You are on page 1of 2

Cara-cara membuat peta ancaman:

1. 2. 3. 4. Bentuklah satu kelompok yang terdiri dari warga masyarakat sekitar untuk bersama-sama membuat peta ancaman. Jangan melakukannya sendirian. Kelompok ini memiliki 3 tugas utama: mengenali ancaman-ancaman, mengenali kerentanan dan mengenali kapasitas masyarakat yang ada. Buatlah tabel untuk memudahkan kerja Anda dengan 4 kolom besar. Pada kolom pertama: ancaman, tulislah berbagai ancaman, sumber ancaman, tanda-tanda, waktu kejadian, desa/ bagian masyarakat yang mungkin terkena ancaman (misalnya: banjir, diare, DBD, malaria, dll, dan apa yang terkena misalnya ladang, sawah, ternak, perahu, lingkungan, kelompok manusia umur tertentu). Pada kolom kedua tulislah kerentanan (kelemahan) warga yang berakibat pada ketidakmampuan mereka menangani ancaman, misalnya lokasi yang dekat dengan ancaman, pengetahuan, sikap terhadap perubahan, kekerabatan, gotong royong yang telah jarang dilakukan, kepadatan penduduk, tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik, perusakan bakau, penebangan pohon di daerah resapan air, selokan yang tersumbat, jumlah warga yang rentan (bayi, anak, orang lanjut usia, perempuan hamil, perempuan menyusui). Pada kolom ketiga tulislah sumber-sumber kemampuan yang dimiliki oleh warga masyarakat untuk menangani bencana misalnya cadangan makanan, sumber air alternatif, sumber papan, tenaga terlatih yang ada di Desa (kader kesehatan, mantri, bidan, tukang, dukun beranak, guru, penyuluh, pemuka agama). Kumpulkan data lain yang diperlukan yaitu data rincian tentang sarana, manusia dan alam, batas-batas wilayah, jalan-jalan. Keterangan tersebut sangat berguna untuk ketepatan peta ancaman dengan keadaan di wilayah yang sebenarnya. Gambarkan peta dasar wilayah dan sekitarnya, dengan menggambar bentuk wilayah, sebutkan arah utara dan gambarkan garis-garis perbatasan desa. Gambarlah batas desa/dusun, jalan, sungai dan jembatan yang ada. Posisikan sarana-sarana yang penting seperti balai desa, sekolah, puskesmas, lapangan dan rumah-rumah warga. Beri warna berbeda pada wilayah yang rentan terkena ancaman tertentu. Jika wilayah tersebut beririsan ( ada lebih dari 1 ancaman) maka biarkan ia bertimpaan. Tambahkan simbol-simbol ladang dan ternak dalam peta. Tambahkan juga simbol-simbol yang mewakili hutan, laut, pertambangan, danau, mata air, sungai dan lain-lain (sesuai dengan keadaan setempat). Tandai jalan terbaik menuju RSU, PUSKESMAS, kantor polisi, desa terdekat, sarana-sarana umum seperti gardu listrik, telpon, dll. Pilihlah lokasi pengungsian di daerah yang dianggap aman untuk mengungsi, juga jalur yang terbaik ke arah lokasi pengungsian. Syarat daerah pengungsian yang baik adalah mudah dijangkau, aman dan luas untuk pengungsi dan tersedia kebutuhan dasar seperti air dan lahan untuk membuat tempat perlindungan. Daerah pengungsian di tentukan sesuai dengan ancaman yang ada. Setelah semua proses pembuatan peta dijalankan, periksalah kembali dan segera perbaiki jika ada kesalahan. Jika sudah, maka peta ancaman ini siap untuk disebarkan dan diperlihatkan kepada masyarakat.

5.

6.

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

16.

Contoh peta ancaman:

You might also like