You are on page 1of 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Unsoed Health Center ( UHC ) merupakan pusat pelayanan kesehatan mahasiswa yang ada di wilayah kampus yang bertempat di Jl. H.R Bunyamin, Purwokerto. Pusat pelayanan kesehatan Unsoed berdiri pada tahun 1980. Poliklinik ini berganti nama pada tahun 2006 menjadi Unsoed Health Center. UHC merupakan unit pelayanan di bawah Unit Pelaksana Teknis ( UPT ) pemberdayaan fasilitas Unsoed. Sesuai dengan SK Rektor unsoed no.271/J.23/OT/2006 tertanggal 29 Agustus 2006. Manajemen UHC memiliki 2 tugas yaitu melakukan revitalisasi dan pengelolaan program bantuan pemeliharaan kesehatan mahasiswa yang memiliki motto better health care for better future ( Klinik UHC,2006 ). Tujuan berdirinya SHC ini yaitu meningkatkan akses mahasiswa terhadap pelayanan kesehatan paripurna dan memadai dengan memberikan perlindungan biaya pelayanan kesehatan melalui mekanisme asuransi kesehatan, memberikan nilai tambah yang menunjang proses pembelajaran di lingkungan Unsoed berupa peningkatan kesejahteraan mahasiswa, penyediaan sarana pembelajaran dan pelatihan medis maupun manajerial pelayanan kesehatan, membantu pengembangan klinik Unsoed dengan adanya pembiayaan kesehatan yang lebih pasti dan teratur ( Klinik UHC,2006 ). Jenis pelayanan yang diberikan UHC yaitu mencakup program pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama ( RJTP-1 ), diantaranya: Konsultasi medis, pemeriksaan dokter umum, tindakan bedah minor meliputi : eksisi klavus,ekstirpasi ateromal,
1

ekstraksi kuku, ekstraksi cerumen telinga, hecting, injeksi, insisi abses, pengobatan epistaksis, rawat balut luka, bidai. Selain itu, pemeriksaan penunjang diagnostic sederhana, meliputi: pemeriksaan gula darah, pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kolesterol, pemeriksaan asam urat. Kemudian ada pemeriksaan gigi, meliputi: pencabutan gigi, penambalan gigi sementara/permanen dan pembersihan karang gigi. Pelayanan yang diberikan ini baru RJTP, sedangkan untuk program lanjutan dan program lengkap sedang dalam proses perencanaan pengembangan ( Klinik UHC,2009 ). Menurut data yang peneliti peroleh antara tahun 2009 sampai tahun 2010 didapatkan data sebagai berikut: Januari-Desember 2009 jumlah mahasiswa yang berobat pelayanan umum sebanyak 2.928 orang dan pelayanan gigi sebanyak 376 orang. Kemudian, data pada tahun 2010 dari bulan Januari - Desember untuk pelayanan umum sebanyak 1.443 orang dan pelayanan gigi sebanyak 121 orang. Dari data tersebut kebanyakan yang berobat ke UHC banyak di dominasi oleh Fakultas Ekonomi sebanyak 28,6%. Penyakit yang sering dikeluhkan oleh mahasiswa yang berobat ke UHC ini kebanyakan masalah saluran pernapasan atas seperti flu dan batuk. Berdasarkan data tahun 2009 hingga 2010 terjadi penurunan yang drastis pada kunjungan di pelayanan umum yaitu dari 2.928 menjadi 1.443 orang. 2.1 Rumusan Masalah Dari hasil uraian diatas maka rumusan masalah yang akan diteliti oleh peneliti adalah FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENDAPATKAN KEPUASAN PELAYANAN

MAHASISWA

UNSOED

UNTUK

KESEHATAN DI UHC
2

1.3 Tujuan a. Umum Untuk Mengetahui FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUASAN MAHASISWA UNSOED UNTUK MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI UHC. b. Khusus

1. Mengidentifikasi minat mahasiswa Unsoed berobat Unsoed Health Center. 2. Mengidentifikasi fasilitas kesehatan yang bisa diberikan Unsoed Health

Center kepada mahasiswa. 1.4 Manfaat 1. Masyarakat Memberikan informasi kesehatan kepada mahasiswa Unsoed. 2. Pelayanan Pemberian pelayanan yang baik guna menunjang kualitas kesehatan di masyarakat kampus Unsoed yaitu mahasiswa. 3. Pendidikan Mengajarkan bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat kepada para akademisi. 1.5 Keaslian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Mahasiswa Unsoed untuk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan di UHC hampir serupa dengan yang dilakukan oleh Siska (2009) tentang Analisis Harapan dan Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan dengan
3

Metode IPA (importance performance analysis) di puskesmas kartasura II tahun 2009. Penelitian ini mengamati tentang bagaimana tingkat kesesuaian antara harapan dan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan dengan metode IPA (Imfortance Perfomance Analysis) di Puskesmas Kartasura II pada tahun 2009. Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan di UHC bertujuan untuk mengetahui seberapa besar minat dan kepuasan mahasiswa Unsoed setelah mendapatkan pelayanan dari Unsoed Health Center.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tinjauan Pustaka A. Pelayanan Jasa Jasa merupakan semua aktivitas yang hasilnya tidak merupakan pruduk bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberi nilai tambah (seperti hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau masalah yang dihadapi oleh konsumen (Luppiyoadi, 2001). Pengertian lainnya yang dikemukakan oleh Tjiptono (2000) menyatakan bahwa jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Pelayanan kesehatan merupakan salah satu jenis pelayanan jasa. Masalah utama yang dihadapi sebuah instansi jasa pelayanan kesehatan adalah apakah pelayanan yang diberikan kepada pasien sudah sesuai harapan pasien atau belum. Oleh karena itu, instansi kesehatan dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan dan kepuasan pasien/konsumen, yaitu dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan pasien meningkat (Azwar,2006). B. Kualitas Pelayanan Kesehatan Kualitas merupakan perwujudan hasil yang mempertemukan kebutuhankebutuhan dari pelanggan dalam memberikan kepuasan. Memberikan pelayanan yang baik dibutuhkan kesungguhan yang mendukung unsur kecepatan, keamanan, keramahtamahan, dan kenyamanan yang terintegrasi sehingga manfaatnya besar. Pelayanan jasa yang unggul yaitu suatu sikap karyawan dalam melayani pasien secara memuaskan (Mauludin,2005).
5

Kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan

(Tjiptono,2002). Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu jasa yang diharapkan dan jasa yang diterima. Apabila jasa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Tetapi, apabila jasa yang diterima melampaui yang diharapkan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya, apabila kualitas jasa pelayanan yang diberikan kurang atau lebih rendah dari yang diharapkan oleh pelanggan, maka kualitas jasa akan dipersepsikan buruk atau tidak memuaskan. Kualitas pelayanan merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkatan suatu pelayanan yang baik (Tjiptono, 2004). C. Tingkat Kepuasan Pasien Kepuasan adalah sebagai suatu tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakannya dengan harapannya. Tingkat kepuasan pasien merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerjanya sesuai harapan, maka pelanggan akan sangat puas. Sebaliknya, apabila kinerjanya kurang atau buruk maka pelanggan tidak akan puas (Supranto, 2001). Menurut Kotler (2002), kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya. Jadi kepuasan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang diberikan. Upaya untuk mewujudkan kepuasan pasien atau pelanggan total bukanlah hal mudah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah:


1.

Perilaku petugas kesehatan. Dokter dan karyawan menyapa dengan sopan, ramah, mendengar keluhan pasien dengan perhatian dan ingin menolong dan memberikan kesempatan pasien bertanya.

2.

Obat, yaitu obat kebutuhan pasien selalu tersedia di apotik rumah sakit atau klinik, dengan harga yang terjangkau dan kualitas baik.

3.

Promosi kesehatan, yaitu dokter memberikan informasi mengenai penyakit yang di derita oleh pasien danmemberi informasi mengenai obat yang diberikan kepada pasien, petugas apoteker memberikan informasi tentang cara minum dan menyimpan obat.

4.

Tindakan medis. Dokter memberikan tindakan medis secara menyeluruh dan lengkap.

5.
6.

Fasilitas pemeriksaan kesehatan. Fasilitas kesehatan harus lengkap dan bersih. Waktu tunggu dan ruang tunggu. Waktu tunggu yang tidak terlalu lama dan ruang tunggu yang nyaman, bersih serta kursi duduk pasien untuk menunggu cukup tersedia. Wijono (2003), menyatakan bahwa pengukuran kepuasan pasien dapat dilihat

pada dimensi kualitas sebagai berikut:


1.

Sarana fisik, pelanggan akan menggunakan indera penglihatan untuk menilai kualitas pelayanan, seperti gedung, peralatan, seragam petugas.

2.

Kehandalan,

dimensi

yang

mengukur

kehandalan

perusahaan

dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggannya.

3.

Ketanggapan, dimensi ketanggapan merupakan dimensi yang paling dinamis. Harapan pelanggan akan kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akan berubah dengan kecenderungan naik dari waktu ke waktu.

4.

Jaminan/kelayakan, dimensi jaminan kelayakan merupakan dimensi yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan kepada para pelanggannya.

5.

Kepedulian, perlakuan yang bersifat pribadi pada tiap pelanggan seperti kemudahan dalam menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan dalam berkomunikasi kepada pelanggan dan kemampuan perusahaan memahami kebutuhan pelanggannya.

D. Perilaku Petugas Menurut Notoatmodjo (2007), perilaku adalah semua kegiatan manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun tidak dapat diamati pihak luar. Perilaku dapat dibedakan menjadi tiga domain yang dalam perkembangannya dimodifikasi menjadi: 1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah manusia melakukan pengamatan terhadap objek tertentu melalui panca indera. 2. Sikap Sikap merupakan respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu objek karena sikap belum merupakan suatu tindakan akan tetapi merupakan penyebab suatu perilaku.

3. Tindakan Suatu sikap belum tentu dianggap sebagai tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi tindakan maka diperlukan faktor pendukungnya dari orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif (Willy, F, 2006). E. Kualitas Obat Obat dalam arti luas adalah bahan atau zat yang mempengaruhi proses kehidupan manusia yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mineral termasuk yang dibuat secara sintetis maupun semi sintetis. Selain bermanfaat, obat juga bisa menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti keracunan bahkan kematian (Sartono, 2005). F. Fasilitas Kesehatan McKenzie (2006) mendefinisikan fasilitas layanan kesehatan adalah lingkungan fisik tempat layanan kesehatan diberikan. Seperti klinik kesehatan, rumah sakit, puskesmas dan tempat praktik pribadi. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan, yang dapat digunakan utuk praktik kedokteran. Sarana tersebut meliputi balai pengobatan, klinik, puskesmas, rumah sakit umum dan tempat praktik dokter pribadi (Sjamsuhidajat, 2006).

G. Informasi Kesehatan Informasi kesehatan adalah penyampaian pengetahuan mengenai kesehatan kepada pasien. Manfaat dari informasi kesehatan adalah meningkatkan pengetahuan pasien terhadap penyakit yang di deritanya sehingga pasien dapat mengendalikan penyakitnya. Informasi kesehatan di klinik adalah berupa informasi kesehatan yang disampaikan oleh dokter kepada pasien mengenai kesehatan pasien tersebut, dalam rangka menyelesaikan masalah kesehatan pasien yang bukan dalam keadaan gawat darurat (Notoatmodjo,2005).

10

2.2 Kerangka Teori Kerangka teori dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Proses: Struktur: 1. SDM 2. Sarana dan Prasarana 3. Organisasi dan Manajemen 1. Pelayanan Medis: a.Pelayanan Dokter b.Pelayanan Perawat c.Pelayanan Farmasi Petugas Pasien

2.Pelayanan Non-Medis: a.Pelayanan Administrasi

Outcome: Kepuasan Pasien Mendapat Pelayanan di UHC (Unsoed Health Center)

11

2.3 Kerangka Konsep Variabel Independen Dependen 1. Tingkat kepuasan terhadap perilaku petugas kesehatan unsoed health center Variabel

2. Tingkat kepuasan terhadap kualitas obat di unsoed health center Kepuasan setelah mendapat pelayanan 3. Tingkat kepuasan terhadap tindakan medis di unsoed health center kesehatan dari Unsoed Health Center

4. Tingkat kepuasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan di unsoed health center 5. Tingkat kepuasan terhadap informasi kesehatan di unsoed health center

12

2.4 Hipotesis Penelitian 1. Ada hubungan signifikan antara tingkat kepuasan mahasiswa unsoed terhadap perilaku petugas pelayanan kesehatan di Unsoed Health Center. 2. Ada hubungan signifikan antara tingkat kepuasan mahasiswa unsoed terhadap kualitas obat di Unsoed Health Center. 3. Ada hubungan signifikan antara tingkat kepuasan mahasiswa unsoed terhadap tindakan medis di Unsoed Health Center. 4. Ada hubungan signifikan antara tingkat kepuasan mahasiswa unsoed terhadap fasilitas pelayanan kesehatan di Unsoed Health Center. 5. Ada hubungan signifikan antara tingkat kepuasan mahasiswa unsoed terhadap informasi kesehatan di Unsoed Health Center.

13

BAB III HASIL PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi analitik, yaitu desain yang menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan jenis penelitian survei, penelitian survei yaitu penelitian dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dengan kuesioner sebagai alat untuk memperoleh data pokok. Metode yang digunakan yaitu Cross Sectional yaitu variabel yang akan diteliti dikumpulkan dalam satu waktu secara bersamaan untuk mengetahui relasi antar variabel-variabelnya (Pohan,2006). 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di klinik kesehatan Universitas Jenderal Soedirman yaitu di klinik Unsoed Health Center meliputi seluruh mahasiswa Unsoed dari berbagai fakultas. Waktu penelitian dilakukan dari tanggal 23-25 Mei 2011 di klinik Unsoed Health Center. 3.3 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dibatasi sebagai sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. (Aimul, 2003). Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang masih

14

menggunakan jasa pelayanan kesehatan Unsoed Health Center dan mahasiswa yang belum pernah menggunakan jasa pelayanan kesehatan Unsoed Health Center. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi itu (Aimul,2003). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling. Pengambilan besar sampel diambil dari masing-masing fakultas secara proportional. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 94 responden. Pengambilan sampel ini memperhatikan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. 1.Kriteria inklusi meliputi: a. Responden masih menjadi mahasiswa aktif di Unsoed. b. Responden pernah melakukan pemeriksaan kesehatan di Unsoed Health Center. c. Bersedia menjadi responden. 2.Kriteria ekslusi meliputi: a. Responden luar dari mahasiswa Unsoed. b. Responden belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan di Unsoed Health Center. c. Tidak bersedia menjadi responden. 3.4 Variabel Penelitian a. Variabel independen - Tingkat kepuasan terhadap perilaku petugas kesehatan unsoed health center.

15

- Tingkat kepuasan terhadap kualitas obat di unsoed health center. - Tingkat kepuasan terhadap tindakan medis di unsoed health center. - Tingkat kepuasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan di unsoed health center. - Tingkat kepuasan terhadap informasi kesehatan di unsoed health center.
b. Variabel dependen

Kepuasan setelah mendapat pelayanan kesehatan dari Unsoed Health Center. 3.5 Definisi Operasional Penelitian No 1 Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala Data Ordinal Kategori: a.Puas b Kurang puas c.Tidak puas Ordinal Kategori: a.Puas b Kurang puas c.Tidak puas Ordinal Kategori: a.Puas b Kurang puas c.Tidak puas Ordinal Kategori: a.Puas b Kurang puas c.Tidak puas
16

Tingkat kepuasan Kepuasan mahasiswa Kuesioner tentang perilaku petugas tentang perilaku petugas kesehatan UHC kesehatan di klinik (Administrator, Dokter dan Apoteker) meliputi perilaku proses selama mahasiswa berada di UHC. Tingkat kepuasan Kepuasan mahasiswa akan Kuesioner terhadap kualitas obat di UHC. kecepatan kesembuhan setelah mengkonsumsi obat

Tingkat

yang didapat di UHC. kepuasan Kepuasan mahasiswa Kuesioner

terhadap tindakan medis mengenai tindakan medis di UHC. 4 Tingkat terhadap yang diberikan dokter

kepada pasien. kepuasan Kepuasan

mahasiswa Kuesioner

fasilitas tentang fasilitas kesehatan

pelayanan kesehatan di yang ada di klinik, meliputi

UHC.

fasilitas di ruang tunggu pasien (AC,TV,tempat

minum), kelengkapan alat di 5 Tingkat terhadap ruang pemeriksaan. kepuasan Kepuasan mahasiswa Kuesioner informasi tentang dokter penyakit pasien, yang bagaimana cara Ordinal Kategori: a.Puas b Kurang puas c.Tidak puas

kesehatan di UHC.

menjelaskan di derita agar

bagaimana

mempercepat

kesembuhan

pasien, bagaimana dokter menjelaskan 6 Kepuasan mendapat cara Ordinal Kategori: a.Puas b Kurang puas c.Tidak puas

penggunaan obat. setelah Apakah mahasiswa merasa Kuesioner pelayanan puas setelah mendapatkan pelayanan kesehatan UHC dan ingin menggunakan pelayanan

kesehatan dari UHC.

kembali UHC.

jasa

3.6 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner sebagaia alat pengumpul data primer yang terdiri dari beberapa pertanyaan, meliputi identitas responden, asal
17

fakultas, usia responden, serta data variabel independen yang akan diteliti meliputi tingkat kepuasan terhadap perilaku petugas, tingkat kepuasan terhadap kualitas obat, tingkat kepuasan terhadap tindakan medis, tingkat kepuasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan, kepuasan terhadap informasi kesehatan, serta kepuasan setelah mendapat pelayanan kesehatan di UHC. 3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen 1. Validitas Kuesioner agar dapat digunakan sebagai alat ukur, maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Skor-skor jawaban responden yang ada pada butir pertanyaan dikorelasikan dengan skor total, dengan menggunakan rumus teknik korelasi pearson product moment (Notoatmodjo,2005). Apabila nilai p artinya variabel pertanyaan tidak valid dan apabila nila p 0,05 artinya variabel pertanyaan valid karena memiliki hubungan yang signifikan antara item dengan jumlah skor total item (Riwidikdo,2008). 2. Reliabilitas Reliabilitas merupakan indeks yang mengukur sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya dan tetap konstan apabila dilakukan pengukuran dua kali (Nursalam dan Siti ,2001). Bila berkali-kali mengukur hasilnya banyak berbeda hasilnya maka alat ukur tersebut dikatakan tidak reliabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan pengukuran satu kali (one shot) yaitu pengukuran dilakukan kepada subjek sebanyak satu kali kemudian hasilnya dihitung. 3.8 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari:
18

a. Data Primer Data primer adalah data yang didapatkan langsung selama penelitian. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari jawaban kuesioner dari responden. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah ada dan diambil hanya sebagai pelengkap. Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari UHC meliputi data kunjungan mahasiswa, pofil UHC, serta data paket pelayanan kesehatan yang ada di UHC. 3.9 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan dalam kuesioner kepada mahasiswa yang menjadi responden. Pertanyaan dalam kuesioner bersifat tertutup, yaitu responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti sehingga responden tidak mempunyai kebebasan dalam memilih jawaban lain. 3.10 Jalannya Penelitian Penelitian ini melalui tiga tahap yaitu: a. Tahap Persiapan: - Menyiapkan kuesioner yang berisikan pertanyaanpertanyaan yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. - Meminta ijin kesediaan untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti. - Pemilihan subyek sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian.

19

b. Tahap Penelitian:

Peneliti membagikan kuesioner yang telah dibuat untuk memenuhi data-data yang diperlukan kepada subyek yang telah bersedia dan telah memenuhi kriteria peneliti.

c. Tahap Penyelesaian: Peneliti mengumpulkan data-data yang didapatkan dari responden untuk kemudian diolah dan dianalisa data tersebut, dan selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan penelitian. 3.11 Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis univariat yang digunakan menghasilkan distribusi dan frekuensi. Analisis dilakukan terhadap setiap variabel penelitian. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat yaitu analisis yang dilakukan terhadap variabel independen dan variabel dependen yang diduga berkorelasi (Notoatmodjo,2005). Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Uji koefisien Rank Spearman Uji ini bisa juga disebut dengan rho. Uji ini digunakan untuk variabel yang memiliki skala pengukuran sekurang-kurangnya ordinal dimana kedua objek dapat di ranking dalam dua rangkaian berurut (Siegel,2001). Rumus Spearman:

Keterangan: rs = Rank Spearmen


20

N = Jumlah data d = Beda antara ranking pasangannya Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah perilaku petugas kesehatan, kualitas obat, tindakan medis yang diberikan, fasilitas pelayanan kesehatan, informasi kesehatan serta kepuasan setelah mendapatkan pelayanan kesehatan dari Unsoed Health Center. Uji kemaknaan menggunakan 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% dengan ketentuan signifikansi, apabila nila p 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan bermakna antara variabel independen dan dependen. Apabila p > 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. 2. Uji Coefficient Correlation Uji ini digunakan untuk penentuan derajat keeratan hubungan antara variabel independen dan dependen dari kedua uji yang digunakan. Besarnya antara 0 sampai 1. Keeratan hubungan ditunjukkan oleh nilai yaitu: a. Sangat rendah : 0,00 0,1999 b. Rendah c. Sedang d. Kuat : 0,20 0,399 : 0,40 0,599 : 0,60 0,80

3.12 Etika Penelitian Penelitian ini tidak melanggar etika penelitian karena telah dirancang sesuai dengan petunjuk dan aturan yang telah ditetapkan oleh pihak dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman. Peneliti juga
21

telah mendapatkan izin terlebih dahulu dari pihak Unsoed Health Center sebelum melakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
22

Azwar, A.2006. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Klinik Unsoed Health Center.2006. Bantuan Pemeliharaan Kesehatan Mahasiswa. Purwokerto Klinik Unsoed Health Center.2009. Purwokerto. Kotler.2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium, jilid 1&2. Jakarta: Prenhallindo. Lupiyoadi, Rambat.2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat. Mauludin, Hanif.2005. Analisis Kualitas Pelayanan, Pengaruhnya Terhadap Image (Studi Pada Penderita Rawat Inap RSUD.DR. R. Koesma Tuban). McKenzie, James F.2006.Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, Soekidjo.2005. Promosi Kesehatan; Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo.2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam dan Siti Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : CV. Sagung Seto. Pohan, Imbalo S.2006. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC. Riwidikdo, H.2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Sartono.2005. Obat dan Penerbangan. Bandung: Penerbit ITB. Program Rawat Jalan Tinggkat Pertama.

23

Siegel, S.2001. Statistik Nonparametrik Untuk Gramedia.

Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT

Sjamsuhidrajat, dkk.2006. Manual Rekam Medis. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia. Supranto.2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Tjiptono, F.2000. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, F.2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, F.2004. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Offset. Wijono.2003. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press. Willy, F.2006. Ilmu Perilaku dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.

24

You might also like