kritis dan mekanisme tumpu.
Kenapa bisa terjadi mekanisme baut slip kritis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
Bilamana suatu sambungan harus memakai mekanisme-mekanisme tersebut.
4. Tentang sambungan sistem geser baut mutu tinggi dan sistem las, dapatkah keduanya
disatukan dengan cara kumulatif, argumentasi apa yang mendasari jawabanmu.
5. Apa yang dimaksud dengan prying force, jelaskan.
Hitungan (Bobot 75%)
Diketahui profil siku tunggal L120x120x12 dan gusset plate tebal 12 mm, mutu ASTM A36
atau setara, disambung dengan baut mutu tinggi ASTM A325, M20 (diameter 20 mm) .
Tampak elemen dan potongan sambungan sebagai berikut (gambar bautnya belum ada) :
12
120
1
2
0 12
pr of i l si ku
L120x120x12
gusset pl at e t = 12 mm
P P
Rencanakan jumlah dan penempatan baut mutu tinggi pada sistem sambungan di atas agar
hasilnya optimum dari sisi penggunaan bahan material, untuk itu kerjakan hal-hal berikut :
1. Gambar sistem sambungan yang anda hitung, skala proporsional,
2. Agar hasilnya optimum tetapi memenuhi kriteria LRFD AISC 2005 maka hal-hal apa
yang perlu diperiksa pada perencanaan sistem sambungan anda. Apa yang kritis
dan menentukan , tunjukkan dalam hitungan saudara.
3. Berapa P
maksimum
ijin (beban kerja maksimum) yang dapat bekerja secara aman pada
sistem sambungan tersebut
Wiryanto Dewobroto ------------------------------------- Jurusan Teknik Sipil - Universitas Pelita Harapan, Karawaci
Struktur Baja I (UTS 2011) 2 / 2
Lampiran :
Wiryanto Dewobroto ------------------------------------- Jurusan Teknik Sipil - Universitas Pelita Harapan, Karawaci
Jawaban Soal UTS Struktur Baja I (Maret 2011) 1 / 4
Jawaban tentang soal HITUNGAN: (versi 11 Maret 2011 pk 09:00)
Hanya diketahui baut M20 (diameter 20mm) ASTM A3235 dan gambar berikut:
12
120
1
2
0 12
pr of i l si ku
L120x120x12
gusset pl at e t = 12 mm
P P
Diminta untuk merencanakan sambungan secara optimal, yaitu aman tetapi menggunakan
bahan yang sekecil mungkin.
Gaya P dari gambar di atas alihkan dari [1] pelat (gusset plate 12mm) ke [2] profil siku L120
melalui [3] baut dengan orientasi geser. Jadi ada tiga material yang harus diperiksa.
***********************************
** Profil Siku L120 sebagai batang tarik **
***********************************
Kekuatan batang tarik ditentukan oleh variabel
Kuat Bahan
F
y
(yield point) = 250 MPa
F
u
(tensile strength) = 400 MPa (nilai konservative)
pr of i l siku
L120x120x12
30 72
4
8
3
0
6
0
6
0
108
1
2
0
12
1
2
Luas penampang gross (tanpa lobang)
A
g
= 12*120 + 108 *12 = 2736 mm
2
Keruntuhan leleh
P
u
siku = | P
n
= 0.9 * A
g
* F
y
= 0.9*2736*250/1000 = 615.6 kN
Untuk mencari luas penampang netto (A
n
) dan luas penampang efektif (A
e
) maka lokasi
penempatan baut perlu dibuat.
Jarak antar baut = 3D = 60 mm, jarak ke tepi pelat 1.5D = 30 mm. Posisi penempatan baut
yang optimum telah dicobakan seperti konfigurasi gambar di atas. Adapun lubang baut dibuat
pakai bor maka :
Wiryanto Dewobroto ------------------------------------- Jurusan Teknik Sipil - Universitas Pelita Harapan, Karawaci
Jawaban Soal UTS Struktur Baja I (Maret 2011) 2 / 4
Luas penampang netto (dengan lobang)
Tinjau potongan vertikal : A
n
= A
g
(20 + 2)*12 = 2472 mm
2
Tinjau potongan zigzag : A
n
= A
g
(20 + 2)*12*2 + (s
2
/4g)
A
n
= 2208 +(36^2/(4*48) = 2215 mm
2
** govern **
Untuk memperhitungkan shear-lag perlu tahu jumlah baut dan panjang penyambungan (L),
untuk itu anggap bahwa yang menentukan adalah keruntuhan leleh.
Baut geser F
nv
= 330 MPa (lihat Tabel J3.2)
Luas baut M20 adalah A
bolt
= t D
2
= 0.25t*20
2
= 314 mm
2
P
u
baut = | P
n
baut = 0.75 *314* 330/1000 = 77.7 kN / baut (geser tunggal).
n baut = P
u
siku / P
u
baut = 615.6 / 77.7 = 7.922 digunakan 8 M20 A325.
Jadi detail penempatan baut menjadi.
Titik berat siku x = (108*12*6 + 120*12*60) / A
g
= 34.4 mm
pr ofi l si ku
L120x120x12
30 72
4
8
3
0
6
0
6
0
108
1
2
0
12
1
2
252
30
posi si
pinggir
sambungan
Faktor untuk memperhitungkan shear lag adalah 864 . 0
252
4 . 34
1 1 = = =
L
x
U
Luas potongan efektif A
e
= U * A
n
= 0.864 * 2215 = 1914 mm
2
.
Keruntuhan fracture
P
u
siku = | P
n
= 0.75 * A
e
* F
u
= 0.75*1914*400/1000 = 571.4 kN ** govern **
Penempatan lubang mengurangi kekuatan sambungan oleh karena itu agar optimum maka
perlu dilakukan perubahan konfigurasinya.
pr ofi l si ku
L120x120x12
420
posisi
pinggir
sambungan
30 30
4
8
60
Wiryanto Dewobroto ------------------------------------- Jurusan Teknik Sipil - Universitas Pelita Harapan, Karawaci
Jawaban Soal UTS Struktur Baja I (Maret 2011) 3 / 4
Hitung ulang A
n
dan A
e
sebagai berikut:
Luas penampang netto (dengan lobang)
Tinjau potongan vertikal : A
n
= A
g
(20 + 2)*12 = 2472 mm
2
Tinjau potongan zigzag : A
n
= A
g
(20 + 2)*12*2 + (s
2
/4g)
A
n
= 2208 +(60^2/(4*48) = 2227 mm
2
** govern **
Ternyata penempatan baut zigzag sangat mempengaruhi A
n
(luas penampang netto). Oleh
karena itu konfigurasinya perlu diubah lagi menjadi cukup satu garis saja, sbb:
pr ofi l si ku
L120x120x12
420
posisi
pinggir
sambungan
30 60 60 60 60 60 60 60 30

2
2
38
19
Luas penampang netto (dengan lobang)
Tinjau potongan vertikal : A
n
= A
g
(20 + 2)*12 = 2472 mm
2
Faktor untuk memperhitungkan shear lag adalah 92 . 0
420
4 . 34
1 1 = = =
L
x
U
Luas potongan efektif A
e
= U * A
n
= 0.92 * 2472 = 2274 mm
2
.
Keruntuhan fracture
P
u
siku = | P
n
= 0.75 * A
e
* F
u
= 0.75*2274*400/1000 = 682 kN
>>>>> keruntuhan leleh (616 kN) jadi pengaruh lubang menjadi tidak signifikan.
*****************************************
** Keruntuhan dengan mekanisme tumpu baut. **
*****************************************
Tinjau kondisi keruntuhan dengan mekanisme tumpu, karena tebal pelat dan tebal profil
adalah sama, yaitu 12 mm, maka perhitungan mekanisme tumpu berikut digunakan bersama.
*** Keruntuhan tumpu (gusset plate dan profil siku)
Tinjau bagian pelat tepi (perhatikan jarak-jarak pada gambar di atas) :
u u c n
dtF tF L R 4 . 2 2 . 1 s = deformasi layan dipertimbangkan (AISC-LRFD J3-10)
400 * 12 * 22 * 4 . 2 400 * 12 * 19 * 2 . 1 s =
n
R
0 . 440 , 253 440 , 109 s =
n
R kN 44 . 109 =
nTepi
R
Tinjau bagian pelat bagian dalam:
u u c n
dtF tF L R 4 . 2 2 . 1 s =
400 * 12 * 22 * 4 . 2 400 * 12 * 38 * 2 . 1 s =
n
R
440 , 253 880 , 218 s =
n
R kN 88 . 218 = =
nC nB
R R
Jadi kekuatan ijin pelat terhadap bahaya tumpu
, , kN 2 . 1231 88 . 218 * 7 44 . 109 75 . 0 = + = + =
nDalam nTepi u
R R P | ** not govern **
Wiryanto Dewobroto ------------------------------------- Jurusan Teknik Sipil - Universitas Pelita Harapan, Karawaci
Jawaban Soal UTS Struktur Baja I (Maret 2011) 4 / 4
****************************************
** Keruntuhan dengan mekanisme geser blok. **
****************************************
Karena gusset plate ukurannya tidak terbatas (karena tidak ada penjelasan pada soal) maka
keruntuhan geser blok tidak terjadi pada gusset-plate. Sedangkan profil siku yang disambung
tidak menyeluruh, yaitu hanya satu sisi saja (oleh karena itu ada pengaruh shear-lag) maka
dimungkinkan akan terjadi geser blok pada profil siku. Ini yang akan kita check sbb :
pr ofi l si ku
L120x120x12
posisi
pinggir
sambungan

2
2
450
6
0
Diameter lobang baut M20 standar adalah 22 mm
Luas Geser
2
mm 5400 12 * 450 = =
gv
A
,
2
mm 3420 12 * 22 * 5 . 7 450 = =
nv
A
Luas Tarik
2
mm 720 12 * 60 = =
gt
A
,
2
mm 588 12 * 22 * 5 . 0 60 = =
nt
A
Kuat Geser-Blok memakai (AISC-LRFD J4-5)
j j
nt u bs gv y nt u bs nv u n
A F U A F A F U A F R + s + = 6 . 0 6 . 0 | | |
Anggap tegangan tarik yang bekerja adalah uniform sehingga U
bs
= 1.0
j j
j j
3 3
10 * 9 . 783 10 * 792
588 * 400 * 1 5400 * 250 * 0.6 0.75 588 * 400 * 1 3420 * 400 * 0.6 0.75
6 . 0 6 . 0
s =
+ s + =
+ s + =
nt u bs gv y nt u bs nv u n
A F U A F A F U A F R | | |
Jadi kekuatan profil terhadap bahaya geser blok
kN 9 . 783 N 10 * 9 . 783
3
= = =
n u
R R | > P
u
siku = 615.6 kN
Jadi konfigurasi sambungan mampu mengalihkan gaya sekuat profil L120x120x12
sebesar
P
u
siku = 615 kN (keruntuhan leleh paling efisien)

You might also like